Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP-PRINSIP DALAM MANAJEMEN; PROSES

DALAM MANAJEMEN KEUANGAN

(Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Keuangan Pendidikan)

Dosen Pengampu:
Dr. Gusnardi, SE., M.Si., Ak., CA

Oleh Kelompok 2:
Hilda Handayani (2210246946)
Lili Herawati (2210246945)

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEPERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan dan pengelolaan dengan beberapa tujuan secara menyeluruh untuk
dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor besar dari keberhasilan sebuah organisasi
maupun perusahaan itu terdapat pada manajemen keuangannya. Ketika kita dapat
memantau penghasilan, biaya dan indikator keuangan lainnya sesegera mungkin dan
akurat, maka kita juga dapat membuat keputusan keuangan untuk jangka pendek dan
jangka panjang secara bijaksana yang membuat perusahaan dan bisnis kita bertumbuh.
Perencanaan keuangan yaitu membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta
kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu. Penganggaran keuangan yaitu tindak
lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
Pengelolaan keuangan yaitu menggunakan dana untuk memaksimalkan dana yang ada
dengan berbagai cara. Pencarian keuangan yaitu mencari dan mengeksploitasi sumber
dana yang ada untuk operasional kegiatan baik perusahaan maupun organisasi.
Penyimpanan keuangan yaitu mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana
tersebut dengan aman. Pengendalian keuangan yaitu melakukan evaluasi serta perbaikan
atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan. Pemeriksaan keuangan yaitu
melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan. (Mulyanti, 2017).
Fungsi Manajemen keuangan antara lain perencanaan keuangan, penentuan
komposisi modal, investasi dana, pertahankan likuiditas yang tapat dan pengelolaan
secara surplus serta melakukan pengontrolan terhadap aktivitas keuangan. Manajemen
Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya
mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas
memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya
penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan.
Untuk mewujudkan pendidikan yang bekualitas, perlu adanya pengelolaan secara
menyeluruh dan professional terhadap sumber daya yang ada dalam lembaga
pendidikan. Salah satu sumber daya yang perlu dikelola dengan baik dalam lembaga
pendidikan adalah masalah keuangan. Dalam konteks ini keuangan merupakan sumber
dana yang sangat diperlukan sekolah sebagai alat untuk melengkapi berbagai sarana dan
prasarana pembelajaran di sekolah, meningkatkan kesejahteraan guru, layanan dan
pelaksanaan program supervisi. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai pemimpin
pendidikan di sekolah harus mengetahui dan mampu mengelola keuangan sekolah
dengan baik, bertanggung jawab dan transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
(Nur Rahmah, 2016).

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimana prinsip-prinsip manajemen keuangan dan proses dalam
manajemen keuangan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan ini untuk mengetahui mengenai prinsip-prinsip manajemen
keuangan dan proses dalam manajemen keuangan.
1.4 Landasan Teori
1.4.1 Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
Pengelolaan keuangan dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ketatausahaan
keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan
pelaporan. Melalui kegiatan pengelolaan keuangan, kebutuhan pendanaan dapat
direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan
untuk membiayai pelaksanaan program secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, tujuan
pengelolaan keuangan adalah :
a. Meningkatkan keefektifan dan efisiensi penggunaan keuangan
b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan
c. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kreativitas dalam menggali sumber-
sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan
pertanggungjawaban keuangan, serta memanfaatkannya secara benar. (Fatra dan Harapan,
2017).
Menurut Mu’awwanah et al (2020) menjelaskan fungsi manajemen keuangan,
adanya pelaporan hasil keuangan,yaitu dari Proses dan Struktur yang dapat menuliskan
sebuah gambaran terhadap informasi keuangan itu sendiri,dan hasil laporan itu harus
dilaporkan agar mencapai sebuah tujuan yang sangat membantu dalam ekonomi dan sosial
negara. Pada umumnya adanya perekayasaan terhadap pelaporan keuangan yaitu
terjadinya sebuah proses rencanan dan sistematis,karena sangat melibatkan penalaran dan
pikiran,yaitu untuk menentukan dan pilihan teori-teori dalam pengetahuan itu dan untuk
mengatahui hasil suatu produk (konkret atau konseptual).
Menurut Rahmah (2016) manajemen keuangan perlu memerhatikan sejumlah
prinsip. Undang – undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan
dana berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik.
Di samping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas
masingmasing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

1. Transparansi
Transparansi berarti keterbukaan. Transparansi di bidang manajemen berarti
adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang
manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen
keuangan lembaga pendidikan, yang keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya,
rincian penggunaan dan pertanggungjawaban harus jelas sehingga bias memudahkan
pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan
sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan atau partisipasi orang tua,
masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program di lembaga
pendidikan. Di samping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan (trust)
timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah
melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh
informasi yang akurat dan memadai
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas performasinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang
menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti
penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan.
Akuntabilitas dalam konteks manajemen keuangan lembaga pendidikan
berarti penggunaan uang/biaya lembaga pendidikan bias dipertanggungjawabkan
sesuai denganperencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku.
Tujuan akuntabilitas pembiayaan lembaga pendidikan adalah menilai kinerja
lembagapendidikan dan kepuasan stakeholdernya terhadap pelayanan pendidikan yang
diselenggarakan, untuk mengikutsertakan publik dalam pengawasan pelayanan
pendidikan dan untuk mempertanggungjawabkan komitmen penyelenggara
pendidikan kepada stakeholdernya atas dana yang dihimpun dari pemerintah, orang
tua dan masyarakat.
Ada empat pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas,
manajemen keuangan lembaga pendidikan yaitu sebagai berikut:
a. adanya transparansi penyelenggara manajemen keuangan lembaga pendidi kan
dalam menerima sumber pembiayaan pendidikan dan mengikutsertakan berbagai
komponen dalam mengelola dana lembaga pendidikan tersebut,
b. adanya standar kinerja pengelolaan keuangan di setiap lembaga pendidikan yang
dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, antara lain
sebagai otorisator, ordonator dan bendaharawan,
c. adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan
pengelolaan keuangan lembaga pendidikan dengan prosedur yang mudah, biaya
murahdan pelayanan yang cepat,
d. regulasi pengelolaan keuangan yang memberikan kepastian hukum, maupun tata
kelola sebagai rambu-rambu dalam menjalankan berbagai kebijakan publik
memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal.

3. Efektivitas
Efektif sering kali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai
tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitas hasil yang dikaitkan dengan pencapaian
visi lembaga yang dicirikan oleh outcome kualitatif. Efektivitas sering kali diartikan
sebagai pencapaian tujuan. organisasi yang telah ditetapkan sesuai dengan biaya yang
dikeluarkan. keefektifan merupakan derajat di mana sebuah organisasi mencapai
tujuannya. Keefektifan merupakan kesesuaian. antara hasil yang dicapai dengan
tujuan yang telah dirumuskan. Keefektifan juga bisa menjadi konsep kausal ecara
esensial, di mana hubungan maksud-hingga-tujuan (means-to-end relationship), dan
hubungan sebab-akibat (cause-e ff ectrelationship). Pada dasarnya terdapat 3
komponen utama yang diperhatikan manajer pendidikan dalam mengukur efektivitas
pembiayaan pendidikan, yaitu:
a. Cakupan pengaruh biaya;
b. Kesempatan tindakan yang digunakan untuk mencapai pengaruh pembiayaan
ditandai sebagai mode pendidikan; dan
c. Mekanisme yang mendasari mengapa pembiayaan tertentu mendorong ke arah
pencapaian tujuan.
4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi dicirikan
oleh outcome kuantitatif. Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan
(input) dan keluaran (output) atau antara daya dan hasil. Efisiensi pendidikan memiliki
kaitan antara pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang terbatas sehingga
mencapai optimalisasi yang tinggi. Begitu juga efisiensi dalam manajemen keuangan
dan pembiayaan pendidikan tentu berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan
yang dibiayai sesuai dengan kebutuhan yang diisyaratkan.
Efisiensi manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan merupakan
perbandingan antara input dengan output, tenaga dengan hasil, perbelanjaan dan
masukan, serta biaya dengan kesenangan yang dihasilkan. Sumber daya yang
dimaksud bisa meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya yang dikeluarkan. Perbandingan
tersebut dapat dilihat dari dua perspektif. Sebagaimana dikonsepsikan Garner, (2004),
dalam (Depdiknas. 2007), antara lain sebagai berikut:
a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya
Keuangan dan biaya pendidikan dikatakan efisien kalau penggunaan biaya yang
sekecil- kecilnya dapat mencapai hasil layanan pendidikan (process), keluaran
pendidikan (output/outcome) yang sesuai harapan stakeholder pendidikan.
b. Dilihat dari segi hasil
Hasil pencapaian tujuan pendidikan dapat dikatakan dengan efisien kalau
dengan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun
kualitasnya. Tingkat efisiensi yang tinggi memungkinkan terselenggaranya pelayanan
pendidikan terhadap masyarakat secara memuaskan (satisfaction) dengan
menggunakan sumber biaya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.
Pendekatan ini dikenal dengan ingredient approach, dimana pengelola pendidikan bisa
memperhitungkan kontribusi biaya secara terinci dalam proses pendidikan untuk
menghasilkan keluaran. Di samping mengukur efisien biaya pendidikan bisa diketahui
melalui analisis efisiensi pendidikan (cost effectiveness analysis) yang
menggambarkan hubungan antara input (masukan) dan output (keluaran) dari suatu
pelaksanaan proses pendidikan.

1.4.2 Proses Dalam Manajemen Keuangan


Terdapat komponen-komponen yang menjadi dasar dalam proses manajemen
keuangan, komponen-komponen berikut berupa Budgeting, Accounting, Financial
Reporting dan Auditig.
1. Budgeting
Budgeting adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah, yang
menentukan prioritas operasional dan menjelaskan bagaimana rencana tersebut akan
dibiayai. Proses penganggaran sangat penting dalam menentukan prioritas
pengeluaran dan mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan untuk merealisasikan
pengeluaran yang direncanakan. Peran penganggaran dalam manajemen keuangan
sektor publik membantu untuk memahami tujuan dari proses anggaran, komponen
dari anggaran yang baik, langkah-langkah dalam proses anggaran, dan hubungan
anggaran ke aspek lain dari proses manajemen keuangan sektor publik.
2. Accounting
Sebagai dasar untuk mendokumentasikan, mengklasifikasikan, dan mengatur
informasi keuangan secara sistematis. Sistem accounting digunakan untuk
memberikan informasi yang lengkap, tepat waktu, dan akurat terkait pengelolaan
keuangan pemerintah. Accounting didasarkan pada beberapa prinsip dasar yaitu:
a. Business entity principle. Prinsip ini mengharuskan setiap program organisasi
dipertanggungjawabkan secara terpisah dan jelas, kemudian mengharuskan
pemerintah daerah untuk memperhitungkan secara terpisah setiap entitas yang
dapat dikontrol.
b. Objectivity principle. informasi dalam laporan keuangan harus didukung oleh
bukti-bukti sehingga laporan keuangan berguna dan memastikan bahwalaporan
keuangan dapat dipercaya.
c. Cost principle. Informasi dalam laporan keuangan berdasarkan biaya yang
dikeluarkan dan konsisten dengan prinsip obyektifitas.
d. Going concern principle. Dalam prinsip ini, laporan keuangan harus disiapkan
untuk memastikan program tetap berjalan.
3. Financial Accounting
Menurut Financial Accounting Standards Board (FASB) karakteristik
kualitatif yang diperlukan dalam pelaporan keuangan yang baik yaitu:
a. Relevance. Dalam pelaporan keuangan, informasi harus bisa digunakan dalam
pengambilan keputusan. Informasi yang relevan apabila dapat digunakan dan
berpengaruh pada pengambilan keputusan dan membantu mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini dan masa depan.
b. Faithful representation. Dalam pelaporan keuangan harus mencerminkan fenomena
ekonomi yang terjadi atau didasarkan denganadanya kesesuaian antara
fakta dan informasi dalam pelaporan keuangan.
c. Comparability. Dalam pelaporan keuangan kualitas informasi memungkinkan
untuk mengidentifikasi kesamaan serta perbedaan untuk dapat dijadikan dasar
pengambilankeputusan.
d. Understandability. Dalam pelaporan keuangan dibuat dengan jelas dan ringkas
sehingga mudah untuk mempelajari dan memahami kegiatan pengelolaan dan
laporan keuangan.
e. Materiality. Pelaporan keuangan harus mencakup semua informasi yang material
baik sifat maupun jumlah barang agar supaya tidak terjadi salah saji sehingga
membuat laporan keuangan kurang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
f. Benefits and costs. Manfaat informasi pelaporan keungan harus membenarkan
ketersediaan biaya dan penggunaannya dalam pengelolaan keuangan.
4. Auditing
Proses auditing membantu memastikan bahwa dalam pengelolaan keuangan
tidak terjadi kesalahan, pemborosan, dan penyalahgunaan atau kesalahan dalam
pelaporan. Audit di sektor public juga membantu memastikan bahwa entitas
menjalankan pengelolaan keuangan sesuai dengan aturan dan prosedur manajemen
keuangan publik yang telah ditetapkan. Beberapa tipe auditing yaitu:
a. A financial auditadalah evaluasi yang berorientasi apa yang telah dilakukan untuk
tujuan akurasi, dan keandalan data keuangan. Audit keuangan fokus pada
apakah laporan keuangan yang disiapkan oleh pemerintah mencerminkan kondisi
keuangan
b. A compliance audit berfokus pada apakah pemerintah mematuhi aturan dan
prosedur tertentu mengenai pengelolaan keuangan
c. A management audit adalah evaluasi yang berorientasi pada kegiatan serta
kinerja organisasi untuk mencapai tujuannya.

Fatra dan Harapan (2017) dalam mengelola keuangan, terdapat prosedur


pengelolaan yang harus dipenuhi dalam rangka mengelola keuangan sekolah, yakni:
penganggaran, pencatatan, pelaporan keuangan sekolah, dan audit keuangan sekolah.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian,
dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi. Unsur-unsur pertimbangan anggaran yakni :
a. Kerangka strategi, prioritas, dan sasaran yang meliputi program belanja public.
b. Kriteria kinerja untuk efisiensi, efektivitas, dan dampak yang secara rutin diamati.
c. Laporan tahunan tentang hasil yang menginformasikan keputusan-keputusan
anggaran.
d. Program penganggaran, dengan alokasi berbasis kinerja, dan hasil-hasil yang
diharapkan.
e. Umpan balik dari pemantauan dan evaluasi untuk membantu penggunaan sumber
daya yang dianggarkan dengan lebih efisien.
Menurut Mu’awwanah et al (2020) pada dasarnya perekayasaan pelaporan hasil
keuangan yang mengikuti proses-proses dalam tingkat mikro (perusahaan) dan makro
(nasional), pada hasil ini perekayasaan,berupa seperangkat dalam prinsip umum (satu set
prinsip umum),didalam Strukturan adannya konsep-konsep terpadu (suatu struktur atau
Skema gagasan yang terkait),hal penting dalam devinisi-devinisi akutansi yaitu sebuah
informasi terkait keuang keuangan. dalam sederetan yang terdapat angka akutansi yaitu
belum tentu informasi karena, angka-angka tersebut tidak memiliki nilai atau
makna,dalam nilai informasi itu sendiri yaitu meningkatkan keyakinan dan pengetahuan
dalam pemakaian dan pengambilan di suatu keputusan. Fungsi manajemen keuangan
tergolong dalam tiga bidang pengambilan keputusan, antara lain :
a. Mengambil keputusan dalam hal investasi.
Keputusan investasi sangat berpengaruh penting pada pergerakan investasi di
antaranya berpengaruh terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas
perusahaan pada periode selanjutnya.
b. Mengambil keputusan dalam hal pemenuhan kebutuhan dana.
Penentuan sumber dana adalah salah satu keputusan dalam hal pemenuhan
kebutuhan dana. Selain itu juga mempertimbangkan sumber dana terbaik dan modal
secara optimal yang akan digunakan.
c. Mengambil keputusan mengenai dividen (laba)
Keputusan membagi laba sangat menentukan presentase dari keuntungan
netto yang akan dibayarkan pada penentuan “stock dividend” pada pembelian
kembali saham serta “cash dividend”. Hal ini sangat berkesinambungan dengan
keputusan pemenuhan kebutuhan dana.
PEMBAHASAN
2.1 Elaborasi Kasus

1. Judul Manajemen keuangan sekolah dalam pemenuhan sarana dan


prasarana pendidikan (studi kasus di SD Muhammadiyah 1
Krian, Sidoarjo)
2. Nama Jurnal Jurnal manajemen pendidikan
3. Download (Tgl) 28 agustus 2023
4. Volume 04
5. Tahun Terbit 2020
6. Penulis Rita Puspita Sari, Mukhamad Sukur
7. Reviewer Lili Herawati dan Hilda Handayani
8. Tanggal Terbit Maret
9. Abstrk Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis
tentang manajemen keuangan sekolah dalam pemenuhan
sarana dan prasarana d SD Muhammadiyah 1 Krien,
Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
jenis studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
manajmen keuangan dalam pemenuhan sarana dan
parasarana di SD Muhammadiyah 1 Krien, Sidoarjo
dilakukan dengan perencanaan anggaran sekolah,
penyerapan anggaran sekolah, pembukuan keuangan sekolah
dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.
10. Pendahuluan Pada pendahuluan menjelaskan tentang bagaimana
pengelolaan manajemen keuangan di sekolah serta
menunjukkan fakta di lapangan mengenai operasional
manajemen keuangan dalam pemenuhan sarana dan
prasarana di sekolah.
11. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis
studi kasus. Informan dalam penelitian ini terdirir dari
pimpinan, sekretaris, dan bendahara. Peneliti juga
menjelaskan teknik pengumpulan data melalui: interview,
obeservasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu : data reduction, data
display, and conclusion. Pengecekan keabshan data
dilakukan melalui; credibility, transferability, dan
confirmability.
12. Hasil Bagian hasil dalam penelitian ini menjelaskan
pengimplementasian pemenuhan sarana dan prasarana di SD
Muhammadiyah 1 Krien, Sidoarjo yang melalui 4 tahapan,
yaitu; 1. Perencanaan anggaran (budgeting) sekolah, 2.
Penyerapan anggaran sekolah, 3. Pembukuan (accounting)
keuangan sekolah, 4. Pertanggungjawaban (akuntabilitas)
keuangan sekolah
13. Pembahasan Pembahasan menguraikan dan menganalisis temuan-temuan
tentang manajemen keuangan di SD Muhammadaiyah 1
Krien, Sidoarjo dengan menghubungkaan sumber literature
yang relevan
14. Kesimpulan Bagian kesimpulan menjelaskan pentingnya peran kepala
sekolah dalam memahami kondisi sekolah dan mengelola
pemasukan dan pengeluaran uang sekolah yang berjalan
sehingga tujuan pendidika dapat terwujud dengan baik dan
optimal. Melalaui penelitian ini sekolah di harapkan mampu
mengelola keuangan dengan melibatkan masyarakat public
serta melakukan pemeliharaan dan pengawasan khusus
terhadap pengelolaan sarana dan prasarana.
15. Daftar Pustaka Pada bagian daftar pustaka peneliti mencantumkan
sumber literature dari jurnal dan buku sebagai rujukan.

2.2 Review Jurnal 1

1. Judul Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan Pendidikan Sekolah (Studi


Deskriptif Kualitatif di SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan)
2. Nama Jurnal Jurnal Manajer Pendidikan, E – ISSN 2623 – 0208, P – ISSN 1979
– 732X
3. Download (Tgl) 31 Agustus 2023
4. Volume Volume 15 Nomor 02
5. Tahun Terbit 2021
6. Penulis Suryaddin Panca dan Zakaria
7. Tanggal Terbit 02 Agustus 2021
8. Tujuan Penelitian Untuk menganalisis perencanaan pembiayaan, penyusunan rencana
kerja sekola, rencana jangka menengah dan rencana kerja tahunan,
pengalian sumber – sumber dana, pembukuan keuangan, pengunaan
keuangan sesuai peraturan perundangan, pengawasan (pemantauan)
dan pertanggungjawaban / pelaporan
9. Subjek Penelitian Manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan sekolah
10. Assesment Data Assesment Data diperoleh dari observasi partisipasi, wawacara
dan Metode secara mendalam dan dokumentasi.
Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
11. Hasil Penelitian Hasil penelitian mendiskripsikan bahwa, “Kepala sekolah dalam
penyusunan rencana keuangan dan pembiayaan sekolah didasarkan
pada beberapa kebijakan, yaitu: Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Bab VIII tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal
53, ayat (1) dinyatakan bahwa: “Setiap satuan pendidikan dikelola
atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci
dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang
meliputi masa 4 (empat) tahun”. Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Sistem Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan Bagian Keenam, Pasal 51. Lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
12. Kekuatan 1. Pembahasan sudah disusun dengan bahasa yang mudah
Penelitian dipahami
2. Urutan penulisan sudah tersusun dengan rapi dimulai dari
abstrak, pendahuluan, metode penelitian dan hasil penelitian
serta kesimpulan
13. Kelemahan 1. Kurangnya penyajian mengenai data – data yang di analisis.
Penelitian 2. Pembahasan kurang terperinci dan hanya sebatas hasil
penelitian
14. Kesimpulan Hasil penelitian dapat memberikan efek sinergis positif dari
penerapan manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan pada
sekolah dalam menyusun rencana kerja baik jangka menengah
maupun recana kerja tahunan dan juga dapat digunakan sebagai
penentuan dalam pengambilan sebuah keputusan.

2.3 Review Jurnal 2

1. Judul Efektivitas Pengelolaan Keuangan Sekolah (Study Evaluatif di


SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan)
2. Nama Jurnal Jurnal Manajer Pendidikan,
https://doi.org/10.33369/mapen.v14i2.12870.
3. Download (Tgl) 29 Agustus 2023
4. Volume Volume 14 Nomor 02
5. Tahun Terbit 2020
6. Penulis Meli Haryati Rekasari
7. Tanggal Terbit 30 Oktober
8. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian secara umum untuk mengevaluasi efektivitas
pengelolaan keuangan sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri 7
Bengkulu Selatan, tujuan khusus pada penelitian ini untuk
mengevaluasi perencanaan, pembelanjaan, dan pertanggungjawaban
keuangan sekolah.
9. Subjek Penelitian SMA Negeri 7 Begkulu Selatan
10. Assesment Data Assesment Data diperoleh dari observasi, wawancara, dan
dan Metode dokumentasi.
Penelitian
11. Hasil Penelitian Hasil penelitian mendiskripsikan bahwa;
1. Perencanaan Keuangan Sekolah, pada perencanaan
keuangan di SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan telah efektif
dengan sedikitnya mencakup dua kegiatan yaitu penyusunan
anggaran sekolah terlebih dahulu dan membuat prosedur
penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah
(RAPBS).
2. Pada SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan telah menerapkan
prinsip-prinsip umum, seperti: prinsip pembagian wewenang
dan tanggung jawab, melibatkan Stakeholder (Komite
sekolah, orang tua siswa, guru dan staf tata usaha, dan
penentuan program berdasarkan skala prioritas.
3. Pertanggungjawaban yang di lakukan SMA Negeri 7
Bengkulu Selatan melakukan revisi RAPBS ketika di
perlukan, hal ini tentunya dinilai belum efektif.
4. Pembelanjaan keuangan sekolah, pada SMA Negeri 7
Bengkulu Selatan sudah mengikuti petunjuk teknis yang ada.
Namun, belum cukup efektif karena antara target pendapatan
dan penerimaan tidak sesuai dengan harapan di karenakan
adanya penunggakan pembayaran yang di lakukan orang tua
siswa sehingga beberapa kegiatan tertunda.
12. Kekuatan Yang menjadi kekuatan dalam penelitian ini adalah:
Penelitian 1. Topik yang di ambil pada penelitian ini cukup penting,
terutama dalam bidang pendidikan yaitu efektivitas
pengelolaan keuangan sekolah
2. Penggunaan sumber-sumber yang jelas dan relevan dengan
temuan data yang ada.
3. Analisis penelitian yang cukup mendalam dan jelas,
sehingga mempermudah pembaca.
4. Kelemahan 1. Kurangnya lingkup penelitian, lingkup yang di teliti hanya
Penelitian satu sekolah yakni SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan.

2. Kesimpulan Secara garis besar jurnal ini memberikan gambaran yang cukup
mengenai efektivitas pengelolaan keuangan sekolah, Baik dari segi
perencanaan keuangan sekolah, Pembelanjaan keuangan sekolah,
sampai dengan Pertanggungjawaban keuangan sekolah. Meskipun
masih dalam lingkup kecil dan terbatas namun dapat menjadi
rujukan. Jurnal ini dapat bermanfaat bagi pihak pendidik, praktisi
pendidikan dan penelitian yang akan datang.

Kesimpulan
Manajemen keuangan pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pimpinan
dalam menggerakkan bawahan untuk menggunakan fungsi-fungsi manajemen, meliputi
perencanaan keuangan, pengelolaan berupa pengeluaran, penggunaan, pencatatan,
pemeriksaan, pengendalian, penyimpanan dana, pertanggungjawaban, dan pelaporan uang
yang di miliki oleh suatu instansi, termasuk di dalamnya lembaga yang menyelenggarakan
layanan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Fatra dan Harapan E. 2017. Implementasi Prinsip dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Palembang. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan,
dan Supervisi Pendidikan, Volume 2 Nomor 1 Januari – Juni 2017.
Ichfan K, Mutmainah S dan Mila. 2019. Pentingnya Manajemen Keuangan Bagi Perusahaan.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam, Volume 1 Issue 2 Desember 2019.
Jamaluddin Iskandar. 2019. Implementasi Sistem Manajemen Keuangan Pendidikan. Jurnal
Iddarah. Volume. 3, Nomor. 1.
Mu’awwanah U. Choir I. A dan Azizah U. N. 2020. Esensi Manajemen dalam Keuangan.
Jurnal Al – Tsaman.
Mulyanti D. 2017. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Volume 8
Nomor 2 Mei – Agustus 2017.
Nur Rahmah. 2016. Prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah. Jurnal of
Islamic Education Management. Vol. 1, No. 1.
Rahmah N. 2016. Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan Sekolah. Jorunal Of Islamic
Education Management, Volume 1 Nomor 1 Oktober 2016. Hal 73 – 77.
Renny Mayasari, Shopiana, dan Toni Julham. 2020. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan.
Jurnal Sabilarrasyad, Volume 3, Nomor 2.

Anda mungkin juga menyukai