Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

AULIA RISKI
Universitas Negeri Padang
auliariski45@gmail.com

Abstract

Dalam (Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20, tahun 2003)
dijelaskan bahwa dana pendidikan adalah seluruh pengeluaran yang berupa
sumber daya (input) baik berupa barang maupun berupa uang yang ditujukan
untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar. Pengelolaan dana pendidikan
adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengalokasian biaya untuk
program dan kegiatan pendidikan karakter yang tertuang dalam Rencana Kerja
Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS). Menurut
sumbernya biaya pendidikan dapat digolongkan menjadi 4 jenis yaitu: a) biaya
pendidikan dari pemerintah, b) biaya pendidikan dari masyarakat orang tua/wali
kelas, c) biaya pendidikan dari masyarakat bukan orang tua/wali siswa missal
sponsor dari lembaga keuangan dan perusahaan, 4) lembaga pendidikan itu
sendiri.

Keywords : pengelolaan; biaya;, sekolahr; pendidikan.

PENDAHULUAN sarana dan prasarana untuk menunjang proses


Pendidikan sebagai salah satu elemen yang pembelajaran tentu saja diperlukan dana yang
sangat penting dalam mencetak generasi penerus tidak sedikit, bahkan setelah diadakan maka
bangsa juga masih jauh dari yang diharapkan. diperlukan dana untuk perawatan, pemeliharaan,
Seharusnya pendidikan merupakan hak bagi dan pendayagunaannya. Meskipun ada tenaga, ada
seluruh rakyat Indonesia sebagaimana tercantum sarana dan prasarana, untuk memanfaatkan dan
dalam Pembukaan UUD R.I Tahun 1945 bahwa mendayagunakan secara optimal perlu biaya
tujuan Negara yaitu “mencerdaskan kehidupan operasional baik untuk bahan dan ATK habis
bangsa”. Hal ini memiliki konsekuensi bahwa pakai, biaya pemeliharaan, maupun pengembangan
Negara harus menyelenggarakan dan memfasilitasi personil agar menguasai kompetensi yang
seluruh rakyat Indonesia untuk memperoleh dipersyaratkan. Dari uraian di atas jelas bahwa
pendidikan yang layak bagi kehidupannya. untuk penyelenggaraan pendidikan di sekolah
Pembiayaan pendidikan merupakan komponen termasuk di SMP perlubiaya, perludana, paling
yang esensial dan tidak dapat terpisahkan dalam tidak memenuhi pembiayaan untuk memberikan
penyelenggaraan proses belajar-mengajar. Dalam standar pelayanan minimal. Biaya pendidikan
rangka pembentukan potensi sumber daya manusia merupakan komponen sangat penting dalam
(SDM), penggunaan anggaran pendidikan yang penyelenggar aan pendidikan. Dapat dikatakan
efektif dan efisien diharapkan dapat menghasilkan bahwa proses pendidikan tidak dapat berjalan
SDM yang tepat guna dan berhasil guna. tanpa dukungan biaya. Dalam konteks perencaaan
Suatu sekolah untuk memiliki tenaga pendidikan, pemahaman tentang anatomi dan
kependidikan yang berkualitas dengan jumlah problematik pembiayaan pendidik anamat
yang mencukupi kebutuhan memerlukan biaya diperlukan. Berdasarkan pemahaman ini dapat
rekrutmen, penempatan, penggajian, pendidikan dikembangkan kebijakan pembiayaan pendidikan
dan latihan, sertamutasi. Dalam usaha pengadaan yang lebih tepat dan adil serta mengarah pada
pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan yang menentukan ketercapaian tujuan pendidikan yang
bersifat kuantitatif maupun kualitatif. memerlukan sejumlah investasi dari anggaran
pemerintah dan dana masyarakat. Investasi
Pengelolaan berasal dari kata manajemen
tersebut harus dikelola secara efektif dan efisien
(administrasi). Manajemen berasal dari kata to
serta diarahkan langsung terhadap pencapaian
manage yang berarti mengatur, mengurus atau
tujuan. Hal ini merupakan kegiatan manajemen
mengelola. Banyak definisi yang telah
keuangan yang mengatur penerimaan,
dikemukakan oleh para ahli. Yang keseluruhannya
pengalokasian, dan pertanggungjawaban
mengarah pada pengertian bahwa manajemen
keuangan untuk menunjang pelaksanaan program
merupakan sebuah seni dan ilmu perencanaan,
pengajaran. Beberapa kegiatan yang ada dalam
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan
pengelolaan biaya pendidikan mencakup tiga hal,
pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan
yakni: Perencanaan biaya pendidikan, Pelaksanaan
yang sudah di tetapkan. Manajemen menurut
pengelolaan biaya pendidikan, dan evaluasi
Udaya (1995) memberikan rumusan bahwa
pengelolaan biaya pendidikan.
manajemen yaitu: Proses untuk mencapai tujuan
tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari Sekolah merupakan sistem yang terdiri
empat fungsi utama yaitu merencanakan atas serangkaian komponen yang saling terkait,
(planning), mengorganisasi (organizing), dan membutuhkan masukan dari lingkungan untuk
memimpin (leading), dan mengendalikan melakukan proses transformasi serta mengeluarkan
(controlling). Dengan demikian, manajemen hasil. Kebutuhan terhadap masukan dan
adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan. pengeluaran sudah menjadi hal yang tidak dapat
Manajemen pendidikan merupakan rangkaian dipisahkan lagi. Hal tersebut disebabkan karena
kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian adanya ketergantungan antara sekolah dengan
usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai masyarakat serta lingkungannya. Masukan
tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis terhadaop sistem sekolah mencakup perangkat
yang diselenggarakan pada lingkungan tertentu, lunak, keras, dan manusia yang selaras dengan
terutama dalam bentuk lembaga pendidikan yang perkembangan lingkungan. Hal inilah yang akan
bersifat formal. memberikan konsekuensi dalam proses
transformasi sistem sesuai denan tuntutan
Sedangkan pembiayaan dapat di
lingkungan terhadap keluaran.
definisikan sebagai kemampuan interval sistem
pendidikaan untuk mengelola dana pendidikan
dengan efisien. Pembiayaan muncul sebagai input
yang digunakan untuk setiap kegiatan pendidikan. PEMBAHASAN
Tidak hanya terkait dengan mengetahui ataupun
menganalisa sumber dana, melainkan juga Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan
bagaimana cara penggunaan dana yang efektif dan
efisien. Maka dapat didefinisikan bahwa a. Pengertian Pembiayaan
manajemen pembiayaan pendidikan adalah
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah
segenap kegiatan yang berkenaan dengan penataan
satu sumber daya yang secara langsung menunjang
sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban
efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.
dana pendidikan di sekolah atau lembaga
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan
pendidikan. Keungan dan pembiayaan merupakan
pembiayaan merupakan potensi yang sangat
salah satu sumber daya yang secara langsung
menentukan dan merupakan bagian yang tak
menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan
terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan.
pendidikan. Dalam peng implementasiannya
sangat menuntut kemampuan untuk Definisi biaya menurut Supriyono biaya
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi adalah pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk
serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana memperoleh barang atau jasa. Secara bahasa, biaya
secara transparan kepada masyarakat dan (cost) dapat diartikan sebagai pengeluaran, dalam
pemerintah. Keuangan dan pembiayaaan sangat istilah ekonomi biaya pengeluaran dapat berupa
uang atau bentuk moneter lainnya. (Dedi Supriadi, Sedangkan (Fattah, 2000) mendefinisikan
2004) dalam bukunya mendefinisikan biaya biaya pendidikan merupakan jumlah uang yang
sebagai semua jenis pengeluaran yang berkenaan dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai
dengan penyelenggaraan pendidikan baik dalam keperluan penyelenggaraan pendidikan yang
bentuk uang, barang, dan tenaga (yang dapat mencakup gaji guru, peningkatan profesional
dihargakan dengan uang). peralatan, pengadaan alat-alat dan buku pelajaran,
alat tulis kantor (ATK), kegiatan ekstrakulikuler,
Menurut Hasbullah Pembiayaan sekolah
kegiatan pengelolaan pendidikan, dan supervisi
adalah kegiatan mendapatkan biaya serta
pendidikan.
mengelola anggaran pendapatan dan belanja
pendidikan. 3 Biaya dalam pengertian ini yaitu Biaya merupakan suatu unsur yang
jenis pengeluaran baik dalam bentuk barang menentukan dalam mekanisme penganggaran.
maupun tenaga untuk kepentingan Penentuan biaya akan mempengaruhi tingkat
penyelenggaraan pendidikan. Pembiayaan efisiensi dan efektivitaas kegiatan dalam suatu
pendidikan pada dasarnya adalah menitik beratkan organisasi yang akan mencapai suatu tujuan
upaya pendistribusian benefit pendidikan dan tertentu. Kegiatan yang dilaksanakan dengan biaya
beban yang harus ditanggung masyarakat. Unsur yang rendah dan hasilnya mempunyai kualitas
biaya adalah hal yang menentukan dalam yang baik dapat dikatakan kegiatan tersebut
mekanisme penganggaran. Penentuan biaya sangat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas Pemahaman tentang konsep pembiayaan
kegiatan lembaga/organisasi dalam mencapai pendidikan perlu diketahui pengertian dari tujuh
tujuan tertentu. konsep penting terkait dengan pembiayaan yang
meliputi (1) objek biaya, (2) informasi
Menurut (Domai, 2010) Pembiayaan
manajemen biaya, (3) pembiayaan (financing),
pendidikan tidak lepas dari persoalan “ekonomi
(4) keuangan (finance), (5) anggaran (budget),
pendidikan”. Bahkan, secara tegas Mark Blaugh
(6) biaya (cost), dan (7) pemicu biaya (cost
mengemukakan bahwa “the economics of
driver).
education is a branch of economics”. Jadi, dapat
dikatakan menurut pandangan ini bahwa pada a) Objek Biaya
dasarnya pembiayaan pendidikan merupakan Blocher dkk. mengatakan bahwa objek
bagian atau cabang dari ilmu ekonomi. Sebab, biaya merupakan sesuatu alumusi biaya dari
pembiayaan pendidikan menurut Blaugh sebagai berbagai aktivitas. Menurut Blocher ada empat
the costing and financing of school places, yaitu jenis objek biaya, yakni
bagian dari permasalahan ekonomi pendidikan. (1) produk atau kelompok produk yang saling
Pada bagian lain Mark Blaugh mengemukakan,
berhubungan,
“the economic of education is only part of the
(2) jasa,
story of any educational issue”. Menurut
pandangan ini mengkaji ilmu ekonomi (3) departemen (departemen teknis, departemen
pendidikan maupun pembiayaan pendidikan sumber daya manusia), dan
hanya merupakan salah satu isu penting dalam (4) proyek, seperti penelitian, promosi
dunia pendidikan. pemasaran, atau usaha jasa komunitas.
Pendidikan sebagai suatu lembaga atau
Menurut Yahya dan Tim Dosen Administrasi organisasi tidak berorientasi kepada laba, maka
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia., objek biayanya adalah jasa dengan seluruh
2012 yang dikutip oleh Mulyono pembiayaan elemen (perangkat keras dan lunak) yang
adalah bagaimana mencari dana atau sumber dana melekat pada prosesnya.
dan bagaimana menggunakan dana itu dengan b) Informasi Manajemen Biaya
memanfaatkan rencana biaya standar, Blocher dkk. mengatakan bahwa informasi
memperbesar modal kerja, dan merencanakan manajemen biaya merupakan suatu konsep yang
kebutuhan masa yang akan datang akan uang. luas, yakni mencakup segala informasi yang
dibutuhkan untuk mengelola secara efektif suatu
perusahaan atau organisasi nonprofit, baik
berupa informasi keuangan tentang biaya Menurut (Fattah, 2000)menjelaskan bahwa
maupun informasi nonkeuangan yang ada anggaran (budget) merupakan rencana
kaitannya dengan produktivitas, kualitas, dan operasional yang dinyatakan secara kuantitatif
faktor kunci sukses lainnya untuk suatu dalam bentuk satuan uang yang digunakan
organisasi. sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
c) Pembiayaan (Financing) lembaga dalam kurun waktu tertentu. Oleh
Pembiayaan adalah bagaimana mencari dana karena itu, di dalam anggaran tergambar
atau sumber dana dan bagaimana menggunakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
dana itu dengan memanfaatkan rencana biaya suatu lembaga.
standar, memperbesar modal kerja, dan Sebagaimana dijelaskan Yahya, faktor-
merencanakan kebutuhan masa yang akan datang faktor yang perlu dikembangkan dalam membuat
akan uang. Sementara biaya pendidikan adalah anggaran adalah (1) permintaan terhadap hasil
seluruh usaha yang dicurahkan oleh pemerintah produksi dan stabilitas permintaan potensi dasar,
dan masyarakat pendidikan berupa uang maupun (2) jenis-jenis hasil produksi yang dibuat, (3)
non moneter, biaya memerlukan jenis-jenis dan sifat hasil produksi yang dibuat,
penginventarisasian yang jelas. (4) kemampuan menyusun jadwal dan mengatur
Financing (pembelanjaan atau pembiayaan) pelaksanaan, (5) jumlah dana yang dipergunakan
merupakan fungsi penyediaan dana yang dibandingkan dengan hasil yang mungkin
diperlukan untuk melaksanakan usaha. dicapai, serta (6) perencanaan dan pengawasan.
Kebanyakan usaha besar atau kecil memerlukan f) Biaya (Cost)
dana untuk modal tetap seperti tanah, bangunan, Biaya adalah jumlah uang yang disediakan
mesin, gudang, modal kerja, dan modal tetap (dialokasikan) dan digunakan atau dibelanjakan
lainnya. Dalam usaha yang besar atau kecil modal untuk terlaksananya berbagai fungsi atau
dapat terdiri atas modal sendiri dan modal kegiatan guna mencapai suatu tujuan dan
pinjaman. sasaran-sasaran dalam rangka proses manajemen.
d) Keuangan (Finance) Konsep biaya secara keseluruhan berkaitan
Definisi yang sederhana tentang keuangan dengan setiap fungsi manajemen, yaitu (1)
(finance) adalah seni untuk mendapatkan alat manajemen strategis, (2) perencanaan dan
pembayaran. pengambilan keputusan, (3) penentuan harga
e) Anggaran (Budget) pokok jasa dan pelaporan keuangan, dan (4)
Anggaran (budget) merupakan suatu pengendalian manajemen dan pengendalian
instrumen yang dirancang untuk memfasilitasi operasional.
perencanaan. Ensiklopedi Manajemen g) Pemicu Biaya (Cost Driver)
menggunakan budgeting sebagai perencanaan
dan koordinasi dari berbagai kegiatan untuk Pemicu biaya (cost driver) menurut Blocher
mencapai suatu tujuan dalam suatu periode dkk. adalah faktor yang memberi dampak pada
tertentu dengan melakukan prakiraan kebutuhan perubahan biaya total. Artinya jumlah total biaya
yang diperlukan dan hasil yang ingin dicapai sangat dipengaruhi oleh cost driver sebagai faktor
serta pengawasan pelaksanaannya. yang mempunyai efek terhadap perubahan level
Knezevich mengemukakan budgeting biaya total dari suatu objek biaya.
merupakan alat penjabaran suatu rencana ke
Pengertian Pendidikan
dalam bentuk biaya untuk setiap komponen
Dalam (Undang-undang tentang Sistem
kegiatan. Prosedur penganggaran dilakukan
Pendidikan Nasional No. 20, 2003) pasal 1 ayat
dengan (1) menyusun ramalan tentang
1, diungkapkan yang dimaksud dengan
kemungkinan pendapatan dan belanja selama
pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana
periode tertentu (2) menetapkan anggaran
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
berdasarkan ramalan, (3) statistik pelaksanaan
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
dikumpulkan dan dibandingkan dengan dugaan-
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
dugaan, (4) mengukur varian-varian dan
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
menganalisis penyebab- penyebabnya, dan (5)
kepribadian, kecerdasan, akhlak „mulia serta
melakukan perbaikan.
keterampilan yang diperlukan dirinya, No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 46
masyarakat, bangsa dan negara”. ayat (1) yaitu pendanaan pendidikan menjadi
Jadi dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab bersama antara Pemerintah,
pengelolaan pembiayaan pendidikan yaitu Pemerintah Daerah dan masyarakat.
pengelolaan semua bentuk keuangan baik usaha Pembiayaan pendidikan terbagi menjadi 2
memperoleh atau mengumpulkan modal untuk yaitu :
membiayai aktifitas atau kegiatan program
pendidikan yang secara langsung maupun tidak a. Pembiayaan pendidikan di Sekolah Swasta
langsung untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Pembiayaan Pendidikan dari Swasta : Biaya
Depdiknas merumuskan tujuan pendidikan dari swasta yang dimaksud adalah
manajemen keuangan pendidikan adalah sebagai biaya yang disumbangkan masyarakat (individu,
berikut: perusahaan, lembaganonpemerintah, danlainnya)
a) Memanfaatkan dana yang tersedia secara ke sekolah. Misalnya, PT Pertamina, Sampoerna
optimal berdasarkan prioritas kegiatan Foundation memberi beasiswa bagi anak-anak
pendidikan yang ditetapkan. berprestasi, dan sponsor lainnya.
b) Mensinergikan berbagai kegiatan antarbidang
secara harmonis untuk mencapai tujuan- Pembiayaan Pendidikan dari Masyarakat :
tujuan pendidikan. Biaya pendidikan dari masyarakat meliputi:
c) Mengembangkan perilaku transparansi dan sumbangan orang tua siswa, sumbangan
akuntabilitas dari pemanfaatan keuangan perusahaan/swasta, dan lainnya. Sumbangan orang
pendidikan sesuai dengan ketentuan tua siswa yang dimaksud adalah dana yang
perundangan yang berlaku. disumbangkan langsung ke sekolah oleh orang tua
siswa atau dikenal dengan dana komite sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Dana tersebut terdiri atas Sumbangan
dibutuhkan kreativitas dalam menggali sumber- Pengembangan Institusi (SPI) dan iuran atau dana
sumber dana, menempatkan bendaharawan yang Operasional Pendidikan (DOP).
menguasai dalam pembukuan dan pertanggung- b. Pembiayaan Pendidikan di Sekolah Negeri
jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara
benar sesuai peraturan perundangan yang Pembiayaan Pendidikan dari Pemerintah Pusat :
berlaku. Menurut (“Undang- Undang No.22 tahun 1999
tentang otonomi daerah,” n.d.), maka pengelolaan
Manajemen keuangan sekolah perlu pendidikan menengah diserahkan kepada
memperhatikan sejumlah prinsip. (Undang- pemkab/pemkot.Aliran dana dari pusat ke daerah
undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. dilakukan melalui mekanisme dana perimbangan,
20, 2003) pasal 48 menyatakan bahwa khususnya melalui Dana Alokasi Umum (DAU).
pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada Menurut, (“UU No.25 tahun 1999 tentang
prinsip transparansi (keterbukaan sumber perimbangan keuangan antara pusat dan daerah,”
keuangan,jumlah, rincian penggunaan, n.d.) selain DAU, dana perimbangan yang diterima
pertanggungjawaban, dsb), akuntabilitas (dapat pemerintah daerah adalah dana bagi hasil dan Dana
dipertanggung jawabkan sesuai dengan Alokasi Khusus (DAK). Sumber penerimaan
perencanaan yang telah ditetapkan), efektivitas daerah lainnya adalah Pendapatan Asli Daerah
(kualitas outcome sesuai rencana), dan efesiensi (PAD), dan pinjaman daerah. Semua penerimaan
(kuantitas hasil sangat bagus perbandingan yang dan pengeluaran dalam rangka desentralisasi
terbaik antara masukan/input (pikiran, waktu, dicatat dan dikelola dalam APBD.
dan biaya) dan keluaran/output/hasil).
Pembiayaan Pendidikan dari Pemerintah
Kabupaten/Kota: Biaya pendidikan dari
Pembiayaan Pendidikan Di Sekolah pemerintah kabupaten/kota yang diterima
digunakan untuk belanja administrasi umum yang
Dalam (Horngren, 1993) Sumber pendanaan
terdiri dari: belanja pegawai, belanja barang dan
pendidikan sebagaimana dinyatakan pada UU RI
jasa, dan pemeliharaan. Biaya dari pemkab/pemkot
lainnya adalah dana beasiswa untuk siswa dan Tanpa ada perencanaan, maka akan sulit
dana subsidi untuk penyelenggaraan ujian sekolah mencapai tujuan.
dan ujian nasional.
Lankah-langkah dalam perencanaan
DOP (Definisi Operasional Pengelolaan) yaitu Pertama, tahapan menetapkan tujuan atau
serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan
Pengelolaan merupakan terjemahan keputusan-keputusan. Tanpa rumusan tujuan
dari kata managemen yang berasal dari bahasa yang jelas, sebuah lembaga akan menggunakan
Inggris dan kemudian di Indonesia menjadi sumber daya yang secara tidak efektif. Kedua,
manajemen. Menurut Suharsimi Arikunto dalam merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan
bukunya “Pengelolaan Kelas dan Siswa” bahwa kondisi sekarang dari tujuan yang hendak dicapai
pengelolaan adalah penyelenggaraan atau sangat penting, karena tujuan dan rencana
pengurusan agar suatu yang dikelola dapat menyangkut waktu yang akan datang.
berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien.
a. Perencanaan (Planning), menentukan apa Ketiga, mengidentifikasikan segala
yang harus terjadi di masa depan, kemudahan, kekuatan, kelemahan serta
pembentukan rencana kegiatan. hambatan perlu diidentifikasikan untuk
b. Pengorganisasian (organizing), membuat mengukur kemampuan dalam mencapai tujuan,
terjadi penggunaan optimal sumber daya oleh karena itu perlu dipahami faktor-faktor
untuk mencapai sasaran. lingkungan internal dan eksternal yang dapat
c. Pelaksanaan (actuating), menggerakkan orang membantu mencapai tujuan, atau mungkin
untuk mencapai tujuan yang telah menimbulkan masalah. Keempat,
ditetapkan. Pengendalian dan pemantauan mengembangkan rencana atau serangkaian
(controlling, monitoring), memeriksa proses kegiatan untuk mencapai tujuan tahap akhir
disbanding rencana, melakukan modifikasi dalam proses perencanaan meliputi
rencana dan kegiatan selanjutnya pengembangan berbagai alternatif kegiatan
Fungsi Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan untuk mencapai tujuan.
Menurut (Anwar, 1991) Pengelolaan Perencanaan diartikan sebagai suatu
pembiayaan pendidikan sama dengan manajemen proses penentuan tujuan atau sasaran yang
pembiayaan, dan pengelolaan mempunyai tiga hendak dicapai dan menetapkan jalan dan
fungsi yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai
evaluasi. Dalam penelitian ini yang akan dibahas tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.
yaitu perencanaan pembiayaan pendidikan, Perencanaan Pembiayaan Pendidikan ini
pelaksanaan pembiayaan pendidikan dan evaluasi mencakup kegiatan penting yaitu penyusunan
pembiayaan pendidikan. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
a. Perencanaan Pembiayaan Sekolah (RAPBS) dan pengembangan Rencana
Pendidikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
Perencanaan adalah suatu proses (RAPBS). Perencanaan keuangan sekolah
mempersiapkan serangkaian keputusan untuk sedikitnya mencakup dua kegiatan yakni
mengambil tindakan di masa yang akan datang penyusunan anggaran dan pengembangan
diarahkan untuk tercapainya tujuan- tujuan rencana anggaran belanja sekolah. Penganggaran
dengan sarana yang optimal. merupakan proses kegiatan atau proses
penyusunan anggaran (budget).
Pada sebuah organisasi atau lembaga b. Pelaksanaan Pembiayaan
apapun bentuk dan namanya, sebelum melangkah Pendidikan
untuk mencapai tujuan, maka terlebih dahulu ada Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau
perencanaan. Perencanaan pada sebuah lembaga pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah
sangat esensial, karena pada kenyataannya, disusun secara matang dan terperinci,
perencanaan memegang pevranan yang lebih implementasi biasanya dilakukan setelah
penting dibandingkan dengan fungsi- fungsi lain. perencanaan sudah dianggap siap. Secara
sederhana pelaksanaan bisa diartikan
penerapan. Majone dan Wildavsky Memberikan imbalan kepada staff sesuai
mengemukakan pelaksanaan sebagai evaluasi. kinerja yang ditunjukkan, dan merancang serta
Browne dan Wildavsky mengemukakan bahwa merencanakan kembali sambil memperbaiki hal-
Pelaksanaan adalah perluasan aktivitas yang hal yang belum sempurna. Evaluasi pada
saling menyesuaikan. administrasi berarti kegiatan mengukur tingkat
Setelah perencanaan pembiayaan pendidikan efektivitas kerja personal dan tingkat efisiensi
selesai dan disetujui oleh semua komponen yang penggunaan metode dan alat bantu tertentu
terlibat, dan menghasilkan sebuah Rencana dalam usaha mencapai tujuan. Mengamati tingkat
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah efektivitas maksudnya menilai tindakan tindakan
(RAPBS), tahapan manajemen selanjutnya yaitu atau kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan,
pelaksanaan pembiayaan pendidikan. Kegiatan apakah telah menghasilkan sesuatu seperti
pelaksanaan pembiayaan madrasah meliputi dua direncanakan atau sekurang- kurangnya, apakah
kegiatan besar yakni penerimaan dan kegiatan itu telah berjalan di atas rel yang
pengeluaran keuangan madrasah/sekolah. sebenarnya dan tidak menyimpang dari
Kegiatan kedua dari manajemen pembiayaan perencanaan atau tujuan yang telah ditetapkan.
adalah pembukuan atau kegiatan pengurusan Sedang mengamati tingkat efisiensi maksudnya
keuangan. Hal-hal yang perlu dibukukan dalam menilai tindakan tindakan/ kegiatan-kegiatan
keuangan sekolah adalah menyangkut yang telah dilakukan itu apakah merupakan cara
penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan dan yang terbaik atau paling tidak untuk mencapai
pengeluaran keuangan sekolah dari sumber- hasil yang sebesar besarnya dengan resiko yang
sumber dana perlu dibukukan berdasarkan sekecil-kecilnya, yang berarti apakah cara kerja
prosedur pengelolaan yang selaras dengan tertentu yang sudah dipergunakan mampu
kesepakatan yang telah disepakati, baik berupa memberi hasil yang maksimal.
konsep teoritis maupun peraturan pemerintah.
Kegiatan yang di lakukan berupa : SIMPULAN DAN SARAN
a. Penerimaan Biaya Pendidikan
b. Pengeluaran Biaya Pendidikan Dari pemaparan di atas dapat ditarik
c. Evaluasi Pembiayaan Pendidikan kesimpulan yaitu pendidikan membutuhkan
Evaluasi pendidikan juga diartikan biaya. Pembiayaan terhadap pendidikan harus
dengan proses untuk memberikan kualitas yaitu dibayar lebih mahal karena pendidikan adalah
nilai dari kegiatan pendidikan yang telah investasi. Human Capital yang berupa
dilaksanakan, yang mana proses tersebut kemampuan dan kecakapan yang diperoleh
berlangsung secara sistematis, berkelanjutan, melalui pendidikan, belajar sendiri, belajar
terencana, dan dilaksanakan sesuai dengan sambil bekerja memerlukan biaya yang
prosedur. dikeluarkan oleh yang bersangkutan. Perolehan
Proses melakukan evaluasi mungkin saja keterampilan dan kemampuan akan
berbeda sesuai persepsi teori yang dianut, ada menghasilkan tingkat balik Rate of Return yang
bermacam-macam cara. Namun evaluasi harus sangat tinggi terhadap penghasilan seseorang.
memasukkan ketentuan dan tindakan sejalan Pendidikan adalah tanggungjawab negara dan
dengan fungsi evaluasi, yaitu: masyarakat, tanggungjawab kita bersama,
1. Memfokuskan evaluasi termasuk dalam hal pembiayaan. Peran
2. Mendesain evaluasi masyarakat untuk menyokong biaya pendidikan
3. Mengumpulkan informasi sangat penting diantaranya dengan menabung
4. Menganalisis informasi yang bermanfaat untuk membiayai pendidikan.
5. Melaporkan hasil evaluasi Biaya pendidikan adalah seluruh
6. Mengelola evaluasi dan mengevaluasi pengeluaran baik yang berupa uang maupun
evaluasi. bukan uang sebagai ungkapan rasa tanggung
jawab semua pihak (masyarakat, orang tua, dan
Evaluasi pembiayaan pendidikan pemerintah) terhadap pembangunan pendidikan
merupakan alat untuk mengukur dari melihat agar tujuan pendidikan yang dicita-citakan
hasil rencana yang dicanangkan pada planning. tercapai secara efektif dan efisien, yang harus
terus digali dari berbagai sumber, dipelihara,
dikonsolidasikan, dan ditata secara administratif.

DAFTAR RUJUKAN

Anwar, M. . (1991). Biaya Pendidikan dan Metode


Penetapan Biaya Pendidikan. Mimbar
Pendidikan.

Dedi Supriadi. (2004). Satuan Biaya Pendidikan


Dasar dan Menengah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Domai, T. (2010). Manajemen Keuangan Publik.


Malang: Universitas Barawijaya Press.

Fattah, N. (2000). Ekonomi dan Pembiayaan


Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Horngren, P. (1993). Pengantar Akutansi


Manajemen Edisi 6. Jakarta: Erlangga.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas


Pendidikan Indonesia. (2012). Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Undang- Undang No.22 tahun 1999 tentang


otonomi daerah. (n.d.).

Undang-undang tentang Sistem Pendidikan


Nasional No. 20. (2003).

UU No.25 tahun 1999 tentang perimbangan


keuangan antara pusat dan daerah. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai