Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN


DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Sari Hernawati, S.Ag., M.Pd.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 10

1. IMAM MAHASIN ADLI (23200011103)


2. IRFAN FATONI (23200011104)
3. TATIH PUJIAMI (23200011124)
4. TRI NUR JANAH (23200011125)

PROGRAM PASCA SARJANA


FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu sumber yang sangat berpotensi dalam
menentukan sukses dan kelancaran progam pendidikan serta merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam manajemen pengelolaan pendidikanserta dapat menunjang keuangan
efektivitas dan efisensi dalam pengelolaan pedidikan. Dalam suatu pembiayaan terutama pada
pendidikan di suatu lembaga lembaga pendidikan masih kerap terjadi permasalahan mengenai
keuangan hal ini yang menjadikan belum maksimalnya pengelolaan keuangan atau pembiayaan
secara penuh. Terutama pada administrasi keuangan atau pembiayaan hal ini masih tetap menjadi
suatu permasalahan lembaga lembaga pendidikan Islam dalam pengelolaan keuangan. Jika
adminitrasi bisa dikelola dengan baik akan menjadikan tujuan pendidikan lancar.
Pada lembaga pendidikan terutama pada pendidikan Islam, dalam penyelenggaraan
pendidikan pastinya membutuhkan biaya. Hal ini disebabkan untuk keberlangsungan pengelolaan
lembaga dalam pengembangan pendidikan di sekolah maupun madrasah. Karena semua aktifitas
dalam kegiatan pada berlangsungnya pendidikan memerlukan sarana dan prasarana yang dimana
bertujuan untuk memfasilitasi dalam proses pengajaran, pelayanan, pelaksanaan program, serta
dalam proses pembelajaran. Semua itu juga memerlukan anggaran dana. Jika adanya pengelolaan
keuangan yang kurang baik akan berdampak pada dana lembaga tersebut, sehingga berdampak
pada pengelolaan lembaga pendidikan. dengan itu semua mengelola dan memajemen pembiayaan
dalam pendidikan terutama pada lembaga harus harus diperhatikan penuh, karena bisa berdampak
pada lembaga pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dalam tulisan ini permasalahan yang akan di bahas
yakni:
1. Bagaimana cara manajemen pembiayaan dalam pendidikan Islam dengan baik dan benar?

C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam pembahasan makalah ini yakni:
1. Untuk mengetahui cara manajemen pembiayaan dalam pendidikan Islam dengan baik dan
benar.
BAB II
MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM

A. Pembiayaan Pendidikan Islam


Pengertian biaya secara sederhana adalah sejumlah nilai uang dibelanjakan atau jasa
pelayanan yang diserahkan pada siswa. Biaya tersebut keseluruhan dari pemasukan dan
pengeluaran yang berupa uang maupun tidak. Dapat disimpulkan bahwa pengertian biaya sendiri
adalah jumlah uang atau nilai yang dialokasikan dan dapat digunakan serta dibelanjakan untuk
melaksanakan berbagai kegiatan guna mencapai tujuan yang diinginkan yang telah ditentukan.
Dan pengertian biaya pendidikan merupakan sejumlah uang yang dikenakan untuk
penyelenggaraan serta layanan pendidikan akademik.
Pembiayaan pendidikan memiliki pengertian salah satu sumber keuangan yang dapat
menunjang efektivitas dan efesiensi pengelolaan pendidikan. pembiayaan pendidikanmerupakan
salah satu sumber yang sangat berpotensi dalam menentukan sukses dan kelancaram program
pendidikan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam manajemen pengelolaan
pendidikan. dari pendapat ini jelas bahwa pembiayaan pendidikan sangatlah berperan penting
pada pendidikan yang dimana sumber keuangan untuk menunjang program pendidikan yang
saling berhubungan dengan pengelolaan pendidikan.
Memang dalam hal pendidikan biaya pendidikan sangatlah berperan penting pada
pengelolaan pendidikan terutama pada lembaga pendidikan. Pasalnya biaya juga menjadi tolak
ukur orang tua untuk mensekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan. Hal ini masih banyak yang
terjadi di kehidupan sehari hari mungkin juga di lingkungan sekitar, mereka memilihi
mensekolahkan anaknya dengan biaya yang murah tanpa memikirkan kualitas lembaga tersebut.
Padahal dengan sudah ditentukan biaya yang sudah ditetapkan pada lembaga untuk menjadikan
kualitas lembaga tersebut baik, apa yang dibutuhkan sudah tercukupi dalam menunjang proses
pembelajaran. Akan tetapi, tidak semena mena juga bahwa biaya yang murah pada lembaga tidak
juga menjamin kualitas baik, semuanya baik dengan bagaimana pengelolaan keuangan pada
lembaga pendidikan tersebut.
Jadi, pengelolaan keuangan pada lembaga ini harus diperhatikan penuh karena berpengaruh
pada pengembangan dan program pendidikan terutama biaya pendidikan. Biaya pendidikan
sebagai sejumlah uang atau dana yang digunakan untuk pembelanjaan berbagai keperluan
penyelengaraan pendidikan yaitu gaji guru, penigkatan professional peralatan, pengadaan alat alat
dan buku pelajaran, alat tulis, kegiatan ekstrakulikuler, kegiata pengelolaan pendidika, dan
supervise pendidikan. Dari pendapat ini jelas bahwa biaya pendidikan untuk keperluan
keseluruhan ada pada lembaga.
Dalam hal ini, pembiayaan pendidikan menitikberatkan upaya pendistribusian benefit
pendidikan dan beban yang harus ditanggung masyarakat serta diperlukan dalam
menyelenggarakan pendidikan untuk mencapai visi, misi, tujuan, sasaran, dan strateginya. Selain
itu bahwa pembiayaan pendidikan Islam adalah aktivitas yang berkenan dengan perolehan dana
yang diterima dna bagaimana cara penggunaan dana untuk kemaslahatan sekolah agar tujuan
pendidikan yang sudah dutetapkan bisa berjalan dengan efektif dan efesien. Dari pendapat ini
jelas bahwa pembiayaan pendidikan Islam digunakan untuk memenuhi apa yang ada pada
lembaga pendidikan tersebut.

B. Konsep Pembiayaan Pendidikan


Pembiayaan pendidikan pada dasarnya menitik beratkan pada upaya pendistribusian benefit
pendidikan dan beban yang harus ditanggung masyarakat. Biaya secara sederhana adalah
sejumlah nilai uang yang dibelanjakan untuk mendukung proses pendidikan atau jasa pelayanan
yang diberikan pada siswa. Pembiayaan pendidikan berhubungan dengan distribusi beban pajak
dalam berbagai jenis pajak kelompok manusia serta metode pengalihan pajak ke sekolah. Hal
yang sangat penting dalam pembiayaan pendidikan adalah berupa besar uang yang harus
dibelanjakan, dari mana sumber uang yang diperoleh dan kepada siapa uang harus dibelanjakan.
Di sisi lain, pembiayaan pendidikan adalah merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan
dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji guru,
peningkatan profesionalisme guru, pengadaan sarana ruang belajar, perbaikan ruang, pengadaan
peralatan, buku pelajaran, alat tulis kantor, pendukung kegiatan ekstra kurikuler, kegiatan
pengelolaan pen- didikan, dan supervisi pendidikan oleh karena itu, biaya pendidikan benar benar
harus dikelola dengan baik sehingga nantinya semua keperluan pendiidkan bisa terpenuhi tanpa
ada hambatan.
Setalah memaparkan penjelasan mengenai pembiayaan pendidikan pada lembaga
pendidikan. Untuk bisa mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana pembiayaan pendidikan, maka
diketahui konsep pembiayaan pedidikan, sebagai berikut:
1. Objek Biaya
Setiap lembaga atau organisasi, ketika menjalankan program- nya, selalu terkait dengan
aktivitas-aktivitas sebagai ujung tombak sistem lembaga atau organisasi yang membutuhkan
biaya. Oleh karena itu, biaya dari seluruh kegiatan yang ada itu merupakan objek biaya.
Sebagaimana dikemukakan oleh Blocher bahwa objek biaya adalah akumulasi dari berbagai
aktivitas. Lebih lanjut Blocher membagi jenis objek biaya menjadi empat: a) produk atau
kelompok produk yang saling berhubungan, b) jasa, c) departemen (departemen tekhnis,
departemen sumber daya manusia), d) Proyek (penelitian, promosi pemasaran atau usaha jasa
komunitas).
2. Informasi Manajemen Biaya
Manajemen biaya adalah suatu aktivitas pengelolaan biaya agar dapat berfungsi sebagai
alat perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol. Dengan demikan, kegiatan yang
dimaksud dapat dilakukan secara maksimal, efektif, dan efisien dalam mencapai tujuan, baik
dari pihak lembaga yang bersifat profit maupun non profit.
Manajemen biaya merupakan konsep yang sangat luas yang mencakup segala informasi
yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif biaya maupun informasi non keuangan yang
ada kaitannnya dengan produktivitas, kualitas, dan faktor kunci sukses lainnya untuk suatu
organisasi. Informasi keuangan saja dapat menimbulkan mis-leading karena informasi
tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek. Agar dapat mencapai titik keberhasilan
yang sifatnya kompetitif, maka suatu organisasi atau lembaga perlu memfokuskan
perhatiannya pada informasi sumber biaya yang memiliki waktu lebih panjang dan sifatnya
sustainable.
Setiap lembaga harus mengetahui berapa biaya yang dihabis- kan untuk melakukan
suatu upaya pelayanan jasa atau pencetakan produk tertentu atau biaya untuk
mengembangkan suatu jasa baru. Dengan demikian, akan diketahui sirkulasi besaran
anggaran yang dikeluarkan dan tidak sembarangan menggunakannya. Oleh karena itu,
diperlukan informasi manajemen biaya yang dibutuhkan, di antaranya adalah:
a. Manajemen strategik: untuk membuat keputusan-keputusan strategis yang tepat untuk
pemulihan produk, metode proses, tekhnik, dan saluran pemasaran serta hal-hal yang
bersifat jangka panjang.
b. Perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mendukung keputusan yang sifatnya
berkelanjutan kaitannya dengan pemindahan peralatan, pengelolaan aliran kas, pembelian
bahan, dan penjadwalan.
c. Pengendalian manajemen dan operasional.
d. Penyusunan laporan keuangan.
Informasi Pembiayaan apabila dikontekskan pada penyeleng- garaan pendidikan, maka
informasi manajemen biaya ini dapat dikaitkan dengan informasi tentang sumber biaya, baik
dari pemerintah, orang tua murid, masyarakat, serta potensi lain yang menopang biaya
penyelangaraan pendidikan. Di sisi lain juga dapat memberi informasi tentang sistem layanan
proses belajar mengajar yang dikaitkan dengan biaya yang layak untuk suatu layanan yang
sifatnya lebih baik serta upaya mendukung keputusan dengan program yang harus dilakukan
secara baik dan benar sebagai manifestasi dari pertanggungjawaban.
Dengan pengetahuan tentang informasi manajemen pembiaya- an tersebut, diharapkan
akan meningkatkan kualitas jasa atau produk serta dapat meningkatkan profitabilitas untuk
meng-upgrade fasilitas layanan pada saat yang tepat dengan berbagai metode layanan terbaru.
3. Pembiayaan (finacing)
Pada dasarnya, pembiayaan pendidikan terkait dengan masalah bagaimana mencari
dana (sumber dana), bagaimana menggunakan dana itu dengan memanfaatkan rencana biaya
standar, memperbesar modal kerja dan merencanakannya untuk kebutuhan masa yang akan
datang. Sementara biaya pendidikan adalah seluruh usaha yang dilakukan oleh pemerintah
dan masyarakat baik berupa uang maupun non moneter. Biaya tersebut memerlukan
pengelolaan yang jelas.
4. Keuangan (finance).
Persoalan keuangan di setiap lembaga pendidikan, tidak hanya mencakup uang
pembiayaan yang sah semata, namun juga kredit bank. Definisi secara sederhana tentang
keuangan (finance) adalah seni nuntuk mendapatkan alat pembayaran. Sementara dalam
dunia usaha, keuangan meliputi pemeliharaan kas, yang memadai dalam bentuk uang atau
kredit disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Alat yang dugunakan dalam keuangan
meliputi seluruh metode peminjaman uang dan pertukaran satu jenis hak yang berkenaan
dengan yang lainnya. Dalam perusahaan dagang, penggolongan keuangan yang utama
adalah: perbankan, pasar uang, pasar investasi yang terdiri dari pasar sekuritas dan penerbitan
model baru atau kenaikan dana dari penanaman modal untuk perluasan modal baru, pasar
uang luar negeri, dan asuransi.
5. Anggaran (budget)
Anggaran merupakan suatu instrumen yang dirancang untuk memfasilitasi
perencanaan. Anggaran juga memberikan sebuah konteks proses perencanaan dalam
pemilihan langkah-langkah dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Anggaran menjadi
dokumen yang meringkaskan keputusan yang direncanakan dan dapat bertindak sebagai alat
untuk memastikan penggunaan dana masyarakat secara jujur dan hati-hati.
Anggaran merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam
bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan lembaga
dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, dalam anggaran tergambar kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan di suatu lembaga.
6. Biaya (Cost)
Biaya adalah jumlah uang yang disediakan (dialokasikan) dan digunakan atau
dibelanjakan untuk melaksanakan berbagai fungsi atau kegiatan guna mencapai suatu tujuan
dan sasaran-sasaran dalam rangka proses manajemen. Di sisi lain, biaya adalah harga pokok
yang merupakan gambaran pengorbanan dalam pengertian kuantitatif pada saat barang atau
jasa dipertukarkan.13
7. Pemicu Biaya (Cost Driver)
Pemicu biaya (cost driver) menurut Brocher adalah faktor yang memberi dampak pada
biaya perubahan. Artinya, jumlah total biaya sangat dipengaruhi oleh cost driver sebagai
faktor yang mempunyai efek terhadap perubahan level biaya total dari suatu objek biaya.
Identifikasi dan analisis terhadap cost dirver merupakan langkah penting dalam analisis
strategis dan manajemen biaya pada suatu organisasi.
Sebagai contoh, biaya bahan bakar (objek biaya) di dalam suatu pabrik yang digunakan
untuk pembangkit listrik, yang di- pengaruhi oleh rentan waktu yang dibutuhkan merupakan
cost driver untuk biaya bahan bakar. Cost driver umum lainnya adalah jumlah produk yang
dihasilkan, jumlah mesin yang di-setup, jumlah perubahan desain yang dilakukan untuk
membuat suatu produk serta jumlah promosi, pemasaran, dan distribusi.
Apabila dikontekskan dalam pendidikan, lembaga pendidikan sebagai lembaga non
profit yang bergerak di bidang jasa, maka faktor-faktor yang menjadi pemicu biaya di
antaranya jumlah jam mengajar guru, media pengajaran, buku teks yang digunakan, fasilitas
pendukung yang sifatnya temporer. Program-program pendidikan yang ditawarkan oleh
sekolah yang secara akumulatif dapat meningkatkan dan mengembangkan keterampilan
lulusan serta dapat juga dijadikan sebagai pemicu biaya di dalam pendidikan.
C. Manajemen Pembiayaan Pendidikan Islam
Di dalam lembaga pendidikan sendiri sumber keuangan pastinya sudah dikelola
dengan baik oleh pengelola keuangan yang sudah professional. Serta sumber keuangan
tersebut sudah di tata kelola dengan baik. Manajemen Pembiayaan pendidikan Islam
merupakan segala aktivitas yang berekenaan dalam sumber dana, tata kelola keuangan, serta
pertanggungjawaban atas dana pendidikan pada lembaga pendidikan. Oleh karena itu, setiap
lembaga diharuskan bisa memanajemenkan keuangan agar terlaksananya penyelengaraan
pendidikan.
Sebelum membahas bagaimana tata cara kelola keuangan serta pembiayaan yang baik
dam benar. Maka harus mengetahui terlebih dahulu dari mana sumber keuangan pada suatu
lembaga Islam, hal ini secara garis besar dapat dikelompokkan atas tiga sumber, yakni:
1. Pemerintah, baik pemerintahan pusat, daerah maupun ke dua duanya, yang bersifat umum
dan khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan.
2. Orang tua atau peserta didik.
3. Masyarakat, baik mengikat maupun tidak.
Dari ketiga sumber keuangan tersebut sangat berkontribusi pada lembaga pendidikan.
terutama pada dana dari pemerintah yang menjadi sumber keuangan yang utama, sehingga
apabila terjadi keterlambatan dalam turunya dana dari pemerintah maka bisa terjadi
hambatan dalam pelaksanaan pendidikan pada lembaga pendidikan tersebut. Tidak hanya itu
dana dari orang tua maupun peserta didik bisa dari biaya pendidikan, misalnya Uang gedung
( DPP), SPP, dl. Hal itu juga sangat berpengaruh pada sumber keuangan pada lembaga
pendidikan tersebut. Pasalnya hal itu sudah dirancang pada anggaran biaya setiap tahunya,
akan tetapi masih banyak permasalahan pada biaya pendidikan. Seperti menunggaknya
membayar SPP dan belum melunasi Uang gedung (DPP), padahal itu juga sangat
berdampakpada pelaksanaan penyelengaraan pada lembaga pendidikan. Hal itu, sangat
penting menjadi perhatian lembaga pendidikan agar terlaksana pada rancangan anggaran
biaya. Dan dana dari masyarakat bisa berupa sumbangan yang bertujuan untuk membantu
lembaga pendidikan tersebut.
Selain itu bahwa sumber keuangan sekolah ada dua macam, dari pemerintah dan non
pemerintah. Keuangan dari pemerintah yaitu dari uang rutin dan uang pembagunan,
sedangkan keuangan dari non pemerintah yaitu dari SPP dan sumbangan dari orang tua dan
masyarakat, baik yang melalui komite sekolah, maupun yang langsung pada kepala sekolah.
Dari pendapat ini jelas bahwa ada dua sumber keuangan dari pemerintah berupa uang
rutin dan pembangunan guna untuk melancarkan program pendidikan, sedangkan non
pemerintah guna untuk membantu dana dari pemerintah. Sehingga kedua sumber keuangan
tersebut sangat membantu pada lembaga pendidikan terhadap terlaksananya program
pendidikan.
Tidak hanya itu, dalam sumber keuangan pastinya ada pengeluaran yang dimana
pengeluaran tersebut meliputi biaya rutin dna biaiya pembangunan. Nah, Biaya Rutin sendiri
merupakan pengeluaran setiap tahunya atau tahun ke tahun, seperti gaji pegawai (guru dan
karyawan), biaya operasional, pemeliharaan gedung, fasilitas dan alat alat pengajaran,
sedangkan biaya pembangunan merupakan pengeluaranya bisa terjadi kapan saja karena
untuk memperbaiki apa yang kurang pada suatu lembaga, misalnya merenovasi gedung,
penambahan fasilitas sarana prasana yang menunjang proses pembelajaran, dan pengeluaran
lainnya.
Setelah mengetahui dari mana sumber keuangan dan untuk apa saja, selanjutnya yaitu
tata cara kelola atau manajemen pembiayaan dalam pendidikan. Agar tidak ada ada
penyelewengan dalam keuangan serta pembiayaan. Dalam hal ini, harus dikelola oleh pihak
administrasi serta pertanggung jawabanya, yang biasanya diatur oleh bendaharawan yang
sudah dipilih oleh suatu lembaga pendidikan tersebut. Di sisi lain, masalah keuangan dan
pembiayaan dalam lembaga pendidikan, maka harus dikelola oleh pihak administrasi yang
professional agar bisa menyelesaikan permasalahan keuangan dan pembiayaan yang masih
kerap terjadi. Oleh karena itu, perlunya menata kelola masalah keuangan dan pembiayaan
ini.
Untuk itu, bahwa kegiatan manajemen keuangan dan pembiayaan lembaga pendidikan
Islam perlu memerhatikan sejumlah prinsip, antara lain, 1) hemat, tidak harus mewah,
efesien dan sesuai dengan kebutuhan teknisyang diisyaratkan dalam regulasi dna kebijaka
yang berlaku, 2) terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program atau kegiatan
lembaga pendidikan, 3) keharusan pengunaan kemampuan atau hasil produksi dalam negeri
sejauh hal ini memungkinkan, 4) transparansi sebagai implikasi dari keterbukaan informasi
public, 5) penguatan partisipasi publik atau masyarakat. Dari pendapat ini jelas bahwa dalam
keuangan dan pembiayaan pada lembaga pendidikan Islam harus memperhatikan prinsip
prinsip yang dimana prinsip tersebut untuk kemaslahatan semua orang.
Selanjutnya, dalam perspektif Islam pembiayaan pendidikan merupakan semua
aktifitas penggalian potensi umat yang berkenaan dengan sumber dana dan
pendayagunaannya sebagai kemaslahatan pendidikan yang bertujuan pendidikan Islam yang
sudah ditetapkan bisa berjalan dengan efektif dan efesien. Untuk itu diharapkan menyusun
tahapan tahapan untuk mengkelola keuangan dan pembiayaan ada tiga, yaitu:
a) Perencanaan Keuangan
Dalam hal ini, perencanaan keuangan sangat diperlukan dalam tata kelola
keuangan dan pembiayaan. Karena ini terlebih dahulu untuk penyusunan rencana
keuangan atau rencana anggaran biaya selama setahun agar memudahkan dalam
mengelola keuangan dan pembiayaan. Dalam rancangan anggaran biaya mendiskripkan
atau menjelaskan secara rinci pemasukan dan pengeluaran dalam satu tahunya. Serta
penyusunan anggaran biaya ini secara oprasional menjadi kegiatan pendidikan yang
dinyatakan secara kuantitatif berupa besaran satuan uang yang dijadikan sebagai
pedoman dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
Menurut Wahid bahwa fungsi penggangaran keuangan pendidikan adalah
pengendalian, disamping itu pula dapat menjadi alat bantu bagi pimpinan dalam
mengarahkan dan memajukan lembaga. Dari pendapat ini jelas bahwa fungsi
penganggaran keuangan ini sangat berpengaruh pada alat bantu bagi kepimpinan dan
mengarahkan dan memajukan lembaga pendidikan.
Adapun tahapan tahapan dalam penyusunan anggaran, yakni:
1. Mengidentifikasi kegiatan kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran.
2. Mengindentifikasi sumber sumber ynag dinyatakan dalam uang, jasa, danbarang.
3. Semua sumber dinyataka dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya
merupakan pernyataan finansial.
4. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan
dipergunakan oleh instansi tertentu.
5. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang
berwenang.
6. Melakukan revisi ususlan anggaran
7. Pengesahan anggaran.
b) Pelaksanaan Anggaran Biaya
Dalam melaksanakan anggaran biaya maka diperluka pembukuan yang dilakukan
oleh bendahara, yang fungsinya agar mengetahui biaya tersebut digunakan untuk apa
saja. Seorang bendahara harus mencatat semua pemasukan dan pengeluaran biaya
dalam suatu lembaga pendidikan. Dan semua aktivitas lembaga pendidikan yang
berhubungan denga keuangan dan pembiayaan harus disertai bukti missal kwitansi yang
bisa menjadikan bukti jika ada kesalahan dalam mencatat serta meminimalisir adanya
masalah biaya dan keuangan.
c) Pengawasan Keuangan
Secara dalam proses pengawasan dilakukan oleh seorang pengawas atau tim yang
menjalankan untuk memperhatikan standar operasional prosedur anggaran biaya yang
sudah ditetapkan apakah berjalan lancar atau tidak. Pengawasan keuangan ini dilakukan
untuk mengukur sejauh mana dalam mengelola keunagan dan biaya, menganilisa, serta
menilai alokasi biaya dan tingkat realisasinya. Dengan adanya pengawasan keuangan ini
diharapkan untuk bisa mengetahui apakah sudah berjalan secara efektivitas dan efesien
dari penggunaan sumber dana yang tersedia dan diperoleh. Pengawasan ini bertujuan
perencanaan untuk mendesain sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi
sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan dan mengambil tindakan perbaikan
yang diperlukan dalam rangka memastikan seluruh sumber daya yang dimiliki.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pembiayaan pendidikan pada dasarnya menitikberatkan pada upaya pendistribusian


benefit pendidikan dan beban yang harus ditanggung masyarakat. Biaya secara sederhana
adalah sejumlah nilai uang yang dibelanjakan atau jasa pelayanan yang diserahkan pada
siswa. Pembiayaan pendidikan berhubungan dengan distribusi beban pajak dalam berbagai
jenis pajak kelompok manusia serta metode pengalihan pajak ke sekolah. Hal yang sangat
penting dalam pembiayaan pendidikan adalah berupa besar uang yang harus dibelanjakan,
dari mana sumber uang yang diperoleh, dan kepada siapa uang harus dibelanjakan.
Berdasarkan sumbernya, biaya pendidikan dapat digolongkan menjadi empat jenis,
pertama, biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kedua, biaya pendidikan
dikeluarkan oleh masyarakat atau orang tua/wali siswa. Ketiga, biaya pendidikan yang
dikeluarkan oleh masyarakat bukan orang tua siswa, misalnya sponsor dari lembaga
keuangan dan perusahaan. Dan keempat, biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh lembaga
pendidikan itu sendiri.
Dalam kajian pembiayaan pendidikan, ada beberapa istilah penting yang harus
diperhatikan, di antaranya objek biaya, informasi manajemen biaya, pembiayaan (financing),
keuangan (finance), anggaran (budget), biaya (cost), pemicu biaya (cost driver). Istilah-istilah
tersebut merupakan greenlight dalam kajian ilmu ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Machfud. 2022. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.

Ismail, Feiby, Muhammad Haris, dkk. 2021. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: Media
Sains Indonesia.

Rojii, Mohamad, Priyo Nurdiyan, dkk. 2020. Manajemen Pembiayaan Pendidikan Islam.
Sidoarjo: Umsida Press.

Harsono. 2007. Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Mulyono. 2010. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Yogyakarta: Arruz Media.

Blocher, et. al. 2001. Manajemen Biaya Dengan Tekanan Strategic. Penerjemah. Susty
Ambarrini. Jakarta: Salemba.

Anda mungkin juga menyukai