Anda di halaman 1dari 15

Pengelolaan Biaya Pendidikan

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan


yang diampu oleh : Bapak Dr. H. Amir, M.Pd.

Oleh:

1. Yulinda Sirowati T20181231


2. Moh. Syaiful Rizal T2019300
3. Amalia Firdausi T20191261
4. Vina Alivia T20191276
5. Nur Layli Maulida T20191288

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SHIDDIQ JEMEBR
Mei 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Yang senantiasa melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayahnya-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari
jaman kegelapan menuju jaman yang terang benderang yakni agama islam.

Makalah yang berjudul “Pengelolaan Biaya Pendidikan” ini disusun dalam rangka untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan. Dalam penulisan makalah ini, penulis dapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. selaku Rektor UIN KHAS Jember.
2. Ibu Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku Dekan fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Bapak Dr. H. Diambang Fajar Ahwa, M.Pd.I selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam UIN KHAS Jember.
4. Bapak Dr. H. Amir, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliahManajemen Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Jember, 29 Mei 2022

Penulis

Kelompok 11
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Menarik kesimpulan berdasarkan rumusan masalah
B. Menarik kesimpulan berdasarkan temuan di lapangan

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembiayaan pendidikan adalah faktor penting dalam menjamin mutu dan kualitas
proses pendidikan. Mulyono juga menjelaskan bahwa biaya secara sederhana adalah
sejumlah nilai uang yang dibelanjakan atau jasa pelayanan yang diserahkan siswa. Inti dari
manajemen pembiayaan dalam lembaga pendidikan atau sekolah adalah menggali dana
secara kreatif dan maksimal, menggunakan secara jujur, dan Inti dari manajemen
pembiayaan dalam lembaga pendidikan atau sekolah adalah menggali dana secara kreatif
dan maksimal, menggunakan secara jujur, dan mempertanggungjawabkan dana secara
objektif. Bila ini benar-benar diterapkan, manajemen keuangan akan membantu kemajuan
lembaga pendidikan atau sekolah. Dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa manajemen
pembiayaan pendidikan merupakan proses mendapatkan dan mengatur pengeluaran berupa
uang, barang, atau jasa melalui sumber daya manusia lewat fungsi manajemen yaitu
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi, untuk membiayai seluruh aktifitas atau
kegiatan yang secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan sehingga tercapainya mutu pendidikan yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Manajemen Pembiayaan Pendidikan?


2. Apa saja Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Pendidikan?
3. Pentingnya Pengelolaan Biaya Pendidikan?
4. Apa saja Fungsi dan Manfaat Pengelolaan Biaya Pendidikan?
5. Jenis-jenis Pengelolaan Biaya Pendidikan?
6. Jenis-jenis Biaya pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan Pengertian Manajemen Pembiayaan Pendidikan
2. Untuk mendeskripsikan Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Pendidikan
3. Untuk mendeskripsikanPentingnya Pengelolaan Biaya Pendidikan
4. Untuk mendeskripsikan Fungsi dan Manfaat Pengelolaan Biaya Pendidikan
5. Untuk mendeskripsikan Jenis-jenis Pengelolaan Biaya Pendidikan
6. Untuk mendeskripsikan Jenis-jenis Biaya pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pembiayaan Pendidikan


Pembiayaan pendidikan adalah faktor penting dalam menjamin mutu dan kualitas proses
pendidikan. Mulyono juga menjelaskan bahwa biaya secara sederhana adalah sejumlah nilai
uang yang dibelanjakan atau jasa pelayanan yang diserahkan siswa. 1
Menurut Nanang Fattah pembiayaan pendidikan adalah jumlah uang yang dihasilkan dan
dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji guru,
peningkatan profesional guru, pengadaan sarana ruang belajar, perbaikan ruang, pengadaan
peralatan/mobile, pengadaaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor (ATK), kegiatan
ekstrakulikuler, kegiatan pengelolaan pendidikan dan supervisi pendidikan.
Pembiayaan pendidikan sebagaimana disebutkan dalam peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IX Pasal 62 terdiri
dari tiga bagian besar yaitu:
a. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber
daya manusia, dan modal kerja tetap.
b. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik
untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.2

Definisi biaya menurut supriyono adalah biaya pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk
memperoleh barang atau jasa. Secara bahasa, biaya (cost) dapat diartikan sebagai pengeluaran,
dalam istilah ekonomi biaya/pengeluaran dapat berupa uang atau bentuk moneter lainnya.
Menurut Dedi Supriadi dalam bukunya mendefinisikan biaya sebagai semua jenis pengeluaran
yang berkenan dengan penyelenggaraan pendidikan baik dalam bentuk unag barang dan tenaga
(yang dapat dihargakan dengan uang).3

Inti dari manajemen pembiayaan dalam lembaga pendidikan atau sekolah adalah
menggali dana secara kreatif dan maksimal, menggunakan secara jujur, dan
mempertanggungjawabkan dana secara objektif. Bila ini benar-benar diterapkan, manajemen
keuangan akan membantu kemajuan lembaga pendidikan atau sekolah.

1
Tarmizi, “Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Melalui Bantuan Operasional Sekolah pada
MINCempalaKunengKabupatenPidie” ,http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JAP/article/view/2595/2449, 18 januari 2016.
2
Nanang Fattah, Standar Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h.94
3
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan SD, SLTP, SMU, (Jakarta: Depdiknas, 2001), h. 3.
Dari uraian diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa manajemen pembiayaan
pendidikan merupakan proses mendapatkan dan mengatur pengeluaran berupa uang, barang,
atau jasa melalui sumber daya manusia lewat fungsi manajemen yaitu merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi, untuk membiayai seluruh aktifitas atau kegiatan yang secara
langsung maupun tidak langsung untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan sehingga
tercapainya mutu pendidikan yang diharapkan.

B. Prinsip-prinsip Manajemen Pembiayaan Manajemen


Kegiatan manajemen keuangan dan pembiayaan lembaga pendidikan perlu
memerhatikan sejumlah prinsip, antara lain 1) hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan
kebutuhan teknis yang disyaratkan dalam regulasi dan kebijakan yang berlaku, 2) terarah dan
terkendali sesuai dengan rencana, program atau kegiatan lembaga pendidkan, 3) keharusan
penggunaan kemampuan atau hasil produksi dalam negeri sejauh hal ini memungkinkan 4)
transparansi sebagai implikasi dari keterbukaan informasi public, 5) penguatan partisipasi
public atau masyarakat. Prinsip-prinsip manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan di
Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Nasional, pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan dibidang manajemen berarti
adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Pada lembaga pendidikan, bidang
manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen
keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya,
rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.
Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara
pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan
informasi dan menjamin kemudahan didalam memperoleh informasi yang akurat dan
memadai.

2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performancenya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapaikan tujuan yang menjadi
tanggung jawabnya. Akuntabilitas didalam manjemen keuangan berdasarkan
perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku, maka pihak sekolah
membelanjakan uang secara bertanggungjawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan
kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah.
3. Efektivitas
Efektivitas seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Garner (2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya
efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang
dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi
prinsip efektivitas jika kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk
membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan
kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil sesuatu kegiatan. Efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara
daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. 4

Penyelenggarakan pendidikan yang efektif tidak terlepas dari penerapan manajemen


pendidikan itu sendiri. Pengelolaan system pendidikan dengan sebaik-baiknya tidak
terlepas dari system manajemen yang baik.5 Upaya dalam mengembangkan model
pengelola pembiayaan pendidikan dasar, perlu ditetapkan prinsip-prinsip yang menjadi
pedoman bertindak dalam pengelola biaya pendidikan.6

C. Pentingnya Pengelolaan Biaya Pendidikan


Pendidikan merupakan suatu investasi yang dilakukan oleh pemerintah atau pihak-pihak
yang memiliki kepedulian terhadap usaha pendidikan. Sehingga untuk menjalankan operasional
pendidikan diperlukan biaya-biaya. Adapun komponen biaya tersebut meliputi komponen biaya
pendidikan yang memberikan kontribusi terhadap kualitas dan komponen untuk optimalisasi
proses belajar mengajar.7
Pembiayaan pendidikan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dari pendidikan
itu sendiri. Untuk itu pembiayaan yang tepat sasaran harus diawali dengan perencanaan
pendidikan yang baik. Pengertian perencanaan pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa
depan dalam menentukan kebijakan, prioritas dan biaya pendidikan.

4
Undang Ruslam Wahyudin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan (Pendekatan Prinsip Efisiensi, Efektivitas,
Transparansi dan Akuntabilitas), (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021), 10
5
Rusdiana, Manajemen Pembiayaan Penddikan, (Bandung: Tresna Bhakti, 2019), 4-5
6
Dedy Achmad Kurniady, 2011. Pengelolaan pembiayaan sekolah dasar di kabupaten Bandung.
Jurnal penelitian pendidikan Vol.12 No.1
7
A. Rusdiana, Manajemen Pembiayaan pendidikan (Bandung: Trasna Bhakti Press Bandung, 2019), 69.
Pendidikan membutuhkan biaya yang banyak. Sudah menjadi rahasia umu, pendidikan
yang berkualitas itu mahal. Dengan demikian, variasi pembiayaan pendidikan akan sangat
bervariasi. Oleh karena itu, keuangan atau pembiayaan pendidikan di lembaga-lembaga
pendidikan atau sekolah menjadi factor esensial. Penanggung jawab manajemen penbiayaan
pendidikan adalah kepala sekolah dan guru yang iku bertanggung jawab atas pembiayaan
pendidikan. Guru diharapkan dapat merencanakan pembiayaan kegiatan belajar mengajar
dengan baik. Kebutuhan untuk pembelajaran yang baik tentunya memelukan pembiayaan yang
memadai.8
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk tertibnya administrasi keuangan sehingga
penggunaan keuangan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah dan menjabat sebagai otorisator berfungsi sebagai
orang yang dapat memerintahkan pembayaran. Bendaharawan sekolah bertugas sebagai
ordinator yang melakukan pengujian atas pembeyaran.

D. Fungsi dan Manfaat Pengelolaan Biaya Pendidikan


1. Manfaat Pengelolaan Biaya Pendidikan
Melalui kegiatan manajemen keuangan dan pembiayaan, kebutuhan pendanaan,
pembiayaan kegiatan dan anggaran lembaga pendidikan dapat direncanakan, diupayakan
pengadaannya, dibukukan secara transparan, digunakan untuk membiayai pelaksanaan
program lembaga pendidikan secara efektif dan efisien, sekaligus
dipertanggungjawabkan untuk memberikan rasa puas pada pihak-pihak yang
mendonasikan uang untuk kegiatan lembaga pendidikan. Uraian ini sekaligus
memperkuat Untuk itu manfaat manajemen keuangan dan pembiayaan lembaga
pendidikan adalah:
a. Meningkatkan penggalian sumber biaya lembaga pendidikan
b. Menciptakan pengendalian yang tepat sumber keuangan organisasi
c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan lembaga
pendidikan
d. Meningkatkanakuntabilitasdantransparansikeuanganlembagapendidikan
e. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran lembaga pendidikan
f. Mengatur dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
menunjang
tercapainya tujuan lembaga pendidikan dan tujuan pembelajaran.
g. Membangun sistem pengelolaan keuangan yang sehat, mudah diakses dan
memiliki sistem pengamanan yang terjamin dari tindakan-tindakan yang tidak
terpuji.
8
Ibid; 70.
h. Meningkatkan partisipasi stakeholders pendidikan dalam pembiayaan
pendidikan (Tjandra, W.R., 2006).

Suad Husnan (1992;4) menjelaskan tujuan manajemen keuangan


Kdan pembiayaan lembaga pendidikan agar para manajer pendidikan dapat menggunakan
dan menggali sumber-sumber pendanaan secara memadai dari berbagai pihak untuk
dipergunakan dan dipertanggungjawabkan. Dalam pelaksanaan manajemen
keuangan dan pembiayaan pendidikan itu, juga ada beberapa tahapan penting yang
perlu dilaksanakan, di antaranya tahap perencanaan keuangan (financial plan),
penganggaran(budgeting),pelaksanaan pembukuan (accounting) dan tahap penilaian atau
auditing, (Thomas. H. Jones,1985;22).Fokus manajemen keuangan dan pembiayaan
pendidikan bersifat publik, menurut Abdullah (2011;12) merupakan upaya pengelolaan
sumber dana yang tersediadilembaga pendidikan untuk dapat dipergunakan seefektif
mungkin, dalam pengertian bahwa dana(uang) yang tersedia itu bisa dipergunakan untuk
memberikan layanan pendidikan sesuaidengan perencanaan (budgeting) yang sudah
ditetapkan. 9

E. Jenis-jenis Pengelolaan Biaya Pendidikan


Pada dasarnya, pembiayaan pendidikan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain:
1. Biaya Langsung (direct cost)
Menurut Anwar (1993:30) Biaya langsung merupakan pengeluaran uang
secaralangsung yang membiayai jalannya proses penyelenggaraan pendidikan,
pengajaran,penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk biaya yang secara
langsung menyentuh aspek dan proses pendidikan. Biaya pendidikan juga
dapatdikatakan sebagai biaya yang secaralangsung menyentuh aspek dan proes
pendidikan Biaya rutin (recurrent cost). Biaya rutin merupakan biaya yang digunakan
untuk membiayai kegiatan operasional pendidikan selama satu tahun anggaran. Biaya
ini digunakan untuk menunjang pelaksanan program pengajaran,pembayaran gaji
guru, personil sekolah,administrasi kantor, pemeliharaan dan perawatan sarana dan
prasarana sekolah.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung merupakan biaya yang
pada umumnya, biaya pengeluaran yang tidak secara langsung menunjang proses
pendidikan yang terjadi di sekolah. Biaya tidak langsung memiliki beberapa
jenisantara lain :

9
Dr. Arwildayanto, Mpd. , Manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan , Widya Padjajaran , 2017 , h 6
a. Biaya Pribadi (private cost), adalah biaya yang dikeluarkan keluarga untuk
membiayai sekolah anaknya.
b. Biaya masyarakat (social cost), adalah biaya yang dikeluarkan oleh
masyarakat untuk membiayai sekolah (di dalamnya termasuk biaya pribadi).
c. Semua bentuk pengeluaran dalam bentuk uang, baik langsung maupun tidak
langsung yang dikeluarkan untuk biaya pendidikan
d. Bantuang/sumbangan dari BPS
e. Sumbangan dari pemerintah daerah setempat (kalau ada)
f. Bantuan lain-lain. 10

F. Jenis-jenis Biaya Pendidikan


Terdapat beberapa macam jenis jenis biaya pendidikan sebagaimana berikut:
1. Biaya langsung (direct cost) diartikansebagai pengeluaran uang yang secara
langsungmem biayai penyelenggaraan pendidikan,pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepadamasyarakat . Biayalangsung juga diartikan sebagai biaya yang
secara langsung menyentuh aspek dan proses pendi-dikan. Sebagai contoh biaya
untuk gaji guru dan pengadaan fasilitas belajar-mengajar.
2. Biaya rutin (recurrent cost),merupakan biaya yang digunakan untuk mem-biayai
kegiatan operasional pendidikan selama satu tahun anggaran. Biaya ini digunakan
untuk menunjang pelaksanan program pengajaran, pembayaran gaji guru, dan
personil sekolah, administrasi kantor, pemeliharaan dan perawatan sarana dan
prasarana.
3. Monetary cost adalah semua bentuk pengeluaran dalam bentuk uang, baik
langsung maupun tidak langsung yang dikeluarkan untukkegiatan pendidikan.
4. Non monetary Cost adalah semua bentuk pengeluaran yang tidakdalam bentuk
uang, meskipun dapat dinilai kedalam bentuk uang, baik langsung maupun tidak
langsung yang dikeluarkan untuk kegiatan pendidikan, misalnya materi, waktu,
tenaga, dan lain-lain.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Pasal 62 disebutkan bahwa pembiayaan pendidikan terdiri atas
biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal (Depdiknas, 2005). Biaya investasi
satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengem-bangan
sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya operasi satuan pendidikan
meliputi: gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji; bahanatau peralatan habis pakai; dan biaya operasipendidikan tak
langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, uang lembur, transportasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Adapun biaya personal meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengukuti proses
pembelajaran secara teratjbur dan berkelanjutan. 11

10
Dinda Fitri Monita , Pembiayaan dalam Pendidikan , Universitas Negeri Padang
11
Ferdi W.P. pembiayaan pendidikan: suatu kajian teoritis, jurnal pendidikan dan kebudayaan, Vol. 19 No. 04 2013
Hal. 570
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Pembiayaan pendidikan adalah faktor penting dalam menjamin mutu dan kualitas
proses pendidikan. Biaya secara sederhana adalah sejumlah nilai uang yang dibelanjakan
atau jasa pelayanan yang diserahkan siswa. Jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan
untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan.oleh karean itu, diperlukan
pengelolaan biaya pendidikan yang baik agar biaya pendidikan tersebut digunakan tepat
sasaran.

Kegiatan manajemen keuangan dan pembiayaan lembaga pendidikan di Indonesia


diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional,
pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.

Dalam Pengelolaan Biaya Pendidikan dalam suatu investasi yang dilakukan oleh
pemerintah atau pihak-pihak yang memiliki kepedulian terhadap usaha pendidikan.
Sehingga untuk menjalankan operasional pendidikan diperlukan biaya-biaya. Pendidikan
membutuhkan biaya yang banyak. Sudah menjadi rahasia umu, pendidikan yang berkualitas
itu mahal. Dengan demikian, variasi pembiayaan pendidikan akan sangat bervariasi. Oleh
karena itu, keuangan atau pembiayaan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan atau
sekolah menjadi factor esensial.

Melalui kegiatan manajemen keuangan dan pembiayaan, kebutuhan pendanaan,


pembiayaan kegiatan dan anggaran lembaga pendidikan dapat direncanakan, diupayakan
pengadaannya, dibukukan secara transparan, digunakan untuk membiayai pelaksanaan
program lembaga pendidikan secara efektif dan efisien, sekaligus dipertanggungjawabkan
untuk memberikan rasa puas pada pihak-pihak yang mendonasikan uang untuk kegiatan
lembaga pendidikan. pengelolaan sumber dana yang tersediadilembaga pendidikan untuk
dapat dipergunakan seefektif mungkin, dalam pengertian bahwa dana(uang) yang tersedia
itu bisa dipergunakan untuk memberikan layanan pendidikan sesuaidengan perencanaan
(budgeting) yang sudah ditetapkan.

Jenis-jenis biaya pendidikan dapat dikategorikan menjadi 4 yaitu biaya langsung,


biaya tidak langsung, biaya pribadi dan biaya social. Berdasarkan jenjang pendidikannya
biaya pendidikan terbagi menjadi 3 yaitu biaya satuan SD, SMP, SMA. Adapun sumber
biaya pendidikan berasal dari pemerintah pusat seperti dari pemerintah pusat seperti dana
Bantuan Operasi Sekolah (BOS), pemerintah daerah seperti Bantuan Operasional
Pendidikan (BOP) dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Tarmizi, “Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Melalui Bantuan Operasional Sekolah pada
MINCempalaKunengKabupatenPidie”
,http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JAP/article/view/2595/2449, 18 januari 2016.
Nanang Fattah, Standar Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
h.94
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan SD, SLTP, SMU, (Jakarta: Depdiknas, 2001), h. 3.
Undang Ruslam Wahyudin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan (Pendekatan Prinsip
Efisiensi, Efektivitas, Transparansi dan Akuntabilitas), (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021), 10
Rusdiana, Manajemen Pembiayaan Penddikan, (Bandung: Tresna Bhakti, 2019), 4-5
Dedy Achmad Kurniady, 2011. Pengelolaan pembiayaan sekolah dasar di kabupaten
Bandung.
Jurnal penelitian pendidikan Vol.12 No.1
A.Rusdiana, Manajemen Pembiayaan pendidikan (Bandung: Trasna Bhakti Press Bandung,
2019), 69.
Dr. Arwildayanto, Mpd. , Manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan , Widya
Padjajaran , 2017 , h-6
Dinda Fitri Monita , Pembiayaan dalam Pendidikan , Universitas Negeri Padang
Ferdi W.P. pembiayaan pendidikan: suatu kajian teoritis, jurnal pendidikan dan
kebudayaan, Vol. 19 No. 04 2013 Hal-570

Anda mungkin juga menyukai