Oleh Kelompok 1:
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan serta
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Opan Arifudin , et al. "Manajemen Pembiayaan Pendidikan." (2021).
2
Josef Papilaya. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. CV. AZKA PUSTAKA, 2022.
1
memadai. Selain itu, masalah penyalahgunaan dana, korupsi, dan kurangnya
transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan juga menjadi hambatan dalam
mencapai hasil pendidikan yang diinginkan.Di sinilah peran penting sebuah lembaga
pendidikan untuk bisa mengelola pembiayannya dengan baik agar dana yang ada
dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan mutu pendidikan. 3Sehingga untuk
mencapai pengelolaan pembiayaan pendidikan agar mencapai hasil yang efektif dan
efisien, maka anggaran atau dana harus dikelola dan dapat dipertanggungjawabkan
dengan menerapkan manajemen pembiayaan dalam lembaga pendidikan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu bagi kita untuk mempelajari
Konsep Dasar Manajemen Pembiayaan Pendidikan secara mendalam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
Durotun Nafisah, and Widiyanto Widiyanto. "Manajemen pembiayaan pendidikan di
MadrasahAliyah." Economic Education Analysis Journal 6.3 (2017): 788-797.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Arifudin, hal. 63
5
AHMAD, NOOR ISLAHUDIN. MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF AL-
QURAN. Diss. UIN RADEN INTAN LAMPUNG, 2022.
6
Akdon dan Dedy Achmad Kurniadi dan Deni Darmawan, Manajamen Pembiayaan Pendidikan,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), h. 23.
3
Menurut Sonedi manajemen pembiayaan merupakan segenap kegiatan yang
berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan dan pertanggungjawaban dana
pendidikan di sekolah/madrasah atau lembaga pendidikan.7
Biaya pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
pelaksanaan pendidikan. Untuk mencapai mutu sekolah yang baik, biaya pendidikan
harus dikelola dengan optimal. Oleh karena itu, tahapan pada manajemen pembiayaan
pendidikan perlu diperhatikan. Pada dasarnya tujuan manajemen pembiayaan
pendidikan adalah mencapai mutu sekolah yang diharapkan. Pada setiap proses
tahapan manajemen pembiayaan perhatian utamanya adalah pencapaian visi dan misi
sekolah. Tahapan manajemen pembiayaan pendidikan melalui tahapan perencanaan
pembiayaan pendidikan, tahapan pelaksanaan pembiayaan, dan pengawasan
pembiayaan pendidikan. 8
7
Sonedi dan Zulfa Jamalie dan Majeri, Op.Cit. h. 31-32. Tim Dosen Administrasi Pendidikan,
Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2009), h. 8.
8
Azhari, U. L., & Kurniady, D. A. (2016). Manajemen pembiayaan pendidikan, fasilitas pembelajaran,
dan mutu sekolah. Jurnal Administrasi Pendidikan, 23(2)
Berikut beberapa Tujuan manajemen pembiayaan pendidikan meliputi:
1. Transparansi
9
Arifudin. Hal. 68
sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam
memperoleh informasi yang akurat dan memadai.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performansinya dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi
tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan lembaga
pendidikan berarti penggunaan uang lembaga pendidikan bisa dipertanggung-
jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang
berlaku.10 Tujuan akuntabilitas pembiayaan lembaga pendidikan adalah menilai
kinerja lembaga pendidikan dan kepuasan stakeholder-nya terhadap pelayanan
pendidikan yang diselenggarakan, untuk mengikutsertakan publik dalam
pengawasan pelayanan pendidikan dan untuk mempertanggungjawabkan
komitmen penyelenggara pendidikan kepada stakeholder-nya atas dana yang
dihimpun dari pemerintah, orang tua dan masyarakat.
3. Efektifitas
10
Puarada, Nur Anita. Pengaruh Pengelolaan Keuangan Dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Kinerja Organisasi Nirlaba (Studi pada Yayasan SMA Pasundan di Wilayah Kota Bandung). Diss.
Fakultas Ekonomi Unpas, 2016.
a. Cakupan pengaruh biaya
b. Kesempatan tindakan yang digunakan untuk mencapai pengaruh
pembiayaan ditandai sebagai mode pendidikan
c. Mekanisme yang mendasari mengapa pembiayaan tertentu mendorong ke
arah pencapaian tujuan. 11
4. Efisiensi
11
Yudhaningsih, Resi. "Peningkatan efektivitas kerja melalui komitmen, perubahan dan budaya
organisasi." Jurnal Pengembangan Humaniora 11.1 (2011): 40-50.
12
Roll, Yaakov, Boaz Golany, and D. Seroussy. "Measuring the efficiency of maintenance units in the
Israeli Air Force." European Journal of Operational Research 43.2 (1989): 136-142.
13
Ni’mah, Bidayatun. "Skripsi Manajemen Pembiayaan Dalam Meningkatakan Mutu
Pendidikan." Semarang: IAIN Walisongo (2009).
D. Standar Nasional Pembiayaan Pendidikan
1. Pengembangan SNP
2. Penyelenggaraan ujian nasional
3. Pemberian rekomendasi kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah guna
menjamin dan mengendalikan kualitas pendidikan
4. Perumusan kriteria lulusan pada satuan pendidikan di jenjang pendidikan
dasar maupun menengah. Fungsi dari SNP antara lain sebagai acuan dalam
pelaksanaan, perencanaan, dan pengawasan pendidikan guna terwujudnya
pendidikan nasional yang berkualitas. Tujuan dari SNP antara lain untuk
jaminan kualitas pendidikan nasional guna pembentukan watak,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta peradaban bangsa yang bermartabat.14
F. Alawiyah, “National Standards of Primary and Secondary Education,” Aspirasi, vol. 8 no., pp.
14
8192, 2017.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
2003, memiliki arti bahwa transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan
efisiensi menjadi poin utama dalam pengelolaan dana pendidikan.
Transparansi memastikan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan,
sementara akuntabilitas menegaskan tanggung jawab dalam penggunaan
dana sesuai dengan perencanaan. Efektivitas mempertimbangkan
pencapaian tujuan pendidikan secara kualitatif, sedangkan efisiensi
menekankan optimalisasi penggunaan sumber daya dengan mencapai hasil
yang maksimal. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, lembaga
pendidikan dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder serta mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
4. Standar Nasional Pendidikan (SNP) mencerminkan pentingnya kerangka
acuan dalam sistem pendidikan Indonesia. SNP mencakup beragam
standar, seperti kompetensi lulusan, proses pembelajaran, isi kurikulum,
pengelolaan pendidikan, evaluasi, dan pembiayaan. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 48 Tahun 2008 mengatur tentang SNP dan pendanaan pendidikan.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) memiliki peran penting
dalam pengembangan, pemantauan, dan pelaporan capaian SNP. SNP
bertujuan untuk memastikan kualitas pendidikan nasional yang bermutu,
berwatak, dan mencerdaskan bangsa. Karenanya, pemahaman dan
implementasi SNP yang efektif menjadi kunci peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia.
B. Saran
Semoga apa yang kami tulis dalam makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca. Namun, pada hakikatnya dalam penulisan makalah ini tentunya masih
banyak kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, agar kami dapat memperbaiki dan
dapat membuat karya yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Akdon dan Dedy Achmad Kurniadi dan Deni. "Manajamen Pembiayaan
Pendidika." h. 23. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.
Sonedi dan Zulfa Jamalie dan Majer. "Manajemen Pendidikan." By Tim Dosen
Administrasi Pendidikan, h. 8. Yogyakarta: UNY Press, 2009.
12