Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP DASAR MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam

Dosen pengampu : Dr. ERMA FATMAWATI, S.Ag., M.Pd.I

Oleh Kelompok 1:

MOH AMIN INDRA KUSUMA NIM 222101030016

Moh Syafri Ramdana NIM 222101030041

Devi Dewi Hajar NIM 222101030042

Nico Kristanto NIM 222101030056

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ
JEMBER
2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Manajemen
Pendidkan Islam yang diampu oleh Ibu Dr. Erma Fatmawati, S.Ag., M.Pd.I. dengan
judul “KONSEP DASAR MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN”.

Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu mengenal tentang


Konsep Dasar Manajemen Pembiayaan Pendidikan, yang kami sajikan berdasarkan
informasi dari berbagai sumber. Makalah ini kami buat sebagian mengambil dari
berbagai sumber yang ada kemudian kami ambil hal-hal yang penting atau kami
rangkum sesingkat mungkin.

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan serta
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan.

Jember, 25 Februari 2024

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. Pengertian Manajemen Pembiayaan Pendidikan ...................................................... 3
B. Tujuan Manajemen Pembiayaan Pendidikan ............................................................. 4
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Pembiayaan Pendidikan ................................................. 6
D. Standar Nasional Pembiayaan Pendidikan ................................................................ 9
BAB III................................................................................................................... 10
PENUTUP .............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan............................................................................................................. 10
B. Saran ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembiayaan dalam konteks pendidikan merupakan salah satu faktor kunci


yangmenentukan keberhasilan lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan
pendidikannya. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan, mulai dari
penyelenggaraan proses belajar mengajar hingga pembentukan potensi sumber daya
manusia, membutuhkan dukungan finansial yang memadai. Oleh karena itu,
manajemen pembiayaan pendidikan menjadi sangat penting untuk memastikan
penggunaan anggaran yang efektif dan efisien guna mencapai hasil pendidikan yang
diinginkan. Dengan mengelola pembiayaan secara baik, lembaga pendidikan dapat
memastikan bahwa sumber daya manusia yang dihasilkan sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. 1Kenyataannya, tidak semua orang dapat
memperoleh pendidikan yang wajar karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan.
Kondisi inilah yang mendorong terbentuknya aturan tentang pendidikan dalam
amandemen UUD 1945. Pendidikan sebagai salah satu elemen yang sangat penting
dalam mencetak generasi penerus bangsa juga masih jauh dari yang diharapkan.
Seharusnya pendidikan merupakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD RI Tahun 1945 bahwa tujuan Negara yaitu
“mencerdaskan kehidupan bangsa”. 2

Disisi lain, salah satu permasalahan dalam pembiayaan pendidikan di


Indonesia adalah ketidakseimbangan distribusi dana antara daerah perkotaan dan
pedesaan serta tingkat pendidikan yang berbeda. Hal ini menyebabkan lembaga
pendidikan di daerah tertentu kesulitan menyediakan fasilitas pendidikan yang

1
Opan Arifudin , et al. "Manajemen Pembiayaan Pendidikan." (2021).
2
Josef Papilaya. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. CV. AZKA PUSTAKA, 2022.

1
memadai. Selain itu, masalah penyalahgunaan dana, korupsi, dan kurangnya
transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan juga menjadi hambatan dalam
mencapai hasil pendidikan yang diinginkan.Di sinilah peran penting sebuah lembaga
pendidikan untuk bisa mengelola pembiayannya dengan baik agar dana yang ada
dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan mutu pendidikan. 3Sehingga untuk
mencapai pengelolaan pembiayaan pendidikan agar mencapai hasil yang efektif dan
efisien, maka anggaran atau dana harus dikelola dan dapat dipertanggungjawabkan
dengan menerapkan manajemen pembiayaan dalam lembaga pendidikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu bagi kita untuk mempelajari
Konsep Dasar Manajemen Pembiayaan Pendidikan secara mendalam.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dari Manajemen Pembiayaan Pendidikan?


2. Bagaimana tujuan Manajemen Pembiayaan Pendidikan?
3. Bagaimana prinsip-prinsip Manajemen Pembiayaan Pendidikan?
4. Bagaimana standar nasional pembiayaan pendidikan?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan pengertian dari Manajemen Pembiayaan Pendidikan.


2. Untuk mendeskripsikan tujuan Manajemen Pembiayaan Pendidikan.
3. Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip Manajemen Pembiayaan Pendidikan.
4. Untuk mendeskripsikan standar nasional pembiayaan pendidikan.

3
Durotun Nafisah, and Widiyanto Widiyanto. "Manajemen pembiayaan pendidikan di
MadrasahAliyah." Economic Education Analysis Journal 6.3 (2017): 788-797.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan serangkaian kegiatan


yangmelibatkan pengaturan keuangan lembaga pendidikan mulai dari perencanaan,
pencatatan, pembukuan, pengeluaran dana, pengawasan, pelaporan, hingga
pertanggungjawaban keuangan pendidikan.4 Ini berarti bahwa lembaga pendidikan
harus melakukan proses yang teratur dan terukur dalam mengelola dan menggunakan
dana yang tersedia untuk kegiatan pendidikan. Dengan demikian, manajemen
pembiayaan pendidikan menjadi penting untuk memastikan transparansi, efisiensi,
dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan institusi pendidikan.

Menurut Mulyasa yang dikutip oleh Baharuddin dalam Islahudin, manajemen


keuangan atau pembiayaan merupakan serangkaian kegiatan perencanaan,
melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana
secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.5

Menurut Akdon pembiayaan pendidikan merupakan aktivitas yang berkenaan


dengan perolehan dana (pendapatan) yang diterima dan bagaimana penggunaan dana
tersebut dipergunakan untuk membiayai seluruh program pendidikan yang telah
ditetapkan.6

4
Arifudin, hal. 63
5
AHMAD, NOOR ISLAHUDIN. MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF AL-
QURAN. Diss. UIN RADEN INTAN LAMPUNG, 2022.
6
Akdon dan Dedy Achmad Kurniadi dan Deni Darmawan, Manajamen Pembiayaan Pendidikan,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), h. 23.

3
Menurut Sonedi manajemen pembiayaan merupakan segenap kegiatan yang
berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan dan pertanggungjawaban dana
pendidikan di sekolah/madrasah atau lembaga pendidikan.7

Berdasarkan ketiga pengertian tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa


manajemen pembiayaan pendidikan adalah proses merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara jelas kepada
masyarakat dan pemerintah. Dalam konteks pendidikan, ini mencakup perolehan dan
penggunaan dana untuk mendukung program-program pendidikan yang telah
ditetapkan. Manajemen pembiayaan memastikan dana digunakan secara efektif dan
akuntabel dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.

B. Tujuan Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Biaya pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
pelaksanaan pendidikan. Untuk mencapai mutu sekolah yang baik, biaya pendidikan
harus dikelola dengan optimal. Oleh karena itu, tahapan pada manajemen pembiayaan
pendidikan perlu diperhatikan. Pada dasarnya tujuan manajemen pembiayaan
pendidikan adalah mencapai mutu sekolah yang diharapkan. Pada setiap proses
tahapan manajemen pembiayaan perhatian utamanya adalah pencapaian visi dan misi
sekolah. Tahapan manajemen pembiayaan pendidikan melalui tahapan perencanaan
pembiayaan pendidikan, tahapan pelaksanaan pembiayaan, dan pengawasan
pembiayaan pendidikan. 8

7
Sonedi dan Zulfa Jamalie dan Majeri, Op.Cit. h. 31-32. Tim Dosen Administrasi Pendidikan,
Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2009), h. 8.
8
Azhari, U. L., & Kurniady, D. A. (2016). Manajemen pembiayaan pendidikan, fasilitas pembelajaran,
dan mutu sekolah. Jurnal Administrasi Pendidikan, 23(2)
Berikut beberapa Tujuan manajemen pembiayaan pendidikan meliputi:

1. Memastikan Ketersediaan Dana: Manajemen pembiayaan pendidikan


bertujuan untuk memastikan tersedianya dana yang cukup untuk
mendukung kegiatan pendidikan, seperti pembangunan infrastruktur,
pengadaan peralatan, dan pembayaran gaji staf.
2. Efisiensi Pengelolaan Keuangan: Tujuan ini menekankan pentingnya
mengelola sumber daya keuangan secara efisien, termasuk pengelolaan
pengeluaran, pemantauan anggaran, dan pengendalian biaya, agar dana
yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal.
3. Pemerataan Akses Pendidikan: Manajemen pembiayaan pendidikan
bertujuan untuk memastikan akses pendidikan yang merata bagi semua
individu, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis
mereka.
4. Meningkatkan Mutu Pendidikan: Dengan memastikan ketersediaan dana
yang cukup dan efisiensi pengelolaan keuangan, manajemen pembiayaan
pendidikan dapat mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan, seperti
pengembangan kurikulum, pelatihan guru, dan penyediaan sumber belajar
yang berkualitas.
5. Pengembangan Program Berkelanjutan: Tujuan ini mencakup pengelolaan
dana secara berkelanjutan untuk mendukung program-program pendidikan
jangka panjang, termasuk peningkatan infrastruktur, pengembangan
kurikulum, dan inovasi pendidikan.

Pembiayaan Pendidikan sebagai biaya yang sangat penting dalam


menjalankan proses pendidikan disekolah, sebab semua operasional sekolah
membutuhkan biaya untuk menjalankannya, sekolah mendapat biaya dari pemerintah
yang dianggarkan dalam APBN dan APBD baik sekolah yang ada di kota maupun
yang ada di daerah, biaya-biaya yang diberikan pemerintah untuk dibelanjakan sesuai
dengan arahan dari pemerintah, tentunya semuanya harus dipertanggung jawabkan
dari pemakaian biaya tersebut. Sekolah tidak hanya mendapatkan biaya dari
pemerintah saja, masih banyak sekolah yang mengembangkan kondisi sekolahnya
yaitu dengan memberdayakan kantin dan koperasi sekolah yang sifatnya intern saja. 9

Dengan mencapai tujuan-tujuan tersebut, manajemen pembiayaan pendidikan


dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas,
dan berkelanjutan.

C. Prinsip-Prinsip Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Di samping itu prinsip-prinsip dalam manajemen keuangan dan pembiayaan


lembaga pendidikan di Indonesia di atur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan
dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Beberapa prinsip manajemen keuangan dan pembiayaan
pendidikan di antaranya:

1. Transparansi

Prinsip transparan dalam manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan


berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan di lembaga
pendidikan, misalnya bidang manajemen keuangan lembaga pendidikan. Dengan
keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggung jawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak
yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat
diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan atau partisipasi orang
tua,masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program di
lembaga pendidikan. Di samping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan
(trust) timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga

9
Arifudin. Hal. 68
sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam
memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kondisi yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performansinya dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi
tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan lembaga
pendidikan berarti penggunaan uang lembaga pendidikan bisa dipertanggung-
jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang
berlaku.10 Tujuan akuntabilitas pembiayaan lembaga pendidikan adalah menilai
kinerja lembaga pendidikan dan kepuasan stakeholder-nya terhadap pelayanan
pendidikan yang diselenggarakan, untuk mengikutsertakan publik dalam
pengawasan pelayanan pendidikan dan untuk mempertanggungjawabkan
komitmen penyelenggara pendidikan kepada stakeholder-nya atas dana yang
dihimpun dari pemerintah, orang tua dan masyarakat.

3. Efektifitas

Efektivitas seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan organisasi yang


telah ditetapkan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Bagi Yudhaningsih,
menjelaskan keefektifan merupakan derajat di mana sebuah organisasi mencapai
tujuannya. Keefektifan itu merupakan kesesuaian antara hasil yang dicapai
dengan tujuan yang telah dirumuskan. Keefektifan juga bisa menjadi konsep
kausal secara esensial, di mana hubungan maksud-hingga tujuan (means-to-end
relationship), dan hubungan sebab-akibat (cause-effect relationship). Pada
dasarnya terdapat 3 komponen utama yang diperhatikan manajer pendidikan
dalam mengukur efektivitas pembiayaan pendidikan, yaitu:

10
Puarada, Nur Anita. Pengaruh Pengelolaan Keuangan Dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Kinerja Organisasi Nirlaba (Studi pada Yayasan SMA Pasundan di Wilayah Kota Bandung). Diss.
Fakultas Ekonomi Unpas, 2016.
a. Cakupan pengaruh biaya
b. Kesempatan tindakan yang digunakan untuk mencapai pengaruh
pembiayaan ditandai sebagai mode pendidikan
c. Mekanisme yang mendasari mengapa pembiayaan tertentu mendorong ke
arah pencapaian tujuan. 11

Efektivitas manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan tentu


maknanya akan lebih dalam lagi, karena efektivitas di sini tidak berhenti
sampai pada pencapaian tujuan pendidikan, melainkan secara kualitatif
hasil diraih tentunya dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga
penyelenggara pendidikan itu sendiri.

4. Efisiensi

Konsepsi efisiensi menggambarkan hubungan antara pemasukan dan


pengeluaran. Golany, B., & Roll, Y. (1989) menjelaskan "efficiency characterized
by quantitative outputs". Namun lebih dari pada itu, efisiensi juga terkait dengan
kualitaslayanan, dan keluaran dari aktivitas penyelenggaraan pendidikan.Efisiensi
pendidikan memiliki kaitan antara pendayagunaansumber-sumber pendidikan
yang terbatas sehingga mencapaioptimalisasi yang tinggi. Begitu juga efisiensi
dalam manajemenkeuangan dan pembiayaan pendidikan tentu berkaitan
dengankuantitas hasil suatu kegiatan yang dibiayai sesuai dengankebutuhan yang
diisyaratkan. 12 Ni'mah, B. (2009), menjelaskan efisien manajemen keuangan dan
pembiayaan pendidikanmengacu pada perbandingan antara input/sumber daya
denganoutput. Sehingga suatu kegiatan dikatakan efisien bila tujuandapat dicapai
secara optimal dengan penggunaan atau pemakaiansumber daya yang minimal.13

11
Yudhaningsih, Resi. "Peningkatan efektivitas kerja melalui komitmen, perubahan dan budaya
organisasi." Jurnal Pengembangan Humaniora 11.1 (2011): 40-50.
12
Roll, Yaakov, Boaz Golany, and D. Seroussy. "Measuring the efficiency of maintenance units in the
Israeli Air Force." European Journal of Operational Research 43.2 (1989): 136-142.
13
Ni’mah, Bidayatun. "Skripsi Manajemen Pembiayaan Dalam Meningkatakan Mutu
Pendidikan." Semarang: IAIN Walisongo (2009).
D. Standar Nasional Pembiayaan Pendidikan

Pencapaian pendidikan yang berkualitas tak lepas dari standarisasi yang


digunakan. Pendidikan sendiri mempunyai standar acuan yaitu Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Standar tersebut standar kompetensi lulusan, standar proses,
standar isi, standar pengelolaan, standar evaluasi, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, dan standar pembiayaan. Standar
pembiayaan pendidikan ditemukan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan (PR RI SNP). Pada
Bab IX pasal 62 dari PP yang menyebutkan Standar Peraturan Pemerintah Nomor 48
Tahun 2008 mengenai Pendanaan Pendidikan menjabarkan bahwa pendanaan
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah pusatmaupun
dareha dan masyarakat. Supaya penyelenggaran pendidikan terselenggara dengan
baik dibutuhkan dana yang cukup [3]. Badan yang bertugas mengembangkan,
memantau, dan melaporkan capaian standar nasional pendidikan pemerintah
membentuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang memiliki kewenangan
diantaranya :

1. Pengembangan SNP
2. Penyelenggaraan ujian nasional
3. Pemberian rekomendasi kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah guna
menjamin dan mengendalikan kualitas pendidikan
4. Perumusan kriteria lulusan pada satuan pendidikan di jenjang pendidikan
dasar maupun menengah. Fungsi dari SNP antara lain sebagai acuan dalam
pelaksanaan, perencanaan, dan pengawasan pendidikan guna terwujudnya
pendidikan nasional yang berkualitas. Tujuan dari SNP antara lain untuk
jaminan kualitas pendidikan nasional guna pembentukan watak,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta peradaban bangsa yang bermartabat.14

F. Alawiyah, “National Standards of Primary and Secondary Education,” Aspirasi, vol. 8 no., pp.
14

8192, 2017.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan proses yang penting


dalam mengelola dana institusi pendidikan dengan transparansi dan
efisiensi. Ini melibatkan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pertanggungjawaban dana kepada masyarakat dan pemerintah. Aktivitas
ini mencakup perolehan dan penggunaan dana untuk mendukung
program-program pendidikan yang telah ditetapkan, serta memastikan
bahwa dana digunakan secara efektif dan akuntabel untuk
penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian,
manajemen pembiayaan pendidikan memberikan kerangka kerja yang
terukur untuk mengatur sumber daya keuangan secara optimal demi
meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.
2. Manajemen pembiayaan pendidikan memiliki tujuan-tujuan yang jelas
untuk memastikan ketersediaan dana, efisiensi pengelolaan keuangan,
pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, dan
pengembangan program berkelanjutan. Melalui tahapan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan, manajemen ini berfokus pada pencapaian
visi dan misi sekolah serta menciptakan lingkungan pendidikan yang
inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Dengan demikian, pengelolaan
dana pendidikan baik dari pemerintah maupun sumber lainnya harus
dilakukan dengan transparan dan bertanggung jawab untuk mendukung
keberhasilan proses pendidikan di sekolah.
3. Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen keuangan dan pembiayaan
lembaga pendidikan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun

10
2003, memiliki arti bahwa transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan
efisiensi menjadi poin utama dalam pengelolaan dana pendidikan.
Transparansi memastikan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan,
sementara akuntabilitas menegaskan tanggung jawab dalam penggunaan
dana sesuai dengan perencanaan. Efektivitas mempertimbangkan
pencapaian tujuan pendidikan secara kualitatif, sedangkan efisiensi
menekankan optimalisasi penggunaan sumber daya dengan mencapai hasil
yang maksimal. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, lembaga
pendidikan dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder serta mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
4. Standar Nasional Pendidikan (SNP) mencerminkan pentingnya kerangka
acuan dalam sistem pendidikan Indonesia. SNP mencakup beragam
standar, seperti kompetensi lulusan, proses pembelajaran, isi kurikulum,
pengelolaan pendidikan, evaluasi, dan pembiayaan. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 48 Tahun 2008 mengatur tentang SNP dan pendanaan pendidikan.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) memiliki peran penting
dalam pengembangan, pemantauan, dan pelaporan capaian SNP. SNP
bertujuan untuk memastikan kualitas pendidikan nasional yang bermutu,
berwatak, dan mencerdaskan bangsa. Karenanya, pemahaman dan
implementasi SNP yang efektif menjadi kunci peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia.

B. Saran

Semoga apa yang kami tulis dalam makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca. Namun, pada hakikatnya dalam penulisan makalah ini tentunya masih
banyak kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, agar kami dapat memperbaiki dan
dapat membuat karya yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, F. "National Standards of Primary and Secondary Education." Aspirasi,


2017.

Azhari, U. L., & Kurniady, D. A. "Manajemen pembiayaan pendidikan, fasilitas


pembelajaran, dan mutu sekolah." Jurnal Administrasi Pendidikan, 2016:
23(2).

Darmawan, Akdon dan Dedy Achmad Kurniadi dan Deni. "Manajamen Pembiayaan
Pendidika." h. 23. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.

Durotun Nafisah, and Widiyanto Widiyanto. "Manajemen pembiayaan pendidikan di


MadrasahAliyah." Economic Education Analysis Journal 6.3 , 2017: 788-797.

ISLAHUDIN, AHMAD NOOR. "MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN


PERSPEKTIF AL-QURAN." Diss. UIN RADEN INTAN LAMPUNG, 2022.

Ni’mah, Bidayatun. "Skripsi Manajemen Pembiayaan Dalam Meningkatakan Mutu


Pendidikan." Semarang: IAIN Walisongo, 2009.

Opan Arifudin, et al. "Manajemen Pembiayaan Pendidikan." 2021.

Papilaya, Josef. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Pasaman Barat: CV. AZKA


PUSTAKA, 2022.

Puarada, Nur Anita. "Pengaruh Pengelolaan Keuangan Dan Sistem Informasi


Akuntansi Terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba (Studi pada Yayasan SMA
Pasundan di Wilayah Kota Bandung." Diss. Fakultas Ekonomi Unpas, 2016.

Roll, Yaakov, Boaz Golany, and D. Seroussy. "Measuring the efficiency of


maintenance units in the Israeli Air Force." European Journal of Operational
Research, 1989: 136-142.

Sonedi dan Zulfa Jamalie dan Majer. "Manajemen Pendidikan." By Tim Dosen
Administrasi Pendidikan, h. 8. Yogyakarta: UNY Press, 2009.

Yudhaningsih, Resi. "Peningkatan efektivitas kerja melalui komitmen, perubahan dan


budaya organisasi." Jurnal Pengembangan Humaniora , 2011: 40-50.

12

Anda mungkin juga menyukai