Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN OBSERVASI

MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN


DI MTs MAMBAUL HISAN TEMPURAN MAGELANG
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Dosen Pengampu: Milna Wafirah, M. Pd.

Oleh :
Muhamad Ngabdur Rozaq
(21030375)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYUBANUL WATHON
MAGELANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan alhamdulillah kehadirat Allah SWT., yang
telah memberikan kekuatan serta kesehatan bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan tugas pembuatan Laporan Observasi Pembiayaan Pendidikan di
MTs Mambaul Hisan Tempuran Magelang. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada ibu Milna Wafirah, M. Pd. Selaku pembina pada mata kuliah
Manajemen Pembiayaan Pendidikan yang telah membirikan dukungan serta
kesempatan dalam pembuatan laporan ini. Tidak lupa kami haturkan ucapkan
terimakasih kepada kepala sekolah MTs Mambaul Hisan Tempuran Magelang
yang berkenan memberikan izin dalam pelaksanaan laporan ini, serta tidak lupa
pula kepada sahabat serta pihak-pihak yang telah ikut berpartisipasi dan
membantu dalam pengerjaan laporan ini.

Penulis berharap laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi pendidikan


yang ada di Indonesia khususnya dalam bidang manajemen pembiayaan sebagai
uaya meningkatkan kualitas maupun mutu pendidikan. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam menulisan laporan observasi. oleh karena itu, penulis
sangat mengharap kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan kualitas
laporan ini.

Terimakasih.

Magelang, 6 Juni 2023

Muhamad Ngabdur Rozaq

ii
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Waktu dan Tempat Observasi................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Perencanaan Anggaran …......................................................................................3
B. Pelaksanaan Anggaran …......................................................................................5
C. Pengawasan dan Pemeriksaan Anggaran ...............................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Simpulan................................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

iii
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan adalah komponen terpenting dalam meningkatkan pembangunan
negara. Pendidikan, menurut UU Sisdiknas 2003, ayat 1 pasal 1, adalah upaya
sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik memperoleh kecerdasan, pengendalian diri, akhlak
mulia, dan keterampilan yang diperlukan oleh masyarakat, bangsa, dan negara.1
Input, proses, output, dan hasil adalah tiga komponen yang membentuk
pendidikan yang berkualitas. Input mencakup berbagai elemen yang mencakup
penyelenggaraan pendidikan berkualitas, seperti tenaga pendidik, siswa,
kurikulum, dan fasilitas yang ada. Proses adalah proses di mana pembelajaran
dilakukan. Output yang bermutu adalah adanya lulusan yang berkualitas tinggi
dalam masyarakat. Namun, lulusan outcame memiliki kemampuan untuk
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi atau bekerja di industri. Faktor lain
yang memengaruhi kualitas pendidikan adalah budaya organisasi, sarana dan
prasarana, kinerja guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan sumber daya.2

Untuk mencapai tujuan sekolah yang diinginkan, pembiayaan pendidikan


harus dikelola dengan baik. Morphet berpendapat bahwa, melalui elemen seperti
manajemen dan kepemimpinan pendidikan serta tenaga pendidik yang kompeten,
biaya pendidikan dapat memberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Tercapainya visi dan misi sekolah adalah tujuan utama tahap
roses manajemen pembiayaan. Manajemen pembiayaan terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pembiayaan sekolah..3

Laporan ini akan menjabarkan mengenai tahapan-tahapan pembiayaan


pendidikan meliputi perencanaan pembiayaan pendidikan, pelaksanaan
pembiayaan pendidikan, dan pengawasan pembiayaan pendidikan melalui
1
Oleh Moh and Jamaluddin Imron, “MANAJEMEN PEMBIAYAAN SEKOLAH,”
Manajemen Pendidikan 1, no. 1 (2003).
2
Kurniadi Dedy Achmad, “Manajemen Pembiayaan Pendidikan Terhadap Mutu Sekolah
Menengah Kejuruan,” Jurnal Penelitian Pendidikan, 2014, 263–64.
3
Dedy Achmad Azhari, Ulpha Lisni dan Kurniadi, “Manajemen Pembiayaan Pendidikan,
Fasilitas Pembelajaran, Dan Mutu Sekolah,” Jurnal Administrasi Pendidikan XXIII, no. 2 (2016):
27.

1
observasi yang telah dilakukan di MI Al-Jihad 2 Kebonrejo Salam Magelang
dengan metode wawancara, dimana dalam pembiayaan pendidikan harus
dilakukan secara terstruktur, transparan dan terperinci sebagai upaya daam
pengelolaan pembiayaan pendidikan yang efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaa anggaran pembiayaan di sekolah MTs Mambaul


Hisan Tempuran?
2. Bagaimana pelaksanaan anggara pembiayaan di sekolah MTs Mambaul
Hisan Tempuran?
3. Bagaimana pengawasan dan pemeriksaan anggaran pembiayaan di sekolah
MTs Mambaul Hisan Tempuran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perencanaan anggaran pembiayaan di sekolah MTs
Mambaul Hisan Tempuran.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan anggaran pembiayaan di sekolah MTs
Mambaul Hisan Tempuran.
3. Untuk mengetahui pengawasan dan pemeriksaan anggaran pembiayaan di
MTs Mambaul Hisan Tempuran.
D. Waktu dan Tempat Observasi
Tempat observasi ini dilaksanakan di MTs Mambaul Hisan Tempuran
Magelang yang beralamat di Dusun Tanggulangi Desa Kebonrejo Kecamatan
Salaman Kabupaten Magelang Jawa Tengah dengan kode pos 56161.
Adapun waktu observasi ini dilakukan pada tanggal 7 Juni 2023 dengan
metode wawancara bersama kepala sekolah MTs Mambaul Hisan Tempuran
untuk mengetahu pengelolaan terhadap pembiayaan pendidikan di sekolah
tersebut.

2
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pembiayaan Pendidikan di MTs Mambaul Hisan Tempuran

Pembiayaan pendidikan sangat penting untuk proses pembelajaran. Jika


biaya pendidikan dikelola dengan baik, kualitas pendidikan akan meningkat.
Untuk mendapatkan pembiayaan pendidikan yang efektif, diperlukan
perencanaan yang matang. Tanpa perencanaan ini, sekolah akan menghadapi
tantangan dalam melaksanakan program pendidikan yang telah direncanakan.
Selain itu, saat membuat perencanaan pembiayaan pendidikan, penting untuk
mempertimbangkan elemen atau tujuan program yang akan dicapai.4

Perecanaan adalah suatu kegiatan yang membahas langkah-langkah apa


yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan berdasarkan skala prioritas untuk memenuhi kebutuhan.
Perencanaan juga merupakan proses intelektual untuk menetapkan tujuan.
Cara, sifat, dan proses pengambilan keputusan menentukan perencanaan.
Perencanaan dapat dianggap efektif jika kegitan yang telah dirancang dapat
dilaksanakan. Perencanaan harus dilakukan secara terintegrasi, komerhensif,
dan dengan strategi yang baik untuk menghindari kesalahan. Analisis
kebutuhan, merencanakan dana, dan mengatur keuangan adalah beberapa
contoh perencanaan pendidikan.

Biaya memiliki pengertian atau cakupan yang sangat luas. Biaya atau cost
dapat diartikan sebagai pengeluaran yang berupa uang maupun bentuk
lainnya. Pembiyaan menurut Levis adalah suatu proses untuk menjalankan
serta memformulasikan tentang pendapatan dan sumber daya yang ada di
berbagai tingkat pendidikan yang berbeda. Suatu proses penyelenggaraan
pendidikan tidak akan berjalan tanpa adanya biaya. Pembiayaan antara satu
lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan yang lain pastilah berbeda,
hal ini di karenakan adanya jumlah tenaga pendidik yang berbeda, biaya

4
Acep. Nurlaeli, “PERENCANAAN PEMBIAYAAN BERBASIS PLANNING
PROGRAMMING BUDGETTING SYSTEM (PPBS) SEKOLAH DASAR TERPADU
ANNI’MH BANDUNG,” Islamic, Jurnal Manajemen, Education 5, no. 1 (2020): 30.

3
operasional sekolah yang berbeda, serta berbagai aspek lain. Menurut Nanang
Fattah, biaya pendidikan adalah uang yang didapatkan dan dialokasikan agar
dapat berpengaruh pada efisiensi dan efektifitas kegiatan dalam keperluan
penyelenggaraan pendidikan demi tercapainya suatu tujuan.5

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar


Pembiayaan mengatur biaya operasional satuan pendidikan selama satu tahun
untuk meningkatkan kualitas pendidikan, yang terdiri dari biaya personal,
biaya operasional, dan biaya investasi. Biaya personal pendidikan adalah biaya
yang dikeluarkan oleh siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan akademik.

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab untuk


membayar pendidikan, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002.
Pemerintah membuat kebijakan melalui pembiayaan, seperti Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA),
Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), dan Dana Alokasi Khusus (DAK),
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pembiayaan pendidikan yang
ditetapkan oleh pemerintah tidak berarti bahwa pembiayaan diberikan kepada
semua institusi pendidikan dengan cara yang sama; ini karena kebutuhan yang
berbeda dari setiap institusi pendidikan.

Menurut penjelasan di atas, sumber pembiayaan MTs Mambaul Hisan


Tempuran Magelang sesuai dengan sumber yang disebutkan di atas. Sumber
pembiayaan MTs Mambaul Hisan Tempuran Magelang berasal dari Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Bantuan Operasional Sekolah
Daerah (BOSDA), infak bulanan orang tua siswa, dan infak mingguan siswa.
Perencanaan pembiayaan untuk masing-masing sumber biaya telah dilakukan
secara khusus untuk memenuhi kebutuhan.

1. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Per tahun ajaran 2022, MTs Mambaul Hisan Tempuran menerima dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam dua tahap. Tahap pertama

5
Wandra, “Perencanaan Pembiayaan Pendidikan.”

4
dimulai dari Januari hingga Juni, dan tahap kedua berlangsung dari Juli
hingga Desember. Menurut perencanaan BOS, MTs Mambaul Hisan
Tempuran akan menggunakan dana ini untuk menjalankan operasional
sekolah sesuai dengan tujuh standar yang ditetapkan pemerintah.

2. Dana Bantuan Operasional Daerah (BOSDA)

Bantuan BOSDA, yang diberikan oleh pemerintah daerah untuk


meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, dialokasikan oleh MTs
Mambaul Hisan Tempuran untuk membeli seragam untuk siswa yang
kurang mampu.

3. Infak

Biaya infak MTs Mambaul Hisan Tempuran terdiri dari dua


komponen. Infak bulanan orang tua siswa sebesar Rp. 5000–Rp.
10.000 dan infak mingguan siswa sebesar Rp. 500. Dana ini digunakan
secara fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekolah, termasuk
pembangunan sarana dan prasarana.

B. Pelaksanaan Pembiayaan Pendidikan di MTs Mambaul Hisan Tempuran

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah


Nomor 48 Tahun 2008 mengatur biaya pendidikan, termasuk biaya investasi,
biaya operasional, dan biaya personal. Metode pembiayaan sekolah pasti
berbeda tergantung pada program yang telah direncanakan. Dalam
pembiayaan pendidikan, biaya langsung dan tidak langsung berbeda. Biaya
tidak langsung termasuk gaji guru, jajan, transportasi, dan biaya kesehatan
siswa. Biaya langsung terdiri dari penundaan pendidikan.6

Pembiayaan untuk lembaga pendidikan harus dikelola dan dialokasikan


secara efektif, tepat sasaran, dan efisien dari berbagai sumber pembiayaan
pendidikan. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidakadilan dan
memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara optimal untuk mencapai
6
Mahani Mokhtar, “Pelaksanaan Pembiayaan Pendidikan Sekolah Dasar Di Kota
Makassar,” Jurnal Pendidikan Dasar, 2005, 69–85.

5
tujuan yang diharapkan. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi adalah semua
bagian dari tanggung jawab pengelolaan keuangan sekolah. Oleh karena itu,
kepala sekolah bertanggung jawab untuk mengelola dan memanfaatkan
sumber pembiayaan pendidikan. Menurut Pasal 48 Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003, pengelolaan pembiayaan pendidikan harus berdasarkan prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.7

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, pengelolaan pembiayaan


pendidikan adalah penetapan jumlah yang telah direncanakan untuk digunakan
untuk melaksanakan kegiatan pendidikan di institusi pendidikan. Menurut
Standar Nasional Pendidikan, kualitas pendidikan dapat dipengaruhi oleh
manajemen pembiayaan yang efektif. Menurut Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003, Sisten Pendidikan Nasional (Sisdiknas) telah menetapkan bahwa
sektor pendidikan harus menerima minimal 20% dari total APBN/APBD
Negara untuk anggaran pembangunan setiap tahunnya. Lembaga pendidikan
harus dapat mengelola pembiayaan mereka secara efisien dan efektif, bahkan
dengan anggaran minimum yang diberikan oleh pemerintah.

MTs Mambaul Hisan Tempuran mengelola pembiayaan dengan


transparansi dan akuntabilitas berdasarkan prinsip keadilan dan efisiensi.
Sekolah harus membuat rencana untuk mengelola pembiayaan pendidikan
mereka dengan minimal anggaran pemerintah, sehingga tidak ada
penyelewengan. Sekolah menyadari bahwa setiap dana yang dikelola
memiliki tanggung jawab. Oleh karena itu, sumber dana yang dapat
dialokasikan untuk kepentingan pendidikan harus dikelola dengan aman.

Pembiayaan di MTs Mambaul Hisan Tempuran Magelang digunakan atau


dikelola sesuai dengan sumber dana. Pembiayaan di MTs Mambaul Hisan
Tempuran selalu dibarengi dengan pembuatan berita acara selama setiap
proses pembiayaan. Program pendidikan juga disesuaikan dengan keadaan
masyarakat. Sekolah mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh guru

7
Mujayaroh; Rohmat, “Pengelolaan Dan Pengalokasian Dana Pendidikan Di Lembaga
Pendidikan,” Journal Of Islamic Education 1, no. 1 (2020): 41–54.

6
dan komite untuk membahas dana Bantuan Operasional Sekolah agar sekolah
dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang telah diberikan oleh pemerintah.
Selain yang disebutkan dalam perencanaan, sekolah juga memanfaatkan dana
infaq dari siswa dan wali murid sebagai dana antisipasi dalam kasus dana BOS
yang belum turun atau belum diberikan.

C. Pengawasan dan Pemeriksaan Pembiayaan di MTs Mambaul Hisan Tempuran


Magelang

Setelah perencanaan, pengelolaan, dan pengalokasian dana untuk


pendidikan selesai, evaluasi adalah langkah selanjutnya. Evaluasi diperlukan
untuk mengidentifikasi kesalahan, mengevaluasi kemampuan proses, dan
memperbaiki pembiayaan pendidikan untuk mendapatkan data yang optimal.
Tiga komponen terdiri dari evaluasi pembiayaan pendidikan: metode untuk
mengontrol penggunaan dana, cara sekolah bertanggung jawab keuangan, dan
pengawasan eksternal. 8

Menurut Irfan Fahmi (2012:139), pengawasan adalah proses melacak,


menilai, dan melaporkan rencana yang dilaksanakan untuk meningkatkan
tindakan berikutnya. Pengawasan, menurut Masry (2004-61), adalah proses di
mana pemimpin ingin mengetahui seberapa baik tindakan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan. Jadi, pengawasan pembiayaan pendidikan adalah
suatu kegiatan melihat, melihat, mengawasi, memeriksa, dan menilai
bagaimana program berjalan agar dapat berjalan dengan baik.9

Menurut Fattah, pengawasan pembiayaan pendidikan terdiri dari tiga


kegiatan utama: pemantauan, penilaian, dan laporan hasil. Sistem pembiayaan
pendidikan dikelola oleh pihak berwenang dari lembaga dan komite madrasah.
Sekolah harus bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dengan menunjukkan transparansi tentang apa yang akan, sedang, dan telah
dilakukan terkait keuangan. Dengan demikian, sistem informasi terbuka
8
Mujayaroh; Rohmat.
9
Mochamad Fadlani Somantri, Ace; Salam, “PENGAWASAN EMBIAYAAN
PENDIDIKAN DI MADRASAH (STUDI KASUS DI MTS WIHDATUL FIKRI KABUPATEN
BANDUNG),” JURNAL PENDIDIKAN ISLAM 12, no. 1 (2021): 83–94.

7
diharapkan dapat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
lembaga pendidikan.10

Secara internal dan eksternal, MTs Mambaul Hisan Tempuran Magelang


melakukan pengawasan pembiayaan. Pengawasan terhadap kegiatan
mencakup semua program yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan
dilaporkan tentang semua biaya yang dikeluarkan selama kegiatan untuk
menyinkronkan anggaran dengan biaya yang dikeluarkan selama kegiatan.

Komite sekolah melakukan pengawasan eksternal. Sayangnya, komete


gagal mengawasi MT Mambaul Hisan Tempuran. Komite tidak memiliki
keahlian manajemen pembiayaan sekolah karena mereka berasal dari tokoh
masyarakat. Akibatnya, pengawasan yang dilakukan tidak teratur dan tidak
efektif. Meskipun sekolah mengharapkan perbaikan dan umpan balik dari
komite sekolah, Pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, yang
bertanggung jawab atas semua urusan keuangan sekolah. Dana infak, dana
PIP, dan tabungan adalah subjek penelitian pengawasan internal di MT
Mambaul Hisan Tempuran. dimana dana diberikan kepada masing-masing
penanggung jawab untuk menyusun laporan setiap bulan sebelum diserahkan
kepada pengawas internal atau kepala sekolah.

Selain dari pihak internal dan eksternal, masyarakat juga memiliki


kemampuan untuk mengawasi pembiayaan di MTs Mambaul Hisan Tempuran
Magelang melalui rapat pembiayaan yang diadakan setiap akhir tahun. Mereka
juga memiliki kemampuan untuk melakukan kontrol dengan mengakses akun
dana sekolah yang disediakan oleh MTs Mambaul Hisan Tempuran, yang
berisi rincian tentang jumlah dana yang dialokasikan. Untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat, pembiayaan pendidikan di MTs Mambaul Hisan
Tempuran Magelang dapat dilakukan dengan jelas dan tanpa kecurangan.

PENUTUP

10
Somantri, Ace; Salam.

8
A. Simpulan
Salah satu faktor yang terdapat dalam Standar Nasional Pendidikan
adalah adanya standar pembiayaan. Pembiayaan merupakan salah satu faktor
penting dalam berlangsungnya suatu proses pembelajaran. Pembiayaan yang
efektif juga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai hal
tersebut, maka pembiayaan harus memiliki perencanaan yang matang,
pelaksanaan yang baik dan pengawasan yang optimal.
Pembiayaan yang di lakukan di MTs Mambaul Hisan Tempuran
Magelang sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah baik
dalam segi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam pengelolaan,
MTs Mambaul Hisan Tempuran menggunakan pembiayaan secara terstruktur,
transparan, dan terperinci untuk meningkatkan kualitas sekolah serta
mendorong kepercayaan masyarakat kepada sekolah.
B. Saran
Sebaiknya sebagai komite sekolah harus melakukan pengawasan sesuai
dengan prosedur yang telah berlaku. Dan kepada MTs Mambaul Hisan
Tempuran semoga dapat konsisten mempertahankan pengelolaan pembiayaan
atau administrasi yang bersifat terbuka.

9
DAFTAR PUSTAKA
Azhari, Ulpha Lisni dan Kurniadi, Dedy Achmad. “Manajemen Pembiayaan
Pendidikan, Fasilitas Pembelajaran, Dan Mutu Sekolah.” Jurnal Administrasi
Pendidikan XXIII, no. 2 (2016): 27.
Kurniadi Dedy Achmad. “Manajemen Pembiayaan Pendidikan Terhadap Mutu
Sekolah Menengah Kejuruan.” Jurnal Penelitian Pendidikan, 2014, 263–64.
Moh, Oleh, and Jamaluddin Imron. “MANAJEMEN PEMBIAYAAN
SEKOLAH.” Manajemen Pendidikan 1, no. 1 (2003).
Mokhtar, Mahani. “Pelaksanaan Pembiayaan Pendidikan Sekolah Dasar Di Kota
Makassar.” Jurnal Pendidikan Dasar, 2005, 69–85.
Mujayaroh; Rohmat. “Pengelolaan Dan Pengalokasian Dana Pendidikan Di
Lembaga Pendidikan.” Journal Of Islamic Education 1, no. 1 (2020): 41–54.
Nurlaeli, Acep. “PERENCANAAN PEMBIAYAAN BERBASIS PLANNING
PROGRAMMING BUDGETTING SYSTEM (PPBS) SEKOLAH DASAR
TERPADU ANNI’MH BANDUNG.” Islamic, Jurnal Manajemen,
Education 5, no. 1 (2020): 30. https://doi.org/10.15575/isema.v5i1.8912.
Somantri, Ace; Salam, Mochamad Fadlani. “PENGAWASAN EMBIAYAAN
PENDIDIKAN DI MADRASAH (STUDI KASUS DI MTS WIHDATUL
FIKRI KABUPATEN BANDUNG).” JURNAL PENDIDIKAN ISLAM 12,
no. 1 (2021): 83–94.
Tius, Ririn, Eka Margareta, Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Kristen,
Satya Wacana, Bambang Ismanto, Magister Manajemen Pendidikan,
Universitas Kristen, and Satya Wacana. “Strategi Perencanaan Pembiayaan
Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Di SMP Negeri.” Jurnal Manajemen
Pendidikan 4, no. 2 (2017): 195–204.
Wandra, Dedi. “Perencanaan Pembiayaan Pendidikan.” JURNAL ILMU
PENDIDIKAN 3, no. 5 (2021): 2898–2904.

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai