PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
MOH. AUFANI
NIM. 18381041098
DAFTAR ISI...................................................................................................................i
A. Konteks Penelitian................................................................................................1
B. Fokus Penelitian..................................................................................................10
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................10
D. Kegunaan Penelitian...........................................................................................10
E. Definisi Istilah.....................................................................................................11
G. Kajian Teori.........................................................................................................16
H. Metode Penelitian................................................................................................30
I. Daftar Rujukan....................................................................................................41
i
A. ANALISIS MANAJEMEN PEMBIAYAAN TERHADAP
PENGEMBANGAN PROGRAM GERAKAN LITARASI MADRASAH
(GELEM) DI MTS NEGERI 3 PAMEKASAN
B. Konteks Penelitian
1
Achmad Anwar Abidin,‘Manajemen Pembiayaan Pendidikan Tinggi Dalam Upaya Peningkatan
Mutu (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Swasta Menengah Di Surabaya)’, Jurnal Penjaminan Mutu,
3.1 (2017), 88.
1
permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penggunaan pembiayaan
pendidikan.2
Dalam setiap program pembiayaan tidak akan bisa dilihat secara penuh
ketika program tersebut baru berjalan, kadang pembiayaan itu bisa di ketahui
2
Ari Prayoga, “Manajemen Pembiayaan Pendidikan Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang”,
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Dan Studi Social, Vol. 3, No. 2, (2019), 119-120
3
Arwildayanto, Dkk., Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan Pendidikan (Bandung: Ikapijabar,
2017),9
4
Durotun Nafisah, Dkk., “Manajemen Pembiayaan Pendidikan Di Madrasah Aliyah,” Economic
Education Analysis Journal, Vol. 6 No. 3, (2017), 789
2
ketika suatu program tersebut sudah berjalan sekian lama. Pembiayaan
merupakan keseluruhan baik yang bersifat uang maupun bukan uang, sebagai
ungkapan rasa tanggung jawab semua pihak terhadap upaya pencapaian tujuan
yang sudah ditentukan. Selaras dengan hal tersebut, Rusdiana
mengungkapkan bahwa “optimalnya suatu penegelolaan anggaran
sekolah/madrasah juga bagaimana pengguna pengelolaan anggaran mentaati
suatu ketentuan-ketentuan yang di tetapkan.”5
5
A.Rusdiana, “Manajemen Keuangan Sekolah”,(Bandung:Arsad Press,2013),25
3
Sekolah atau madrasah (GLS) yang merupakan program untuk menjadikan
lingkungan sekolah dengan warga yang literat.6
Secara umum literasi tidak lagi diartikan sebagai kegiatan baca tulis,
tetapi memiliki makna yang lebih luas yang mencakup pemahaman yang baik
terhadap berbagai aspek kehidupan mengartikan literasi atau keaksaraan
sebagai rangkaian kesatuan dari kemampuan menggunakan kecakapan
membaca, menulis, dan berhitung sesuai dengan konteks yang diperoleh dan
dikembangkan melalui proses pembelajaran dan penerapan di sekolah,
keluarga, masyarakat, dan situasi lainnya yang relevan untuk remaja dan
orang dewasa.7
8
I Made Ngurah Suragangga.”Mendidik Lewat Literasi Untuk Pendidikan Berkualitas”. Jurnal
Penjaminan Mutu.Vol.3. No.2. (Agustus 2017),158
5
kemudahan dalam mengakses buku seperti adanya gerobak baca, tersedianya
sudut baca maupun lainnya dan tentu saja adanya suplai buku seperti hibah
buku dari wali murid maupun masyarakat lainnya. Dalam mensukseskan
program literasi sekolah, tentu harus adanya keteladanan dari semua pihak,
bukan hanya guru, tetapi juga kepala sekolah, sampai penjaga sekolah.9
9
Ibid.,
10
Https://Mtsn3pamekasan.Sch.Id/?S=Gelem Di Akses Pada Tanggal 19 Oktober 2021 Pukul 10.00
Wib.
11
Mohammad Holis, Kepala Sekolah, Mtsn 3 Pamekasan, Wawancara Langsung, (07 Oktober 2021)
6
pihak sekolah untuk menunjang terhadap tingkat efektif dan efisien dalam
proses pengembangan program GELEM (Gerakan Litersi Madrasah) ini.
12
Agus Budi Harianto, Kesiswaan Mtsn 3 Pamekasan, Wawancara Langsung, (07 Oktober 2021)
8
melakukan penelitian tentang “Analisis Manajemen Pembiayaan Terhadap
Pengembangan Program GELEM (Gerakan Literasi Madrasah) di MTSN 3
Pamekasan”.
9
C. Fokus Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
10
3 Pamekasan, bagaimana Perencanaan, pelaksanaa, dan pengevaluasian
manajemen pembiayaan terhadap penegembangan program GELEM
(Gerakan Literasi Madrasah), sehingga menjadi sumber referensi agar para
pihak yang berkepentingan dan khususnya pemerintah terkait bisa
menggunakan hasil dari penelitian ini sebagaimana mestinya.
Berdasarkan definisi istilah di atas, maka maksud dari tujuan judul
penelitian ini adalah suatu usaha dalam mengatahui pembiayaan yang ada
pada program GELEM (Gerakan Literasi Madrasah) melalui proses
manajemen pembiayaan, melalui dari perencanaan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembiayaan agar semua kegiatan yang sudah dirancang dapat
berjalan dengan baik sehingg nantinya dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.
F. Definisi Istilah
12
Manajemen pembiayaan pendidikan di SMP global madani Bandar
lampung telah sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi islam keadilan,
kejujuran, amanah, transparansi dan akuntabilitas. Ini ditunjukan adanya
perbedaan antara golongan I dan II, guru sangat objektif kepada siswa,
manajemen tidak pernah memberikan data yang fiktif dan laporan
keuangan tersusun rapih. Tetapi dalam pembiyaan pendidikan SMP
Global Madani belum sesuai dengan perspektif ekonomi islam karena
pembiayaan penuh dibebankan kepada siswa tanpa adanya bantuan dari
pemerintah13
Persamaannya penelitian ini membahas tenteng analisis
manajemen pembiayaan baik dari perencanaan, pelaksanaan, penyusunan
anggaran dan pengevaluasian. Sedangkan perbedaannya adalah objek
sasarannya, kalua peneliti ini objeknya kualitas sumberdaya manusia.
Sedangkan punya penulis sasarannya program gerakan literasi madrsah di
MTS Negeri 3 Pamekasan.
2. Skripsi yang ditulis oleh Elisa Tarwitin yang berjudul “Implementasi
Manajemen Pembiayaan Dalam Mengembangkan Sarana Dan Prasarana
Berbasis Ict (Studi Kasus Di Sekolah Dasar Negeri 2 Pengambengan)”
dapat disimpulkan bahwa dalam implementasi manajemen pembiayaan
dalam mengembangkan sarana dan prasarana berbasis ICT di Sekolah
Dasar Negeri 2 Pengambengan, kesimpulan yang diperoleh adalah:
Perencanaannya Sekolah Dasar Negeri 2 Pengambengan memperoleh 3
sumber dana. Sumber dana yang digunakan dalam penyusunan RKAS
adalah sumber dana BOS. RKAS disusun berdasarkan 8 SNP dan evaluasi
diri sekolah atau EDS. Prosentase penggunaan dana yang direncanakan
untuk sarpras ICT tahun 2017 sebesar 6,516% untuk pengadaan laptop,
proyektor dan printer. Sedangkan pada tahun 2018 sebesar 7,411% untuk
pengadaan laptop, speaker indoor kecil, proyektor, dan finger print dan
13
Ahmad Saifudin, Analisis Manajemen Pembiayaan Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas
Sumber Daya Manusia Menurut Perspektif Ekonomi Islam,(Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung,2017),119
13
pada tahun 2019 sebesar 5,274% untuk pengadaan laptop, proyektor, dan
speaker indoor kecil. Penyusunan anggaran melibatkan seluruh pihak
sekolah, baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Waktu
penyusunan anggaran yaitu 2 kali dalam 1 tahun yaitu penyusunan RKAS
pada awal tahun anggaran dan RKASP pada tahun ajaran baru.
Pelaksanaannya Sarana dan prasarana ICT yang sudah terlaksana selama 3
tahun terakhir di Sekolah Dasar Negeri 2 Pengambengan adalah pada
tahun 2017 telah mengadakan proyektor dan printer, tahun 2018 telah
mengadakan laptop, speaker indoor kecil, proyektor dan finger print,
sedangkan pada tahun 2019 telah mengadakan laptop, proyektor, dan
speaker indoor kecil. Sarana dan prasarana ICT yang tidak terlaksana yaitu
laptop pada tahun 2017. Hal ini dikarenakan terjadinya kendala pada
waktu pembelian yang tidak cukup karena dana BOS yang terlambat cair.
Sedangkan Evaluasinya Proses pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah
dengan cara melakukan pengecekan belanja barang dan jas dengan
menyesuaikan pada RKAS, melakukan pengecekan dan penyesuaian
bukti-bukti transaksi pada RKAS yang telah disahkan, melakukan
verifikasi transaksi oleh kepala sekolah, kepala sekolah menyimpan bukti-
bukti transaksi seperti faktur dan nota pembelian.14
Persamaannya peneliti dengan penulis sama-sama membahas tentang
manajemen pembiayaan yang beerkaitan dengen perencanaan dan
pelaksanaan dan pengevaluasian sedangkan perbedaanya peneliti lebih
focus terhadap implementasi atau pelakasanaanya manajemen pembiayaan
dalam pengembangan sarana dan prasarana di sekolah dasar negeri 2
pengambengan. Sedangkan penulis lebih membahas tentang analisisnya
atau mengatahui manajemen pembiayaanya terhadap pengembangan
program GELEM (Gerakan Literasi Sekolah) di MTS Negeri 3
Pamekasan.
14
Elisa Tarwiyatin, Implementasi Manajemen Pembiayaan Dalam Mengembangkan Sarana Dan
Prasarana Berbasis Ict (Studi Kasus Di Sekolah Dasar Negeri 2 Pengambengan), (Skripsi, Uin Malik
Malang, 2021),124-125
14
3. Skrpsi yang ditulis oleh Windi Aprilianti yang berjudul “Pengaruh
Manajemen Pembiayaan Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu
Lulusan Kelas Ix Di Smp Islam Raudlatul Hikmah Pamulang” dapat
disimpulkan bahwa Hasil perhitungan statistiknya menyatakan bahwa
terdapat pengaruh dari manajemen pembiayaan pendidikan terhadap
peningkatan mutu lulusan kelas IX di SMP Islam Raudlatul Hikmah
Pamulang. Hasil uji t menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari manajemen pembiayaan pendidikan terhadap peningkatan
mutu lulusan kelas IX di SMP Islam Raudlatul Hikmah Pamulang.
Dengan hasil Thitung > Ttabel, yaitu 3,779 > 2,119, yang artinya H0
ditolak. Sedangkan hasil uji regresi linear, nilai konstanta (a) sebesar
38,833, yang artinya mutu lulusan SMP Islam Raudlatul Hikmah adalah
sebesar 39. Nilai koefisien regresi variable harga (b) bernilai positif yaitu
0,521 yang artinya jika manajemen pembiayaan meningkat sebesar 0,521,
maka mutu lulusan pun meningkat sebesar 0,521. Serta nilai RSquare
sebesar 0,472 yang artinya, sebesar 47,2% mutu lulusan SMP Islam
Raudlatul Hikmah Pamulang dipengaruhi oleh manajemen
pembiayaannya, dan sebesar 52,8% dipengaruhi oleh faktor lain.
Persamaanya dalam penelitian ini dengan penulis sama-sama membahas
tentang manajemen pembiayaan yang lingkupnya tentang akan tetapi
pebandingannya peneliti menggunakan metode kuantitatif dan juga
perbedaannya kalua dipeneliti lebih focus terhadap peningkatan mutu
lulusan kelas IX di islam raudlatul hikmah pamulung. Sedangkan punya
penulis lebih focus pada manajemen pembiayaan pendidikan pada
pengembangan program gerakan literasi sekolah di MTS Negeri 3
Pamekasan.
H. Kajian Teori
15
a. Pengertian Manajmen Pembiayaan Pendidikan
Pengertian manajemen berasal dari kata to manage yang artinya
mengatur, yang diatur adalah semua unsur-unsur manajemen yang terdiri
dari men, money, methods, material, machines, dan market. Pengaturan
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
manajemen itu. Jadi, manajemen merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diinginkan.15
Manaje men menurut istilah adalah proses mengoordinasikan
aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat selesai secara efesiendan efektif
dengan melalui orang lain. Sebagaimana dinyatakan Ramayulis dalam
bukunya Saefullah bahwa manajemen pendidiakan islam merupakan
proses pemanfaatn semua sumber daya yang dimiliki (umat islam,
lembaga pendidikan, atau lainnya), baik perangkat keras maupun lunak.
Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasam dengan orang lain
secara efektif, efesien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan
kesejahteraan, baik didunia maupun diakhirat16
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan
usaha yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta
memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat.
Dalam sudut pandang islam manajemen diistilahkan dengan
menggunakan kaka Al-Tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi
dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam alquran seperti
firman Allah SWT
ض ثُ َّم يَ ْع ُر ُج اِلَ ْي ِه فِ ْي يَوْ ٍم َكانَ ِم ْقدَار ٗ ُٓه اَ ْلفَ َسنَ ٍة ِّم َّما ۤ
ِ ْيُ َدبِّ ُر ااْل َ ْم َر ِمنَ ال َّس َما ِء اِلَى ااْل َر
َتَ ُع ُّدوْ ن
15
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar,Pengertian Dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara,2011).1
16
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung, Cv. Pustaka Setia,2012),1
16
Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, Kemudian
(urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu
tahun menurut perhitunganmu”. (QS.As-Sajdah:5)17
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah kita ketahui bahwa Allah
SWT adalah pengatur alam (Al Mudabbir/Manager). Keteraturan alam
raya ini merupakan bukti kebesaran Allah SWT dalam mengelola alam ini.
Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan
sebagai khalifah bumi, maka manusia harus mengatur dan mengelola bumi
dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.
Pendidikan pembiayaan merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan praktek-praktek penyelengaraan sekolah, baik yang dikelola
secara konvensional maupun berbasis manajemen berbasis sekolah
(MBS). Pemikiran paling optimis mengenai posisi biaya dikaitkan dengan
mutu pendidikan menggariskan bahwa biaya merupakan fungsi mutu.
Hubungan antara pertambahan biaya pendidikan dengan peningkatan
kualitas sumber daya insani bersifat linier. Pendapat semacam ini tentu
harus dibuktikan secara empiris. Karena masih banyak faktor lain yang
dapat mempengaruhi kualitas sumber daya insani seperti kompetensi guru,
lingkungan belajar, tingkat sosial ekonomi orang tua, dan lain-lain.
b. Jenis-jenis Pembiayaan Pendidikan
Dalam Jenis pembiayaan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua
kategori, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung
merupakan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikeluarkan oleh
sekolah, siswa atau keluarga siswa, biaya langsung ini lebih mudah
dihitung karena diketahui oleh para wajib pajak dan data di sekolah
tersedia, sementara biaya tidak langsung sulit untuk dihitung. Biaya
langsung berwujud dalam bentuk pengeluaran uang yang secara langsung
digunakan untuk membiayai penyelengaraan proses belajar mengajar.
17
Ahmad Saifudin,Analisis Manajemen Pembiayaan Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas
Sumber Daya Manusia Menurut Perspektif Ekonomi Islam,Skripsi, (Uin Raden Intan Lampung
2017),44
17
Biaya langsung berpengaruh terhadap kualitas output pendidikan dan
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan akademik lainya.18
Sedangkan biaya tidak langsung berbentuk biaya hidup yang
dikeluarkan oleh keluarga atau anak yang belajar untuk keperluan sekolah,
biaya ini dikeluarkan tidak langsung digunakan oleh lembaga pendidikan,
melainkan dikeluarkan oleh keluarga atau orang yang menanggung biaya
peserta didik yang mengikuti pendidikan.
Biaya tidak langsung merupakan biaya hidup yang menunjang
kelancaran pendidikanya. Misalnya biaya transportasi, biaya makan, biaya
kesehatan, biaya tinggal selama masa pendidikan.19
c. Sumber Pembiayaan pendidikan.
Pada tingkat sekolah (satuan pendidikan), biaya pendidikan diperoleh
dari subsidi pemerintah pusat, pemerintah daerah, iuran siswa, dan
sumbangan masyarakat. Sejauh tercatat dalam rencana anggaran
pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS), sebagian besar biaya
pendidikan ditingkat sekolah berasal daripemerintah pusat, sedangkan
sekolah swasta berasal dari para siswa atau yayasan. Dalam dimensi
sumber-sumber pembiayaan sekolah dapat dibagi dalam 4 kategori besar,
yaitu:
1) Hasil penerimaan umum pemerintah, merupakan sumber yang
terpenting dalam pembiayaan pendidikan. Termasuk di
dalamnya adalah semua penerimaan pemerintah di semua
tingkat pemerintahan, baik pajak, bantuan luar negeri maupun
pinjaman pemerintah. Besarnya ditentukan oleh apparat
pemerintah ditingkat pusat atau daerah yang pertimbangannya
berdasarkan prioritas tertentu.
18
Ahmad Syaifuddin, “Analisis Manajemen Pembiayaan Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas
Sumber Daya Manusia Menurut Perspektif Ekonomi Islam” (Skripsi, Uin Raden Intan Lampung,
2017),8
Ibid.24
19
18
2) Penerimaan khususuntuk pendidikan seperti bantuan atau
pinjaman luar negeri yang diperuntukkan untuk pendidikan,
seperti UNICEF, Unesco, pajak khusus yang hasilnya
seluruhnya atau sebagian diberikan untuk pendidikan.
3) Uang sekolah atau iuran lainnya yaitu pembayaran orang tua
murid secara langsung kepada sekolah berdasarkan
pertimbangan tertentu.
4) Sumbangan sukarela seperti sumbangan perseorangan,
sumbangan masyarakat, dapat berupa uang tunai, barang atau
jasa serta segala usaha sekolah untuk mengumpulkan dana
yang sifatnya suka rela.20
d. Prinsip Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Prinsip manajemen keuangan diantaranya yakni akuntabilitas,
transparansi, efektivitas dan efisiensi. Prinsip manajemen keuangan dan
pembiayaan pendidikan juga diatur dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 48 guna dijadikan
acuan ataupun pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam
undang-undang tersebut dipaparkan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas
publik.21
Terdapat sejumlah prinsip yang menjadi pegangan dalam pengelolaan
dana pendidikan dalam Islam. Prinsip ini sebagai berikut:
1) Prinsip keikhlasan. Prinsip ini antara lain terlihat pada dana
yang berasal dari wakaf sebagaimana tersebt di atas.
2) Prinsip tanggung jawab kepada Tuhan. Prinsip ini antara lain
terlihat pada dana yang berasal dari para wali murid. Mereka
mengeluarkan dana atas dasar kewajiban mendidik anak yang
20
Sri Winrsih, “Kebijakan Dan Implementasi Manajemen Pembiayaan Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Di Sekolah”, Jurnal International Conference Of Moslem Society, Vol.1 (2016),128-129
21
Arwildayanto, Dkk., Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan Pendidikan (Bandung: Ikapijabar,
2017),9
19
diperintahkan oleh Tuhan, dengan cara membiayai pendidikan
anak tersebut.
3) Prinsip suka rela. Prinsip ini antara lain terlihat pada dana yang
berasal dari bantuan hibah perorangan yang tergolong mampu
dan menyukai kemajuan Islam.
4) Prinsip halal. Prinsip ini terlihat pada seluruh dana yang
digunakan untuk pendidikan yang berasal dari dana yang halal
dan sah menurut hukum Islam.
5) Prinsip kecukupan. Prinsip ini antara lain terlihat pada dana
yang dikeluarkan oleh pemerintah dari kas negara.
6) Prinsip berkelanjutan. Prinsip ini antara lain terlihat pada dana
yang berasal dari wakaf yang menegaskan bahwa sumber
(pokok) dana tersebut tidak boleh hilang atau dialihkan kepada
orang lain, yang menyebabkan hilangnya hasil dari dana pokok
tersebut.
7) Prinsip keseimbangan dan proporsional. Prinsip ini antara lain
terlihat dari pengalokasian dana untuk seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan, seperti dana untuk
membangun infrastruktur, sarana prasarana, peralatan belajar
mengajar, gaji guru, beasiswa para pelajar dan sebagainya.22
Pendidikan Pada tingkat sekolah (satuan pendidikan), biaya
pendidikan diperoleh dari subsidi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
iuran siswa dan sumbangan masyarakat. Sejauh ini tercatat dalam rencana
kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS), sebagian besar biaya pendidikan
di tingkat sekolah berasal dari pemerintah pusat, sedangkan sekolah
swasta berasal dari para siswa dan yayasan.23
e. Konsep Manajemen Pembiayaan.pengeluaran.
22
Ibid,130
23
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan, (Bandung: Pt Rosda Karya, 2003),5-6
20
Pembiayaan adalah keseluruhan pengeluaran baik yang bersifat uang
maupun bukan uang, sebagai rasa ungkapan rsa tanggung jawab semua
pihak terhadap upaya pencapaian tujuan yang sudah ditentukan.
Penghitungan alokasi pembiayaan pendidikan ditentukan oleh
komponen-komponen kegiatan pendidikan dan biaya setahun. Komponen
kegitan pendidikan meliputi pengadaan sarana danprasarana pendidikan
seperti ruang belajar, ruamg laboratorium, perpustakaan dan lain
sebagainya. Termasuk juga proses belajar mengajar, gaji guru dan gaji
lainnya. Didalam analisis pembiayaan pendidikan, kegiatan ini dirinci
sampai kegiatan terkecil untuk dapat ditentukan jumlah dan biaya satuan.24
f. Ruang Lingkup Manajemen Pembiayaan
Optimalisasi fungsi-fungsi manajemen dapat diterapkan dalam setiap
aspek pembiayaan untuk mendukung kegiatan, karena biaya merupakan
salah satu unsur yang berpengaruh dalam suatu kegiatan. Semua kegiatan
yang memberikan output yang berkualitas tidak luput dari adanya
ketersediaan biaya. Begitu pula dengan pendidikan, dimana pendidikan
yang merupakan salah satu bentuk investasi sangat berpengaruh terhadap
ketersediaan biaya.
Menurut jones dalam buku rusdiana bahwa manajemen pembiayaan
meliputi : 1). Perencanaan finansial yaitu kegiatan yang mengkoordinir
semua sumber manusia yang tersedia untuk mencapai sasaran yang
diinginkan secara sistematik tanpa efek samping yang merugikan. 2).
Pelaksanaa (implementation involves accounting) yaitu kegiatan
berdasarkan rencana yang telah dibuat. 3). Evaluasi yaitu proses penilaian
terhadap pencapain tujuan.25
Dari berbagai hasil kajian konseptual dapat dideskripsikan menjadi
bahwa manajemen pembiayaan pendidikan madrasah mencakup tiga
kegiatan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
24
Martin, Manjemen Pembiayaan Pendidikan, (Jakarta, Pt Raja Grafindo Persada,2014),7-8
25
A.Rusdiana, “Manajemen Keuangan Sekolah”,(Bandung:Arsad Press,2013),3
21
a) Perencanaan Manajemen pembiayaan Pendidikan
Pengertian perencanaan juga adalah suatu proses
intelektual yang didalamnya akan menentukan tujuan seorang
individu, organisasi, atau perusahaan, dan juga
mengembangkannya ke dalam berbagai tindakan untuk bisa
mencapai tujuan tersebut. Hal ini dikarenakan setiap sekolah
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Perencanaan sangat
ditentukan oleh cara, sifat dan proses pengambilan keputusan,
sehingga nampak terdapat banyak komponen yang ikut
memproses di dalamnya seperti tujuan pembangunan nasional
bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka
kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikan,masalah
strategi termasuk penanganan kebijakan secara operasional
yang akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan
pendidikan.26
Perencanaan adalah proses mempersiapkan keputusan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam organisasi.
Menurut George R.Terry perencanaan meliputi tindakan
memilih dan menghubungkan fakta fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang
dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas
yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil
yang diinginkan.27
Perencanaan sangat membatu dalam menentukan tujuan
dalam pencapaian pembiayaan di sekolah terkait dengan
opersional pendidikan. pada hakikatnya perencanaan
merupakan proses dalam memulai berbagai tujuan, batasan
26
Dedi Wandra Dkk, Perencanaan Pembiayaan Pendidikan, Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 3, No 5
(2021).3
27
George R. Terry, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta, Pt. Bumi Aksara,1992),173
22
strategi, kebijakan dan juga rencana yang sangat detail dalam
mencapainya, pencapaian organisasi untuk menerapkan
keputusan dan juga termasuk tinjauan kinerja dan juga umpan
balik dalam hal pengenalan siklus rencana baru. Pembiayaan
pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam
berlangsungnya proses pendidikan, pembiayaan sebagai faktor
pendukung. Proses pembelajaran disekolah akan berjalan
danterlaksana secara maksimal apabila tujuan akan dicapai
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sesuai dengan
perencanaan.28
Perencanaan pembiayaan pendidikan berbasis madrasah
sedikitnya mencakup dua kegiatan yakni penyusunan anggaran
dan pengembangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Madrasah (RAPBM). Kedua kegiatan tersebut diuraikan
sebagai berikut:
1) Penyusunan anggaran pembiayaan berbasis madrasah atau
sering disebut Anggaran Belanja Madrasah (ABM)
2) Pengembangan Rencana Anggaran Belanja Madrasah
(RAPBM)
Proses pengembangan RAPBM pada umumnya menempuh
langkah-langkah pendekatan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Pada tingkat kelompok, kebutuhan biaya yang dilakukan
seleksi alokasi yang diperkirakan sangat mendesak dan
tidak bisa dikurangi, sedangkan yang dipandang tidak
mengganggu kelancaran kegiatan pendidikan khususnya
proses pembelajaran maka dapat dilakukan pengurangan
biaya sesuai dengan dana yang tersedia.
28
Dedi Wandra Dkk, Perencanaan Pembiayaan Pendidikan, Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 3, No 5
(2021).6
23
2) Pada tingkat kerjasama dengan komite madrasah
Kerjasama antara komite madrasah dengan kelompok kerja
yang telah terbentuk perlu dilakukan untuk mengadakan
rapat pengurus dan rapat anggota dalam mengembangkan
kegiatan yang harus dilakukan sehubungan dengan
pengembangan RAPBM menurut keinginan seluruh warga
lembaga sekolah dan mengapresiasi seluruh kebutuhan dari
pihak-pihak yang terkait dalam lembaga pendidikan
tersebut.29
Sosialisasi dan legalitas Setelah RAPBM dibicarakan
dengan komite madrasah selanjutnya disosialisasikan kepada
berbagai pihak. Baik sosialisasi kepada warga pendidikan
maupun kepada instansi pendidikan yang terkait dalam hal ini
Kanwil kementerian pendidikan maupun kementerian agama.
Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
anggaran adalah harus menerapkan prinsip anggaran
berimbang, artinya rencana pendapatan dan pengeluaran harus
berimbang diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan
minus. Dengan anggaran berimbang tersebut maka kehidupan
sekolah akan menjadi efektif dan efisien dalam hal keuangan,
maka sentralisasi pengelolaan keuangan perlu difokuskan pada
bendaharawan sekolah, dalam rangka untuk mempermudah
pertanggungjawaban keuangan.
b) Pelaksanaan Manajemen pembiayaan Pendidikan
Pelaksanaan pembiayaan pendidikan dapat dikelompokkan ke
dalam dua kegiatan yakni penerimaan dan pengeluaran atau
penggunaan yaitu
1) Penerimaan
29
Mulyasa, E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendiddikan, (Bandung, Pt. Remaja Rosdakarya, 2006),198-
199
24
Penerimaan merupakan sumber dana yang dibutuhkan oleh
sekolah baik dari intern sekolah seperti iuran siswa maupun
bantuan dari luar seperti instansi pemerintah maupun
swasta. Penerimaan keuangan sekolah dari sumber-sumber
dana perlu dibukukan berdasarkan prosedur pengelolaan
yang selaras dengan ketetapan yang disepakati, baik berupa
konsep teoritis maupun peraturan pemerintah. Penerimaan
keuangan sekolah tersebut bersumber dari pemerintah,
penerimaan khusus untuk pendidikan seperti bantuan atau
pinjaman luar negeri yang diperuntukkan bagi pendidikan,
uang sekolah dan sumbangan sukarela dari orang tua
maupun masyarakat.
Pola manajemen keuangan sekolah terbatas pengelolaan
dana tingkat operasional. Salah satu kebijakan keuangan
sekolah adalah adanya pencarian tambahan dana dari
partisipasi masyarakat, selanjutnya cara pengelolaannya
dipadukan sesuai dengan tatanan yang lazim yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
2) Pengeluaran
Dana yang diperoleh dari berbagai sumber perlu
dipergunakan secara efektif dan efisien. Artinya, setiap
perolehan dana dalam pengeluarannya harus didasarkan
pada kebutuhankebutuhan yang telah disesuaikan dengan
perencanaan pembiayaan pendidikan di sekolah.
Pengeluaran tersebut berhubungan dengan pembayaran
keuangan sekolah untuk pembelian beberapa sumber atau
input dari prestasi sekolah seperti tenaga administrasi, guru,
bahan-bahan, perlengkapan dan fasilitas-fasilitas sekolah.
Pembayaran merupakan pengeluaran yang dilakukan
oleh sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah seperti
25
tenaga administrasi, guru, bahan-bahan, perlengkapan dan
fasilitas. Ongkos menggambarkan seluruh sumber yang
digunakan dalam proses sekolah, apakah digambarkan
dalam anggaran biaya sekolah atau tidak. Ongkos dari
sumber sekolah menyumbangkan atau tidak terlihat secara
akurat.30
c) Evaluasi Manajemen pembiayaan Pendidikan
Langkah terakhir adalah evaluasi bagaimana anggaran
dapat melayani dengan baik untuk meningkatkan efektifitas
sekolah. “Evaluasi sering menunjukkan kemungkinan adanya
perbedaan di dalam: tujuan, prioritas, dan kemungkinan
berbagai sumber daya yang tersedia”31
Evaluasi adalah pemberian perhatian dengan cara
menerapkan hasil dari temuan-temuannya yang menimbulkan
beberapa penilaian dari suatu efektivitas fungsi sosial, proses,
program atau hasil dalam bidang-bidang tertentu, dan
didefinisikan secara hati-hati berdasarkan objek-objek atau
nilai-nilai.
Menurut Williams dalam buku Management,
Controlling is monitoring progress toward goal achievement
and taking corrective action when progress isn’t being made.
Prosedur pengendalian penggunaan alokasi anggaran sifatnya
sangat normatif administratif artinya pemenuhan pengendalian
masih terbatas pada angka kuantitatif yang terdokumentasi.
Dengan demikian aspek-aspek realistis penggunaan sulit
diukur secara obyektif. Persoalan tersebut sering terjadi
disetiap sekolah. Hal tersebut disebabkan belum berjalannya
30
Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung, Pt. Remaja Rosdakarya, 2003),203-204
31
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah”Tinjauan Teoritik Dan Permasalahannya, (Jakarta,
Pt. Raja Grafindo Persada, 2008),321
26
fungsi administrasi keuangan dimana aliran uang dan barang
teridentifikasi sesuai dengan peran dan fungsi.32
Kegiatan manajemen pembiayaan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi dan pertanggung
jawaban perlu dikelola secara efektif dan efisien mungkin agar
proses pelaksanaan berjalan sesuai tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk itu perlu adanya keterpaduan antara
penerimaan keuangan dan pengeluaran keuangan.
32
Mulyasa, E, Managemen Berebasis Sekolah, (Bandung, Pt. Remaja Rosdakarya,2003),205
33
Muhammad Hilal Hidayat, Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar, (Jurnal Pendidikan:Volume:
3 Nomor: 6 Juni 2018), 5
27
Literasi merupakan keterampilan penting dalam hidup.
Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan
kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta
didik memengaruhi tingkat keberhasilannya, baik di sekolah maupun
dalam kehidupan bermasyarakat.34
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) tak sebatas baca buku, ini dia
cara penerapnya melalui kurikulum wajib baca yang bersumber dari
manual pendukung pelaksanaan gerakan literasi madrasah.36
37
Muhammad Hilal Hidayat,“Gerakan Literasi Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan”, Vol.3, No.6 (Juni
2018), 810
29
Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan
beragam buku bacaan, sumber refrensi, dan lainnya serta mewadahi
berbagai strategi membaca.38
38
Hendra Kuraniawan, “Literasi Dalam Pembelajaran Sejarah”,(Yogyakarta, Gava Media,2018),22
30
pengembangan profesioanal guru dalam hal literasi perlu diberikan
kepada guru semua mata pelajaran.
4) Kegiatan membaca dan menulis dapat dilakukan kapanpun
Sebagai contoh, “Menulis surat kepada presiden”
atau”membaca untuk ibu” Merupakan contoh literasi yang
bermakna.
5) Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan.
I. Metode Penelitian
39
Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2015),1
31
pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagainya).40 Jadi metodologi
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu.41
2. Sumber data
Data yang di pergunakan dalam penelitian ini terdiri dari
a. Data primer
Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara,
dari sumbernya, sumber ini dapat berupa benda-benda situs ataupun
manusia yang langsung berkaitan dengan penelitian, data-data primer
di dapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner, melakukan
40
Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011),1
41
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014),2
42
Ibid., 7
32
wawancara atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap
sesuatu hal yang berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh
melalui observasi, wawancara dengan kepala sekolah dan bendahara
keuangan di MTSN 3 Pamekasan meliputi manajemen pembiayaan
pendidikan dan data penunjang lainya yang mempunyai dampak
dengan aktivitas siswa-siswi terhadap pengembangan program gerakan
literasi madrsah.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil tidak secara langsung dari
sumbernya, data sekunder diambil dari berbagai dokumen-dokumen
seperti laporan, buku-buku, karya tulis Koran atau majalah ataupun
seseorang yang mendapatkan informasi dari orang lain yang berkaitan
dengan penelitian.43 Data berasal dari Gobal Madani berupa dokumen-
dokumen seperti Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS),
hasil prestasi akademik dan non akademik serta arsip-arsip yang
berhubungan dengan manajemen pembiayaan madrasah terhadap
pengembangan program gerakan literasi madrasah
3. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.
lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010),hlm., 145.
34
b) Observasi non participant
non participant.
diteliti.46
lokasi yang menjadi objek penelitian, yang dalam hal ini adalah direktur
Pamekasan.
b. Wawancara
46
Ibid., hlm. 145.
47
Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), H. 115
35
Wawancara ini digunakan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen
pembiayaan secara umum dan untuk mengetahui manajemen
pembiayaan terhadap pengembangan program gerakan literasi
madrasah.
c. Dokumen
48
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 190.
36
untuk memperoleh data tentang perancanaan anggaran, pelaksanaan
dana, laporan/evaluasi biaya dan data lain yang berhubungan dengan
penelitian ini. Arsip-arsip yang berkaitan tentang pembiayaan
pendidikan terhadap pengembangan program gerakan literasi
madrasah.
4. Analisis data.
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuanya dapat
diinformasikan kepada orang lain, dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah untuk dipahami oleh
diri sendiri juga orang lain.
Pengolahan data merupakan suatu proses, cara, perbuatan mengolah
semua keterangan untuk keperluan penelitian. Beberapa kegiatan tekhnis
yang berhubungan dengan pengolahan data ini adalah sebagai berikut:
a. Reduksi data.
37
b. Model data
49
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian, (Bandung: Pt Cipta Aditya Bakri),126
38
Seperti halnya peneliti ini akan didukung oleh refrensi berbentuk
dokumentasi sehingga data yang diperoleh semakin dipercaya.
Refrensi ini bisa diperoleh dari buku, jurnal, dan dari data elektronik
seperti internet.
Penelitian ini didukung oleh referensi berbentuk dokumentasi
sehingga data yang diperoleh semakin dipercaya. Referensi ini bisa
diperoleh dari buku, jurnal, dan dari data elektronik seperti internet.
Melalui referensi yang digunakan, peneliti bisa mencermati setiap teori
yang bisa diinterpretasikan dalam penerapan di lapangan yaitu yang
dilakukan di MTs Negeri 3 Pamekasan
b. Perpanjangan Kehadiran.
Perpanjangan kehadiran peneliti akan memungkinkan
peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Di pihak lain
perpanjangan kehadiran juga dimaksudkan untuk membangun
kepercayaan para subjek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri
pada peneliti itu sendiri.
Peneliti melakukan perpanjangan kehadiran dengan cara
peneliti tinggal di lapangan sampai apa yang diperlukan oleh peneliti
yaitu data yang valid dapat ditemukan.
c. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik
triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui
sumber lainnya.
39
adalah kepala madrasah, kepala tata usaha, bendahara, operator, guru,
dan siswa. Jadi, peneliti perlu melakukan pengecakan kebenaran data
dari beragam sumber dengan mencari data dari sumber yang seragam
yang masih terkait satu sama lain untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Dalam triangulasi sumber, peneliti bersama kepala
madrasah dengan mengajukan pertanyaan dari fokus penelitian
pertama yaitu optimalisasi pembiayaan pendidikan melalui
pengelolaan anggaran sekolah. Lalu peneliti bersama kepala tata usaha
untuk menanyakan fokus pertama. Begitu seterusnya peneliti
menanyakan satu persatu sumber sesuai fokus penelitian sehingga
mendapat data yang valid dari ketiga sumber data tersebut.
40
Tahap-tahap penelitian yang ditempuh oleh peneliti adalah dengan cara
mengkategorikan kedalaman tiga tahapan yaitu tahap pra lapangan, tahap
pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data.
a. Tahap pra-lapangan.
Tahap ini terdiri dari kegiatan penyusunan ataupun merancang dalam
rencana penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan,
menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi,
menyiapkan perlengkapan penelitian, menjaga etika penelitian.
b. Tahap pekerjaan lapangan
Tahap ini dilakukan oleh peneliti yang terdiri dari memahami latar
penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan penelitian, dan
mengamati sambil mengumpulkan data.
c. Tahap analisis data.
Dalam tahap ini peneliti menelaah segala data yang telah diperoleh
melalui dokumentasi, obsrvasi, dan wawancara. Mengelola data dapat
dilakukan dengan efosien, dalam tahap penelitian ini peneliti
menggunakan langkah-langkah pertama membuat catatan lapangan
maksud dari langkah ini adalah peneliti mencatat, merekam, memotret apa
yang ada di lapangan. Kedua membuat catatan penelitian, dalam langkah
ini peneliti menulis kembali semua yang diperoleh langkah pertama.
Ketiga mengelompokkan data yang sejenis.Dalam penyusunan laporan ini
peneliti menyusun data dalam bentuk kerangka da nisi hasil penelitian,
kemudian dikumpulkan menjadi satu dalam bentuk karya ilmiah, yaitu
berupa hasil laporan penelitian, dan mekanisme yang digunakan dalam
penyusunan laporan disesuaikan dengan buku panduan tentang penulisan
karya ilmiah yang diatur oleh IAIN Madura.
7. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh isi dari penulisan
proposal skripsi ini, maka garis besar sistematika pembahasan proposal skripsi
ini, yaitu sebagai berikut: Bagian awal skripsi meliputi halaman formalitas
41
yaitu halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman
pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan daftar
lampiran. Bagian inti skripsi membuat pokok-pokok permasalahan yang
terdiri dari bab I sampai dengan bab V, yaitu:
Bab I pendahuluan, yaitu berisi tentang dasar-dasar pokok pikiran
sebagai landasan awal penelitian yang memberikan gambaran penelitian yang
dilakukan di dalamnya mencakup konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan
dan kegunaan penelitian, dan kajian penelitian terdahulu.
Bab II kajian pustaka, memuat uraian kajian teori yang relevan dan
terkait dengan tema skripsi mengenai optimalisasi manajemen pembiayaan
pada kegiatan ekstrakurikuler yang terdiri dari beberapa sub pembahasan.
Bab III metode penelitian meliputi pendekatan dan jenis penelitian,
kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan
data, analysis data, pengecekan keabsahan data, serta tahap-tahap penelitian.
Bab IV pembahasan hasil penelitian berisi penelitian atau paparan dan
temuan serta pembahasan untuk menjawab rumusan masalah atau fokus
penelitian.
Bab V penutup didalamnya memuat kesimpulan dan saran atau
rekomendasi, Kesimpulan menyajikan secara ringkas dari keseluruhan
penelitian yang berhubungan dengan masalah penelitian sedangkan
rekomendasi kesimpulan berisi uraian menganai langkah-langkah apa yang
perlu diambil oleh peneliti terkait hasil penelitian. Kemudian pada bagian
akhir akan dilengkapi dengan daftar nujukan dan lampiran-lampiran.
8. Outline Penelitian.
Adapun Outline penulisan kualitatif yakni sebagai berikut:
Bagian Awal
Halaman Sampul
Halaman Judul
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan
42
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Definisi Istilah
F. Kajian Terdahulu
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Tentang Manajemen Pembiyaan
B. Kajian Tentang Ekstrakurikuler
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
E. Prosedur Pengumpulan Data
F. Analisis Data
G. Pengecekan Keabsahan Data
H. Tahap-Tahap Penelitian
BAB VI PAPARAN DATA, TEMUAN PENELITIAN, DÂN
PEMBAHASAN
A. Paparan Data dan Temuan Penelitian
B. Pembahasan
43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagian Akhir
Daftar Rujukan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran-Lampiran
Riwayat Hidup
J. Daftar Rujukan
44
Mohammad Holis, Kepala Sekolah, Mtsn 3 Pamekasan, Wawancara
Langsung, (07 Oktober 2021)
Agus Budi Harianto, Kesiswaan Mtsn 3 Pamekasan, Wawancara Langsung,
(07 Oktober 2021)
Ahmad Saifudin, Analisis Manajemen Pembiayaan Pendidikan Dalam
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Menurut Perspektif
Ekonomi Islam,(Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung,2017)
Elisa Tarwiyatin, Implementasi Manajemen Pembiayaan Dalam
Mengembangkan Sarana Dan Prasarana Berbasis Ict (Studi Kasus Di
Sekolah Dasar Negeri 2 Pengambengan), (Skripsi, Uin Malik
Malang, 2021)
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar,Pengertian Dan Masalah, (Jakarta:
Bumi Aksara,2011)
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung, Cv. Pustaka Setia,2012)
Sri Winrsih, “Kebijakan Dan Implementasi Manajemen Pembiayaan Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Sekolah”, Jurnal International
Conference Of Moslem Society, Vol.1 (2016)
Arwildayanto, Dkk., Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan Pendidikan
(Bandung: Ikapijabar, 2017)
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan, (Bandung: Pt Rosda Karya, 2003)
Martin, Manjemen Pembiayaan Pendidikan, (Jakarta, Pt Raja Grafindo
Persada,2014)
A.Rusdiana, “Manajemen Keuangan Sekolah”,(Bandung:Arsad Press,2013)
Dedi Wandra Dkk, Perencanaan Pembiayaan Pendidikan, Jurnal Ilmu
Pendidikan, Vol 3, No 5 (2021)
George R. Terry, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta, Pt. Bumi Aksara,1992)
Mulyasa, E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendiddikan, (Bandung, Pt. Remaja
Rosdakarya, 2006)
45
Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung, Pt. Remaja
Rosdakarya, 2003)
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah”Tinjauan Teoritik Dan
Permasalahannya, (Jakarta, Pt. Raja Grafindo Persada, 2008)
Yunisa Wardasi,“Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (Gls) Sebagai
Pembentuk Pendidikan Berkarakter”,(Jmksp) Jurnal Manajemen,
Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan, Vol.1, No. 1, (2017)
Hendra Kuraniawan, “Literasi Dalam Pembelajaran Sejarah”,(Yogyakarta,
Gava Media,2018)
Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Pt Bumi
Aksara, 2015)
Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2011)
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2014)
Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori Dan
Panduan Praktispenelitian Socialbagi Mahasiswa Dan Peneliti
Pemula, (Jakarta : Stia-Lan Press,1999)
Moh.Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014)
Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian, (Bandung: Pt Cipta Aditya
Bakri)
46