Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Peresmian MOU STAI SW Desa Sumberarum Dalam Sektor


Pendidikan Di MI Walisongo
A. LATAR BELAKANG
MI Walisongo adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang MI di
Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dalam
menjalankan kegiatannya, MI Walisongo berada dibawah naungan kementerian agama.
Adapun guru yang terdapat di MI Walisongo berjumlah 8, dan siswa yang terdapat di MI
Walisongo berjumlah 118. MI Walisongo merupakan satu-satunya sekolah berbasis
madrasah.
Adapun permasalahan yang terdapat di MI Walisongo adalah masih kurangnya
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk mengatasi masalah tersebut, STAI
Syubbanul Wathon menjalin kerjasama dalam sektor pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengatasi kurangnya tenaga kependidikan dan teenaga pendidik
yang terdapat ddi MI Walisongo?

C. TUJUAN DAN SASARAN YANG TELAH DICAPAI


1. Tujuan dari peresmian MOU antara STAI Syubbanul Wathon dengan MI Walisongo
adalah untuk membantu mengatasi kurangnya tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang ada di MI Walisongo.
2. Sasaran yang telah dicapai dari mahasiswa KKN adalah mengadakan peresmian
MOU antara STAI Syubbanul Wathon dengan MI Walisongo pada hari Selasa, 30
Agustus 2022 di Madrasah Diniyah Rohmatul Falah Dusun Dasekan, Sumberarum
Tempuran, yang disahkan langsung oleh Direktur LP3M STAI Syubbanul Wathon
(Bapak Pudail M.S.I).
D. MANFAAT KEGIATAN KKN MANDIRI
Manfaat bagi mahasiswa KKN untuk belajar tata cara kerjasama antar lembaga.
1. Manfaat bagi MI Walisongo untuk menambah tenaga penddiddik dan tenaga
kependidikan yang terdapat di MI Walisongo.
2. Manfaat bagi STAI Syubbanul Wathon untuk mengenalkan STAI Syubbanul Wathon
dengan lembaga lain
BAB II
Kondisi Lokasi KKn
A. Geografis
MI Walisongo Sumberarum merupakan Lembaga di bawah naungan Kementerian
Agama serta Lembaga Pendidikan Ma’arif yang beralamatkan di Dusun Sumber Desa
Sumberarum Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang. Adapun lokasi MI Walisongo
terletak pada geografis yang sangat cocok untuk proses belajar mengajar yang terletak di
ujung selatan pemukiman penduduk. MI ini dibangun dengan pertimbangan tata letak
bangunan yang memberikan kenyamanan untuk belajar. Hal ini dapat dilihat dari tata
letak ruang belajar yang jauh dari jalan raya sehingga kebisingan dari kendaraan
bermotor dan kendaraan umum yang melintasi jalan raya dapat diminimalisir dan siswa
tetap belajar dengan nyaman.
Adapun batas – batas dari lokasi MI Walisongo Sumberarum adalah sebelah utara
berbatasan dengan jalan Desa Sumberarum, sebelah barat dan selatan berbatasan dengan
tanah bapak Fatkhurahman, sebelah timur berbatasan dengan Masjid Al- Ikhlas

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Program Kerja KKN


MOU pihak kampus STAI Syubbanul Wathon dengan MI Walisongo
Karena minimnya tenaga pendidik dan kependidikan di MI Walisongo dengan
jumlah siswa 118 sedangkan untuk guru berjumlah 8. Kurangnya tenaga kependidikan
dan pendidik tentunya juga akan berpengaruh dalam SDM maka dari itu pihak kepala
sekolah mengungkapkan merasa kualahan untuk mengajar dikarenakan masih kurang
tenaga pendidik, oleh karena itu pihak MI Walisongo mengajukan MOU dengan pihak
kampus supaya Mi lebih maju lagi sistem pembelajaran berjalan lancar dengan adanya
kerja sama tersebut.
Kebutuhan membangun dan meningkatkan kemitraan dengan sekolah dasar atau
madrasah ibtidaiyah dirasakan sebagai suatu kebutuhan mutlak bagi sekolah-sekolah
SD/Mi. Negosiasi MOU sangat diperlukan dan merupakan langkah strategis bagi
mahasiswa untuk menjalin kerjasama secara formal dengan sekolah pendidikan dasar .
Adanya MOU akan memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk merealisasikan
semua programnya, diantaranya :
1. Program Plp mahasiswa prodi Manajemen Pendidikan islam dan Ilmu Al-Quran
Tafsir
Kegiatan PLP berupa penugasan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan
hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran, dan belajar mengajar
terbimbing, serta disertai tindakan reflektif di bawah bimbingan dan pengawasan
dosen pembimbing serta guru pamong secara berjenjang. Pentingnya PLP tersebut,
Dekan maupun Kaprodi, serta jajaran dosen Fakultas Ilmu Pendidikan telah
mempersiapkan sedini mungkin untuk mensukseskan PLP, sebagai upaya juga
mencapai Visi dan Misi Fakultas Ilmu Pendidikan mencetak pendidik yang
profesional, unggul, berdaya saing, dan memiliki karakter Ahlusunnah Wal Jamaah
An Nahdliyyah.
2. Program PKL mahasiswa prodi Ekonomi Syariah
3. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Keberhasilan program-program di atas sangat butuh dukungan dari sekolah-sekolah
dasar. Tentu mencapai suatu kesepakatan dibutuhkan negosiasi yang baik dari pihak
sekolah. Dimana dalam hubungan ini kedua belah pihak harus sama-sama diuntungkan.
Rasa saling percaya diantara kedua belah pihak akan menjadi sebuah komitmen dalam
bentuk surat perjanjian yang ditanda tangani oleh pimpinan Kampus dan Kepala Sekolah.

B. Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam


Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab yang berat, mengingat perannya yang
sangat besar, membutuhkan kewibawaan dan kepandaian dalam membuat langkah-langkah
baru sebagai jawaban dari kebutuhan masyarakat.
Berkenaan dengan kepemimpinan ini, Dirawat dan kawankawannya, mengemukakan
bahwa kepemimpinan adalah merupakan suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,
mengkoordinir, dan mengendalikan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan
ilmu pengetahuan dan pendidikan serta agar kegiatan yang dilaksanakan lebih efesien dan
efektif dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran. 1
Seorang pemimpin mempunyai kedudukan yang sangat urgent dalam mempengaruhi
perkembangan lembaga pendidikan Islam, sehingga pemimpin lembaga pendidikan Islam dalam
proses manajemen peningkatan mutu pendidikan Islam harus memiliki 5 prinsip peningkatan
mutu, yaitu:
1. Peningkatan mutu dilaksanakan di lembaga pendidikan Islam.
2. Peningkatan mutu dilaksanakandengan adanya kepemimpinan yang baik.
3. Peningkatan mutu didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif maupun
kuantitatif.
4. Peningkatan mutu melibatkan semua unsur yang ada dilembaga pendidikan Islam.
5. Pendidikan mutu memiliki tujuan bahwa lembaga pendidikan Islam dapat
memberikan kepuasan kepada peserta didik, orang tua dan masyarakat
.6 Adapun penyusunan program mutu pendidikan Islam harus dilakukan oleh seluruh
komponen.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1
irawat dan kawan-kawan, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986). 33
Sistem pendidikan yang diberlakukan di sebuah negara meskipun berasal dari aspirasi
yang berkembang di masyarakat pada akhirnya harus diputuskan oleh pemerintah yang berkuasa
saat itu sebagai konsensus nasional yang mengikat seluruh insan pendidikan. Sehebat apapun
gagasan pendidikan yang dibangun oleh para tokoh pendidikan, pada akhirnya harus
memperhitungkan aspek legalitas agar diterima dengan baik oleh user-nya. Parameter yang
digunakan user pendidikan hari ini adalah legalitas sebuah institusi pendidikan yang ujungnya
perlu pengakuan politik.
entingnya kepemimpinan dalam dunia pendidikan diantaranya untuk membimbing suatu
kelompok sehingga tercapailah tujuan bersama dari kelompok tersebut. Kepemimpinan
merupakan sejumlah aksi atau proses seseorang atau lebih dalam menggunakan pengaruh,
wewenang, dan kekuasaannya terhadap orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. “Memupuk Keunggulan Madrasah Ibtidaiyah” Jurnal alBidayah, Vol. 1 No. 2
(Desember, 2009).
Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Millenium III.
Jakarta: Frenada Media Group, 2012.
http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=sejarahpendis#.ViC5G l7H7IU
http://pendis.kemenag.go.id.

Anda mungkin juga menyukai