Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERENCANAAN SISTEM INSETIF

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pengampu: Laili Syarifah, M. Pd I.

KELOMPOK 9 :

Nur Faozan (19.03.0895)

Saniatun Fatimah (18.03.0725)

Siti Munadhiroh (19.03.0941)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYUBBANUL WATHON MAGELANG

2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul
“Perncanaan Sistem Insentif” yang disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen dengan tepat waktu.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Laili
Syarifah, M. Pd I. selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas yang
bermanfaat kepada kami. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak guna kesempurnaan makalah berikutnya.
Demikian, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan membantu bagi penyusun dan seluruh
pembacanya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Magelang, 29 September 2022

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tentu banyak orang sudah familiar dengan apa itu insentif, khususnya bagiyang
sudah lama bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan. Insentif menjadisalah
satu kabar gembira bagi karyawan yang telah bekerja keras di sebuah perusahaan.
Melalui pemberian insentif tersebut, setiap pekerja yang memilikidedikasi tinggi
akan merasa dihargai oleh perusahaan tempatnya bekerja.Namun, pemberian insentif
oleh perusahaan kepada karyawannya bukantanpa pertimbangan. Meski banyak
orang mengira bahwa kinerja baik karyawanmemiliki andil besar dalam pemberian
kompensasi tersebut, ada beragam hal lainyang menjadi alasan perusahaan
memberikannya. Bahkan pemberian insentif kepada karyawan juga dapat
memberikanbanyak manfaat kepada perusahaan yang bersangkutan. Insentif
tak hanyaberguna bagi para pekerja, namun juga memberikan dampak positif bagi
kinerjaperusahaan. Karena sifatnya yang penting dan saling menguntungkan,
mengertitentang apa itu insentif dan penyebab perusahaan memberikan
kompensasitersebut patut untuk dipelajari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Insetif?
2. Apa yang dimaksud dengan Tujuan Perencanaan Sistem Insetif?
3. Apa yang dimaksud dengan Siklus Perencanaan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan tahu Sistem Insetif.
2. Mengetahui Tujuan Perencanaan Sistem Insetif.
3. Mengetahui Siklus Perencanaan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. System Insetif
Pendidikan sejati merupakan sebuah yang dilakukan secara sadar dan terencana demi
mewujudkan dan meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat. Untuk itu sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal mempunyai tugas untuk menyelenggarakan dan meningkatkan
kualitas pendidikan. Sesuai dengan undang – undang No. 20 tahun 2013 yang menyatakan
bahwa. “Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab1

Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan tujuan


pendidikan, antara lain : guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan, serta
kurikulum. Dari berbagai faktor tersebut, guru mempunyai kedudukan yang sangat penting
dengan tidak mengabaikan faktor penunjang lainnya. Menurut Ahmad Tafsir “ Guru adalah
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan
mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi psikomotorik,
kognitif, maupun potensiafektif”.2 Guru yang mempunyai kinerja baik akan mampu
menumbuhkan semangat dan motivasi belajar peserta didik, sehingga proses pembelajaran
yang dilakukan belajar dengan maksimal.

Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan kepada para karyawan agar
produktivitas pekerjaannya tinggi dan sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Pada dasarnya
pemberian insentif bukanlah hak tetapi penghormatan terhadap karyawan yang telah
menunjukan kemampuannya dan prestasi kerja yang baik dalam melaksanakan tugasnya hal
ini yang dimaksudkan memotivasi kerja. Menurut Moeheriono, “insentif merupakan salah
satu bentuk imbalan yang di berikan perusahaan kepada karyawan sebagai bentuk
penghargaan atas prestasinya.”7 sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan, “insentif adalah
tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas

1
Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, h.8
2
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Islam. (Bandung ; Remaja Rosdakarya. 2007. h.74

4
prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang dipergunakan pendukung prinsip adil dalam
pemberian kompensasi3.

Insentif sebagai sarana motivasi yang mendorong para karyawan untuk bekerja
dengan kemampuan yang optimal, yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra diluar gaji
atau upah yang telah ditentukan. Pemberian insentif dimaksudkan agar dapat memenuhi
kebutuhan para karyawan dan keluarga mereka. Insentif dapat dirumuskan sebagai balas jasa
yang memadai kepada karyawan yang prestasinya melebihi standar yang telah ditetapkan.
Insentif merupakan suatu faktor pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih baik agar
kinerja karyawan dapat meningkat.

Dengan demikian dapat disimpulkan dari pendapat diatas, bahwa insentif adalah
sebuah dorongan pada seseorang agar bisa bekerja dengan baik dan mencapai tingkat kinerja
yang lebih tinggi sehingga dapat membangkitkan gairah dan motivasi bekerja seorang
karyawan. Dalam upaya memenuhi kebutuhan proses pembelajaran yang menghasilkan
output atau lulusan sesuai dengan tujuan sekolah, maka lembaga Pendidikan harus
mempersiapkan segala hal terutama tenaga pengajar atau guru yang profesional. Dalam
rangka mencapai visi,misi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan masing-
masing, lembaga pendidikan harus mengupayakan berbagai macam cara untuk meningkatkan
kinerja tenaga pengajarnya agar lebih berkualitas. Upaya untuk meningkatkan kinerja yang
digunakan salah satunya dengan cara pemberian insentif, dengan maksud dan merangsang
tenaga pengajar agar lebih meningkatkan produktifitas kerja serta profesionalitasnya dalam
mencapai tujuan lembaga pendidikan.

Tingkat tinggi rendahnya kinerja seorang karyawan berkaitan erat dengan sistem
pemberian insentif yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja.
Pemberian insentif yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
seseorang. Penyusunan sistem pemberian insentif tidaklah mudah, lembaga harus
memperhatikan peraturan yang berlaku dan juga faktorfaktor yang mempengaruhi besar
kecilnya insentif karyawan. Dengan begitu lembaga dapat memberikan motivasi lebih kepada
para karyawannya untuk selalu berusaha meningkatkan kinerjanya.

B. Tujuan Perencanaan Sistem Insetif


1. Pengertian Perencanaan

3
Moeheriono. Pengukuran Kinerja berbasis kompetensi. (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. 2012). h.259

5
Perencanaan adalah gambaran tentang apa-apa yang akan dilakukan mulai dari
penetapan tujuan, strategi untuk mencapai tujuan hingga sistem perencanaan untuk
mengkoordinasi dan mengintregitasi seluruh pekerjaa organisassi sehingga tujua bisa
dicapai.4 Hal itu sekaligus menjawab juga apa saja yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana, dan siapa yang melakukan.
Berdasarkan luas cakupan masalah dan jangkauan waktunya perencanaan dapat
dibedakan menjadi tiga macam bentuk:
1. Rencana Global
Rencana global ini merupakan penentuan tujuan yang menyeluruh atau keseluruhan
dan yang menyangkut jangka panjang dari organisasi tersebut sebagai keseluruhan
atau totalitas.
2. Rencana Strategis
Rencana ini disusun untuk menentukan tujuan-tujuan kegiatan yang mempunyai arti
strategis dan berdimensi jangka panjang. Arti strategis dalam penyusunan rencana
ini adalah untuk menyusun dan memilih urutan bidang mana yang akan dicapai
terlebih dahulu dan berikut- berikutnya. Untuk menyusun rencan strategis kita harus
mengetahui keadaan saat ini dan dihubungkan dengan perkembangan masa depan
yang paling mungkin terjadi dan bagaimana usaha kita untuk merubah keadaan
sesuai tujuan yang dikehendaki.
3. Rencana Operasional
Rencana operasional meliputi perencanaan terhadap kegiatan kegiatan operasional
yang berjangka pendek guna menopang pencapaian tujuan jangka panjang baik
dalam perencanaan global maupun perencanaa strategis.5
2. Tujuan Perencanaan Sistem Insetif
Pengertian insentif adalah sebuah program yang diberikan oleh perusahaan untuk
memotivasi karyawan agar karyawan tersebut lebih giat lagi dalam bekerja dan dapat
meningkatkan prestasi kerjanya di dalam perusahaan. Pengertian lain menjelaskan bahwa
insentif adalah salah satu komisi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. Tidak
seperti bonus, insentif diberikan berdasarkan keuntungan bisnis, melainkan lebih karena
kontribusi karyawan tersebut dalam suatu rugas.6

4
Taufiqurkhman, Konsep dan Kajian Ilmu Perencanaa (Jakarta Pusat: Fakultas Ilmu Sosial Dan
Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, 2008)
5
Murhaban dan Adnan, Sistem Pengendalian Sosial (Aceh: CV. Sefa Bumi Persada, 2020), hal 187
6
Handoko dan Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Penerbit BPPE,
2002)

6
Menurut KBBI pengertian insentif adalah tambahan pemasukan di luar gaji yang
didapatkan pekerja atas tindakan suatu tugas. Jadi insentif adalah bentuk kompensasi dari
perusahaan kepada tenaga kerja sebagai tambahan penghasilan diluar gaji atau upah
bulanan sebagai penghargaan atas kerja kerasnya dalam bekerja.7
Insentif mirip seperti bonus karena sama-sama sebagai uang kompensasi. Namun
terdapat beberapa perbedaan insentif dan bonus yang signifikan. Tujuan bonus adalah
meningkatkan moral karyawan agar mencapai target sesuai keinginan perusahaan.
Sementara bonus adalah bagi hasil dari keuntungan yang sudah dicapai.
Banyak organisasi yang menganut sistem insentif sebgai dari sistem imbalan yang
berlaku bagi karyawan organisasi yang bertujuan agar lebih mendorong produktifitas kerja
yang lebih tinggi.
Selain tujuan diatas, intensif memilili beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Dapat menarik pelamar kerja yang potensial
2. Untuk mempertahankan karyawan yang baik, karena apabila insentif dirasakan
tidak adil maka karyawan yang baik akan mengundurkan diri
3. Meraih keunggulan kompetetif. Insentif dapat menjadi biaya yang signifikan
untuk menjalankan suatu bisnis.untuk keunggulan kompetetif, suatu organisasi
mungkin akan memilih menggunakan sistem computer sebagai pengganti
tenaga kerja atau pindah kedaerah yang tenaga kerjanya lebih murah
4. Untuk meningkatkan produktivitas.
5. Melakukan pembayaran sesuai dengan aturan kebijakan insentif dan sejalan
dengan perauturan pemerintah
6. Dapat memudahkan sasaran strategi suatu organisasi
7. Untuk mengokohkan dan menentukan struktur organisasi.8

C. Siklus Perencanaan
Terdapat beberapa siklus perencanaan diantaranya:
a. Menentukan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencenaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang kegiatan atau
kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan yang jelas,
organisasi akan menggunakan sumber dayanya secara tidak efektif. Tujuan
7
Ayi dkk, ”Sistem Pengendalian Manajemen” (https://www.studocu.com/id/document/universitas-
riau/sistem-pengendalian-manajemen/makalah-spm-kel-4-sistem-insentif-1/27620180?origin=null, Diakses
pada tanggal 28 September 2022 pukul 20.37)
8
Murhaban dan Adnan, Sistem Pengendalian Sosial (Aceh: CV. Sefa Bumi Persada, 2020), hal 187

7
adalah keadaan masa depan yang diinginkan yang ingin direalisasikan
organisasi. Tujuan termasuk penting karena organisasi ada untuk tercapainya
suatu alasan, dan tujuan mendefinisikan dan menegaskan maksud alasan
tersebut.
b. Merumuskan keadaan saat ini.
Untuk melancarkan tujuan yang ingin dicapai akan sangatlah penting
mengetahui atau memahami posisi perusahaan sekarang, karena tujuan dan
rencanaan menyangkut waktu yang akan datang. Setelah keadaan ini dianalisa
barulah dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana lebih lanjutnya.
c. Mengidentifikasi Segala Kemudahan dan Hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor–faktor lingkungan dari dalam
maupun luar yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau
sebaliknya yang mungkin menimbulkan masalah.
d. Mengembangkan Rencana atau Serangkaian Kegiatan Untuk Mencapai
Tujuan.
Tahap terakhir dalam proses perencanaan adalah mengembangkan rencana
atau proses yang telah dilalui sebelumnya dengan dan juag perlu
pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian
alternatif–alternatif tersebut dilakukan dengan cara pemilihan alternatif terbaik
diantara berbagai pilihan alternatif yang ada.9

9
Murhaban dan Adnan, Sistem Pengendalian Sosial (Aceh: CV. Sefa Bumi Persada, 2020), hal 189-190

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Sistem insentif merupakan sebuah dorongan pada seseorang agar bisa bekerja
dengan baik dan mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat
membangkitkan gairah dan motivasi bekerja seorang karyawan.
2. Dari Tujuan Perencanaan Sistem Insetif dapat diperoleh bahwa:
a. Perencanaan adalah gambaran tentang apa-apa yang akan dilakukan mulai dari
penetapan tujuan, strategi untuk mencapai tujuan hingga sistem perencanaan
untuk mengkoordinasi dan mengintregitasi seluruh pekerjaa organisassi sehingga
tujuan bisa dicapai.
b. Tujuan perencanaan Sistem Insetif yaitu Dapat menarik pelamar kerja yang
potensial serta mempertahankan karyawan yang baik, meraih keunggulan
kompetetif, meningkatkan produktivitas, melakukan pembayaran sesuai dengan
aturan kebijakan insentif dan sejalan dengan perauturan pemerintah, memudahkan
sasaran strategi suatu organisasi serta mengokohkan dan menentukan struktur
organisasi.
3. Siklus Perencanaan dalam Sistem Insetif meliputi:
a. Menentukan tujuan atau serangkaian tujuan.
b. Merumuskan keadaan saat ini.
c. Mengidentifikasi Segala Kemudahan dan Hambatan.
d. Mengembangkan Rencana atau Serangkaian Kegiatan Untuk Mencapai
Tujuan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Murhaban dan Adnan. (2020). Sistem Pengendalian Sosial. Aceh: CV. Sefa Bumi
Persada. Hal 189-190
Handoko dan Hani. (202). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Penerbit BPPE.
Ayi dkk. ”Sistem Pengendalian Manajemen”
https://www.studocu.com/id/document/universitas-riau/sistem-pengendalian-
manajemen/makalah-spm-kel-4-sistem-insentif-1/27620180?origin=null, Diakses
pada tanggal 28 September 2022 pukul 20.37
Tafsir Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Islam. Bandung ; Remaja Rosdakarya. 2007.

Moeheriono. Pengukuran Kinerja berbasis kompetensi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.


2012.

Murhaban, Adnan, Sistem Pengendalian Manajemen.Aceh : CV Seva Bumi Persada. 2020

10

Anda mungkin juga menyukai