“SISTEM INSENTIF”
OLEH
JOHAN PRATAMA
NIM: 1602114212
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas membuat Makalah Sistem Pengendalian
Manajemen ini dapat diselesaikan. Dan juga sholawat barangkaikan salam semoga selalu
tercurah kepada Rasul kita yakni Rasulullah Muhammad SAW. Tugas ini berjudul “Insentif
Manajemen” disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
Ibu Prof. Dr. Ria Nelly Sari. MBA., Ak., CA, selaku guru pembimbing mata kuliah
Sistem Pengendalian Manajemen, yang telah banyak memberikan bantuan dan arahan
kepada penulis dalam proses belajar mengajar hingga tersusunnya tugas ini.
Orang tua kami yang telah memberi do’a dan dukungan baik moril maupun materil
yang tak terhingga kepada penulis.
Serta teman-teman semua dikelas yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini secara langsung maupun secara tidak langsung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan.
Untuk itu penulis selalu membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin
mengembangkannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap organisasi memiliki cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai
tujuan perusahaan, dibutuhkan suatu peranan penting dari sistem pengendalian manajemen
yang berguna untuk membuat karyawan perusahaan melakukan pekerjaannya seperti yang
diinginkan oleh perusahaan. Sedangkan untuk membuat karyawan bekerja seperti apa yang
diinginkan oleh perusahaan salah satu yang diperlukan yakni, memotivasi para anggoita
organisasi untuk mencapai cita-cita tersebut.
Salah satu bentuk pengendalian manajemen yang cukup popular untuk memberikan
motivasi kepada karyawan yaitu dengan system insentif dengan harapan memengaruhi
perilaku karyawan, ketika mereka mencari keselarasan cita-cita. Manajer biasanya melakukan
usaha lebih besar untuk aktivitas-aktivitas yang dihargai dan lebih sedikit untuk aktivitas-
aktivitas yang tidak dihargai. Ada beberapa pengendalian manajemen mengenai sistem
insentif yang kurang tepat dalam menghargai kinerja dari karyawan tersebut.
Oleh sebab itu perlu bagi manajer untuk memahami tentang penerapan system insetif
yang tepat sasaran dan efektif untuk mempengaruhi perilaku karyawan. Dalam makalah ini,
akan didiskusikan mengenai desain system insentif serta akan dijelaskan mengenai sifat dan
rencana sistem insentif dan membedakan anatar rencana jangka pendek dan jangka panjang.
serta akan membahas mengenai bagaimana system insentif diputuskan baik ditingkat korporat
maupun tingkat unit bisnis. Tujuannya yakni agar system insentif ini tepat sebagai alat untuk
membuat perilaku karyawan sesuai dengan kinerja yang diharapkan.
PEMBAHASAN
1. Informasi
2. Motivasi
Karyawan perlu insentif untuk mendorong usaha ekstra supaya melakukantugas
dengan baik. Terkadang, karyawan yang telah bekerja keras butuh insentif untuk
mengatasi keengganan dalam berbagai kesulitan/tindakan yang terlihat tidak
menarik untuk kepentingan terbaik bagi organisasi. Contohnya : Bekerja secara
kooperatif dengan bagian lain untuk menyelesaikan keluhan, pelatihan karyawarn
1. Kenaikan gaji
Kenaikan gaji minimal disesuaikan dengan biaya hidup. Kenaikan gaji dilihat
sebagai insentif ketika merepa diharapkan untuk "mendapat gaji" melalui
kinerja/akuisisi keterampilan yang menjanjikan perbaikan kinerja pada periode
yang akan datang. Diharapkan dengan kinerja yang tinggi, maka akan
memperoleh pendapatan yang tinggi juga.
Contoh insentif jangka pendek : bonus, komisi dan pembayaran berdasarkan unit
produk yang dihasilkan. Hal yang penting untuk pembayaran variabel adalah
pembedaan pembayaran untuk memberikan imbalan sesuai dengan kontribusi
karyawan atau pembayaran variabel. Dengan memperhatikan kontribusi
karyawan, organisasi bertujuan untuk mendorong karyawan untuk bekerja
"ekstra" untık mendapatkan insentif "ekstra" pula. Insentif jangka pendek
memberikan pembayaran tunai didasarkan pada pengukuran kinerja selama satu
periode dalam jangka satu tahun atau kurang yang sering disebut pembayaran
insentif tahunan/bonus. Penghargaan didasarkan pada kinerja dari
seseorang/kelompok yang memiliki banyak anggota seperti kelompok kerja, pusat
laba kemungkinan yang paling sering digunakan adalah metrik kinerja dalam
rencana bonus tahunan keuangan.
1. Formula insentif
Tipe dari imbalan yang diberikan dan didasarkan pada apa yang biasanya
dikomunikasikan untuk pengambil bagian dalam rencana insentif pada formula insentif dan
menjelaskan kontrak insentif. Fomula insentif dan kontrak seringkali bersifat implisit
sehingga penentuan imbalan secara subjektif. Subjektivitas dapat digunakan untuk keputusan
promosi dan penugasan kerja.
Penggunaan subjektivitas dalam kontrak dalam mempengaruhi risiko karyawan yaitu
bisa menurunkan risiko jika hal yang memungkinkan penyesuian bagi pengaruh faktor yang
ada di luar pengendalian karyawan. Akan tetapi, juga bisa menaikkan risiko karyawan dengan
cara:
Pengevaluasi mungkin mengevaluasi dengan dasar yang berbeda dibandingkan
dengan apa yang mereka asumsikan ketika membuat keputusan
Karyawan tidak percaya pada pengevaluasi yang memberikan informasi dan
penilaian kinerja yang menyebabkan karyawan frustasi, tidak termotivasi
3.1 Kesimpulan
Insentif memang tidak pernah lepas dari suatu instansi organisasi baik yang besar
maupun yang kecil, tetapi ada pula yang tidak menerapkan sistem insentif. Insentif sangat
dibutuhkan dalam suatu instansi organisasi karena sistem insentif sedikitnya mengurangi
adanya penurunan motivasi individu yang sekaligus mengurangi menurunnya produktivitas
kerja, serta keluarnya karyawan yang kompeten.
Sistem insentif memang menjadi permasalahan serius dalam dunia perusahaan
khususnya manajemen sumber daya manusia, karena besar kecilnya dapat mempengaruhi
aktivitas perusahaan, jika sistem insentif kurang baik dalam penerapannya maka akan banyak
karyawan-karyawan yang berkompeten pergi meninggalkan perusahaan yang berdampak
terhambatnya produktivitas perusahaan dan hal ini berdampak kerugian besar bagi
perusahaan. Kenyataanya belum ada yang mampu membuat suatu sistem insentif yang benar-
benar dapat mempertahankan karyawan-karyawan yang kompeten, hanya saja yang terjadi
adalah mengurangi permasalahan itu saja.
3.2 Saran
Insentif sangatlah penting bagi perusahaan, maka dari itu insentif harus sangat
diperhatikan oleh perusahaan. Karena jikalau masalah insentif tidak berjalan dengan baik
perusahaan tidak akan berkembang dengan cepat karena masalah keuangan pasti keliru. Dan
bagi karyawan, apabila masalah insentif tidak benar maka akan terjadi kecemburuan sosial.
Jadi, masalah insentif harus diperhatikan baik-baik
DAFTAR PUSTAKA
www.kajianpustaka.com/2013/03/pengertian-bentuk-dan-tujuan-insentif.html
Merchant Kenneth A. dan Van der Stede, Wim A. 2014. Sistem Pengendalian Manajemen.