DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
1.MARIA FLORENTINA MOI
2.MARIA IMACULATA FEBIANA DAPPA
3.MARIA MAGDALENA UKEI BAING
4.MARIA NOFEMBERTA MOGI
5.NINDIA ISABELA MONE
6.NOVANTRI RAMBU PADU LEBA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sistem Insentif dan
PengukuranKinerja Keuangan dan Pengaruhnya
” lancar tanpa suatu halangan apapun.
Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami Ibu yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pengalaman dan ilmu baru. Kami ucapkan
terima kasih pula kepada pihak-pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam tugas yang kami
buat ini baik langsung maupun tidak langsung.Kami juga menyadari bahwa dalam makalah yang
kami buat ini masih terdapat banyakkekurangan karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan, oleh
karenanya kritik dan saranyang membangun dari para pembaca sangat membantu bagi kami dalam
membuat karya tulis selanjutnya
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu prinsip penting manajemen yang efektif adalah bahwa penghargaanseharusnya
menjadi hal ketiga dalam bekerja. Pengukuran seharusnya menjadi yang kedua, dan imbalan serta
pengukuran seharusnya ditempatkan di tingkat bawah dalamdefinisi kinerja; dengan kata lain,
artikulasi yang jelas dan terang dari apa yang perlu untuk dilakukan,
Ketiga elemen penting dari sistem pengendalian hasil keuangan berhubungan dengan provisi
dari imbalan organisasi; hal ini merupakan desain dari sistem insentif.Definisi kinerja digambarkan
oleh Kerr sebagai “artikulasi yang jelas dan tidak samardari apa yang perlu dilakukan” termasuk
mendefinisikan kinerja yang diinginkan danmemberikan tanggung jawab untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
Insentif merupakan salah satu bentuk rangsangan atau motivasi yang sengaja diberikan oleh
perusahaan atau lembaga kepada karyawan, sehingga mendorong semagat kerja para karyawan agar
mereka dapat bekerja lebih produktif lagi, dan mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi prestasinya
dalam mencapai tujuan perusahaan atau lembaga.
Pengertian Pemberian Insentif sebagai sarana motivasi yang mendorong para pengawai untuk
bekerja dengan kemampuan optimal, yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra diluar gaji atau
upah yang telah ditentukan.
Pemberian insetif dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup para karyawan atau pekerja
serta keluarga mereka. Istilah sistem insentif pada umumnya digunakan untuk menggambarkan
rencana pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung maupun tidak langsung dengan berbagai
standar kinerja karyawan. Insentif dapat dirumuskan sebagai balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan atau lembaga guna memadai para karyawan yang memiliki prestasi kerja lebih dari
standar kerja yang telah ditetapkan. Insentif merupakan suatu faktor pendorong bagi karyawan untuk
bekerja lebih baik agar kinerja karyawan dapat meningkat Jadi, secara sederhana, insentif adalah
imbalan atau bonus yang diterima oleh karyawan di luar dari gaji utamanya.
Kelemahan opsi saham tersebut adalah memberikan opsi saham merujuk pada
potensi penerbitan saham di masa mendatang yang menciptakan dilusi dan
mendorong penurunan harga saham.
Kelayakan karyawan untuk saham terbatas tidak harus mengeluarkan uang tunai
untuk memperoleh saham., tetapi menjual saham yang mereka berikan terbatas pada
periode waktu tertentu. Saham terbatas memberikan imbalan untuk kenaikan harga
saham, meskipun saham itu sendiri juga memiliki nilai ketika harga saham
tetap/menurun (tidak seperti opsi saham yang memberikan imbalan ketika harga
saham melebihi harga eksekusi).
Saham terbatas disebut giveaway atau pay for pulse karena saham memiliki
beberapa nilai (meskipun hara saham turun) dan pembatasan pada penjualan saham
menghilang bersama dengan bagian waktu dan kelangsungan pekerjaan.
3. Saham Kinerja/Rencana Opsi
penetuan target pada limit rendah bervariasi, antara lain dengankemampuan memprediksi
target, cenderung menjadikan fraksi menjadilebih rendah. Batas yang lebih tinggi atau
pembayaran insentif cap onyang biasanya juga digunakan, berarti bahwa tidak ada
imbalan ekstradiberikan untuk kinerja tambahan diatas batas yang ada.
Pemberian imbalan tambahan ini memiliki sejumlah manfaat, yang tidak hanya
dirasakan oleh karyawan tetapi juga oleh perusahaan.
1. Manfaat bagi karyawan
Seperti tujuannya, pemberian imbalan ini dapat meningkatkan motivasi karyawan
untuk bekerja semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
Dari sudut pandang karyawan, imbalan ini juga dapat menjadi sebuah tanda
terima kasih atau balas jasa perusahaan atas kerja kerasnya. Dengan begitu, ia
akan merasa dihargai, dan ini pun akan memotivasinya untuk terus bekerja secara
maksimal.
2. Manfaat bagi perusahaan
Dengan memberikan imbalan tambahan pada karyawannya, ini akan mendorong
karyawan menjadi lebih giat dalam meningkatkan performanya, serta menjadi
lebih disiplin dalam bekerja. Keduanya dapat memberikan dampak baik untuk
kemajuan perusahaan.
2.5 Jenis-Jenis Insentif
Umumnya, ada dua jenis insentif dalam dunia kerja, yaitu insentif finansial dan
insentif non-finasial.
1.Insentif Finansial
Insentif finansial adalah insentif yang diberikan dalam bentuk uang. Ini tidak
termasuk dalam gaji utama.
Pemberian insentif ini dapat diberikan berdasarkan keuntungan yang perusahaan
dapatkan, dan melalui hal-hal yang menyangkut kesejahteraan karyawan, seperti
jaminan hari tua, kesehatan, dan sebagainya.
2.Insentif Non-Finansial
Insentif non-finansial adalah insentif yang diberikan dalam bentuk selain uang.
Contoh sederhananya adalah promosi jabatan.
Bentuk lainnya dari insentif jenis ini adalah lingkungan kerja yang positif serta
hubungan baik dengan atasan.
Selain dua jenis insentif di atas, ada juga jenis insentif yang tidak dirasakan secara
langsung oleh karyawan, yaitu insentif sosial. Contohnya, hubungan dengan rekan
kerja semakin baik dan kompak.
Kemudian, ada juga insentif berdasarkan proses pemberiannya, yaitu insentif individu
yang diberikan pada tiap karyawan berdasarkan performanya, dan insentif tim yang
diberikan jika satu tim dalam sebuah perusahaan berhasil mencapai atau melebihi
target yang diberikan.
RESIKO KERUGIAN
Meski memberikan banyak manfaat, pemberian imbalan ini juga diikuti dengan risiko
kerugian jika dilakukan secara keliru. Hal ini tentunya dapat membentuk lingkungan kerja
dan bisnis yang tidak sehat, serta perusahaan tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Risiko kerugian dari pemberlakukan sistem insentif ini adalah munculnya rasa ketidakadilan
pada karyawan karena standar kompensasi yang sulit diukur. Tidak hanya itu, pemberian
imbalan dapat berjalan kurang optimal karena adanya faktor internal dan eksternal
perusahaan. Contohnya, permintaan pasar yang sedang menurun menyebabkan angka
penjualan turut menurun.
Risiko lainnya, perusahaan dapat mengesampingkan kualitas, layanan, dan tujuan jangka
panjang karena berfokus pada produktivitas atau output jangka pendek saja. Ini yang dapat
terjadi pada perusahaan yang menerapkan sistem insentif.
Penghitungan gaji dan insentif secara manual dapat menimbulkan risiko salah hitung
yang menyebabkan karyawan tidak mendapatkan upah yang semestinya. Selain itu, cara
ini dapat menurunkan tingkat efisiensi karyawan, khususnya yang bekerja
mengurus payrollRisiko kesalahan ini tentu dapat dihindari dengan beralih ke
perhitungan payroll secara otomatis menggunakan online pajak. Selain memiliki layanan
perpajakan, OnlinePajak memiliki fitur Payroll untuk mempermudah perhitungan dan
pengelolaan gaji serta data karyawan Anda.Mulai dari menambahkan data karyawan,
menghitung komponen upah karyawan, menyediakan slip gaji karyawan, hingga
membayar dan melaporkan pajak karyawan. Semua dapat diselesaikan dalam satu
aplikasi terpadu, dalam waktu yang singkat, kapan saja dan di mana saja.
Kriteria Penghargaan
3. Penciptaan nilai
Tujuan utama dari organisasi berorientasi laba adalah untuk memaksimalkan nilai
perusahaan, menolak beberapa batasan, seperti penyesuaian dengan hukum dan perhatian
yang memadai untuk karyawan, konsumen dan pemegang saham lainnya
Myopia Investasi
Myopia investasi dapat bersumber langsung dari dua masalah pengukuran akuntansi yaitu
biasa konserfatif dan ketidakpastian terhadap aset tidak berwujud
Operasi
Myopia operasi yang umumnya disebut dengan “ shipping bricks and other tricks “
adalah praktik peningkatan laba dengan menghancurkan goodwill
1. Masalah Yang Disebabkan Pegukuran ROI
Suboptimasi
Yaitu posisi dimana mendorong manejer membuat investasi yang membuat divisi mereka
terlihat baik meskipun investasi tidak sesuai dengan kepentingan terbaik perusahaan .
Kesimpulan