Disusun oleh :
Lukman Hakim
NIM : 43119120169
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
2020
ABSTRAK
ABSTRAK ............................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompensasi...................................................... 2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena
besarnya kompensasi merupakan ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri.
Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja,
motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Kompensasi bukan hanya penting untuk
karyawan saja, melainkan juga penting bagi perusahaan itu sendiri, karena
program-program kompensasi merupakan pencerminan supaya perusahaan untuk
mempertahankan sumber daya manusianya. Karyawan harus menerima hak-
haknya sebagai karyawan yaitu imbalan atau kompensasi setelah mereka
menjalankan kewajiban. Defenisi kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima
karyawan sebagai balasan jasa untuk kerja mereka, dalam suatu organisasi.
Masalah kompensasi merupakan suatu yang sangat kompleks, namun pling
penting bagi karyawan maupun organisasi itu sendiri.
Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena
besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan
karyawan itu dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara
tepat dan benar para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan akan
termotipasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi
itu diberikan tidak memadai atau kurang tepat, perestasi kerja, motivasi dan
kepuasan kerja karyawan akan menurun.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMPENSASI
1. Penggunaan SDM secara lebih efisien dan lebih efektif. Semakin banyak
karyawan yang diberikan kompensasi yang tinggi, berarti semakin banyak
karyawannya yang berprestasi tinggi. Banyaknya karyawan yang berprestasi
tinggi, maka akan mengurangi pengeluaran biaya untuk pekerjaan yang tidak
perlu.
Untuk memenuhi tujuan dan fungsi di atas, pemberian kompensasi perlu diikuti
tahapan-tahapan manajemen kompensasi, yaitu:
1. Biaya Hidup
2. Regulasi Pemerintah
Nilai kompensasi juga dipengaruhi oleh upah di perusahaan lain yang bergerak di
sektor usaha yang sama. Karena itu, sebelum perusahaan menawarkan
kompensasi kepada calon karyawan, HR umumnya sudah melakukan survei gaji
di perusahaan lain.
Ini akan menjadi dasar menentukan seberapa besar perusahaan akan membayar
imbalan karyawan, apakah di kisaran upah pasaran atau lebih tinggi. Pemberian
kompensasi lebih tinggi akan menarik lebih banyak pencari kerja dan
memudahkan perusahaan memilih yang terbaik.
4. Kemampuan Perusahaan
Namun, tidak demikian dengan perusahaan kecil dan menengah. Meski ingin
bersaing dengan kompetitor dalam merekrut karyawan yang cakap, mereka tetap
harus realistis mempertimbangkan kemampuan finansial perusahaan.
Memaksakan pemberian kompensasi langsung yang nilainya terlalu tinggi tidak
hanya berdampak pada inefisiensi, tetapi juga dapat menyebabkan kesenjangan
upah di perusahaan.
Misalnya, karena tanggung jawab yang lebih besar, seorang kepala bagian berhak
memperoleh kompensasi lebih besar daripada supervisor. Ini merupakan bentuk
keadilan dalam pemberian kompensasi.
6. Peranan Serikat Buruh
Kompensasi karyawan juga dipengaruhi oleh peran serikat buruh, terutama dalam
perjanjian kerja bersama. Tuntutan atas tunjangan tertentu dari serikat buruh
memungkinkan perusahaan memenuhinya.
Sebuah kompensasi yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan atau pihak
yang terkait dalam proses usaha, bisa berbentuk tunjangan yang sifatnya materi.
Bentuk kompensasi terbagi menjadi 4 hal, yaitu:
Gaji yang diberikan perusahaan biasanya berhubungan dengan tarif upah per jam.
Di mana perhitungannya semakin lama waktu bekerja, maka semakin besar pula
gaji yang didapat. Upah merupakan dasar pembayaran yang sering digunakan bagi
pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan. Sedangkan gaji atau salary biasanya
berlaku untuk tarif mingguan, bulanan, atau tahunan.
2. Insentif
Insentif adalah tambahan-tambahan gaji di luar gaji pokok atau upah yang
diberikan oleh perusahaan. Program insentif disesuaikan dengan memberikan
bayaran tambahan berdasarkan produktivitas, penjualan, dan profit. Termasuk
juga upaya-upaya pemangkasan biaya yang tergantung dengan kebijakan
perusahaan.
3. Tunjangan
4. Fasilitas
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, terdapat tiga jenis kompensasi yang lazim
diberikan perusahaan kepada karyawannya, yaitu:
Kompensasi ini meliputi segala macam imbalan pekerjaan yang berwujud uang.
Antara lain adalah gaji, berbagai macam tunjangan, THR, insentif, bonus, komisi,
pembagian profit perusahaan, opsi saham, dan pembayaran prestasi. Segala jenis
pendapatan yang menambah penghasilan bruto tahunan karyawan dan dikenai
PPh 21 juga termasuk kompensasi finansial langsung.
2. Kompensasi Finansial Tidak Langsung
Kompensasi ini tidak berwujud uang dan tidak ada kaitannya dengan uang.
Namun, nilainya positif dan sangat berharga bagi karyawan. Contohnya misalnya
perusahaan memberikan pelatihan kemampuan secara berkala, lingkungan kerja
yang nyaman, supervisi yang kompeten dan profesional. Tidak ketinggalan juga
tim kerja yang suportif, jenjang karir yang pasti, penghargaan terhadap prestasi,
cuti lebih banyak, atau jam kerja yang fleksibel. Kredibilitas nama perusahan juga
menjadi kompensasi non-finansial bagi karyawan. Hal ini dikarenakan reputasi
organisasi bisnis dapat meningkatkan kredibilitas individual.
E. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KOMPENSASI
a. Dana Organisasi
b. Serikat pekerja
Para pekerja yang tergabung dalam seikat pekerja juga dapat mempengaruhi
pelaksanaan atau penetapan kompensasi dalam suatu perusahaan. Serikat pekerja
yang dapat menjadi simbol kekuatan pekerja di dalam menuntut perbaikan
nasib.Keberadaan serikat pekerja perlu mendapatkan perhatian atau perlu
diperhitungkan oleh pihak manajemen.
b. Produktifitas kerja
Selain posisi dan jabatan, pendidikan dan pengalaman kerja juga merupakan
faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi. Pegawai yang lebih
berpengalaman dan berpndidikan lebih tinggi akan mendapat kompensasi yang
lebih besar dari pegawai yang kurang pengalaman dan atau lebih rendah tingkat
pendidikannya. Pertimbangan faktor ini merupakan wujud penghargaan
organisasi pada keprofesionalan seseorang. Pertimbangan ini juga dapat memacu
karyawan untuk meningkatkan pengetahuannya.
2. Faktor Ekstern
c. Kebijaksanaan Pemerintah
d. Kondisi Perekonomian
Nasional Kompensasi yang diterim oleh pegawai di negara-negara maju jauh lebih
besar dari yang diterima negara-negara berkembang dan atau negara
miskin. Besarnya rata-rata kompensasi yang diberikan oleh organsasi-organisasi
dalam suatu negara mencerminkan kondisi perekonomian negara tersebut dan
penghargaan negara terhadap sumber daya manusianya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unpas.ac.id/30323/3/abstrak%
https://sleekr.co/blog/tujuan-dan-manfaat-kompensasi-karyawan/
https://www.gadjian.com/blog/2019/04/12/6-faktor-yang-memengaruhi-besar-
kecilnya-kompensasi-karyawan/
http://heningsih.blogspot.com/2015/12/makalah-kompensasi-dalam-
manajemen.html