KOMPENSASI
Disusun oleh :
1. Hendi Fahriawan
2. Jamaatul Pajriah
3. Ilyana Jazlina
4. Rohmi Andriami
5. Nurhidayatul Azmi
FAKULTAS SYARI’AH
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah manajemen sumber daya insani dengan judul
“KOMPENSASI”.
Kami telah Menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan
kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing atas
bimbingan,dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat
Menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insya allah sesuai yang kami
harapkan. Dan kami ucapkan terima kasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait
dalam penyusunan makalah ini.
Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang akad dalam
perbankan syari’ah. Untuk lebih jelas simak pembahasannya dalam makalah ini.
Semoga makalah ini bisa memberikan pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya.
Aamiin .
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi kompensasi
B. Tujuan kompensasi
C. Bentuk-bentuk kompensasi
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi
E. Tantangan pemberian kompensasi
F. Sistem pembayaran kompensasi
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karyawan harus menerima hak-haknya sebagai karyawan yaitu imbalan atau
kompensasi setelah mereka menjalankan kewajiban. Definisi kompensasi adalah segala
sesuatu yang diterima karyawan sebagai balasan jasa untuk kerja mereka, dalam suatu
organisasi. Masalah kompensasi merupakan suatu yang sangat kompleks, namun paling
penting bagi karyawan maupun organisasi itu sendiri.
Dalam meningkatkan efesiensi dan produktivitasnya, salah satu upaya yang
ditempuh organisasi untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan memberikan
kompensasi yang memuaskan. Dengan memberikan kompensasi, organisasi dapat
meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan.
Pentingnya kompensasi sebagai salah satu indikator kepuasan dalam bekerjasulit di
taksir, karena pandangan-pandangan karyawan mengenai uang atau imbalan langsung
nampaknya sangat subjektif dan barang kali merupakan sesuatu yang sangat khas dalam
industri. Tetapi pada dasarnya dugaan adanya ketidakadilan dalam memberikan upah
maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang pada
akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah dari karyawan itu sendiri.
oleh karena itu sangat penting sekali untuk suatu perusahaan menentukan sistem
manajemn kompensasi seperti apa yang akan berlaku di perusahaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kompensasi
2. Apa tujuan dari kompensas
3. Model Umum Kompensai
4. Bagaiman bentuk-bentuk kompensasi
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi
6. Tantangan pemberian kompensasi
7. Sistem pembayaran kompensasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kompensasi
Kompensasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima karyawan baik
finansial maupun nonfinansial sebagai balas jasa terhadap hasil kerja karyawan.
Penetapan kompensasi yang tepat akan memberikan kepuasan dan mendorong motivasi
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.tingkat kompensasi menentukan skala
kehidupan, status, martabat, dan harga diri (nilai) dari seorang karyawan. Peran
administrasi kompensasi adalah menetapkan standar dan memantau semua bentuk
remunerasi bagi hasil kerja.
Menurut panggabean (2002), kompensasi dapat didefinisikan sebagai setiap
bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi
yang mereka berikan kepada organisasi. Menurut rivai (2004), kompensasi merupakan
sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka kepada
perusahaan. Kompensasi menurut sihotang (2007) adalah pengaturan keseluruhan
pemberian balas jasa bagi pegawai dan para manajer, baik berupa finansial maupun
barang dan jasa pelayanan pelayanan yang diterima oleh setiap karyawan.
Dalam konteks birokrasi pemerintahan menurut De Pora (2011), remunerasi atau
total kompensasi dikaitkan dengan penataan kembali sistem penggajian pegawai yang
didasarkan pada penilaian kinerja. Tujuannya adalah menciptakan tata kelola pemerintah
yang baik dan bersih. Sementara itu, dalam konteks perusahaan, remunerasi diartikan
sebagai suatu bentuk tindakan balas jasa atau imbalan yang diterima karyawan/pekerja
dari pengusaha atas prestasi yang diberikan pekerja dalam rangka mewujudkan tujuan
perusahaan. Tujuan pemberian remunerasi dalam konteks perusahaan adalah untuk
memaksimumkan keuntungan atau memperoleh laba sebesar-besarnya dengan
memanfaatkan biaya seefisien mungkin. Besar kecilnya gaji yang diterima berdampak
langsung terhadap tingkat kesejahteraan pekerja/karyawan dan ini berkorelasi dengan
tingkat produktivitas.
Bila seorang karyawan menerima gaji/upah yang rendah, karyawan bekerja tidak
optimal atau setengah hati, cepat merasa jenuh, dan bahkan dapat melegitimasi tindakan-
tindakan kontraproduktif. Konsekuensinya produktivitas menjadi rendah dan dampak
lanjutannya adalah terganggunya kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Pemberian
atau tingkat remunerasi yang berlaku di tiap-tiap perusahaan berbeda satu sama lainnya.
Perbedaan tersebut disebabkan antara lain :
1. Kemampuan keuangan perusahaan. Ada perusahaan dengan cash flow positif dan
negatif
2. Tingkat kompetensi dan keterampilan pekerja (skill)
3. Berlaku hukum permintaan dan penawaran
4. Tingkat risiko pekerjaan. Apabila risiko bahaya tinggi maka remunerasinya juga
besar
5. Tuntutan organisasi serikat pekerja, dan
6. Intervensi pemerintah terhadap perbaikan kesejahteraan pekerja
D. Bentuk-bentuk kompensasi
Mangkuprawira (2004) menyebutkan bahwa kompensasi mengandung arti tidak
sekedar hanya dalam bentuk finansial saja. Bentuk finansial langsung berupa upah, gaji,
komisi, dan bonus, sedangkan yang tidak langsung berupa asuransi, bantuan sosial, uang
cuti, uang pensiun, pelatihan, dan sebagainya. Selain itu, bentuk bukan finansial berupa
unsur-unsur jenis pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Bentuk unsur pekerjaan meliputi
tanggung jawab, perhatian, dan penghargaan dari pinjaman. Sementara bentuk
lingkungan pekerjaan berupa kenyamanan kondisi kerja, distribusi pembagian kerja, dan
kebijakan perusahaan.
Finansial
1. Langsung
a. Gaji
Gaji merupakan salah satu contoh bentuk kompensasi finansial langsung.
Pemberian gaji sifatnya tetap dan jumlahnya pasti sepanjang hubungan kerja
berlangsung. Gaji merupakan balas jasa dalam bentuk uang yang diberikan
pengusaha kepada karyawan atas tenaga dan pikiran yang telah disumbangkan
dalam rangka memajukan atau mewujudkan tujuan perusahaan.
b. Upah
Definisi upah menurut undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan Bab 1 Pasal 1 ayat 30, yaitu: upah adalah hak pekerja/buruh
yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang-undangan termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluargannya
atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
c. Bonus dan Komisi
Bonus adalah imbalan yang diterima karyawan dari pengusaha atas pencapaian
kinerja yang melampaui hasil atau waktu yang ditetapkan. Secara prinsip,
pemberian bonus berdasarkan kriteria jabatan/posisi, masa kerja, dan target hasil
kerja. Sementara komisi adalah insentif yang diberikan kepada seseorang
berdasarkan barang yang dijual. Besar kecilnya komisi bergantung pada nilai
produk yang dijual atau berdasarkan kesepakatan.
2. Tidak langsung
Kompensasi tidak langsung berupa :
a. Program asuransi
b. Bantuan sosial untuk karyawan
c. Tunjangan pensiun,kesehatan, beasiswa
d. Ketidakhadiran yang dibayar, hari besar, izin besar, izin sakit,cuti hamil.
Nonfinnsial
1. Pekerjaan
Seorang karyawan juga secara langsung mendapatkan kompensasi nonfinansial
dari perusahaan yang mencakup :
a. Tugas yang menarik
b. Tantangan
c. Tanggung jawab
d. Peluang dan pengakuan
e. Perasaan akan pencapaian
f. Peluang adanya promosi
2. Lingkungan
Lingkungan pekerjaan juga termasuk dalam kompensasi secara nonfinansial yang
meliputi :
a. Kebijakan yang sehat
b. Supervisi yang kompeten
c. Rekan kerja yang menyenangkan
d. Simbol status
e. Kondisi lingkungan yang nyaman
f. Waktu luang
g. Kompensasi kafetaria
h. Mingguan kerja yang dipadatkan
i. Sharing pekerjaan
KESIMPULAN
Dalam manajemen kompensasi terdapat proses-proses yang dilakukan agar
didapatkan sistem manajemen yang sesuai dengan keadaan perusahaan. Manajemen
kompensasi tidak hanya memiliki tujuan membuat berbagai aturan dan hanya
memberikan petunjuk saja. Namun, semakin banyak tujuan perusahaan dan tujuan
pemberian kompensasi juga harus diikuti dengan semakin efektif manajemen
penggajian dan pengupahan. Perusahaan manufaktur yang mempunyai strategi untuk
memeriksa dan menetapkan praktik organisasi dan manajemen yang inovatif,
mempunyai cara-cara dalam pengimplementasiannya seperti berikut ini :
1. Pekerjaan individual dan deskripsi pekerjaan diubah menjadi pendekatan tim
kerja
2. Melaksanakan pengaturan kualitas pekerja
3. Program imbalan kerja berbasis kinerja.
Selain organisasi sebagai penentu kebijakan kompensasi, karyawan sendiri juga
akan menentukan beberapa kompensasi yang akan didapat sesuai dengan kinerja yang
mereka tunjukkan. Program tersebut telah membuat perusahaan meningkatkan
keterampilan pekerja dan meningkatkan produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Kartika Lindawati, Roni, TB Sjafri (2016) Manajemen Kompensasi Konsep
Implementasi dan Studi kasus, IPB Press Printing,Bogor-Indonesia