Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu: Dr. Arief Efendi M.Pd.
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen sumberdaya manusia bukanlah merupakan hal yang
timbul secara mendadak. Sudah sejak lama manusia hidup berorganisasi,
seiring dengan itu manajemen sumberdaya manusia manusia sebenarnya
juga dilakukan. Salah satu fungsi manajemen sumberdaya manusia adalah
training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja
pendidikan yang bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu
pelatihan, pendidikan dan pengembangan. Pelatihan, pendidikan dan
pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan,
organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi pendidikan. Hal ini
sebagai upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk
menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya.
Dalam Instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan
menduduki jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya atau
belum mampu melaksanakan tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh
adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan karir. Dengan
pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan mampu mengerjakan,
meningkatkan, mengembangan pekerjaannya. Dalam kaitannya dengan
tema ini, pemakalah mencoba menyajikan point-point penting yang ada
kaitannya dengan pelatihan dan pengembangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kompensasi?
2. Apa Tujuan kompensasi?
3. Bagaimana asas-asas Kompensasi?
4. Bagaimana Proses kompensasi?
5. Bagaimana Metode Komensasi?
1
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Kompensasi.
2. Mengetahui Tujuan Kompensasi.
3. Mengetahui Asas-asas Kompensasi.
4. Mengetahui bagaimana Proses Kompensasi.
5. Mengetahui Metode Kompensasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dede Asharris, Manajemen Sumber Daya Manusia, vol 17, hlm 2.
2
H. M. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),
hlm.19.
3
Sinamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: STIE YKPN, 2004), hlm.442.
3
Jadi, yang dimaksud dengan kompensasi adalah imbalan yang
diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya sesuai dengan kinerja
karyawan tersebut.
B. Tujuan Kompensasi
4
Dede Asharris, Manajemen Sumber Daya Manusia, vol 17, hlm 3.
4
pekerjaan sehingga pekerja mendapatkan pembayaran yang sama.
Keadilan eksternal berarti membayar pekerja sebesar apa yang
diterima pekerja yang setingkat di perusahaan lain.
4. Menghargai perilaku yang diinginkan; Pembayaran harus
memperkuat perilaku yang diinginkan dan bertindak sebagai
insentif untuk perilaku di masa depan. Rencana kompensasi yang
efektiff menghargai kinerja, loyalitas, keahlian dan tanggung
jawab.
5. Mengawasi biaya; Sistem kompensasi yang rasional membantu
organisasi memelihara dan mempertahankan pekerja pada biaya
yang wajar. Tanpa manajemen kompensasi yang efektif pekerja
dapat dibayar terlalu tinggi atau terlalu rendah.
6. Mematuhi peraturan; Sistem upah dan gaji yang baik
mempertimbangkan perraturan pemerintah dan memastikan
pemenuhan kebutuhan pekerja.
7. Memfasilitasi saling pengertian; Sistem manajamen kompensasi
harus mudah dipahami oleh manajer dan pekerja. Dengan
demikian, harus bersifat terbuka sehingga akan terjalin saling
pengertian dan menghindari kesalahan persepsi.
5
3. Menjamin Keadilan
Pemberian kompensasi yang baik juga untuk menjamin keadilan
pemberiannya sepadan dengan apa yang telah dikerjakan.
4. Mengendalikan biaya-biaya
Dengan adanya sistem kompensasi yang baik diharapkan para
karyawan dapat lebih produktif, efektif dan efisien sehingga tidak perlu
untuk mengeluarkan biaya untuk hal-hal yang tidak penting.5
Tujuan pemberian kompensasi pada umumnya adalah sebagai alat
pemelihara dan motivasi agar karyawan tetap memberikan komitmennya
kepada perusahaan.6 Secara rinci ujuan pemberian kompensasi meliputi :
a. Ikatan kerja sama
b. Kepuasan kerja
c. Motivasi
d. Stabilitas karyawan
e. Peningkatan disiplin7
C. Asas – asas kompensasi
1. Asas keadilan
Asas keadilan adalah adanya konsistensi pemberian imbalan bagi
karyawan disuatu jenis pekerjaan. Pemberian kompensasi disesuaikan
dengan kinerja karyawan. Besarnya kompensasi yang dibayar kepada
setiap karyawan harus sesuai dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan,
risiko pekerjaan, yanggung jawab, jabatan pekerjaan, dan memenuhi
internal konsistensi.8
2. Asas kelayakan dan kewajaran
Kelayakan dan kewajaran besaran kompensasi yang akan diberikan
disesuaikan dengan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan
5
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, "Manajemen Sumber Daya manusia",
( Jakarta:Universitas Mercu Buana, 2017), hlm. 29-32.
6
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kecana Perdana Media
Group, 2009), hlm.188.
7
Priyono Marnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Zifatama Publisher,
2008), hlm.225.
8
Justin T. Sirait, Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam
Organisasi, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), hlm.187.
6
kebutuhan yang dapat dinikmati oleh karyawan itu sendiri dan
keluarganya.9 Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi
kebutuhannya pada tingkat normative yang ideal.10
D. Proses Kompensasi
1. Survey
Dapat dilakukan dengan cara mencari data mengenai tunjangan
bagi karyawan.
2. Evaluasi pekerjaan
Sebuah perbandingan sistem yang dilakukan untuk menentukan
nilai sebuah pekerjaan relatif terhadap pekerjaan lainnya.
3. Memberi harga setiap tingkatan pembayaran
Menggunakan kurva upah, hal tersebut bertujuan untuk
memperlihatkan hubungan Antara nilai pekerjaan seperti yang
ditentukan oleh salah satu metode evaluasi pekerjaan dan taraf
pembayaran rata-rata saat ini untuk tingkatkan pembayaran.
4. Memperbaiki taraf pembayaran
Dapat dilakukan dengan cara mengembangkan kisaran
pembayaran. Kisaran pembayaran adalah serangkaian langkah atau
level dalam sebuah tingkatan pembayaran.11
9
Marsella Audyna Pratimi dan Hanif Sukawi, " Penetapan Kompensasi pada Karyawan
Associate bagian Human Capital Organization Productivity and Partner Management di PT United
Tractors Jakarta", jurnal Mahasiswa Bina Insani, Vol. 1 No.2,2017, hlm. 11.
10
H. M. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),
hlm.138.
11
Marsella Audyna Pratimi dan Hanif Sukawi, " Penetapan Kompensasi pada Karyawan
Associate bagian Human Capital Organization Productivity and Partner Management di PT United
Tractors Jakarta", jurnal Mahasiswa Bina Insani, Vol. 1 No.2,2017, hlm. 5-9.
7
e. Menyesuaikan tingkat upah dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
E. Metode kompensasi
1. Metode Tunggal
Yaitu suatu metode yang dalam penetapan gaji hanya
didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan yang dimiliki oleh
karyawan.
2. Metode Jamak
Metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas beberapa
pertimbangan, seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan terakhir
bahkan hubungan keluarga ikut menentukan gaji pokok karyawan.
Kompensasi mempunyai lima karakteristik yang harus dimiliki apabila
kompensasi dikehendaki secara optimal efektif dalam mencapai tujuan
tujuannya. Karakteristik - karakteristik tersebut antara lain:
1. Arti penting
Sebuah imbalan tidak akan dapat mempengaruhi apa yang
dilakukan oleh orang-orang, atau bagaimana perasaan mereka jika
hal tersebut tidak penting bagi mereka. Adanya rentang perbedaan
yang luas diantara orang-orang jelaslah mustahil mencari imbalan
apapun yang penting bagi setiap orang di dalam organisasi.
Dengan demikian tantangan dalam merancang sistem imbalan
adalah mencari imbalan-imbalan yang sedapat mungkin mendekati
kisaran pada pegawai dan menetapkan berbagai imbalan-imbalan
guna meyakinkan bahwa imbalan-imbalan yang tersedia adalah
penting bagi semua tipe individu yang berbeda di dalam
organisasi.
2. Fleksibilitas
Jika sistem imbalan disesuaikan dengan karakteristik-
karakteristik unik dari anggota individu dan jika imbalan-imbalan
disediakan tergantung pada tingkat kinerja tertentu, maka imbalan-
imbalan memerlukan berbagai tingkat fleksibilitas. Fleksibilitas
8
imbalan merupakan prasyarat yang perlu untuk merancang sistem
imbalan yang terkait dengan individu–individu.
3. Frekuensi
Semakin sering suatu imbalan dapat diberikan, semakin
besar potensi daya gunanya sebagai alat yang mempengaruhi
kinerja pegawai. Oleh karena itu imbalan-imbalan yang sangat
didambakan adalah imbalan-imbalan yang dapat diberikan dengan
sering tanpa kehilangan arti pentingya.
4. Visibilitas
Imbalan-imbalan haruslah betul-betul dapat dilihat jika
dikehendaki supaya kalangan pegawai merasakan adanya
hubungan antara kinerja dan imbalan-imbalan.
5. Biaya
Semakin rendah biayanya, semakin diinginkan imbalan
tersebut dari sudut pandang organisasi. Imbalan berbiaya tinggi
tidak dapat diberikan sesering imbalan berbiaya rendah dan karena
sifat mendasar biaya yang ditimbulkan, imbalan berbiaya tinggi
mengurangi efektifitas dan efisiensi
Beberepa keuntungan dengan diberikannya kompensasi
pelengkap yaitu meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan atau
loyalitas para karyawan terhadap organisasi atau perusahaan,
menurunkan jumlah absensi para karyawan dan adanya perputaran
kerja, mengurangi pengaruh organisasi karyawan terhadap kegiatan
organisasi, dan meminimalkan biaya-biaya kerja lembur yang berarti
mengefektifkan prestasi kerja karyawan. Ada dua azas penting dalam
program pemberian kompensasi (balas jasa) supaya balas jasa yang
akan diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan yaitu
azas adil, dan azas layak dan wajar.
Bagi karyawan, kompensasi dalam bentuk riil seperti
kompensasi dasar maupun kompensasi variabel adalah penting, sebab
dengan kompensasi ini mereka dapat memenuhi kebutuhannya secara
9
langsung, terutama kebutuhan fisiologisnya. Namun demikian,
tentunya karyawan juga berharap agar kompensasi yang diterimanya
sesuai dengan penilaiannya terhadap pengorbanan yang telah diberikan
kepada kelompoknya maupun kepada perusahaan. Apabila harapan
karyawan mengenai kompensasi yang demikian dapat diwujudkan oleh
perusahaan, maka karyawan akan merasa diperlakukan secara adil oleh
perusahaan. Rasa keadilan dapat membuat karyawan menjadi puas
terhadap kompensasi yang diterimanya. Sebaliknya, pihak perusahaan
juga berharap bahwa kepuasan yang dirasakan oleh karyawan akan
mampu memotivasi karyawan tersebut untuk meningkatkan
kinerjanya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Apabila hal ini
dapat terwujud, sebenarnya bukan hanya tujuan perusahaan yang
tercapai, namun kebutuhan karyawan juga akan terpenuhi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12