TINJAUAN PUSTAKA
4
”Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan oleh perusahaan
kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan
perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan”
(Sastrohadiwiryo 2003, h. 183).
pekerja baik dalam bentuk finansial maupun non finansial sebagai balas
5
a. Penggunaan SDM secara lebih efisien dan efektif.
6
a. Untuk menjamin kehidupan yang layak bagi para pekerja dan
prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan. Balas jasa membuat anggota
tim kerja dapat bekerja sama dan berprestasi (Yoder dalam Hasibuan 2001,
h. 118).
7
Kompensasi yang tinggi merupakan daya tarik bagi calon karyawan
c. Menjamin Keadilan
8
kompensasi efektif, menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman,
kebutuhan karyawan.
g. Mengendalikan Biaya
h. Memfasilitasi Pengertian
SDM.
9
sehingga perusahaan lebih dimungkinkan untuk dapat mencapai sasaran
mengembangkan usaha.
sendiri.
a. Arti Penting
10
Sebuah imbalan tidak akan dapat mempengaruhi apa yang dilakukan
oleh beberapa orang, atau bagaimana perasaan mereka jika hal tersebut
b. Fleksibilitas
c. Frekuensi
d. Visibilitas
11
Imbalan haruslah dapat dilihat jika dimaksudkan supaya para karyawan
e. Biaya
sesering imbalan berbiaya rendah dan karena sifat mendasar biaya yang
efisiensi.
12
organisasi. Bilamana terjadi perubahan atas tingkat gaji atau upah yang
perbandingan antara jumlah gaji tertinggi dan terendah, biaya hidup, dan
sebagainya.
b. Prinsip Keadilan
& Milkovich 2004, h. 8). Pernyataan seperti “perlakuan yang adil untuk
13
antara organisasi yang terbandingkan. Dua kondisi yang harus
dipenuhi, yaitu:
a) Pekerjaan yang sedang diperbandingkan harus sama atau hampir
sama.
b) Organisasi yang disurvei harus serupa baik ukuran, misi, dan
sektornya.
2) Keadilan Internal
Tingkat gaji yang pantas dan atau patut dengan nilai pekerjaan
c. Prinsip Keamanan
14
d. Prinsip Kejelasan
e. Prinsip Keseimbangan
f. Prinsip Kesepakatan
salah satu tujuan pokok karyawan dalam bekerja adalah untuk memperoleh
15
langsung atau tidak langsung berdasarkan kemampuan organisasi dan
kepada karyawan.
Kompensasi Total
Fringe Benefits
16
Berdasarkan gambar 1, dapat diketahui bahwa kompensasi total
berikut.
a. Kompensasi Finansial
1) Kompensasi Langsung
a) Gaji
masa percobaan.
b) Upah
17
langsung yang ada. Menurut Soeprihanto (1998, h. 25), upah
penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan
perjanjian kerja.
dihasilkan karyawan.
c) Insentif
18
karena kinerja seorang karyawan melebihi standar yang
kuliah sampai liburan, hari besar, cuti tahunan, dan cuti hamil
19
bagi pegawai perempuan. Tunjangan ini berkaitan dengan
aman.
(misalnya libur hari besar, cuti sakit, cuti hamil), fasilitas (misalnya
benefits di antaranya:
20
b) Tuntutan serikat pekerja.
d) Pengurangan kelelahan.
21
Kompensasi bentuk ini merupakan perwujudan dari pemenuhan
sharing).
1) Dana Organisasi
22
himpunan dana untuk kompensasi, maka pelaksanaan kompensasi
2) Serikat Pekerja
manajemen.
yaitu:
1) Sistem Waktu
23
Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi ditetapkan oleh kesatuan
unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter dan
yang lebih besar. Kelemahan sistem ini adalah kulaitas barang yang
3) Sistem Borongan
sistem ini, pekerja bisa mendapat balas jasa besar dan juga kecil
Sistem ini ditentukan atas dasar masa kerja atau senioritas karyawan
24
organisasi. Sistem ini akan dirasakan adil dan berhasil jika
1) Produktivitas Kerja
karyawan.
25
Karyawan yang lebih berpengalaman dan berpendidikan lebih tinggi
d. Faktor Ekstern
26
Mengacu pada hukum ekonomi pasar bebas, kondisi di mana
keadaan di mana jumlah tenaga kerja lebih besar dari lapangan kerja
2) Biaya Hidup
3) Kebijakan Pemerintah
kerja/hari untuk pria dan wanita pada batas umur tertentu. Dengan
27
pemakmuran bangsa sehingga dapat mencegah beberapa praktik
lebih besar dari yang diterima beberapa negara berkembang dan atau
315) ada empat faktor, yaitu faktor organisasi (the organization), faktor
karyawan (the employee), faktor pasaran tenaga kerja (the labor market),
pembayaran.
28
keanggotaan dalam organisasi, potensinya, pengaruh politik dan yang
approaches).
pekerjaan dapat dilakukan oleh orang yang dibayar untuk jabatan tertentu,
29
sedangkan pendekatan keterampilan mengasumsikan bahwa karyawan
berikut:
(accountability).
30
Menurut metode Hay Guide Chart-Profile, beberapa faktor
jabatan ini hanya fokus pada nilai setiap jabatan, bukan pada orang
al. 1995).
31
tidak memberikan keunggulan kompetitif, namun tidak menyebabkan
32
Menurut Muljani (2002, h. 113), masalah tersebut seringkali
tidak adil. Mereka yang masih ada hubungan keluarga dengan pemilik
perusahaan.
dan sudah tidak cocok lagi dengan kebutuhan pada dewasa ini. Menurut
Bridges (1994), Murlis dan Fitt (1991) dalam Schuler dan Jackson
33
1) Mendukung organisasi hierarkis kaku yang menekan motivasi serta
kreativitas karyawan.
3) Tidak cocok untuk organisasi yang lebih ramping saat ini, dimana
beberapa tim kecil dan fleksibel yang terdiri dari berbagai orang
dilakukannya.
34
Perusahaan yang ingin mempertahankan karyawan yang
lainnya. Hal ini berarti hanya karyawan yang tidak atau kurang
setiap keterampilan baru yang mereka miliki dihargai satu tingkat lebih
pekerjaan tertentu.
35
sederhana, keadaan ini dapat dijumpai pada bagian administrasi atau tata
elektrik atau komputer akan mendapatkan gaji yang sama dengan tenaga
misalnya satu tahun, dengan jumlah yang sama pula. Hal ini disebabkan
karyawan.
ketrampilan juga lebih besar, karena lebih mudah bagi karyawan yang
36
pekerjaan kepada pekerjaan yang lain. Berkaitan dengan senioritas,
37
diukur dengan tes hasil nyata
kompetensi
6. Peran pelatihan Diperlukan untuk Diperlukan karena
memperoeh fleksibilitas kebutuhan bukan
jabatan dan peningkatan karena keinginan
bayaran bagi semua
karyawan
7. Peluang Peluang lebih besar. Peluang lebih kecil,
pertumbuhan Siapapun yang lulus tes tidak ada kenaikan
bayaran kemampuan bisa maju pangkat apabila tidak
terbuka jabatan
8. Efek perubahan Bayaran tetap seperti Bayaran naik segera
jabatan biasa kecuali keahlian sesuai dengan jabatan
keterampilan meningkat baru
9. Administrasi Sulit, karena banyak Tergantung pada
pembayaran aspek rencana kompleksitas evaluasi
pembayaran yang jabatan dan rencana
menuntut perhatian alokasi pembayaran
(Schuler & Jackson 1999).
38
Sesuai dengan gambar 1, menurut Dessler (1997), langkah dalam
survei harga pekerjaan (gaji dan upah) sejenis pada organisasi lain.
eksternal.
tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab, akan terkait langsung dengan
39
sisi kelangsungan hidup perusahaan. Karena itu, perlu adanya pemahaman
40
insentif, dan bonus yang diberikan oleh pemilik organisasi atau perusahaan
produktifitas organisasi.
a. Position
b. People
41
berpendidikan S1. Konsep ini menciptakan kasta yang berbeda
c. Performance
ini lebih rumit dari dua konsep sebelumnya, tetapi memiliki tingkat
tools yang paling banyak digunakan pada saat ini adalah Balanced
42
a. Mendorong karyawan untuk bekerja dengan tekun sehingga segala
harapan organisasi.
b. Menjadi daya tarik bagi SDM yang berkualitas untuk bergabung dengan
organisasi.
f. Menigkatkan fleksibilitas.
personel).
dari KKN.
43
b. UU No. 43/1999 tentang perubahan atas UU No. 8/1974 tentang pokok
pegawai negeri berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai
3/1999).
negara dan tata pemerintahan yanq baik di pusat maupun di daerah, agar
lainnya.
Nasional.
e. Konvensi ILO No. 100. Diratifikasi pada tahun 1999 yang berbunyi
‘Equal remuneration for jobs of equal value’ (Pekerjaan yang sama nilai
44
4) Jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK)
45
suasana yang harmonis, motivasi kerja, semangat, disiplin, dan stabilitas
perusahaan.
1) Tanggung Jawab
tenaga kerja berat, maka nominalnya juga harus lebih besar dari
pekerjaannya.
Jika seseorang jabatannya lebih tinggi, maka tentu saja nominal yang
3) Jenis Pekerjaan
tenaga kerja, maka tentu saja jika jenis pekerjaan yang dilakukan
berbeda.
46
lain, tentu juga memiliki kemampuan lebih. Oleh karena itu, sebagai
Risiko pekerjaan yang lebih ekstrim atau berisiko tinggi tentu saja
tinggi juga.
Batasan pengertian layak dan wajar itu relative. Bisa saja di sisi pekerja
tersebut.
c. Tepat
47
mengacu pada parameter yang telah ditetapkan. Hasil penilaian tersebut
karyawan tersebut.
d. Kompetitif
e. Transparan
karyawan.
f. Legal
a. Gaji
48
Pemberian gaji sifatnya tetap dan jumlahnya pasti sepanjang hubungan
kerja berlangsung. Gaji merupakan balas jasa dalam bentuk uang yang
perusahaan.
pekerjaan.
b. Insentif
memang prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama
49
tersebut. Insentif merupakan sejumlah uang yang ditambahkan pada
produk melebihi standar yang telah di tentukan. Pada sisi lain, insentif
50
2) Berdasarkan hasil kerja yang melebihi standar yang ditentukan dan
c. Bonus
sesuatu yang tidak wajib, artinya boleh diberikan dan juga tidak
sisi. Dilihat dari sisi perusahaan, bonus dapat mendorong untuk bekerja
kriteria, seperti jabatan atau posisi, masa kerja, dan target hasil kerja.
tugas dan tanggung jawab yang lebih berat dibandingkan pekerja dengan
jabatan di bawahnya.
51
Demikian pun dengan karyawan yang masa kerjanya lebih lama
dari karyawan baru tentu lebih tinggi bonusnya dari pekerja dengan
agar ada perbedaan antara pekerja rajin yang hasilnya lebih baik dari
praktiknya, pemberian bonus dapat berupa uang cash, umroh, naik haji
dan lainnya.
Negara.
termasuk Pemda.
52
c. Prioritas ketiga adalah seluruh kementerian atau lembaga yang tidak
a. Kondisi Lingkungan
1) Produk pasar
4) Tingkat investasi
5) Struktur industri
6) Kebijakan pemerintah
1) Kepemilikan
2) Ukuran
3) Struktur organisasi
53
9) Kondisi kerja fisik
1) Jenis Skema
a) Inisiasi skema
b) Skema manajemen
c) Kesesuaian skema
2) Manajemen Usaha
d. Fitur Pekerjaan
1) Sifat pekerjaan
3) Kualitas produk
6) Manajemen waktu
e. Sistem Perilaku
1) Prestasi Kerja
54
b) Tindakan nyata dari suatu pekerjaan
lain
f. Sistem Operasi
kerja
g. Perubahan Produktivitas
1) Hubungan keluar-masuk
2) Peningkatan pekerjaan
1) Evaluasi pekerjaan
2) Pemeliharaan terpusat
3) Kelompok teknologi
55
4) Dan lain-lain.
karyawan.
organisasi tidak ada uang atau sumber daya yang terbuang dengan
56
Desain ini mendefinisikan bahwa pekerja akan melakukan produktivitas
karyawan tersebut bekerja keras dan produktivitas pekerja. Gaji ini bisa
dikatakan untuk motivasi karena dengan gaji yang sesuai akan membuat
Ketiga desain harus dikelola komite dengan baik karena akan ada
akibat dari setiap kebijakan yang diambil. Misalnya saja, para karyawan
a. Indexing
57
karyawan yang bersangkutan dengan ketentuan berdasarkan krieria
perusahaan.
perusahaan.
3) Risk Index adalah nilai untuk risiko yang diterima karyawan akibat
SOP.
58
5) Position index adalah untuk menilai beban jabatan yang disandang
tersebut.
59
9) Total score individu adalah penjumlahan dari score basic,
performance.
score perusahaan.
b. Pola Distribusi
organisasi.
rentang tingkatan gaji. Jika suatu struktur gaji ditetapkan sehingga ada
60
Ada dua cara untuk mengetahui tidak adanya diskriminasi
melihat pada distribusi gaji untuk nilai setiap tingkatan dan setiap
Setiap posisi kuartil pada tabel akan menunjukkan jumlah orang atau
Cara yang lebih mudah untuk mengetahui apakah ada masalah adalah
61