Anda di halaman 1dari 27

“PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP

KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BANK BRI MAJALAYA”

Bertujuan untuk memenuhi persyaratan


Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia

Oleh :
Fadhlan Rais 163020082
Tea Azhar Fairuz 163020148
Rezi Desiyana Putri 163020265

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat AllAh SWT, karena atas rahmat dan hidayah-NYA lah saya dapat
menyelesaikan Makalah Psikologi Industri yang berjudul “Pengukuran Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bank BRI Majalaya” . Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Dosen Pembimbing Kuliah Sumber Daya Manusia yaitu Ibu Dr. Ir. Hasnelly, MSIE.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah “Pengukuran Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bank BRI Majalaya” adalah untuk melengkapi dan memenuhi
persyaratan yang diwajibkan kepada penulis untuk mengerjakan tugas Mata Kuliah Sumber Daya
Manusia.

Di dalam penulisan ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk menyusun laporan ataupun tugas lain di masa yang akan datang. Akhirnya kami
mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat, tidak hanya bagi kami, tetapi juga untuk
rekan-rekan mahasiswa. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Bandung, April 2018

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu fungsi tradisional manajemen sumber daya manusia adalah penentuan kompensasi
para karyawannya. Di dalam organisasi modern, dengan beraneka rupa program tunjangan
karyawan yang mahal, program insetif gaji, dan skala gaji yang yang terstruktur, tugas kompensasi
bahkan lebih rumit dan menantang bagi spesialis sumber daya manusia.
Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap
organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan,
dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Dalam meningkatkan kinerja
karyawannya perusahaan menempuh beberapa cara salah satunya melalui pemberian kompensasi
yang layak. Melalui proses tersebut, karyawan diharapkan akan lebih memaksimalkan tanggung
jawab atas pekerjaan mereka. Bagi sebagian karyawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah
satu-satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu
dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih
dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja.
Kompensasi (compensation) meliputi imbalan finansial serta tunjangan yang diterima oleh
para karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Kompensasi merupakan apa yang
diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisai. Istilah kompensasi
sesungguhnya merupakan konsep yang lebih luas. Apabila di kelola secara benar, kompensasi
membantu organisasi mencapai tujuannya dan memperoleh,memelihara, dan mempertahankan
tenaga kerja yang produktif.

1.2.Rumusan masalah
 apa yang di maksud dengan kompensasi ?
 bagaimana pengaruh kompensasi terhadap karyawan ?
 kapan seharunya kompesnsasi tersebut di berikan ?
 manfaat apa saja yang di dapatkan perusahaan setelah memberikan kompensasi
tersebut?
1.3.Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian dari kompensasi
 mengetahui jenis-jenis kompensasi yang akan di berikan kepada karyawan.
 Mengetahui tujuan pemberian kompensasi
 Mengetahui manfaat di berikannya kompensasi
 Faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian kompensasi


Kompensasi adalah pemberian upah yang memadai dan adil kepada para karyawan atas
kontribusi mereka dalam pencapaian tujuan organisasi. Pengelolaan kompensasi merupakan
tanggung jawab yang penting dan sulit bagi manejer sumberdaya manusia. Bayaran karyawan
tidak hanya menentukan standar kehidupannya saja, namun juga indikasi keberhasilan dan nilai
pribadinya bagi masyarakat. Pengelolaan kompensasi membutuhkan upaya terkoordinasi dari
departemen sumber daya manusia dan manejer oprasi. Departemen sumber daya manusia
bertanggung jawab atas jaminan bahwa kompensasi karyawan kompetitif dibandingkan organisasi
lainnya dan adil dari segi keadila internal, hukum, dan motivasi.

2.2. Jenis-jenis kompensasi


Kompensasi langsung merupakan penghargaan yang di terima karyawan dalam bentuk
uang. Kompensasi langsung dapat berupa upah, gaji, insentif, dan tunjang-tunjangan lainnya.
Dessler (1997:85) menjelaskan bahwa : “kompensasi langsung adalah pembayaran keuangan
langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus”. Sedangkan menurut Umar
(2003:16), “kompensasi langsung adalah segala sesuatu yang di terima oleh karyawan dalam
bentuk gaji atau upah, insentif, bonus, premi,pengobatan, asuransi dan lain-lain yang sejenis yang
di bayar oleh organisasi”.
Kompensasi langsung yang terdiri dari :

 Gaji
Biasanya berkaitan dengan tarif gaji per jam dimana semakin lama kerja, maka
makin besar bayarannya. Gaji merupakan basis bayaran yang sering di gunakan
bagi pekerja produksi dan pemeliharaan. Umumnya berlaku untuk tarif minggu,
bulanan, dan tahunan.
 Insentif
Merupakan tambahan gaji di atas atau di luar gaji atau upah yang di berikan
organisasi. Program insentif di sesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan
berdasarkan produktivitas, penjualan, keuntungan atau upaya pemangkasan biaya.

 Upah
Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan
berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan.
Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah tergantung
pada keluaran yang dihasilkan .
Sedangkan kompensasi tidak langsung merupakan program pemberian penghargaan atau
ganjaran dengan variasi yang luas, sebagai bagian keuntungan organisasi atau perusahaan.
Kompensasi tidak langsung meliputi :

 Tunjangan
Tunjangan yang menghasilkan penghasilan (income) seperti tunjangan keamanan sosial
dan pensiun menggantikan penghasilan pada waktu pensiun, kontinuitas gaji dan program bagi
yang tidak mampu atau cacat yang jangka pendek dan jangka panjang menggantikan penghasilan
yang hilang karena sakit atau cacat.
Program tunjangan yang dapat dipandang sebagai kesempatan bagi karyawan. Hal ini
dapat meliputi mulai dari pembayaran biaya kuliah sampai liburan dan hari besar. Tunjangan ini
berkaitan dengan kualitas kehidupan karyawan yang terpisah.
Fasilitas adalah tunjangan yang diterima oleh eksekutif yang dikaitkan dengan posisi dan
status mereka di perusahaan.

2.3. Tujuan Pemberian Kompensasi


Kompensasi mempunyai tujuan-tujuan positif. Pendapat para pakar tentang tujuan
pemberian kompensasi berbagai macam, namun pada prinsipnya sama. Adapun tujuan kompensasi
menurut H. Malayu S.P. Hasibuan (2002:120) adalah sebagai berikut:
1. Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjadilah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan
karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan
pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

2. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status
sosial dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

3. Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified
untuk perusahaan akan lebih mudah.

4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.

5. Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang
kompetitif, maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil.

6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar, maka disiplin karyawan semakin baik.
Mereka akan menyadari dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

7. Pengaruh Serikat Buruh


Dengan program kompensasi yang baik, pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan
karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

8. Pengaruh Pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti
batas upah minimum), maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

Adapun menurut pendapat Susilo Martoyo (1990:101), tujuan pemberian kompensasi


adalah sebagai berikut:
1. Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi
Karyawan menerima kompensasi berupa upah, gaji atau bentuk lainnya adalah untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari atau dengan kata lain kebutuhan ekonominya.

2. Pengkaitan Kompensasi dengan Produktivitas Kerja


Dalam pemberian kompensasi yang makin baik akan mendorong karyawan bekerja dengan
makin produktif. Dengan produktivitas kerja yang tinggi, ongkos karyawan per unit/produksi
bahkan akan semakin rendah.

3. Pengakitan Kompensasi dengan Sukses Perusahaan


Makin berani suatu perusahaan/organisasi memberikan kompensasi yang tinggi, makin
menunjukkan betapa makin suksesnya suatu perusahaan. Sebab pemberian kompensasi yang
tinggi hanya mungkin apabila pendapatan perusahaan yang digunakan untuk itu makin besar.
Berarti beruntung makin besar.

4. Pengkaitan antara Keseimbangan Keadilan Pemberian Kompensasi


Ini berarti bahwa pemberian kompensasi yang tinggi harus dihubungkan atau
diperbandingkan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh karyawan yang bersangkutan pada
jabatan dan kompensasi yang tinggi tersebut. Sehingga ada keseimbangan antara “input” (syarat-
syarat) dan “Output” (tingginya kompensasi yang diberikan).

2.4. Manfaat Pemberian Kompensasi


Adapun manfaat pemberian kompensasi dalam organisasi/perusahaan:

a. Sebagai Transaksi Ekonomi, dengan adanya kompensasi terhadap karyawan, organisasi


akan berproduksi lebih banyak dengan kualitas lebih baik. Sedangkan karyawan mandapatkan
pendapatan untuk memenuhi kebutuhannya.

b. Sebagai Transaksi Psikologi, Pekerjaan menggambarkan kontrak psikologi antara


manusia dengan organisasi dimana individu menukarkan beberapa tipe perilaku yang diinginkan
organisasi bagi bayaran dan sumber kepuasan lainnya.
c. Sebagai Transaksi Sosial, Kompensasi menggambarkan transaksi sosial karena
organisasi merupakan kumpulan orang dan pekerjaan merupakan sesuatu yang penting dalam
hubungan antar individu dan organisasi.

d. Sebagai Transaksi Politik, Kompensasi menggambarkan transaksi politik karena


menyangkut penggunaan kekuatan dan pengaruh.

e. Sebagai Transaksi Etika, Kompensasi menggambarkan transaksi etis dalam istilah


kompensasi yang berkeadilan bagi orang dan pekerja.

2.5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi


Dalam Penyusunan atau penetapan kompensasi banyak hal yang menjadi pertimbangan.
Hadari Nawawi (1997:321) mengemukakan empat factor yang mempengaruhi kompensasi yaitu :
 Tingkat kecukupan sebagai ganjaran dalam memenuhi kebutuhan dasar.
 Bersifat wajar/adil dilihat dari sudut pasar tenaga kerja.
 Bersifat wajar/adil dilihatan dari sudut kemampuan organisasi.
 Memperhatikan perbedaan untuk setiap pekerja/ anggota organisasi berdasarkan
kebutuhan individual, yang terkait dengan perbedaan kewajiban dan tanggung
jawab dalam keikutsertaan mewujudkan tujuan bisnis organisasi.
Sementara Leon C. Megginson (Anwar Prabu Mangkunegara, 2011:84) mengemukakan
bahwa The major factors that effect an organizations compensation policies and practices are : (1).
Government factors, (2). Collective bargaining, (3). Standard and cost living, (4). Compartable
wages, (5). Supply and demand, and (6).Ability to pay.

Untuk lebih jelas berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan


kompensasi tersebut akan dijelaskan dalam uraian berikut:
1) Faktor Pemerintah

Peraturan Pemerintahan yang berhubungan dengan peraturan standar gaji minimal, pajak
penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasi / angkutan, inflasi maupun devalusi
sangat mepengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi tersebut.
2) Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Pegawai

Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya
tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan dalam merekrut
pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang sangat dibutuhkan oleh
perusahaan.

3) Standar dan Biaya Hidup Pegawai

Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standard an biaya hidup minimal


pegawai. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pegawai dan keluarganya, maka pegawai akan
merasa aman. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman memungkinkan pegawai dapat
bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

4) Ukuran Perbandingan Upah

Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya
perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa kerja pegawai.

5) Permintaan dan Persediaan

Dalam menentukan kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan tingkat persediaan


atau permintaan pasar. Artinya kondisi pasar pada saat itu dijadikan bahan pertimbangan dalam
mementukan tingkat upah pegawai.

6) Kemampuan Membayar

Dalam menentukan kebijakan kompensasi perlu didasarkan pada kemapuan perusahaan


dalam membayar upah pegawai. Artinya jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi diluar
batas kemampuan yang ada pada perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Penelitian


Menurut Soerjono Soekanto, Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan
konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi
keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Adapun yang menjadi tempat penelitian ini yaitu Bank BRI Majalaya yang beralamat di Jl.
Raya Lawi No.258, Majalaya, Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini dimulai pada bulan April
2018 dan direncanakan selesai pada bulan April 2018.

3.3 Populasi dan Sampel


Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari
populasi (Wibisono, 2003: 41). Sampel juga dapat didefinisikan sebagai suatu bagian yang
ditarik dari populasi (Istijanto, 2009: 113). Akibatnya, sampel selalu merupakan bagian yang
lebih kecil dari populasi. Karena sampel digunakan untuk mewakili populasi yang diteliti,
sampel cenderung digunakan untuk riset yang berusaha menyimpulkan generalisasi dari hasil
temuannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah pegawai Bank BRI
Majalaya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini proporsional random sampling.
Untuk menetukan jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian digunakan rumus
Slovin (Umar, 2004:108) sebagai berikut:
n= N
1+Ne2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = nilai kritis
n= N
1+Ne2

33
n=
1 + ( 33 x 0,052 )

n = 30,48 ≃ 30 sampel

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen
pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena
berupa alat, maka instrumen pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner,
pedoman wawancara, hingga kamera untuk foto atau untuk merekam gambar.

Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah
penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun
dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode
pengumpulan data antara lain:

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan
teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu,
misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi


apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah
membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai
instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-
instrumen lain.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak


menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun
hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan


berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya
mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-
gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak
terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
a. Participant observation

Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan


sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

b. Non participant observation

Berlawanan dengan participant observation, non participant observation


merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau
proses yang sedang diamati.

3. Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara


memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti
telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan
dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup
besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua


jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah
kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab.
Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan
jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa
penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi
terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek
penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.
4. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung
kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti
berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat
digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:

a. Dokumen primer

Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi

b. Dokumen sekunder

Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita
orang lain, misalnya: biografi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk variabel tingkat kecemasan


dengan menggunakan jenis data primer yaitu kuesioner yang dijawab langsung oleh
responden. Untuk variabel tingkat kecemasan, pengumpulan datanya menggunakan data
primer kuesioner dan observasi langsung kepada responden serta menggunakan data
sekunder untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari pegawai sebagai sumber
informan. Lembar kuesioner yang diberikan kepada responden diukur dengan skala likert
yang terdiri dari empat pernyataan dengan rentang mulai dari “Sangat Setuju” sampai
“Tidak Setuju” dan setiap jawaban diberikan bobot nilai:
Sangat Setuju (SS) = 4
Setuju (S) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Sedangkan mengenai kepuasan kerja dengan rentang mulai dari “Sangat Puas”
sampai “Sangat Tidak Puas” dan setiap jawaban diberi bobot nilai:
Sangat Puas (SP) = 4
Puas (P) = 3
Tidak Puas (TP) = 2
Sangat Tidak Puas (STP) = 1

3.5 Pengolahan dan Analisis Data

A. Pengolahan Data

Selanjutnya untuk menguji valid dan reliabel tidaknya data maka diuji dengan:
a. Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen
kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Validitas ini mempunyai
makna adanya relevansi dan ketetapan (reliability). Menentukan validitas
menggunakan rumus korelasi Product Moment, yaitu:

Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara X dan Y
X : skor item
Y : skor total
n : sampel
Dianggap valid apabila r adalah positif dan r > r-tabel, jadi apabila korelasi antara
butir-butir dengan skor total kurang dari r-tabel atau negative maka butir dalam
instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
b. Uji reliabilitas menurut Anastasia dan Susana (1997), reliabilitas adalah sesuatu yang
merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji
ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat
butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah kondisi pengujian
yang berbeda.Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi
instrumen kuesioner dalam penggunaannya, dihitung dengan menggunakan Split
Half (Uji Belah Dua) dengan rumus:

instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisienyang diperoleh >0,60
(Imam Ghozali, 2002:133)
B. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data untuk penelitian ini menggunakan teknik regresi linear hasil
dari data kuesioner yang diolah sebagai penunjang pembahasan mengenai variabel Tingkat
Kecemasan. Analisis ini dilakukan dengan bantuan program komputer Microsoft Excel.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Data


1. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan metode Analisis korelasi. Perhitungan
dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel. Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05
menunjukkan sebagai item yang valid. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
berikut ini :
1. Kompensasi

No. Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan


1. Saya mendapatkan gaji atas pekerjaan saya setiap 4,170 1,734 Valid
bulan secara tepat waktu
2. Besarnya gaji yang saya terima sesuai dengan hasil 4,127 1,734 Valid
pekerjaan yang saya berikan pada perusahaan
3. Gaji yang saya terima dari perusahaan merupakan 3,681 1,734 Valid
imbalan atas pekerjaan saya lakukan
Perusahaan memberikan bonus kepada saya apabila 4,155 1,734 Valid
4. hasil pekerjaan saya mencapai atau melebihi target
yang telah ditetapkan
Setiap tahun saya mendapatkan 2,369 1,734 Valid
5.
Tunjangan Hari Raya
6. Pimpinan akan memberi penghargaan kepada 3,620 1,734 Valid
pegawai yang berprestasi tinggi
Selama bekerja di perusahaan saya 5,103 1,734 Valid
7. mendapatkan jaminan keamananan

Saya merasa terlindungi oleh dengan adanya 3,821 1,734 Valid


8.
jaminan keamanan dalam bekerja di perusahaan
Selama bekerja di perusahaan saya 4,335 1,734 Valid
9.
mendapatkan jaminan kesehatan
10. Saya merasa terlindungi oleh dengan adanya 3,473 1,734 Valid
jaminan kesehatan dalam bekerja di perusahaan
2. Kepuasan Kerja

No. Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan

Saya berusaha untuk jujur dalam bekerja 3,093 1,734 Valid


1.

Saya bersedia untuk membantu sesama rekan kerja 1,824 1,734 Valid
2.
dalam menyelesaikan pekerjaan
Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan 5,103 1,734 Valid
3.
pekerjaan sesuai dengan tugas saya di kantor
Saya akan melaksanakan kepercayaan yang 1,550 1,734 Tidak Valid
4. diberikan atasan kepada saya

Saya selalu datang ke kantor sesuai dengan jam 3,069 1,734 Valid
5.
masuk kerja yang telah ditetapkan
Saya pulang dari kantor sesuai dengan jam pulang 1,715 1,734 Tidak Valid
6.
kerja yang telah ditetapkan
Saya selalu mengerjakan tugas sesuai dengan 4,400 1,734 Valid
7. waktu yang telah ditetapkan

Saya selalu mengerjakan tugas sesuai dengan 2,080 1,734 Valid


8.
sasaran yang telah ditetapkan
Selama ini saya memiliki prestasi kerja yang baik 4,226 1,734 Valid
9.
di dalam perusahaan
Hasil pekerjaan saya menunjukkan perkembangan 5,812 1,734064 Valid
10. yang lebih baik dibandingkan dengan waktu-
waktu sebelumnya.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai korelasi yang lebih besar
dari 1,734. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua indikator atau pertanyaan tersebut
adalah valid.
2. Analisis Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid.
Suatu variable dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pertanyaan
selalu konsisten. Koefisien unstrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi
jawaban butir-butir pertanyaan yang diberikan responden. Reliabilitas dihitung
menggunakan rumus “Alpha cronbach”. Perhitunan dilakukan dengan dibantu
computer program SPSS. Adapun reliabilitas untuk masing-masing variabel
hasilnya disajikan pada tabel berikut:

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.741 21
Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

P1 128.07 176.892 .589 .727

P2 128.40 178.179 .589 .729

P3 128.30 180.079 .547 .732

P4 128.60 172.041 .572 .721

P5 128.23 180.116 .367 .733

P6 128.47 176.395 .527 .727

P7 128.37 177.826 .674 .728

P8 128.50 178.672 .558 .730

P9 128.47 175.016 .600 .724

P10 128.50 176.328 .508 .727

P11 127.93 180.754 .478 .733

P12 128.10 182.369 .288 .736

P13 128.03 177.826 .674 .728

P14 128.20 183.131 .242 .738

P15 128.23 179.082 .467 .731

P16 128.43 180.806 .252 .736

P17 128.37 176.585 .611 .726

P18 128.43 181.082 .324 .735

P19 128.33 175.816 .592 .726

P20 128.23 175.082 .718 .724

SkorTotal 65.80 46.786 1.000 .865

Berdasarkan data analisis dara disimpulakan bahwa pengaruh kompensasi


pada Bank BRI Majalaya yang beralamat di Jl. Raya Lawi No.258, Majalaya, Bandung,
Jawa Barat, di tunjukan dari hasil penelitian dimana Ttabel > Thitung, dan nilai α lebih
besar dari nilai 0.60 yaitu dengan nilai 0.74, sehingga kuisioner tersebut dikatakan
Reabilitas
Bab V

Kesimpulan

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari analisis data disimpulakan bahwa pengaruh kompensasi


pada Bank BRI Majalaya yang beralamat di Jl. Raya Lawi No.258, Majalaya, Bandung,
Jawa Barat, di tunjukan dari hasil penelitian dimana pemberian kompensasi sangat
berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Bank BRI Majalaya.

5.2 Saran
Dari hasil penelitian diatas, kami menyarankan agar Bank BRI Majalaya
lebih sering mengutamakan kepuasan kerja para karyawannya agar kinerja yang dihasilkan juga
lebih maksimal dan dapat menguntungkan bagi perusahaan.
LAMPIRAN

KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA “BANK BRI MAJALAYA”

A. IDENTITAS RESPONDEN

Petunjuk: Isilah Identitas Anda dengan benar

TTL/Umur : ..........................................
Jenis Kelamin : a. Laki-Laki
b. Perempuan
Pendidikan Terakhir : a. S1
b. S2
c. Diploma
d. SMA/Sederajat
Jabatan : ..........................................
Lama Bekerja : ..........................................

B. PETUNJUK UMUM KUESIONER

Kuesioner ini disajikan dalam bentuk pernyataan, yang di dalamnya tidak ada ada jawaban yang benar atau
salah, sehingga memungkinkan Anda untuk secara bebas memilih alternatif jawaban sesuai dengan
pendapat atau pengalaman Anda.
Pilihan jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut:

Kompensasi Kepuasan Kerja


SS = Sangat Setuju SP = Sangat Puas
S = Setuju P = Puas
TS = Tidak Setuju TP = Tidak Puas
STS = Sangat Tidak Setuju STP = Sangat Tidak Puas
1. Kompensasi

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya mendapatkan gaji atas pekerjaan saya


setiap bulan secara tepat waktu

2. Besarnya gaji yang saya terima sesuai


dengan hasil pekerjaan yang saya berikan
pada perusahaan

3. Gaji yang saya terima dari perusahaan


merupakan imbalan atas pekerjaan saya
lakukan

4. Perusahaan memberikan bonus kepada saya


apabila hasil pekerjaan saya mencapai atau
melebihi target yang telah ditetapkan

5. Setiap tahun saya mendapatkan


Tunjangan Hari Raya

Pimpinan akan memberi penghargaan


6. kepada pegawai yang berprestasi tinggi

7. Selama bekerja di perusahaan saya


mendapatkan jaminan keamananan

8. Saya merasa terlindungi oleh dengan adanya


jaminan keamanan dalam bekerja di
perusahaan

9. Selama bekerja di perusahaan saya


mendapatkan jaminan kesehatan

10. Saya merasa terlindungi oleh dengan adanya


jaminan kesehatan dalam bekerja di
perusahaan
2. Kepuasan Kerja

No
Pernyataan SP P TP STP
1 Saya berusaha untuk jujur dalam bekerja

2 Saya bersedia untuk membantu sesama


rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan

3 Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan


pekerjaan sesuai dengan tugas saya di kantor

4 Saya akan melaksanakan kepercayaan yang


diberikan atasan kepada saya

5 Saya selalu datang ke kantor sesuai dengan


jam masuk kerja yang telah ditetapkan

6 Saya pulang dari kantor sesuai dengan jam


pulang kerja yang telah ditetapkan

7 Saya selalu mengerjakan tugas sesuai dengan


waktu yang telah ditetapkan

8 Saya selalu mengerjakan tugas sesuai


dengan sasaran yang telah ditetapkan

9 Selama ini saya memiliki prestasi kerja yang


baik di dalam perusahaan

10 Hasil pekerjaan saya menunjukkan


perkembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan waktu-waktu sebelumnya.
Pertanyaan

1. Ellen Aristya (163020157)


Apa faktor yang mempengaruhi kompensasi kerja ?
Jawab : Faktor – faktor yang mempengaruhi kompensasi antara lain :
a. Penawaran dan Permintaan
Ketika pencari kerja (penawaran) jumlahnya lebih banyak dibandingkan lowongan
pekerja (permintaan) yang ada, maka kompensasi relatif lebih kecil, namun
sebalikanya jika pencari kerja (penawaran) lebih dikit dibandingkan lowongan
pekerjaan (permintaan) maka kompensasi relatif lebih besar.
b. Pendidikan, Tanggungan, dan Pengalaman
Tingkat upah seorang sarjana dari yang belum sarjana harus dibedakan, demikian
juga antara yang berpengalaman dengan yang belum berpengalaman.
c. Kemampuan Perusahaan
Jika perusahaan mengalami keuntungan, para karyawan perusahan harus turut
menikmati keuntungan tersebut melalui kenaikan tingkat upah atau pembagian
keuntungan dan sebaliknya.
d. Produktivitas Kerja Karyawan
Bila produktivitas kerja karyawan dianggap baik dan memuaskan, perusahaan tidak
akan segan – segan untuk memberikan kompensasi yang lebih besar dari sebelumnya.

2. Hilma Nur Fauziah (163020147)


Apakah pemberian kompensasi di Bank BRI Majalaya memiliki pengaruh yang besar terhadap
kepuasan kerja karyawannya ?
Jawab : Ya, Pemberian Kompensasi di Bank BRI Majalaya memiliki pengaruh besar terhadap
kepuasan kerja para karyawannya. Karena dengan adanya pemberian kompensasi dari
perusahaan terhadap karyawan, maka tingkat kepuasan kerja akan semakin tinggi, dan
diharapkan dapat membuat karyawan menjadi semakin setia kepada organisasi,
semakin termotivasi dalam bekerja, merasa senang dalam bekerja, dan pada gilirannya
akan meningkatkan produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim . 2016 . Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian .


http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-penelitian
Diakses : 15 Maret 2018
Nizar.D. 2015 . CARA MUDAH UJI VALIDITAS INSTRUMEN DALAM MS. EXCEL.
http://dicky-nizar.blogspot.co.id/2015/09/cara-mudah-uji-validitas-instrumen.html
Diakses : 15 Maret 2018
Raharjo.S. 2014 . Cara Melakukan Uji Reliabilitas Alpha Cronbach’s dengan SPSS.
https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-reliabilitas-alpha-spss.html
Diakses : 15 Maret 2018
Riadi.M. 2012 . Pengertian , Jenis, dan Tujuan Kompensasi.
https://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-dan-tujuan-kompensasi.html
Diakses : 15 Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai