LANDASAN TEORI
2.1. Kompensasi
sumber daya manusia (MSDM). Karena kompensasi merupakan salah satu aspek
“Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa
setiap bentuk yang diberikan kepada seluruh karyawan sebagai balas jasa atas
pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran yang telah diberikan karyawan kepada
perusahaan”.
sesuatu yang diterima karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada
7
8
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa
untuk aktivitas kerja mereka. Agar kompensasi terasa adil, maka evaluasi pekerjaan
Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik
kepada para pelamar. Tingkat pembayaran harus responsif terhadap suplai dan
9
Pegawai dapat keluar jika besarnya kompensasi tidak kompetitif dan hal ini akan
3. Menjamin keadilan
nilai relative sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayar dengan
perilaku lainnya.
5. Mengendalikan biaya
kompensasi efektif, pegawai akan dibayar di bawah upah atau di atas standar.
7. Memfasilitasi pengertian
Tiga jenis kompensasi secara garis besar menurut Nawawi dalam (Priansa,
1. Kompensasi Langsung
Penghargaan atau ganjaran yang disebut gaji atau upah, yang dibayar secara
Pemberian bagian keuntungan atau manfaat bagi para pekerja diluar gaji atau
3. Insentif
Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar
1. Kompensasi Finansial
a. Kompensasi langsung:
pembelian saham.
2) Bayaran diluar jam kerja yaitu liburan, hari besar, cuti tahunan, dan cuti
hamil.
2. Kompensasi Nonfinansial
a. Pekerjaan
pencapaian.
b. Lingkungan kerja
atas asas adil dan layak serta dengan memperhatikan undang-undang perburuhan
yang berlaku. Prinsip adil dan layak harus mendapat perhatian dengan sebaik-
baiknya supaya balas jasa yang akan diberikan merangsang gairah dan kepuasan
kerja karyawan.
12
1. Asas Adil
dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan
pekerja, dan memenuhi persyaratan internal konsistensi. Jadi adil bukan berarti
menjadi dasar penilaian, perlakuan, dan pemberian hadiah atau hukuman bagi
setiap karyawan. Dengan asas adil akan tercipta suasana kerja sama yang baik,
semangat kerja, disiplin, loyalitas, dan stabilisasi karyawan akan lebih baik.
tingkat normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah relative, penetapan
sedang berlaku. Hal ini penting supaya semangat kerja dan karyawan yang
Metode kompensasi (balas jasa) dikenal dengan metode tunggal dan metode
1. Metode Tunggal
Metode tunggal yaitu suatu metode yang dalam penetapan gaji pokok hanya
didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki karyawan.
Jadi, tingkat golongan dan gaji pokok seseorang hanya ditetapkan atas ijazsh
terakhir yang dijadikan standarnya. Misalnya pegawai negeri ijazah formal S-!,
13
maka golongannya ialah III-A, dan gaji pokoknya adalah gaji pokok III-A, untuk
2. Metode Jamak
Metode jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas
Jadi standar gaji pokok yang pasti tidak ada. Ini terdapat pada perusahaan-
Kinerja dalam bahasa inggris disebut dengan job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Menurut (Mangkunegara, 2017) “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
Menurut Lebas & Euske dalam (Sobirin, 2016) “Kinerja merupakan sesuatu
yang dapat diukur, baik diukur menggunakan angka atau menggunakan sebuah
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
drive from processes, human or otherwise” (kinerja merupakan hasil atau keluaran
merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang
ditetapkan”.
yang telah dihasilkan atau diemban pegawai. hasil tersebut tercatat dengan baik
sehingga tingkat ketercapaian kinerja yang seharusnya dan hal-hal yang terjadi dapat
kinerja adalah:
1. Faktor Individu
Sumber daya manusia bisa dikatakan memiliki peran sentral dalam kehidupan
hari organisasi. Baik buruknya kinerja organisasi tentu saja dipengaruhi oleh
2. Faktor Kepemimpinan
kompetensi yang tinggi tetapi kinerjanya buruk. Hal ini tidak hanya terjadi pada
satu atau dua orang karyawan tetapi boleh jadi pada sebagian besar karyawan.
karyawan secara mandiri. Suka atau tidak keterlibatan rekan kerja tidak bisa
15
menyelesaikan tugas tetapi juga dukungan rekan kerja menjadi penting. Oleh
Dalam bahasa sistem, organisasi terdiri dari beberapa sub-sistem yang saling
organisasi secara keseluruhan. Hal ini berarti organisasi harus secara terus
Keempat faktor yang disebutkan dimuka biasa disebut sebagai faktor internal
organisasi berprestasi tidak hanya ditentukan oleh faktor internal tetapi juga
memungkinkan organisasi bisa bekerja dengan baik yang berarti pula kinerjanya
baik.
1. Absensi
Absensi merupakan keberadaan atau bukti kehadiran karyawan pada saat masuk
kerja sampai dengan pulang kerja. Jumlah kehadiran karyawan yang akan
yang telah ditetapkan maka kinerjanya dihitung baik atau baik sekali. Demikian
2. Kejujuran
nilai kejujuran seorang karyawan biasanya dinilai berdasarkan ukuran yang telah
3. Tanggung Jawab
nilai kinerjanya akan baik. Demikian pula sebaliknya bagi mereka yan tidak atau
pada waktu untuk mengerjakan, jumlah pekerjaan dan atau kualitas pekerjaan itu
sendiri. Karyawan yang dinilai mampu maka kinerjanya akan dinilai baik,
demikian pula sebaliknya bagi mereka yang tidak mampu akan dinilai jelek.
5. Loyalitas
karyawan harus setia membela kepentingan perusahaan. Nilai kesetiaan ini tidak
boleh lebih kecil dari standar yang ditetapkan. Biasanya loyalitas terhadap
17
6. Kepatuhan
atau peraturan perusahaan. Atau dengan kata lain kepatuhan adalah ketaatan
untuk tidak melanggar atau melawan apa yang sudah diperintahkan. Artinya
didalam suatu perusahaan ada yang boleh dilakukan dan ada yang tidak boleh
dilakukan. Karyawan akan dinilai seberapa banyak melanggar aturan yang telah
dibuat. Tentunya makin banyak aturan atau kebijakan atau perintah yang
7. Kerja Sama
Kerja sama merupakan saling membantu diantara karyawan baik antar bagian
atau dengan bagian lain. Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat atau
memperlancar suatu kegiatan. Artinya dengan adanya kerja sama akan mengikis
kerja sama.
8. Kepemimpinan
memimpin. Dalam banyak kasus tidak semua orang memiliki kemampuan untuk
9. Prakarsa
enam kriteria utama kinerja yang dapat dinilai dari karyawan, yaitu sebagai berikut :
1. Kualitas, yaitu tingkat proses atau hasil dari suatu kegiatan yang sempurna,
dengan kata lain melaksanakan kegiatan dengan cara ideal atau sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan, atau dengan cara yang paling berkualitas.
2. Kuantitas, yaitu besaran yang dihasilkan dalam bentuk nilai uang, sejumlah unit
3. Ketepatan waktu, yaitu tingkat kegiatan diselesaikan atau hasil yang diselesaikan
dengan waktu yang lebih cepat dari yang ditetapkan dan menggunakan waktu
4. Efektivitas biaya, yaitu tingkat penggunaan berbagai sumber daya yang dimiliki
perusahaan, baik sumber daya manusia, sumber daya teknologi, sumber daya
bahan baku, serta peralatan dan perlengkapan digunakan secara optimal untuk
Tabel II.1
Kisi-Kisi Operasional Variabel Kompensasi (X)
Butir
Variabel Dimensi Indikator Sub indikator
soal
Kompensasi Finansial Langsung
Tabel II.2
Kisi – Kisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Butir
Variabel Dimensi Indikator
Soal
Absensi Kehadiran 1
Kejujuran Perbuatan 2
1. Uji Validitas
seberapa cermat suatu item dalam mengukur objeknya. Item total. Hal ini
menunjukan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin
diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada
salah satu dari tiga metode analisis yang umum digunakan, Korelasi Pearson,
dengan uji 2 sisi, jika nilai positif dan r hitung ≥ r tabel maka item dapat dinyatakan
valid, jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
penelitian untuk mengukur skala rentangan (seperti Skala Likert 1-5) adalah
Cronbach Alpha. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas dimana item
Tabel II.3
Skala Alpha Cronbach’s
Populasi Menurut (Sugiyono, 2016) Wilayah generalisasi yang terdiri dari atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini sampel yang diambil adalah Karyawan pada PT Matahari Department
Menurut (Sugiyono, 2016) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan penelitian tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
menggunakan sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penyusunan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
2. Skala Likert
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social.
Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifikasi oleh
penelitian, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk keperluan analisis kuantitatif,
Tabel II.4
Skala Likert
3. Koefisien Korelasi
arah dan kuatnya hubungan antar dua variable atau lebih. Arah dinyatakan dalam
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel data kedua variabel
berbentuk interval atau ratio dan sumber data dari variabel atau lebih tersebut adalah
sama.
Tabel II.5
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
𝑛∑X𝑌 − ( ∑X )( ∑𝑌 )
𝑟=
√(𝑛∑(X)2− (∑X)2) (𝑛∑(𝑌)2 − (∑𝑌)2)
n = jumlah Responden
X = Variabel Motivasi
4. Koefisien Determinasi
koefisiensi korelasi yang telah ditemukan, dan selanjutnya dikalikan dengan 100
(r²×100%).
Rumus :
KD = (r²x
Dimana : KD = koefisiensi Determinasi
R = Persamaan Regresi
5. Persamaan Regresi
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen
atau negatif), seberapa besar pengaruhnya, dan untuk memprediksi nilai variabel
Y=
Menemukan nilai a dan b dapat dicari dengan rumus, sebagai berikut :
(∑𝑌)(∑X2) − (∑X)(∑X𝑌)
a=
𝑛∑X2 − (∑X)²
𝑁∑X𝑌 − (∑X)(∑𝑌)
𝑏=
𝑁∑X2 − (∑X)²
Dimana :
didasarkan variabel X
X = variabel independen