Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2022/2023
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................ 3
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................... 3
B. TUJUAN MAKALAH .................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................................... 5
A. PENGERTIAN KOMPENSASI .................................................................................... 5
B. TUJUAN KOMPENSASI ............................................................................................... 6
C. ASAS KOMPENSASI ..................................................................................................... 7
D. SISTEM KOMPENSASI ................................................................................................ 8
E. FAKTOR MEMPENGARUHI KOMPENSASI ........................................................ 11
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Apa yang kita ketahui tentang organisasi adalah sebuah kumpulan manusia bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuannya. Dalam buku nya Budiyanto & Mochklas
(2020:23) bahwa Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki paling
sedikit satu tujuan umum yang sama dan menyediakan ruang bagi mereka untuk
mengaktualisasikan potensinya guna mewujudkan tujuan umum yang sama itu. Agar
tujuan-tujuan itu bisa dicapai bersama seperti yang dikehendaki maka organisasi
membutuhkan manajemen.
Dari pengertian tersebut kita ketahui bahwa di dalam sebuah organisasi membutuhkan
tenaga manusia atau yang biasa disebut dengan Sumber Daya Manusia, untuk mencapai
tujuan bersama organisasi, Sumber Daya Manusia sangat amat diperlukan bagi setiap
organisasi karena akal dan pemikiran hebaat masing-masing manusia digabungkan akan
menghasilkan produk yang luar biasa bagi tujuan organisasi.
Priyono & Marnis (2008:1) dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia,
mengatakan bahwa Tonggak sejarah yang teramat penting dalam menandai
diperlukannya sumber daya manusia adalah timbulnya Revolusi Industri di Inggris.
Dampak Revolusi Industri tidak hanya merubah cara produksi, tetapi juga penanganan
sumberdaya manusia yang berbeda dengan sebelumnya, lahirnya berbagai perusahaan
dengan penggunaan teknologi memungkinkan diproduksinya barang secara besar-
besarnya dengan memanfaatkan tenaga manusia yang tidak sedikit. Lalu, dari buku yang
sama, penulis mengutip, penggunaan tenaga secara besar-besaran ini akan menuntut
pemilik perusahaan mulai memikirkan gaji, penempatan, perlakuan terhadap karyawan
termasuk kesejahteraannya. Akhirnya saat itu dibentuk apa yang disebut ”Sekretaris
Kesejahteraan” (Hasibuan, 1997).
3
4
Maka dari yang kita ketahui bahwa sumber daya manusia yang telah digunakan tenaga
dan akalnya dalam kontribusinya terhadap organisasi membutuhkan sebuah imbalan,
dapat berupa Gaji atau yang sering disebut dengan Kompensasi.
B. TUJUAN MAKALAH
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN KOMPENSASI
Banyak istilah lain dari Kompensasi, seperti Upah, Gaji, Imbalan, dan
Renumerasi. Menurut Suharnomo (2020:184-185) Di Indonesia, instansi-instansi
pemerintah dan institusi publik memakai istilah renumerasi sedangkan kalangan swasta
lebih banyak menggunakan kata kompensasi, meskipun kedua istilah tersebut memiliki
maksud yang sama. Imbalan/compensation/renumeration mempunyai cakupan yang
lebih luas daripada gaji atau upah. Imbalan/compensation/renumeration mencakup
“semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk pekerja dan diterima atau
dinikmati oleh pekerja, baik secara langsung atau tidak langsung, rutin atau tidak rutin.
Ada istilah upah dan gaji dan keduanya seringkali dipertukarkan istilah tersebut.
Sesungguhnya upah dan gaji memiliki definisi yang berbeda; Upah (wage) = bayaran
untuk pekerja harian/jam; Gaji (salary) = karyawan yang dibayar.
5
6
B. TUJUAN KOMPENSASI
6. Memenuhi pertauran-peraturan:
Sistem administrasi kompensasi yang baik merupakan tuntutan dari
pemerintah (hukum). Suatu organisasi yang baik dituntut adanya sistem
admnistrasi kompensasi yang baik pula.
C. ASAS KOMPENSASI
1. Asas Adil:
Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus memenuhi
keadilan disesuaikan dengan jenis pekerjaan, prestasi kerja, beban kerja, risiko
pekerjaan, tanggung jawab pekerjaan, jabatan, dan memenuhi persyaratan
lainnya. Jadi, asas adil dalam hal ini bukan berarti setiap karyawan menerima
kompensasi yang sama rata jumlah bilangannya atau diseta- rakan antara satu
dengan yang lain. Asas adil yang dimak- sudkan disini adalah lebih kepada
dasar penilaian, perlakuan dan pemberian penghargaan atau hukuman bagi
setiap karya- wan. Dengan memakai asas adil, maka akan tercipta suasana
kerja yang baik, semangat kerja tinggi, tingkat disiplin yang baik, loyalitas
yang tinggi, dan kondisi stabilitas karyawan yang lebih baik.
2. Asas Layak dan Wajar:
Besaran kompensasi yang diterima karyawan harus-nya dapat memenuhi
kebutuhan hidup pada tingkat normatif yang ideal. Ukuran dari kata layak dan
wajar ini sangatlah bersifat relatif. Penetapan besaran kompensasi dapat
didasarkan pada batas upah minimum yang telah ditetapkan oleh pemerintah
berlaku dan kondisi eksternal konsistensi yang ada dipasar tenaga kerja.
Manajer personalia diharuskan untuk selalu memantau dan menyesuaikan
8
D. SISTEM KOMPENSASI
Mujanah (2019:9) Sistem kompensasi sendiri adalah suatu sistem yang terdiri dari
komponen-komponen kompensasi dari mulai penentuan besaran kompensasi dan cara
pemberiannya. Ada beberapa macam sistem kompensasi yang sering dipakai untuk
memperhitungkan besarnya kompensasi imbalan atau balas jasa kepada karyawan.
Secara umum, menurut Hasibuan (2001: 124) dalam Mujanah (2019:9), sistem
kompensasi yang diberikan terhadap karyawan terdiri dari: 1) berdasrkan waktu, 2) hasil,
dan 3) borongan. Setiap sistem diberikan berdasarkan ketentuan tertentu dengan tujuan
untuk memengaruhi karyawan demi meningkatkan kinerjanya.
Murjanah (2019:11) Indikator dari sebuah sistem kompensasi yang baik adalah
harus mampu:
1. Menarik tenaga-tenaga yang berkualitas baik dari dalam maupun dari luar
perusahaan.
2. Mempertahankan tenaga-tenaga yang berkualitas yang ada di dalam
perusahaan.
3. Memotivasi karyawan.
4. Membentuk budaya/iklim perusahaan.
5. Menunjang struktur organisasi.
6. Mencerminkan kemampuan financial perusahaan.
10
A) Atraktif
System kompensasi harus memberikan daya Tarik yang memikat.
Berbagai macam komponen kompensasi dapat ditambahkan agar dapat
memberikan daya tarik yang memikat bagi calon karyawan untuk mau
bergabung kedalam perusahaan.
B) Kompetitif
C) Motivative / motivatif
D) Masuk Akal
System Kompensasi yang dirasa efektif sekalipun akan menjadi sia-
sia belaka, apabila system kompensasi yang dirancang oleh perusahaan
dirasakan oleh karyawan tidak masuk akal untuk dicapai. Oleh karena itu,
sebelum perusahaan merancang suatu system kompensasi, maka perlu
dilakukan suatu penelitian secara mendalam agar tidak terjadi situasi yang
bias dalam mengaplikasian system kompensasi tersebut.
11
Seperti point sebelumnya bahwa ada berbagai sekali sistem kompensasi pada
setiap organisasi, ditentukan oleh masing-masing kebijakan yang berbeda-beda pada
setiap organisasi. Lalu ada faktor yang mempengaruhi sistem pemberian kompensasi
kepada pekerjanya di setiap Organisasi
1. Produktivitas:
Organisasi apapun berkeinginan untuk memperoleh keuntungan. Keuntugan
ini dapat berupa material, maupun keuntungan non material. Untuk itu maka
organisasi harus mempertimbangkan produktivitas karyawan dalam
kontribusinya terhadap keuntungan organisasi. Maka dari itu, organisasi tidak
akan memberikan kompensasi melebihi kontribusi karyawan melalui
produktivitas mereka.
2. Kemampuan Untuk Membayar:
Pemberian kompensasi akan tergantung kepada kemampuan organisasi itu
untuk membayar. Organisasi apa pun tidak akan membayar karyawannya
sebagai kompensasi, melebihi kemampuannya. Sebab kalau tidak, organisasi
terkait bisa saja bangkrut.
3. Kesediaan Untuk Membayar:
Kesediaan untuk membayar akan berpengaruh terhadap kebijakansanaan
pemberian kompensasi kepada karyawannya. Banyak organisasi yang mampu
memberikan organisasi yang tinggi, tetapi belum tentu mereka mau atau
bersedia untuk memberikan kompensasi seperti itu.
4. Suplai dan Permintaan Tenaga Kerja:
Banyak sedikitnya tenaga kerja di pasaran kerja akan mempengaruhi sistem
pemberian kompensasi. Bagi karyawan yang kemampuannya sangat banyak
terdapat di pasaran kerja, mereka akan diberikan kompensasi lebih rendah
daripada karyawan yang kemampuannya langka di pasaran kerja.
12
5. Organisasi Karyawan:
Dengan adanya organisasi-organisasi karyawan akan mempengaruhi
kebijakan pemberikan kompensasi. Organisasi karyawan ini biasanya
memperjuangkan para anggotanya untuk memperoleh kompensasi yang tidak
sepadan, maka organisasi karyawan ini akan menuntut.
6. Berbagai Peraturan dan Perundang-undangan:
Dengan semakin baik sistem pemerintahan, maka makin baik pula sistem
perundang-undangan, termasuk di bidang perburuhan (karyawan). Berbagai
peraturan dan undang-undang ini jelas akan mempengaruhi sisteam
pemberian kompensasi karyawan oleh setiap organisasi, baik pemerintah
maupun swasta.
BAB III
KESIMPULAN
Kompensasi adalah pendapatan dalam berbagai bentuk sebagai tanda jasa atas
pekerjaan yang dilakukan pekerja sehingga terpenuhi kesejahteraan pekerja, besar-
kecilnya upah tergantung jasa yang diberikan pekerja kepada orgnanisasi. Namun,
kompensasi harus diberikan secara tepat dan memadai agar pekerja semakin termotivasi
melakukan pekerjaan sehingga teracapai tujuan-tujuan organisasi. Banyak istilah lain dari
Kompensasi, seperti Upah, Gaji, Imbalan, dan Renumerasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Tewal, Bernhard, Adolfina, Merinda Ch. H. Pandowo, dan Hendra N. Tawas. (2017).
Perilaku Organisasi. CV. Patra Media Grafindo.
Budiyanto, Eko & Mochklas, Mochamad. (2020). Kinerja Karyawan: Ditinjau dari Aspek
Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan
Motivasi Kerja (Pendekatan Riset). CV. A.A. Rizky.
Priyono & Marnis. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Zifatama Publisher.
Mujanah, Siti. (2019). Manajemen Kompensasi. CV. Putra Media Nusantara (PMN).
14