MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia
Yang Dibimbing Oleh Bapak Imam Gunawan
Disusun oleh:
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen sumber daya manusia pendidikan sangatlah penting
fungsinya bagi keberhasilan lembaga pendidikan. Sumber daya manusia
(SDM) merupakan substansi penting dalam organisasi. Oleh karena itu,
SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan keefektifan dan
efisiensi organisasi. Tugas manajemen sumber daya manusia berkisar
mengelola pada unsur manusia dengan segala potensi yang dimilikinya
seefektif mungkin, sehingga dapat diperoleh SDM yang puas dan
memuaskan bagi organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan
bagian dari manajemen pada umumnya yang memfokuskan diri pada unsur
manusia. Mengatur, mengelola, dan memanfaatkan sumber daya manusia
agar produktif dalam pencapaian tujuan organisasi maka memanajemen
sumber daya manusia merupakan unsur penting.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
meliputi:
1. Apa Pengertian kompensasi manajemen sumber daya manusia?
2. Apa tujuan kompensasi manajemen sumber daya manusia?
3. Apa jenis jenis kompensi manajemen sumber daya manusia?
4. Bagaimana metode kompensasi manajemen sumber daya manusia?
5. Apa faktor – faktor dalam menentukan kompensasi manajemen sumber
daya manusia?
6. Apa sistem remunerasi manajemen sumber daya manusia?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul Manajemen Sarana
dan Prasarana yaitu :
1. Untuk mengetahui Pengertian kompensasi manajemen sumber daya
manusia
2. Untuk mengetahui tujuan kompensasi manajemen sumber daya manusia.
1
2
3
4
menarik lebih banyak calon karyawan akan lebih banyak pula peluang untuk
memilih karyawan yang terbaik; (e)Pengendalian biaya. Dengan sistem
pemberian kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya melakukan
rekrutmen, sebagai akibat semakin seringnya karyawan yang keluar mencari
pekerjaan yang lebih menguntungkan di tempat lain. (f)Memenuhi peraturan-
peraturan. Sistem kompensasi yang baik merupakan tuntutan dari
pemerintah.
Menurut Susilo Martoyo (2007:118-119) fungsi-fungsi tersebut antara
lain adalah sebagai berikut:
(a) Pengalokasian sumber daya manusia yang efisien.
Fungsi ini menunjukkan bahwa pemberian kompensasi yang
cukup pada karyawan yang berprestasi baik, akan mendorong para
karyawan untuk bekerja dengan baik dan ke arah pekerjaan-pekerjaan
yang lebih produktif. Dengan kata lain, ada kecenderungan para
karyawan dapat bergeser atau berpindah dari yang kompensasinya
rendah ke tempat kerja yang kompensasinya tinggi dengan cara
menunjukkan prestasi kerja yang lebih baik.
(b) Penggunaan sumber daya manusia secara lebih efisien dan efektif.
Dengan pemberian kompensasi yang tinggi kepada seseorang
karyawan mengandung implikasi bahwa organisasi akan menggunakan
tenaga karyawan tersebut dengan seefisien dan seefektif mungkin.
Sebab dengan cara demikian, organisasi yang bersangkutan akan
memperoleh manfaat dan/atau keuntungan semaksimal mungkin. Di
sinilah produktivitas karyawan sangat menentukan.
(c) Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Sebagai akibat alokasi dan penggunaan sumber daya manusia
dalam organisasi yang bersangkutan secara efisien dan efektif tersebut,
maka dapat diharapkan bahwa sistem pemberian kompensasi tersebut
secara langsung dapat membantu stabilisasi organisasi, dan secara
tidak langsung ikut andil dalam mendorong stabilisasi dan pertumbuhan
ekonomi negara secara keseluruhan.
Tujuan pemberian kompensasi dalam suatu organisasi, jelas
mengandung tujuan-tujuan positif. Antara lain tujuan tersebut adalah sebagi
berikut:
5
dan apresiasi dengan baik atas kinerja selama ini. Seolah olah apa yang
karyawan kerjakan tidak sekedar hanya mengikuti list pekerjaan yang ada,
namun memenuhi passion kerja yang ada di dalam diri seseorang.
Selanjutnya sistem remunerasi yang baik juga memperhatikan beberapa hal
: (1) kesesuaian dengan harga pasar yang dimaksud disini adalah
diperlukan kaidah dalam sistem penggajian. Contoh mudahnya ialah jika
terdapat karyawan yang merupakan saudara nya sendiri dan mengklaim
dirinya senang bekerja di perusahaan kita, gaji yang diberikan harus
tetaplah sesuai dengan standart gaji yang ada. Anda juga bisa menentukan
berdasarkan pada Upah Minimum Kerja (UMR); (2) Hierarki dalam
organisasi ialah struktur organisasi yang memiliki gaji tinggi adalah kalangan
top level class dari organisasi tersebut seperti yang tergambarkan dalam
sebuah job level. Namun, pada posisi dan gaji yang tinggi tidaklah menjadi
posisi yang nyaman karena semakin tinggi tinggkat level seseorang semakin
berat juga tanggung jawab yang ada;(3) Internal Equality adalah adil dan
kesetaraan dimana job value yang dibayarkan sesuai dengan kontribusi
yang ada di dalam setiap kinerja. Semakin tinggi gaji yang diterima semakin
besar kontribusi karyawan dalam perusahaan;(4) manageable dan
controllable, gaji yang telah didesain dalam suatu perusahaan adalah desain
yang bisa dikendalikan oleh perusahaan. Penggunaan rumus – rumus yang
jelas dalam menghitung kenaikan gaji, reward, tunjangan – tunjangan yang
ada harus bisa dikendalikan sesuai dengan kemampuan perusahaan
sehingga nantinya tidak menyulitkan perusahaan itu sendiri.
Sistem Pembayaran Kompensasi yang umum diterapkan adalah
a. Sistem waktu
Drs. Ali Ak, hanya mendapatkann balas jasa yang rendah. Sebaliknya
jika kalkulasinyaa cukup baik dia akan memperoleh balas jasa yang
relative besar. Jadi, dalam sistem borongan pekerja bia mendapatkan
balas jasa besar atau kecil, tergantung atas kecermatan kalkulasi
mereka.
BAB III
STUDI KASUS
A. Deskripsi Masalah
Gaji Guru Honorer Kecil, Ini Penjelasan Mendikbud
Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Jakarta - Bukan rahasia umum bila gaji menjadi guru honorer saat ini
terbilang rendah, bahkan di bawah Upah Minimum Regional (UMR).Ada
banyak guru honorer dengan pendidikan tinggi setingkat sarhjana yang
mendapatkan gaji dibawah Rp. 1 juta/bulan.Kenapa gaji guru honorer kecil?
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy
menjelaskan rendahnya gaji guru honorer saat ini lantaran hanya dibiayai
oleh pihak sekolah yang mempekerjakan. Sebab, guru honorer tidak terikat
pada instansi manapun, melainkan diangkat oleh kepala sekolah.
"Gaji kecil karena tergantung kemampuan dari dana sekolah itu
sendiri," kata Muhadjir kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Biasanya, kata Muhadjir, pihak sekolah menggaji guru honorer
menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Walaupun,
tambah dia, sebetulnya dana BOS tidak diperkenankan untuk menggaji guru
honorer tersebut.
"Kepala sekolah itu biasanya menggaji mereka itu dari dana BOS.
BOS itu memang penggunaannya sebetulnya tidak boleh untuk, artinya tidak
untuk menggaji honor. Itu untuk operasional, namanya saja. Bantuan
Operasional Sekolah, itu untuk sarana prasarana, penunjang kemudian
untuk biaya-biaya yang diperlukan,”jelasnya
Selain dari dana BOS, kata Muhadjir, ada juga beberapa pemerintah daerah
(Pemda) yang sengaja menganggarkan dana Anggaran Penerimaan dan
Belanja Daerahnya (APBD) khusus untuk guru honorer.
Langkah itu jauh lebih baik dibanding menggaji guru honorer dengan
menggunakan dana BOS, karena lebih mensejahterakan dan tak
mengganggu anggaran sekolah. Sayangnya, masih sedikit Pemda yang
menganggarkan dananya tersebut.
"Daerah-daerah (banyak) tidak berani (mengeluarkan) dana untuk itu,
karena dikhawatirkan jadi temuan, karena yang mengangkat (guru honor)
12
13
Oleh sebab itu, Muhadjir mengimbau kepada setiap Pemda untuk berani
dan bersedia menganggarkan APBD-nya untuk guru honorer. Namun,
Pemda juga harus bisa selektif dalam memilih guru honorer yang layak
mengajar."Saya sarankan sebaiknya pemerintah-pemerintah daerah
setempat harus ada keberanian untuk memberikan tunjangan kepada guru
honorer ini dari APBD-nya. Dengan catatan guru-guru itu harus ditertibkan
dulu, misalnya memenuhi syarat atau tidak untuk diangkat guru. misalnya
seperti itu," kata dia.
B. Penyelesaian Masalah
Kurang setuju jika gaji guru honorer lebih sedikit atau lebih kecil
dibanding dengan beban yang ia kerjakan yaitu mengajar. Seharusnya guru
honorer gajinya lebih besar dibanding dengan karyawan – karyawan pabrik
karena disini guru honorer tidak kenal lelah untuk mencerdaskan generasi
bangsa meskipun harus dibayar dengan nominal sekisar kurang dari 1 juta
dan ada pula gaji guru honorer yang di rapel. Oleh karena itu pemerintah
harus menganalisis kembali tentang gaji honorer yang tidak sesaui dengan
beban mengajarnya.
C. Estimasi Keberhasilan
Seharusnya kedudukan guru honorer itu diperkuat dengan SK
Bupati/Wali Kota atau setidaknya minimal SK kepala.Dinas dan sistem
penggajiannya harus di anggarkan melalui APBD Tingkat II dan setara dg
UMK sehingga baru bisa dikatakan mendekati layak untuk biaya hidup
dikarenakan juga beban kinerja seorang guru honorer bisa dikatakan agak
berat karena harus membantu tugas guru organik untuk memenuhi kuota
jam.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang
artinya gaji dibayar dengan sejumlah uang kartal, barang baik langsung atau
tidak langsung kepada karyawan yang bersangkutan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan. Tujuan Kompensasi dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia yaitu: (a)Menghargai prestasi kerja; (b)Menjamin
keadilan; (c)Mempertahankan karyawan; (d)Memperoleh karyawan yang
bermutu; (e)Pengendalian biaya; (f)Memenuhi peraturan-peraturan. Jenis –
Jenis Kompensasi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu : (a)
Kompensasi finansial secara langsung; (b) Kompensasi finansial tidak
langsung; (c) Kompensasi non financial. Metode Kompensasi dalam
Manajemen Sumber Daya manusia yaitu : (a) Metode tunggal; (b) Metode
jamak. Faktor – Faktor dalam Menentukan Kompensasi dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia yaitu : (a) Tingkat biaya hidup ; (b) Tingkat
Kompensasi yang berlaku di perusahaan lain;(c) Tingkat Kemampuan
perusahaan;(d)Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggung
jawab;(e)Peraturan perundang-undangan yang berlaku; (f) Peranan Serikat
Buruh. Sistem Remunerasi , remunerasi mempunyai makna lebih luas
daripada gaji, karena mencakup semua imbalan, baik yang berbentuk uang
maupun barang, baik yang diberikan secara langsung maupun tidak
langsung, dan baik yang bersifat ruitn maupun tidak rutin, imbalan langsung
terdiri dari gaji/upah, tunjangan jabatan, tunjangan khusus, bonus yang
dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan prestasi dan berbagai jenis bantuan
terdiri dari fasilitas, kesehatan, dana pensiun, gaji, cuti, santunan musibah.
Sistem remunerasi yang baik tidaklah membedakan karyawan dengan
berprestasi biasa saja atau malas
14
15
B. Saran
Kompensasi sangatlah penting bagi perusahaan, maka dari itu
kompensasi harus sangat diperhatikan oleh perusahaan. Karena jikalau
masalah kompensasi tidak berjalan dengan baik perusahaan tidak akan
berkembang dengan cepat karena masalah keuangan pasti keliru. Dan bagi
karyawan, apabila masalah kompensasi tidak benar maka akan terjadi
kecemburuan sosial. Jadi masalah kompensasi harus diperhatikan dengan
baik.
DAFTAR RUJUKAN
Gunawan, I., & Benty, D.D.N. 2017. Manajemen Pedidikan: Suatu Pengantar
Praktik. Bandung : Alfabeta.
Hasibuan, M.S.P,.2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara
16
17