Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

PENGELOLAAN TUNJANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA


MANUSIA

DOSEN: Dr. INDAH WAHYUNI

O
L
E
H

DWI KARTIKO HADISAPUTRO, S.Pd (B2041131005)


PIPIN FAJAR YUNIANTO, S.Pd (B2041131008)

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


UNIVERSITAS AL KHOZINY
2022
BAB I
PENDAHULUAN

 
Latar Belakang

Dalam menjalankan usaha, setiap perusahaan tidak akan terlepas dari berbagai
masalah yang berkaitan dengan fungsi-fungsi kegiatan usahanya, baik itu masalah
produksi, personalia, pemasaran maupun usahanya. Masalah di atas tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, permasalahan diatas harus ditangani secara
komprehensif, dengan cara mengkoordinasikan antara fungsi-fungsi dalam satu
kesatuan. Masalah yang berkaitan dengan fungsi sumberdaya manusia merupakan satu
hal yang dianggap penting dalam perusahaan.
Didalam suatu perusahaan tidak luput dari persoalan organisasi, karena
persoalan organisasi adalah persoalan manusia. Organisasi pada dasarnya adalah
kelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan. Sehingga dalam memegang
peranan yang sangat penting dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara
keseluruhan.
Menyadari bahwa manusia adalah faktor penentu yang sangat penting dan
menjadi pusat perhatian setiap kegiatan operasionalnya, maka setiap perusahaan dituntut
mengelola sumber daya manusia yang ada agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai
dengan selalu berorientasi pada penggunaan sumber daya manusia yang lebih efektif
dan efesien.
Untuk itu masalah sumberdaya manusia perlu mendapat perhatian yang cukup
serius dalam menghadapi persaingan sekarang ini, karena sumberdaya manusia
merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan pengusaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang, dan mendapatkan laba.
Walaupun pada masa sekarang ini, di mana banyak tenaga manusia digantikan
oleh mesin-mesin yang otomatis. Tetapi perkemnbagan sumberdaya manusia tetap
merupakan satu penentu atas tercapainya tujuan perusahaan karena alat atau mesin-
mesinteknologi pada hakekatnya ciptaan hasil karya manusia. Untuk pencapain semua
itu perusahaan harus dapat memberikan motivasi yang dapat mendorong semangat kerja
mereka. Oleh sebab itu sangatlah penting untuk memperhatikan tenaga kerja terutama
masalah pemberian tunjangan kesejahteraan, pengalaman kerja dan gaji karyawan
dalam rangka peningkatan kinerjanya, karena dengan memperhatikan hal tersebut maka
secara tidak langsung memberi dorongan moril para karyawan dalam melakukan
pekerjaannya.
Di dalam perusahaan seorang atasan harus menanggapi kebutuhan dan keinginan
karyawan sehingga di dalam perusahaan tercipta kondisi dimana kesejahteraan
karyawan terjamin, kesewenang-wenangan akan menimbulkan komunikasi antar
individu terhambat berakibat pada kinerjanya tidak berjalan dengan baik, pemberian
upah yang tinggi merangsang karyawan untuk berprestasi.
Banyak terdapat dalam perusahaan, karyawan yang mempertahankan
pekerjaannya meskipun upah yang didapat kecil, itu disebabkan perusahaan
memberikan berbagai macam tunjangan, misalnya tunjangan kematian jika karyawan
mengalami musibah, tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan tunjangan hari tua. Selain
tunjangan, karyawan juga menghendaki tempat kerja yang aman, cukup mendapatkan
udara yang segar penerangan yang baik dan jamkerja yang tidak terlalu lama.
Pemberian tempat kerja menyenangkan berarti pula menimbulkan semangat kerja
karyawan, cara demikian dapat terhindar dari pemborosan waktu dan merosotnya
kesehatan, perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan di
dalam perusahaan.
Pemberiantunjangan yang
merupakankomponendarikomposisiiniSangatberpengaruh pada kinerjakaryawan.
Darilatarbelakangtersebut, makadalammakalahinimembahasmengenai
“PENGELOLAAN TUNJANGAN KARYAWAN.”
BAB II
PEMBAHASAN
 

Pengertian Kompensasi/Tunjangan

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan


kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode
yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi
karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerjakan, dan
mempertahankan karyawan. Bagi organisasi / perusahaan, kompensasi memiliki arti
penting karena kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan
dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa
kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan
kepuasan kerja karyawan, bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar
dari perusahaan.

Beberapa definisi Kompensasi dan Tunjangan sbb:

1. Kompensasi merupakan  jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada


pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya.(Wibowo, 2007)
2. Werther dan Davis (1996) menyatakan kompensasi  sebagai apa yang diterima
pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi. Selanjutnya
Werther dan Davis menyatakan bahwa di dalam kompensasi terdapat sistem
insentif yang menghubungkan kompensasi dengan kinerja.

3. Kompensasiadalahpengaturanpemberianbalasjasabagikaryawan, baik yang


secaralangsungberupauangmaupunbalasjasanon financial. R.W.
Graffinmenggunakanistilahsistemkompensasi, yaitupaketimbalan total yang
diberikankepadakaryawansebagaiimbalanatastenagamereka. Dengandemikian,
kompensasiberfungsiuntukmendayagunakankaryawansecaraefektifgunamendoro
ngpeningkatanproduktivitaskerja.
4. Pengertian lain dari kompensasi menurut Schoell et.al dalamBuchari Alma
(2003), Compensation is all form of pay or benefits for employees that arise
from their employment. Yang dimaksud dengan bentuk pembayaran atau
benefits yang diterima oleh karyawan adalah:
1. Direct Financial seperti: wages, salaries, dan bonus
2. Indirect Payments seperti fringe benefitis yaitu keuntungan dalam bentuk
asuransi, cuti dan libur.
3. Nonfinancial reward, yaitu berupa penghargaan bukan dalam bentuk
uang seperti pekerjaan, jabatan yang menjanjikan masa depan,
pengaturan jam kerja yang lebih santai/fleksibel.
5. Tunjangan merupakan kompensasi tambahan yang bertujuan untuk mengikat
karyawan agar tetap bekerja pada perusahaan (Handoko, 1994).
6. MenurutSimamora (1997) disampinggaji, kompensasi juga
meliputicakupantunjangan-tunjangan (benefits).
7. Tunjangankaryawan (employeebenefit) adalahpembayaran-pembayaran dan jasa-
jasa yang melindungi dan melengkapigajipokok, dan
perusahaanmembayarsemuaatausebagiandaritunjangan.
8. DalamKamus Besar Bahasa Indonesia, pengertiantunjangan yang
disesuaikantopikbahasaniniadalah : “Tambahanpendapatan di
luargajisebagaisokonganbantuan.”
Daribeberapapendapatdapatdisimpulkanbahwa: TunjanganKaryawanmerupakankomp
ensasitidaklangsung yang
diberikankepadakaryawanuntukmeningkatkankesejahteraankaryawan.
Tujuanutamadaritunjangankaryawanadalahuntukmembuatkaryawanmengabdika
nhidupnya pada organisasidalamjangkapanjang (Flippo, 1990).
Denganpemberiantunjanganbagikaryawan yang
diterapkandengantepatdalamsuatuperusahandapatmemberikanmanfaat yang besar
bagiperusahaan. Diantaramanfaat yang diperolehdaridiberikannyatunjangan
karyawanadalah: a) Penarikantenagakerja yang lebihefektif; b) Memperbaikisemangat
dan kesetiaankaryawan; c) Menurunkantingkatabsensi dan perputarantenagakerja; d)
Memperbaikihubunganmasyarakat; e) Mengurangipengaruhorganisasibaik yang
adamaupun yang potensial; f) Mengurangicampur tangan pemerintahdalamorganisasi.

Prinsip-PrinsipProgramTunjangan
Simamora (1997) menyatakan,
supayaprogramtunjanganmemberikankontribusibagiorganisasi, setidak-tidaknya sama
denganbiaya yang telahdikeluarkanbagiprogramtersebut, terdapatbeberpaprinsipumum
yang sebaiknyaditerapkan.
1. Tunjangan karyawan haruslah memenuhi kebutuhan nyata.
2. Tunjangan-tunjanganharuslahdibatasikepadaaktivitas-aktivitas dimana
    kelompok lebih efisien dibandingkan individu.
3. Program tunjangan haruslah bercirikan fleksibilitas yang memadai
demimemungkinkan adaptasi terhadap berbagai kebutuhan-kebutuhan karyawan.
4. Jikaperusahaaninginmeraihapresiasidaripenyediaan jasa-jasa
karyawan,perusahaanharuslahmelakukanprogramkomunikasi yang ekstensif
danterencanadenganbaik.

Jenis Tunjangan

Tunjangan (Kompensasi Finansial Tidak Langsung)

Sebagian besar organisasi menyadari adanya tanggung jawab untuk memberikan


asuransi dan program-program lainnya untuk kesehatan, keselamatan, keamanan, dan
kesejahteraan umum para karyawan. Program – program tersebut disebut tunjangan,
tunjangan meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi
finansial langsung. Tunjangan umumnya membebani perusahaan dengan uang, namun
para karyawan tidak menerimanya secara tidak langsung, contohnya : pendanan premi
asuransi untuk kesehatan karyawan. Karyawan tidak mendapatkan uangnya tetapi
karyawan mendapatkan perlindungan terhadap asuransi kesehatan.

1. Tunjangan Wajib (Diharuskan oleh Hukum)

Para pemberi kerja memberikan sebagian besar tunjangan secara sukarela, namun
hukum mewajibkan tunjangan-tunjangan lainnya. Tunjangan-tunjangan tersebut
mencakup 10 % dari biaya kompensasi total. Tunjangan tersebut meliputi jaminan
sosial, ganti rugi karyawan, asuransi pengangguran, serta cuti keluarga dan pengobatan.

1) Jaminan Sosial
Social Security Act tahun 1935 menciptakan sebuah sistem tunjangan pensiun.
Para pemberi kerja diharuskan membagi rata dengan para karyawan biaya
asuransi usia lanjut, ahli waris, dan ketidakmampuan.
2) Kompensasi Pengangguran
Asuransi bagi penganggur memberi para karyawan yang diberhentikan bukan
karena kesalahan mereka bayaran dalam bentuk uang ingga 26 minggu atau
sampai mereka mendapatka pekerjaan baru. Tujuan bayaran pengangguran
adalah memberi karyawan yang menganggur waktu untuk mencari pekerjaan
yang baru yang sebanding dengan pekerjaan yang hilang tanpa menanggung
kesulitan finansial.
3) Kompensasi Karyawan
Tunjangan ganti rugi karyawan memberikan sejumlah perlindungan finansial
bagi karyawan yang menanggung biaya karena kecelakaan atau sakit yang
berkaitan dengan pekerjaan.
4) Cuti Keluarga dan Pengobatan
Family and Medical Leave Act dikenakan pada para pemberi kerja swasta
dengan 50 karyawan atau lebih dan pada para pemberi kerja pemerintah tanpa
memandang jumlahnya. Tujuan umum undang-undang ini adalah membantu
para karyawan menyeimbangkan tuntutan pekerjaan tanpa menghambat
kemampuan mereka untuk memberi perhatian pada kebutuhan pribadi atau
keluarga.

2. Tunjangan Tidak Wajib (Sukarela)

Meskipun hukum mewajibkan beberapa tunjangn, organisasi-organisasi secara sukarela


memberikan sejumlah tunjangan lainnya. Tunjangan-tunjangan tersebut biasanya
dihasilkan dari keputusan manajemen unilateral pada beberapa perusahaan dari
perundingan tanaga kerja/ manajemen pada perusahaan-perusahaan lainnya. Katagori
tunjangan tidak wajib meliputi bayaran saat tidak bekerja, perawatan kesehatan,
asuransi jiwa, dan rancangan pensiun.

1) Bayaran Saat Tidak Bekerja


Dalam memberikan bayaran saat tidak bekerja, pemberi kerja menyadari bahwa
karyawan memmbutuhkan waktu untuk meninggalkan sejenak pekerjaan karena
berbagai tujuan, seperti :
a) Cuti Dibayar
b) Cuti Sakit dan Jeda Dibayar
c) Cuti Panjang
d) Jenis-jenis Lain Bayaran Saat Tidak Bekerja
2) Perawatan Kesehatan
3) Asuransi Jiwa
4) Rancangan Pensiun
5) Layanan Karyawan
Organisasi-oraganisasi menawarkan beragam tunjangan karyawan yang biasa
disebut sebagai layanan karyawan (employee services). Tunjangan tersebut
meliputi sejumlah bidang termasuk tunjangan relokasi, perawatan anak, bantuan
pendidikan,dll.

Keamanan serta kesehatan karyawan

Pembinaan kesehatan karyawan atau anggota organisasi merupakan suatu bentuk


kompensasi nonfinansial yang sangat penting dalam organisasi. Keadaan aman dan
sehat seorang kary awan / anggota organisasi tercermin dalam sikap individual dan
aktivitas organisasi karyawan yang bersangkutan. Makin baik kondisi keamanan dan
kesehatan, makin positif sumb angan mereka bagi organisasi/perusahaan. Pada
umumnya, perusahaan memperhatikan masalah keamanan dan kesehatan karyawan
justru untuk memungkinkan terciptanya kondisi kerja yang lebih baik. Hal ini penting
sekali terutama bagi bagian-bagian organisasi yang memiliki resiko kecelakaan tinggi.
Biasanya tanggung jawab pembinaan keamanan dan kesehatan karyawan tersebut
terletak pada manajer operasional perusahaan atau organisasi yang bersangkutan, antara
lain meliputi :
1) Pemeliharaan peraturan-peraturan keamanan.
2) Standar kesehatan serta pencatatan dan pelaporan kecelakaan.
3) Pengaturan program-program kesehatan dan keamanan.
4) Pengaturan suhu udara dalam ruang kerja, ventilasi dan keberhasilan lingkungan
kerja.
5) Program-program latihan keamanan bagi karyawan.
6) Pengaturan-pengaturan pencegahan kecelakaan kerja dan sebagainya.

Kesehatan karyawan yang dimaksud di sini adalah kesehatan jasmani dan rohani
sedangkan keamanan adalah keadaan karyawan yang terbebas dari rasa takut dan bebas
dari segala kemungkinan kecelakaan kerja. Upaya memelihara keamanan dapat
dilakukan dengan:

1) Menggunakan mesin yang dilengkapi dengan alat pengaman.


2) Menggunakan peralatan yang lebih baik.
3) Mengatur lay out pabrik dan penerangan yang sebaik mungkin.
4) Lantai-lantai, tangga-tangga dan lereng-lereng dijaga harus bebas dari air,
minyak dan oli.
5) Melakukan pemeliharaan fasilitas pabrik secara baik.
6) Menggunakan petunjuk-petunjuk dan peralatan-peralatan keamanan beserta
larangan-larangan yang dianggap perlu.
7) Mendidik para karyawan dalam hal keamanan.
8) Membentuk komite manajemen serikat pekerja untuk memecahkan masalah-
masalah keamanan dan sebagainya.

Manfaat Jaminan Pensiunan Karyawan

DANA PENSIUN

Definisi Uang Pensiun


Saat pensiun, kita akan mendapatkan hak uang pensiun, uang pesangon dan uang
penghargaan. Adapun mengenai perhitungan dari uang pesangon dan uang penghargaan
bisa dilihat disini. Uang pensiun adalah hak pekerja berupa penghasilan yang diperoleh
setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun. Penghasilan ini
biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada
saat seseorang memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari kebijakan yang terdapat
dalam suatu perusahaan.

Peraturan mengenai Jaminan Pensiun Karyawan


a. Undang-undang No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pekerja formal di sektor swasta berhak atas skema jaminan hari tua, yang dikelola oleh
PT. Jamsostek dan berdasarkan mekanisme dana/tabungan wajib. Seperti yang diatur
dalam pasal 14 UU No.3/1992 :
“Jaminan Hari Tua dibayarkan sekaligus, atau secara berkala kepada seorang pekerja
ketika
a) ia telah mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun;
b) ia dinyatakan cacat tetap total oleh dokter” (pasal 14 ayat 1 UU No.3/1992).
“Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia, jaminan hari tua dibayarkan kepada
janda/duda atau anak yatim piatu dari pekerja” (pasal 14 ayat 2 UU No.3/1992).
 

b. Undang-undang No. 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai (Pegawai


Negeri Sipil) danPensiun Janda/Duda Pegawai
Undang-Undang ini mengatur mengenai jaminan hari tua bagi para Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan santunan kematian bagi keluarga mereka. Pensiunan PNS dan anggota
militer berhak mendapatkantunjangan pensiun bulanan dan tunjangan hari tua yang
dibayarkan sekaligus setelah mencapai usia pensiun. Tunjangan pensiun bulanan
berjumlah 2,5% dari gaji bulanan terakhir dikalikan dengan jumlah tahun pengabdian,
sampai maksimum 80%, sementara jumlah keseluruhan jaminan hari tua berdasarkan
perkalian jumlah tahun pengabdian, gaji akhir, dan 0,6 (faktor pengali yang ditentukan
oleh Menteri Keuangan).

Jenis-jenis pensiun 
Di dalam proses pelaksanaannya para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari
beberapa jenis pensiun yang ditawarkan, dengan melihat situasi dan kondisi yang
terjadi. Berikut adalah jenis-jenis pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan :
 Pensiun Normal
Pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai
masa pensiun yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk wilayah Indonesia rata-rata
seseorang memasuki masa pensiun pada usia 55 tahun dan 60 tahun pada profesi
tertentu.
 Pensiun Dipercepat
Pensiun yang dilakukan apabila perusahaan menginginkan pengurangan karyawan di
dalam tubuh perusahaan.
 Pensiun Ditunda
Pensiun yang diminta sendiri oleh karyawan meskipun usianya belum memasuki
usia pensiun.Karyawan tersebut berhenti bekerja tetapi dana pensiun miliknya di
perusahaan tempat dia bekerja baru akan keluar pada masa umur karyawan ini telah
memasuki masa pensiun.
 Pensiun Cacat
Pensiun yang diberikan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan sehingga
dianggap tidak mampu dipekerjakan seperti semula, sedangkan umurnya belum
memenuhi masa pensiun.
 

Apa yang dimaksud dengan Dana Pensiun?


Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Yang dimaksud dengan manfaat pensiun disini adalah
pembayaran berkala yang dibayarkan kepada pekerja penerima pensiun pada saat
usia pensiun dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun.
 
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992 mengenai Dana Pensiun, di Indonesia mengenal 3
jenis DanaPensiun tetapi hanya 2 jenis yang berlaku, yaitu:
 Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Dana pensiun yang dibentuk dan dikelola oleh perusahaan pemberi kerja dan memberi
programpensiun manfaat pasti dan iuran pasti bagi seluruh karyawannya.
 
 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Dana pensiun yang didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa bagi masyarakat
umum, baikkaryawan maupun pekerja mandiri.

Apa yang terjadi terhadap keluarga pekerja apabila pekerja mempunyai


jaminan pensiun?
Jaminan Pensiun merupakan program yang memberikan jaminan pendapatan bulanan
seumur hidup untuk pekerja yang pensiun atau berhenti kerja karena cacat,
dan  untuk ahli warisnya. Jadi, tentu saja jaminan pensiun sangat dibutuhkan oleh
keluarga. Besarnya manfaat pensiun untuksetiap tahun iuran dapat berupa persentase
dari rata-rata gaji atau nominal tertentu. Dan peserta jaminan pensiun adalah pekerja
yang telah membayar iuran.
 
Manfaat jaminan pensiun berwujud uang tunai yang diterima setiap bulan
sebagai:
 Pensiun hari tua, diterima peserta setelah pensiun sampai meninggal dunia
 Pensiun cacat, diterima peserta yang  cacat akibat kecelakaan atau akibat penyakit
sampai meninggal dunia
 Pensiun janda/duda, diterima janda/duda ahli waris peserta sampai meninggal
dunia atau menikah lagi
 Pensiun anak, diterima anak ahli waris peserta sampai mencapai 23 (dua puluh
tiga) tahun, bekerja, atau menikah; atau
 Pensiun orang tua, diterima orang tua ahli waris peserta lajang sampai batas waktu
tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Tunjangan Kesehatan Karyawan

Tunjangan Asuransi
Sebagian besar pengusaha juga memberikan sejumlah tunjangan asuransi wajib atau
sukarela, seperti kompensasi pekerja dan asuransi kesehatan.

Kompensasi Pekerja

Undang-undang kompensasi pekerja bertujuan menetapkan jumlah yang tepat dan pasti
serta tunjangan medis bagi korban kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan,
juga pihak keluarga yang bergantung pada rang tersebut, tidak menghubungkannya
dengan kesalahan.

Tunjangan kompensasi pekerja bisa berbentuk uang atau fasilitas kesehatan. Dalam
kejadian kematian atau cacatnya seorang pekerja, orang yang ditanggung oleh korban
itu diberikan tunjangan tunai berdasarkan pendapatan sebelumnya. Agar kompensasi
pekerja dapat menutupi penyakit atau cedera yang ada hubungannya dengan pekerjaan,
karyawan yang bersangkutan harus dapat membuktikan bahwa hal ini terjadi saat
karyawan sedang bekerja. Tidak masalah apakah karyawan itu mungkin bersalah; jika
orang itu sedang bekerja saat cedera terjadi, orang tersebut berhak atas kompensasi
pekerja. Sebagai contoh, misalnya Anda menginstruksikan semua karyawan untuk
memakai kacamata pengaman saat bekerja dengan mesin. Seorang pekerja tidak
mengenakan kacamata dan terluka saat bekerja. Perusahaan masih harus memberikan
tunjangan kompensasi pekerja.

Tunjangan Finansial dan lainnya

Selain waktu cuti, asuransi dan tunjangan pensiun mengambil bagian besar dari biaya
tunjangan, sebagian besar karyawan juga memdapatkan pelayanan termasuk pelayanan
pribadi (seperti konseling hukum dan pribadi), Sebagai contoh :

Pelayanan pribadi

Banyak perusahaan yang memberikan pelayanan pribadi yang paling dibutuhkan


karyawan pada waktu itu. Ini termasuk serikat kredit, pelayanan hukum dan konseling.

a. Serikat kredit merupakan bisnis terpisah yang didirikan dengan bantuan


pengusaha untuk membantu para karyawan dalam hal kebutuhan simpan
pinjam
b. Program bantuan karyawan biasanya memberikan konseling bagi perbaikkan
permasalahan seperti penyalahgunaan bahan-bahan kimia (Narkoba),
perjudian, atau tekanan hukum
DAFTAR PUSTAKA

Mondy, R. Wayne. 2008.Manajemen Sumber daya Manusia. Erlangga : Jakarta


L. Mathis, Robert.2002.Manajemen Sumber daya Manusia.PT Salemba Emban Patria:
Jakarta
Panggabean, Mutiara Sibarani. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit
Galia Indonesia: Bogor
Hasibuan, Handoko, (1994), Simamora (1997), Flippo, 1990
Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pernerbit Indeks : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai