Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI

KURIKULUM MERDEKA
(IKM)
PENGAWAS RA/ MI KEC. KRUCIL
DALAM RANGKA BIMLAT KKMI/ IGRA KECAMATAN KRUCIL
OLEH

PIPIN FAJAR YUNIANTO, S.PD


19760616 200501 1 004
ARTI KURIKULUM
• Dasar Hukum kurmer dirjen pendis no. 3211 th 2022 dan dirjen 322 th. 2022
• Perangkat kurikulum merupakan landasan bagi pendidikan suatu negara. Melalui kurikulum, siswa menerima
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan. Di tengah
perkembangan zaman yang cepat dan tuntutan global yang semakin kompleks, penting bagi sebuah negara
untuk memiliki perangkat kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Inilah mengapa hadirnya
Pembuat Perangkat Kurikulum Merdeka menjadi langkah progresif dalam membangun masa depan yang bebas
dan berkualitas.
• Perangkat Kurikulum Merdeka dibangun dengan prinsip inklusivitas dan keberagaman. Ia mempertimbangkan
kebutuhan, minat, dan kemampuan siswa sebagai pusat perhatian utama. Perangkat ini melampaui paradigma
pendidikan tradisional yang terfokus pada pemberian informasi kepada siswa. Sebaliknya, ia mendorong siswa
untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran, membangun pemahaman mereka sendiri, dan
mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta kreativitas.
DASAR PEMIKIRAN
• Pembuat Perangkat Kurikulum Merdeka mengakui pentingnya mengintegrasikan teknologi
dalam pembelajaran. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi,
perangkat ini memberikan akses luas kepada siswa dan guru untuk sumber daya pendidikan
yang beragam. Melalui penggunaan teknologi, siswa dapat belajar secara mandiri,
mengeksplorasi topik yang menarik bagi mereka, dan berinteraksi dengan sesama siswa
• Pembuat Perangkat Kurikulum Merdeka juga mendorong pengembangan keterampilan abad ke-
21, seperti pemecahan masalah, komunikasi efektif, kolaborasi, dan keterampilan berpikir kritis.
Kurikulum ini memberikan ruang bagi siswa untuk berlatih dan mengembangkan keterampilan
ini melalui proyek-proyek kreatif, penelitian, dan kerja kelompok. Hal ini membantu siswa
untuk siap menghadapi dunia nyata yang penuh dengan perubahan dan tantangan.
VISI MISI
visi
yaitu menciptakan generasi muda yang inovatif, kreatif, dan mampu bersaing di tingkat global melalui
pendidikan yang inovatif dan efektif.

misi
adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi para siswa.
Kurikulum Merdeka Belajar bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara maksimal, baik dari segi
intelektual, emosional, maupun sosial. Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, siswa akan dibimbing untuk
memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan di mas
KURIKULUM MERDEKA DI LINGKUNGAN
KEMENAG
• Kurikulum madrasah tidak boleh hanya fokus kepada pengetahuan apa yang harus dikuasai peserta
didik, namun lebih penting adalah membekali peserta didik kompetensi, sikap, keterampilan hidup
(life skills), dan cara berpikir-bersikap untuk mengantisipasi dan menyikapi situasi yang selalu
berubah. Kurikulum madrasah harus dapat memberikan banyak pilihan dalam membentuk karakter
peserta didik, menanamkan nilai-nilai Pancasila, moderasi beragama, menumbuhkan keberanian
berfikir kritis, kreatif dan inovatif melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA). Di samping itu, nilai-nilai agama sebagai ruh madrasah
mesti ditanamkan secara terintegrasi dalam seluruh aspek pendidikan di madrasah. Sehingga, nilai
religiusitas mewarnai cara berfikir, bersikap dan bertindak para warga madrasah dalam
menjalankan praksis dan kebijakan pendidikan.
PERUBAHAN ISTILAH DALAM KUMER
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

• Capaian Pembelajaran atau CP ini juga menjadi pengganti KI dan KD


dalam kurikulum 2013 (Kurtilas). Dalam format Capaian Pembelajaran
tidak ada lagi pemisahan antara aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap seperti dalam KI dan KD
• Capaian Pembelajaran dibuat berdasarkan pembagian fase. Dalam CP di
setiap fase dapat dilihat deskripsi yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, serta kompetensi umum yang Kemudian diturunkan menjadi
capaian pembelajaran menurut elemen yang dipetakan berdasarkan
perkembangan siswa. 
2. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)

• Dalam Kurtilas dikenal adanya silabus. Istilah dalam ilmu keguruan serta relevansinya dari
silabus dalam Kurikulum Merdeka adalah Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara
sistematis dan logis, menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur
tujuan pembelajaran (ATP) ini memiliki fungsi yang sama dengan Silabus pada kurikulum
2013 (Kurtilas), yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran. Penyusunan ATP dalam
kurikulum Merdeka dilakukan dengan menganalisis Capaian Pembelajaran. ATP ini kemudian
dijadikan sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir
fase tersebut.  Komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek, yaitu: Kompetensi,
konten, dan variasi. Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase dapat memberikan gambaran
tentang cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
3. MODUL AJAR (MA)

• RPP di kurikulum merdeka dikenal dengan Modul Ajar (MA). Seperti RPP, Modul ajar
ini dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen
untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa. Modul ajar tersebut memiliki
komponen yang lebih lengkap dibandingkan dengan RPP dalam Kurikulum 2013.
Terdapat 2 macam modul ajar dalam Kurikulum Merdeka, yaitu Modul Ajar Umum untuk
proses pembelajaran yang diwajibkan untuk semua guru mapel dan Modul Ajar Khusus
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikhususkan untuk mengembangkan
projek Profil Pelajar Pancasila. 
4. PROFIL PELAJAR PANCASILA

• Di Kurikulum 2013, dikenal singkatan PPK. Kepanjangan PPK adalah Penguatan


Pendidikan Karakter. Dalam Kurikulum Merdeka, tidak ada ada lagi istilah PPK. yang
adalah adalah istilah Profil Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila merupakan perwujudan
pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
5. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)

• Apa itu KKTP di kurikulum merdeka? Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) ini
diturunkan dari indikator asesmen suatu tujuan pembelajaran yang mencerminkan ketercapaian
kompetensi pada tujuan pembelajaran tersebut. Fungsi dari Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP) ini adalah untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis
tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar Guru Pintar dapat memperbaiki proses
pembelajaran dan atau memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.
• Berbeda dengan KKM dalam Kurtilas, Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) ini
tidak menjadi sebuah standar minimum yang harus dicapai setiap peserta didik. Setiap peserta
didik mungkin saja berada pada kriteria pencapaian yang berbeda. Dapat dikatakan bahwa
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) merupakan sumber informasi atau data bagi
guru untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.
6. TEACHING AT THE RIGHT LEVEL (TARL)

• Istilah dalam kurikulum merdeka berikutnya yang harus Guru Pintar pahami adalah
Teaching at The Right Level atau disingkat TaRL. Teaching at the Right Level (TaRL)
merupakan sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau
kemampuan peserta didik. Teaching at the right level (TaRL) ini tidak mengacu pada
tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang
membedakan TaRL dengan pendekatan yang biasanya. 
7.KURIKULUM OPERASIONAL DI SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)

• Dalam Kurikulum Merdeka juga dikenal istilah Kurikulum Operasional di Satuan


Pendidikan yang disingkat KOSP. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
dalam Kurtilas dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) ini memuat seluruh rencana proses
belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan. KOSP dijadikan sebagai pedoman
seluruh penyelenggaraan pembelajaran dalam satuan pendidikan. Kurikulum operasional
satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan
satuan pendidikan supaya menjadi lebih bermakna.
PANDUAN KOM
(KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH)
• Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) merupakan dokumen yang berisi
prinsip dan contoh strategi untuk memandu madrasah mengembangkan kurikulum operasionalnya.
Kurikulum Operasional Madrasah dikembangkan dan dikelola dengan mengacu kepada struktur
kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan menyelaraskannya dengan karakteristik
dan kebutuhan peserta didik, madrasah dan daerah. Dalam menyusun kurikulum operasional,
madrasah diberikan wewenang untuk menentukan format dan sistematikapenyusunannya
• Panduan ini digunakan bersama dengan dokumen-dokumen terkait, diantaranya: Panduan
Pembelajaran dan Asesmen, serta Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin
CATATAN

• PADA AKHIRNYA..TERLAKSANANYA KURMER INI TERGANTUNG PADA


TEKAD DAN KEMAUAN TIAP INDIVIDU KEPALA DAN PARA GURU
• SEBAGUS APAPUN KURIKULUM YG TETAPKAN TIDAK AKAN BERARTI APA2
TANPA USAHA BERBENAH UNTUK MENCAPAI TUJUAN BERSAMA..

MADRASAH HEBAT BERMARTABAT

Anda mungkin juga menyukai