Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI INSENTIF DALAM KINERJA ORGANISASI

Dosen Pengampu:

Ust. Priyanto, S.Pd.I., M.Psi.

Disusun Oleh:

FIROZA ROHADHI ANSHOLATI

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL HAKIM SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul TEORI
INSENTIF DALAM KINERJA EKONIMI. Shalawat serta salam mudah-
mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW yang telah menunjukkan jalan yang benar yakni agama Islam.

Dalam penyelesaian makalah kesulitan belajar ini, penulis


mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak hingga makalah ini
bisa terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna, akan tetapi harapan penulis dengan bantuan para pembaca akan
dapat menuju ke arah yang lebih baik, karena itu penulis mengharapkan kritik,
saran, ataupun nasihat yang berguna bagi perbaikan selanjutnya.

Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri


khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Penyusun

Firoza rohadh ansholati


DAFTAR ISI.

BAB 1
(PENDAHULUAN)..............................................................................................

BAB 2
(PEMBAHASAN).................................................................................................

BAB 3
(PENUTUP)........................................................................................................

DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................
...
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain akan bersaing
dalam hal kuwalitas produk, terutama antara perusahaan yang meghasilkan
produk yang sejenis. Peningkatan sumberdaya manusia merupakan kegiatan
yag dilakukan bersama sama karyawan dan menejer dengan tujuan
menambah nilai

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima baik berupa fisik maupun
non fisik. Kompensasi juga berarti seluruh imbalan yang diterima oleh seorang
pekerja/karyawan atas jasa atau hasil dari pekerjaannya dalam sebuah
perusahaan dalam bentuk uang atau barang, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Istilah ini amat sangat berhubungan dengan imbalan finansial (financial
reward) yang diberikan kepada seseorang atas dasar hubungan pekerjaan.

Dampak Positif
Adanya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawan
tentu menimbulkan dampak positif yang mampu memberikan keuntungan,
baik untuk perusahaan maupun karyawan. Nah, berikut ini dampak positif
yang bisa perusahaan atau organisasi dapatkan:

Membuat karyawan terpacu untuk selalu berprestasi dan bekerja dengan giat.
Dapat menjadi daya tarik juga bagi para pencari kerja yang berkualitas.
Citra perusahaan tampak lebih baik dibanding kompetitor.
Perusahaan bisa mendapatkan pekerja berkualitas.
Memudahkan proses administrasi dan aspek hukum yang ada.
Tujuan Kompensasi dari Perusahaan untuk Karyawan
Selain dampak-dampak positif yang bisa perusahaan dapatkan, tentu
perusahaan juga memiliki tujuan dalam memberikan kompensasi kepada
karyawannya. Apa saja tujuannya? Simak ulasannya di bawah ini:

1. Mempertahankan Karyawan Berprestasi yang Sudah Ada


Tujuan pertama adalah mempertahankan karyawan yang dianggap potensial
dan berkualitas untuk bisa tetap bekerja. Hal tersebut juga berguna untuk
mencegah tingkat perputaran kerja karyawan yang tinggi.

2. Mendapatkan Karyawan yang Berkualitas


Salah satu cara agar sebuah perusahaan atau organisasi mendapatkan
karyawan atau calon pelamar yang berkualitas adalah dengan memberikan
tingkat kompensasi yang cukup kompetitif dibandingkan dengan
perusahaan/organisasi lain.

3. Menjamin Adanya Keadilan dalam Perusahaan


Tujuan lainnya adalah menjamin terpenuhinya keadilan dalam hubungan
antara manajemen dan karyawan. Ini juga bertujuan sebagai balas jasa
organisasi atas apa saja yang sudah dilakukan atau diabdikan seorang
karyawan kepada perusahaan. Jadi, keadilan dalam pemberian upah, bonus,
insentif, dll dalam perusahaan mutlak dipertimbangkan oleh perusahaan.

4. Mengefisiensi Biaya
Tujuan yang satu ini dimaksudkan, jika sebuah perusahaan merencanakan
atau mengadakan program kompensasi yang rasional, maka akan membantu
perusahaan atau organisasi tersebut mendapatkan dan mempertahankan
sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Dengan upah, insentif,
bonus, dll yang kompetitif, perusahaan akan memperoleh keseimbangan dari
etos kerja karyawan yang meningkat.
5. Memenuhi Administrasi Legalitas
Dalam administrasi kompensasi yang seharusnya ada di setiap perusahaan
juga terdapat batasan legalitas yang diatur oleh pemerintah dalam sebuah
undang-undang. Jadi, pengadaan administrasi ini dalam sebuah perusahaan
juga bertujuan untuk memenuhi administrasi legalitas.

6. Memicu Adanya Perubahan Perilaku dan Sikap yang Semakin Baik


Tujuan yang diharapkan perusahaan dari adanya kompensasi yang layak dan
adil kepada karyawan adalah karyawan dapat memiliki sikap dan perilaku
yang baik dan dapat menguntungkan serta mempengaruhi produktivitas kerja.
Kerja yang baik, kesetiaan, pengalaman, tanggung jawab dan perilaku-
perilaku lainnya yang dapat meningkat berkat dihargai melalui fasilitas yang
efektif dari perusahaan/organisasi.

Jenis-Jenisnya
Terdapat beberapa jenis kompensasi yang diberikan kepada karyawan atau
member dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Berikut ini jenis-jenis
kompensasi yang diberikan kepada karyawan:

1. Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung adalah segala macam imbalan yang berwujud uang
seperti gaji, macam-macam tunjangan, THR, insentif, komisi, bonus,
pembayaran prestasi, pembagian laba perusahaan, dan opsi saham. Selain
itu, segala jenis pendapatan yang menambah penghasilan bruto tahunan
karyawan dan dikenai Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21).

2. Kompensasi Tidak Langsung


Jenis yang satu ini juga berwujud uang yang diberikan perusahaan, namun
tidak secara langsung kepada para karyawan, melainkan melalui pihak ketiga.
Misalnya, perusahaan mengikutsertakan para karyawannya dalam program
perlindungan sosial dan kesehatan.

Jadi, perusahaanlah yang membayarkan premi atas asuransi yang disediakan


perusahaan untuk para karyawannya seperti asuransi jiwa, asuransi
kesehatan, asuransi ketenagakerjaan, sehingga karyawan dapat menikmati
manfaat dari program-program tersebut. Selain itu, fasilitas seperti mobil
dinas, akses internet, voucher, keanggotaan klub, dll.

3. Kompensasi Non-Finansial
Kompensasi jenis ini tidak ada kaitannya dengan uang, melainkan
kompensasi yang dapat bernilai positif dan berharga untuk karyawan.
Misalnya, perusahaan menyediakan pelatihan kecakapan karyawan,
lingkungan kerja yang nyaman, memiliki supervisi yang profesional dan
kompeten, tim kerja yang solid dan suportif, jenjang karier yang pasti, cuti
lebih banyak, jam kerja yang fleksibel, dan penghargaan terhadap prestasi
karyawan.

Selain itu, nama besar dari sebuah perusahaan pun dapat menjadi
kompensasi non-finansial bagi karyawan. Hal itu karena reputasi perusahaan
dapat meningkatkan kredibilitas individual itu sendiri.

Nah itu tadi penjelasan secara umum tentang kompensasi yang perlu Anda
ketahui. Sebagai karyawan, Anda memiliki hak untuk mendapatkan fasilitas
tersebut yang disediakan oleh perusahaan sesuai dengan pengabdian dan
kinerja maksimal Anda.1

B. PENGERTIAN MOTIVASI KERJA


1. Pandji Anoraga
Motivasi Kerja adalah kemauan kerja yang timbul karena adanya dorongan
dari dalam diri karyawan sebagai hasil integrasi keseluruhan daripada
kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan fisik dan sosial dimana kekuatannya
tergantung daripada proses pengintegrasian tersebut.

2. Wexley dan Yukl dalam As’ad 2002


Motivasi berarti pemberian/penimbulan motif, dan hal/keadaan yang
menimbulkan motif, sedangkan Motivasi Kerja adalah sesuatu yang
1
https://www.online-pajak.com/tentang-pph21/pengertian-dan-jenis-kompensasi
menimbulkan semangat atau dorongan kerja, dimana kuat atau lemahnya
motivasi kerja seorang karyawan ikut andil dalam menentukan besar kecilnya
prestasi yang dicapai.

3. Ernest J. McCormick
Motivasi Kerja adalah kondisi yang berpengaruh dalam membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan
kerja

4. Steiner dan Berelson dalam Siswanto Sastrohadiwiryo


Motivasi Kerja memiliki arti sebagai sikap mental dan keadaan kejiwaan
manusia yang memberikan energi, menggerakkan/mendorong kegiatan dan
mengarah/menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi
kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan

5. Sondang P. Siagian (2008:138)


Motivasi Kerja merupakan daya pendorong yang mengakibatkan seorang
karyawan mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam membentuk
keahlian dan keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan
berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan
kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.

Dari kelima pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Motivasi
Kerja adalah sesuatu yang mendorong seseorang (baik berasal dari dalam
maupun dari luar diri seseorang), sehingga seseorang tersebut akan memiliki
semangat, keinginan dan kemauan yang tinggi serta akan memberikan
kontribusi yang sebesar besarnya demi keberhasilan mencapai tujuan
bersama.

Indikator Motivasi Kerja


Kekuatan motivasi kerja karyawan untuk bekerja/berkinerja secara langsung
tercermin pada seberapa jauh upayanya bekerja keras untuk menghasilkan
kinerja yang lebih baik demi mencapai tujuan perusahaan.

Berdasarkan definisi Motivasi Kerja menurut Sondang P. Siagian (2008:138),


terdapat 8 indikator motivasi kerja yang terdiri dari :

1. Daya Pendorong
Daya pendorong adalah semacam naluri, yang berupa suatu dorongan
kekuatan untuk menggerakkan seseorang dalam berperilaku guna mencapai
tujuan. Namun, cara-cara yang digunakan berbeda-beda dari tiap-tiap individu
menurut latar belakang kebudayaannya masing-masing.

2. Kemauan
Kemauan adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena
terstimulasi/terpengaruh dari luar (orang lain atau lingkungan). Kemauan
mengindikasikan adanya reaksi tertentu sebagai akibat adanya tawaran dari
orang lain.

3. Kerelaan
Kerelaan adalah suatu bentuk persetujuan atas permintaan orang lain agar
dirinya mengabulkan permintaan tersebut tanpa merasa adanya keterpaksaan
(ikhlas).

4. Membentuk Keahlian
Membentuk keahlian adalah proses penciptaan atau pembetukkan, proses
mengubah kemahiran seseorang dalam suatu bidang ilmu tertentu.

5. Membentuk Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan pola-pola
tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai
dengan keadaan untuk mencapai hasil/prestasi tertentu.
Membentuk keterampilan bukan hanya mencakup gerakan motoriknya saja,
melainkan juga pada penguasaan fungsi mental yang bersifat kognitif.
Seseorang yang mampu mendayagunakan/menggunakan orang lain secara
tepat juga dianggap sebagai orang terampil.

6. Tanggung Jawab
Tanggung jawab berarti suatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan,
baik berupa hak dan kewajiban ataupun kekuasaan. Tanggung jawab
diartikan secara umum sebagai kewajiban untuk melakukan sesuatu atau
berperilaku menurut cara tertentu.

7. Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan atas sesuatu yang
dibebankan kepadanya. Misalnya dalam bidang kerja, Anda akan diberikan
tugas-tugas yang harus diselesaikan.

8. Tujuan
Tujuan merujuk pada pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana
perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai pernyataan
tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai
kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya.

Cara Meningkatkan Motivasi Kerja


Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan
motivasi Anda dalam bekerja :

1. Anda Harus Mempunyai Tujuan yang Akan Dicapai


Ketika rasa penat dan jenuh mulai melanda, pastinya Anda akan menjadi
malas dan kurang bersemangat dalam bekerja. Saat itulah, coba ingat-ingat
kembali tujuan Anda bekerja.

Jika Anda mencoba mengingat kembali tujuan tersebut, lalu ambil napas
dalam-dalam dan ucapkan dalam hati “saya pasti bisa,” maka semangat dan
motivasi kerja Anda pasti akan kembali muncul secara perlahan.
2. Berpikir Positif dan Bersyukur
Menghadapi rutinitas kerja yang sama setiap hari pasti sangat membosankan.
Saat Motivasi Kerja Anda menurun, munculkan pikiran-pikiran positif yang
dapat memberi Anda kekuatan.Yakinkan pada diri Anda sendiri, bahwa Anda
mampu mengerjakan setiap pekerjaan dengan baik. Berpikir positif akan
memotivasi diri untuk tetap bertahan dan bangkit dengan semangat baru.
Hilangkan pikiran-pikiran negatif dari diri Anda dan selalu bersyukur atas
rezeki yang diperoleh.

3. Beri Penghargaan Pada Diri Sendiri


Banyak orang lupa waktu, mengabaikan diri sendiri hanya untuk bekerja,
bekerja, dan bekerja. Namun, ketika sudah kelelahan, barulah dampaknya
terasa. Malas dan kurang bergairah karena badan dan pikiran terus diforsir
untuk bekerja. Berarti Anda kurang memberi penghargaan untuk diri sendiri.

Maksud penghargaan di sini adalah memanjakan atau menyenangkan diri


sendiri dengan berbagai kegiatan yang dapat membangkitkan semangat dan
motivasi baru.

4. Cintai Pekerjaan Anda


Dengan mencintai pekerjaan Anda tidak akan membuatnya menjadi beban.
Jadi belajarlah untuk mencintai pekerjaan Anda dengan segala tugas-tugas
dan tanggung jawabnya. Melakukan pekerjaan dengan senang hati dapat
memberikan hasil terbaik dan meningkatkan kinerja Anda. Karier Anda pun
akan meningkat.

5. Jangan Takut dan Ragu


Motivasi dan semangat kerja bisa mengendur karena rasa takut dan ragu
yang berlebihan. Jika hal ini terjadiakan merugikan diri sendiri dan
mengakibatkan performa Anda kurang maksimal di tempat kerja.

Lawanlah rasa takut dan ragu dalam diri Anda, terus bekerja dengan
maksimal, tunjukkan kemampuan dan keahlian Anda. Cara mengatasi rasa
takut dan ragu yang berlebihan bisa dipraktekkan dengan berkumpul bersama
teman, dan melakukan kegiatan lain.

Sejatinya, Motivasi yang paling baik berasal dari diri sendiri. Akan tetapi tidak
ada salahnya, Anda meminta motivasi dari orangtua atau orang terdekat di
sekitar Anda supaya lebih giat bekerja. Bekerja secara maksimal dan lakukan
dengan sepenuh hati akan semakin mendekatkan Anda pada tujuan-tujuan
yang ingin dicapai. Semangat.2

Faktor Motivasi
1. Faktor internal antara lain prestasi, pengakuan/penghargaan, tanggung
jawab, memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam bekerja.

2. Faktor eksternal antara lain kompensasi bisa berupa gaji/upah, hubungan


antara pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja, kebijaksanaan kantor, dan
proses kerja di kantor.

2
https://www.linovhr.com/motivasi-kerja/#:~:text=Motivasi%20Kerja%20adalah%20kemauan
%20kerja,tergantung%20daripada%20proses%20penginte
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
. Kompensasi sangat penting bagi karyawan, karena karyawan berharap
dengan kompensasi yang diterimanya dapat memenuhi kebutuhannya dan
mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Apabila suatu perusahaan
dalam memberikan kompensasi kepada karyawan sudah dapat menimbulkan
semangat dan motivasi kerja, maka salah satu tujuan perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas akan terpenuhi. Perusahaan biasanya merancang
dan mengadministrasikan kompensasi karyawan. Bila kompensasi diberikan
secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk
mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, bila para karyawan
memandang kompensasinya tidak memadai, prestasi kerja, motivasi dan
kepuasan kerja akan turun.

Motivasi merupakan pemberian dorongan dorongan individu untuk bertindak


yang menyebabkan orang tersebut berperilaku dengan cara tertentu yang
mengarah pada tujuan. Pemberian motivasi merupakan salah satu tujuan agar
karyawan yang diberi motivasi dapat bekerja sesuai dengan acuan kerja dan
taggung jawab yang diberikan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
dengan baik. Selain itu, juga terkandung unsurunsur upaya, yaitu upaya yang
berkualitas dan diarahkan serta konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi
yang ingin dicapai. Motivasi seseorang menunjukkan arah tertentu
kepadanya dalam mengambil langkah-langkah yang perlu untuk
memastikannya sampai pada tujuan. Sedangkan bermotivasi berarti
menginginkan sesuatu berdasarkan keinginan sendiri atau terdorong oleh apa
saja yang ada untuk mencapai keberhasilan. Faktor internal antara lain
prestasi, pengakuan/penghargaan, tanggung jawab, memperoleh kemajuan
dan perkembangan dalam bekerja. Faktor eksternal antara lain kompensasi
bisa berupa gaji/upah, hubungan antara pekerja, supervisi teknis, kondisi
kerja, kebijaksanaan kantor, dan proses kerja di kantor. Pemberian motivasi
dan penegakkan disiplin oleh atasan berarti telah memberikan kesempatan
terhadap karyawan yang menjadi bawahannya, sehingga karyawan bisa dan
mampu mengembangkan kemampuannya.
Daftar Pustaka

http://eprints.ums.ac.id/52954/13/NASKAH%20PUBLIKASI%20FIX.pdf
2
https://www.online-pajak.com/tentang-pph21/pengertian-dan-jenis-
kompensasi
3
https://www.linovhr.com/motivasi- kerja/#:~:text=Motivasi%20Kerja
%20adalah%20kemauan%20kerja,tergantung%20daripada%20proses
%20penginte

Anda mungkin juga menyukai