Disusun oleh:
MAGELANG
2022
2
DAFTAR ISI
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN MASALAH 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
BAB III 11
PENUTUP 11
A. KESIMPULAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12
3
I. PENDAHULUAN
III. PEMBAHASAN
A. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan Emosional
1
Mulyasa, Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Mengembangkan Budaya Mutu,
Malang: Badan Litbang Diklat Kementrian Agama, 2010. hlm.18.
5
2
JP, Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: Rajawali Press, 1999), hlm. 253.
3 4
Hasnadi, 2011. Perilaku Guru, dalam http://fuddinbatavia.com/ (Diakses tanggal 08
November 2017
4
Daniel Goleman, Working With Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosi Untuk
Mencapai Puncak Prestasi, terj. Alex Tri Kantjono Widodo, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2001), hlm. 512.
5
Ibid., hlm. 513.
6
6
Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.
170-171.
7
Mustaqim, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 154.
8
Desmita, Psikologi Perkembangan, hlm. 171.
9
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hlm. 155.
10
Desmita, Psikologi Perkembangan, hlm. 171
7
11
Mustaqim, Psikologi Pendidikan hlm. 155-156.
12
Desmita, Psikologi Perkembangan, hlm. 171
13
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hlm. 156.
14
Desmita, Psikologi Perkembangan, hlm. 172.
8
15
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hlm. 157.
16
Kartono, K., Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 43
17
Mulyasa, Kepemimpinan Kepala Madrasah, hlm. 239.
9
21
Waruwu, F.E. & Endah, S.R. 2005. Gambaran Faktor Pelindung Resiliensi di Sekolah
Dasar: Studi Deskriptif terhadap ennam sekolah dasar negeri di Jakarta Pusat.. Fakultas Psikologi
Universitas Tarumanegara. Diakses dari: http://www.psikologi.untar.com/psikologi/. 8
November 2017
13
V. KESIMPULAN
Kecerdasan emosional ialah kemampuan seseorang dalam mengenali
dirinya sendiri dalam mengelola emosinya dalam hubungannya dengan orang
lain.kecerdasan emosional memiliki lima indikator atau komponen penting yaitu;
(a) Mengenali Emosi Diri atau Kesadaran diri, (b) Pengaturan Diri atau
Mengelola Emosi, (c) Motivasi Diri, (d) Mengenali Emosi Orang Lain, dan (e)
Membina Hubungan.
Konflik diibaratkan “pedang bermata dua”, di satu sisi dapat bermanfaat
jika digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, di sisi lain dapat merugikan
dan mendatangkan malapetaka jika digunakan untuk bertikai atau berkelahi.
Berdasarkan manfaatnya konflik dibedakan menjadi dua yaitu fungsional dan
disfungsional.
Adapun penyebab terjadinya konflik diantaranya ialah: adanya perbedaan
pendapat, salah paham, salah satu atau kedua pihak merasa dirugikan, dan terlalu
sensitif. Karena adanya penyebab, maka solusi atau pendekatan yang dapat
dilakukan dalam menyelesaikan masalah jika terjadi konflik diantaranya adalah;
mempersatukan, membantu, mendominasi, menghindar, dan mengadakan
kompromi.
Agar kepala sekolah mampu menyelesaikan konflik dengan pendekatan
kecerdasan emosional, perlu memiliki kecakapan-kecakapan antara lain: (1)
berdiplomasi dan menggunakan taktik untuk menenangkan orang-orang yang
dalam kondisi tegang, (2) mengidentifikasi hal-hal yang berpotensi konflik,
menyelesaikan perbedaan pendapat secara terbuka, dan membantu mendinginkan
situasi, (3) menganjurkan debat dan diskusi secara terbuka, (4) mengantar ke
solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak yang berkonflik.
VI. PENUTUP
14
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.Penulis banyak
berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Goleman, Daniel. 2001. Working With Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosi
Untuk Mencapai Puncak Prestasi, terj. Alex Tri Kantjono Widodo.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kartono, K. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Mulyasa. 2010. Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Mengembangkan
Budaya Mutu. Malang: Badan Litbang Diklat Kementrian Agama
Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumber Lain:
Hasnadi, 2011. Perilaku Guru, dalam http://fuddinbatavia.com/ (Diakses tanggal
08 November 2017
Rostiana & Ninawati. 2003. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan
Persepsi Pimpinan terhadap Proses Pengambilan Keputusan. Fakultas
Psikologi Universitas Tarumanegara. Diakses dari:
http://www.psikologi.untar.com/psikologi/. 8 November 2017
Secapramana, L.V.H. 1999. Emotional Intelligence. Diakses dari:
http://secapramana.tripod.com/,tanggal 8 November 2017
Waruwu, F.E. & Endah, S.R. 2005. Gambaran Faktor Pelindung Resiliensi di
Sekolah Dasar: Studi Deskriptif terhadap ennam sekolah dasar negeri
di Jakarta Pusat.. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara.
Diakses dari: http://www.psikologi.untar.com/psikologi/. 8 November
2017
13