Anda di halaman 1dari 10

Nasril –Melacak Konsep Dasar Kecerdasan

MELACAK KONSEP DASAR KECERDASAN EMOSIONAL

Nasril 1 Ulfatmi2

1UIN Imam Bonjol Padang


Email: nasril@yahoo.com
2UIN Imam Bonjol Padang
Email: Ulfatmi@uinib.ac

ABSTRACT
Emotional intelligence is the ability to recognize, process, and control emotions so that a
person is able to respond positively to any condition that stimulates emotion. Emotional
and social skills, will be better able to overcome various problems that arise during the
process of development towards adult humans. not only that, with their emotional and
social skills, a person is better able to overcome the challenges of emotional challenges in
modern life.
The success of one's life is more determined by emotional intelligence, namely aspects
related to personality, which consists of four main elements, namely: First, a person's
ability to understand and motivate his potential; Second, having a high sense of empathy
towards others; Third, happy to even encourage successful subordinates, without feeling
themselves threatened; Fourth, is assertive, that is skillful in conveying thoughts and
feelings well, straightforwardly, and clearly without having to offend others.
Various studies in the field of psychology have proven that someone who has high
emotional intelligence is a person who is happy, confident, popular, and more successful
with others, can manage stress, and have good mental health.

Keyword : Intelligence, Emotional, concept


materialis. Bahkan beberapa penelitian
PENDAHULUAN menunjukkan bahwa tidak semua orang
yang memiliki jabatan dan gelar
Dewasa ini masyarakat kesarjanaan yang tinggi memiliki
dihadapkan pada masalah-masalah kecerdasan emosional yang tinggi.
kehidupan yang semakin kompleks. Di Kecerdasan emosional adalah
antaranya rentan pada kemajuan kemampuan seseorang mengendalikan
teknologi, komunikasi, dan emosinya saat menghadapi situasi yang
perkembangan sosial. Perkembangan menyenangkan maupun menyakitkan,
semua itu tidak selamanya membuat Berdasarkan penelitian, Goleman
perubahan kehidupan menuju ke menyimpulkan bahwa kecerdasan
perbaikan, hal itu tergantung pada intelektual bukan faktor dominan dalam
bagaimana cara menyikapi dan keberhasilan seseorang, terutama dalam
memanfaatkan perubahan tersebut. dunia bisnis maupun sosial. Menurut
Beberapa penelitian menunjukkan Goleman banyak sarjana yang cerdas dan
bahwa perubahan yang selama ini di saat kuliah selalu menjadi bintang kelas,
rasakan telah merubah pola kehidupan namun ketika masuk dunia kerja menjadi
menjadi pribadi yang individual, dan anak buah teman sekelasnya yang

Copyright © 2018, al-Irsyad: Jurnal bimbingan dan konseling Islam| 16


Nasril –Melacak Konsep Dasar Kecerdasan

prestasi akademiknya pas-pasan. dihubungkan dengan tingkat kesuksesan


(Hidayat). atau prestasihidup seseorang. Fakta-fakta
Goleman pun akhirnya inilah yang membuat penulis tertarik
menyimpulkan bahwa keberhasilan untuk menulis tentang kecerdasan
hidup lebih banyak ditentukan oleh emosional. Tulisan ini akan memuat hal-
kecerdasan emosional, yaitu aspek-aspek hal sebagai berikut:
yang berkaitan dengan kepribadian, yang
terdiri dari empat unsur pokok, yaitu: 1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Pertama, kemampuan seseorang Berikut ini definisi kecerdasan
memahami dan memotivasi potensi emosional menurut Salovey dan Mayer
dirinya; Kedua, memiliki rasa empati mendefinisikan kecerdasan emosional
yang tinggi trehadap orang lain; Ketiga, atau yang sering disebut EQ adalah
senang bahkan mendorong anak buah sebagai berikut :
sukses, tanpa merasa dirinya terancam; a. “Himpunan bagian dari kecerdasan
Keempat, asertif yaitu terampil sosial yang melibatkan kemampuan
menyampaikan pikiran dan perasaan memantau perasaan sosial yang
dengan baik, lugas, dan jelas tanpa harus melibatkan kemampuan pada orang
membuat orang lain tersinggung lain, memilah-milah semuanya dan
(Hidayat). menggunakan informasi ini untuk
Melandy dan Aziza (2006) dalam membimbing pikiran dan tindakan.”
Maslahah (2007) menyatakan hasil survei (Shapiro, 1998 : 8).
yang dilakukan di Amerika Serikat b. Kecerdasan emosional sangat
tentang kecerdasan emosional dipengaruhi oleh lingkungan, tidak
menjelaskan bahwa apa yang diinginkan bersifat menetap, dapat berubah-
oleh pemberi kerja tidak hanya ubah setiap saat. Untuk itu peranan
keterampilan teknik saja melainkan lingkungan terutama orang tua pada
dibutuhkan kemampuan dasar untuk masa kanak-kanak sangat
belajar dalam pekerjaan yang mempengaruhi dalam pembentukan
bersangkutan. Diantaranya adalah kecerdasan emosional.
kemampuan mendengar dan c. Keterampilan EQ bukanlah lawan
berkomunikasi lisan, adaptasi, kreatifitas, keterampilan IQ atau keterampilan
ketahanan mental terhadap kegagalan, kognitif, namun keduanya
kepercayaan diri, motivasi, kerjasama berinteraksi secara dinamis, baik
tim, dan keinginan memberii kontribusi pada tingkatan konseptual maupun
terhadap perusahaan. Seseorang yang di dunia nyata. Selain itu, EQ tidak
memiliki kecerdasan emosional yang begitu dipengaruhi oleh faktor
tinggi akan mampu mengendalikan keturunan. (Shapiro, 1998-10).
emosinya sehingga dapat menghasilkan d. Sebuah model pelopor lain yentang
optimalisasi pada fungsi kerjanya. kecerdasan emosional diajukan oleh
Selama bertahun-tahun Bar-On pada tahun 1992 seorang
Kecerdasan Intelegensi (IQ) telah diyakini ahli psikologi Israel, yang
menjadi ukuran standar kecerdasan, mendefinisikan kecerdasan
namun sejalan dengan tantangan dan emosional sebagai serangkaian
suasana kehidupan modern yang serba kemampuan pribadi, emosi dan
kompleks, ukuran standar IQ ini memicu sosial yang mempengaruhi
perdebatan sengit dan sekaligus kemampuan seseorang untuk
menggairahkan di kalangan akademisi, berhasil dalam mengatasi
pendidik, praktisi bisnis dan bahkan tututan dan tekanan lingkungan
publik awam, terutama apabila (Goleman, 2000 : 180).

Copyright © 2018, al-Irsyad: Jurnal bimbingan dan konseling Islam| 17


Nasril –Melacak Konsep Dasar Kecerdasan

e. Gardner dalam bukunya yang mengatasi tantangan tantangan


berjudul Frame Of Mind (Goleman, emosional dalam kehidupan modern.
2000 : 50-53) mengatakan bahwa Berbagai penelitian dalam bidang
bukan hanya satu jenis kecerdasan psikologi telah membuktikan bahwa
yang monolitik yang penting untuk seseorang yang memiliki kecerdasan
meraih sukses dalam kehidupan, emosional yang tinggi adalah orang
melainkan ada spektrum kecerdasan yang bahagia, percaya diri, dan lebih
yang lebar dengan tujuh varietas sukses, mereka lebih mampu
utama yaitu linguistik, mengatasi gejolak emosi, menjalin
matematika/logika, spasial, hubungan yang harmonis dengan
kinestetik, musik, interpersonal dan orang lain, dapat mengelola strees, dan
intrapersonal. Kecerdasan ini memiliki kesehatan mental yang baik.
dinamakan oleh Gardner sebagai 2. Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional
kecerdasan pribadi yang oleh Daniel Salovey dan Mayer (dalam Shapiro
Goleman disebut sebagai 1997), menerangkan tentang aspek
kecerdasan emosional. aspek yang terdapat dalam kecrdasan
f. Menurut Gardner, kecerdasan emosional, yaitu : empati, mengungkap
pribadi terdiri dari :”kecerdasan dan memahami perasaan,
antar pribadi yaitu kemampuan mengendalikan amarah, kemandirian,
untuk memahami orang lain, apa kemampuan menyesuaikan diri,
yang memotivasi mereka, disukai, kemampuan memecahkan
bagaimana mereka bekerja, masalah pribadi, ketekunan,
bagaimana bekerja bahu membahu kesetiakawanan, keramahan, dan sikap
dengan kecerdasan. Sedangkan hormat.
kecerdasan intra pribadi adalah Goleman (2001) mengungkapkan ciri
kemampuan yang korelatif, tetapi ciri seseorang yang memiliki
terarah ke dalam diri. Kemampuan kecerdasan emosi sebagai berikut :
tersebut adalah kemampuan a. Mampu memotivasi diri sendiri
membentuk suatu model diri sendiri b. Mampu bertahan menghadapi
yang teliti dan mengacu pada diri frustasi
serta kemampuan untuk c. Lebih cakap menjalankan jaringan
menggunakan modal tadi sebagai informal/ nonverbal (memiliki 3
alat untuk menempuh kehidupan variasi yaitu, jaringan komunikasi,
secara efektif.” (Goleman, 2002 : 52). jaringan keahlian, jaringan
Berdasarkan kutipan diatas dapat kepercayaan )
dipahami bahwa pengertian d. Mampu mengendalikan dorongan
Kecerdasan emosional adalah lain
kemampuan untuk mengenali, e. Cukup luwes untuk menemukan
mengolah, dan mengontrol emosi agar cara / alternative agar sasaran
seseorang mampu merespon secara tetap tercapai atau untuk
positif setiap kondisi yang merangsang mengubah sasaran jika sasaran
munculnya emosi-emosi ini. dengan semula sulit dijangkau
demikian keterampilan emosi dan f. Tetap memiliki kepercayaan yang
sosial akan lebih mampu mengatasi tinggi bahwa segala sesuatu akan
berbagai masalah yang timbul selama beres bila menghadapi tahap sulit
proses perkembangannya menuju g. Memiliki empati yang tinggi
manusia dewasa. tidak hanya itu, h. Mempunyai keberanian untuk
dengan keterampilan emosi dan memecahkan tugas yang berat
sosialnya, seseorang lebih mampu

Copyright © 2018, al-Irsyad: Jurnal bimbingan dan konseling Islam| 18


Nasril –Melacak Konsep Dasar Kecerdasan

menjadi tugas kecil yang mudah tersebut maka istilah kecerdasan emosi
ditangani dalam buku merujuk pada kemampuan
i. Merasa cukup banyak akal untuk individu dalam ranah emosi.
menemukan cara dalam meraih
tujuan. 3. Menstimulasi Kecerdasan Emosi
Menurut W.T Grant Consortium Pada umumnya orangtua dan
(dalam Goleman 1995) kecerdasan pendidik senantiasa memberi
emosional meliputi mengidentifikasi perhatian yang sangat besar pada
dan memberi nama nama perasaan, perkembangan fisik dan kemampuan
mengungkapkan perasaan, menilai kogitif anak, namun terkadang kurang
intensitas perasaan, mengelola memberi perhatian pada tahap-tahap
perasaan, menunda pemuasaan , perkembangan kecerdasan emosi anak.
mengendalikan dorongan hati, sebagai orangtua dan pendidik yang
mengurangi stress , dan mengetahui menginginkan kebahagian anak, perlu
antara perasaan dan tindakan. secara serius mengasah kecerdasan
Berdasarkan berbagai uraian emosi anak dan bahkan
tentang kecerdasan emosional dapat menempatkannya sebagai prioritas
dirangkum aspek emosi yang mengacu dalam tugas pengasuhan.
pada pendapat Goleman dan Slovey- Untuk meningkatkan kecrdasan
Mayer, dalam 5 ciri yaitu : emosi anak , orang tua dan pendidik
a. Kemampuan mmengenali emosi perlu memberiikan rangsangan
b. Kemampuan mengelola dan rangsangan yang sesuai sehingga anak
mengeksspresikan emosi dapat mempelajari keterampilan
c. Kemampuan memotivasi diri keterampilan emosi dan social yang
d. Kemampuan mengenali emosi baru. beberapa cara yang dapat
orang lain/ empati dilakukan orang tua, diantaranya :
e. Kemampuan membina hubungan a. Orang Tua perlu memeriksa
dengan orang lain kembali cara pengasuhan yang
Kelima aspek emosi ini, selama ini dilakukan, jika perlu
Syamsuyusufdalam nugraha dan bersedia bertindak dengan cara-
rachmawati , 2004 dijabarkan dalam cara yang berlawanan dengan
pemetaan yang sistematis berdasarkan kebiasaan cara pengasuhan selama
aspek/ unsure dan ciri ciri kecerdasan ini seperti:
emosi
Istilah untuk menggambarkan 1) tidak terlalu melindungi;
kecerdasan emosional tidak selalu sama 2) membiarkan anak mengalami
antar ahli satu dengan yang lain. kekecewaan;
pertentangan tentang tepat atau tidaknya 3) tidak terlalu cepat membantu;
istilah kecerdasan emosi untuk 4) mendukung anak untuk
menggambarkan kemampuan individu mengatasi masalah;
yang mampu menunjukkankematangan 5) menunjkkan empati;
emosi masih belum disepakati sampai 6) menetapkan aturan aturan yang
saat ini . Meski demikian, kita dapat tegas dan konsisten.
menyimpulkan berbagai istilah ini b. Memberii perhatian pada tahap
mengacu pada satu hal yang sama tahap perkembangan kecerdasan
berdasarkan pengertian dan aspek aspek emosi
yang diungkapkannya. Paling tidak c. Melatih anak untuk mengenali
mengacu padaistilah yang diungkapkan emosi dan mengelolanya dengan
Daniel Goleman mengenai kemampuan baik

Copyright © 2018, al-Irsyad: Jurnal bimbingan dan konseling Islam| 19


Nasril –Melacak Konsep Dasar Kecerdasan

Adapun rangsangan dicetuskannya dan memperluas


pengembangan kecerdaan emosi yang kemapuan tersebut menjadi lima
perlu dilakukan oleh pendidik kemampuan utama, yaitu:
menurut Nugraha dan Rachmawati a. Mengenali Emosi Diri
(2004) antara lain: Mengenali emosi diri sendiri
a. Memberiikan kegiatan yang merupakan suatu kemampuan
diorganisasikan berdasarkan untuk mengenali perasaan sewaktu
kebutuhan , minat , dan karakter perasaan itu terjadi. Kemampuan ini
anak yang menjadi sasaran merupakan dasar dari kecerdasan
pengembangan kecrdasan emosi. emosional, para ahli psikologi
halm ini terkait dengan prinsip menyebutkan kesadaran diri
orientasi perkembangan . sebagai metamood, yakni kesadaran
b. Pemberian kegiatan yang seseorang akan emosinya sendiri.
diorganisasikan bersifat holistis. Menurut Mayer (Goleman, 2002 :
kegiatan hoistis ini meiputi semua 64) kesadaran diri adalah waspada
aspek perkembanga dan semua terhadap suasana hati maupun
pihak yang terkait dalam proses pikiran tentang suasana hati, bila
tumbuh kembang anak. kurang waspada maka individu
Kecerdasan emosi perlu diasah menjadi mudah larut dalam aliran
sejak dini, karena kecerdasan emosi emosi dan dikuasai oleh emosi.
merupakan salah satu proses Kesadaran diri memang belum
keberhasilan individu dalam berbagai menjamin penguasaan emosi,
aspek kehidupan. kemampuan anak namun merupakan salah satu
mengembangkan kecerdasan prasyarat penting untuk
emosinya, berkorelasi positif dengan mengendalikan emosi sehingga
keberhasilan akademik, social, dan individu mudah menguasai emosi.
kesehatan mentalnya. Anak yang b. Mengelola Emosi
memiliki kecerdasan emosi tinggi Mengelola emosi merupakan
identik dengan anak yang bahagia, kemampuan individu
bermotivasi tinggi, dan mampu dalam menangani perasaan agar
bertahan dalam menjalin berbagai dapat terungkap dengan tepat atau
kondisi stress yang dihadapi. orangtua selaras, sehingga tercapai
dan pendidik memegang peranan keseimbangan dalam diri individu.
penting dalam memberiikan stimulasi Menjaga agar emosi yang
kecerdasan emosi anak, meski merisaukan tetap terkendali
demikian, sebelum mengembangkan merupakan kunci menuju
kecerdasan emosi anak, selayaknya kesejahteraan emosi. Emosi
orangtua dan pendidik yang terlebih berlebihan, yang meningkat dengan
dahulu memiliki kecerdasan emosi intensitas terlampau lama akan
dalam dirinya. mengoyak kestabilan kita (Goleman,
2002 : 77-78). Kemampuan ini
mencakup kemampuan untuk
menghibur diri sendiri, melepaskan
4. Faktor Kecerdasan Emosional kecemasan, kemurungan atau
Goleman mengutip Salovey ketersinggungan dan akibat-akibat
(2002:58-59) menempatkan yang ditimbulkannya serta
menempatkan kecerdasan pribadi kemampuan untuk bangkit dari
Gardner dalam definisi dasar tentang perasaan-perasaan yang menekan.
kecerdasan emosional yang c. Memotivasi Diri Sendiri

Copyright © 2018, al-Irsyad: Jurnal bimbingan dan konseling Islam| 20


Nasril –Melacak Konsep Dasar Kecerdasan

Presatasi harus dilalui dengan Kemampuan dalam membina


dimilikinya motivasi dalam diri hubungan merupakan suatu
individu, yang berarti memiliki keterampilan yang menunjang
ketekunan untuk menahan diri popularitas, kepemimpinan dan
terhadap kepuasan dan keberhasilan antar pribadi
mengendalikan dorongan hati, serta (Goleman, 2002 : 59). Keterampilan
mempunyai perasaan motivasi yang dalam berkomunikasi merupakan
positif, yaitu antusianisme, gairah, kemampuan dasar dalam
optimis dan keyakinan diri. keberhasilan membina hubungan.
d. Mengenali Emosi Orang Lain Individu sulit untuk mendapatkan
Kemampuan untuk mengenali apa yang diinginkannya dan sulit
emosi orang lain disebut juga juga memahami keinginan serta
empati. Menurut Goleman (2002 : kemauan orang lain.
57) kemampuan seseorang untuk Orang-orang yang hebat dalam
mengenali orang lain atau peduli, keterampilan membina hubungan
menunjukkan kemampuan empati ini akan sukses dalam bidang
seseorang. Individu yang memiliki apapun. Orang berhasil dalam
kemampuan empati lebih mampu pergaulan karena mampu
menangkap sinyal-sinyal sosial yang berkomunikasi dengan lancar pada
tersembunyi yang mengisyaratkan orang lain. Orang-orang ini populer
apa-apa yang dibutuhkan orang lain dalam lingkungannya dan menjadi
sehingga ia lebih mampu menerima teman yang menyenangkan karena
sudut pandang orang lain, peka kemampuannya berkomunikasi
terhadap perasaan orang lain dan (Goleman, 2002 : 59). Ramah tamah,
lebih mampu untuk mendengarkan baik hati, hormat dan disukai orang
orang lain. lain dapat dijadikan petunjuk positif
Rosenthal dalam penelitiannya bagaimana siswa mampu membina
menunjukkan bahwa orang-orang hubungan dengan orang lain.
yang mampu membaca perasaan Sejauhmana kepribadian siswa
dan isyarat non verbal lebih mampu berkembang dilihat dari banyaknya
menyesuiakan diri secara hubungan interpersonal yang
emosional, lebih populer, lebih dilakukannya.
mudah beraul, dan lebih peka
(Goleman, 2002 : 136). Nowicki, ahli 5. Dimensi-Dimensi Kecerdasan
psikologi menjelaskan bahwa anak- Emosional
anak yang tidak mampu membaca Berdasarkan definisi tersebut, Mayer
atau mengungkapkan emosi dengan & Salovey (1997) membagi emotional
baik akan terus menerus merasa intelligence kedalam 4 (empat)
frustasi (Goleman, 2002 : 172). cabang, yaitu :
Seseorang yang mampu membaca a. Persepsi Emosi (Emotional
emosi orang lain juga memiliki Perception)
kesadaran diri yang tinggi. Semakin b. Integrasi Emosi (Emotional
mampu terbuka pada emosinya Integration)
sendiri, mampu mengenal dan c. Pemahaman Emosi (Emotional
mengakui emosinya sendiri, maka Understanding)
orang tersebut mempunyai d. Pengaturan Emosi (Emotional
kemampuan untuk membaca Management)
perasaan orang lain. Dimensi-dimensi emotional
e. Membina Hubungan intelligence menurut Mayer & Salovey

Copyright © 2018, al-Irsyad: Jurnal bimbingan dan konseling Islam| 21


Nasril –Melacak Konsep Dasar Kecerdasan

(1997) lebih dikenal dengan sebutan akan membantu anak untuk


four branch model of emotional menggeneralisasi perasaan yang
intelligence. Keempat cabang tersebut dirasakan oleh diri sendiri pada
disusun mulai dari kemampuan yang orang lain. Ia akan menggunakan
menggunakan proses psikologi paling pengalamannya pada saat
dasar hingga yang kompleks (yang merasakan sensasi tertentu dalam
membutuhkan penggabungan dari mengenali sensasi yang dirasakan
beberapa proses psikologi). Dibawah oleh orang lain.
ini akan dipaparkan penjelasan Lebih lanjut, kemampuan individu
mengenai keempat cabang dalam memahami emosi yang
tersebut, yaitu : dirasakan akan sampai pada tahap
dimana ia mampu
a. Persepsi Emosi (Emotional mengekspresikan perasaan secara
Perception) akurat dan mengekspresikan
Kemampuan individu untuk kebutuhan yang mengitari
mengenali emosi, baikyang perasaan-perasaan tersebut. Ia
dirasakan oleh diri sendiri juga sensitif terhadap ekspresi
maupun oleh orang lain.Cabang emosi yang tidak sesuai atau yang
pertama dari emotional dimanipulasi, karena individu
intelligence dititikberatkan pada dengan emotional intelligence yang
persepsiemosi, yaitu kemampuan baik memahami ekspresi dan
individu untuk mengidentifikasi manifestasi dari emosi.
emosi secara akurat.Sejak bayi b. Integrasi Emosi (Emotional
sampai dengan awal masa kanak- Integration)
kanak, anak mulai belajar kemampuan individudalam
untukmengidentifikasi serta memanfaatkan sensasi emosi yang
membedakan emosi yang dirasakan untuk menghadapi
dirasakan oleh diri sendiri masalahmasalahyang berkenaan
danorang lain. Pada awalnya, bay i dengan sistem kognisi.
akan belajar untuk membedakan Cabang kedua dari emotional
emosiberdasarkan ekspresi wajah intelligence adalah integrasi emosi
yang ditampilkan, kemudian yang menitikberatkan peran
memberiikan responterhadap emosi dalam menghadapi masalah
reaksi tersebut. Semakin besar, ia yang berkenaan dengan sistem
akan semakin akurat kognisi. Emosi bertindak sebagai
dalammengidentifikasi sensasi suatu sistem yang memberiikan
tubuh yang dirasakan, baik sensasi tanda atau sinyal-sinyal tertentu
yang dirasakan olehdiri sendiri sejak lahir. Semakin matang,
maupun sensasi yang terjadi di sinyal-sinyal tersebut mulai dapat
lingkungan sekitarnya. dimanfaatkan dalam aktivitas
Perasaan dapat dikenali tidak kognisi yaitu dengan cara
hanya didalam diri sendiri, mengarahkan perhatian individu
melainkan juga pada orang lain pada hal-hal yang penting.
atau objek lain. Pada Kontribusi emosi yang kedua
perkembangannya, anak mulai dalam melakukan aktivitas
memberiikan atribut mengenai kognisi adalah dengan
perasaan pada benda hidup “menempatkan” emosi pada suatu
maupun benda mati. Imajinasi ini hal sehingga dapat lebih mudah
untuk dipahami. Individu akan

Copyright © 2018, al-Irsyad: Jurnal bimbingan dan konseling Islam| 22


Nasril –Melacak Konsep Dasar Kecerdasan

mencoba untuk menempatkan dan dapat


dirinya pada posisi oranglain yang menggunakanpengetahuan
merasakan sensasi emosi tertentu mengenai emosi yang dirasakan
dan mencoba untuk merasakan untuk mengetahui
emosi tersebut pada dirinya bagaimanapenerapannya dalam
sendiri ketika dimintai pendapat kehidupan sehari-hariCabang
mengenai emosi yang ketiga dari emotional intelligence
dirasakan oleh suatu karakter adalah pemahaman emosi
pada sebuah cerita atau pada saat yangmenitikberatkan pada
diminta untuk menentukan emosi kemampuan individu untuk
yang dirasakan oleh orang lain. memahami emosi yangdirasakan
Dalam perkembangannya, serta bagaimana penerapannya
kemampuan untuk memanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari.
sensasi emosi yang dirasakan Setelahindividu menyadari emosi
akan disertai dengan yang dirasakan, ia mulai untuk
perencanaan. Ia mampu untuk memberii nama danmenyadari
membuat antisipasi pada saat hubungan yang terjadi diantara
memasuki sekolah baru. Dengan emosi-emosi yang telah ia beri
kata lain, terdapat sebuah proses nama.
dimana emosi dapat dihasilkan, Kemampuan yang paling
dirasakan, dimanipulasi, serta mendasar dari cabang ini adalah
diuji sehingga emosi tersebut individu mampu untuk memberii
dapat lebih mudah untuk nama pada emosi yang sedang ia
dipahami. Semakin akurat rasakan serta menyadari
individu merasakan sensasi emosi persamaan serta perbedaan yang
dan semakin realistis proses mendasari terjadinya emosi
tersebut terjadi, individu akan tersebut. Ia mulai memahami
semakin terbantu untuk perbedaan dan persamaan antara
melakukan pilihan-pilihan dalam suka dan cinta, antara gangguan
kehidupan. Perputaran mood yang (annoyance) dan marah, dan lain
dirasakan individu dapat merubah sebagainya. Secara bersamaan,
cara pandang individu sehingga individu juga belajar untuk
mendorong individu untuk memahami emosi yang dirasakan
melihat suatu hal dari berbagai pada saat berinteraksi dengan
sudut pandang. Lebih lanjut, orang lain. Orang tua mengajarkan
individu akan mampu untuk anak mengenai hubungan antara
memahami bahwa emosi dengan suatu situasi
perbedaanpemikiran serta tertentu. Misalnya orang tua
tingkah laku yang ditampilkan mengajarkan hubungan antara
disebabkan oleh jenis mood yang rasa sedih dan kehilangan dengan
berbeda-beda. cara membantu anak untuk
c. Pemahaman Emosi (Emotional menyadari bahwa ia merasa sedih
Understanding) karena teman dekatnya tidak mau
the ability to understand complex berteman dengannya lagi.
emotions and emotional “chains”, Pengetahuan mengenai emosi
how emotions transition from one yang dirasakan dimulai sejak
stage to another, yang artinya masa kanak-kanak dan akan
adalah kemampuanindividu untuk berkembang seiring dengan
memahami emosi yang dirasakan berjalannya waktu, dimana

Copyright © 2018, al-Irsyad: Jurnal bimbingan dan konseling Islam| 23


Nasril –Melacak Konsep Dasar Kecerdasan

individu akan semakin memahami kemampuan individu dalam


arti dari emosi-emosi tersebut. meregulasi emosi yang dirasakan.
Semakin berkembang, individu Individu diharapkan terbuka dan
mulai menyadari adanya emosi memiliki toleransi pada reaksi
yang kompleks dan kontradiktif emosi yang timbul, baik reaksi
pada beberapa situasi tertentu. emosi yang menyenangkan
Anak belajar bahwa mungkin saja maupun yang tidak
ia merasa benci dan cinta pada menyenangkan. Hal ini dapat
satu orang yang sama. Kombinasi menjadi pembelajaran untuk
atau percampuran antara dapat melakukan regulasi emosi
beberapa emosi mulai terbentuk. ketika merasakan sensasi emosi
Misalnya, perasaan kagum yang sama dalam suatu situasi
terkadang dilihat sebagai tertentu. Dalam pertumbuhannya,
kombinasi antara rasa takut dan orang tua mengajarkan anak
terkejut. Emosi biasanya untuk tidak mengekspresikan
terbentuk seperti rangkaian rantai perasaan tertentu, misalnya
yang berpola; misalnya rasa mengajarkan anak untuk tetap
marah akan diikuti dengan dapat tersenyum di depan umum
perilaku marah-marah yang ketika ia merasa sedih,
diekspresikan, kemudian akan mengajarkan anak untuk pergi ke
diikuti dengan rasa puas atau kamar ketika merasa marah. Anak
perasaan bersalah, tergantung akan menginternalisasikan
pada situasi yang sedang ia pembagian antara perasaan dan
hadapi. Individu memiliki alasan tindakan. Anak mulai belajar
tersendiri pada saat menampilkan bahwa emosi dapat dipisahkan
suatu urutan emosi. Misalnya, dari tingkah laku. Orang tua juga
individu yang merasa tidak mulai untuk mengajarkan anak
dicintai cenderung untuk menolak mengenai strategi yang dapat
perhatian dari orang lain karena digunakan untuk mengontrol
nantinya takut untuk disakiti. suatu reaksi emosi (misalnya
Pemikiran atau pertimbangan dengan meminta anak untuk
mengenai urutan emosi atau menghitung sampai 10 ketika
perasaan yang akan ditampilkan merasa marah). Hal ini akan
dalam hubungan interpersonal membantu individu untuk dapat
merupakan inti dari menampilkan tingkah laku yang
emotionalintelligence. sesuai dengan tuntutan
d. Pengaturan Emosi (Emotional lingkungan meskipun ia
Management) merasakan sensasi emosi yang
Kemampuan individu tidak menyenangkan. Semakin
dalammemadukan data-data matang, individu akan semakin
mengenai emosi yang dirasakan mampu untuk meregulasi emosi
oleh diri sendiri maupunorang yang dirasakan. Ia mulai dapat
lain untuk menentukan tingkah memilah seberapa besar atensi
laku yang paling efektif yang yang harus ia berikan pada mood
akanditampilkan pada saat tertentu yang ia rasakan dan ia
berinteraksi dengan orang lain. mengetahui dengan jelas
Cabang keempat dari emotional bagaimana mood tersebut
intelligence adalah pengaturan mempengaruhi dirinya dalam
emosi yang menitikberatkan pada berinteraksi di lingkungan sosial.

Copyright © 2018, al-Irsyad: Jurnal bimbingan dan konseling Islam| 24


Nasril –Melacak Konsep Dasar Kecerdasan

Regulasi tetap menjadi perhatain definisi-faktor/. diakses tanggal 12


meskipun individu mencoba Februari 2018.
nutuk meningkatkan mood yang Haryanto. 2010. Pengertian Kecerdasan
buruk, meminimalisir mood yang Emosional Anak.
baik, atau mencoba untuk tidak (Online).http://belajarpsikologi.co
merasakan mood itu sama sekali. m/pengertian-kecerdasan-
Dengan demikian, pengaturan emosional-eq/. Diakses tanggal 12
emosi individu dikatakan optimal Februari 2018.
bila ia mampu untuk mengatur Goleman, D. 1997 Emotional intelligence
dan memahami emosi yang Alih Bahasa: Termaya T Gramedia
dirasakan tanpa perlu membesar- Pustaka Utama Jakarta
besarkan atau meminimalisir _________. 1999 Kecerdasan
kepentingannya. emosionaluntuk mencapai puncak
KESIMPULAN prestasi. AlihBahasa: Widodo
Berdasarkan penjelasan di atas, Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
dari dapat disimpulkan bahwa Masher Riana. 2011. emosi anak usia
Kecerdasan emosional adalah dini dan strategi
kemampuan untuk mengenali, mengolah, pengembangannya. Jakarta :
dan mengontrol emosi agar anak mampu Kencan Pranada Media Group
merespon secara positif setiap kondisi Maslahah, Ratna Eka. 2007. ”Pengaruh
yang merangsang munculnya emosi- Kecerdasan Emosional terhadap
emosi ini. keterampilan emosi dan social, TingkatPemahaman Akuntansi
akan lebih mampu mengatasi berbagai dengan Kepercayaan Diri
masalah yang timbul selama proses sebagai Variabel Pemoderasi”.
perkembangannya menuju manusia Skripsi. Universitas Islam
dewasa. tidak hanya itu, dengan Indonesia. Yogyakarta.
keterampilan emosi dan sosialnya, Melandy, Rissyo dan Nurna Aziza.
seseorang pun lebih mampu mengatasi 2006. ”Pengaruh Kecerdasan
tantangan tantangan emosional dalam Emosionalterhadap Tingkat
kehidupan modern. Pemahaman Akuntansi,
Berbagai penelitian dalam bidang Kepercayaan Diri sebagai
psikologi telah membuktikan bahwa Variabel Pemoderasi”.
seseorang yang memiliki kecerdasan Simposium Nasional Akuntansi
emosional yang tinggi adalah orang yang ke 9 Padang.
bahagia , percaya diri, popular, dan lebih Suryaningrum, Sri dan Eka Indah
sukses dengan orang lain, dapat Trisnawati. 2003. Pengaruh
mengelola strees, dan memiliki kesehatan Kecerdasan Emosionalterhadap
mental yang baik. Pendidikan Akuntansi.
Simposium Nasional Akuntansi
VI. Surabaya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Anonimus. Pengertian Kecerdasan


Emosional Menurut Para Ahli
Definisi Factor. (Online).
http://rumahkemuning.com/2013
/05/pengertian-kecerdasan-
emosional-menurut-para-ahli-

Copyright © 2018, al-Irsyad: Jurnal bimbingan dan konseling Islam| 25

Anda mungkin juga menyukai