Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Kecerdasaan Intelektual

2.1.1 Pengertian Kecerdasan Intelektual

Menurut Wikipedia, Kecerdasan Intelektual adalah istilah umum yang di gunakan untuk

menjelaskan sifat dan pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan

menalar, merencanakan, memecahan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan,

menggunakan bahasa, daya tangkap dan belajar.

Dalam kehidupan sehari-hari orang bekerja, berfikir menggunakan pikiran inteleknya.

Cepat tidaknya dan terpecahkan atau tidaknya suatu masalah tergantung pada kemampuan

intelegensinya. Dilihat dari intelektualnya, kita dapat mengatakan cerdas,berakal, dan berpikir

jernih berdasarkan ilmu pengetahuan, yang mempunyai kecerdasan tingg terutama yang

menyangkut pemikiran dan pemahaman (Pratiwi, 2011).

Menurut Zakiah (2013), Kecerdasan Intelektual merupakan kemampuan seseorang untuk

memperoleh pengetahuan, menguasai dan menerapkannya dalam menghadapi masalah.

Menurut Robbins (2001 :57), Kecerdasan Intelektual adalah kemampuan yang di

perlukan untuk menjalankan kegiatan mental, berpikir, menalar dan memecahkan masalah.

Menurut Sunar (2010 : 160), Kecerdasan Intelektual (IQ) dapat didefenisikan sebagai

kemampuan untuk bekerja secara abstrak, baik menggunakan ide-ide, simbol, hubungan logis,

maupun konsep-konsep teoritis. Kemampuan untuk mengenali dan belajar serta menggunakan

abstraksi tersebut. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah termasuk masalah yang baru
Dari beberapa definisi di atas, Kecerdasan Intelektual merupakan kemampuan untuk

berpikir dan memahami serta kemampuan untuk memecahkan sebuah masalah.

2.1.2 Komponen - Komponen Kecerdasan Intelektual

Komponen-komponen kecerdasaan intelektual menurut Stenberg dalam Dwijayanti

(2009 : 58) adalah sebagai berikut :

1) Kemampuan memecahkan Masalah

Kemampuan memecahkan masalah yaitu mampu menunjukkan pengetahuan mengenai

masalah yang di hadapi, mengambil keputusan tepat, menyelesaikan masalah secara

optimal, menunjukkan pikiran jernih.

2) Inteligensi Verbal

Inteligensi verbal yaitu kosa kata baik, membaca dengan penuh pemahaman, ingin tahu

secara intelektual, menunjukkan keingintahuan.

3) Inteligensi Praktis

Inteligensi praktis yaitu tahu situasi, tahu cara mencapai tujuan, sadar terhadap dunia

sekeliling, menunjukkan minat terhadap dunia luar.

2. 2 Kecerdasan Emosional

2.2.1 Pengertian Kecerdasan Emosional

Kecerdasan Emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai,

mengelola serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya (Wikipedia).

Kehidupan modern kata Kanfer (1979) telah menimbulkan kecemasan, egoisme, dan juga

depresi, tetapi semangat hidup manusia tak dapat di tekan dan dapat mendatangkan problem-
problem kemanusiaan yang lain hampir seluruh belahan dunia. Hal ini menuntut kepekaan dan

ketahanan jiwa kemanusian kita dalam menyikapi serta cara pandang kita mengenai kecerdasan

emosi.

Menurut Goleman (2002:56) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah

kemampuan lebih yang dimilliki individu dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi

kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.

Menurut Agustian (2003:61), kecerdasan emosional adalah serangkaian kecakapan untuk

melapangkan jalan di dunia yang penuh liku-liku permasalahan sosial.

Ari Ginanjar (2003:62), juga menyimpulkan bahwa Kecerdasan emosional adalah sebuah

kemampuan untuk “mendengarkan” bisikan emosi, dan menjadikannya sebagai sumber

informasi maha penting untuk memahami diri sendiri dan orang lain demi mencapai sebuah

tujuan.

Dari beberapa definisi di atas, Kecerdasan Emosial adalah kemampuan dalam

mengendalikan emosi di dalam berbagai situasi agar lebih bisa memahami diri sendiri dan orang

lain.

2.2.2 Komponen – Komponen Kecerdasan Emosional

Psikolog Daniel Goleman mengemukakan bahwa setidaknya ada 5 komponen penting dalam

Kecerdasan Emosional yaitu:

1. Kesadaran diri

Kesadaran diri merupakan kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri dan

hal tersebut merupakan bagian terpenting dari kecerdasan emosi. Melalui kesadaran diri ini
seseorang akan sangat menyadari akan akibat dari tindakan yang ia lakukan baik bagi dirinya

sendiri maupun orang lain. Untuk mencapai taraf  "sadar diri" maka seseorang harus bertanya

pada diri sendiri akan kekuatan dan keterbatasan yang ia miliki. Goleman menyatakan bahwa

orang yang memiliki kesadaran diri yang baik akan memiliki jiwa humor, percaya diri akan

kemampuan dan kapasitasnya dan menyadari akan pandangan orang lain terhadap dia.

2. Pengaturan diri

Selain memiliki kesadaran diri, kecerdasan emosi mengharuskan anda juga memiliki

kemampuan untuk mengatur dan mengelola emosi. Anda harus belajar mengelola suatu konflik

dengan baik. Orang yang memiliki pengaturan diri yang baik akan mudah beradaptasi terhadap

perubahan kondisi di sekitarnya. 

3.Keterampilan Sosialisasi

Kemampuan berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain adalah aspek penting dalam

kecerdasan emosi. Seseorang harus dapat menjadi manusia yang mudah diajak bergaul sehingga

tidak cenderung individualis. Dalam dunia kerja, memiliki banyak rekan kerja akan lebih

nyaman dibanding menjadi pekerja yang dikucilkan dan tidak disenangi. Kemampuan sosialisasi

ini mencakup kemampuan komunikasi, mendengarkan, kepemimpinan, komunikasi bahasa tubuh

dan lainnya.

4. Empati

Empati adalah kemampuan memahami perasaan dan kondisi orang lain. Anda harus peka

terhadap perasaan orang lain baik itu senang, sedih, putus asa, frustasi dan lainnya. anda harus

bisa menempatkan diri anda sebagai bagian dari perasaan mereka. Dengan begitu orang lain akan

merasa mereka memiliki partner dalam kehidupan. Dalam karir, empat dapat membuka sifat-sifat

orang lain bahkan atasan yang sebelumnya tidak pernah kita ketahui. Dengan begitu kita dapat
mengantisipasi dan memahami apa yang sedang terjadi dengan rekan kerja kita.

5. Motivasi

Dorongan dari dalam diri merupakan bagian dari kecerdasan emosi. Dalam darah mereka akan

mengalir energi-energi pembangkit yang menggiring seseorang tersebut ke puncak kesuksesan.

Dorongan tersebut bisa dari berbagai hal mulai dari uang, ketenaran, pujian, pengakuan diri.

Mereka yang memiliki motivasi baik akan cenderung berorientasi pada aksi nyata dengan

menetapkan tujuan, meraih prestasi sebaik mungkin dan selalu berusaha memberikan yang

terbaik dalam pekerjaannya. Mereka juga cenderung memiliki banyak inisiatif dalam bekerja. 

Anda mungkin juga menyukai