Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM STUDI MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI Interpersonal Skill

Kecerdasan
Emosional
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI
MATA KULIAH
Interpersonal Skill

Pengertian kecerdasan emosional


Kecerdasan emosional (bahasa Inggris: emotional quotient,
disingkat EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima,
menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang
lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan
terhadap informasi akan suatu hubungan. Sedangkan,
kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk
memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan.
Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah
penting dengan kecerdasan intelektual (IQ). Sebuah penelitian
mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih
penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan
kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

Definisi kecerdasan emosional


Kecerdasan emosional (emotional quotient adalah kemampuan
seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol
emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Apa yang dimaksud dengan kecerdasan emosional atau emotional
quotient ?
• Kecerdasan adalah kemampuan kognitif pada suatu individu
untuk memberikan alasan yang baik, belajar dari pengalaman,
dan mengahadapi tuntutan hidup sehari-hari (Lahey, 2007),
sedangkan
• Chaplin (2009) mendefinisikan kecerdasan (intelligence) adalah:
• Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi
baru secara cepat dan efektif;
• Kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif;
• Kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan
cepat sekali.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

Definisi kecerdasan emosional


 Gardner dalam Sariolghalam, Noruzi, dan Rahimi (2010)
menjelaskan bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk
menciptakan produk yang efektif atau penawaran jasa yang
bernilai dalam budaya, sekelompok kemampuan yang
memungkinkan manusia untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupannya serta potensi untuk menemukan atau
menciptakan solusi untuk masalah, yang melibatkan
pengetahuan-pengetahuan yang baru.

Dari tiga definisi di atas dapat dikemukakan bahwa kecerdasan


adalah kemampuan kognitif individu dalam menghadapi,
menyesuaikan diri terhadap situasi baru, dan dalam hal-hal
kaitannya dengan inovasi.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

Definisi kecerdasan emosional


 Menurut Goleman (1999) emosi merupakan suatu perasaan yang
berkaitan dengan amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan,
cinta, terkejut, jengkel dan malu. Dari penjelasan di atas bahwa
emosi merupakan suatu tindakan, ketidakstabilan pikiran,
perasaan, nafsu, yang tidak terkendali.
 Sedangkan Goleman (1999) mendefinisikan bahwa kecerdasan
emosi merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan kita
sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri
sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri
sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
 Dari kedua definisi tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwa
kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk menggunakan
dan mengelola emosi untuk diri sendiri dan orang lain dan
kaitannya dalam mengembangkan potensi diri dan sesuai dengan
dimensidimensi yang ada pada Goleman.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

Definisi kecerdasan emosional


 Kecerdasan emosional mencakup kemampuan-kemampuan yang
berbeda, tetapi saling melengkapi, dengan kecerdasan akademik,
yaitu kemampuan-kemampuan kognitif murni yang diukur dengan
Inteligence Quotion (IQ). Banyak orang yang cerdas, dalam arti
terpelajar, tetapi tidak mempunyai kecerdasan emosi.
 Goleman (2002) mengatakan bahwa kecerdasan emosional
merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan
perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan
dalam hubungan dengan orang lain.
 Kecerdasan emosional mencakup kemampuan-kemampuan yang
berbeda, tetapi saling melengkapi, dengan kecerdasan akademik,
yaitu kemampuan-kemampuan kognitif murni yang diukur dengan
Inteligence Quotion (IQ). Banyak orang yang cerdas, dalam arti
terpelajar, tetapi tidak mempunyai kecerdasan emosi.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

Empat dimensi definisi kecerdasan emosi


menurut Goleman
1. Self-awareness yaitu kemampuan manusia untuk secara akurat
memahami diri sendiri dan tetap sadar terhadap emosi diri ketika
emosi muncul, termasuk tetap mempertahankan cara manusia
dapat merespons situasi tertentu dan orang-orang tertentu di
dalamnya terdapat kesadaran emosi (emotional awareness),
penilaian diri yang akurat (accurate self-assessment), dan
kepercayaan diri (self confidence);
2. Social Awareness, adalah kemampuan manusia untuk secara tepat
menangkap emosi orang lain dan mengerti apa yang benar-benar
terjadi, dapat diartikan memahami apa yang orang lain pikirkan dan
rasakan walaupun tidak merasakan yang sama, di dalamnya
terdapat: empati, orientasi pelayanan (service orientation),
kesadaran berorganisasi (organizational awareness) ;
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

Empat dimensi definisi kecerdasan emosi menurut


Goleman
3. Self Management, adalah kemampuan untuk menggunakan kesadaran
emosi manusia untuk tetap fleksibel dan secara positif mengarahkan
perilaku diri manusia itu sendiri, yang berarti mengelola reaksi emosi
manusia itu sendiri kepada semua orang dan situasi, di dalamnya
terdapat: kontrol emosi diri (emotional self-control), dapat dipercaya
(trustworthiness), teliti (conscientiousness), kemampuan beradaptasi
(adaptability), dorongan berprestasi (achievement drive), inisiatif ;
4. Relationship Management, kemampuan untuk menggunakan
kesadaran emosi manusia dan emosi orang lain untuk mengelola
interaksi yang berhasil, termasuk berkomunikasi dengan jelas dan
efektif untuk mengatasi konflik, yang didalamnya terdapat memajukan
orang lain (developing others), dapat mempengaruhi (influence),
komunikasi (communication), manajemen konflik (conflict
management), dapat memimpin (visionary leadership), catalyzing
change, membangun ikatan (building bonds), kerjasama dan
berkolaborasi (teamwork and collaboration).
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

Komponen Kecerdasan Emosional


Goleman (2002) memperluas kecerdasan
emosional menjadi lima kemampuan utama,
yaitu:
1.Mengenali Emosi Diri
 Mengenali emosi diri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali
perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Hal ini menyebabkan individu
menyadari emosi yang sedang dialami serta mengetahui penyebab
emosi tersebut terjadi serta memahami kuantitas, intensitas, dan
durasi emosi yang sedang berlangsung. Kesadaran akan intensitas
emosi memberi informasi mengenai besarnya pengaruh kejadian
tersebut pada individu. Intensitas yang tinggi cenderung memotivasi
individu untuk bereaksi sedangkan intensitas emosi yang rendah tidak
banyak mempengaruhi individu secara sadar.
 Kesadaran diri (metamood) memang belum menjamin penguasaan
emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk
mengendalikan emosi sehingga individu mudah menguasai emosi.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

2. Mengelola Emosi
 Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan
agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai
keseimbangan dalam diri individu. Individu dapat mengungkapkan emosinya
dengan kadar yang tepat pada waktu yang tepat dengan cara yang tepat
(Aristoteles dalam Goleman 2004).
 Tujuan pengendalian diri adalah keseimbangan emosi bukan menekan emosi,
karena setiap perasaan memiliki nilai dan makna tersendiri. Menjaga agar
emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju
kesejahteraan emosi.
 Emosi berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan
mengoyak kestabilan kita (Goleman, 2002). Kemampuan ini mencakup
kemampuan untuk menghibur diri sendiri ketika ditimpa kesedihan, melepaskan
kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat yang
ditimbulkannya serta kemampuan untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang
menekan.
 Orang-orang yang buruk kemampuannya dalam keterampilan ini akan terus-
menerus bertarung melawan perasaan murung, sementara mereka yang pintar
dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan
dalam kehidupan (Goleman, 1996).
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

3. Memotivasi Diri Sendiri


 Prestasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri
individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri
terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta
mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusiasme,
gairah, optimis dan keyakinan diri. Keterampilan memotivasi diri
memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala
bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung
lebih jauh produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka
kerjakan (Goleman, 1996).
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

4. Mengenali Emosi Orang Lain (Empati)


 Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati.
Empati adalah dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,
mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling
percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang
(Setrianingsih, 2006).
 Empati dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang
terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan
terampil membaca perasaan orang lain, sebaliknya orang yang tidak
mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan
tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain.
 Goleman (2002) mengatakan bahwa kemampuan seseorang untuk
mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan empati
seseorang. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu
menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan
apa- apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima
sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih
mampu untuk mendengarkan orang lain
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

5. Membina Hubungan (Sosial)


 Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan
sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain.
Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan yang
menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi
(Goleman, 2002).
 Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam
keberhasilan membina hubungan. Individu sulit untuk mendapatkan apa
yang diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta kemauan
orang lain.
 Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan
sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena
mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini
populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang menyenangkan
karena kemampuannya berkomunikasi (Goleman, 2002).
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

Mengapa kita perlu memahami kecerdasan


emosional ???

Penelitian yang dilakukan oleh Goleman (Ubaydillah, 2004:1) menunjukkan


bahwa kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20% sisanya
80% ditentukan oleh faktor yang disebut kecerdasan emosional (EQ).
Kecerdasan emosional (EQ) membantu Anda menciptakan hubungan yang
lebih kuat, terstruktur, mampu mengatasi stres dan tekanan ditempat kerja
maupun dalam kehidupan pribadi.
Biasanya pribadi seperti ini adalah yang mencapai puncak kesuksesan.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

4 ciri Kecerdasan Emosional yang Tinggi


1. Memikirkan Reaksinya
 Kecerdasan emosional dapat berarti mengenali perbedaan antara reaksi
emosi yang baik dan reaksi emosi yang buruk terhadap suatu keadaan.
Emosi berisi informasi penting yang bermanfaat bagi fungsi pribadi dan
sosial. Tapi terkadang emosi ini juga dapat mempengaruhi kita dan
membuat kita berperilaku tidak sesuai dengan keinginan kita.
 Orang yang memiliki kecerdasan emosional rendah cenderung bereaksi
tanpa mempertimbangkan baik dan buruk dari suatu situasi yang sedang
dihadapinya. Orang yang kurang mampu mengatur perasaan negatifnya
jauh lebih mungkin mengalami kesulitan untuk menjalani kehidupan
sosial.
 Hal itu bisa berakibat bertambah parahnya rasa depresif pada seseorang.
Orang dengan depresi berat terbukti mengalami kesulitan dalam
memahami dan mengatur emosi mereka. Penelitian telah menunjukkan
bahwa banyak gejala depresi yang muncul pada orang dengan kecerdasan
emosi yang lebih rendah.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

2. Melihat Suatu Situasi Sebagai Tantangan


 Jika kita senantiasa melihat situasi sulit sebagai tantangan,
kemungkinan besar kita memiliki kecerdasan emosional yang
tinggi. Sikap optimisme ini adalah bentuk nyata bahwa kita
mampu mengenali emosi negatif dalam diri kita, tapi memilih
berfokus pada hal yang positif saja.
 Contohnya ketika seseorang kehilangan pekerjaan. Seseorang
dengan kecerdasan emosional yang baik mungkin menganggap
emosi mereka sebagai tanda untuk mulai mengambil tindakan
dalam menghadapi tantangan maupun untuk mengendalikan
pikiran dan perasaan mereka.
 Tetapi, seseorang dengan kemampuan emosional yang buruk
mungkin akan terus memikirkan bagaimana dia kehilangan
pekerjaan. Lalu menganggap dirinya sebagai pengangguran tanpa
harapan, hingga akhirnya mengalami depresi.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

3. Bisa Mengatur Emosi Untuk Hal Positif


 Memang ada saat-saat ketika emosi menguasai seseorang. Tetapi, jika
kita adalah orang yang cerdas secara emosional, maka ada kemungkinan
ketika itu terjadi kita bisa mengatur emosimu untuk hal positif bagi diri
sendiri.
 Contohnya, rasa cemas pada level standar bisa meningkatkan kinerja
kognitif seseorang. Tapi, rasa cemas yang berlebih dapat menghambat
pencapaian kognitif. Maka, mengetahui bagaimana menemukan "porsi"
kecemasan yang tepat bisa membantumu mendapatkan hal positif
tersebut.
 Moderasi adalah kunci ketika ingin mengatur emosi kita sendiri. Orang
yang cerdas secara emosional memahami hal ini dan memiliki
keterampilan untuk mengatur emosi mereka dengan tepat. Mungkin, ini
adalah alasan mengapa kecerdasan emosional berkaitan dengan tingkat
rasa cemas yang lebih rendah.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

4. Dapat Menempatkan Diri Pada Posisi Orang Lain


 Ini adalah kemampuan untuk berempati. Jika kita dapat memanfaatkan
keterampilan ini, maka itu pertanda kita memiliki kecerdasan emosional
yang tinggi.
 Kecerdasan emosional in sangat penting bagi para “pekerja emosi”, yakni
pekerja yang harus mengelola emosi mereka sesuai dengan aturan
organisasi tempat kerjanya. Ini mencakup pekerjaan yang berhubungan
dengan pelanggan karena pekerja mungkin harus bersimpati dengan
pelanggan, terlepas dari kenyataan bahwa pelanggan mungkin meneriaki
mereka.
 Inilah sebabnya mengapa pelatihan kecerdasan emosional menjadi sering
dilakukan di banyak kantor. Kebanyakan pelatihan berfokus pada
manajemen dan ekspresi emosi, yang secara langsung terkait dengan
komunikasi dan kinerja pekerjaan.
 Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa kecerdasan emosional
adalah kemampuan kognitif yang bisa meningkat di sepanjang usia kiat.
Jadi, jangan takut jika saat ini kita tidak menemukan tanda-tanda di atas
pada diri kita. Sebab, masih ada waktu bagi kita untuk meningkatkan
kecerdasan emosional kita.
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

7 ciri kita perlu meningkatkan Kecerdasan


Emosional

1. Gampang Strees
2. Sulit Mengungkapan Perasaan
3. Gampang Mengambil Kesimpulan
4. Sering Menyimpan Dendam
5. Tidak Tahu Faktor Yang Membangkitkan Semangat
6. Tidak Pernah Marah Sama Sekali
7. Gampang Tersinggung
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI MATA KULIAH
Interpersonal Skill

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai