Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENYIMPANGAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA dan SEKILAS


TENTANG KEKUFURAN

DISUSUN OLEH:

Riandy Abdillah K

(10221030)

Iqbal Fauzi

(10221031)

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, atas selesainya tugas makalah
pertama kami ini. Tak lupa pula kita panjatkan sholawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan
para pengikutnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah kami ucapkan atas terselesaikannya tugas Aqidah kami ini yang berjudul
“Penyimpangan Dalam Kehidupan Manusia dan Sekilas Tentang Kekufuran”. Yang di berikan
oleh dosen kami tercinta Ibu Hj. Indri Silpiani, M.Pd ,semoga beliau tetap selalu dalam keadaan
sehat selalu dan menilai tugas kami dengan baik.

Kami sadar apabila dakam pengerjaan ini masih ada dalam kesalahan karena pada
dasarnya kami masih sama-sama belajar. Kami harap rekan-rekan mahasiswa disini dapat
mengerti enga napa yg kami sampaikan .

Tasikmalaya, 10 Oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. TUJUAN MAKALAH.........................................................................................................2
D. Sistematika Penulisan...........................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI...................................................................................................................3
2.1 Penyimpangan dalam kehidupan manusia dan sekilas tentang kekufuran.......................3
2.1.1Pasal 1. Penyimpangan dalam kehidupan manusia..............................................................3
2.1.2 Pertama kali syirik serta penyimpangan akidah itu terjadi pada kaum Nabi Nuh:......3
2.1.3 Pengingkaran Tauhid Rububiyyah karena kesombongan mereka, seperti Fir’aun,
orang–orang atheis dan komunis zaman ini.............................................................................3
Pasal 2. Syirik, Definisi dan Jenisnya..........................................................................................4
2.2.1 Definisi Syirik.................................................................................................................4
2.2.2 Syirik adalah dosa yang paling besar..............................................................................5
3.1 Jenis Syirik.............................................................................................................................5
3.1.1 Syirik Besar.....................................................................................................................5
3.1.2 Syirik besar ada 4 macam:...............................................................................................5
3.1.3 Syirik Kecil......................................................................................................................7
4.1 Pasal 3. Kufur, Definisi dan Jenisnya....................................................................................8
4.1.1Definisi Kufur:.................................................................................................................8
4.1.2Jenis Kufur:......................................................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................11

ii
PENUTUP.....................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN...................................................................................................................11
B. SARAN...............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aqidah adalah dasar, pondasi untuk mendirikan bangunan. Semakin tinggi
bangunan yang akan di dirikan, harus semakin kokoh pondasi yang kuat. Kalau
pondasinya lemah bangunan itu akan cepat ambruk. Tidak ada bangunan tanpa
pondasi.Aqidah adalah inti daripada pendidikan Islam yang merupakan tujuan diutusnya
para Rosul di muka bumi ini. Pendidikan aqidah ini di bawa oleh setiap para Nabi dan
Rosul, dengan seiringnya penyebaran agama Islamdi muka bumi ini, maka pendidikan
aqidah tidak pernah terabaikan, karena Islam yang di sebarkan oleh para Nabi adalah
Islam yang masih murni atau masih utuh, yaitu keutuhan dalam Islam kemudian iman dan
ihsan. Aqidah yang benar adalah yang tercermin dari kemurnian seluruh amal perbuatan
manusia danibadahnya semata-mata hanya untuk Allah Swt semata. Akhir-akhir ini
hampir setiap orang banyak yang membutuhkan pendidikan aqidah karena sekarang
merupakan hal yang sangat mahal dan sulit untuk di cari. Karena juga minimnya tentang
pemahaman aqidah yang terkandung di dalam al-Qur’an hadits akan semakin
memperparah aqidah pada seseorang. Oleh karena itu membentuk aqidah yang kuat dan
benar.
Tetapi sampai detik ini masih banyak saja penyimpangan yang terjadi dalam
kehidupan manusia yang didalamnya juga ada golongan yang termasuk musyrik,hal ini
bias terjadi karena kurangnya wawasan sejak dini yang seharusnya ditanamkan dengan
bantuan orangtua maupun guru.
B. Rumusan Masalah
1. Quran surat apa saja yang ada kaitannya dengan penyimpangan dalam kehidupan
manusia?
2. Kapan pertama kali penyimpangan itu terjadi?
3. Apa definisi syirik, dan apa saja macam macam syirik?
4. Quran surat apa saja yang berkaitan dengan syirik?
5. Apa definisi kufur, dan ada berapa yang digolongkan kufur itu sendiri?

1
C. TUJUAN MAKALAH
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil tujuan pembuatan
makalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pembahasan mengenai penyimpangan dalam kehidupan
2. Untuk mengetahui pembahasan dan pembagian dari syirik
3. Untuk mengetahui pembahasan dan pembagian dari kufur

D. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh bahasan penelitian yang sistematis dan terarah, peneliti perlu
membuat sistematika penulisan yang mengantarkan peneliti kepada arah yang telah
tersusun dan sesuai rencana. Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I, Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
dan sistematika penulisan.

Bab II, Membahas landasan teori yang akan di gunakan untuk menganalisa permasalahan
yang sudah dirumuskan

BAB III, Penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian, pada bagian
akhir dilampirkan daftar pustaka.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penyimpangan dalam kehidupan manusia dan sekilas tentang kekufuran

2.1.1Pasal 1. Penyimpangan dalam kehidupan manusia

Firman Allah dalam QS Ar-Ruum (30): 30


Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. Agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

2.1.2 Pertama kali syirik serta penyimpangan akidah itu terjadi pada kaum Nabi
Nuh:

 Mereka menyembah patung-patung.


 Datangnya Amr bin Lahyi Al-Khuzai (ia mengubah agama Ibrahim) serta membawa
patung-patung itu ke tanah Arab & Hijaz secara khusus
 Menyebarnya syirik itu ke negeri suci tersebut dan tetangganya

2.1.3 Pengingkaran Tauhid Rububiyyah karena kesombongan mereka, seperti


Fir’aun, orang–orang atheis dan komunis zaman ini

QS An-Naml (27): 14
Artinya: “Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan padahal hati
mereka meyakini nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat
kebinasaan.”

3
Pasal 2. Syirik, Definisi dan Jenisnya

2.2.1 Definisi Syirik


Syirik yaitu:Menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang
merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah disamping berdo’a
kepada Allah
Memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a dan
sebagiannya kepada selain-Nya.
Firman Allah dalam:

a) QS Luqman (31):13
Artinya: “Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

b) QS Al-Maidah (5):72
Artinya: “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah
ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah
Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah,
maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah
ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”

c) QS Al-An’am (6):88
Artinya: “Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa
yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan
Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”

d) QS Az-Zumar (39):65
Artinya: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada yang sebelummu,
“Jika kamu mempersekutukan, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi.”

4
e). QS At-Taubah (9):5
Artinya: “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang
musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah
mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat
dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.”

2.2.2 Syirik adalah dosa yang paling besar


Hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim: “Maukah kalian aku beritahukan tentang
dosa yang paling besar?, ‘Kami menjawab, Ya wahai Rasulullah!’, Beliau bersabda,
Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”

3.1 Jenis Syirik

3.1.1 Syirik Besar


 Mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal didalam neraka,
 Memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah
 Mendekatkan diri kepadaNya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain
Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaithan
 Takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau syaithan

QS Yunus (10):18
Artinya: “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat
mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak kemanfa’atan, dan mereka
berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” Katakanlah:
“Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit
dan tidak dibumi?” Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka
mempersekutukan.”

3.1.2 Syirik besar ada 4 macam:


a. Syirik Dakwah (Do’a)
disamping dia berdo’a kepada Allah ia berdo’a kepada selainNya.

5
QS Al-Ankabut (29):65
Artinya: “Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo’a kepada Allah dengan
memurnikan keta’atan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai
ke darat, tiba-tiba mereka mempersekutukan.”

b. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan


menunjukan suatu bentuk ibadah untuk selain Allah

QS Huud (11): 15-16


Artinya: “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya
Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan
mereka di dunia itu tidak akan dirugikan(15). Itulah orang-orang yang tidak memperoleh
di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di
dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan(16).”

c. Syirik Keta’atan
menta’ati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah

QS At-Taubah (9):31
Artinya: “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah dan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah
Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.”

d. Syirik Mahabbah (Kecintaan)


menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan

QS Al-Baqarah (2):165
Artinya: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.

Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa ,

6
bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-
Nya.”

3.1.3 Syirik Kecil


Tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam.

Syirik kecil ada 2 macam:

a. Syirik Zhahir (nyata)


Syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan

QS At-Takwir (81):29
Artinya: “Dan kamu tidak dapat menghendaki kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan
semesta alam.”

b. Syirik Khafi (tersembunyi)


Syirik dalam hal keiginan dan niat, seperti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin
didengar orang)

QS Al-Kahfi (18):110
Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa.”
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan
amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya.”

7
4.1 Pasal 3. Kufur, Definisi dan Jenisnya

4.1.1Definisi Kufur:
Menurut bahasa: menutupi
Menurut syara’: tidak beriman kepada Allah dan rasulNya, baik dengan mendustakan
atau tidak mendustakannya.

4.1.2Jenis Kufur:

1. Kufur Besar

Mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Kufur besar ada 5 macam:

 Kufur karena mendustakan


QS Al-Ankabut (29):68
Artinya: “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan
kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang
kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang
kafir?”
 Kufur karena enggan dan sombong
QS Al-Baqarah (2):34
Artinya: “Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada
Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia
termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
 Kufur karena ragu
QS Al-Kahfi (18):35-38
Artinya: “Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia
berkata: “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya (35). Dan aku tidak
mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku,
pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu”

8
(36). Kawannya berkata kepadanya – sedang dia bercakap-cakap dengannya: “Apakah
kamu kafir kepada yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani,
lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? (37)Tetapi aku: Dialah
Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku” (38).

 Kufur karena berpaling


QS Al-Ahqaf (46):3
Artinya: “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
melainkan dengan yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang
kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.”
 Kufur karena nifaq
QS Al-Munafiqun(63):3
Artinya:”Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman,
kemudian menjadi kafir lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat
mengerti.”

2. Kufur Kecil

Tidak menjadikan pelakunya keluar dari Islam atau disebut juga dengan kufur amali.

QS An-Nahl (16):83
Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak. Maha Tinggi Allah daripada apa
yang mereka persekutukan.”

Al-Baqarah (2):178
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan
dari saudaranya, hendaklah mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah membayar
kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik. Yang demikian itu adalah suatu
keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas
sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.”

9
Al-Hujurat (49):9-10
Artinya: “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang
hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian
terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut
kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya
menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil.(9). Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.
Sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya
kamu mendapat rahmat (10).

Perbedaan antara kufur besar dengan kufur kecil

1. Kufur besar: mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menghapuskan (pahala)
amalnya. Kufur kecil: tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, juga tidak
menghapuskan (pahala)amalannya, tetapi bisa mengurangi (pahalanya) sesuai dengan
kadar kekufurannya, dan pelakunya tetap dihadapkan dengan ancaman.
2. Kufur besar: menjadikan pelakunya kekal dalam neraka. Kufur kecil: pelakunya masuk
neraka maka ia tidak kekal didalamnya, dan bisa saja Allah memberi ampunan kepada
pelakunya sehingga ia tidak masuk neraka sama sekali.
3. Kufur besar: menjadikan halal darah dan harta pelakunya. Kufur kecil: tidak demikian.
4. Kufur besar: mengharuskan adanya permusuhan yang sesungguhnya antara pelakunya
dengan orang orang mu’min. Kufur kecil: Ia tidak melarang secara mutlak adanya
kesetiaan tetapi pelakunya dicintai dan diberi kesetiaan sesuai dengan kadar keimanannya
dan dibenci serta dimusuhi sesuai dengan kadar kemaksiatannya.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Syirik adalah perbuatan yang mengakui bahwa ada tuhan selain Allah Swt, yang
mempunyai kemampuan seperti kemampuan yang dimiliki oleh Alah Swt. Dengan kata
lain bahwa perbuatan syirik itu adalah perbuatan yang mengakui adanya sekutu kekuatan
yang menyamai kekuatan Allah Swt, lalu dijadikan sesembah dan dipuja, padahal yang
disembah itu adalah ciptaan Allah Swt yang tidak memiliki kekuatan apapun.
Sedangkan kufur berarti menutupi, secara syara’, kufur berarti tidak beriman
kepada Allah an Rasul-Nya. Ketika seseorang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dengan cara mendustakannya ataupun sebaliknya, maka orang itu sama saja telah kufur
atau mengkufuri keberadaan Allah dan Rasul-Nya.
Sampai saat ini masih banyak penyimpangan yang terjadi oleh karena itu perlunya
menanamkan nilai niai keagamaan sejak dini kepada anak dan juga perlunya pengawasan
dari orangtua secara intensif untuk mengetahui tumbuh kembang anak. Dan masih
banyak juga orang yang masih memiliki sifat kufur padahal hal demikian itu tidak
dibenarkan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan ada sedikit wawasan dan hal semacamnya
untuk mengatasi penyimpangan,syirik apalagi kekufuran yang terjadi dalam lingkungan
keluarga maupun masyarakat.

B. SARAN

Untuk menghindari dan mencegah penyimpangan dalam kehidupan dan terhindar


dari kufur maka perbanyaklah mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan selalu
berprasangka baik kepada-Nya.
Serta untuk menjadikan makalah kami lebih baik dalam segala aspek,untuk itu
diperlukannya support dan saran dari rekan rekan maupun dosen kami sehingga
diharapkan kai kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://belajartauhid.wordpress.com/kitab-tauhid-3/

12

Anda mungkin juga menyukai