Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi
Islam
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
0
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pentingnya kita meneladani akhlak Rasulullah SAW adalah latar
belakang dimana kita harus mempelajari dan mencontohnya, karena
sesungguhnya beliau adalah suri tauladan yang baik bagi siapapun.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dari segi kebahasaan islam berasal dari bahasa arab yaitu dari kata
salima yang mengandung selamat, sentosa dan Damai. Dari kata salima
selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk
dalam kedamaian.1
Senada dengan pendapat di atas, sumber lain mengatakan bahwa islam
berasal dari bahasa arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat
sentosa. Dari asal kata itu dibentuk aslama yang artinya memelihara dalam
keadaan selamat sentosa, dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh
dan taat. Kata aslama itulah yang menjadi kata islam yang mengandung artu
segala arti yang terkandung dalam arti pokoknya. Oleh sebab itu orang yang
berserah diri, patuh dan taat disebut orang muslim. Orang yang demikian ini
berarti telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri dan patuh kepada
Allah SWT. Orang tersebut selanjutnya akan dijamin keselamatan dunia dan
akhirat.2
2. Pengertian Moral
Ada beberapa istilah yang sering digunakan secara bergantian untuk
menunjukkan maksud sama, istilah moral, akhlak, karakter, etika, budi
pekerti dan susila. Dalam kamus besar bahasa indonesia, “moral” diartikan
sebagai keadaan baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekertu dan susila. Moral juga berati
kondisi mental yang terungkap dalam bentuk perbuatan. Selain itu moral juga
berarti sebagai ajaran kesusilaan. Kata moral sendiri berasal dari bahasa latin
“mores” yang berarti tata cara dalam kehidupan, adat istiadat dan kebiasaan. 3
Dengan demikian pengertian moral dapat dipahami dengan
mengklasifikasikannya sebagai berikut :
a. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang
berhubungan dengan tungtutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan
baik dan meninggalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
1
Mulana Muhammad ali, islamologi (Dinul islam) (Jakarta: Ikhtiar Baru-van Hoeve, 1980) hlm.2.
2
Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: Al-Maarif,1977), cet. II, hlm. 56
3
Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Op. Cit, h. 192
2
b. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh
masyarakat untuk menilai perbuatan sesorang apakah termasuk baik
atau sebaliknya buruk.
c. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan,
seperti berani, jujur, sabar, gairah, dan sebagainya.
Kata akhlak berasal dari kata khalaqa (bahasa arab) yang berarti
perangai, tabi’at dan adat istiadat. Al-ghazali mendefinisikan akhlak sebagai
suatu perangai (watak/tabi’at) yang menetap dalam jiwa sesorang dan
merupakan sumber timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya
secara mudah dan ringan tanpa dipikirkan atau direncanakan sebelumnya.5
Pengertian akhlak seperti ini hampir sama dengan yang dikatakan oleh
ibn Maskawih. Akhlak menurutnya adalah suatu keadaan jiwa yang
menyebabkan timbulnya perbuatan tanpa melalui pertimbangan dan
dipikirkan secara mendalam. Apabila dari perangai tersebut timbul perbuatan
baik, maka perbuatan demikian disebut akhlak baik. Demikian sebaliknya,
jika perbuatan yang ditimbulkannya perbuatan buruk, maka disebut akhlak
jelek. Pendapat lain yang menguatkan persamaan arti moral dan akhlak
adalah pendapat Muslim Nurdin yang mengatakan bahwa akhlak adalah
seperangkat nilai yang dijadikan tolak ukur untuk menentukan baik buruknya
suatu perbuatan atau sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan
manusia.
3
B. Perubahan moralitas dan factor-faktor yang mempengaruhinya
Setiap manusia pasti dalam hidupnya mengalami perubahan atau
perkembangan, baik perubahan yang bersifat nyata atau yang menyangkut
perubahan fisik, maupun perubahan yang bersifat abstrak atau perubahan yang
berhubungan dengan aspek psikologis. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik yang berasal dari diri dalam manusia (internal) atau yang
berasal dari luar (eksternal). Faktor itulah yang akan menentukan apakah
proses perubahan manusia mengarah pada hal-hal positif atau sebaliknya
mengarah pada perubahan yang bersifat negativ. Kaitannya dengan
pembentukan moral, maka membicarakan proses pembentukan moral, tidak
lain membicarakan salah satu aspek daru aspek perubahan atau perkembangan
manusia. Tentu dalam pembentukan moral ada faktor-faktor yang
mempengaruhi seperti halnya perubahan manusia pada umumnya.
Menurut beberapa ahli pendidikan, perubahan manusia atau yang lebih
sepesifik mengenai pembentukan moral dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Namun, mereka berbeda pendapat dalam hal faktor mana yang paling
dominan mempengaruhi proses perubahan tersebut. Perbedaan tersebut
diakibatkan karena berbedanya sudut pandang atau pendekatan yang digunakan
oleh masing-masing tokoh.
AKHLAK MENURUT ISLAM
Walaupun manusia boleh dipisahkan daripada bidang ilmu atau
pemikiran,bahkan juga boleh dipisahkan daripada agama dan
kepercayaan, tetapi tidak bolehdipisahkan dengan akhlak atau moral. Ini
kerana setiap perbuatan, amalan atautindakan yang diambil tidak
terlepas atau terkeluar daripada lingkunganhukuman sama ada terhadap
dirinya atau orang lain ataupun benda lain iaituadakah baik atau tidak
segala tindakan tersebut.
Islam merangkumi aqidah, dan syariat itu mengandungi roh akhlak.
Akhlakadalah roh kepada risalah Islam sementara syariat adalah lembaga
jelmaandaripada roh tersebut. Ini bererti Islam tanpa akhlak seperti
rangka yang tidakmempunyai isi, atau jasad yang tidak bernyawa. Sabda
4
Rasulullah saw yangbermaksud : "Islam itu akhlak yang baik". Begitu
juga sabda Baginda yangbermaksud : "Tidak ada sesuatu yang lebih
berat timbangannya selain daripadaakhlak yang mulia."
a.
Pengertian Akhlak
Dari segala yang Allah Swt titipkan itu, ada satu yang menjadi
ukuran derajatseorang manusia di muka bumi, yaitu akhlak. Kata akhlak
berasal dari kata dalamBahasa Arab, akhlaq , yang merupakan bentuk
jamak darikhulqu , yang artinyaperangai, tabiat, dan adab.Pengertian
akhlak dalam Islamadalah perangai yang ada dalam diri manusia yang
mengakar, yang dilakukannya secara spontan dan terus
menerus.AgamaIslammenjadi sumber datangnya akhlak. Orang yang
memiliki akhlak memilikilandasan yang kuat dalam bertindak. Maksud
ini terkandung dalam kata-kataAisyah berkaitan akhlak Rasulullah saw
yang bermaksud : "Akhlaknya.
Ruang lingkup Akhlak Islam
-Akhlak dengan Allah
-Akhlak dengan manusia
-Akhlak dengan selain manusia
dua pembagian akhlak, yaitu
akhlaaqul mahmudah
5
Berhubungan dengan nilai-nilai keimanannya, sesuai Surat Al-
Maidah ayat8.
6
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
8
9