Anda di halaman 1dari 12

Observasi SDM sekolah

(Makalah Ini dibuat Untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Sdm)

Dosen Pengampu : zahrotul munawwaroh m. Pd

Disusun Oleh :

Achol NIM 21.1.2

Syaidina Ali Putra Akbar. NIM 21.1.2272

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM DEPOK AL-KARIMIYAH

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kami kenikmatan, sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Shalawat
serta salam, kami junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan umat
dari masa kejahiliyahan.

Makalah ini penting untuk dibahas pada kali ini, untuk memahami strategi motivasi
siswa untuk belajar, dalam menempuh mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, yang mudah-
mudahan bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi pemakalah. Pemakalah menyadari,
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun dan untuk perbaikan makalah yang akan datang. Semoga, makalah ini
memberikan manfaat, khususnya bagi pemakalah dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

Depok, 14 juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan penelitian............................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Perencanaan SDM strategi.............................................................................3


B. Penarikan dan seleksi.....................................................................................5
C. Pemberdayaan karyawan................................................................................6
D. Evaluasi..........................................................................................................6

BAB III : PENUTUP ................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan dapat
diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan peserta
didik setelah melaksanakan pengalaman belajar. Tercapai tidaknya tujuan pengajaran
salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih peserta didik. Dengan
prestasi yang tinggi, para peserta didik mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi peserta didik adalah motivasi. Dengan
adanya motivasi, peserta didik akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan
memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi
dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya
pembelajaran di sekolah.

Penelitian Wasty Soemanto (2003) menyebutkan, pengenalan seseorang terhadap


prestasi belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah
dicapai maka peserta didik akan lebih berusaha meningkatkan prestasi belajarnya.
Dengan demikian peningkatan prestasi belajar dapat lebih optimal karena peserta didik
tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar yang telah diraih
sebelumnya. Biggs dan Tefler mengungkapkan motivasi belajar peserta didik dapat
menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan
kegiatan, sehingga mutu prestasi belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu prestasi
belajar pada peserta didik perlu diperkuat terus-menerus. Dengan tujuan agar peserta
didik memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya
dapat optimal.

Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik dalam setiap kegiatan pembelajaran
sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh
hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas
usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang
diperolehnya. Oleh karena itu, dalam proses pengajaran sangat diperlukan adanya
motivasi.

1
A Rumusan Masalah
Dari pendahuluan di atas penulis memaparkan masalah yang akan dibahas berupa:
1. Bagaimana proses perencanaan SDM?
2. Bagaimana proses rekruitmen dan seleksi?
3. Apa saja reward yang di berikan kepada tendik?
4. Bagaimana bentuk evaluasi tendik?

B Tujuan
Dari rumusan masalah di atas penulis akan menjelaskan tentang
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Dengan perencanaan sdm
2. Untuk mengetahui apa saja proses rekruitmen seleksi
3. Untuk mengetahui apa saja reward untuk tendik
4. Untuk mengetahui bagaimana cara seorang guru meningkatkan
kemampuannya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A . Perencanaan SDM strategi


Proses perencanaan sumber daya manusia (SDM) melibatkan serangkaian langkah
untus memastikan organisasi memiliki jumlah, keterampilan, dan keahlian yang tepat
dari karyawan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategisnya. Berikut adalah
langkah-langkah umum dalam proses perencanaan SDM:
Menganalisis kebutuhan SDM: Langkah pertama adalah menganalisis kebutuhan
SDM saat ini dan di masa depan. Ini melibatkan mengidentifikasi posisi yang ada, tugas
dan tanggung jawab masing-masing posisi, serta kompetensi dan kualifikasi yang
diperlukan untuk setiap posisi.
Perencanaan strategis: Setelah menganalisis kebutuhan SDM, langkah berikutnya
adalah mengaitkan perencanaan SDM dengan tujuan strategis organisasi. Ini melibatkan
memahami arah strategis organisasi dan mencari tahu bagaimana SDM dapat
mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Identifikasi kesenjangan: Setelah menentukan kebutuhan SDM yang diinginkan dan
arah strategis organisasi, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kesenjangan
antara keadaan saat ini dan keadaan yang diinginkan. Hal ini dapat melibatkan analisis
jumlah karyawan yang diperlukan, kompetensi yang kurang, atau kelebihan karyawan di
beberapa area.
Pengembangan rencana tindakan: Setelah mengidentifikasi kesenjangan, langkah
selanjutnya adalah mengembangkan rencana tindakan untuk mengatasi kesenjangan
tersebut. Ini melibatkan penentuan strategi perekrutan dan seleksi karyawan baru,
pengembangan karyawan yang ada melalui pelatihan dan pengembangan, restrukturisasi
organisasi, atau penggunaan solusi lain seperti outsourcing atau teknologi.
Implementasi rencana: Setelah rencana tindakan dikembangkan, langkah
selanjutnya adalah mengimplementasikannya. Ini melibatkan melaksanakan kegiatan
perekrutan, seleksi, dan pengembangan karyawan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Evaluasi dan pengawasan: Setelah implementasi, langkah terakhir adalah
melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap perencanaan SDM. Ini melibatkan

3
pemantauan apakah langkah-langkah yang diambil berhasil atau tidak, mengevaluasi
efektivitas rencana tindakan, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Proses perencanaan SDM harus menjadi bagian integral dari strategi organisasi
untuk memastikan bahwa organisasi memiliki sumber daya manusia yang tepat untuk
mencapai tujuan jangka panjangnya.

B. Proses rekruitmen dan seleksi


Proses rekruitmen dan seleksi di SMP Al Hanif di sini sangat ini di sini
menggunakan datang langsung dan di wawancara langsung siapa saja yang berniat ingin
belajar dan mengasah kemampuan nya datang saja ujar dewan guru Al hanif jadi sistem
disini siap saja bisa mengajar karna si SMP Al Hanif siapa yang mau ngajar di Al Hanif
bukan cari cuan tapi cari berkah.

Proses rekruitmen dan seleksi adalah serangkaian langkah yang dilakukan oleh
perusahaan atau organisasi untuk memilih calon karyawan yang paling sesuai untuk
posisi yang tersedia. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses rekruitmen
dan seleksi:

A.Perencanaan: Tahap ini melibatkan identifikasi kebutuhan organisasi terkait posisi


yang akan direkrut. Hal ini mencakup penentuan kualifikasi, keterampilan, dan
pengalaman yang dibutuhkan, serta pembuatan deskripsi pekerjaan dan profil kandidat
ideal.

B.Pemasaran Pekerjaan: Langkah ini melibatkan penyebaran informasi tentang posisi


yang tersedia kepada calon pelamar. Ini dapat dilakukan melalui pengumuman di situs
web perusahaan, penggunaan portal karir, media sosial, iklan, atau agen perekrutan.

C.Seleksi Lamaran: Pada tahap ini, tim perekrutan dan seleksi akan meninjau lamaran
yang diterima dari calon pelamar. Mereka akan mengevaluasi kualifikasi dan
pengalaman pelamar untuk memilih kandidat yang memenuhi kriteria awal.

D.Penyaringan Awal: Tahap ini melibatkan wawancara awal atau tes penilaian yang
bertujuan untuk menyaring pelamar yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Metode yang digunakan dapat berupa wawancara telepon, wawancara video, atau tes
pengetahuan dan keterampilan tertulis.

4
E.Wawancara Mendalam: Calon pelamar yang lolos tahap penyaringan awal akan
diundang untuk melakukan wawancara mendalam dengan tim perekrutan. Wawancara
ini akan melibatkan pertanyaan lebih mendalam tentang pengalaman, keterampilan,
nilai-nilai, dan kemampuan calon karyawan.

F.Tes Penilaian: Beberapa perusahaan juga dapat mengadakan tes penilaian tambahan,
seperti tes kepribadian, tes keterampilan teknis, atau simulasi tugas, untuk mengevaluasi
kemampuan dan potensi calon karyawan.

G.Verifikasi Referensi: Pada tahap ini, tim perekrutan akan memverifikasi referensi
yang diberikan oleh calon pelamar, seperti referensi kerja sebelumnya, rekan kerja, atau
profesor.

H.Pengambilan Keputusan: Setelah semua langkah rekruitmen dan seleksi selesai, tim
perekrutan dan seleksi akan mengevaluasi semua informasi yang diperoleh dan memilih
calon terbaik untuk posisi yang tersedia. Keputusan ini didasarkan pada kesesuaian
kualifikasi, keterampilan, pengalaman, dan kecocokan budaya perusahaan.

I.Penawaran Kerja: Setelah calon karyawan terpilih, tim perekrutan akan membuat
penawaran kerja yang meliputi rincian tentang posisi, kompensasi, tunjangan, dan
persyaratan lainnya. Calon karyawan dapat menerima atau menolak penawaran tersebut.

J.Onboarding: Setelah calon karyawan menerima penawaran kerja, proses onboarding


dimulai. Ini melibatkan penyediaan informasi dan pelatihan.

Rekruitmen dan seleksi seharusnya sesuai prosedur seperti di atas tetapi setiap
tempat pasti mempunyai ciri khas masing-masing bagaimana di tempat itu memilih guru
atau calon karyawan begitupun seperti yang terjadi di SMP Al Hanif

C . Pemberdayaan karyawan atau guru


Adapun reward reward yang di berikan kepada guru di SMP Al Hanif yang
mengajar dengan ikhlas dan sabar seperti ia telah mengajar bertahun tahun di
SMP Al Hanif yaitu akan naek pangkat menjadi guru manajemen dan di daftarkan
di organisasi manajemen.

5
Dan adapun Bentuk hukuman atau disiplin yang diberikan oleh guru atau staf
pendidikan kepada siswa dapat bervariasi tergantung pada kebijakan sekolah dan
tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh siswa tersebut. Namun, penting untuk
dicatat bahwa perubahan dalam pendekatan pendidikan telah menggeser fokus

Di SMP Al Hanif guru yang melanggar yaitu di berikan :

A.Peringatan lisan:

Guru atau staf pendidikan mungkin memberikan peringatan lisan kepada


siswa yang melanggar aturan atau berperilaku tidak pantas. Peringatan ini berlaku
juga untuk semua guru di SMP Al Hanif. Agar bisa berubah

B.Hukuman tertulis:

Guru yang melakukan pelanggaran yang lebih serius mungkin diberikan


hukuman tertulis, seperti menulis surat permintaan maaf, menjalani tugas
tambahan, atau membuat perjanjian perilaku untuk masa depan.

Penting untuk dicatat bahwa hukuman yang diberikan harus proporsional


dengan pelanggaran yang dilakukan dan harus diarahkan untuk mengajar siswa
tentang konsekuensi dari tindakan mereka. Pendidikan yang inklusif dan berpusat
pada pembangunan positif akan cenderung menggunakan pendekatan pengajaran
yang lebih baik,

D.EVALUAS

Adapun di Al Hanif yaitu rapat guru yang di lakukan pada 2 tahun sekali dari
situ SMP Al Hanif akan terus merombak dan menyusun strategi untuk 2 tahun
kedepannya akan di terapkan seperti apa prosedur yang akan di terapkan

Evaluasi adalah proses sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis


informasi guna menilai atau mengevaluasi sesuatu, seperti program, kegiatan,
kebijakan, atau proyek. Evaluasi bertujuan untuk memberikan informasi yang
relevan dan obyektif mengenai kinerja, efektivitas, efisiensi, dan dampak dari
sesuatu yang dievaluasi.

Dalam konteks yang lebih luas, evaluasi juga dapat digunakan untuk
mengukur pencapaian tujuan, mengevaluasi kebutuhan dan masalah, serta
merumuskan rekomendasi perbaikan. Evaluasi sering kali melibatkan
pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil untuk mengambil
keputusan yang berdasarkan bukti.Tujuan dari evaluasi dapat bervariasi
tergantung pada konteksnya. Beberapa tujuan umum evaluasi meliputi:

6
A.Penilaian kinerja: Evaluasi digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana suatu
program atau kegiatan mencapai tujuan yang ditetapkan. Evaluasi ini bertujuan
untuk menilai efektivitas dan efisiensi program tersebut.

B.Pembelajaran dan perbaikan: Evaluasi dapat digunakan sebagai alat untuk


mempelajari pelajaran dari keberhasilan atau kegagalan suatu inisiatif. Hasil
evaluasi digunakan untuk meningkatkan desain, implementasi, atau manajemen
program di masa depan.

C.Akuntabilitas: Evaluasi dapat membantu dalam mempertanggungjawabkan


penggunaan sumber daya dan hasil yang dicapai. Evaluasi ini dapat memberikan
informasi kepada pemangku kepentingan mengenai sejauh mana sasaran telah
tercapai.

D.Pengambilan keputusan: Evaluasi dapat memberikan informasi penting yang


digunakan dalam pengambilan keputusan strategis. Hasil evaluasi dapat
membantu dalam memutuskan pengalokasian sumber daya yang lebih efektif atau
menentukan arah kebijakan masa depan.

Dalam prakteknya, evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai


metode dan pendekatan, termasuk survei, wawancara, observasi, analisis
dokumen, atau penggunaan data statistik.

7
BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan
Guru sebagai pengajar merupakan penciptakan kondisi belajar siswa karena
Guru memiliki peran dalam menentukan kualitas pengajaran yang
Dilaksanakannya. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar,
Bertindak sebagai pasilitator, menciptakan kondisi belajar yang efektif, dan
Tujuan terutama yaitu untuk menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus di
Capai.
Sedangkan siswa merupakan peserta didik merupakan pihak yang Menikmati
kondisi belajar yang diciptakan guru. Maka hal ini bahwa berhasil Tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana Proses dan
pengelolaan proses belajar mengajar yang telah dirancang oleh Guru.
Keterampilan mengajar guru merupakan suatu kemampuan dasar guru yang
Harus dimiliki guru. Keterampilan mengajar dapat diartikan sebagai Kemampuan
yang harus dimiliki guru untuk menggunakan akal, fikiran, ide, Dan kreaktifan
dalam mengerjakan, mengubah kondisi siswa untuk Meningkatkan pengetahuan,
keaktifan, dan tingkah laku siswa di dalam kelas Maupun diluar kelas.

B . Saran
Berdasarkan penulisan ini, maka penulis mengemukakan saran yakni
Diharapkan untuk guru agar lebih memperhatikan siswa dan kondisi siswa, hal ini
Mendorong meningkatkan pembelajaran yang inovatif. Dengan kata lain bahwa
Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan untuk lebih meningkatkan
eaktifan siswa baik dalam kognitif (pengetahuan), keterampilan (psikomotor),
Dan menyangkut nilai, sikap (afektif

8
Dengan adanya keterampilan mengajar ini diharapkan membangun Pendidikan
yang afektif dan inovatif terkhusus pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang banyak dianggap pelajaran yang membosankan dan tidak
Menarik maka disinilah peran guru Pendidikan Kewarganegaran lebih
Memperhatikan pengelolaan kelas terutama keterampilan mengajar yang perlu
Dipersiapkan atau dirancang sebelum memulai proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai