Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODE PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN MEDIA PELATIHAN

Dosen Pengampu : Eka Diana, M.Pd.I

Disusun oleh: Kelompok 3

Mohammad Firmansyah

Ahmad Humaidi

Weliya Alvin Robert Khoironi

PROGRAM STUDI MANEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNUVERSITAS NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan RAHMAT,TAUFIQ


Serta HIDAYAH-NYA Sehingga kita bisa menyusun TUGAS MAKALAH Ini sampai
selesai.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi Pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan dan pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

17 November 2023

Penyusun Makalah
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A...LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................................. .4

B...RUMUSAN MASALAH...............................................................................................5

C...TUJUAN MASALAH.................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

1...PENGERTIAN ETIKA DAN MORAL................................................................ 6

2...a. PENGERTIAN ETIKA......................................................................................6

b.PENGERTIAN MORAL....................................................................................7

2...PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ETIKA DAN MORAL ………............... 7

3…
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………
……………………9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 10
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Media pelatihan adalah media yang mengandung dan membawa
unsur atau informasi dan dapat menjadi media dalam edukasi pendidikan karakter
kepada penerima yaitu anak atau pemain. Dengan media pelatihan ini dapat
memudahkan peserta didik atau atlit dalam memahami suatu hal dan membuat suatu
unsur daya tarik bagi peserta didik atau atlittersebut untuk mengenal dan bermain.

Tujuan pertama : mewujudkan/menyediakan Pengembangan Media Pelatihan. Dalam


Upaya Pendidikan Karakter Pada Atlet Kadet Pemula dan Kadet di Daerah
Istimewa Yogyakarta, dan kedua adalah dapat menjadi refrensi bagi seluruh
masyarakat olahraga anggar di Indonesia sebagai salah satu alternatif model pelatihan
bagi atlet khususnya tingkatan kadet pemula dan kadet dalam olahraga.

Target Khusus: Pengembangan Media Pelatihan Dalam Upaya Pendidikan Karakter Pada
Atlet Kadet Pemula dan Kadet di Daerah Istimewa Yogyakarta ini dikembangkan agar dapat
memperkenalkan salah satu media pelatihan agar atlet tidak mengalami kebosanan serta
sebagai tambahan refrensi kegiatan anak didik untuk dapat menyalurkan kesenangannya
dengan aktivitas-aktivitas yang positif, yang terpantau dan terkendali agar anak didik juga
dapat menyalurkan hobby dengan kegiatan yang positif, selain itu produk ini diujikan
kelayakannya dengan stake holder dan akan disempurnakan sesuai dengan masukan–
masukan dari para stake holder. Hasil penelitian dapat di wujudkan menjadi artikel ilmiah
yang di terbitkan dalam jurnal ilmiah nasional maupun internasional atau di presentasikan
pada forum seminar nasional maupun internasional.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian metode pelatihan ?


2. Metode apa saja yang digunakan dalam pelatihan ?
3. Apa saja proses pelatihan dan pengembangan ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk lebih mengetahui tentang metode pelatihan
2. Untuk lebih mengetahui seperti apa Metode apa saja yang digunakan dalam
pelatihan
3. Untuk mengetahui seperti apa proses pelatihan dan pengembangan
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN METODE PELATIHAN


Pelatihan adalah sesuatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan
prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar
pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.1

Begitu pula dengan halnya Mathis, seorang penulis yang juga seorang peneliti,ia
memberikan definisi mengenai Pelatihan. Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-
orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. oleh
karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat
dipandang secara sempit ataupun luas”.

Sedangkan menurut Bedjo Siswanto mengemukakan bahwa Pelatihan adalah manajemen


pendidikan dan pelatihan secara menyeluruh mencakup fungsi yang terkandung di
dalamnya, yakni perencanaan, pengaturan, pengendalian dan penilaian kegiatan umum
maupun latihan keahlian, serta pendidikan dan latihan khusus bagi para pegawai.
pengaturannya meliputi kegiatan formulasi, kebutuhan pemberian servis yang
memuaskan, bimbingan, perijinan dan penyelaan.

2. METODE APA SAJA YANG DIGUNAKAN DALAM PELATIHAN ?


1 Nuryana, Arief, Pawito Pawito, and Prahastiwi Utari. "Pengantar Metode Penelitian Kepada Suatu Pengertian
Yang Mendalam Mengenai Konsep Fenomenologi." Ensains Journal 2.1 (2019): 19-24.
Metode pelatihan berarti ketepatan cara penyampaian yang digunakan selama pelatihan
itu berlangsung. Training yang tidak terlepas dari pengembangan kemampuan, pengukuran
tujuan yang jelas, dan perubahan sikap dapat diterapkan dengan beberapa pilihan metode
sesuai dengan lingkungan pelatihan.2

Dalam pelatihan beberapa teknik akan menjadikan prinsip belajar tertentu menjadi lebih
efektif. Dalam melaksanakan pelatihan ini ada beberapa metode yang digunakan, antara lain :
a. On The Job Training
On the job training (OT) atau disebut juga pelatihan dengan instruksi pekerjaan
sebagai suatu metode pelatihan dengan cara para pekerja atau calon pekerja
ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang riil, dibawah bimbingan dan supervise dari
karyawan yang telah berpengalaman atau terlatih.

Dalam on the job training perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:


1) Adanya pembimbing yang bertanggung jawab atas keberhasilan calon karyawan
dalam melaksanakan tugasnya.
2) Tersedianya waktu yang cukup agar dapat mencapai tingkat terampil atau mahir.
3) Sikap, perilaku pegawai yang mendukung (antusias, rajin dan tekun).

Ada beberapa macam metode pelatihan on the job training :


1) Instruksi. Pelatihan dengan instruksi pekerjaan sebagai suatu metode pelatihan
dengan cara para pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan
yang riil, di bawah bimbngan dan supervisi dari pegawai yang telah berpengalaman
atau seorang supervisor.
2) Rotasi. Untuk pelatihan silang (cross-train) bagi karyawan agar mendapatkan
variasi kerja, para pengajar memindahkan para peserta pelatihan dari tempat kerja
yang satu ke tempat kerja yang lainnya.
3) Magang. Magang melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman.
Ini menggunakan partisipasi tingkat tinggi dari peserta dan memiliki tingkat transfer
tinggi kepada pekerjaan. 4) Pelatihan Jabatan Calon karyawan dilibatkan secara
langsung dibawah seorang pemimpin (yang bertugas sebagai pelatih), calon karyawan
tersebut dijadikan sebagai pembantu pimpinan atau pelatih.

2 ARIKUNTO, Suharsimi. Metode peneltian. Jakarta: Rineka Cipta, 2010, 173.


b. Off The Job Training
Pelatihan di luar kerja (Off the job training) adalah pelatihan yang berlangsung pada
waktu karyawan yang dilatih tidak melaksanakan pekerjaan rutin/biasa.

Ada beberapa macam metode pelatihan off the job training :3


a. Ceramah Kelas dan Presentase
Video Ceramah adalah pendekatan terkenal karena menawarkan sisi ekonomis
dan material organisasi. Partisipasi dan umpan balik dapat meningkat dengan
adanya diskusi selama ceramah.

b. Pelatihan Vestibule.
Agar pembelajaran tidak mengganggu operasional rutin, beberapa perusahaan
menggunakan pelatihan vestibule. Wilayah atau vestibule terpisah di buat dengan
peralatan yang sama dengan yang digunakan dalam pekerjaan. Cara ini
memungkinkan adanya transfer, repetisi, dan partisipasi serta material perusahaan
bermakna dan umpan balik.

c. Simulasi.
Permainan simulasi dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama, simulasi yang
melibatkan simulator yang bersifat mekanik (mesin) yang mengandalkan aspek-
aspek utama dalam suatu situasi kerja. Kedua, simulasi komputer. Metode ini
sering berupa games atau permainan. Para pemain membuat suatu keputusan, dan
komputer menentukan hasil yang terjadi sesuai dengan kondisi yang telah
diprogramkan dalam komputer.

d. Belajar Terprogram.
Bahan–bahan pembelajaran terprogram adalah bentuk lain dari belajar mandiri.
Biasanya terdapat program komputer atau cetakan booklet yang berisi tentang
pertanyaan dan jawaban. Setelah membaca dan menjawab pertanyaan, pembaca
langsung mendapatkan umpan balik kalau benar, belajar lanjut kalau salah.

3 Ragawanti, Erlinda, Bambang S. Swasto, and Arik Prasetya. Pengaruh on the job training dan off the job
training terhadap kinerja karyawan (studi pada karyawan tetap PR. Sejahtera Abadi). Brawijaya University,
2014.
3. PROSES PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Terdapat lima langkah dalam proses pelatihan antara lain : 4
a. Menganalisis kebutuhan pelatihan.
Tujuan dari analisis kebutuhan pelatihan adalah untuk mengukur kesenjangan antara
situasi atau kinerja saat ini dengan yang diinginkan. Kesenjangan antara situasi atau
kinerja saat ini dengan kinerja yang diinginkan mungkin menunjukkan masalah yang
mungkin dapat diselesaikan dengan pelatihan. Pelatihan dapat menghilangkan, atau
minimal mengurangi kesenjangan yang terjadi.
b. Merancang keseluruhan program pelatihan
Merancang program pelatihan adalah salah satu tanggung jawab terpenting dalam
perusahaan, Lembaga atau organisasi manapun. Setiap pelamar kerja, tim, dan
karyawan harus selalu memiliki kompetensi yang dibutuhkan sesuai kemampuannya
masing- masing, agar dapat mencapai target yang telah ditentukan.
c. Mengembangkan, menyusun dan membuat materi pelatihan.
Materi training bisa dalam bentuk panduan atau manual book dari trainer. Hal ini
bertujuan untuk membantu trainer menjalankan kursus pelatihan dan menggunakan
bahan lain dalam kemasan. Jika materi untuk para peserta melihat dalam sesi training
sendiri maka dapat secara profesional dirancang dan diproduksi dalam jumlah banyak
yang dapat digunakan dalam pelatihan.

Hal yang harus diperhatikan dalam membuat materi pelatihan antara lain :
1. Siapkan lembar latihan, kuesioner dan lainnya sebagai pendukung.
2. Siapkan bahan – bahan asli dan utamanya.
3. Pertimbangkan harga bahan yang digunakan.

BAB III
KESIMPULAN

4 Bariqi, Muhammad Darari. "Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia." Jurnal studi manajemen
dan bisnis 5.2 (2018): 64-69.
Metode pelatihan dan pengembangan media pelatihan dapat bervariasi tergantung pada
tujuan, peserta, dan konteks organisasi. Beberapa metode umum melibatkan penggunaan
presentasi, simulasi, permainan peran, pelatihan berbasis web, dan e-learning. Pemilihan
metode sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta pelatihan.

DAFTAR PUSTAKA
Permatasari, Indah, and Hardiyan Hardiyan. "Pengaruh E-learning sebagai media pelatihan
dan pengembangan terhadap kinerja karyawan BCA KCU Tangerang." Jurnal Sisfokom
(Sistem Informasi Dan Komputer) 7.1 (2018): 1-8.

Cahya, Agus Dwi, et al. "Analisis pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia." YUME: Journal of Management 4.2 (2021).

Rizal, M., Saerang, I. S., & Jopie, R. J. (2013). Pelatihan dan pengembangan SDM dalam
rangka meningkatkan kinerja jurnalis media online di detikawanua. com. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(2).

Mustopa, Rita, Niqa Afina Ahsaina, and Yumna Rais. "Pelatihan dan pengembangan
manajemen sumber daya manusia di masa pandemi covid-19." Jurnal Sosial Dan
Teknologi 1.3 (2021): 166-174.

Anda mungkin juga menyukai