Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Prinsip Prinsip Kepelatihan”

Dosen Pengampu :

Dr. Fetri Yeni J, M.Pd

Disusun Oleh:

Naufal Hadi Pendana 20004126

Riqhel Alifa 20004135

Vanessa Aprillia 20004143

JURUSAN
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
denganpertolongannya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Perpustakaan
Sekolah. Meskipun banyak rintangan dalam pembuatan makalah kami ini tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbingkami
dalam mata kuliah ini dengan baik. kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
temanmahasiswa yang sudah membantu langsung dalam pembuatan makalah ini. Dalam
makalah ini kami menyadari masih ada saja kekurangan, oleh karena itu kami membutuhkan
kritik dansaranyang membangun. Sekian dari kami

Padang, 11 Sepember 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

A. Latar Belakang. ............................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 5

A. Pengertian Prinsip Kepelatihan ....................................................................................5

B. Prinsip Menurut Para Ahli............................................................................................7

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 11

A. Kesimpulan...................................................................................................................11

DaftarPustaka ................................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas, efektifitas dan efisiensi tidak hanya tergantung pada teknologi
mesin-mesin modern, modal yang cukup dan adanya bahan baku yang bermutu saja. Namun
semua faktor tersebut tidak akan terjadi apa-apa tanpa adanya dukungan dari sumber daya
manusia yang baik dan bisa mengembangkan kemampuan dan keahlian mereka serta dapat
menunjukkannya dalam peningkatan grafik produktivitas kerja.
Menguraikan sumber daya manusia, tidak lepas dari manajemen sumber daya manusia itu
sendiri. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas atau kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan
untuk mencapai tujuan. Salah satu hal yang kongkrit untuk mendorong peningkatan
produktivitas sumber daya manusia adalah pendidikan dan pelatihan agar mampu mengemban
tugas dan pekerjaan dengan sebaik mungkin.
Pekerjaan yang dilakukan dengan tingkat pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan
isi kerja akan mendorong kemajuan setiap usaha yang pada gilirannya akan juga
meningkatkan pendapatan, baik pendapatan perorangan, kelompok maupun pendapatan
nasional. Dengan program pelatihan yang efektif dan efisien, maka kemampuan yang
diperoleh melalui pendidikan formal dan pendidikan non formal yang dimiliki karyawan akan
turut meningkatkan kemampuan dan pengusaha akan pekerjaannya yang pada akhirnya
berdampak pada produktivitas kerja yang baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Prinsip Kepelatihan?


2. Apa saja prinsip kepelatihan secara umum?
3. Apa saja prinsip kepelatihan menurut para ahli?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Kepelatihan

Prinsip kepelatihan merupakan hal-hal yang harus ditaati, dilakukan atau dihindari agar
tujuan latihan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.Dalam mempelajari dan
menerapkan prinsip-prinsip latihan ini harus hati-hati, serta memerlukan ketelitian, ketepatan
dalam penyusunan dan pelaksanaan program. Karena pelatihan merupakan bagian dari proses
pembelajaran, maka prinsip-prinsip pelatihan pun dikembangkan dari prinsip-prinsip
pembelajaran. Pelatihan merupakan bagian dari proses pembelajaran dan merupakan kegiatan
meningkatkan keterampilan seseorang didalam mengerjakan sesuatu. Sebuah pelatihan dapat
berjalan secara efektif dan optimal bila prinsip-prinsip pelatihan dikembangkan sesuai dengan
pelatihan yang berkaitan sesuai dengan tujuan pelatihan yang diharapkan. Prinsip umum agar
pelatihan berhasil adalah sebagai berikut:
1) Prinsip perbedaan individu
Perbedaan-perbedaan individu dalam latar belakang sosial, pendidikan,
pengalaman, minat, bakat, dan kepribadian harus diperlihatkan dalam menyelenggarakan
pelatihan.
2) Prinsip motivasi
Agar peserta pelatihan belajar dengan giat perlu ada motivasi.Motivasi dapat
berupa pekerjaan atau kesempatan kerja atau usaha, penghasilan, kenaikan pangkat atau
jabatan, dan peningkatan kesejahteraan serta kualitas hidup.Dengan begitu, pelatihan
dirasakan bermakna oleh peserta pelatihan.
3) Prinsip pemilihan dan pelatihan para pelatih
Efektivitas program pelatihan antara lain bergantung pada para pelatih yang
mempunyai minat dan kemampuan melatih, anggapan bahwa seseorang yang dapat
mengerjakan sesuatu dengan baik akan dapat melatihnya dengan baik pula tidak
sepenuhnya benar, karena itu perlu ada pelatihan bagi para pelatih.Selain itu pemilihan
dan pelatihan para pelatih dapat menjadi motivasi tambahan bagi peserta pelatihan.
4) Prinsip Belajar
Belajar harus dimulai yang mudah menuju yang sulit, atau yang sudah diketahui
kepada yang belum diketahui.
5) Prinsip Partisifasi Aktif
Partisifasi aktif dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat dan
motivasi peserta pelatihan.
6) Prinsip Fokus Pada Batasan Materi
Pelatihan dilakukan hanya untuk mengusai materi tertentu, yaitu melatih
keterampilan dan tidak dilakukan terhadap pengertian, pemahaman, sikap dan
penghargaan.
7) Prinsip Diagnosis Dan Koreksi
Pelatihan berfungsi sebagai diognosis melalui usaha yang berulangulang
mengadakan koreksi atas kesalahan-kesalahan yang timbul.
8) Prinsif Pembagian Waktu
Pelatihan dibagi menjadi kurun waktu yang singkat.
9) Prinsip Keseriusan
Pelatihan jangan dianggap sebagai usaha sambilan yang bisa dilakukan
seenaknya.
10) Prinsip Kerjasama
Pelatihan dapat berhasil dengan baik melalui kerja sama yang tertib antar semua
komponen yang terlibat dalam pelatihan.
11) Prinsip Metode Pelatihan
Terdapat berbagai metode pelatihan, dan tidak ada satu pun metode pelatihan
yang dapat digunakan untuk semua jenis pelatihan.Untuk itu perlu dicarikan metode
pelatihan yang cocok untuk suatu pelatihan.
12) Prinsip hubungan pelatihan dengan pekerjaan dan kehidupan nyata
Pekerjaan, jabatan, atau kehidupan nyata dalam organisasi atau dalam masyarakat
dapat memberikan informasi mengenai pengetahuan,keterampilan, dan sikap apa yang
dibutuhkan, sehingga perlu diselenggarakan pelatihan.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pelatihan pada dasarnya memiliki
duabelas prinsip yang saling berkaitan dan berpengaruh terhadap Pelatihan itu sendiri, baik itu
dari segi input,proses, output maupun outcome. .
B. Prinsip Menurut Para Ahli

William B. Werther dalam Skripsi Yusuf Husaeni (2013, hlm.31), menyatakan bahwa
prinsip-prinsip pelatihan adalah sebagai berikut :

A. Prinsip Partisipasi
Pembelajaran biasanya akan lebih cepat dan bertahan lama apabila peserta belajar
terlibat secara aktif. Partisipasi akan meningkatkan motivasi dan empati terhadap proses
belajar. Dengan keterlibatan secara langsung, peserta dapat belajar lebih cepat dan
memahaminya lebih lama.
B. Prinsip Repetisi
Repetisi akan memperkuat suatu pola ke dalam memori seseorang. Belajar dengan
pengulangan kunci-kunci pokok dari ide-ide akan dengan mudah dapat diingat kembali
bila diperlukan.
C. Prinsip Relevansi
Belajar akan lebih efektif apabila materi yang dipelajari bermakna atau
mempunyai relevansi dengan kebutuhan seseorang.
D. Prinsip Pengalihan Pengetahuan dan Keterampilan
Semakin dekat kebutuhan program pelatihan bersentuhan dengan kebutuhan/
pelaksanaan pekerjaan, maka akan semakin cepat seseorang untuk belajar menguasai
pekerjaan tersebut. Dengan kata lain, pengalihan pengetahuan dan keterampilan bisa
terjadi karena penerapan teori dalam situasi yang nyata atau karena praktek yang bersifat
simulasi. Artinya pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam simulasi dapat
dengan mudah dialihkan dalam situasi sebenarrnya.
E. Prinsip Umpan Balik
Melalui sistem umpan balik, peserta pelatihan dapat mengetahui tercapai tidaknya
tujuan pelatihan. Artinya, dengan umpan balik peserta termotivasi untuk mengetahui
perubahan yang terjadi di dalam dirinya, baik kemampuan, keterampilan, maupun
kepribadian dan termotivasi untuk menyesuaikan tingkah laku mereka untuk secepat
mungkin meningkatkan kemajuan belajarnyample.
Sejalan dengan prinsip-prinsip pelatihan yang dikemukakan William B. Werther
diatas, prinsip-prinsip pembelajaran akan memberikan arah bagi cara-cara seseorang
(peserta pelatihan) belajar efektif dalam kegiatan pelatihan. Prinsip-prinsip pelatihan akan
berjalan baik manakala asas-asas maupun prinsip-prinsip penyelenggaraan pelatihan
hendaknya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Menurut Dale Yoder dalam Skripsi R.Ratih Nurlaila (2014, hlm.15) Ada 9 prinsip yang
berlaku dalam kegiatan pelatihan yaitu sebagai berikut :
A. Perbedaan Individu (Individual Differences)
Dalam merencanakan suatu pendidikan dan latihan harus disadari adanya
perbedaan potensi dari setiap peserta, karena perbedaan dalam pendidikan, pengalaman,
bakat-bakat dan minat-minat merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk merencanakan
program pelatihan.
B. Hubungan dengan Analisis Jabatan (Relation to Job Analysis)
Setiap jawaban atau pekerjaan perlu dijelaskan pengetahuan dan kecakapan apa
saja yang diperlukan oleh seorang pekerja agara dapat mengerjakan tugasnyadengan baik.
Oleh karena itu, materi yang akan diberikan dalam pendidikan dan pelatihan harus sesuai
dengan apa yang dibutuhkan.
C. Motivasi (Motivation)
Suatu rencana pendidikan dan pelatihan harus didasari oleh semangat dari para
pesertanya. Untuk itu perlu adanya pemberian motivasi terhadap para peserta pelatihan
agar mereka giat dalam belajar.
D. Partisipasi yang Aktif (Active Participation)
Dalam pelatihan, para peserta harus diberikan dorongan agar aktif dalam
pembicaraan-pembicaraan seperti mengemukakan pendapatnya, saran-saran atau
pertanyaan-pertanyaan agar terjadi komunikasi dua arah.
E. Seleksi Pengikut Latihan (Selection of Trainess)
Agar tidak terjadi perbedaan yang terlalu jauh antara para peserta yang satu
dengan yang lainnya, baik dalam latar belakang maupun pengalaman, maka sebaiknya
peserta diseleksi lebih dahulu. Latihan akan lebih baik bila diberikan kepada para peserta
yang mempunyai persamaan-persamaan dasar pendidikan, bakat, minat dan pengalaman.
F. Seleksi para Pelatih (Selection of Trainers)
Tenaga pengajar dalam pendidikan dan pelatihan juga harus diseleksi terlebih
dahulu. Hal ini akan menyebabkan efektif tidaknya dari suatu pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan.
G. Latihan bagi para Pelatih (Trainer of Training)
Seringkali terjadi anggapan yang salah, bahwa setiap orang yang pandai secara
teoritis dan praktis, dapat pula menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya kepada
orang lain. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, oleh karena itu para pelatih masih
perlu mendapatkan pelatihan khusus.
H. Metode Pelatihan (Training Methods)
Keberhasilan suatu program pelatihan tidak hanya tergantung pada kemampuan
pelatih, kemampuan pesertanya dan fasilitas pelatihan, tetapi juga oleh metode yang
dipakai. OLeh karena itu, metode pelatihan yang ditetapkan harus sesuai dengan
pelatihan yang diberikan.
I. Prinsip Belajar (Principle of Learning)
Azas belajar yang perlu ditetapkan dal pelatihan, yakni dalam pembahasan
masalahnya dimulai dari hal yang sederhana ke hal yang sulit. Apabila pembahasan
dimulai dari hal yang sulit maka peserta sulit untuk memahami masalah yang diberikan

Menurut Mc Gehee yang dikutip oleh Mangkunegara (2003 : 51) Merumuskan prinsip-
prinsip perencanaan pelatihan dan pengembangan sebagai berikut:
1. Materi harus diberikan secara sistematis dan berdasarkan tahapan-tahapan.
2. Tahapan-tahapan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
3. Penatar harus mampu memotivasi dan menyebarkan respon yang berhubungan dengan
serangkaian materi pelajaran.
4. Adanya penguat (reinforcement) guna membangkitkan respon yang positif dari peserta.
5. Menggunakan konsep pembentukan (shaping) perilaku.”

Prinsip-prinsip umum pelaksanaan pelatihan yang efektif menurut Semito (1996 : 115)
mengatakan bahwa pelatihan perlu memperhatikan prinsip-prinsip antara lain :
1. Sasaran pelatihan
2. Latihan
3. Bahan-bahan latihan
4. Metode-metode latihan
5. Peserta

Uraian di atas dapat menjelaskan beberapa prinsip pelatihan yang efektif, yaitu :
1. Pelaksanaan pelatihan harus mempunyai sasaran yang jelas, yang bisa diuraikan dalam
perilaku yang dapat diamati dan diukur, mengapa demikian. Jika sasaran pelatihan itu
tidak jelas maka tidak akan diketahui efektifitas dari pelatihan itu sendiri.
2. Tugas pelatih adalah mengajarkan bahan-bahan latihan dengan metode tertentu sehingga
peserta akan memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan sesuai
dengan sasaran yang ditetapkan perusahaan.
3. Bahan pelatihan yang sesuai dan jelas, disusun berdasarkan sasaran pelatihan
4. Setelah bahan pelatihan ditentukan, maka berikutnya menyusun metode pelatihan yang
tepat. Apabila metode pelatihan tidak tepat maka sasaran pelatihan juga tidak akan
dicapai.
5. Peserta adalah komponen yang cukup penting dalam pelaksanaan pelatihan, sebab
berhasilnya suatu program tergantung pada pesertanya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :


pelatihan adalah suatu perubahan yang sistematis dari knowledge, skill, attitude dan behavior
yang terus mengalami peningkatan yang dimiliki oleh setiap karyawan dengan itu dapat
mewujudkan sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan dalam
pemenuhan standar SDM yang diinginkan.
Pada umumnya, pelatihan dilakukan untuk kepentingan karyawan, perusahaan, dan
komsumen. Prinsip-prinsip pelatihan yang menjadi acuan dalam pelatihan terdiri dari beberapa
hal yakni : (Perbedaan individu, Analisis jabatan, Motivasi, Partisipasi aktif, Seleksi peserta
pelatihan, Seleksi pengajar, Metode pelatihan, Asas belajar.
Fungsi pelatihan intinya untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan
keterampilan.
Daftar Pustaka
https://ophiephotograph.files.wordpress.com/2017/05/konsep-dasar-pelatihan.pdf
http://ervianapor14.blogspot.com/2017/04/prinsip-prinsip-latihan.html
http://chandrabayuu.blogspot.com/2014/03/pelatihan-pengertian-prinsip-dan-lainnya.html
https://infoseputarpls.blogspot.com/2018/10/tugas-tugas-pls.html

Anda mungkin juga menyukai