Anda di halaman 1dari 17

Oleh:

Ninik Uswatun Fadilah, M.Pd

Oleh: Ninik Uswatun Fadilah


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemampuan penulis
untuk menyelesaikan bahan ajar pelatihan TIK Pondok Pesantren. Bahan ajar ini adalah
berisi bahan ajar untuk mata pelatihan Manajemen Pelatihan. Penulisan bahan ajar ini
digunakan untuk persiapan pelatihan di wilayah kerja BDK Denpasar nantinya.
Materi dalam bahan ajar ini disajikan secara terstruktur,dan ringkas. Harapnya dapat
menarik dan membuat semangat peserta dalam mempelajarinya. Sehingga dapat memberi
motivasi pada peserta yang tidak lain adalah seorang guru untuk meningkatkan
kompetensinya guna memberikan pembelajaran terbaik kepada siswanya.
Kami sangat menyadari bahwa bahan ajar ini jauh dari sempurna. Dengan segala
kekurangan yang ada pada bahan ajar ini, kami mohon kesediaan pembaca untuk dapat
memberikan masukan yang konstruktif guna penyempurnaan selanjutnya. Semoga bahan
ajar ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Denpasar, Januari 2023

Ninik Uswatun Fadilah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Deskripsi Singkat .................................................................................................... 1
C. Indikator Hasil Belajar ............................................................................................. 1
D. Pokok Bahasan ....................................................................................................... 2
BAB II Pendekatan Androgogi, Manajemen Pelatihan dan Presentasi Multimedia ............. 3
A. Pendekatan Androgogi ............................................................................................ 3
B. Manajemen Pelatihan.............................................................................................. 5
C. Teknik Presentasi Berbasis Multimedia ................................................................... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi


menyebabkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja personil perlu
diperbaharui. Mempertahankan pola-pola kerja lama akan mengakibatkan
penyelenggaraan aktivitas organisasi menjadi kurang efektif dan efisien. Oleh
sebab itu, agar organisasi dapat eksis dalam berbangsa dan bernegara, ilmu
pengetahuan, dan teknologi, perlu program reorientasi kualifikasi personil melalui
manajemen pendidikan dan latihan yang efektif.
Banyak orang yang beranggapan bahwa pelatihan merupakan sebuah
kegiatan yang hanya membuang-buang waktu saja. Asumsi tersebut adalah
salah besar, karena pelatihan merupakan sebuah aktivitas dengan tujuan untuk
meng-upgrade pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan individu atau
sekelompok orang. Pelatihan adalah aktivitas dalam rangka untuk
mengembangkan sumber daya manusia dan kinerja individu atau kelompok yang
dirancang secara benar dan tepat agar tujuan tersebut tercapai. Manajemen
pelatihan adalah aktivitas pengoptimalan fungsi-fungsi manajemen yang
berkaitan dengan pembelajaran dalam pelatihan.

B. Deskripsi Singkat

Bahan ajar ini membahas tentang pentingnya manajemen pelatihan dibahas


pentingnya tujuan pelatihan, manfaat pelatihan, sasaran, perencanaan/
mendesain program pelatihan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian
serta pengembangan pelatihan.

C. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:

1
1. Memahami konsep tentang dasar dan filosofi manajemen pelatihan
2. Mengidentifikasi pendekatan (androgogi) yang efektif dalam manajemen
pelatihan
3. Peserta diharapkan dapat melaksanakan manajemen pelatihan yang sesuai
dalam proses belajar mengajar sehingga tercapai sasaran pelatihan
4. Menjelaskan analisis data/diagram
5. Menjelaskan pembuatan diagram

D. Pokok Bahasan

Untuk membantu Anda mencapai indikator hasil belajar, maka akan di bahas
hal-hal sebagai berikut:

1. Pendekatan Androgogi
2. Manajemen Pelatihan
3. Teknik Presentasi berbasis Multimedia

2
BAB II
Pendekatan Androgogi, Manajemen Pelatihan dan Presentasi Multimedia

A. Pendekatan Androgogi

Belajar adalah memasukkan informasi ke dalam memori (daya ingat) dan


ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri pembelajar.
Pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta pelatihan agar dapat
belajar dengan baik. Di dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara peserta,
fasilitator dan sumber belajar pada suatu lingkungan kelas.

Secara etimologi, androgogi berasal dari Bahasa latin “andros” yang berarti
orang dewasa dan “agagos” yang berarti memimpin atau melayani. Orang dewasa
disini tidak hanya didefinisikan secara ukuran biologis, namun lebih kepada segi
sosial dan psikologis. Oleh karenanya androgoi disebut juga pelibatan orang
dewasa dalam pembelajaran. Hakekat orang dewasa merupakan pribadi mandiri
yang memiliki identitas diri. Oleh karena itu belajar bisa dikatakan sebagai bagian
dari proses untuk mencapai aktualisasi diri. Orang dewasa akan cenderung
memiliki kegiatan belajar yang dapat segera diaplikasikan, baik pengetahuan
maupun ketrampilan yang dipelajari. Bagi orang dewasa, pendidikan pada
hakekatnya adalah proses peningkatan kemampuan untuk menangulangi masalah
kehidupan yang dialami sekarang.

Ketepatan pendidikan dalam pembelajaran untuk orang dewasa sangat


penting. Pembelajaran untuk orang dewasa harus lebih menekankan pada aspek
untuk membantu dan membimbing menemukan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Oleh karena itu, agar
pembelajaran untuk orang dewasa dapat berhasil secara maksimal, maka harus
memperhatikan ketertarikan peserta terhadap materi yang disampaikan,
kesesuaian materi dengan kebutuhan peserta, serta kesamaan tingkat
pengalaman antara fasilitator dengan peserta. Metode pembelajaran harus
berpusat pada masalah, menuntut dan mendorong peserta untuk aktif, mendorong

3
peserta mengemukakan pengalaman sehari-hari, menumbuhkan kerjasama, dan
lebih bersifat pemberian pengalaman bukan penyerapan materi semata.

Belajar yang terbaik bagi orang dewasa adalah dengan pengalaman,


mempelajari hal yang praktis, serta memecahkan hal-hal yang ditemui sehari-hari.
Dalam pembelajaran androgogi, ketertarikan peserta dalam memilih dan
mempelajari bahan ajar merupakan manifestasi dari perilaku belajar peserta dalam
pelatihan.

Knowles pada tahun 1970 (dalam Pertiwi dkk, 2016) mengembangkan


konsep andragogi atas empat asumsi pokok yakni:

1. Seseorang tumbuh dan matang dengan konsep diri yang bergerak dari
ketergantungan total menuju pengarahan diri sendiri. Atau dapat dikatakan
bahwa anak-anak konsep dirinya masih tergantung, sedang pada orang dewasa
konsep dirinya sudah mandiri, karena konsep dirinya inilah orang dewasa
membutuhkan penghargaan orang lain sebagai manusia yang dapat
mengarahkan diri sendiri, apabila dia menghadapi situasi dimana dia tidak
memungkinkan dirinya menjadi self directing, maka akan timbul reaksi tidak
senang atau menolak.
2. Karena sudah matang dengan sejumlah besar pengalaman, maka dirinya
menjadi sumber belajar yang kaya sekaligus pada waktu yang sama akan
memberikan dia dasar untuk belajar sesuatu yang baru. Oleh karena itu dalam
menggantinya dengan metode yang lebih banyak berbuat. Hal ini selaras
dengan prinsip pembelajaran umum yang meyakini bahwa belajar dengan
berbuat lebih efektif jika dibandingkan dengan belajar yang hanya melihat dan
mendengarkan.
3. Kesiapaan belajar mereka bukan semata karena paksaan akedemik, tapi karena
kebutuhan hidup dan untuk melaksanakan tugas peran sosialnya. Oleh karena
itu, orang dewasa belajar karena membutuhkan tingkatan perkembangan
mereka yang harus menghadapi perannya apakah sebagai pekerja, orang tua,
pemimpin suatu organisasi dan lain-lain.
4. Orang dewasa memiliki kecendrungan orientasi belajar pada pemecahan
masalah kehidupan (problem centered orientation). Belajar bagi orang dewasa
merupakan kebutuhan untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi dalam
4
kehidupan keseharian, terutama berkaitan dengan fungsi dan peranan sosial.
Perbedaan asumsi disebabkan adanya perbedaan perspektif waktu. Bagi orang
dewasa, belajar bersifat dapat dipergunakan atau dimanfaatkan dalam waktu
segera. Sedangkan anak, penerapan yang dipelajari masih menunggu waktu
hingga dia lulus, mendapat sekolah dan sebagainya. Sifat materi pembelajaran
atau pelatihan bagi orang dewasa hendaknya bersifat praktis dan dapat segera
diterapkan dalam keseharian

B. Manajemen Pelatihan

1. Pengertian Manajemen Pelatihan


Manajemen pelatihan merupakan satu kesatuan proses untuk mencapai
tujuanyang fokus kepada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan
psikomotorik peserta dalam upaya tercapainya tujuan.

2. Langkah-langkah Program Pelatihan


Langkah-langkah program pelatihan meliputi,

a. Menetapkan tujuan program pelatihan, menetapkan kompetensi apa yang


ingin ditingkatkan dala diri peserta mencakup aspek sikap, pengetahuan dan
ketrampilan.
b. Menetapkan perencanaan program pelatihan. Perencanaan adalah
menentukan kebutuhan pelatihan berikut rekomendasinya. Perencanaan
adalah menyusun pola dan program pelatihan sesuai rekomendasi berikut
metode dan sarana pelatihan. Mendesain program pelatihan merupakan
kegiatan awal dari persiapan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan/diklat yang sangat penting. Ada tiga unsur penting yang harus
diperhatikan:
1) Maksud (apa yang harus dicapai);
2) Metode (bagaimana mencapai tujuan);
3) Format (penentuan desain yang ingin capai).

Beberapa hal yang harus diperhatikan selain tujuan, metode, dan format
yaitu:

1) Alokasi waktu.

5
2) Partisipasi peserta
3) Ide dan kreatifitas peserta,
4) Materi/bahan yang dibutuhkan,
5) Pengaturan pelaksanaan pelatihan,
6) Evaluasi pelatihan.
Tujuan perencanaan/desain pelatihan adalah:

1) Mengetahui secara sistematis tahapan kegiatan pelatihan yang akan


dilaksanakan.
2) Mengetahui aspek-aspek atau unsur-unsur pelatihan yang menjadi
fokus.
3) Mengetahui model yang digunakan.
4) Menyiapkan bahan-bahan dan metode yang digunakan.

Manfaat perencanaan/desain pelatihan adalah:

1) Merupakan pedoman/acuan dalam pelaksanaan pelatihan.


2) Menyiapkan bahan-bahan dan metode yang digunakan.

Prinsip perencanaan/desain pelatihan adalah

1) Menetapkan pendekatan yang digunakan.


2) Menetapkan model yang digunakan.
3) Menetapkan langkah-langkah dan unsur-unsur pelatihan
a) Menetapkan pelaksanaan program pelatihan
b) Menetapkan evaluasi program pelatihan

3. Pengelolaan Program Pelatihan


Kegiatan ini menggambarkan pelaksanaan jalannya kegiatan pelatihan,
unsur-unsur pelaksanaan pelatihan, metode maupun mengajarnya. Pada proses
pelaksanaan, dicantumkan dimana kegiatan dilaksanakan serta kerja sama
dengan instansi terkait dan model evaluasi yang digunakan. Untuk kelancaran
dalam pelaksanaan pelatihan, organisasi/kepanitiaan perlu disusun dengan
struktur dan uraian tugas yang jelas. Organisasi tersebut perlu dibentuk dengan
mempertimbangkan aspek efisiensi dan kerja sama.

6
Tahap pelaksanaan yaitu :
a. persiapan (persiapan administratif dan edukatif),
b. pelaksanaan,
c. pelaporan
a. Persiapan
1) Menyiapkan surat menyurat tentang pelaksanaan pelatihan (jenis, waktu,
tempat, dan persyaratan peserta).
2) Mempersiapkan kriteria peserta pelatihan.
3) Menyusun prioritas calon peserta.
4) Mempersiapkan Surat Keputusan penyelenggara pelatihan.
5) Menyiapkan bahan pelatihan.
6) Pemanggilan peserta sesuai dengan kriteria.
7) Menentukan instruktur
8) Menyiapkan formulir/blanko, daftar hadir, identitas peserta, dan lain-lain.
9) Menyediakan perlengkapan pelatihan.
b. Pelaksanaan meliputi kegiatan :
1) Pembukaan
2) Penjelasan pelatihan maupun tugas-tugas lainnya, seperti:
3) Diskusi kelompok
4) Tugas baca
5) Penulisan kertas kerja/karya tulis
6) Praktek lapangan (OJT).
7) Evaluasi pelatihan.
c. Penilaian Pasca pelatihan dilakukan terhadap kemampuan dan
pendayagunaan peserta yaitu:
1) Sejauh mana peserta mampu menerapkan pengetahuan dan
kemampuannya
2) Sejauh mana peserta didayagunakan potensinya.
d. Penutupan
1) Undangan (siapa yang akan diundang)
2) Acara Penutupan
e. Laporan

7
Merupakan tahap akhir dari kegiatan pelatihan. Materi laporan
mencakup hal-hal sebagai berikut: peserta, program pengajaran, panitia
penyelenggara, sarana dan prasarana dan biaya.

C. Teknik Presentasi Berbasis Multimedia

Teknologi multimedia menjanjikan potensi besar dalam mengubah cara


seseorang untuk belajar, untuk memperoleh dan menyesuaikan informasi dan
lainnya dalam belajar. Dalam upaya mempresentasikan pengetahuan yang kita
miliki, kita dapat membutuhkan media yang tepat dan kuat. Sebaik apapun diri
kita, sehebat apapun ide-ide yang kita miliki, tanpa didukung oleh media
presentasi yang mumpuni, pengetahuan yang kita kuasai tersebut kadang kala
tidak mampu kita tampilkan.
Rahadi (2008:4) menyatakan bahwa media presentasi merupakan suatu
pesan atau materi yang akan disampaikan, yang dikemas dalam sebuah
program komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Pesan
atau materi yang dikemas dapat berupa teks, gambar, animasi dan video yang
dikombinasi dalam satu kesatuan yang utuh. Presentasi dapat diartikan sebagai
penyampaian karya tulis atau karya ilmiah seseorang di depan forum peserta
atau suatu kegiatan berbicara di depan audiens dalam rangka menyampaikan
suatu ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau kesepakatan
bersama. Agar presentasi dapat berjalan dengan efektif, ada beberapa hal yang
perlu diperhitungkan. Hal ini terkait dengan rancang bangun sebuah presentasi
sehingga presentasi tersebut dapat menarik minat dan perhatian peserta.
Rancang bangun presentasi merupakan hal yang penting dalam teknik
presentasi. Hal ini karena rancang bangun menggambarkan desain awal yang
akan dikembangkan oleh presenter. Merupakan scenario yang henda dibuat
baik dari sisi tampilan visual, audio, dan paparan secara lisan. Teknik presentasi
yang perlu diperhatikan dalam memilih dan memilah bahan presentasi:
1. Pilih tema desain yang relevan
Sebuah slide yang baik akan mampu menejlaskan ide dan gagasan yang
ingin disampaikan oleh seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan

8
terbantu ketika melihat slide yang ditampilkan dan preneter lebih mudah
dalam menjelaskan apa makna yang dikandung oleh slide tersebut. Tipe
desain harus mengikuti prinsip relevansi artinya memiliki kesesuaian dengan
topik yang dibicarakan misalnya presentasi ternah hewan dengan slide
bergambar sapi.
2. Hindari sajian teks panjang
Pemakaian teks yang terlalu panjang dapat membuat slide tidak dapat
terbaca oleh audiens
3. Alur yang teratur
Slide yang baik memiliki alur yang teratur, dari pendahuluan, penjelasan/isi,
hingga penutup. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik
yang lain tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk
memahaminya
4. Berikan multimedia yang relevan
Untuk menambah daya Tarik, slide dapat ditambahkan multimedia yang
relevan, seperti gambar, animal, audio, video. Kesesuaian multimedia
dengan topik pembicaraan harus saling mendukung, bukan justru
membingungkan audiens.
5. Satu slide, berisi satu pesan
Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slides
sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur
beberapa ide berbeda ke dalam satu slide. Audiens akan bingung dan sulit
mencernanya.
6. Perhatikan karekter huruf dan ukuran huruf
Karakter huruf dan ukuran huruf dalam slide harus proporsional dan sesuai
dengan ilustrasi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

Pembelajaran dengan berbasis multimedia presentasi dapat digunakan


menjabarkan materi yang bersifat teoritis, yang digunakan untuk pembelajaran
yang bersifat klasikal dengan grup belajar yang cukup banyak. Pembelajaran ini
cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan
yang cukup besar dengan menggabungkan unsur media seperti teks, video,
animasi, umage, grafis, dan sound menjadi satu kesatuan penyajian sehingga

9
dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki visual, auditif maupun
kinestetik. Kegiatan belajar mengajar kurang efektif apabila didalamnya tidak
dibarengi dengan adanya media sebagai pendukug proses kegiatan tersebut.
Karena media.

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih yang
terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi
baik secara linier (dengan memakai alat pengontol yang dioperasikan oleh
pengguna yang berjalan secara berurutan) seperti tv dan film, maupun interaktif
(menggunakan alat pengontrol untuk memilih apa yang dia kehendaki untuk proses
selanjutnya) sehingga memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Multimedia presentasi digunakan untuk
menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis, dalam pembelajaran klasikal,
dengan grup belajar yang besar sehingga sangat efektif karena menggunakan
projector yang memiliki jangkauan yang sangat besar. Kelebihan media ini adalah
menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafis,
dan sound yang menjadi satu kesatuan.

Saat ini rekayasa computer berkembang sangat pesat dalam memberikan


kontribusinya khususnya dalam hal presentasi. Penggunaan perangkat lunak
seperti Microsoft Powerpoint Salah satu produk yang paling banyak memberikan
pengaruh dalam penyajian bahanpresentasi digital saat ini adalah perkembangan
monitor, kartu vidio (videocard), kartu audio (audio card), serta perkembangan
proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi
dapat disajikan secara digital untuk berbagai kepentingan dalam berbagai kondisi
dan situasi serta ukuran ruang dan karakteristik audience, sehingga
mengakibatkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini serta dapat
dimanfaatkan sebagai pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK).

Program aplikasi presentasi merupakan paket dari program computer yang


digunakan untuk membantu penggunanya untuk melakukan presentasi yang
dikenal dengan slide show. Fasilitasnya bermacam-macam mulai dari penyusunan
bahan, pengolahan teks, grafis, dan multimedia. Adapun beberapa program
aplikasinya antara lain : 1. Corel Presentation Program ini merupakan aplikasi
10
komersial seperti Microsoft Office. Aplikasi ini juga mempunyai fitur yang sangat
lengkap dan interface yang mudah, memiliki fitur seperti koleksi foto dan gambar
yang banyak, font yang beragam dan harganya sangat murah dari Microsoft Office.

Program PowerPoint ialah salah satu software yang dirancang khusus untuk
mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam
pembuatan mudah dalam menggunakan dan relatif murah, karena tidak
membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data. PowerPoint dapat
digunakan melalui beberapa tipe penggunaan diantaranya: 1. Personal
Presentation (digunakan dalam kelas klasikal learning, seperti kuliah, training,
seminar, dll). Dalam hal ini kontrol pembelajaran terletak pada guru atau instruktur.
2. Stand Alone (dirancang untuk pembelajaran individual yang bersifat interaktif
meskipun kadar interaksinya tidak terlalu tinggi). 3. Web Based (diformat menjadi
file web(html) sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat
menampilkan internet).

PowerPoint memiliki beberapa keunggulan dibandingkan program lain,


antara lain sebagai berikut:

a. Menyediakan banyak pilihan media presentasi: 1) Overhead Tranparacies


(Tranparansi Overhead): menggunakan slide proyektor atau OHP, 2) Slide
Show Presentation (Presentasi Slide Show): menggunakan LCD atau InFocus,
3) Online Presentation (Presentasi Online): melalui internet atau LAN, 4) Print
Out dan Handout : presentasi dicetak dan dibagikan pada peserta.
b. Presentasi Multimedia: kita dapat menambahkan berbagai multimedia pada
slide presentasi, seperti : clip art, picture, gambar animasi (GIF dan Flash),
background audio/music narasi, movie (video klip).
c. Pemaketan slide presentasi ke dalam CD. PowerPoint 2003 memiliki fasilitas
untuk memaket slide presentasi ke dalam CD. Presentasi ini dapat ditampilkan
langsung (autorun) dan masih dapat ditampilkan walaupun tidak terinstall
program PowerPoint.
d. Modus Slide Show yang lengkap.
e. Custom Animation. PowerPoint memiliki fasilitas custom animation yang sangat
lengkap. Dengan fasilitas ini presentasi dapat menjadi lebih hidup, menarik, dan
interaktif.
11
Prosedur pembuatan presentasi diawali dengan: 1. Identifikasi Program,
dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat dengan
materi, sasaran (siswa), terutama latar belakang kempuan, usia, juga jenjang
pendidikan. 2. Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi
dan sasaran. Dapat dilakukan dengan mencari di Internet. Juga dilakukan
penyusunan materi yang diambil dari bahan utama misal buku, modul, majalah
lengkap dan direkap menjadi uraian pendek, pokok-pokok bahasan. 3. Setelah
bahan terkumpul dan materi sudah dirangkum lalu proses pengerjaan Powerpoint
hingga selesai. Lalu mengubah hasil akhir presentasi dalam bentuk slide show,
web page, atau executable file (exe). 4. Setelah program selesai dibuat, review
program dari sisi bahasa, teks, tata letak, kebenaran konsep, dan siap digunakan.

12
BAB III
PENUTUP

Manajemen pelatihan merupakan satu kesatuan proses untuk mencapai


tujuan yang fokus kepada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan
psikomotorik peserta dalam upaya tercapainya tujuan. Tahapan pelaksanaan
program pelatihan meliputi, persiapan pelaksanaan dan pelaporan. Multimedia
adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih yang terdiri dari teks,
grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi baik secara linier
(dengan memakai alat pengontol yang dioperasikan oleh pengguna yang berjalan
secara berurutan) seperti tv dan film, maupun interaktif (menggunakan alat
pengontrol untuk memilih apa yang dia kehendaki untuk proses selanjutnya)
sehingga memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi,
berkreasi, dan berkomunikasi. Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan
materi-materi yang sifatnya teoritis, dalam pembelajaran klasikal, dengan grup
belajar yang besar sehingga sangat efektif karena menggunakan projector yang
memiliki jangkauan yang sangat besar

13
DAFTAR PUSTAKA

Pertiwi, Denisa Y. & Taqwimah, Siti. 2016. Makalah Pendekatan Androgogi.


Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjanah UMS.
Putra. Eka. 2017. Mengenal Konsep Pendekatan Andragogi dalam Pembelajaran
Diklat. http://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. 2019. Modul Manajemen Pelatihan. Direktur
Bina Operasi dan Pemeliharaan: Jakarta.

http://denisayudhap.blogspot.com/2017/01/makalah-pendekatan-andragogi.html

14

Anda mungkin juga menyukai