Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PRINSIP, METODE, TEKNIK DAN STRATEGI PENDIDIKAN


SERTA MEDIA PEMBELAJARAN

KELOMPOK 4

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. Putu Diah Lestari ( 203213227 )


2. Anak Agung Gede Radiskha Fernanda ( 203213231 )
3. Ni Made Ayu Sariasih ( 203213232 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES WIRA


MEDIKA BALI

DENPASAR

2021

1
KATA PENGANTAR

Tiada kata terindah yang dapat kami sampaikan selain bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan rahmat dan hidayat-Nya serta pertolongan-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah semata-mata
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “PENDIDIKAN DAN PROMOSI
KESEHATAN” yang berjudul “PRINSIP, METODE, TEKNIK DAN STRATEGI
PENDIDIKAN SERTA MEDIA PEMBELAJARAN” dalam kesempatan ini, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Harapan kami, mudah-mudahan makalah ini nantinya dapat
berguna dan bermanfaat khususnya bagi kami, pihak kampus, kalangan pembaca pada
umumnya.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang
sifatnya membangun yang sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi kita
semua.

Denpasar, 19 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR
BELAKANG.......................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................5
1.3 TUJUAN..............................................................................5
1.4 MANFAAT..........................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN..........................................6
2.2 METODE DALAM PEMBELAJARAN........................................9
2.3 TEKNIK DALAM PEMBELAJARAN..................................................12
2.4 STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN....................................13
2.5 MEDIA PEMBELAJARAN...........................................................16
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..................................................................17
3.2 SARAN................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di era globalisasi aspek kehidupan dituntut untuk terus maju dan berkembang dengan
cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan
dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan
sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan
merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa
berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan
tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak  didik dapat merima
didikan dengan baik.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari
unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru.Semua unsur atau komponen tersebut saling
berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada
tujuan.Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti
membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau
kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan
proses pembelajaran.
Dalam  proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan
menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar mengajar menentukan jenis interaksi di
dalam proses pembelajaran.Selain itu metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan belajar
mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.
Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik. Kemudian, sebagai seorang pendidik, juga harus
mengetahui pendekatan-pendekatan yang bisa digunakan dalam pembelajaran serta teknik-
teknik yang sesuai untuk pembelajaran.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Strategi, Metode, dan Pendekatan Pembelajaran
maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip dalam pembelajaran?
2. Bagaimana metode dalam pembelajaran?
3. Bagaimana teknik dalam pembelajaran?
4. Bagaimana strategi dalam pembelajaran?
5. Bagaimana media pembelajaran ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk megetahui prinsip dalam pembelajaran
2. Untuk mengetahui metode dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui teknik dalam pembelajaran
4. Untuk mengetahui strategi dalam pembelajaran
5. Untuk mengetahui media pembelajaran

1.4 MANFAAT
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, agar dapat memahami berbagai prinsip,
metode, teknik, strategi dalam pembelajaran serta media pembelajaran agar sebagai calon
pendidik dapat mengetahui dan bisa menerapkan hal tersebut dalam pembelajaran kepada
peserta didik.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN


Prinsip-prinsip pembelajaran merupakan aspek kejiwaan yang perlu dipahami setiap
pendidik selaku tenaga profesional yang memikul tanggung jawab besar dalam
mencerdaskan anak bangsa. Berbagai teori tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang
telah dikemukakan para ahli yang memiliki persamaan dan perbedaan. Dari prinsip
tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat digunakan
sebagai dasar dalam proses pembelajaran, baik pendidik maupun peserta didik dalam
upaya meningkatkan pelaksanaan pembelajaran. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan serta
perbedaan individu. Lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:
1. Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran,
tanpa adanya perhatian maka pelajaran yang diterima dari pendidik adalah sia-
sia. Bahkan dalam kajian teori belajar terungkap bahwa tanpa adanya
perhatian tak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan
timbul pada peserta didik apabila bahan pelajaran itu sesuai kebutuhannya,
sehingga termotivasi untuk mempelajari secara serius. Selain dari perhatian,
motivasi juga mempunyai peranan yang urgen dalam kegiatan belajar. Gage
dan Berliner mendefinisikan motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan
mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin
dan kemudi pada mobil. Jadi motivasi merupakan suatu tenaga yang
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Dengan demikian
motivasi dapat dibandingkan dengan sebuah mesin dan kemudi pada mobil.
Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat, peserta didik yang
memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik
perhatiannya dan timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi
tersebut.

6
2. Keaktifan
Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks.
Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek, yaitu dari
peserta didik dan pendidik. Dari segi pesera didik, belajar dialami sebagai
suatu proses, mereka mengalami proses mental dalam menghadapi bahan ajar.
Dari segi pendidik proses pembelajaran tersebut tampak sebagai perilaku
belajar tentang sesuatu hal. Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap
bahwa anak adalah mahluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk
berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Dimiyati dan
Mudjiono mengatakan bahwa ”belajar hanya dialami oleh peserta didik
sendiri, peserta didik adalah penentu terjadinya atau tidak terjadi proses
belajar. Hal ini menunjukkan bahwa belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang
lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya
mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri.
3. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Dalam diri peserta didik terdapat banyak kemungkinan dan potensi
yang akan berkembang. Potensi yang dimiliki peserta didik berkembang ke
arah tujuan yang baik dan optimal, jika diarahkan dan punya kesempatan
untuk mengalaminya sendiri. Edgar Dale dalam Oemar Hamalik
mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui
pengalaman langsung. Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut
tingkat yang paling kongkrit ke yang paling abstrak yang dikenal dengan
kerucut pengalaman ( cone of experience ). Teori yang dikemukakan oleh
Adgar Dale tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan langsung/pengalaman
setiap peserta didik itu bertingkattingkat, mulai dari yang abstrak ke yang
kongkrit. Dalam proses pembelajaran membutuhkan keterlibatan langsung
peserta didik. Namun demikian, keterlibatan langsung secara fisik tidak
menjamin keaktifan belajar. Untuk dapat melibatkan peserta didik secara fisik,
mental, emosional dan intelektual, maka pendidik hendaknya merancang
pembelajarannya secara sistimatis, melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan karakteristik mata
pelajaran.

7
4. Pengulangan
Pengulangan dalam kaitannya dengan pembelajaran adalah suatu tindakan
atau perbuatan berupa latihan berulangkali yang dilakukan peserta didik yang
bertujuan untuk lebih memantapkan hasil pembelajarannya. Pemantapan
diartikan sebagai usaha perbaikan dan sebagai usaha perluasan yang dilakukan
melalui pengulangan– pengulangan. Pembelajaran yang efektif dilakukan
dengan berulang kali sehingga peserta didik menjadi mengerti. Bahan ajar
bagaimanapun sulitnya yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik,
jika mereka sering mengulangi bahan tersebut niscaya akan mudah dikuasai
dan dihafalnya.
Salah satu teori pembelajaran yang menekankan perlunya pengulangan
adalah teori psikologi asosiasi atau koneksionisme dengan tokohnya yang
terkenal Thorndike mengemukakan ada tiga prinsip atau hukum dalam
belajar yaitu:
a. Law of readines , belajar akan berhasil apabila individu memiliki
kesiapan untuk melakukan perbuatan tersebut.
b. Law of exercise, belajar akan berhasil apabila banyak latihan dan
ulangan.
c. Law of effect , yaitu belajar akan bersemangat apabila mengetahuai
dan mendapatkan hasil yang baik. Belajar akan berhasil apabila peserta
didik itu memiliki kesiapan untuk belajar, pelajaran itu selalu
dilatihkan/diulangi serta peserta didik lebih bersemangat apabila
mendapatkan hasil yang memuaskan.
5. Tantangan
Apabila pendidik menginginkan peserta didiknya berkembang dan selalu
berusaha mencapai tujuan, maka pendidik harus memberikan tantangan
dalam kegiatan pembelajaran. Tantangan dalam kegiatan pembelajaran
dapat diwujudkan melalui bentuk kegiatan, bahan, dan alat pembelajaran
yang dipilih untuk kegiatan tersebut. Kurt Lewin dengan teori Medan
( Field Theory), mengemukakan bahwa peserta didik dalam situasi belajar
berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajar
peserta didik menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu
mendapat hambatan yaitu mempelajari bahan ajar, maka timbullah motif
untuk mengatasi hambatan itu dengan mempelajari bahan ajar tersebut.
8
6. Perbedaan Individual
Pada dasarnya tiap individu merupakan satu kesatuan, yang berbeda antara
satu dengan yang lainnya. Tidak ada yang sama baik dari aspek fisik maupun
psikis. Dimiyati dan Mudiyono berpendapat bahwa “peserta didik merupakan
individu yang unik, artinya tidak ada dua orang peserta didik yang sama
persis, tiap peserta didik memiliki perbedaan satu sama lain. Perbedaan itu
terdapat pula pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya. Oemar
Hamalik mengemukakan bahwa perbedaan individu manusia, dapat dilihat
dari dua sisi yakni horizontal dan vertikal. Perbedaan horizontal adalah
perbedaan individu dalam aspek mental, seperti tingkat kecerdasan, bakat,
minat, ingatan, emosi dan sebagainya. Sedang perbedaan vertikal adalah
perbedaan individu dalam aspek jasmaniah seperti bentuk badan, tinggi dan
besarnya badan, tenaga dan sebagainya. Masing-masing aspek tersebut besar
pengaruhnya terhadap kegiatan dan keberhasilan pembelajaran yang
dilakukan. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar
peserta didik. Oleh karena itu perbedaan individu ini perlu menjadi perhatian
pendidik dalam aktivitas pembelajaran dengan memperhatikan tipe-tipe
belajar setiap individu. Para ahli didik mengklasifikasi tipe belajar peserta
didik atas 4 macam yaitu:
a. Tipe auditif, yaitu peserta didik yang mudah menerima pelajaran melalui
pendengaran.
b. Tipe visual, yaitu yang mudah menerima pelajaran melalui penglihatan.
c. Tipe motorik, yaitu yang mudah menerima pelajaran melalui gerakan.
d. Tipe campuran yaitu peserta didik yang mudah menerima pelajaran
melalui penglihatan dan pendengaran.

2.2 METODE DALAM PEMBELAJARAN


Kata metode berasal dari bahasa Latin yakni methodos, yang berarti jalan yang harus
dilalui. Secara etimologi, metode merupakan cara yang digunakan dalam proses
pendidikan yang bertujuan mempermudah tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan
[ CITATION Jam13 \l 1033 ] . Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013)
mendefinisikan metode sebagai: Suatu cara melakukan sesuatu, yang dapat diikuti tahap
demi tahap dan digunakan oleh setiap guru, Organisasi dan implementasi dari suatu

9
pelajaran tertentu sehubungan dengan model-model, pendekatan-pendekatan, dan
strategi-strategi yang telah ditentukan serta dipengaruhi oleh konten matapelajaran, dan
Sejumlah kemungkinan bagi guru dalam memutuskan cara-cara kerja, untuk kelompok-
kelompok maupun kelas-kelas, dan berdasarkan pada program-program belajar dan
skema-skema kerja. Lebih lanjut, Hudoyo (dalam Suprihatiningrum, 2013) merinci bahwa
di dalam metode mengajar terkandung interaksi antara guru dengan siswa, dan interaksi
antara siswa dengan materi pelajaran.
Dari berbagai penjelasan mengenai metode pembelajaran, dapat dibuat suatu
generalisasi tentangnya. Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara
menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang
sesuai dengan model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru
sebagai pembawa pesan. Ada beberapa jenis metode pembelajaran :

1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pengajaran secara lisan.
Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan
alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang
menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya
diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting
yang diberikan oleh guru.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan
mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan
daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntunan dalam mengemukakan pokok-
pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat
menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelurusan lebih lanjut pada
berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila
sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode Demonstrasi
Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan
suatu proses kejadian. Metode demostrasi biasanya diaplikasikan dengan
menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar,
perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat demostrasi yang
paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi

10
proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan
objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dll peragaan konsep serta
fakta yang memungkinkan. Sehingga dapat merangsang siswa untuk aktif mengamati
menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba untuk melakukannya
sendiri.
4. Metode Penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, merangsang untuk
belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina
kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri. Tetapi dalam metode ini sulit
mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak dapat bekerja secara mandiri.
5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu
hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman,
mengembangkan sikap ilmiah dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam
ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan
pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
6. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah.
Dalam diskusi terjadi tukar-menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh
kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam
mengemukakan gagasan akan terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan
teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan lebih penting melalui
diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.

11
2.3 TEKNIK DALAM PEMBELAJARAN

Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah
pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode
diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif
dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti
teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Teknik pembelajaran adalah cara
kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung.

1. Teknik Umum
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi.
Contohnya antara lain:
a. Teknik ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
b. Teknik tanya jawab, merupakan metode mengajar dimana guru menanyakan
hal-hal yang sifatnya factual.
c. Teknik diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu
masalah.
d. Teknik pemberian tugas, dengan metode ini guru memberikan tugas, siswa
mempelajari kemudian melaporkan hasilnya.
e. Teknik latihan, merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan
terhadap apa yang dipelajari.
f. Teknik kerja kelompok, merupakan suatu cara mengajar, dimana peserta didik
di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.
g. Teknik demonstrasi merupakan teknik mengajar dimana seorang instruktur atau
guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
h. Teknik Karya Wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu.

12
2. Teknik Khusus
Teknik khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan)
bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu. Sebagai contoh, teknik pengajaran
keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran membaca, teknik
pembelajaran menulis, teknik pembelajaran berbicara, teknik pembelajaran
menyimak, teknik pembelajaran tata bahasa, dan teknik pembelajaran kosa
kata.Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran membaca
permulaan dan teknik pembelajaran membaca lanjut.Masing-masing terdiri pula atas
banyak macam.Begitulah, teknik khusus itu banyak sekali macamnya karena teknik
khusus itu berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran. Dalam setiap kegiatan
belajar mengajar, misalnya guru bahasa Indonesia, hanya menggunakan satu metode,
katakanlah metode khusus pembelajaran bahasa (yang ditunjang sejumlah
pendekatan dan prinsip), tetapi menggunakan sejumlah teknik, baik umum maupun
khusus. Teknik ini setiap saat divariasikan.

2.4 STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN


Strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan.Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau
keberhasilan dalam mencapai tujuan. Adapun jenis-jenis strategi pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan
demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat
dominan.Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara
terstruktur.
2. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang
siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas.
Strategi.Melalui Cooperative Learning, peserta didik didorong untuk bekerja sama
secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya. Beberapa penulis seperti
Slavin, Johnson, & Johnson, mengatakan ada komponen yang sangat penting dalam

13
strategi pembelajaran cooperative  yaitu kooperatif dalam mengerjakan tugas-tugas
dan kooperatif dalam memberikan dorongan atau motivasi.  Slavin, Abrani, dan
Chambers (1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari
beberapa perspektif, yaitu perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif dan
perspektif elaborasi kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang
diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling
membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu pada dasarnya adalah
keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok
untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.  Perspektif sosial artinya bahwa
melalui kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka
menginginkan semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja secara
tim dengan mengevaluasi keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang
bagus, di mana setiap anggota kelompok menginginkan semuanya memperoleh
keberhasilan. Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya
interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk
berpikir mengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa
akan berusaha untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah
pengetahuan kognitifnya.
3. Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan
masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah
mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan
soal-soal matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah
teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran
dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan
keduanya terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu. Mengajar memecahkan
masalah berarti pemecahan masalah itu sebagai isi atau content  dari pelajaran,
sedangkan pemecahan masalah adalah sebagai suatu strategi. Jadi, kedudukan
pemecahan masalah hanya sebagai suatu alat saja untuk memahami materi
pembelajaran.

14
4. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru
akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih mudah
dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan
informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang
dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang
pernah ada.  Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi,
dan PQ4R. Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara
informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui
proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari
percampuran dua informasi itu.  Analogi merupakan cara belajar dengan
pembandingan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda
atau ide, misalnya otak kiri mirip dengan komputer yang menerima dan menyimpan
informasi.  P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk membantu siswa
mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dari Preview (membaca selintas
dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R singkatan dari read, reflect, recite, dan
review atau membaca, merefleksi, menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang
secara menyeluruh. Strategi PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang terbukti
efektif dalam membantu siswa menghafal informasi bacaan.
5. Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan
bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi organisasi terdiri
atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih kecil.
Strategi tersebut juga berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci
dari sekumpulan informasi yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah
Outlining, yakni membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai
macam topik atau ide dengan beberapa ide utama. Mapping, yang lebih dikenal
dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining.
Mnemonics membentuk kategori khusus dan secara teknis dapat diklasifikasikan
sebagai satu strategi, elaborasi atau organisasi. Mnemonics membantu dengan
membentuk asosiasi yang secara alamiah tidak ada yang membantu
mengorganisasikan informasi menjadi memori kerja. Strategi Mnemonics terdiri atas
pemotongan, akronim, dan kata berkait.

15
2.5 MEDIA PEMBELAJARAN
Media dalam arti sempit berarti komponen bahan dan komponen alat dalam sistem
pembelajaran. Dalam arti luas media berarti pemanfaatan secara maksimum semua
komponen sistem dan sumber belajar di atas untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Menurut Hamidjojo yang dimaksud media ialah semua bentuk peran tara yang
dipakai orang penyebar ide, sehingga gagasan itu sampai kepada penerima. Jadi
pengertian media pembelajaran secara singkat dapat dikemukakan sebagai sesuatu (bisa
berupa alat, bahan, atau keadaan) yang digunakan sebagai perantara komunikasi dalam
kegiatan pembelajaran. Jadi ada tiga konsep yang mendasari batasan media pembelajaran
di atas yaitu konsep komunikasi, konsep sistem dan konsep pembelajaran.
Jenis Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Dewasa ini masih banyak guruguru
yang enggan memanfaatkan media yang ada untuk kegiatan pembelajaran. Masih banyak
kecenderungan bahwa para siswa dibiasakan untuk mendengarkan apa yang diajarkan
oleh guru, kemudian mencatat dan dipaksa untuk menghafalkannya di luar kepala.
Keadaan semacam ini jelas akan menghasilkan sikap verbalistik, yang menyebabkan
peserta didik menjadi pasif dan kegiatan pembelajaran menjadi cepat menjemukan. Untuk
itu dalam rangka mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning /
joyfull class) serta mengak$ pembelajaran akan sangat membantu kegiatan pembelajaran.
Media juga berfungsi secara efektif dalam konteks pembelajaran yang berlangsung
tanpa menuntut kehadiran guru. Media sering dalam bentuk “kemasan” untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Dalam halsituasi seperti ini, tujuan telah ditetapkan, petunjuk atau
pedoman kerja untuk mencapai tujuan telah diberikan, bahan-bahan atau material telah
disusun dengan rapih, dan alat ukur atau evaluasi juga disertakan.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan
mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan sertawaktu yang digunakan dalam
proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara
aktif dan efisien. Ada beberapa jenis strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran
langsung, strategi pembelajaran cooperative learning,strategi pembelajaran problem
solving,strategi mengulang,strategi elaborasi,dan strategi organisasi.

Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara menyampaikan


pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan
model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa
pesan.Ada beberapa jenis metode pemblajaran yaitu metode ceramah, metode tanya
jawab, metode demonstrasi, metode penugasan, metode eksperimen,dan metode diskusi.
Pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam memandang
bagaimana melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan
tercapai.Dalam pembelajaran metode dan pendekatan pembelajaran tidak bisa dipisahkan
karena ketiga unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang
kelancaran pendidikan. Pendekatan, lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan
sedangkan metode, lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Ada beberapa jenis
pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan tujuan pembelajaran, pendekatan konsep,
pendekatan lingkungan, pendekatan proses,pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat
(STM), pendekatan penemuan, dan pendekatan pemecahan masalah.

Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseoran dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Terdapat dua macam dari teknik
pembelajaran yaitu teknik umum dan teknik khusus.

17
3.2 SARAN
Memahami prinsip, metode, teknik, strategi pembelajaran dan media pembelajaran
baik untuk siswa maupun guru sangatlah penting. Pemahaman arti secara mendalam dari
belajar dan pembelajaran ini dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi guru
maupun siswa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Imam Yuwoo, Spd.Mpd. Strategi, metode, pendekatan dan teknik pembelajaran. Terlihat
pada
https://www.academia.edu/35644850/Makalah_Belajar_dan_Pembelajaran_Strategi_model_p
endekatan_dan_teknik_docx diakses tanggal 19 April 2021.

St.Harniyanti Gandi Ali.2013. Prinsip-prinsip pembelajaran.Vol.6, No.01. Terlhat pada

https://media.neliti.com/media/publications/235771-prinsip-prinsip-pembelajaran-dan-
implika-faffb19b.pdf diakses tanggal 19 April 2021.

19

Anda mungkin juga menyukai