Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ICT


TEORI PEMBELAJARAN INDIVIDUAL YANG KREATIF, EFEKTIF,
EFISIEN, MENARIK SERTA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN

Oleh:

FAUZIAH ULMI (14175052)

DOSEN PEMBIMBING:
PROF.DR.FESTIYED,M.S
DR. USMELDI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT dengan judul
Teori Pembelajaran Individual Yang Kreatif, Efektif, Efisien, Menarik Serta
Interaktif Untuk Pembelajaran.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT, Ibuk Prof.Dr.Festiyed,M.S dan Bapak
Usmeldi,M.Pd.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Padang, Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Media Presentasi.........................................................................3
B. Tujuan Media Presentasi...............................................................................3
C. Jenis Jenis Media Presentasi......................................................................4
D. Merancang Bahan Presentasi........................................................................7
E. Pelaksanaan Presentasi..................................................................................8
F. Prinsip Presentasi Yang Efektif, Efesien, Menarik, dan Interaktif................9
G. Matriks Presentasi Yang Baik.....................................................................16
H. Ayat Al-Quran Pendukung.........................................................................19

BAB III PENUTUP...............................................................................................26


A. Kesimpulan.................................................................................................26
B. Saran............................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................27

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan proses aktif yang dilakukan oleh peserta didik dalam
rangka membangun pengetahuannya. Belajar bukanlah proses pasif yang hanya
menerima pengetahuan dari guru atau sumber-sumber lain. Jika pembelajaran
tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif maka
pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif peserta
didik dalam proses pembelajaran sangat diperlukan karena ia merupakan subyek
utama dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran berhubungan dengan bagaimana membelajarkan peserta didik atau
bagaimana membuat peserta didik dapat belajar dengan mudah dan munculnya

3
motivasi para peserta didik untuk mempelajari pelajaran sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Dalam pembelajaran, bagi para praktisi pendidikan dituntut
mengembangkan berbagai metode dan strategi untuk mencapai tujuan
pembelajaran, sehingga dapat tercapai secara efektif, efisien dan menyenangkan.
Dalam rangka mencapai hasil belajar yang maksimal maka diperlukan suatu
konsep pembelajaran yang memadai dan relevan. PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat dijadikan metode alternatif
dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif,
efisien, menyenangkan dan jauh dari pembelajaran yang membosankan peserta
didik. Secara garis besar model pembelajaran PAIKEM dipraktekkan dengan
berprinsip pada lima hal yaitu: pertama, siswa terlibat dalam berbagai kegiatan
yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan
pada belajar melalui berbuat. Kedua guru menggunakan berbagai alat bantu dan
berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
menyenangkan, dan cocok bagi siswa. Ketiga, guru mengatur kelas dengan
memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan
ruang khusus membaca. Keempat, guru menerapkan cara mengajar yang lebih
kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok dan kelima, guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam
menciptakan lingkungan sekolahnya.
Kelima hal tersebut harus dikuasai oleh guru dalam mempraktekkan Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Tulisan ini akan
mengulas tentang konsep Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM) yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan dan
pembahasan menarik dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian media presentasi?
2. Apa tujuan media presentasi?
3. Apa saja jenis-jenis media presentasi?

4
4. Bagaimana merancang bahan presentasi?
5. Bagaimana pelaksanaan presentasi?
6. Bagaimana prinsip-prinsip presentasi yang efektif, efesien, menarik, dan
interaktif?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, adapun tujuan
dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian media presentasi
2. Tujuan media presentasi
3. Jenis-jenis media presentasi
4. Cara merancang bahan presentasi
5. Pelaksanaan presentasi
6. Prinsip-prinsip presentasi yang efektif, efesien, menarik, dan interaktif?
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1 Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya untuk tenaga pendidik kedepannya.
2 Membantu mahasiswa memahami tentang teori pembuatan media
presentasi yang efektif, efesien, menarik, dan interaktif.
3 Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah pengembangan media
pembelajaran Fisika berbasis ICT program studi pendidikan Fisika
program pascasarjana Universitas Negeri Padang.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pembelajaran Individual

Pembelajaran individual merupakan suatu strategi pembelajaran, hal ini


dijelaskan oleh Rowntree (1974) dalam Sanjaya (2008 : 128) membagi strategi
pembelajaran ke dalam strategi penyampaian-penemuan atau exposition-discovery
leraning strategy dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran
individual atau groups-individual learning strategy. Menurut Wina Sanjaya
(2008:128) strategi pembelajaran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri.
Kecepatan, kelambatan dan keberrhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan

5
oleh kemampuan individu yang bersangkutan. Bahan pembelajaran serta
bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. Hal ini sejalan dengan
pendapat Gunahardi (2010) yang menyatakan bahwa pembelajaran individual
adalah kegiatan pembelajaran yang menitik beratkan bantuan dan bimbingan
belajar kepada masing-masing individu, memberi kesempatan yang luas kepada
tiap-tiap anak untuk belajar, mendasarkan kebutuhan dan kemampuan anak untuk
mengejar ketertinggalannya dan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki.

Pada strategi pembelajaran individual ini siswa dituntut dapat belajar


secara mandiri, tanpa adanya kerjasama dengan orang lain. Sisi positif
penggunaan strategi ini adalah terbangunya rasa percaya diri siswa, siswa menjadi
mandiri dalam melaksanakan pembelajaran, siswa tidak memiliki ketergantungan
pada orang lain. Namun di sisi lain terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini,
diantaranya jika siswa menemukan kendala dalam pembelajaran, minat dan
perhatian siswa justru dikhawatirkan berkurang karena kurangnya komunikasi
belajar antar siswa, sementara enggan beratanya kepada guru, tidak membiasakan
siswa bekerjasama dalam sebuah team.

Sedangkan menurut Sudjana (2009 : 116) Pengajaran individual


merupakan suatu upaya untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat
belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan caranya sendiri.
Menurut Sudjana, Perbedaan-perbedaan individu dapat dilihat dari :

1. Perkembangan intelektual

2. Kemampuan berbahasa

3. Latar belakang pengalaman

4. Gaya belajar

6
5. Bakat dan minat

6. Kepribadian

Pembelajaran individu berorientasi pada individu dan pengembangan diri.


Pendekatan ini memfokuskan pada proses dimana individu membangun dan
mengorganisasikan dirinya secara realitas bersifat unik. (Hamzah B. Uno, 2008 :
16). Menurut Muhammad Ali (2000 : 94) strategi belajar mengajar individual
disamping memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan
potensinya, juga memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran
secara penuh. mastery learning atau belajar tuntas.

Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat


mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini sistem
penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara
individual, Muhammad Ali (2000 : 99).

Cara-cara yang dapat dilakukan dalam pembelajaran individualisasi :

1. tugas tambahan,

2. pembelajaran proyek

3. dilaksanakan menurut kesanggupan.

Tujuan yang utama dalam pembelajaran individual:

1. Belajar berdasarkan kemampuan sendiri.

2. Pengembangan kemampuan tiap individual secara optimal.

7
Program pembelajaran individual mempertimbangkan

1. Kesuaian dengan kebutuhan dan kemampuan anak

2. Pembelajaran dilaksanakan untuk dimengerti oleh anak

3. Cara kerja yang dimengerti oleh anak

4. Kriteria keberhasilan dimengerti oleh anak

5. Evaluasi dimengerti oleh anak

Keuntungan pembelajaran individual:

1. Maju menurut kemampuan masing-masing anak

2. Kemajuan bersifat nyata

3. Perhatian anak terhadap hasil belajar perseorangan.

4. Hubungan pribadi yang menyenangkan antara guru dan anak .

5. Mengurangi hambatan dan mencegah eliminasi anak-anak yang lamban.


Gunahardi (2010)

Hal ini sejalan dengan pendapat Cucunuryani (2010), Keuntungan-


keuntungan dan kelemahan pembelajaran individual adalah:

Keuntungan-keuntungan:

8
1. Pembelajaran tidak dibatasi waktu

2. Siswa dapat belajar secara tuntas

3. Perbedaan-perbedaan yang banyak di antara para peserta dipertimbangkan

4. Para peserta didik dapat bekerja sesuai dengan tahapan mereka dengan waktu
yang dapat mereka sesuaikan

5. Gaya-gaya pembelajaran yang berbeda dapat diakomodasi

6. Hemat untuk peserta dalam jumlah besar

7. Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai bagaimana dan apa yang
mereka pelajari

8. Merupakan proses belajar yang bersifat aktif bukan pasif

Beberapa kelemahan:

1. Memerlukan waktu yang banyak untuk mempersiapkan bahan-bahan

2. Motivasi peserta mungkin sulit dipertahankan

3. Peran instruktur perlu berubah

4. Keberhasilan tujuan pembelajaran kurang tercapai, karena tidak ada tempat


untuk siswa bertanya

9
Komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam Perencanaan
Pendidikan Individual :

1. Pernyataan tentang kemampuan anak saat ini dalam pendidikan.

2. Pernyataan tentang tujuan jangka panjang & pendek, termasuk sasaran


pembelajaran secara ringkas.

3. Pernyataan yang berhubungan dengan anak, dan sejauh mana anak mampu
berpartisipasi pada program pendidikan reguler di sekolah.

4. Antisipasi lamanya pemberian layanan.

5. Kriteria pencapaian tujuan, prosedur evaluasi dan jadwal untuk menetapkan


sasaran.

Model-model pembelajaran individual Menurut Hamzah B. Uno (2008 :


18), ada beberapa model pembelajaran yang termasuk pada pendekatan
pembelajaran individual, diantaranya adalah model pembelajaran pengajaran tidak
langsung (non directive teaching), model pembelajaran pelatihan kesadaran
(awareness training), sinektik, sistem konseptual, dan model pembelajaran
pertemuan kelas (clasroom meeting). Berikut adalah model-model pembelajaran
yang lain menurut Cucunuryani (2010):

1. Distance learning (pembelajaran jarak jauh)

2. Resource-based learning (pembelajaran langsung dari sumber)

3. Computer-based training (pelatihan berbasis komputer)


4. Directed private study (belajar secara privat langsung)

10
B. Pembelajaran yang Kreatif, Efektif, Efisien, Menarik serta Interaktif
untuk Pembelajaran

C. Jenis Jenis Media Presentasi


D. Merancang Bahan Presentasi
E. Pelaksanaan Presentasi
F. Ayat Al-Quran Pendukung

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan:

1. Media presentasi adalah setiap alat yang digunakan pesan melalui


penjelasan informasi .

2. Tujuan presentasi akan sangat menentukan bagaimana kita akan


melakukan dan mendesain presentasi.

3. Jenis jenis media presentasi adalah papan tulis, OHP, dan computer.

4. Dalam merancang media presentasi ada empat langkah yang harus


dilakukan yaitu : a. merumuskan tujuan khusus, b. mendesain visual, c.
memilih bentuk tulisan, d. melakukan evaluasi dan revisi.

5. Tiga langkah utama dalam pelaksanaan presentasi yaitu persiapan,


penyajian, dan penutup.

6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat presentasi yang baik


adalah a. penggunaan kata kunci dan gambar, b. meringkas teks, c.
mengganti teks yang panjang dengan angka dan gambar, d.mengubah cara
penyajian lebih menarik, e. penempatan posisi gambar.

12
B. Saran

Penulis mengetahui bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu


diharapkan kepada dosen pembimbing serta pembaca ikut memberikan saran agar
makalah ini lebih baik untuk selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

13
Wina Sanjaya (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana
Wina Sanjaya (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana
Kokom Komalasari (2010), Pembelajaran Kontekstual,Bandung, Refika
Aditama
Hamzah B. Uno (2008), Model Pembelajaran,Jakarta, Bumi Aksara
Nana Sudjana (2009), Teknologi Pengajaran, Bandung, Sinar Baru
Muhammad Ali (2000), Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung,
Sinar Baru

http://cucunuryani.blogspot.com/2011/08/pembelajaran-individual-dan.html

14
15

Anda mungkin juga menyukai