Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN ANALISIS PEMBELAJARAN INOVATIF

SEGITIGA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Ir. Drs. Sumargono, M. Pd.

Disusun Oleh:

Irma Fani Rohmah (2420004)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin. Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Karena atas
rahmat dan berkat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah guna
melengkapi tugas yang dibebankan oleh dosen pengampu kami. Di samping itu, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah
ini.
Laporan ini berisi Laporan Analisis Pembelajaran Inovatif. Tujuan pembuatan laporan ini
adalah untuk menyelesaikan UAS Inovasi Pendidikan. Di samping itu juga dapat bermanfaat untuk
para pembaca guna mendapatkan wawasan dan pengetahuan.
Dari hati yang terdalam kami mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan
makalah ini, karena kami tahu makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami berharap kritik, saran dan masukan yang membangun dari pembaca guna
penyempurnaannya ke depan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaat sesuai dengan fungsinya. Amin.

Jombang, 20 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................................6
A. Pengertian Pembelajaran Inovatif................................................................................................6
B. Konsep Dasar Pembelajaran Inovatif...........................................................................................7
C. Teori Yang Mendasari Pembelajaran Inovatif.............................................................................8
D. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Interaktif...................................................................10
E. Analisis Pembelajaran Inovatif..................................................................................................11
BAB III...................................................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................................................12
Saran...................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................13
Lampiran................................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
(Mohamad, 2015)Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat
komplek dalam menjadikan suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih
efektif, efisien dan kondusif. Proses ini melibatkan berbagai unsur dalam satu
lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan unsur lain yang menunjang
terjadinya interaksi belajar. Pembelajaran yang terjadi selama ini diartikan sebagai
pembelajaran konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasi verbalistik,
sentralisasi guru, pembelajaran yang otoriter, gurulah yang berhak menentukan apa
yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-faham yang tidak memberikan ruang
kreatifitas baik bagi siswa dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan
kreatif. Hal ini menjadi suatu dasar suatu jurang pemisah antara guru dan siswa dalam
pembelajaran. Sikap, paham, atau kebiasaan yang terjadi seperti disebutkan
menjadikan suasana belajar tidak menyenangkan. Menyikapi hal itu, penulis dalam
makalah ini, mencoba untuk mengangkat beberapa model pembelajaran yang bisa
dijadikan rujukan oleh guru dalam menerapkan model dan strategi pembelajaran yang
bersifat inovatif dan berorientasi pada prinsip-prinsip konstruktifis yang saat ini
sangat dianjurkan bagi setiap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Pembelajaran inovatif ini dilengkapi dengan model-model yang sangat variatif dengan
sintaks atau langkah-langkahnya. Di antaranya model pembelajaran lansung,
kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, inkuiri, atau belajar melalui
penemuan. Demikianlah maakalah ini dibuat dengan harapan dapat menjadi salah satu
referensi bagi setiap pembaca dalam mengembangkan kemampuannya dalam
mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berdasarkan prinsip-prinsip
pembelajaran yang inovatif.

B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dari pembelajaran inovatif?
b) Bagaimana konsep dasar pembelajaran inovatif?
c) Apa saja teori pembelajaran inovatif?
d) Bagaimana kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran inovatif?
e) Apa analisis dari PPT pembelajaran inovatif?
C. Tujuan
a) Mengetahui pengertian pembelajaran inovatif
b) Mengidentifikasi konsep dasar pembelajaran inovatif
c) Menyebutkan teori pembelajaran inovatif
d) Menganalisis kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran inovatif
e) Menganalisis PPT pembelajaran inovatif
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Inovatif


Kita harus mengetahui apa itu pendidikan sebelum kita membahas
pembelajaran lebih dalam lagi. Sebagaimana UU kita saat ini yang menerangkan
bahwa pendidikan harus berlandaskan pada penananman nilai-nilai karakter bangsa
dan budaya serta harus diintegrasikan dengan perkembangan teknologi dan ilmu
sains. Pendidikan saat ini harus melakukan inovasi secara berkelanjutan dan jelas.
Untuk itu perlu banyak pihak yang harus terlibat dalam perkembangnnya sehingga
proses pembelajaran berjalan sesui cita-cita bangsa dan tuntutan zaman.
Perubahan sosial dan perkembangan zaman berjalan sesuai sejalan dengan
perkembangan psikis peserta didik. Karena pemikiran yang sudah tertanam
menganggap peserta didik telah belajar apabila dia dapat melakukan perbuatan yang
telah diajarkan dan sesui dengan tujuan pembelajaran yang telah dibuat. Oleh karena
itu memerlukan sebuah penilaian dan evaluasi yang terintegrasi akurat, tepat sasaran,
dan efektif.
Kata “inovatif” berasal dari kata sifat bahasa Inggris inovative. Kata ini
berakar dari kata kerja to innovate yang mempunyai arti menemukan (sesuatu yang
baru). Oleh karena itu Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya
yang dilakukan oleh guru (konvensional).
Pembelajaran konvensional akan membuat peserta didik kurang tertarik dan
termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berakibat pada rendahnya
hasil belajar siswa serta tidak bermakna pengetahuan yang diperoleh siswa.
Disamping itu, pengetahuan yang diperoleh siswa di dalam kelas cenderung
artifisial dan seolah-olah terpisah dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
yang dialami siswa. Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun dan dikondisikan untuk
siswa agar belajar.
Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, pemahaman konteks siswa
menjadi bagian yang sangat penting, karena dari sinilah seluruh rancangan proses
pembelajaran dimulai.
Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan
saling membangun. Otonomi siswa sebagai pribadi dan subjek pendidikan menjadi
titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran. Pembelajaran semacam ini
disebut dengan pembelajaran aktif.
Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran dimana seorang guru
harus dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga siswa aktif
bertanya, mempertanyakan dan juga mengemukakan gagasannya. Disamping aktif,
pembelajaran juga harus menyenangkan.1
Pembelajaran yang menyenangkan berkaitan erat dengan suasana belajar yang
menyenangkan sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada
belajar. Keadaan yang aktif dan menyenangkan tidaklah cukup, jika proses
pembelajaran tidak efektif, yaitu menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh para
siswa, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan yang harus dicapai.
Secara garis besar, pembelajaran inovatif dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok
bagi siswa
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk
cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan
suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa
dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

B. Konsep Dasar Pembelajaran Inovatif


Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dikemas oleh pebelajar atas
dorongan gagasan barunya yang merupakan produk dari learning how to learn untuk
melakukan langkah-langkah belajar, sehingga memperoleh kemajuan hasil
belajar. Dalam konteks program belajar mengajar, program pembelajaran yang

1
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
inovatif dapat berarti program yang dibuat sebagai upaya mencari pemecahan suatu
masalah. Itu disebabkan, karena program pembelajaran tersebut belum pernah
dilakukan atau program pembelajaran yang sejenis sedang dijalankan akan
tetapi perlu perbaikan. Program pembelajaran yang sifatnya memperbaiki program
pembelajaran sebelumnya yang tidak memuaskan, hasilnya dapat digolongkan
inovatif karena mencoba untuk memecahkan masalah yang belum terpecahkan.Secara
garis besar bahwa program pembelajaran inovatif adalah program pembelajaran yang
langsung memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh kelas berdasarkan
kondisi kelas. Pada gilirannya program pembelajaran tersebut akan memberi
sumbangan terhadap usaha peningkatan mutu sekolah secara keseluruhan.2

C. Teori Yang Mendasari Pembelajaran Inovatif


a. Teori Kognitif
Perilaku yang tidak tampak dapat dipelajari secara ilmiah seperti pada perilaku
yang tampak. Hal itulah yang mendasari teori kognitif. Perilaku yang tidak
tampak merupakan proses internal yang merupakan hasil kerja potensi psikis.
David Ausubel berpendapat bahwa belajar itu terjadi dalam organisme
manusia melalui proses yang bermakna yang menghubungkan peristiwa atau
butir baru pada aspek kognitif yang ada. Makna bukanlah respon yang tersirat
tetapi merupakan pengalaman sadar yang diartikulasikan secara jelas dan
dibedakan secara tepat. Hal tersebut dapat muncul manakala tanda, lambang,
konsep, atau proposisi yang bermakna dikaitkan dan dipadukan dalam struktur
kognitif individual yang berasal dari basis substansial dan nonkebiasaan.
Teori kognitif lebih mengandalkan pikiran dan konsep dasar yang dimiliki
pembelajar daripada pengalaman. Kognitif amat menjauhi model menghafal.
Yang diorientasikan secara mendalam adalah belajar bermakna. Tiap proses
pembelajaran haruslah bermakna yang mampu mengelaborasi kognisi
seseorang. Situasi belajar apa pun dapat bermakna apabila pembelajar
mempunyai seperangkat pembelajaran yang bermakna, yakni penghubungan
tugas belajar yang baru dengan apa yang sudah diketahuinya. Tugas belajar
tersebut secara potensial akan bermakna bagi pembelajar.
Menurut Piaget, dalam Rizky, 2012 mengatakan manusia memiliki struktur
pengetahuan dalam otaknya, seperti kotak-kotak yang masing-masing berisi

2
Happyanto, Rixky. 2012. Pembelajaran inovatif
informasi bermakna yang berbeda-beda. Pengalaman yang sama bagi beberapa
orang akan dimaknai berbeda-beda oleh masing-masing individu dan disimpan
dalam kotak yang berbeda-beda. Setiap pengalaman baru dihubungkan dengan
kotak-kotak (struktur pengetahuan) dalam otak manusia. Struktur pengetahuan
dikembangkan dalam otak manusia melalui dua acara, yaitu asimilasi dan
akomodasi.3
b. Teori Humanistik atau Teori Sosial
Proses belajar tidak hanya terjadi karena seseorang mendapatkan stimulus dari
lingkungannya dan meresponnya tetapi terjadi pula karena pelaku belajar
berkomunikasi dengan individu lainnya. Proses belajar terjadi karena
komunikasi personal. Dalam diri pelaku belajar atau siswa terjadi transaksi
akibat komunikasi dua arah atau lebih yang masing-masing mendapat
kesempatan, baik selaku inisiator maupun mereaksi komunikasi. Komunikasi
itu dapat berlangsung secara akrab, intensif, dan mendalam. Oleh karena itu,
teori humanistik dikembangkan menjadi teori sosial, yang dikembangkan oleh
Bandura. Menurut Bandura (dalam Dahar, 1989) dalam belajar berdasarkan
teori sosial terdapat empat fase, yaitu: perhatian, retensi, reproduksi, dan
motivasi. Manusia akan belajar apa saja sepanjang dia membutuhkan. Dia
tidak peduli dengan kognitif yang aktual atau pengalaman yang telah
dialaminya.
Menurut Rogers, dalam konteks belajar yang diciptakan, manusia akan belajar
apa saja yang dia butuhkan. Konsep Rogers tersebut saat ini memberikan
perubahan besar bagi konsep pembelajaran yang bertumpu pada pembelajar.
Pembelajar itu sangat individual. Oleh karena itu, jika ingin berhasil dalam
pembelajaran, perhatikan kebutuhan individual dalam belajar. Untuk
mengadaptasi konsep Rogers dalam pembelajaran, kita perlu memahami
bahwa pembelajar adalah organisme yang butuh memahami dirinya sendiri
dan mengkomunikasikan dirinya kepada orang lain secara bebas dan aman.
Guru sebagai fasilitator harus memberikan konteks pengiring untuk belajar dan

3
Sartono, wahyuari. .Metode Pembelajaran Inovatif diunduh dari
(http://bagooor.wordpress.com/metode-pembelajaran-efektif/) pada tanggal 14 november 2013
tidak memberikan misi pribadi guru untuk dijejalkan ke siswa berdasarkan
pengalaman guru sebelumnya.4
c. Teori Gestalt
Psikologi Gestalt memandang unsur-unsur yang terlibat dalam proses belajar
tidak terpisahkan tetapi merupakan totalitas dalam membentuk medan belajar.
Oleh karena itu teori Gestalt disebut pula dengan teori medan. Gestalt berarti
bentuk yang terdiri atas unsur-unsurnya. Beberapa unsur yang distruktur dapat
menghasilkan efek sinergis yang merupakan Gestalt.
Menurut Lewin perubahan tingkah laku merupakan indikator hasil belajar
diperoleh karena lingkungan yang disediakan difungsikan untuk memfasilitasi
potensi internal yang terdapat dalam diri pelaku belajar. Lingkungan tidak
secara langsung mengubah tingkah laku. Perpustakaan sekolah tidak akan
berfungsi jika guru tidak memfungsikannya. Selain itu, motivasi merupakan
faktor penting dalam pembelajaran. Motivasi adalah faktor yang dapat
mendorong setiap individu untuk berperilaku. Motivasi muncul karena adanya
daya tarik tertentu. Di samping itu, motivasi juga bisa muncul karena
pengalaman yang menyenangkan, misalnya pengalaman kesuksesan.5

D. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Interaktif


a. Kelebihan

Berpikir dan bertindak kreatif.


Memecahkan masalah yang dihadapi secara
realistis Mengidentifikasi dan melakukan
penyelidikan.
Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan tepat.
Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dunia kerja.
b. Kelemahan
Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk diterapkan pada pembelajaran ini.
Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat

4
Sartono, wahyuari. .Metode Pembelajaran Inovatif diunduh dari
(http://bagooor.wordpress.com/metode-pembelajaran-efektif/) pada tanggal 14 november 2013
5
Sudrajat, Ahmad. 2008. Model Pembelajaran Inovatif
dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep
tersebut.
Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode
pembelajaran yang lain.

E. Analisis Pembelajaran Inovatif


1. Identifikasi kondisi sosial, melalui data pribadi siswa dan keluarga. Dari data
sosial tersebut guru dapat mengetahui tentang latar belakang keluarga, status
sosial, pekerjaan orangtua, dan kebiasaan adat istiadat yang berlaku. Melalui
pemetaan kodisi sosial, guru dapat merancang pembelajaran sesuai dengan latar
belakang sosial peserta didik. Sehingga pembelajaran akan seleras dan
kontekstual dengan dunia siswa. Materi yang diajarkan akan dapat dikaitkan
secara langsung dalam lingkungan siswa. Sehingga siswa akan menemukan dan
mengkontruksikan sindiri ilmu pengetahuan yang diperoleh berdasarkan
pengalaman nyata.
2. Lakukan dialog diawal tahun pelajaran atau diawal semester dengan siswa,
ajaklah siswa terlibat dalam merancang pembelajaran. Melalui keterlibatan siswa,
guru akan mengetahui apasajakah materi akan diajarkan, model pembelajaran
seperti apakah yang diharapkan siswa. Dengan mengetahui kebutuhan tersebut,
guru dapat mendesain pembelajaran yang efektif dan dapat diterima siswa.
3. Pada setiap proses pembelajaran aktivitas siswa lebih ditonjolkan. Porsi guru
dikurangi, guru menjadi fasilitator menyediakan sumber-sumber belajar. Biarlah
siswa belajar dan menemukan sindiri, ajaklah mereka berpikir dengan cara guru
memberi stimulus dan media inovatif yang membuat siswa aktif. Ketika siswa
belajar guru mengamati dan meluruskan apabila mengalami kesulitan.
4. Gunakan lingkungan dan bahan-bahan yang ada disekitar kita sebagai media
pembelajaran. Pembelajaran akan lebih bermakna dan mudah di pahami siswa
ketika mereka Mengenal dan melakukan.6

6
Mulyadi, Taupik(2020) menciptakan pembelajaran inovatif
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata “inovatif” berasal dari kata sifat bahasa Inggris inovative. Kata ini
berakar dari kata kerja to innovate yang mempunyai arti menemukan (sesuatu yang
baru). Oleh karena itu Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya
yang dilakukan oleh guru (konvensional).

B. Saran
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca dan penulis.
Penulis terbuka atas kritik dan saran demi kesempurnaan laporanini. Karena penulis
menyadari msih banyak kesalhan baik tulisan maupun tanda baca.
DAFTAR PUSTAKA

Happyanto. (2012). Pembelajaran Inovasi.

Mohamad, H. B. (2015). belajar dengan pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyadi, T. (2020, Januari 14). Menciptakan Pembelajaran Inovatif.

Sartono. (n.d.). metode pembelajaran inovatif.

Sudrajat. (2013). model pembelajaran inovatif. Retrieved November 14, 2013, from
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/19/model-pembelajaran-inovatif/)
Lampiran
PPT Pembelajaran Inovatif

Anda mungkin juga menyukai