SEGITIGA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Disusun Oleh:
PENDIDIKAN MATEMATIKA
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................................6
A. Pengertian Pembelajaran Inovatif................................................................................................6
B. Konsep Dasar Pembelajaran Inovatif...........................................................................................7
C. Teori Yang Mendasari Pembelajaran Inovatif.............................................................................8
D. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Interaktif...................................................................10
E. Analisis Pembelajaran Inovatif..................................................................................................11
BAB III...................................................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................................................12
Saran...................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................13
Lampiran................................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Mohamad, 2015)Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat
komplek dalam menjadikan suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih
efektif, efisien dan kondusif. Proses ini melibatkan berbagai unsur dalam satu
lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan unsur lain yang menunjang
terjadinya interaksi belajar. Pembelajaran yang terjadi selama ini diartikan sebagai
pembelajaran konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasi verbalistik,
sentralisasi guru, pembelajaran yang otoriter, gurulah yang berhak menentukan apa
yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-faham yang tidak memberikan ruang
kreatifitas baik bagi siswa dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan
kreatif. Hal ini menjadi suatu dasar suatu jurang pemisah antara guru dan siswa dalam
pembelajaran. Sikap, paham, atau kebiasaan yang terjadi seperti disebutkan
menjadikan suasana belajar tidak menyenangkan. Menyikapi hal itu, penulis dalam
makalah ini, mencoba untuk mengangkat beberapa model pembelajaran yang bisa
dijadikan rujukan oleh guru dalam menerapkan model dan strategi pembelajaran yang
bersifat inovatif dan berorientasi pada prinsip-prinsip konstruktifis yang saat ini
sangat dianjurkan bagi setiap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Pembelajaran inovatif ini dilengkapi dengan model-model yang sangat variatif dengan
sintaks atau langkah-langkahnya. Di antaranya model pembelajaran lansung,
kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, inkuiri, atau belajar melalui
penemuan. Demikianlah maakalah ini dibuat dengan harapan dapat menjadi salah satu
referensi bagi setiap pembaca dalam mengembangkan kemampuannya dalam
mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berdasarkan prinsip-prinsip
pembelajaran yang inovatif.
B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dari pembelajaran inovatif?
b) Bagaimana konsep dasar pembelajaran inovatif?
c) Apa saja teori pembelajaran inovatif?
d) Bagaimana kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran inovatif?
e) Apa analisis dari PPT pembelajaran inovatif?
C. Tujuan
a) Mengetahui pengertian pembelajaran inovatif
b) Mengidentifikasi konsep dasar pembelajaran inovatif
c) Menyebutkan teori pembelajaran inovatif
d) Menganalisis kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran inovatif
e) Menganalisis PPT pembelajaran inovatif
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
inovatif dapat berarti program yang dibuat sebagai upaya mencari pemecahan suatu
masalah. Itu disebabkan, karena program pembelajaran tersebut belum pernah
dilakukan atau program pembelajaran yang sejenis sedang dijalankan akan
tetapi perlu perbaikan. Program pembelajaran yang sifatnya memperbaiki program
pembelajaran sebelumnya yang tidak memuaskan, hasilnya dapat digolongkan
inovatif karena mencoba untuk memecahkan masalah yang belum terpecahkan.Secara
garis besar bahwa program pembelajaran inovatif adalah program pembelajaran yang
langsung memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh kelas berdasarkan
kondisi kelas. Pada gilirannya program pembelajaran tersebut akan memberi
sumbangan terhadap usaha peningkatan mutu sekolah secara keseluruhan.2
2
Happyanto, Rixky. 2012. Pembelajaran inovatif
informasi bermakna yang berbeda-beda. Pengalaman yang sama bagi beberapa
orang akan dimaknai berbeda-beda oleh masing-masing individu dan disimpan
dalam kotak yang berbeda-beda. Setiap pengalaman baru dihubungkan dengan
kotak-kotak (struktur pengetahuan) dalam otak manusia. Struktur pengetahuan
dikembangkan dalam otak manusia melalui dua acara, yaitu asimilasi dan
akomodasi.3
b. Teori Humanistik atau Teori Sosial
Proses belajar tidak hanya terjadi karena seseorang mendapatkan stimulus dari
lingkungannya dan meresponnya tetapi terjadi pula karena pelaku belajar
berkomunikasi dengan individu lainnya. Proses belajar terjadi karena
komunikasi personal. Dalam diri pelaku belajar atau siswa terjadi transaksi
akibat komunikasi dua arah atau lebih yang masing-masing mendapat
kesempatan, baik selaku inisiator maupun mereaksi komunikasi. Komunikasi
itu dapat berlangsung secara akrab, intensif, dan mendalam. Oleh karena itu,
teori humanistik dikembangkan menjadi teori sosial, yang dikembangkan oleh
Bandura. Menurut Bandura (dalam Dahar, 1989) dalam belajar berdasarkan
teori sosial terdapat empat fase, yaitu: perhatian, retensi, reproduksi, dan
motivasi. Manusia akan belajar apa saja sepanjang dia membutuhkan. Dia
tidak peduli dengan kognitif yang aktual atau pengalaman yang telah
dialaminya.
Menurut Rogers, dalam konteks belajar yang diciptakan, manusia akan belajar
apa saja yang dia butuhkan. Konsep Rogers tersebut saat ini memberikan
perubahan besar bagi konsep pembelajaran yang bertumpu pada pembelajar.
Pembelajar itu sangat individual. Oleh karena itu, jika ingin berhasil dalam
pembelajaran, perhatikan kebutuhan individual dalam belajar. Untuk
mengadaptasi konsep Rogers dalam pembelajaran, kita perlu memahami
bahwa pembelajar adalah organisme yang butuh memahami dirinya sendiri
dan mengkomunikasikan dirinya kepada orang lain secara bebas dan aman.
Guru sebagai fasilitator harus memberikan konteks pengiring untuk belajar dan
3
Sartono, wahyuari. .Metode Pembelajaran Inovatif diunduh dari
(http://bagooor.wordpress.com/metode-pembelajaran-efektif/) pada tanggal 14 november 2013
tidak memberikan misi pribadi guru untuk dijejalkan ke siswa berdasarkan
pengalaman guru sebelumnya.4
c. Teori Gestalt
Psikologi Gestalt memandang unsur-unsur yang terlibat dalam proses belajar
tidak terpisahkan tetapi merupakan totalitas dalam membentuk medan belajar.
Oleh karena itu teori Gestalt disebut pula dengan teori medan. Gestalt berarti
bentuk yang terdiri atas unsur-unsurnya. Beberapa unsur yang distruktur dapat
menghasilkan efek sinergis yang merupakan Gestalt.
Menurut Lewin perubahan tingkah laku merupakan indikator hasil belajar
diperoleh karena lingkungan yang disediakan difungsikan untuk memfasilitasi
potensi internal yang terdapat dalam diri pelaku belajar. Lingkungan tidak
secara langsung mengubah tingkah laku. Perpustakaan sekolah tidak akan
berfungsi jika guru tidak memfungsikannya. Selain itu, motivasi merupakan
faktor penting dalam pembelajaran. Motivasi adalah faktor yang dapat
mendorong setiap individu untuk berperilaku. Motivasi muncul karena adanya
daya tarik tertentu. Di samping itu, motivasi juga bisa muncul karena
pengalaman yang menyenangkan, misalnya pengalaman kesuksesan.5
4
Sartono, wahyuari. .Metode Pembelajaran Inovatif diunduh dari
(http://bagooor.wordpress.com/metode-pembelajaran-efektif/) pada tanggal 14 november 2013
5
Sudrajat, Ahmad. 2008. Model Pembelajaran Inovatif
dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep
tersebut.
Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode
pembelajaran yang lain.
6
Mulyadi, Taupik(2020) menciptakan pembelajaran inovatif
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata “inovatif” berasal dari kata sifat bahasa Inggris inovative. Kata ini
berakar dari kata kerja to innovate yang mempunyai arti menemukan (sesuatu yang
baru). Oleh karena itu Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya
yang dilakukan oleh guru (konvensional).
B. Saran
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca dan penulis.
Penulis terbuka atas kritik dan saran demi kesempurnaan laporanini. Karena penulis
menyadari msih banyak kesalhan baik tulisan maupun tanda baca.
DAFTAR PUSTAKA
Sudrajat. (2013). model pembelajaran inovatif. Retrieved November 14, 2013, from
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/19/model-pembelajaran-inovatif/)
Lampiran
PPT Pembelajaran Inovatif