Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

(INOVASI PENDIDIKAN IPA)


Dosen Pengampuh : Muh. Rahmat. S.pd,M.pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 14

1. AISYAH MUSKIA (922862060077)


2. SYARIFAH AMALIA RAIS (922862060091)
3. WILDA SANAWIN ABBAS (922862060094)
4. RAHMAT TAUFIK (922862060104)
5. INTJE NIRMALASARI IB (922862060114)

STKIP ANDI MATAPPA


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah
memberikan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan tersusunnya makalah ini, kami berharap dapat lebih memahami
secara mendalam “INOVASI PENDIDIKAN IPA” Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah atau penyusunan makalah berikutnya menjadi lebih
baik.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Dosen Pengampuh mata
kuliah,Bapak Muh. Rahmat. S.pd,M.pd Semoga Allah SWT selalu mecurahkan
berkah dan ridho kepada kita semua. Aamiin.

Pangkep,18,Maret,2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A.Latar Belakang................................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
C.Tujuan.............................................................................................................................................5
BAB 2.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A.Inovasi Pendidikan di Sekolah Dasar..............................................................................................6
B.Conton Inovasi Pendidikan IPA di Sekolah Dasar............................................................................8
BAB 3...................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
A.Kesimpulan...................................................................................................................................10
B.Saran............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pendidikan IPA di Sekolah Dasar (SD) memegang peranan yang penting dalam
membangun fondasi pengetahuan dan keterampilan ilmiah siswa. Saint atau
ilmu pengetahuan alam membantu siswa memahami alam semesta dan
bagaimana cara kerjanya, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis,
pemecahan masalah, dan komunikasi. Desstya (2014) menjelaskan bahwa
sains yang diajarkan sesuai dengan hakikatnya, yaitu sebagai proses, produk,
sikap, dan teknologi akan menjadi sarana untuk mengembangkan aspek
kognitif, afektif, dan keterampilan proses sains melalui rentetan pembelajaran
di bangku sekolah. Hal ini menjadi landasan yang menunjukkan urgensi
pendidikan Ilm Pengetahuan Alam di bangku sekolah dasar (SD).
Pendidikan IPA atau sains merupakan salah satu cakupan pelaaran yang
diajarkan hampir disemua jenjang pendidikan di Indonesia, mulai dari SD –
SMA. Namun, hasil belajar IPA di Indonesia masih tertinggal dibandingkan
dengan negara lain. Berdasarkan hasil tes PISA (Programme for International
Student Assessment) tahun 2018, Indonesia berada di peringkat 72 dari 79
negara dalam bidang sains (Agung, dkk 2021). Hal ini menunjukkan masih
banyaknya kendala dalam pendidikan IPA termasuk di sekolah dasar. Sutarmi
(2017) mengemukakan beberapa permasalahan pembelajaran IPA yang terjadi
di lapangan saat ini, seperti tidak terciptanya kesempatan maksimal kepada
siswa untuk mengembangkan kreativitasnya dalam proses pembelajaran,
bahan ajar yang diberikan di sekolah masih lepas dengan permasalahan pokok
yang timbul di masyarakat, keterampilan proses belum tampak menonjol
dalam pembelajaran di sekolah dengan alasan untuk mengejar target
kurikulum, dan pelajaran IPA yang konvensional hanya menyiapkan peserta
didik untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi, bukan menyiapkan SDM yang
kritis, peka terhadap lingkungan, kreatif, dan memahami teknologi sederhana
yang hadir di tengah-tengah masyarakat.
B.Rumusan Masalah

1. Inovasi apa yang dapat dilakukan pada pendidikan IPA di bangku


Sekolah Dasar?
2. Bagaimana Conton Inovasi Pendidikan IPA di Sekolah Dasar?

C.Tujuan

1. Mengetahui apa yang datap dilakukan pada pendidikan IPA di bangku


Sekolah Dasar
2. Mengetahui contoh Inovasi Pendidikan IPA di bangku Sekolah Dasar
BAB 2
PEMBAHASAN

A.Inovasi Pendidikan di Sekolah Dasar


Inovasi dalam pendidikan IPA diharapkan dapat meningkatkan minat dan
motivasi siswa, meningkatkan hasil belajar siswa, dan mengembangkan
keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan siswa untuk masa depan siswa.
Secara konseptual, inovasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
1) Pendekatan Kontekstual Berbasis Lingkungan Sekitar
Menurut Sulianto (2008), pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai
dengan mengambil, mensimulasikan, menceritakan, berdialog, bertanya
jawab atau berdiskusi pada kejadian dunia nyata kehidupan sehari-hari
yang dialami siswa, kemudian diangkat kedalam konsep yang akan
dipelajari dan dibahas. Dengan pendekatan ini, diharapkan terjadi proses
belajar dimana siswa mengeksplorasikan pemahaman serta kemampuan
akademiknya dalam berbagai variasi konteks, di dalam ataupun di luar
kelas, untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya baik
secara mandiri ataupun berkelompok.
Pendekatan pembelajaran yang kontektual dengan menghubungkan
konsep IPA dengan kehidupan sehari-hari dilingkungan sekitar siswa
akan mengoptimalkan proses pembelajaran. Hal ini akan mengtasi
kendala keterbatasan alat peraga dan bahan praktikum yang sering
menjadi kendala tidak dilakukannya praktikum di sekolah. Oleh karena
itu sangat diperlukan kreativitas guru IPA dalam mencari alternatif
bahan dan alat lain yang dapat digunakan agar kegiatan pembelajaran
seperti praktikum dapat berjalan dengan prinsip yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari peserta didik. Dengan demikian pelaksanaan
pembelajaran tidak bergantung pada kendala fasilitas yang ada di
sekolah, tetapi dapat menggunakan bahan dan alat yang dengan mudah
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelaaran akan lebih
mudah dicerna oleh siswa. (Hikmawati dan Azmi, 2011).
2) Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model
pembelajaran yang mengandung konteks pemusatan pertanyaan dan
masalah bermakna, pemecahan masalah, pengambilan keputusan,
proses pencarian berbagai sumber, pemberian kesempatan kepada
siswa untuk bekerja secara kolaborasi, dan menutup dengan presentasi
produk nyata (Rati, dkk. 2017). Hal ini akan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar IPA melalui proyek yang menarik dan
menantang. Pembelajaran IPA berbasis proyek akan memberikan ruang
siswa untuk berekspresi dan menjadikan siswa sebagai pusat dari
kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Arifin (2012)
bahwa pembelajaran berbasis proyek menjadikan siswa penuh dengan
kegiatan praktik (Hands on). Dimana hal ini dapat memberikan
kesempatan yang seluasluasnya kepada siswa untuk terlibat aktif,
sehingga lebih banyak kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan
konsep diri (self concept) sikap ilmiah, percaya diri dan sifat mandiri
siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek
merupakah salah satu inovasi yang efektif dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pembelaaran di sekolah dasar salah satunya
untuk mata pelajaran sains (IPA).

3) Pemanfaatan Teknologi
Penggunaan teknologi seperti simulasi, animasi, dan aplikasi edukasi
merupakah salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk membantu
siswa belajar IPA. Menurut Januarisman & Ghufron, (2016) penggunaan
pemanfaatan teknologi seperti media berbasis web, berbasis e-book
berbasis komputer interaktif dan metode demonstrasi, berbasis video
pembelajaran, berbasis classroom, berbasis quizizz, dalam pembelajaran
IPA sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
memberikan dampak yang beragam pada penelitianpenelitian yang
dilakukan. Secara umum penggunaan pemanfaatan teknologi
memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Dalam Berbagai penelitian, penggunaan teknologi telah terbukti


dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan menarik minat belajar siswa
dalam pembelajaran IPA. Penggunaan media berbasis teknologi sebagai
pilihan solusi akan membuat peserta didik semakin senang dan tertarik.
Siswa akan terkesan nyaman dan tidak merasa jenuh karena materi
pembelajaran lebih menarik dan variatif.
B.Conton Inovasi Pendidikan IPA di Sekolah Dasar
Beberapa contoh implementasi inovasi pendidikan IPA di sekolah dasar
sebagai berikut :
1) Pembelajaran IPA dengan metode STEM
Pembelajaran IPA di SD dengan metode STEM merupakan sebuah
pendekatan inovatif yang mengintegrasikan sains, teknologi,
engineering, dan matematika (STEM) dalam satu kesatuan. Pendekatan
ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih
bermakna dan kontekstual bagi siswa SD. Melalui metode STEM, siswa
tidak hanya mempelajari konsep-konsep IPA secara teoritis dengan
implementasi teknologi dalam media pembelajaran, tetapi juga diajak
untuk menerapkannya dalam situasi nyata. Contohnya, dalam
mempelajari materi tentang fotosintesis, siswa tidak hanya mempelajari
proses fotosintesis secara teoritis, tetapi juga diajak untuk merancang
dan membangun sebuah model taman mini yang menerapkan prinsip-
prinsip fotosintesis. Hal ini mencakup 3 konseptual inovasi pendidikan
IPA disekolah dasar yang kami utarakan pada poin diatas yakni
pendekatan kontekstual, pembelajaran berbasis proyek dan penerapan
teknologi.
Wahyuni (2021) menemukan bahwa penerapan pembelajaran
berbasis STEM dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar sehingga
berdampak pada peningkatan hasil belajar IPA pada siswa. Penerapan
pembelajaran berbasis STEM akan lebih memotivasi peserta didik untuk
berprestasi dan memperoleh nilai terbaik serta dapat memotivasi
peserta didik untuk lebih aktif dalam diskusi.

2) Pembelajaran IPA di luar kelas


Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) memegang peranan penting
dalam menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap sains sejak dini.
Konsep belajar di luar kelas menjadi pendekatan yang menarik untuk
diterapkan. Dengan memindahkan kelas ke alam terbuka, siswa dapat
belajar IPA secara langsung melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.
Melalui kegiatan observasi, siswa dapat mengamati berbagai
fenomena alam seperti pertumbuhan tanaman, perubahan bentuk
benda, atau pergerakan hewan. Pengalaman belajar langsung ini akan
membuat siswa lebih mudah memahami konsep IPA dan meninggalkan
kesan yang lebih mendalam dibandingkan dengan belajar teori di dalam
kelas. Selain itu, pembelajaran IPA di luar kelas juga dapat mendorong
rasa ingin tahu siswa untuk bereksplorasi dan mengajukan pertanyaan,
sehingga mereka menjadi lebih aktif dalam proses belajar.
Metode pembelajaran di luar kelas atau outdoor learning dalam
beberpa peneilitain terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPA. Kontribusi metode outdoor learning pada
aspek kognitif direpresentasikan melaluipenguasaan materi karena
terdapat integrasi antara teori dan praktek serta pengamatan langsung
terhadap apa yang ada di lingkungan belajar (Nur, dkk 2023). Hal ini
memuat konteks pembelajaran berbasis lingkungan sekitar sehingga
mendorng aktivitas siswa, kreativitas, imajinasi dan keterampilan belajar
dalam meningkatkan prestasi belajar, integrase fakta, fiksi dan
lingkungan belajar yang menyenangkan.
BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan
Inovasi dalam pendidikan IPA sanat diperlukan untuk meningkatkan
kulitas pendidikan. Hal ini sangat bergatuk terhadap inovasi dan
kreatifitas guru dalam merencanakan pembelaaran. Inovasi dalam
pembelaaran IPA diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi
siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Secara konseptual inovasi
pendidikan IPA di sekolah dasar dapat dilakukan dengan penerapan
pendekatan kontekstual, pembelajaran berbasis proyek dan penerapan
teknologi. Berdasarkan konsep tersebut, contoh implementasi inovasi
pendidikan IPA di SD adalah penggunaan metode STEM dan Pembelajaran
diluar kelas.
B.Saran
Terdapat banyak sekali konsep dan contoh Inovasi Pendidikan IPA di
Sekolah Dasar yang dapat diterapkan oelhnya diperlukan eksplorasi
konsep lebih dalam untuk terus menggali inovasi-inovasi terbaru dalam
pendidikan IPA di SD.
DAFTAR PUSTAKA

Agung, I. D. G., Suardana, I. N., dan Ni Ketut Rapi. 2021. E-Modul IPAdengan
Model STEM-PjBL Berorientasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran. No. 1 (6) :
120-133.
Arifin Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Desstya, Anatri. 2014. Kedudukan dan Aplikasi Pendidikan Sains Di Sekolah
Dasar. Profesi Pendidikan Dasar 1(2) : 193-200.
Hikmawati, H., & Azmi, S. (2011). Model Peraga Sebagai Media Pembelajaran
Pada Mata Pelajaran Sains Dan Matematika Di Sekolah Menengah
Pertama. Jurnal Pijar Mipa. 6 (1) : 97 -110.
Januarisman, E., & Ghufron, A. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Web Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas
Vii. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan. 3(2): 166.
Naimah, Khoirun. 2022. Inovasi Pembelajaran IPA SD dengan Pemanfaatan
Media KIT Alat Sederhana yang Berasal dari Lingkungan Sekitar Untuk
Meningkatkan Kompetensi dan Kreativitas Siswa. Formosa Journal of
Science and Technology 1(1) : 97 – 110.
Nur, A. M., Nandu, Astuti., dan Nasrah. 2023. Metode Outdoor Learning dalam
Penerapannya Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa UPT SDN 49 Lappo Ase
Kabupaten Bone. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar. 1(8) : 79-90.
Sulianto, Joko. 2008. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika
untuk Meningkatkan Berpikir Kritis pada Siswa Sekolah Dasar.
Pythagoras,. 2 (4) : 14-25.
Sutarmi, K., & Suarjana, I. M. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Metode Problem Solving dalam Pembelajaran. Jurnal
Ilmiah Sekolah Dasar, 1(2), 75 - 79.
Wahyuni, N. P. 2021. Penerapan Pembelajaran Berbasis STEM untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA. Journal of Education Action Research.
1(5) : 109-117

Anda mungkin juga menyukai