Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH PEGGUNAAN APLIKASI FOCUSKY SEBAGAI

MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR


SISWA PADA POKOK BAHASAN PENGENALAN DASAR-DASAR
KOMPUTER KELAS X DI MAN 1 KOTA BIMA

PROPOSAL

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Meraih Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

NURYATIL JANNAH
NIM:2014060023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) TAMAN SISWA BIMA
2018
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah dengan rahmat Allah SWT dan berkat bantuan


dari beberapa pihak maka peneliti merasa berbahagia atas terselesaikannya
penyususnan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengguaan Aplikasi Focusky
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI di MAN 1 Kota Bima”. Skripsi ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana strata satu (S1) pada Sekolah Tinggi Keguruan dan ilmu Pendidikan
(STKIP) Taman Siswa Bima.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih


dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya pada :

1. Bapak Dr. Ibnu Khaldun, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima.
2. Bapak Ilyas S.Kom., M.Pd selaku Ketua Program studi Pendidikan Teknologi
Informasi dalam memberikan pelayanan yang baik di prodi.
3. Bapak Hardiansyah, M.Pd dan Bapak Wahyudin, M.Pd selaku dosen
pembimbing I dan II yang telah memberikan bimbingan selama proses
pembuatan skripsi berlangsung.
4. Dosen Pendidikan Teknologi Informasi STKIP Taman Siswa Bima, baik
secara langsung maupun tidak langsung yang telah melayani mulai dari
masuk di STKIP Taman Siswa Bima sampai selesainya proses akademik
yang peneliti ikuti.
5. Ayahanda dan ibuku tercinta, suami dan anakku tercinta juga saudara-
saudaraku yang saya banggakan yang selama ini telah memberikan motivasi
,dorongan dan bantuan baik moral maupun materil sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
6. Umi Fifi faridah yang senantiasa membantu memotivasi dan penyemangat
dalam proses penyusunan skripsi.
7. Sahabat-sahabatku angkatan tahun 2014 di STKIP Taman Siswa Bima yang
turut membantu menyemangati dan memberikan motivasi yaitu Lisa, Puji,
Abg Israfil dan Abg Tahta.

Semoga Allah SWT, memberikan limpahan rahmat dan balasan yang


setimpal atas peranan yang telah diberikan kepada peneliti. Peneliti menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan semoga pula skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan peneliti sendiri. Aamiin

Palibelo,…........Juli 2019

Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL......................................................................................................... i
ABSTRAK....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah............................................................................. 6
D. Rumusan Masalah................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian................................................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 10
A. Kajian Teori.......................................................................................... 10
B. Penelitian Yang Relevan....................................................................... 18
C. Kerangka Pikir...................................................................................... 20
D. Hipotesis Penelitian.............................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 22
A. Rancangan penelitian........................................................................... 22
B. Tempat dan waktu penelitian ............................................................... 22
C. Populasi dan sampel penelitian ............................................................ 26
D. Variabel penelitian ................................................................................ 26
E. Tehnik dan istrumen Pengumpulan Data............................................... 27
F. Validitas dan reliabilitas instrumen........................................................ 27
G. Teknik Analisi Data................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di
masa yang akan datang menurut UUR.I No. 2 Tahun 1989, Bab 1, Pasal 1
(dalam Hamalik, 2014:2). Menurut Hamalik (2014:3) Tujuan pendidikan
adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik
setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan.
Menurut Rusman (2013:5) belajar pada hakikatnya adalah proses
interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu siswa. Belajar
dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dan
proses yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui
berbagai pengalaman yang diciptakan guru. Tujuan pembelajaran adalah
tujuan yang hendak dicapai setelah selesai diselenggarakannya suatu
proses pembelajaran, misalnya satuan acara pertemuan, yang bertitik tolak
pada perubahan tingkah laku siswa dalam Hamalik (2014:6).
Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk
segera dicari permasalahannya adalah masalah kualitas pendidikan,
khususnya kualitas pembelajaran. Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada,
upaya yang dapat dilakukan berkenaan dengan peningkatan kualitas
pembelajaran adalah mengembangkan sistem pembelajaran yang aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dengan mengembangkan dan
menerapkan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
khusunya dalam memanfaatkan pembelajaran berbasis media presentasi.
Masalah yang menjadi kendala di dalam pembelajaran adalah
rendahnya hasil belajar siswa yaitu karena rendahnya daya dukung yang
digunakan dalam proses pembelajaran, rendahnya kemampuan siswa
dalam pembelajaran, serta banyaknya materi pelajaran yang abstrak
sehingga siswa sulit untuk memahami.
Berangkat dari landasan tersebut peneliti memakai aplikasi focusky
sebagai sarana penyampaian informasi yang menarik. . Proses belajar mengajar
dengan memanfaatkan media pembelajaran menggunakan Aplikasi Focusky
merupakan salah satu cara mengatasi masalah ini. Software ini dapat
menampilkan informasi berupa tulisan, gambar-gambar, animasi, video, serta
dapat menampilkan audio sehingga siswa dapat berkomunikasi secara tidak
langsung dalam proses pembelajaran. Aplikasi Focusky mampu membuat media
pembelajaran yang selama ini bersifat abstrak menjadi nyata.
Hasil observasi peneliti di lapangan yaitu di MAN 1 Kota Bima pada
tanggal 25 januari 2019 ditemukan ada nya masalah dalam proses pembelajaran
yaitu pembelajaran tidak didukung oleh media yang tepat. Akibatnya
pembelajaran menjadi monoton dan siswa menjadi malas, bosan, dan tidak ada
nya dorongan dan motivasi belajar untuk menjadi aktif dan kreatif. Hal ini
menyebabkan hasil belajar yang tidak maksimal, dan siswa menjadi pasif
dalam pembelajaran khususnya di kelas. Berdasarkan latar belakang tersebut di
atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian guna membantu pemecahan
masalah di sekolah dengan judul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Focusky
sebagai Multimedia Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa MAN 1 Kota
Bima” .

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan
sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang rendah
2. Proses pembelajaran yang tidak di dukung oleh media yang tepat
3. Tidak terciptanya suasana yang menyenangkan bagi siswa
dalam proses pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Media pembelajaran yang gunakan adalah aplikasi Focusky

2. Bahan ajar yang dibuatkan soal tesnya adalah “”

D. Rumusan masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan yang akan
diulas dalam skripsi ini adalah:
1. Adakah pengaruh penggunaan aplikasi focusky sebagai media
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan
pengenalan dasa-dasar komputer kelas X di MAN 1 Kota Bima ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi focusky sebagai
media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada pokok
bahasan pengenalan dasa-dasar table7er kelas X MAN 1 Kota
Bima.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Mendapatkan pegalaman baru tentang belajar menggunakan media
pembelajaran menggunakan aplikasi focusky.
b. Siswa menjadi lebih tertarik dalam proses pembelajaran.
c. Membantu siswa dalam memahami materi dengan lebih mudah.
2. Bagi Guru
a. Sebagai informasi teknologi yang dapat di manfaatkan dalam kegiatan
pemebelajaran.
b. Memberikan media pembelajara alternatif dalam mengajarkan materi
menggunakan focusky.
c. Memberikan motivasi bagi guru-guru untuk menigkatkan kreativitas
dan keterampilannya mengembangkan produk pembelajaran yang
unggul dan beriptek.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat digunakan oleh pihak sekolah sebagai acuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang berbasis Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK).
4. Bagi Peneliti
a. Sebagai acuan penelitian selanjutnya
b. Sebagai wawasan peneliti untuk mengetahui aplikasi focusky
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengetian Aplikasi Focusky
Focusky adalah software presentasi yang bisa digunakan dengan gratis
(walaupun fiturnya lebih banyak ketika menggunakan versi berbayar.)
a. Kelebihan
- Bisa pake gambar, teks, chart, video, audio, dan slideshow.
- Ada ratusan template gratis yang bisa diunduh secara online
- Dapat disimpan ke dalam berbagai format, termasuk video, exe,
html, zip, dan mfs.

b. Kekurangan
- Sayangnya kebanyakan fitur seperti menyimpan file dalam bentuk
video harus menggunakan software versi berbayar.
- Perlu membiasakan diri untuk mengatur alur slide dan animasi
serta efek triggernya karena tampilannya sedikit lebih rumit
daripada powerpoint.

c. Cara membuat media.


Setelah menginstall aplikasi focusky dengan sempurna langkah
berikutnya adalah dengan menjalankan aplikasi tersebut. Berikut ini
tampilan muka aplikasi focusky.
2. Multimedia Pembelajaran

a. Definisi Multimedia Pembelajaran


Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau
lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi
secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
multimedia linear, dan multimedia interaktif.
- Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi
dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh
pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya
TV dan film.
- Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi
dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia
pembelajaran interaktif, aplikasi game dll.
Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan
lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam
pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam
pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan.
Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktivitas belajar dan
pembelajaran adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan
dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat merubah perilaku siswa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia
pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan
dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan
(pengetahuan, ketrampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja
proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.

b. Manfaat Multimedia Pembelajaran

Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses


pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar
dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat
ditingkatkan.

Sedangkan keunggulan multimedia pembelajarn adalah sebagai


berikut.

1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,
seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain.

2. Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin


dihadirkan di sekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain.

3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan


berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia,
bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya
bunga dan lain-lain.

4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang,


salju dan lain-lain.

5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan


gunung berapi, harimau, racun dan lain-lain.

6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

3. Hasil Belajar
a. Pengertian belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu
setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan
tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan ketrampilan siswa
sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Hamalik (1995: 48), hasil belajar adalah “perubahan
tingkah laku subyek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang.
Sejalan dengan pendapat Hamalik, Sudjana (2005: 3), mengatakan bahwa
hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang
dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni
penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang
dapat diukur dengan tes tertentu. Untuk mengukur ketiga aspek yang
telah dicapai siswa sebagai hasil belajar, atau bahwa dalam bahasa yang
disampaikan oleh Gagne dan Driscoll sebagai learner’s performance dari
siswa, Bloom (dalam Sudjana, 2007: 22-32), kemudian menjabarkan
ketiga aspek tersebut (kognitif, afektif, dan pskimotorik) dapat diamati
melalui ciri-ciri berikut:
a. Kemampuan kognitif (cognitive domain) adalah kawasan yang
berkaitandengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang biasa
diukur dengan pikiran atau nalar. Kawasan ini terdiri dari:
1) Pengetahuan (Knowledge), mencakup ingatan akan hal-hal yang
pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan;
2) Pemahaman (Comprehension), mengacu pada kemampuan
memahami makna materi;
3) Penerapan (Application), mengacu pada kemampuan menggunakan
atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang
baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip;
4) Analisis (Analysis), mengacu pada kemampuan menguraikan
materi ke dalam komponen-komponen atau faktor penyebabnya,
dan mampu memahami hubungan-hubungan di antara bagian yang
satu dengan yang lainnya, sehingga struktur dan aturannya dapat
lebih dimengerti;
5) Sintesis (Synthesis), mengacu pada kemampuan memadukan
konsep atau komponen-komponen, sehingga membentuk suatu pola
struktur atau bentuk baru;
6) Evaluasi (Evaluation), mengacu pada kemampuan memberikan
pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.
b. Kemampuan afektif (The affective domain) adalah kawasan yang
berkaitan dengan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat,
sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Kawasan ini terdiri
dari:
1) Kemampuan menerima (Receiving), mengacu pada kesukarelaan
dan kemampuan memperhatikan respon terhadap stimulasi yang
tepat;
2) Sambutan (Responding), merupakan sikap siswa dalam
memberikan respon aktif terhadap stimulus yang datang dari luar,
mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan;
3) Penghargaan (Valueving), mengacu pada penilaian atau
pentingnya siswa mengaitkan diri pada obyek atau kejadian
tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak, atau
tidak mempertimbangkan. Tujuan-tujuan tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi sikap yang apresiasi;
4) Pengorganisasian (Organizing), mengacu pada penyatuan nilai
sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan;
5) Karakteristik nilai (Characterization by value), mencakup
kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian
rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi
pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya.
c. Kemampuan psikomotor (The psyichomotor domain) adalah kawasan
yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan
fungsi sistem syaraf dan otot (neuronsmuscular system) dan fungsi
psikis. Kawasan ini terdiri dari:
1) Persepsi (Perception), mencakup kemampuan untuk mengadakan
diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih,
berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada
masing-masing rangsangan;
2) Kesiapan (Ready), mencakup kemampuan untuk menempatkan
dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau
rangkaian gerakan;
3) Gerakan terbimbing (Guidance response), mencakup kemampuan
untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan
contoh yang diberikan (imitasi);
4) Gerakan yang terbiasa (Mechanical response), mencakup
kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik
dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa
memperhatikan lagi contoh yang diberikan;
5) Gerakan kompleks (Complex response), mencakup kemampuan
untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri dari atas
beberapa komponen, dengan lancar, tepat, dan efisien;
6) Penyesuaian pola gerak (Adjusment), mencakup kemampuan
untuk mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik
dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf
ketrampilan yang telah mencapai kemahiran;
7) Kreatifitas (Creativity), mencakup kemampuan untuk melahirkan
aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa
dan sendiri.
Sejalan dengan Bloom, Hamalik (2003:30), lantas
menyebutkan bahwa hasil belajar siswa dapat diamati dalam
perubahan setiap aspek dari diri siswa seperti: (1) Pengetahuan;
(2) Pengertian; (3) Kebiasaan; (4) Ketrampilan; (5) Apresiasi; (6)
Emosional; (7) Hubungan sosial; (8) Jasmani; (9) Etis/budi
pekerti; (10) Sikap.
Dari ketiga kemampuan diatas dapat dijadikan dasar dalam
menempuh pembelajaran selanjutnya. Dan di tandai dengan
perubahan tingkah laku dari segi kognitif, afektif, psikomotorik.

2. Manfaat Hasil Belajar


Hasil belajar pada umumnya adalah perubahan tingkah laku yang
mencangkup bidang kognitif, afektif, psikomotor. Berdasarkan hasil
belajar siswa dapat diketahui kemampuan dan perkembangan sekaligus
tingkat keberhasilan dalam pembelajaran. Seperti di ungkapkan Douglas
Bentos dalam kustiani (2006:20) yaitu: hasil belajar dapat menunjukan
perubahan lebih baik sehingga dapat bermanfaat untuk:
a. Menambah pengetahuan
b. Lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya,
c. Lebih mengembangkan keterampilan
d. Memiliki pandangan yang atas sesuatu hal
e. Lebih menghargai sesuatu daripada sebelumnya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
saling berinteraksi baik internal maupun eksternal. Faktor internal berasal
dari dalam diri siswa, diantaranya: bakat dan minat belajar, kepribadian,
sikap, kebiasaan belajar, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang berasal dari luar, seperti lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Surya (1987: 45), mendukung pernyataan ini dengan
memaparkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah
sebagai berikut, yaitu:
a. Faktor internal
1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh
2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
yang terdiri atas:
3) Faktor-faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu
kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang
dimiliki
4) Faktof non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian.
5) Faktor kematanang fisik maupun psikis
Faktor-faktor psikologis dapat diuraikan sebagai berikut:
Pertama, kecerdasan intelegensi. Kecerdasan adalah
kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini salah satunya ditentukan
oleh tinggi rendahnya intelegensi. Muhibbin (1999: 135), berpendapat
bahwa intelegensi memberikan peluang bagi sukesnya seorang siswa
dalam belajar. Semakin tinggi intelegensinya, semakin besar peluang
sukses dalam belajar.
Kedua, minat. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang
diperhatikan secara terus menerus yang disertai rasa sayang. Winkel
(1996: 24), menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang
menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu
dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Sejalan dengan
Winkel, Slameto (1995: 57), menjelaskan bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan secara terus
menerus yang disertai rasa sayang.
Ketiga, bakat. Bakat merupakan kemampuan tertentu yang telah
dimiliki seseorang sebagai kecakapan bawaan. Ngalim Purwanto (1986:
28) menjelaskan bahwa bakat lebih dekat dengan kata aptitude yang
berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan tertentu. Lebih lanjut,
Kartono (1995: 2), menyatakan bahwa bakat adalah potensi atau
kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui
belajar akan menjadi kecakapan yang nyata. Berbeda dengan Kartono,
Muhibbin (1999: 136), mengatakan bahwa bakat adalah kemampuan
individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya
pendidikan dan latihan.
Keempat, motivasi. Motivasi belajar merupakan faktor
pendorong penting, karena motivasi yang kuat dapat membantu
mengkondisikan siswa untuk belajar dalam situasi apa saja. Nasution
(1995: 73), menyatakan bahwa motivasi adalah segala daya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam proses belajar,
Sardiman (1992: 77), mengatakan bahwa motivasilah yang
menggerakan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan
sesuatu.
b. Faktor eksternal
1) Faktor sosial yang terdiri dari
a) Lingkungan keluarga
b) Lingkungan sekolah
c) Lingkungan kelompok
d) Lingkungan masyarakat luas
2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
3) Faktor lingkungan fisik

B. Penelitian Yang Relevan


Hasil penelitian yang relevan dengan uraian pembahasan pengaruh
penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan Aplikasi Focusky ini
adalah:

No Peneliti/Tahun/ Judul Penelitian Rumusan Masalah Penelitian/Simpulan

1. Kanti Utomo Putri (2018); (1) Terdapat peningkatan pelaksanaan


kegiatan mengajar guru dengan
“Pengaruh penerapan model
diterapkannya model pembelajaran
pembelajaran student teams
Student Teams Achievement Division
achievement division (STAD)
(STAD) menggunakan media Focusky
menggunakan media Focusky
pada mata pelajaran konstruksi
pada mata pelajaran konstruksi
bangunan gedung (2) Terdapat
bangunan gedung di SMK
peningkatan kegiatan belajar siswa
Negeri 5 Surabaya”
dengan diterapkannya model
pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD)
menggunakan media Focusky pada
mata pelajaran konstruksi bangunan
gedung (3) Terdapat peningkatan hasil
belajar dengan diterapkannya model
pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD)
menggunakan media Focusky pada
mata pelajaran konstruksi bangunan
gedung di SMK Negeri 5 Surabaya
2. Mahyuddin (2018);

“Analisis Penerapan Media


Pembelajaran Focusky Untuk Dari hasil validasi yang telah
Meningkatkan Hasil Belajar dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Siswa Kelas XI Agribisnis penerapan media pembelajaran
Perikanan pada Mata Pelajaran Focusky dapat meningkatkan hasil
Teknik Pendederan Komoditas belajar siswa
Perikanan di SMK PP Negeri
Rea Timur Polewali Mandar”

Table 1.1 Penelitian yang relevan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas menyatakan bahwa


pengaruh penggunaan media pembelajaran menggunakan Aplikasi Focusky
dengan respon peserta siswa yang positif, mampu merangsang minat siswa di
dalam pembelajaran dan sangat baik untuk mendukung belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasi sebagai
masalah yang penting.
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam hasil belajar adalah dari
faktor penyajian bahan ajar yang digunakan berpengaruh terhadap hasil
belajar anak karena penyajian pembelajaran sangat penting dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar.
Pada pembelajaran menggunakan media power point terjadi
kesepakatan antara siswa tentang aturan-aturan dalam berkolaborasi. Masalah
yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama. Peran guru hanya
sebagai fasilitator yang mengarah-kan siswa untuk mencapai tujuan belajar.
Pembelajaran dengan menggunakan media power point dapat menarik
perhatian siswa sehingga mereka aktif dalam proses pembelajaran. Serta
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media power point dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

MAN 1 Kota Bima kelas X

Pembelajaran Jaringan Komputer di SMK Negeri 1


Kota Bima 2017/2018

1. Hasil belajar dasar-dasar Komputer di bawah


KKM 6.5
2. Proses pembelajaran yang tidak di dukung oleh
media yang tepat

Solusi:
Penggunaan Multimedia Pembelajaran fokusky di
MAN 1 Kota Bima

Hasil belajar siswa yang signifikan


sesuia dengan rata-rata KKM

D. Hipotesis Penelitian

Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:


Berdasarkan perumusan masalah, kajian, dan kerangka berfikir, maka
peneliti dapat mengambil hipotesis dalam penelitian ini bahwa dengan
Penggunaan Media Focusky berpengaruh pada hasil belajar siswa pokok
bahasan pengenalan dasar-dasar komputer kelas X MAN 1 Kota Bima.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya
menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat
dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman
peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalahan yang diajukan untuk memperoleh
pembenaran (verifikasi) atau penolakan dalam bentuk dokumen data
empiris lapangan.1 Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori,
membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan
deskripsi statistic, menaksir dan meramalkan hasilnya. Desain penelitian
yang menggunakan pendekatan kuantitatif harus terstruktur, baku, formal
dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Desain bersifat spesifik
dan detsil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian yang
akan dilaksanakan sebenarnya.
Penelitian ini untuk menguji pengaruh Variabel X (Aplikasi
Focuky) terhadap Y (Hasil Belajar Siswa). Sedangkan untuk
menganalisis pengaruh masing-masing variabel menggunakan teknik
analisis regresi linear sederhana.
Alasan dipilihnya jenis penelitian ini karena peneliti ingin
mengetahui seberapa besar pengaruh Penggunaan Aplikasi Focusky
Sebagai Multimedia Pembelajaran Terhadap hasil Belajar Siswa.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (X) yaitu
Aplikasi Focusky dan variabel terikat (Y) yaitu Hasil belajar siswa dasar-
dasar komputer di MAN 1 Kota Bima.

2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah menggunakan riset eksperimental.
Yaitu menggunakan kelompok atau individu sebaai bahan studi ntuk
mencari pengaruh terhadap perlakuan tertentu. Pada umumnya riset ini
menggunakan dua kelompok atau lebih untuk dijadikan obyek studinya.
Jenis eksperimen yang digunakan peneliti adalah True eksperimental
desaign, yaitu jenis eksperimen yang membutuhkan kelompok lain
sebagai kelompok pembanding. Peneliti menggunakan dua kelas,
dimana kelas pertama digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas
kedua digunakan sebagai kelas kontrol atau kelas pembanding.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi yang dipilih sebagai tempat untuk penelitian skripsi ini
adalah di MAN 1 Kota Bima. Penelitian ini akan dilaksanakan mulai
taggal.............2019 sampai dengan tanggal..............2019.
C. Popilasi dan Sample
1. Populasi
Populasi adalah seperangkat unit analisis yang lengkap yang
sedang diteliti. Populasi adalah keseluruha obyek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di MAN
1 Kota Bima. Lebih singkatnya, populasi merupakan keseluruhan
sampel atau subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X MAN 1 Kota Bima yang berjumlah sebanyak 60 siswa
dan terdiri dari kelas X.1 dan X.2
2. Sample
Sampel merupakan wakil bagi populasi sasaran. Arikunto
mengatakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian
atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian
dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili
seluruh populasi.
Dari populasi di atas sampel yang diambil untuk penelitian ini
adalah dua kelas dari seluruh kelas X yang ada di MAN 1 Kota Bima
yaitu kelas X.1 dan kelas X.2, yang keduanya diajarkan oleh guru
yang sama. Pada kelas X.1 diajarkan dengan menggunakan Aplikasi
Focusky, sementara pada kelas X.2 diajarkan dengan metode
demonstrasi.

D. Variabel Penelitian
Kalau ada pertanyaan tentang apa yang anda teliti, maka
jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel penelitian
pada dasarnya adalah konsep-konsep yang mengandung lebih dari satu
nilai besaran atau atribut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel diartikan sebagai suatu konsep yang mempunyai variasi
atau keragaman. Sedangkan konsep itu sendiri adalah penggambaran atau
abstraksi dari suatu fenomena atau gejala tertentu. Konsep apapun jika
memiliki ciri-ciri yang bervariasi atau beragam dapat disebut sebagai
variabel. Jadi variabel adalah segala sesuatu yang bervariasi.
Dalam khasanah metodologi, dikenal beberapa macam variabel
penelitian. Namun secara garis besar sebanarnya hanya ada dua macam
yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi.
Variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas dan variabel yang
dipengaruhi disebut variabel terikat.
Variabel bebas disebut juga variabel pengaruh, variabel perlakuan,
atau biasanya disingkat variabel X. Variabel bebas adalah suatu
variabel yang apabila pada suatu waktu berada bersamaan dengan
variabel lain itu (diduga) akan dapat berubah dalam keragamannya.
Sedangkan variabel terikat disebut juga variable tergantung, variabel efek,
variabel tak bebas, variabel terpengaruh atau dependent variable atau
biasanya diberi lambang sebagai variabel Y.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (X1): Penggunaan Aplikasi Focusky bahasan
pengenalan dasar table er.
b. Variabel terikat (Y): hasil belajar siswa.

E. Teknik dan Instrumen Pegumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Observasi sebagai alat untuk mengumpulkan data ini
banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi
yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Teknik
pelaksanaan observasi ini dapat dilakukan secara langsung yaitu
pengamat berada langsung bersama obyek yang diselidiki dan
tidak langsung yakni pengamatan yang dilakukan tidak pada saat
berlangsungnya suatu peristiwa yang diselidiki. Peneliti
mengadakan observasi untuk memperoleh informasi tentang sarana
dan prasarana belajar mengajar disekolah, letak geografis sekolah
juga kondisi sekolah.

b. Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan data dengan melihat atau mencatat
suatu laporan yang sudah tersedia. Metode ini dilakukan dengan
melihat dokumen-dokumen resmi seperti catatan-catatan dan
buku-buku peraturan yang ada. Dalam penelitian ini metode
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah
siswa di MAN 1 Kota Bima, jumlah guru di MAN 1 Kota Bima,
dan sarana prasarana yang digunakan sebagai media pembelajaran,
dan segala hal yang berkaitan dengan topic penelitian ini.

2. Instrumen Pengumpulan Data


Dalam sebuah penelitian sudah keharusan untuk menyiapkan
instrumen pengumpulan data (alat) penelitian. Menurut Suharsimi
Arikunto, instrumen pengumpulan data adalah ” alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya”. Instrumen pengumpulan data ini digunakan
untuk mendapat hasil yang maksimal sehingga validitas penelitian
dapat diwujudkan.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pedoman pengamatan untuk metode pengumpulan data berupa
observasi, serta soal tes untuk metode pengumpulan data tes.

F. Validitas dan Realiabilitas Instrumen


1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan suatu instrument. Instrument yang sahih atau valid, berarti
memiliki validitas tinggi, demikian pula sebaliknya.
Perhitungan validitas bisa dilakukan dengan rumus Point Biserial.
Hasil dari perhitungan SPSS Statistics 19 akan dibandingkan dengan r
tabel pada signifikansi 5% dengan jumlah responden (n) = 15.
Yaitu sebagai berikut :

Keterangan:
rpbi = koefisien korelasi point biserial yang melambangkan
kekuatan korelasi antara variabel I dengan variabel II,
yang dalam hal ini dianggap sebagai Koefisien Validitas
Item.
Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh peserta tes yang
untuk butir item soal telah dijawab dengan benar.
Mt = Skor rata-rata dari skor total.
SDt = Standar deviasi dari skor total.
p = Proporsi peserta tes yang menjawab betul butir soal.
Q = proporsi peserta tes yang menjawab salah.
( Anas Sudijono, 2012 : 185)
Butir soal dikatakan valid atau tidak valid dapat dilihat dari hasil
perhitungan yang dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%
sesuai jumlah siswa yang diteliti. Apabila rpbi>rtabel maka butir soal tersebut
valid. Jika rpbi kurang dari atau sama dengan rtabel, maka butir soal tersebut
tidak valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan.31 Suatu instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang reliabel pula. Pengujian reliabelitas yang dilakukan
dengan menggunakan rumus SPSS 16. Dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Uji validitas dan reliabilitas instrumen:
a) Masukkan data ke dalam SPSS data editor
b) Simpan data tersebut
c) Klik analyze → scale → reliability analysis, Selanjutnya akan muncul
jendela reliability analysis
d) Blok seluruh indikator dan klik tanda ke kotak items
e) Klik tombol statistics → pada kotak descriptives for pilih scale if item
deleted → pada kotak ANOVA table pilih none → klik contnue → klik
OK
Nugroho dan Suyuthi dalam Riduwan menyatakan bahwa penentuan
reliabilitas suatu instrumen penelitian dapat diterima bila memiliki koefisien
alpha (Cronbach’s Alpha) lebih besar dari 0,60. Sugiyono, Wibowo dan
Suyuthi dalam Riduwan menyatakan bila korelasi (Corrected Item-Total
Correlation) tiap faktor positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut
merupakan construct yang kuat (valid).

G. Tehnik Analisis Data


Analisis data secara kuantitatif berarti mengolah data yang telah
terkumpul menggunakan statistik. Menggunakan statistik sebagai alat
analisis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang wajib. Karena
statistik merupakan alat ukur yang akurat dalam melihat hubungan antar
variabel yang diteliti.
Analisis data mempunyai tujuan untuk menyempitkan dan
membatasi penemuan hingga menjadi data yang tersusun dengan baik.
Analisi data dilakukan setelah data yang diperoleh dari sampel melalui
instrumen yang dipilih dan akan digunakan untuk menjawab masalah
dalam penelitian atau untuk menguji hipotesa yang akan diajukan
melaluin penyajian data. Data yang terkumpul semua mesti dalam
pelaporan penelitian, data yang disajikan dalam penelitian adalah data
yang terkait dengan tema bahasan saja yang perlu disajikan. Secara umum
metode analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu :
analisis tahap awal dan analisis tahap akhir.
Analisis tahap awal merupakan analisis untuk menyelidiki
kesamaan dua kelompok sebelum diberi perlakuan. Analisi tahap akhir
merupakan analisi untuk menguji hipotesis.
1. Uji Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebihmudah diolah. Sumber data, waktu dan dana yang
tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan
untuk mengolah data bila telah terkumpul.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pedoman pengamatan untuk metode
pengumpulan data berupa observasi, serta soal tes.
Tes diberikan peneliti ketika kelas sudah diajarkan
menggunakan powerpoint (PPT), dan buku, kemudian hasil tes
keduanya digunakan sebagai data pembanding dalam analisis.
Pedoman ini digunakan peneliti untuk mengetahui perbedaan antara
hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan powerpoint
(PPT).
Tes yang diberikan dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda
dengan soal sebanyak 15 (lima) soal. Lima belas soal tersebut tentang
dasar-dasar komputer dari soal nomr 1-15 adalah soal hasil belajar.
Standar kompetensi yang digunakan menegtahui sejararah
perkembangan komputer, serta pengertian,jenis dan fungsi perangkat
keras dan perangkat lunak.

2. Kisi-kisi instrument
Kisi – kisi instrument yang peneliti gunakan dalam instrument tes
untuk mengetahui hasil belajar disajikan dalam tabel 3.1 berikut:
Kompetensi Dasar Indikator soal No. soal Bentuk soal
1. Mengetahui sejarah Menjelaskan 1,2,3,4,5 Pilihan ganda
perkembangan perkembangan
table29er dari komputer dari
generasi ke generasi generasi ke
selanjutnya generasi,
mengetahui
gambar komputer
dari generasi ke
generasi
Mengenal perangkat Menjelaskan 1,2,3,4,5 Pilihan ganda
keras komputer pengertian
perangkat keras
komputer,
menjelaskan
fungsi dan jenis
perangkat keras
Mengenal perangkat Menjelaskan 1,2,3,4,5 Pilihan ganda
keras komputer pengertian
perangkat keras
table29er,
menjelaskan
fungsi dan jenis
perangkat keras
Table 2.1 Kisi-kisi instrumen

2. Uji Prasyarat Penelitian


Analisis tahap awal dari penelitian ini terdiri dari: uji normalitas dan
uji homogenitas varians.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data dari
masingmasing kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi
normal atau tidak. Hal ini penting dilakukan agar dapat menentukan
teknik analisis yang tepat, yaitu menggunakan statistik parametrik atau
statistik non parametrik. Untuk keperluan tersebut digunakan uji
Lilliefors. Pengolahan data untuk uji normalitas menggunakan
komputer berbantuan aplikasi SPSS Statistics 19.
Berikut langkah-langkah menghitung Uji Normalitas Data
dengan cara manual menggunakan Lilliefors :
Langkah 1: Menentukan Hipotesis Standart Signifikansi.
HO: Data tersebut berdistribusi Normal
H1: Data tersebut berdistribusi tidak normal.
Langkah 2: Data diurutkan dari yang terkecil ke yang besar.
Langkah 3: Cari rata-rata simpangan baku sample.

Langkah 4: Tentukan angka baku dengan rumus .


Langkah 5: Hitung peluang F(zi ) = P(zi)
Langkah 6: Hitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan zi -
> S( zi).
Langkah 7: Hitung | F(zi) – S(zi) |
Langkah8: Statisktik uji Nilai terbesar dari | F(zi) -S(zi) |
Dengan α tertentu tentukan titik kritis L
Kriteria Uji: Tolak Ho jika Lo >= Ltabel, terima dalam hal lainnya.
Persyaratan:
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal/belum dikelompokkan pada table distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil
d. Ukuran sampel n <= 30
Signifikansi
Signifikansi uji, nilai terbesar | F(zi) - S(zi) | dibandingkan
dengan nilai tabel Lilliefors. Jika nilai | F(zi) - S(zi) | terbesar kurang
dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho diterima ; ditolak. Jika nilai | F(zi) -
S(zi) | terbesar lebih besar dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho ditolak ;
H1 diterima. Tabel nilai Quantil Statistik Lilliefors.

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas harga varian. Uji homogenitas harus dilakukan
untuk memastikan apakah asumsi homogenitas pada masing-masing
kategori sudah terpenuhi ataukah belum.
Sehingga uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui
apakah kedua kelompok mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika
kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka dikatakan homogen.
Apabila uji homogenitas terpenuhi, barulah peneliti bisa melakukan
analisis data lanjutan. Untuk keperluan tersebut digunakan uji Lavene dan
pengolahan datanya menggunakan komputer berbantuan aplikasi SPSS
Statistics 19.
Berikut langkah-langkah menghitung Uji Homogenitas dengan
cara manual yaitu menggunakan Varians Terbesar dibanding Varians
Terkecil:
Langkah 1: mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan
rumus:
Dengan Varians
Langkah 2: membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan rumus:
Dk pembilang: n-1 (untuk varians terbesar)
Dk penyebut: n-1 (untuk varians terkecil)
Taraf signifikan = 0,05
Dengan kriteria penghitungan sebagai berikut:
Jika FhitungFtabel berarti tidak Homogen dan Jika Fhitung Ftabel
berarti Homogen.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis atau Analisis tahap akhir dilakukan setelah semua
data yang dipelajari terkumpul. Data yang sudah lengkap kemudian
disusun dan dikelompokkan kemudian diseleksi sehingga diperoleh data
yang berhubungan dengan penelitian. Setelah itu, hasil tes dianalisis
dengan melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas
varians kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis untuk mengetahui
perbedaan hasil belajar matematika siswa.
Untuk menguji hipotesis penelitian yaitu dengan menggunakan
perbandingan satu variabel bebas (Uji t) dan program SPSS (Statistic
Product and Service)16.0. Teknik t-test (disebut juga t-score, t-ratio, t-
technique, student-t) adalah teknik statistik yang digunakan untu menguji
signifikansi perbedaan 2 buah mean yang berasal dua buah distribusi.
a. Menentukan hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan Penggunaan Aplikasi Focusky
sebagai Multimedia Pembelajaran pada Pokok Bahasan Pengenalan
Dasa-Dasar Komputer terhadap hasil belajar Siswa Kelas X MAN
1 Kota Bima
Ha : Ada pengaruh yang signifikan Penggunaan Aplikasi Focusky
sebagai Multimedia Pembelajaran pada Pokok Bahasan Pengenalan
Dasa-Dasar Komputer terhadap hasil belajar Siswa Kelas X MAN
1 Kota Bima
b. Menentukan dasar pengambilan keputusan
1. Berdasarkan signifikan
Jika sig < 0,05 maka Ha diterima dan HO ditolak.
Jika sig > 0,05 maka Ha ditolak dan HO diterima.
2. Berdasarkan t-hitung
Jika thitung ttabel maka Ha diterima dan HO ditolak.
Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak dan HO diterima.

Anda mungkin juga menyukai