Disusun Oleh :
1. Leniwati, S.Pd (F4301221957)
2. Liandi, S. Pd (F4301221956)
3. Khairunnisa, S. Pd (F4301221958)
4. Asri Arifatul Haniah, S. Pd (F4301221974)
5. Maria Evifania, S. Pd (F4301221963)
Kelas : PGSD-B
kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayahNya dapat menyelesaikan laporan akhir perkuliahan PPL 1 pemahaman tentang peserta
didik dan pembelajarannya. Shalawat teriring salam semoga selalu tercurah kepada junjungan
didik dan pembelajarannya ini kami banyak mendapatkan bimbingan, saran, arahan, dan
dukungan dari dosen pembimbing lapangan, guru pembimbingan lapangan, dan rekan kami,
serta tak lupa ucapan terimakasih kepada Ibu Dr. Siti Halidjah, M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah pemahaman tentang peserta didik. Dengan adanya laporan akhir perkulihan PPL 1
ini kami berhadap dapat memberikan hasil dan refleksi serta kesimpulan keseluruhan dari
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I LATAR BELAKANG MASALAH/FENOMENA YANG DIAMATI ...... 1
A. Latar Belakang Permasalahan ..................................................................... 1
B. Masalah /Fenomena yang Diamati .............................................................. 1
1. Kurangnya Penggunaan Media Pembelajaran pada saat
Pembelajaran di Kelas .......................................................................... 2
2. Menurunnya Motivasi Belajar Peserta Didik karena Penyesuaian
dari Pembelajaran Daring ke Luring (Karakteristik Peserta Didik) ..... 2
ii
BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH/FENOMENA YANG DIAMATI
1
2
pembelajaran. Mengapa hal ini masih terjadi padahal sudah belajar tatap muka,
dikarenakan para peserta didik merasa telah terbiasa dengan tugas-tugas online
sehingga membuat mereka tidak termotivasi belajar di kelas. Disini peran guru akan
sangat perlu dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik kembali.
Selain itu pembelajaran tatap muka sekarang banyak peserta didik yang nampak
tidak menunjukkan motivasi belajar karena pada saat pembelajaran daring mereka
hanya mengerjakan tugas dan dikumpulkan oleh orangtuanya, melalui whatshapp, dan
dikumpulkan langsung di sekolah. Guru pada pembelajaran tatap muka sekarang
tentunya menggingginkan peserta didik yang semangat dan aktif kembali dalam
belajar di kelas perlu banyak motivasi, melakukan pembelajaran yang lebih inovatif,
dan kreatif dalam pembelajaran tatap muka sehingga jika menarik perseta didik
diharapkan tumbuhnya motivasi belajarnya kembali.
Oleh karena itu, penulis mengangkat pemasalahan yang diperoleh dari
pengalaman saat melaksanakan praktik mengajar di SDN 36 Pontaian Kota.
Permasalahan yang diangkat yaitu permasalahan, kurangnya penggunaan media
pembelajaran pada saat pembelajaran di kelas dan kurangnya motivasi belajar peserta
didik dalam menyesuaikan diri dengan pembelajaran daring ke luring.
BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN DAN KAJIAN TEORI
4
sulit membuat media pembelajaran. Kendala yang dimaksud diantaranya kurangnya
kreativitas guru dalam proses pembelajaran dikelas, dan rendahnya motivasi guru untuk
membuat media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
Karakteristik peserta didik pada jenjang sekolah dasar berpatok pada pembelajaran
yang membutuhkan media pembelajaran yang konkret, sehingga dapat menunjang proses
pembelajaran di kelas dengan maksimal. Jika dilakukan secara baik dalam pembuatan
media pembelajaran dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan
menstimulus cara berpikir peserta didik di jenjang sekolah dasar. Tujuan penggunaan
media pembelajaran secara umum menurut Lestari, Ariani, & Ashadi (2014) adalah
membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya
agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik dan lebih menyenangkan bagi peserta
didik. Tujuan penggunaan media pembelajaran secara khusus yakni:
1. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang
minat peserta didik untuk belajar.
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi.
3. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh peserta didik.
4. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif.
5. Untuk memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
Pada saat praktik pengalaman lapangan (PPL) 1 satu kami telah melakukan kegiatan,
orientasi, observasi, asistensi. Kami memperoleh kecendrungan guru tidak menggunakan
media pembelajaran pada saat belajar di kelas, baik pada kelas rendah dan kelas tinggi. Hal
ini tentu diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan observasi selama PPL 1. Jika
dipergunakan dengan maksimal maka pembelajaran dikelas akan lebih efektif dan inovatif.
5
pembelajaran secara daring, yakni dengan menggunakan digital gadget (laptop atau HP)
untuk mengakses Website atau Link pembelajaran daring seperti: Google Form, dan
Google Classroom. Kebijakan pelaksanaan daring bagi siswa telah ditetapkan oleh
pemerintah. Hal ini masih dilakukan bahkan sampai memasuki bulan Agustus 2020,
dikarenakan situasi penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum
menunjukkan tanda–tanda melandai bahkan kasusnya terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil observasi dari kegiatan PPL 1 di SDN 36 Pontianak Kota, sekolah
melakukan pembelajaran dari rumah dengan memberikan peserta didik materi melalui
media seperti website atau link yang dibuat dari Microsoft Form, youtube dan Google
Form. Selama pembelajaran daring berlangsung, peserta didik mengirimkan tugas–
tugasnya bisa langsung melalui beberapa program di handphone seperti WhatsApp atau
Google Classroom. Namun demikian, terdapat fakta bahwa motivasi belajar peserta didik
selama pembelajaran daring mengalami penurunan pesat dibandingkan dengan
pembelajaran tatap muka sebelum pandemi. Hal tersebut didapat dari pengakuan wali kelas
yang mengatakan bahwa rata–rata perolehan nilai siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM sebelum dan sesudah pembelajaran daring dilakukan. Hal tersebut berlanjutsampai
setelah pandemi menurun. Beberapa peserta didik mengalami penurunan motivasi setelah
kurang lebih 2 tahun melakukan pembelajaran daring, sehingga hasil belajar juga ikut
menurun.
Kondisi pembelajaran daring masa pandemi menyebabkan motivasi belajar menurun
sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa ikut menurun. Seorang siswa yang tidak
memiliki motivasi belajar yang tinggi, tidak akan mungkin bisa melakukan kegiatan
belajar dengan baik sehingga hasil belajarnya pun juga rendah, begitupun sebaliknya.
Adapun pengertian motivasi belajar menurut Sardiman (2018: 75) adalah “Keseluruhan
daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”. Sedangkan menurut Uno
(2017:23), mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Dari beberapa
pengertian motivasi belajar menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar merupakan dorongan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri siswa, yang
mampu menimbulkan semangat dan kegairahan belajar serta memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
6
BAB III
Pada saat ini perkembangan teknologi telah merambah ke bidang pendidikan. Teknologi
pendidikan pada zaman ini memasuki era dunia media teknologi, dan digtal. Pembelajaran
dituntut untuk mengurangi metode ceramah dan diganti dengan banyak media/ inovasi
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik yang perlu pahami
pembelajarannya. Media adalah sarana komunikasi yang berasal dari bahasa Latin medium
“antara”, istilah ini mengacu pada segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan
penerima. Tujuan media adalah untuk memfasilitasi komunikasi dan pembelajaran. Suatu
kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam pelaksanaannya membutuhkan bantuan media
pembelajaran tertentu. Tanpa kehadiran media pembelajaran tentu saja KBM tidak dapat
berjalan sebagaimana yang diharapkan. Berikut beberapa produk yang kelompok kami buat
sebagai media yang dapat digunakan dalam mengatasi berbagai problema mengajar selama
menjalankan PPL 1 di SDN 36 Pontianak Kota:
7
3. Mudah dalam pembuatan dan penggunaannya
4. Dapat digunakan secara individu maupun kelompok
5. Memiliki banyak templates menarik agar siswa termotivasi dan semangat belajar.
B. Video Pembelajaran
Media inovatif lain yaitu video pembelajaran. Video pembelajaran adalah media
yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran untuk membantu
pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Sadiman, A. (2009), menyatakan media
video adalah media audio visual yang menampilkan gambar dan suara. Pesan yang
disajikan bisa berupa fakta (kejadian, peristiwa penting, berita) bersifat informatif,
edukatif maupun instruksional. Jadi dapat disimpulkan video pembelajaran berupa media
audio visual yang membantu proses belajar. Menurut Rusman (2012), adapun kelebihan
yang dimiliki media video dalam pembelajaran, yaitu:
8
1. Video dapat memberikan pesan yang dapat diterima lebih merata oleh siswa,
2. Video sangat bagus untuk menerangkan suatu proses,
3. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,
4. Lebih realistis dan dapat diulang atau dihentikan sesuai kebutuhan.
Berikut adalah out produk media pembelajaran yang dibuat pada saat PPL 1 pada tema 5
cuaca kelas 3 video menganalisis cuaca, dan tema 7 peristiwa dalam kehidupan membuat
surat undangan ulang tahun.
C. Media Manifulatif
Media manipulatif adalah segala benda yang dapat dilihat, disentuh, didengar,
dirasakan, dan dimanipulasikan. Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang bisa dan
biasa ditemukan siswa dalam kesehariannya dapat dijadikan media pembelajaran yang
lebih kontekstual. Media manipulatif sepatutnya disesuaikan dengan tingkat kesiapan atau
kematangan siswa pada rentang usianya, dapat dimanipulasikan dan bervariasi sehingga
menyenangkan dan memberi kepuasan bagi siswa. Media manipulatif dalam pembelajaran
matematika SD adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan terutama untuk
menjelaskan konsep dan prosedur matematik. Media manipulatif ini berfungsi untuk
9
membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang belum jelas sehingga pencapaian
hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai. Pada saat PPL 1 kami telah membuat media
belajar manipulatif seperti, pada materi tema 6 energi dan perubahannya subtema 4
pembelajaran 1.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan yang telah dilakukan di SDN 36
Pontianak Kota, didapati beberapa permasalahan seperti kurangnya penggunaan media
pembelajaran pada saat pembelajaran di kelas. Hal ini berdasarkan bahwa pada saat
pembelajaran berlangsung guru tidak menggunakan media pembelajaran, hanya beberapa
guru kelas saja yang menggunakan media pembelajaran, selebihnya guru melaksanakan
pembelajaran pada peserta didik dengan metode ceramah pada pembelajaran.
Permasalahan kedua adalah permasalahan turunnya motivasi belajar dampak dari covid-
19 sehingga hasil belajar peserta didik ikut menurun. Output yang kami lakukan adalah
melaksanakan pembelajaran dengan media pembelajaran seperti menyajikan materi ajar
pada powerpoint dan video pembelajaran serta menggunakan media manifulatif.
B. Saran
Merancang perangkat pembelajaran menjadi menarik merupakan salah satu teknik
dalam mengembangkan proses belajar mengajar. Seorang guru harus menjadi fasilitator
untuk menyedia pembelajaran yang menarik. Cara agar mengatasi kurangnya pemanfaatan
perangkat pembelajaran dan menurunnya motivasi peserta didik diantaranya adalah
membuat media powerpoint, video pembelajaran, dan memanfaatkan youtube untuk
membuat, menonton dan menggunakan berbagai sumber yang ada.
11
Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
A.M, Sardiman. (2018). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Depok: Rajawali Press.
A.M, Sardiman. dkk. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Hamzah B. Uno, (2017) TEORI MOTIVASI DAN PENGUKURANNYA (Analisis di bidang
pendidikan). Jakarta: Bumi Aksar
Lestari, N.D., Ariani, N.R.D., Dan Ashadi., (2014), Pengaruh Pembelajaran Kimia
Menggunakan Metode Student Teams Achievement Divisions (Stad) Dan Team
Assisted Individualization (Tai) Dilengkapi Media Animasi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Materi Asam Basa Kelas Xi Semester Ganjil Smk Sakti
Gemolong Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (Jpk), 3(1).
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,
Bandung: CV. Alfabeta.
12
Lampiran
Dokumentasi Kegiatan PPL
13
14