Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

SEMINAR PPL

ALFIYYAH NABILAH
229020485025

BIMBINGAN DAN KONSELING


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Seminar PPL tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah
pemenuhan tugas dari PPG Prajabatan. Selain itu, juga bertujuan untuk merefleksi
mata kuliah PPL selama proses perkuliahan.
Terima kasih kepada Ibu Dr. Suciani Latif, M.Pd selaku dosen
pembimbing lapangan, Ibu Supiati, S.Pd., M.Pd selalu guru pamong sekolah PPL
1, dan Ibu Hj. Satriani Anwar, S.Pd., M.Pd selalu guru pamong sekolah PPL 2
yang telah membimbing selama kegiatan PPL di sekolah sehingga menambah
pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.
Ucapan terima kasih juga diberikan kepada semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan semangat yang diberikan
sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih banyak yang perlu untuk diperbaiki, sehingga kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan kesempurnaan
laporan ini.

Makassar, 14 Oktober 2023


Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan .................................................................................................... 2
C. Manfaat................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A. Review Pengalaman Belajar .................................................................. 5
B. Refleksi Pengalaman Bermakna............................................................. 8
C. Artefak Pembelajaran.............................................................................. 10
D. Inovasi Pembelajaran Terbaik.................................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................... 14
A. Kesimpulan............................................................................................. 14
B. Saran ....................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti
yang harus ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk
mengembangkan dan memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan
tugas sebagai pendidik profesional di sekolah. PPL I & II dilakukan
dengan sistem terintegrasi dengan beberapa mata kuliah teori. Proses
pengembangan kemampuan mengajar para calon guru ditempuh dengan
menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu niteni
(mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi (mengembangkan).
Dalam pelaksanaan PPL ini mahasiswa PPG belajar mengembangkan
identitas guru dan proses pembelajarannya dengan mengintegrasikan
pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan tertentu dengan konsep
dan praktik mata kuliah inti lainnya. Sesuai dengan Permenristekdikti No
55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru, dalam pasal 1 ayat 9
dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan mahasiswa peserta Program PPG
untuk mempraktikkan kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah
mitra. PPL dilaksanakan selama dua semester, di mana pada Semester I
dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing) dan pada Semester II dilaksanakan
PPL II (PPL Mandiri). Berdasarkan hal tersebut, maka pelaksanaan praktik
lapangan pendidikan sangatlah penting bagi mahasiswa calon guru agar
mempersiapkan diri menjadi tenaga pendidik yang profesional dalam
bidangnya. Dalam melaksanakan tugas professional, seorang guru
diharapkan dengan kegiatan pendidik, mengajar dan melatih. Ketiga
kegiatan ini merupakan suatu tekad dan keharusan yang harus
dilaksanakan oleh guru dengan penuh tanggung jawab.
Dari sudut pandang kurikulum, PPL merupakan praktek proses
pemberian layanan yang dipersyaratkan dalam pendidikan profesi guru,
agar memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang terpadu secara
2

utuh, sehingga dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara


profesional. Praktik pengalaman lapangan (PPL) mahasiswa PPG
bimbingan dan konseling dirancang sebagai proses mendapatkan
pengalaman praktis dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling,
menyusun instrumen asesmen, serta menyusun perangkat pemberian
layanan bimbingan dan konseling. Laporan ini dibuat sebagai acuan bagi
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Mahasiswa PPG, Guru Pamong
(GP) PPL, Kepala Sekolah, atau mitra program PPG terkait bukti nyata
pelaksanaan program tersebut.
Oleh karena itu melalui laporan ini, diperoleh review pengalaman
belajar dan refleksi pengalaman bermakna selama mengikuti kegiatan PPL
berlangsung yang disertai dengan artefak pembelajarannya, juga inovasi
pembelajaran terbaik.

B. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya refleksi pada PPL ini adalah untuk


mengobservasi dan bentuk pengimplementasian teori belajar pada ruang
perkuliahan PPG Prajabatan. Sehingga, para mahasiswa akan mampu
mengimplementasikan kemampuan pemberian layanan nanti, seperti :
1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, lingkungan
belajar dan lingkungan sosial disekolah.
2. Mengetahui proses pemberian layanan, yaitu layanan dasar, layanan
responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem.

C. Manfaat
Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan
bermanfaat bagi mahasiswa yaitu memperoleh pengalaman mengenai
observasi dan pengimplementasian layanan bimbingan dan konseling di
sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Review Pengalaman Belajar


Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I yang dilaksanakan di
SMP Negeri 8 Makassar memberikan berbagai macam pembelajaran yang
menambah wawasan terkait bimbingan dan konseling di sekolah. Dimulai
dengan observasi layanan bimbingan dan konseling, kemudian pengenalan
administrasi dan program layanan.
Kegiatan selanjutnya adalah mempelajari penyusunan program
bimbingan dan konseling. Guru pamong memperlihatkan bagaimana
bentuk program tahunan, program semester, program bulanan, dan
program harian. Setelah itu memperlihatkan cara untuk penyusunan
program-program tersebut. Kemudian terkait Angket Kebutuhan Peserta
Didik. Guru pamong mengajarkan dari awal untuk pembuatan instrumen
tersebut, dimulai dari pemetaan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta
Didik, dilanjutkan penyusunan kalimat pernyataan yang sesuai dan mudah
dipahami oleh peserta didik.
Setelah mempelajari angket kebutuhan peserta didik, dilanjutkan
dengan membuat modul/RPL yang baik dan benar. Guru pamong
memperlihatkan format modul/RPL yang digunakan untuk kurikulum
merdeka yang tidak terlalu berbeda dengan format RPL sebelumnya.
Selain format, juga diajarkan pembuatan materi serta teknik yang
digunakan dalam layanan bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok.
Karena kegiatan PPL I fokus pada observasi, guru pamong
memberikan bekal kepada mahasiswanya terkait pelaksanaan layanan
bimbingan kelompok dan konseling kelompok. Bentuk dari
pembelajarannya adalah simulasi dengan guru pamong sebagai konselor
dan mahasiswa sebagai peserta didik. Setelah melakukan simulasi, guru
pamong memberikan informasi terkait tahapan-tahapan yang perlu untuk

3
4

diperhatikan, tips untuk membangun dinamika kelompok, juga pemilihan


teknik untuk konseling kelompok.
Kegiatan pembelajaran selama PPL I berjalan dengan lancar karena
dukungan penuh dari guru pamong serta guru BK sekolah. Administrasi
dan fasilitas cukup lengkap dan memadai sehingga proses belajar lebih
mudah dipahami.
Selanjutnya pada pelaksanaan PPL II di SMA Negeri 17 Makassar,
kegiatan yang dilakukan adalah implementasi dari apa yang dipelajari pada
PPL I, yaitu pembuatan modul/RPL, pelaksanaan bimbingan klasikal dan
bimbingan kelompok, serta mempelajari keterampilan berbicara dengan
orang tua peserta didik melalui pengamatan lagsung dari guru pamong.
Pembuatan modul/RPL berdasarkan hasil inventori kebutuhan
layanan bimbingan dan konseling yang telah dibagikan kepada peserta
didik. Pembuatan modul/RPL menjadi tantangan yang menarik karena
pemilihan strategi layanan dan pemanfaatan teknologi sebagai media perlu
diperhatikan agar peserta didik aktif dalam pelaksanaan layanan.
Mempelajari keterampilan berbicara dengan orang tua peserta didik
juga melalui banyak tantangan karena setiap orang tua memiliki
kepribadian yang berbeda sehingga guru BK perlu untuk menyesuaikan
bentuk komunikasinya kepada orang tua peserta didik. Keterampilan ini
bisa didapatkan dari pengamatan dan pengalaman secara langsung.
Faktor penghambat tang ditemui adalah tidak adanya jam khusus
untuk bimbingan dan konseling sehingga layanan yang diberikan harus
menunggu jam kosong guru mata pelajaran yang berhalangan hadir.
Karena kondisi tersebut, menghambat pemberian layanan bimbingan
secara berkelanjutan.
B. Refleksi Pengalaman Bermakna
Berdasarkan review dari pengalaman belajar, refleksi terhadap
pengalaman bermakna yang saya pilih adalah pada penyusunan instrumen
AKPD, pembuatan modul/RPL, dan penggunaan teknologi dalam layanan.
Melalui penyusunan instrumen AKPD, saya belajar dari dasar pembuatan
5

instrumen. Kemudian saya juga belajar penyusunan kalimat pernyataan


yang disesuaikan dengan sasaran peserta didik agar lebih mudah untu
dimengerti.
Selanjutnya terkait pembuatan modul/RPL. Saya belajar banyak
dari pembuatan modul/RPL ini karena format disesuaikan dengan
kurikulum merdeka. Tahap-tahap dalam pembuatan modul/RPL juga
sangat diperhatikan mulai dari topik yang dipilih, tujuan kegiatan yang
ingin dicapai, strategi yang akan digunakan, media yang akan ditampilkan,
pembagian kegiatan guru BK dan peserta didik, serta lembar evaluasi.
Untuk menyusun modul/RPL tersebut butuh data dari hasil kebutuhan
peserta didik kemudian saya perlu untuk mengeksplorasi lebih banyak
terkait strategi dan media yang akan digunakan.
Berlanjut dari hal tersebut, penggunaan teknologi dalam layanan
juga menjadi pembelajaran bermakna bagi saya karena disesuaikan dengan
kondisi peserta didik saat ini yang hidup berdampingan dengan
perkembangan teknologi, memaksa kita juga untuk mengikuti
perkembangannya. Banyak aplikasi/website baru yang saya temukan
ternyata bisa dimanfaatkan dalam layanan bimbingan dan konseling.
C. Artefak Pembelajaran
Artefak pembelajaran selama kegiatan PPL I maupun PPL II bisa
dilihat melalui dokumentasi kegiatan berikut:

.
6
7

D. Inovasi Pembelajaran Terbaik


Inovasi pembelajaran yang bisa saya lakukan adalah pemanfaatan
teknologi dalam layanan bimbingan dan konseling. Saya merasakan
dengan jelas perbedaan keaktifan peserta didik saat mengikuti layanan
pada saat penggunaan teknologi dan tidak. Ketika saya menggunakan
media kertas seperti biasa, peserta didik cenderung biasa saja dan hanya
beberapa dari mereka yang aktif. Tetapi ketika saya memanfaatkan
teknologi dalam layanan bimbingan, peserta didik secara aktif mengikuti
proses layanan bahkan berlomba-lomba untuk tampil didepan.

Atas dasar tersebut, saya memilih pemanfaatan teknologi dalam


layanan sebagai inovasi pembelajaran terbaik yang telah saya lakukan.
Saya menggunakan wordwall dengan permainan kata pada layanan
bimbingan klasikal. Selain itu saya juga menggunakan canva sebagai
wadah peserta didik untuk menuangkan kreativitasnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil refleksi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
yang telah dilakukan saya mendapatkan banyak pengalaman dan
pembelajaran di sekolah, khususnya dalam bimbingan dan konseling.
Mulai dari observasi administrasi dan program bimbingan dan konseling,
pembuatan instrumen angket kebutuhan peserta didik, pembuatan
modul/RPL, serta simulasi pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dan
konseling kelompok pada PPL I. Selanjutnya kami juga belajar dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, belajar terkait
keterampilan berkomunikasi dengan orang tua peserta didik, serta
pemanfaatan teknologi dalam layanan bimbingan dan konseling.
B. Saran
Sebagai calon guru bimbingan dan konseling yang profesional,
refleksi terhadap segala hal yang dilakukan dapat menjadi sumber untuk
terus meningkatkan keterampilan dan kualitas diri. Terus mengikuti
perkembangan teknologi serta meningkatkan kemampuan diri dengan
mengeksplor lebih banyak hal terkait bimbingan dan konseling.

Anda mungkin juga menyukai