Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN


MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN
ANGKATAN 3

SD MUHAMMADIYAH PURWAREJA

Disusun Oleh
FAHMI PRABAWATI, S.Pd
219022495590

BIDANG STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya


sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PPL ini dengan baik.
Laporan ini dibuat sebagai syarat bahwa penulis telah menyelesaikan
kegiatan PPL PPG di SD Muhammadiyah Purwareja dengan baik dan
lancar. Kegiatan PPL dan pembuatan laporan ini tidak akan terlaksana tanpa
adanya kerja sama antara mahasiswa PPL dengan pihak sekolah SD
Muhammadiyah Purwareja, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Guru
Pamong (GP), serta semua pihak yang terlibat dalam mendukung lancarnya
kegiatan PPL ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima
kasih atas segala bantuan dan bimbingan kepada:
1. Allah SWT. yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya.
2. Keluarga yang senantiasa memberikan dukungan dan doa.
3. Ibu Dra. Nurfaizah.AP,M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan selama kegiatan PPL berlangsung.
4. Ibu Dwi Pita Reski,S.Pd,Gr,M.Pd selaku Guru Pamong yang telah
memberikan bimbingan selama kegiatan PPL berlangsung.
5. Ibu Febriana Kurniawati, A.Md. selaku Kepala SD Muhammadiyah
Purwareja yang telah memberikan ijin dan dukungan pada setiap
program kegiatan PPL sehingga dapat terlaksana dengan baik.
6. Bapak dan Ibu guru SD Muhammadiyah Purwareja yang telah
memberikan dukungan baik moral maupun spiritual pada program
kegiatan PPL yang dilaksanakan.
Penyusunan laporan PPL ini tentunya masih banyak kekurangan. Kritik dan
saran yang membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik untuk pembaca pada umumnya
dan penyusun pada khususnya.
Banjarnegara, 7 Oktober 2021
Penyusun

Fahmi Prabawati,S.Pd.
DAFTAR ISI
HALAMAN PNGESAHAN LAPORAN ...............................................................i
HALAMAN PENILAIAN LAPORAN ............................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………………………………….1
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan………………………………………….….2
3. Gambaran Umum Sekolah (Riwayat Singkat dan Profil Sekolahh)…………2
BAB II : PELAKSANAAN PPL PPG
A. Kasus /Masalah Pelaksanaan Pembelajaran
1. Waktu Pelaksanaan……………………………………………………3
2. Tempat Pelaksanaan …………………………………………………..3
3. Jenis rancangan Kegiatan……………………………………………...3
B. Faktor Penyebab kasus / Masalah
1. Faktor Penyebab Kasus pada Kegiatan Mengajar I ................................... 5
2. Faktor Penyebab Kasus pada Kegiatan Mengajar II .................................. 9
3. Faktor Penyebab Kasus pada Kegiatan Mengajar III .............................. 11
C.Alternatif Solusi /Tindakan
1. Solusi / Tindakan Kasus pada Kegiatan Mengajar I ............................. 13
2. Solusi / Tindakan Kasus pada Kegiatan Mengajar II............................ 13
3. Solusi / Tindakan Kasus pada Kegiatan Mengajar III .......................... 14
BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil dan Pembahasan Tindakan Kegiatan Mengajar I …………………..15
2. Hasil dan Pembahasan Tindakan Kegiatan Mengajar II………………….15
3. Hasil dan Pembahasan Tindakan Kegiatan Mengajar III16
BAB IV: PENUTUP
a. Simpula…………………………………………………………………….17
b. Saran……………………………………………………………………….18
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………19
LAMPIRAN……………………………………………………………………21
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Semakin berkembangnya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia menyebabkan banyak lembaga berlomba-lomba untuk menjadi
lembaga yang terbaik dalam mutu dan kualitas pendidikannya. Berkembang
dan meningkatnya kualitas pendidikan Indonesia tidak terlepas dari faktor-
faktorpendukung yang senantiasa berkembang seiring dengan kemajuan zaman
dan teknologi. Peningkatan kualitas pendidikan tentunya menuntut adanya
sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional. Melalui upaya tersebut
diharapkan dapat berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Perguruan
tinggi salah satu Lembaga Pendidikan untuk mempersiapkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas secara akademik maupun secara etika moral
yang baik dan profesional. Hal ini dapat berfungsi untuk menambah
pengalaman mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan sosial dan akademik
sesuai bidangnya, maka diselenggarakan program melalui program Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan PPL merupakan program yang
dilaksanakan mahasiswa PPG Daljab Universitas Negeri Makassar.
Pelaksanakan program ini memiliki tujuan mahasiswa mendapat pengalaman
lapangan mengenai proses pembelajaran dan segala hal yang menyangkut
aktifitas sekolah. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam
proses pendididkan nasional. Begitu strategis untuk membentuk individu
menjadi manusia yang berkualitas, yang dapat membangun diri sendiri, bangsa
serta agama. Salah satu perwujudannya adalah melalui program PPL yang
diselenggarakan di sekolah. SD Muhammadiyah Purwareja merupakan salah
satu sekolah yang dijadikan sasaran PPL oleh mahasiswa PPG Daljab
Universitas Negeri Makassar.praktek pengalaman lapangan sangat besar
pengaruhnya bagi mahasiswa untuk menanbah keterampilan dan meningkatkan
kemampuannya. Melalui pendekatan, keprofesionalan dan kolaborasi yang
baik diharapkan sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi peserta didik dalam
mengikuti proses belajar. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan bantuan
pemikiran, tenaga, dan ilmu pengetahuan agar dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
2. Waktu dan tempat Pelaksanaan
a. Waktu pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan mulai tanggal 26
Agustus sampai 7 Oktober 2021.
b. Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan di SD
Muhammadiyah Purwareja Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten
Banjarnegara.
c. Gambaran Umum Sekolah
SD Muhammadiyah Purwareja terletak di Jalan KH.Ahmad Dahlan
Kalikidang, Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara.
Merupakan sekolah swasta dibawah ijin penyelenggaraan organisasi
kependidikan di bawah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
Muhammadiyah. SD Muhammadiyah menginduk pada Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan jadi smeua kegiatan peserta didik dan guru
sama dengan sekolah negeri. D Muhammadiyah Purwareja terakreditasi “B”
dan akreditasi terakhir yaitu pada bulan Agustus 2018.SD Muhammadiyah
Purwareja terdiri dari kepala sekolah, 6 orang guru kelas dan san satu orang
guru Pendidikan Agama Islam. Guru berstatus Guru Tetap Yayasan. Jumlah
peserta didiknyanya ada 45 orang. Kondisi sekolah dengan 6 ruang kelas,
ruang WC dan UKS. Letak SD Muhammadiyah Purwareja di dekat kermaian
dengan akses jalan yang mudah. Melalui visi dan misinya membentuk
akhlakul karimah dan religious SD Muhammadiyah Purwareja bertujuan ikut
mencerdaskan anak bangsa dengan pelayanan maksimal.
BAB II
PELAKSANAAN PPL PPG

A. Kasus/Masalah Pelaksanaan Pembelajaran


1. Waktu Pelaksanaan
Siklus 1 praktik pengalaman lapangan dilaksanakan pada hari Senin 30
Agustus 2021, siklus ke 2 dilaksanakan pada 13 September 2021 dan
siklus ke 3 dilaksanakan pada 4 Oktober 2021
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan di SD
Muhammadiyah Purwareja Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten
Banjarnegara. Siklus 1 dan 2 dilaksanakan di kelas Ii dengan jumlah
peserta didik 6 orang. Siklus ke 3 dilaksanakan di kelas IV dengan
jumlah peserta didik 11 orang
3. Jenis Rancangan Kegiatan
a. Siklus 1
➢ Persiapan praktik pembelajaran siklus 1 mulai dari menyiapkan
ruang kelas dan sarana pendukung seperti dokumen set dokumen
perangkat pembelajaran 1 peralatan perekaman, peralatan
kelengakapan mengajar seperti materi yang di printout , media
pembelajran dan peserta didik itu sendiri, diskusi jadwal praktik
dan sit-in dengan dosen pembimbing dan guru pamong.

➢ Melaksanakan kegiatan praktik pembelajaran dan rekaman dan


mengisi jurnal dan kasus yang terjadi dalam pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan observasi hasil rekaman pembelajaran

➢ Editing hasil rekaman praktik pembelajaran dan mengunggah


hasil editing ke LMS kemudian konfirmasi ke dosen pembimbing
dan guru pamong tentang tagihan yang telah di unggah

➢ DPL dan GP memberikan bimbingan dan saran terhadap hasil


rekaman pelaksanaan pembelajaran kemudian menyelesaikan LK
serta Menutup PPL siklus 1
b. Siklus 2
➢ Persiapan praktik pembelajaran mulai dari penyiapan ruang kelas dan
sarana pendukung,dokumen set dokumen perangkat pembelajaran 2,
perangkat penunjang pembelajaran seperti laptop, proyektor, printout
materi atau bahan ajar dan pengkondisian peserta didik, lalu diskusi
jadwal praktik dan sit-in dengan dosen pembimbing dan guru pamong.

➢ Melaksanakan kegiatan praktik pembelajaran 2 dan rekaman,

➢ Mengisi jurnal dan kasus yang terjadi dalam pelaksanaanpembelajaran


berdasarkan observasi hasil rekaman pembelajaran.

➢ Editing hasil rekaman praktik pembelajaran dan mengunggah hasil


editing ke LMS.

➢ Konfirmasi ke dosen pembimbing dan guru pamong tentang tagihan yang


telah di unggah.

➢ DPL dan GP memberikan masukan, bimbingan dan saran terhadap hasil


rekaman pelaksanaan pembelajaran 2.

➢ Menyelesaikan LK, membuat daftar penyelesaian kasus meliputi : jenis


kasus yang terjadi, faktor penyebab dan alternatif solusi dan tindakan dan
mengunggah ke LMS.

➢ Menutup pelaksanaan praktik pembelajaran siklus 2 .

c. Siklus 3
➢ Persiapan praktik pembelajaran mulai dari penyiapan ruang kelas, peserta
didik dan sarana pendukung,dokumen set dokumen perangkat
pembelajaran 3, diskusi jadwal praktik dan sit-in dengan dosen
pembimbing dan guru pamong.

➢ Melaksanakan kegiatan praktik pembelajaran dan rekaman.

➢ Mengisi jurnal dan kasus yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran


3 berdasarkan observasi hasil rekaman pembelajaran
➢ Editing hasil rekaman praktik pembelajaran dan mengunggah hasil
editing ke LMS.
➢ Konfirmasi ke dosen pembimbing dan guru pamong tentang tagihan
yang telah di unggah.
➢ DPL dan GP memberikan bimbingan dan saran terhadap hasil rekaman
pelaksanaan pembelajaran
➢ Menyelesaikan LK,membuat daftar penyelesaian kasus meliputi : jenis
kasus yang terjadi, faktor penyebab dan alternatif solusi dan tindakan
dan mengunggah ke LMS.
➢ Menutup pelaksanaan praktik pembelajaran siklus 3 sekaligus
penutupan PPL.

B. Faktor Penyebab Kasus /Masalah


1. Faktor Penyebab Kasus Pada Kegiatan Mengajar I
a. Masih ragu menjawab dan takut salah.
Kondisi peserta didik seperti saat proses pembelajaran disebabkan
kurangnya rasa percaya diri. Pembelajaran pertama kali setelah
pandemi yang biasanya pembelajaran dengan model mengerjakan
tugas di rumah hanya berangkat mengambil soal seminggu sekali.

Gambar 1. Peserta didik ragu menjawab pertanyaan dari guru.


b. Peserta didik belum terbiasa dengan suasana baru pembelajaran.
Suasana pembelajaran yang baru di kelas dengan berbagai alat
penunjang perekaman proses pembelajaran.

Gambar 2. Peserta didik saat pembelajaran direkam

c. Pertanyaan kurang dipahami peserta didik dan peserta didik takut salah
menjawab.
Kemampuan memahami sebuah pertanyaan masih ada yang kurang.
Masih ada perasan takut salah saat berkomunikasi dengan g.uru.

Gambar 3. Guru mendekati peserta didik saat belum paham


pertanyaan yang diberikan guru.
d. Terlalu fokus/lama pada kegiatan tanya jawab dengan peserta didik.
Guru telalu fokus dalam kegiatan tanya jawab dan menjelaskan materi
kepada peserta didik. Sehingga waktu sedikit mengalami
ketidaksesuaian dengan rencana.

Gambar 4. Tanya jawab guru dan peserta didik berlangsung lebih dari
alokasi waktu.

e. Materi baru pernah disampaikan secara tatap muka.


Pada praktik pembelajaran pertama bertepatan dengan dimulainya
secara bertahap pembelajaran tatap muka dengan waktu yang masih
dibatasi. Untuk pembelajaran 6 pada tema 2 kelas 2 ini merupakan
pengalaman pertama peserta didik belajar di sekolah secara tatap
muka.
f. Kemampuan membaca peserta didik yang masih rendah.
Kemampuan membaca yang masik rendah selain disebabkan faktor
kemampuan diri peserta didik sendiri, juga disebabkan bahwa selama
mereka kelas 1, mereka tidak mendapat bimbingan membaca dari
gurunya.
Gambar 5. Kemampuan membaca peserta didik masih rendah sehingga
guru memberi bimbingan dengan membaca tulisan yang ditulis guru

g. Keterampilan berhitung peserta didik yang masih kurang.


Kemampuan membaca yang masik rendah selain disebabkan faktor
kemampuan diri peserta didik sendiri, juga disebabkan bahwa selama
mereka kelas 1, mereka tidak mendapat bimbingan dan pembelajaran
berhitung dalam waktu lama dengan gurunya.

Gambar 6. Guru mengajarkan menghitung perkalian


2. Faktor Penyebab Kasus Pada Kegiatan Mengajar II
a. Peserta didik kurang rasa percaya diri menjawab pertanyaan.
Kurangnya rasa percaya diri peserta didik saat menjawab pertanyaan saat
ditanya oleh guru dikemudian hari adalah karena mereka masih malu
berbicara dengan gurunya.

Gambar 7. Guru memberi pertanyaan yang ditulis di papan tulis.

b. Belum hafal seluruh lirik lagu.


Pada kegiatan menyanyikan lagu Nasional peserta didk belum sepenuhnya
hafal lagu Halo – halo Bandung. Karena untuk belajar menghafal sendiri
mereka menyampaikan ada kesulitan untuk mengingat dan menghafal lirik
lagu sehingga susah hafal.

Gambar 8 guru mengajak tepuk tangan dan berdiri saat menyanyi


untuk menambah semangat.

c. Masih kurang kemampuan membaca untuk memahami soal dan menulis


jawaban. Untuk memahami soal dan menuliskan jawaban masih mengalami
kesulitan karena ada yang belum hafal huruf dan ragu - ragu.
d. Kemampuan membaca beberapa peserta didik masih rendah.
Kemampuan membaca peserta didik yang berbeda – beda sedikit banyak
menjadi faktor penyebab kurang lancarnya proses pembelajaran mencapai
tujuan pebelajaran. Hal semacam ini yang memerlukan perhatian khusus
dari guru. Guru membimbing membaca baik saat membaca di buku atau
saat membacakan hasil membuat kalimat sederhana.

Gambar 9 peserta didik masih dibimbing membaca


e. Peserta didik ragu dalam menyusun kata – kata menjadi kalimat.
Hal ini disebabkan peserta didik kurang percaya diri dalam menyusun kata
menjadi kalimat dan juga masih kurang faham dalam menyusun kata
menjadi kalimat. Sehingga guru mengecek pekerjaan peserta didik.

Gambar 10 guru membimbing peserta didik mengerjakan soal

3. Faktor Penyebab Kasus Pada Kegiatan Mengajar III


1. Ada kepentingan yang tidak bisa digantikan dan mendadak.
Informasi tentang rapat guru dan pensterilan pedagang. Guru tersisa
hanya 2 orang dengan mahasiswa praktik.
2. Ragu – ragu membacakan daftar pertanyaan yang telah
dibuat/disusun.
3. Peserta didik merasa kurang percaya diri saat mewawancarai teman
sendiri dalam berman peran.
4. Waktu mengerjakan 2 LKPD kelompok melebihi waktu yang
ditentukan.

Gambar 27. Peserta didik mengerjakan LKPD

5. Didasari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang berbeda.


Menurut informasi guru kelas 4, peserta didik kelas 4 ini bermacam
kemampuannya dan ada satu peserta didik yang memiliki kekurangan fisik
sehingga dalam proses pembelajaran tidak memungkinkan selalu dituntut
melakukan hal seperti yang lain.
C. Alternatif Solusi / Tindakan
1. Solusi / Tindakan Pada Kasus Mengajar I
Kasus yang muncul di praktik mengajar 1 menjadi pengalaman
berharga. Setiap kasus memiliki solusi yang berbeda, berikut solusi
dari kasus - kasus yang terjadi pada praktik mengajar 1:
1. Memberi nasehat dan menyemangati peserta didik agar berani
berbicara.
2. Membiasakan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis
IT, agar peserta didik tidak merasa situasi tegang saat pembelajaran.
3. Meningkatkan kemampuan peserta didik menjawab pertanyaan
dengan cara meminta peserta didik berani berbicara walaupun masih
belum tepat jawabannya.
4. Menggunakan waktu dengan efisien.
5. Memberi peserta didik bahan bacaan tentang materi pembelajaran
untuk belajar di rumah
6. Memberikan bimbingan khusus latihan membaca pada peserta didik
7. Mengajak peserta didik sering berlatih menghitung saat
pembelajaran serta memberi tugas kepada peserta didik untuk
mengerjakan soal hitungan
Solusi yang dilakukan sebagai bahan pertimbangan dan perencanaan
yang lebih baik pada praktik pembelajaran selanjutnya.

2. Solusi / Tindakan Pada Kasus Mengajar II


Solusi untuk kasus yang terjadi pada praktik mengajar 2 sebagai
berikut:
1. Memberi penguatan agar percaya diri.
2. Melatih bernyanyi lebih sering
3. Bimbingan khusus bagi peserta didik yang terlambat
kemampuaanya.
4. Pengaturan letak tempat duduk siswa yang masih perlu bimbingan
khusus membaca, dikelompokkan atau di dekat guru.
5. Guru memberi contoh menyusun kalimat dengan berbagai kata.
Memperbanyak kosakata.
Solusi diatas dijadikan bahan untuk memperbaiki praktik pembelajaran
selanjutnya.
3. Solusi / Tindakan Pada Kasus Mengajar III
Berikut ini solusi atas kasus yang terjadi pada praktik mengajar 3:
1. Peserta didik bermain peran tentang suatu profesi sebagai topik
wawancara.
2. Memberi semangat dan penguatan.
3. Manajemen waktu lebih diperhatikan
4. Menasehati peserta didik yang belum aktif dalam kelompok
Solusi tersebut iharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan hasil
belajar peserta didik.
BAB III

1. Hasil dan Pembahasan Tindakan Kegiatan Mengajar I


Pada pelaksanaan praktik mengajar 1, ada beberapa kasus atau
permasalahan yang dialami oleh mahasiswa, diantaranya peserta didik kurang
aktif, belum lancar membaca dan menghitung serta masih malu saat
menjawab pertanyaan guru secara lisan. Semua itu dikarenakan beberapa
faktor, yang utama kemampuan membaca, menulis dan berhitung masih
kurang karena efek pandemi, lalu kurangnya rasa percaya diri peserta didik
saat berkomunikasi dengan guru secara tatap muka dengan durasi yang lama
dan suasana baru pembelajaran dengan peralatan perekaman.
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kasus ini adalah memberi
pengertian kepada peserta didik agar bersikap biasa walaupun ada kamera,
membimbing peserta didik secara intens satu persatu dan berkali – kali saat
peserta didik mengalami kesulitan, misal saat membaca,menulis, berhitung
dan menjawab pertanyaan dari guru. Hasil dari tindakan ini adalah peserta
didik menjadi lebih memahami setiap langakah proses pembelajaran sehingga
semangat mengerjakan soal, ada peserta didik percaya diri maju ke depan
untuk mempraktekkan penggunaan alat peraga dan lebih sering menjawab
pertanyaan saat ditanya.
Untuk pertemuan yang akan datang melakukan simulasi lebih
mendalam lagi agar anak terbiasa dan paham setiap langkah proses
pembelajaran, memberi pesan kepada peserta didik agar belajar dengan giat
dan menghafalkan lagu nasional yang akan dinyanyikan pertemuan
berikutnya serta melatih peserta didik untuk membaca lancar.

2. Hasil dan Pembahasan Kegiatan Mengajar II


Pada pelaksanaan praktik pembelajaran ke 2, juga masih ada beberapa
kasus atau permasalahan yang terjadi diantaranya yaitu komunikasi guru dan
siswa kurang lancar dikarenakan peserta didik kurang percaya diri atau masih
malu menjawab secara individu saat guru memberi pertanyaan, suasana
menyanyi terasa kurang semangat karena peserta didik belum sepenuhnya
hafal lagu yang dinyanyikan dan belum terbiasa dengan iringan musik di
video. Selanjutnya terjadi juga ada peserta didik yang perlu dibimbing
membaca saat guru memberi tugas membaca ataupun saat mengerjakan soal
sebab beberapa peserta didik masih belum lancar membaca. Faktor penyebab
masih ada peserta didik yang kurang lancar membaca adalah jarang berlatih
membaca di rumah dan baru beberapa minggu belajar tatap muka. Kasus yang
terjadi lagi yaitu peserta didik mengalami kesulitan membuat kalimat
sederhana karena ragu menggabungkan kata. Maka guru memberi beberapa
contoh cara membuat kalimat dan meminta peserta didik aktif dalam
membuat kalimat bersama guru.
Hasil tindakan yang dilakukan guru saat pembelajaran berdasarkan
pengalaman mengajar di siklus 1 adalah menjadikan peserta didik sudah
mulai lancar membaca dan bisa memahami soal serta meningkatnya rasa
percaya diri dan tanggung jawab peserta didik.

3. Hasil dan Pembahasan Tindakan Kegiatan Mengajar III


Pada praktik pembelajaran yang ke 3 juga masih ada kasus yang terjadi,
namun sudah jauh lebih baik dari pembelajaran sebelumnya karena di praktik
mengajar ke 3 ini mengajar di kelas beda tingkat yaitu kelas 4 dan pengalaman
di praktik mengajar sebelumnya menjadi antisipasi dalam melaksanakan
praktik di kelas 4 ini. Hanya peserta didik tidak terbiasa dengan yang bukan
wali kelasnya. Kendala yang terjadi yaitu peserta didik kurang percaya diri
dan kurang keras dalam membaca, untuk keaktifan siswa hanya beberapa saja
yang kurang, namun guru mendampingi dan membimbing serta memberi
penguatan/nasehat agar tidak malu – malu.
BAB IV
A. Simpulan
Pelaksanaan praktik mengajar 1 sudah berjalan dengan baik, akan
tetapi ada beberapa kasus yang muncul selama pembelajaran berlangsung
Setelah solusi untuk menyelesaikan kasus pembelajaran yang terjadi pada
praktik mengajar 1 dilaksanakan, kegiatan praktik mengajar yang ke 2
berjalan dengan lebih baik. Kasus yang terjadi pada praktik mengajar 2 ada
yang masih terjadi lagi tapi frekuensinya sudah berkurang, tidak
sebanyak/sesering pada praktik mengajar 1. Tetapi kasus kurang percaya
diri dan kemampuan membaca, menulis dan berhitung peserta didik juga
masih terjadi, akibatnya masih ada beberapa peserta didik yang memerlukan
bimbingan khusus selama proses pembelajaran berlangsung.
Masalah lain muncul ketika ada peserta didik yang benar – benar
memerlukan bimbingan lebih lama dan peserta didik lain juga memanggil
untuk bertanya saat mengerjakan LKPD maupun evaluasi. Setelah
dilakukan perbaikan pembelajaran atas kasus yang terjadi pada praktik
mengajar 2, pelaksanaan praktik mengajar 3 berjalan dengan lebih baik lagi.
Kasus-kasus pembelajaran yang terjadi pada praktik mengajar 3
sudah banyak berkurang dan artinya kasus tersebut tidak terjadi lagi pada
praktik mengajar ke 3. Hanya saja ada permasalahan tentang pemanfaatkan
waktu dan menyemangati peserta didik agar percaya diri dan bertanggung
jawab pada tugasnya dalam kelompok, tetapi hal tersebut sudah dapat
diatasi. Masalah percaya diri peserta didik yang rendah juga sudah ada
peningkatan setelah dilakukan solusi dengan memberikan motivasi dan
apresiasi terhadap peserta didik disela kegiatan maupun diakhir
pembelajaran. Pada dasarnya praktik mengajar ke 3 ini sudah berjalan lebih
baik lagi dibandingkan praktik mengajar 1 dan 2
B. Saran
Pada era pandemi seperti sekarang ini, pembelajaran tatap muka sementara
diperbolehkan pada daerah zona aman namun dibatasi oleh pemerintah.
Banyak sekolah-sekolah yang mulai melaksanakan pembelajaran tatap
muka. Pembelajaran tatap muka terbatas harus disesuaikan dengan kondisi
peserta didik masing-masing sekolah. Pelaksanaan pembelajaran luring
yang terbatas ada kebaikannya dan kelemahannya. Agar pembelajaran
berjalan dengan lancar ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru,
diantaranya :
1. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar tetap semangat dalam
mengikuti pembelajaran.
2. Mengkomunikasikan dan bekerjasama dengan orang tua selama
pembelajaran tatap muka terbatas agar peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran dengan lancar.
3. Membuat media pembelajaran semenarik mungkin agar peserta didik
tidak bosan selama pembelajaran.
4. Dalam melaksanakan praktik pembelajaran, guru bisa dibantu oleh 1
teman yang bertugas sebagai perekam kegiatan pembelajaran. Sehingga
guru yang mengajar bisa fokus pada pembelajaran yang dilaksanakan
5. Sebagai guru sangat disarankan untuk membuat refleksi pembelajaran
dalam setiap aktivitas pembelajaran.
6. Sebagai guru harus kreatif dalam mengemas pembelajaran
menyesuaikan karakteristik peserta didik yang beragam.
7. Sebagai guru harus memiliki hati yang lebih terbuka untuk menghadapi
permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam pembelajaran.
8. Sebagai guru harus mau untuk terus memotivasi peserta didik untuk
menjadi pribadi yang lebih baik.
9. Sebagai guru harus mau berkembang mengikuti perkembangan zaman.
10. Sebagai guru harus mau terus belajar dan memanfaatkan teknologi dalam
kegiatan pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN

Format Laporan PPL & PTK PPG Dalam Jabatan oleh Divisi Penjaminan
Mutu Program Pengembangan Profesi Guru Universitas Negeri
Makassar tahun2021

Kurikulum 2013 UPT SPF SD NEGERI BONTORANNU 2 MAKASSAR


Tahun2021

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016


tentangStandar Kompetensi Lulusan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016


tentangStandar Isi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016


tentangStandar Proses

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016


tentangStandar Penilaian

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016


tentangKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
DAFTAR LAMPIRAN

A. Link Video Praktek Pembelajaran 1


https://drive.google.com/file/d/1zEvqGqSkQWq5BtaTPF_NiCvH7WDv6IrX/
view?usp=sharing
B. Link Video Praktek Pembelajaran 2
https://drive.google.com/file/d/1ln9s0rbPHIShVwhLQlrxss3_CpssRtL6/view?
usp=sharing
C. Link Video Praktek Pembelajaran 3
https://drive.google.com/file/d/1-0qE3xxLMNETfZX-
O6t7vi19Xh8al40W/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai