PROPOSAL
OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan karunianya
begitu banyak hambatan yang dilalui sehingga proposal ini masih lebih jauh dari
memberikan masukan atau keritikan yang positf sebagai motivasi kepada penulis
Penulisan proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh
3. Drs. Ansar Adil M.Si selaku pembimbing I dan Khaerrul Mutuah, S.Pd, M.Pd
i
4. Bapak dan Ibu Dosen dalam lingkup Program Studi Biologi Universitas
5. Demikian juga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritikan dengan lapan dada
penulis terima, semoga penulisan proposal ini bermanfaat bagi kita semua
Bulukumba, 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
D. Hipotesis............................................................................................... 10
iii
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nasional Indonesia, yaitu ingin mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat ini bidang
dan hakaikat hidup manusia, kegiatan pendidikan diarahkan pada manusia sebagai
pendidikan. Hal ini tercermin dari masih relative rendahnya nilai rata-rata ujian
nasional (UN) yang dicapai siswa khususnya pada mata pelajaran biologi.
datangya dari pejabat, pakar dan praktisi pendidikan ataupun masyarakat antara
lain, kurangnya kualitas tenaga pengajar, gaji guru yang rendah, muatan
kurikulum terlalu padat dan pola pembelajaran yang kurang menarik. Kurang
kurikulum di negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal.
Kurang sadarnya masyarakat mengenai betapa pentingnya pendidikan dalam
Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan yang belajar. Hal
tetapi tindak lanjut yang tidak membuahkan hasil dari kegiatan semacam
Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi kecil harapan
pendidikan bisa lebih maju/baik. Maka pendidikan Indonesia sulit untuk maju.
besar. Tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi, kita lihat saja anggaran
pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa pendidikan akan
kegiatan pembelajaran.
merupakan sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara
2
Pendidikan biologi merupakan bagian dari pendidikan sains dan sebagai
salah satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan
lingkungan. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam dan
kenyataan yang ada dalam pendidikan biologi belum adanya peningkatan mutu
praktek). Dalam hal ini fakta, konsep, dan prisip sains lebih banyak dicurahkan
melalui metode ceramah, Tanya jawab, atau diskusi tanpa didasarkan pada hasil
kerja praktek. Variasi kegiatan belajar mengajar (KBM) sangat sedikit. Pada saat
ini, guru hanya mengajar dengan metode ceramah dikombinasikan dengan media
metode ceramah sehingga cenderung pasif dan kurang optimal, hal ini berdampak
pada motivasi dan hasil belajar siswa semakin rendah di era sekarang ini, yang
kebanyakan siswa tidak tertarik dengan hal-hal yang monoton sehingga di anggap
kurang menarik.
3
Berdasarkan pemantauan penulis metode pembelajaran yang digunakan
saat ini dalam sekolah MA Yapni Bonto Tappalang yakni metode ceramah. Dalam
hal ini siswa merasa bosan dengan metode yang digunakan saat ini karena
dianggap monoton dan kurang menarik sehingga hasil belajar siswa kurang
antara lain : a). siswa mengantuk karena hanya di posisikan sebagai pendengar, b).
metode yang digunakan kurang menarik, c). kurangnya pendekatan guru kepada
(DLPS) pada mata pelajaran biologi sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam
belajar, dengan ini kita dapat memotivasi siswa sehingga hasil belajar siwa dapat
meningkat.
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya minat belajar siswa dalam proses pelajaran Biologi, sehingga perlu
4
3. Belum ada kolaborasi yang baik antara guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
C. Batasan Masalah
1. Penelitian ini dibatasi dengan pokok masalah pada mata pelajaran Biologi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dikemukakan rumusan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
(DLPS) dapat meningkatakan motivasi dan Hasil belajar Biologi Siswa Kelas X
E. Tujuan Penelitian
5
F. Manfaat Penelitian
(DLPS)
belajar siswa.
6
3. Manfaat Bagi Peneliti
Solving (DSPL)
7
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
utama dari timbulnya masalah, jadi berkenaan dengan jawaban untuk pertanyaan
Loop Problem Solving (DLPS) juga merupakan salah satu metode yang banyak
yang di adopsi dari metode Problem Solving. Metode Problem Solving (metode
pemecahan masalah) adalah bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga
yang akhirnya akan sampai pada suatu kesimpulan atas pilihan yang akan
8
diadopsi. Pada saat suatu kelompok diminta untuk membuat keputusan, mereka
berusaha untuk mencari konsensus, yang dalam hal ini berarti setiap partisipan,
1. Mengidentifikasi masalah, tidak hanya gejalanya. Pada tahap ini, deteksi yang
dilakukan mencakup segala sesuatu yang menjadi faktor dari masalah yang
sedang dihadapi.
sementara.Penyebab langsung ini lebih jelas, oleh karena itu mudah dideteksi
ini diputuskan untuk melakukan analisis akar masalah atau cukup sampai
sebelumnya.
lebih tinggi. Penyebab yang dicari levelnya lebih tinggi dari penyebab yang
9
6. Merancang solusi akar masalah. Solusi yang dirancang tentunya bukan solusi
tuntas.
kemampuan siswa.
agama.
10
4. Kesulitan dalam mengevaluasi secara tepat. Mengenai proses pemecahan
Loop Problem Solving (DLPS) dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa
pelajaran IPS khususnya Ekonomi, mengetahui hasil bejar IPS Ekonomi dan
Cirebon
11
memperoleh nilai rata-rata persentase kegiatan yang relevan terhadap
C. Kerangka Pikir
salah satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan
pendidiakn nasional yang ada. Belajar Biologi tidak hanya sekedar menghafalkan
lain :
c. Belum ada kolaborasi yang baik antara guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
12
Penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat
pada saat ini merupakan alternative yang dapat digunakan oleh guru untuk
memilih model pembelajaran mana yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan.
Problem Solving (DLPS) yaitu model pembelajaran yang terdiri dari enam tahap
akar masalah diperlukan atau tidak, dilakukan deteksi terhadap penyebab masalah
13
D. Hipotesis
Duoble Loop Problem Solving (DLPS) dapat meningkatkan motivasi dan hasil
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif antara 2 orang atau 2 pihak, ialah
praktisi dan peneliti. Dalam hal ini, peneliti merupakan observer utama dan guru
dan situasi kelas sebelum, selama, dan setelah tindakan adalah menjadi tanggung
15
B. Tempat dan Waktu penelitian
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
pembelajaran DSPL (Doubel Loop Social Problem) untuk kelas eksperimen dan
b. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar peserta
didik
2. Defenisi Operasional
pembelajaran.
16
2. Umiyaroh, dkk (2017) model pembelajaran Double Loop Problem Solving
adalah salah satu model pembelajaran yang bisa diandalkan. Model ini
beradaptasi dengan situasi yang baru dan menghasilkan solusi yang baru untuk
b. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam maupun
kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.
1. Menurut Winardi (2007), motivasi berasal dari kata motivation yang berarti
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
dan menganalisis.
17
Pengertian hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
1. Populasi
2. Sampel
karakteristik yang dimiliko oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini yaitu
kelas X MA Yapni Bonto Tappalang, yang terdiri dar 19 peserta didik yakni 8
laki-laki 11 perempuan.
D. Instrumen Penelitian
untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa tes tertulis,
angket, wawancara, dokumentasi, observasi. Pada penelitian ini ada dua macam
pengumpulan data.
1. Instrument Pembelajaran
18
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Tes
Tes yang digunakan berupa test akhir (post test). Test ini merupakan
alat ukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Post test digunakan untuk
mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang telah diajarkan. Bentuk soal
test yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda sebanyak 20
soal
b. Non-tes
2. Lembar observasi
penelitian ini yang melakukan observasi adalah observasi dan bukan peneliti.
disediakan oleh peneliti dan mengisinya sesuai dengan skala peneliti yang diamati
ini adalah semangat, perhatian, kerjasama, dan sikap menghargai pendapat, sikap
pertanyaan. Data uyang di peroleh adalah data kuantitatif dan dapat dihitung
19
2. Angket
ini terdiri dari dua jenis motivasi, yaitu motivasi awal dan motivasi akhir.
Motivasi awal diberikan pada awal pertemuan siklus I, sedangkan motivasi akhir
diberikan pada akhir siklus II. Angket motivasi terdiri dari 20 pertanyaan, yaitu 10
poin negatif.
2. Teknik Pengumpulan
nilai ≥ 75 (KKM). Tes kognitif dilakukan setiap akhir siklus yang bertujuan untuk
20
menegtahui hasil belajar siswa. Adapun untuk mengetahui ketuntasan individual
Kriteria ketuntasan individu dapat dilihat pada table 3.2 berikut ini:
berikut:
memenuhi KKM dengan target pencapaian ideal lebij atau sama dengan 75% dari
jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk menegtahui ketuntasan secara klasikal
untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan
yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya. Dalam penelitian ini
21
observasi yang dipakai adalah observasi langsung. Observasi langsung adalah
pengamatan yang dilakukan terhadap proses yang terjadi dan langsung dilakukan
oleh pengamat. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut (sudjana, 2011)
𝑟
q=𝑡 𝑥100%
q :% skor
t : skor maksimal
criteria hasil aspek afektif dapat dilihat pada table 3.3 berikut ini:
35-54 Rendah
55-69 Sedang
70-84 Tinggi
22
Setelah diperoleh perhitungan peneliti dapat menentukan kesimpulan
berdasarkan target yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Peningkatan hasil
c. Motivasi belajar
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Angket dalam penelitian
ini terdiri dari daftar-daftar butir pertanyaan yang dibagikan kepada responden
belajar siswa dan model pembelajaran Doble Loop Problem Solving (DLPS)
siswa harus memilih salah satu jawaban. Empat alternative jawaban tersebut
antara lain sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (ST), setuju (S) dan sangat
setuju (SS).
Penetapan dari skor motivasi belajar dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini:
23
Tabel 3.4 Penetapan Skor Motivasi Belajar
Skor
Pilihan Jawaban
Pernyataan Positif Pernaytaan Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
keseluruhannya sehingga diperoleh data skor setiap siswa, kemudian dari skor
sebagai berikut:
Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa dapat dilihat pada table 3.5 berikut
ini:
70-84 Rendah
55-69 Sedang
35-54 Tinggi
24
0-34 Sangat tinggi
d. Analisis kualitatif
F. Indikator Keberhasilan
Indicator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi hasil belajar aspek kognitif
sebanyak 80%
mengikuti proses
25
pembelajaran mencapai
75%
termasuk kategori
26
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Identitas Responden :
Nama :
Jenis Kelamin :
Petunjuk :
Angket ini berisi 44 item pernyataan tentang motivasi belajar. Bacalah
cara memberi tanda cek (√) pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai
KS : Kurang Sesuai
TS : Tidak Sesuai
Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak
berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan
merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Anda menjawab
Peneliti,
27
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
SKOR
NO PERNYATAAN
SS S CS KS TS
28
11. Saya memandang bahwa hasil belajar yang
saya dapatkan adalah kemampuan saya sendiri.
29
setiap tugas mata pelajaran yang diberikan
30
37. Bila saya diberi tugas sekolah oleh guru, saya
akan mengabaikannya
31
LEMBAR OBSERVASI SISWA
NAMA SISWA :
MATA PELAJARAN :
MATERI :
TANGGAL PENGAMATAN :
JUMLAH SISWA YANG DIAMATI :
Berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan kondisi sebenarnya!
Skor
NO Kategori pengamatan
1 2 3 4
32
9. Masuk kedalam kelas tepat waktu
Jumlah
Bulukumba, 2019
Peneliti
33
DAFTAR PUSTAKA
34
Wiyono,Eka. 1995. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap.Jakarta : Palanta
http://kd-cibiru.upi.edu/jurnal/index.php/antologipgsd/article/view/349
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/740/
https://yuari.wordpress.com/2008/04/26/double-loop-problem-solving-
pengambilan-keputusan/
35