Anda di halaman 1dari 26

SUMBER BELAJAR

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah: Pembelajaran IPS di MI/SD
Dosen Pengampu: Muhammad Kaulan Karima, M.Pd.

Disusun oleh:
Sem. V/PGMI 1
1. Dina Lutfiah Nasution (0306172086)
2. Indah Indriani Tanjung (0306172099)
3. Indah Ramadhani Siregar (0306171003)
4. Inneke Putri T. R. Lingga (0306172080)
5. Nadya Putri (0306172084)
6. Nurul Hariani (0306172110)
7. Rafitamara (0306171004)
8. Safriyani (0306172094)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan
hidayahnya kami selaku penyusun makalah dapat menyelesaikan tugas kami
dalam makalah yang berjudul “Sumber Belajar”.
Mendapat tugas seperti ini merupakan kesempatan kepada kami untuk
melatih kami dalam pelajaran yang mungkin masih sangat minim sekali untuk
kami mengerti dan memahami maksud, isi, bahkan tujuan dari materi ini.
Mungkin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan yang
didapatkan oleh pembaca makalah ini. Mungkin kami sendiri belum menguasai
sepenuhnya tentang pokok bahasan ini, kami pun menyadari akan hal itu. Untuk
itu mohon kerja samanya untuk sambil memahami dan memberikan saran maupun
kritikan kepada kami selaku pemakalah.
Demikian, penyusun hanturkan rasa terima kasih kepada teman-teman
semua dan kami juga menghanturkan maaf kepada setiap pembaca makalah ini
apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis. Amiin..
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Medan, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................3
C. Tujuan Masalah ..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................4
A. Pengertian Sumber Belajar.................................................................4
B. Fungsi Sumber Belajar........................................................................8
C. Komponen Sumber Belajar ..............................................................11
D. Manfaat Sumber Belajar ..................................................................16
BAB III PENUTUP............................................................................................21
A. Kesimpulan.......................................................................................21
B. Saran.................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar dalam pendidikan adalah salah satu aspek yang
sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Melalui proses belajar dapat
memberi pengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan
psikologis setiap manusia dalam hidupnya. Belajar merupakan proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Belajar juga merupakan kegiatan yang melibatkan
seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.
Dari Seels dan Richey menjelaskan bahwa teknologi pendidikan dicirikan
dengan pemanfaatan sumber belajar seluas mungkin untuk kebutuhan belajar
dan dalam upaya untuk mendapat hasil belajar yang maksimal, maka sumber
belajar tersebut perlu dikembangkan dan dikelola secara sistematik, baik, dan
fungsional.1
Sumber belajar sangat sering kita dengar dan kita temui dalam buku-buku
mengenai pendidikan dan pengajaran. Sumber belajar memiliki sebuah
pengertian yang cukup luas dan tidak terbatas buku-buku teks ataupun guru.
Kualitas pembelajaran dan pendidikan masyarakat sangat dipengaruhi dengan
kondisi sumber belajar yang ada. Hal ini tidak bisa dipungkiri, jika kondisi
dan ketersediaan sumber belajar memadai, maka proses belajar bisa berjalan
dengan baik. Secara tidak langsung hal ini menunjukkan betapa pentingnya
arti dan fungsi sumber belajar dalam sebuah proses pembelajaran. Namun
realitas di lapangan tidak demikian, masyarakat masih saja memiliki
pandangan yang sempit mengenai arti dan fungsi sumber belajar. Anak didik
kita, selaku generasi masa depan bangsa pun juga demikian.

1
Thomas M. Duffy dan David H. Jonassen, Constructivism and The Technology of
Instruction Hillsdale (New Jersey: Lawrence Erbaum Associates, 1992), hlm. 22.
Dari Mclsaac dan Gunawardena menjelaskan bahwa Sumber belajar yang
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pembelajaran sangat beraneka ragam
jenis dan bentuknya. Sumber belajar tersebut bukan hanya dalam bentuk
bahan cetakan seperti buku teks akan tetapi pebelajar dapat memanfaatkan
sumber belajar yang lain seperti radio pendidikan, televisi, komputer, e-mail,
video interaktif, komunikasi satelit, dan teknologi komputer multimedia dalam
upaya meningkatkan interaksi dan terjadinya umpan balik dengan peserta
didik.2
Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar
dan guru sebagai fasilitator. Konsep teknologi pendidikan menekankan kepada
individu yang belajar melalui pemanfaatan dan penggunaan berbagai jenis
sumber belajar. Dengan semakin cepatnya arus globalisasi, dunia pendidikan
sekarang ini menghadapi berbagai tantangan. Dunia pendidikan dituntut agar
dapat mendorong dan mengupayakan peningkatan kemampuan dasar untuk
menjadi individu yang unggul dan memiliki daya saing kuat secara cepat.
Sementara pandangan masyarakat pada umumnya mengenai pendidikan
bersifat konvensional yaitu mengkaitkan penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran yang terjadi hanya berlangsung di dalam kelas, di mana
sejumlah murid atau peserta belajar secara bersama-sama memperoleh
pelajaran dari seorang guru atau instruktur. Adanya isu sentral rendahnya
mutu atau kualitas dan relevansi pendidikan membuat lembaga pendidikan
seperti sekolah dituntut untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang
kompeten.
Ditambah lagi adanya otonomi daerah juga membawa perubahan-
perubahan serta penyesuaian 2 pendidikan demokratis, yang sangat
memperhatikan keragaman kebutuhan daerah dan pembelajar itu sendiri.
Timbulnya berbagai tuntutan tersebut membawa konsekuensi pada perubahan
paradigma dalam belajar mengajar menjadi pembelajaran. Strategi dan
pendekatan pembelajaran tidak lagi bertumpu pada guru tetapi berorientasi

2
M. S. Mclsaac dan Gunawardena, Handbook of Research for Educational
Communications and Technology (New York: AECT, 1996), hlm. 78.
pada siswa sebagai subyek (student centered). Guru bukan lagi satu-satunya
sumber belajar bagi siswa. Tanpa guru, pembelajaran tetap dapat dilaksanakan
karena adanya sumber belajar yang lain. Sehubungan hal tersebut para
pendidik atau guru di sekolah diharapkan untuk dapat menggunakan sumber
belajar secara tepat.
Menurut Percival dan Ellington bahwa dalam pembelajaran model
konvensional, dan dari sekian banyak sumber belajar yang ada, ternyata hanya
buku teks yang merupakan sumber belajar yang dimanfaatkan selain tenaga
pengajar itu sendiri. Sedangkan menganai sumber belajar yang beraneka
ragam pada umumnya belum dimanfaatkan secara maksimal.3
Dalam proses belajar, mereka hanya tergantung pada guru dan buku.
Hanya sebatas masuk keluar kelas begitu saja. Padahal diluar sana banyak
sekali sumber-sumber yang bisa dijadikan bahan untuk menambah wawasan
dan perubahan bagi diri kita. Dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, dari
awalnya berperilaku tidak baik menjadi baik dan seterusnya, yang dalam teori
pendidikan biasa disebut dengan istilah perubahan tingkah laku.
Maka kami sebagai pemakalah ingin mengangkat materi tentang sumber
belajar yang meliputi pengertian sumber belajar, fungsi sumber belajar,
komponen sumber belajar dan manfaat sumber belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sumber belajar?
2. Bagaimana fungsi dari sumber belajar?
3. Apa saja yang termasuk komponen sumber belajar?
4. Apa manfaat dari sumber belajar?
C. Tujuan Masalah
1. Uuntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sumber belajar.
2. Untuk mengetahui fungsi dari sumber belajar.
3. Untuk mengetahui komponen sumber belajar.
4. Untuk mengetahui manfaat dari sumber belajar.

3
Fred Percival dan Henry Ellington, A Handbook of Educational Technology (London:
Kogan Page, 1993), hlm. 71-72.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar


Sumber belajar terdiri dari dua kata yaitu sumber dan belajar. Kata yang
pertama yaitu sumber. Menurut KBBI, sumber berarti tempat keluar atau asal.
Kemudian kata yang kedua yaitu belajar. Adapun beberapa pengertian belajar
diantaranya sebagai berikut:4
1. Belajar adalah proses yang terus-menerus, yang tidak pernah berhenti dan
tidak pernah berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas. Hal ini
berdasarkan pada amunisi bahwa sepanjang kehidupan manusia akan
selalu di hadapkan pada masalah atau tujuan yang ingin di capainya.
2. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku.
3. Belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur baik
latihan di dalam laboratorium maupun di dalam lingkungan alamiah.
4. Belajar adalah dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat
dari pengalaman dan latihan.
5. Belajar adalah merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks,
sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.
6. Belajar adalah suatu tahapan perubahan tingkah laku individu yang
dinamis sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan unsur kognitif, afektif dan psikomotorik.

Maka dapat ditarik kesimpulan, belajar adalah kegiatan yang dilakukan


oleh siswa untuk lebih mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan untuk
mencapai tujuan yang di harapkan. Tujuan yang diharapkan adalah perubahan
perilaku dari yang baik menjadi lebih baik.

41
Farida Jaya, Perencanaan Pembelajaran (Medan: Universitas Sumatera Utara, 2015),
hlm.3.
Adapun pengertian belajar menurut para ahli diantaranya adalah sebagai
berikut:5
1. Gage (1948)
Gage berpendapat bahwa belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
2. Lester D. Crow
Lester berpendapat bahwa belajar adalah upaya untuk memperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap.
3. James L. Mursell
James berpendapat bahwa belajar adalah upaya yang dilakukan dengan
mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan memperoleh sendiri.
4. B. F. Skinner (1958)
B.F. Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
5. Robert M. Gagne (1970)
Robert berpendapat bahwa belajar adalah kegiatan yang kompleks, dan
hasil belajar yang berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan,
stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan
oleh pelajar.
6. Gagne (1970)
Gagne berpendapat bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam
kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus,
bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah


kegiatan yang dilakukan sebagai proses perubahan pengetahuan dari tidak tahu
menjadi tahu. Belajar disini juga bisa diartikan sebagai proses dalam
mengubah perilaku dalam lingkungan menjadi lebih baik.

5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 110-112.
Adapun beberapa pengertian sumber belajar diantaranya sebagai berikut:
1. Sumber belajar juga dapat berarti segala sesuatu, baik yang sengaja
dirancang maupun yang telah tersedia, yang dapat dimanfaatkan baik
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk membuat atau
membantu peserta didik belajar.6
2. Sumber belajar juga dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat
memberikan kemudahan kepada siswa dalam memperoleh sejumlah
informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam proses
belajar mengajar.7

Maka dapat diambil kesimpulan dari beberapa pengertian di atas bahwa


sumber belajar dapat juga dikatakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
atau digunakan seseorang untuk memfasilitasi segala kegiatan belajar, baik itu
secara terpisah maupun secara terhubung agar dapat mempermudah seseorang
dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Adapun pengertian sumber belajar menurut para ahli diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Menurut Ahmad Sudrajat, sumber belajar (learning resources) adalah
semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.8
2. Menurut Sitepu, sumber belajar adalah usaha sadar yang dilakukan secara
terencana, dan menggunakan metode tertentu untuk mengubah perilaku
setiap menetap melalui interaksi melalui sumber belajar.

6
Abdul Hafid. “Sumber dan Media Pembelajaran”, Jurnal Sulesana Vol. 6 No. 2, 2011,
hlm. 1.
7
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 76.
8
Ahmad Sudrajat, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model
Pembelajaran (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2008), hlm. 128.
3. Menurut Oemar Hamalik, sumber belajar adalah yang dapat dipakai oleh
siswa (sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan siswa lain) untuk
memudahkan belajar.9
4. Menurut Nurul Hidayah, sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya
proses belajar.
5. Menurut Soelaiman, sumber belajar adalah segala macam alat yang dapat
memperkaya atau memperjelas pemahaman murid yang dapat dipelajari.
6. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim, sumber belajar adalah segala daya
dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seorang dalam
belajarnya.
7. Menurut Syaiful Sagala, sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri
dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan
dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara individual.10
8. Menurut Wijaya Kusumah, sumber belajar (learning resources) adalah
semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
9. Menurut Wina Sanjaya, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.11

Dari beberapa pengertian sumber belajar menurut para ahli di atas, bisa
ditarik kesimpulan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang bisa
mendatangkan manfaat, mendukung dan membantu individu untuk berubah ke
arah yang lebih positif untuk menuju perkembangan.

9
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bandung: CV. Mandar Maju, 2003), hlm.
48.
10
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.13.
11
Wina Sanjaya, Op. Cit. hlm. 113.
B. Fungsi Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki fungsi yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran. Kalau media pembelajaran lebih sekedar sebagai media untuk
menyampaikan pesan, sedangkan sumber belajar tidak hanya memiliki fungsi
tetapi juga termasuk strategi, metode dan tekniknya.
Sumber belajar memiliki fungsi diantaranya adalah sebagai berikut:12
1. Memungkinkan penyajian-penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan
cara Penyajian innformasi yang mampu menembus batas geografis.
2. Meningkatkan produktifitas pembelajaran, dengan cara :
a. Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan
waktu secara lebih baik
b. Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat
lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar siswa.
3. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,
dengan cara :
a. Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
b. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannya.
4. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, dengan cara :
a. Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis
b. Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian
5. Lebih memantapkan peembelajaran, dengan cara :
a. Meningkatkan kemampuan sumber belajar
b. Penyajian informasi dan bahan secara lebih konkrit
6. Memungkinkan belajar secara seketika, dengan cara:
a. Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan
abstrak dengan ralitas yang sifatnya konkrit
b. Memberikan yang sifatnya langsung

12
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan Bagian
II: Ilmu Pendidikan Praktis (Bandung: IMTIMA, 2007), hlm.201.
Maka dari fungsi-fungsi sumber belajar, kita dapat memahami bahwa
usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita
tidak boleh melupakan satu hal yang sudah pasti kebenarannya yaitu bahwa
peserta didik atau siswa harus banyak berinteraksi dengan sumber belajar.
Tanpa sumber belajar yang memadai sulit diwujudkan proses pembelajaran
yang mengarah kepada tercapainya hasil belajar yang optimal.
Sumber belajar sangat berguna bagi proses pembelajaran. Karena sumber
belajar memudahkan seorang guru dalam menjalankan kewajibannya sebagai
pengajar. Sumber belajar akan membuat anak didik menjadi lebih berniat
untuk belajar, karena ia tertarik ingin mengetahuinya. Maka disini anak didik
akan mengembangkan kemampuannya sesuai dengan sumber belajar yang
ada. Biasanya sumber belajar didukung oleh media pembelajaran agar lebih
mengefektifkan dan mengefesienkan proses pembelajaran.
Sumber belajar bermanfaat untuk memfasilitasi kegiatan belajar agar
menjadi lebih efektif dan efisien. Manfaat sumber belajar dijelaskan secara
rinci sebagai berikut:13
1. Memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung;
2. Menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat
secara langsung;
3. Menambah dan memperluas cakrawala sains yang ada di dalam kelas;
4. Memberikan informasi yang akurat dan terbaru;
5. Membantu memecahkan masalah pendidikan dalam lingkup makro
maupun mikro;
6. Memberikan motivasi positif;
7. Merangsang untuk berfikir kritis, merangsang untuk bersikap lebih positif
serta berkembang lebih jauh.

Dari beberapa manfaat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sumber


belajar tidak hanya menyalurkan pesan saja, melainkan juga dapat

13
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bogor: PT. Ghalia
Indonesia, 2010), hlm 128.
meningkatkan efektifitas proses pembelajaran. Peningkatan proses
pembelajaran pada akhirnya akan meningkatkan kualitas siswanya.
Sumber belajar dipengaruhi oleh perancang sumber itu sendiri yaitu guru,
serta sangat bergantung kepada karakteristik masing-masing jenis sumber
belajar yang digunakan. Misalnya seorang guru yang berfungsi sebagai
pendidik akan membawakan misinya yang berhubungan dengan pendidikan
serta mempunyai tujuan agar para peserta didik (sebagai penerima pesan)
dapat mengerti dan memahami pelajaran yang disampaikan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa setiap sumber belajar selalu mempunyai tujuan baik.14
Sumber belajar terpenting adalah para pendidik yaitu guru. Dimana setiap
pembelajaran, informasi akan didapat dari guru, bahkan bisa berkali lipat, bisa
dari buku dan dari guru. Suasana pembelajaran yang menyenangkan
tergantung bagaimana guru merancang suasana yang ada, gurulah yang
berperan aktif dan kreatif atas kelas yang dipegangnya, baik itu senang, riuh,
tegang dan lainnya. Pada intinya, segala hal berpusat kepada guru, bagaimana
cara membentuk pengetahuan maupun keterampilannya.
Sumber belajar pun mempunyai fungsi yang tak kalah pentingnya dalam
proses pembelajaran. Pada pendidikan anak usia dini, fungsi sumber belajar
lebih cenderung memberikan kesempatan proses berasosiasi kepada anak
untuk mendapatkan dan memperkaya pengetahuan dengan menggunakan
berbagai alat, buku, nara sumber, atau tempat.
Penggunaan sumber belajar disesuaikan dengan tingkat kebutuhan anak,
misalnya ada seorang anak yang hanya menghendaki bahan dari sumber
belajar yang sama. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan anak pengulangan-
pengulangan untuk menguasai kemampuan maupun keterampilan tertentu.
Pengulangan itu pun dapat menjadi suatu kebiasaan yang dibutuhkan anak
dalam kehidupan dan pendidikan selanjutnya.
Fungsi sumber belajar yang lain adalah meningkatkan perkembangan anak
dalam berbahasa melalui berkomunikasi dengan mereka tentang hal-hal yang
berhubungan dengan sumber belajar atau hal lain. Sedapat mungkin anak

14
Ahmad Rohani, Media Intruksional Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm.102.
dilatih untuk bercerita tentang kejadian yang ia lihat, dengar, atau hal-hal lain
yang ia rasakan.
C. Komponen Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan elemen penting dalam pembelajaran. Guru
harus mampu memilih dan menentukan sumber belajar yang mudah diakses,
didapatkan dan digunakan oleh siswa serta sesuai dengan materi yang akan
diajarkan. Relevan dengan materi ini yang cukup penting di mana sumber
belajar harus mengandung materi yang diajarkan secara lengkap dan
menyeluruh.
Sumber belajar tidak selalu harus berbentuk cetakan, buku merupakan
sumber belajar berbentuk cetak yang cukup mudah didapat dan dapat
menyajikan dan menguraikan materi dengan sederhana dan mudah dimengerti.
Namun tidak selalu buku menjadi efektif sebagai sumber belajar, terutama
untuk materi yang memerlukan contoh maupun praktik nyata. Dalam situasi
tersebut tentunya lingkungan maupun model dan alat peraga sangat diperlukan
sebagai sumber belajar.
Pada sumber belajar yang digunakan ataupun yang akan dipilih terdapat
komponen-komponen utama yang penting untuk mendukung bagaimana
sumber belajar yang digunakan mampu diterapkan dengan baik dan sesuai
dengan pembelajaran.
Adapun beberapa komponen utama yang mendukung sumber belajar
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pesan
Merupakan pelajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam
bentuk ide, fakta, arti, data, dan lain-lain
2. Orang/manusia
Komponen ini berfungsi sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan,
3. Alat
Merupakan sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
tersimpan di dalam bahan
4. Teknik prosedur rutin atau acuan yang disiapkan
Komponen ini menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan
untuk menyampaikan pesan.15

Komponen sumber belajar adalah suatu sistem, maksudnya adalah bagian-


bagian yang selalu ada di dalam sumber belajar dan bagian-bagian itu
merupakan satu kesatuan yang di dalamnya terdapat komponen-komponen
yang saling berhubungan, saling memengaruhi dan saling melengkapi, yang
sulit berdiri sendiri sekalipun mungkin dapat dipergunakan secara terpisah.
Adapun komponen belajar dapat dibagi sebagai berikut :
1. Tujuan, misi, dan fungsi sumber belajar
Setiap sumber belajar memiliki tujuan, misi hingga fungsi mengapa
sumber belajar tersebut digunakan dan diterapkan dalam pembelajaran.
Sumber belajar itu sendiri juga memiliki tujuan lain selain mendukung
pencapaian sumber belajar, misalnya saja museum yang digunakan untuk
sumber belajar, tentunya tujuan museum tersebut bukan hanya untuk
sumber belajar, namun juga untuk menyimpan benda peninggalan sejarah
dan tujuan-tujuan lainnya.16
Setiap sumber belajar selalu mempunyai tujuan atau misi yang akan
dicapai, tujuan setiap sumber belajar itu selalu ada, baik secara eksplisit
maupun implisit.
2. Bentuk, format atau keadaan fisik sumber belajar
Sumber belajar tidak selalu berbentuk buku atau bentuk cetakan lain,
narasumber atau bangunan misalnya juga dapat digunakan sebagai sumber
belajar dengan bentuk atau keadaan fisik yang berbeda.
Wujud sumber belajar secara sekilas, antara satu dengan yang lain
berbeda, misalnya pusat pembelajaran berbeda dengan kantor bank,
meskipun sama-sama memberi informasi perdagangan.
Peralatan fisik yang berupa gedung, perpustakaan, alat-alat yang
dugunakan ketika belajar di kelas, sangat erat hubungannya dengan mutu
15
Abdul Hafid, Op. Cit. hlm. 2.
16
Eka Yusnaldi, Potret Baru Pembelajaran IPS (Medan : Perdana Publishing, 2019),
hlm. 61.
sekolah, apalagi bila alat-alat peraga, alat bantu seperti dalam pengajaran
fisika, biologi, anatomi atau geografi. Banyak sekali konsep pengetahuan
yang harus dipelajari murid yang menurut murid sulit, bahkan tidak
mungkin dipahami tanpa dibantu oleh alat pengajaran. Bagaimana anda
membayangkan pengajaran anatomi manusia tanpa bantuan alat berupa
tiruan tubuh manusia? Pengajaran tentang haji dapat dilakukan efektif dan
efesien dengan bantuan rekaman video.
3. Pesan dan makna yang terkandung dalam sumber belajar
Setiap sumber belajar selalu membawa pesan yang dimanfaatkan atau
dipelajari oleh para pemakainya. Komponen pesan merupakan informasi
yang penting. Oleh karena itu para pemakai sumber belajar hendaknya
memperhatikan bagaimana pesan disimak. Hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain: isi pesan harus sederhana, sukup jelas, lengkap, mudah
disimak maknanya.17
Setiap sumber belajar juga memiliki pesan dan maksud masing-masing.
Pesan dan makna tersebut tidak selalu terurai secara eksplisit atau
gamblang, terkadang diperlukan analisis, baik yang dilakukan oleh
pengajar maupun peserta didik untuk memahami apa pesan dan makna
dari sumber belajar yang digunakan. Pesan dan makna yang terkandung
juga bukan selalu tentang materi dan aspek kognitif, namun juga bisa
mengandung pesan moral dan sosial dan hal-hal lain.
Pesan termasuk komponen dalam sumber belajar, sebab sumber belajar
harus mampu membawa pesan yang dapat dimanfaatkan (dipelajari) oleh
pemakai (penerima pesan, peserta didik) sehingga mereka memperhatikan
dan menangkap isi pesan itu secara efektif dan efisien serta terserap secara
maksimal. Pesan sebagai salah satu komponen yang penting. Pesan yang
berperan sebagai sumber belajar mengandung 3 (tiga) pengertian, yaitu:

17
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran (Bandung: Sinar Baru, 1989),
hlm 81.
a. Tanda (kata-kata, gambar) termasuk pemilihan dan urutannya yang
menjadi tanggung jawab perancang, diharapkan bermakna bagi suatu
sasaran.
b. Pembawa tanda (macam, gaya, tata letak, pencetakan) yang menjadi
tanggung jawab penerbit atau prosedur.
c. Informasi atau arti yang diterima, yang menjadi tanggung jawab
sasaran (audience).

Sedangkan pesan sebagai salah satu komponen yang penting dalam


sumber belajar, untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kelengkapan isi pesan, kejelasan serta kemutakhiran isi pesan.
b. Kemudahan penangkapan pesan sesuai dengan kondisi situasi yang
tepat serta kemampuan dan kebutuhan penerima pesan.
c. Isi pesan sederhana, jelas, cukup ruang, lengkap dan mudah ditangkap.
4. Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar
Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar. Tingkat
kompleksitas penggunaan sumber belajar berkaitan dengan keadaan fisik
dan pesan sumber belajar. Sejauh mana kompleksitasnya perlu diketahui
guna menentukan apakah sumber belajar itu masih bisa dipergunakan,
mengingat waktu dan biaya yang terbatas.18
Sumber belajar juga memiliki cara penggunaan dan tingkat kesulitan
pemakaian yang berbeda-beda. Buku dan sumber cetak mungkin menjadi
sumber paling mudah digunakan karena materi pembelajaran sudah terurai
dengan jelas. Namun sumber belajar lain mungkin lebih sulit dalam
menggunakan dan bahkan memerlukan bantuan media atau sumber belajar
lain untuk menggunakannya. Komponen sumber belajar ini berkaitan juga
dengan kemudahan dalam mencari dan mendapatkan sumber belajar yang
digunakan tersebut.
Komponen-komponen utama yang penting dalam sumber belajar tersebut
sangat perlu mendapatkan perhatian serius dari guru atau pengajar selaku
18
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran (Bandung: Sinar Baru, 1989),
hlm 82.
penentu sumber belajar utama dalam pembelajaran. Mengetahui
bagaimana komponen-komponen sumber belajar menyusun sumber belajar
juga bermanfaat untuk pemilihan sumber belajar serta durasi pemakaian
sumber belajar.
Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar juga
berkaitan dengan pesan dan keadaan fisik sumber belajar. Sejauh mana
kompleksitas perlu diketahui guru, untuk menentukan apakah sumber
belajar itu masih dapat digunakan atau tidak, mengingat waktu dan biaya
yang terbatas. Misalnya dalam pembelajaran fiqih di MI dengan materi
wudhu. Materi tersebut telah disampaikan melalui gambar-gambar, maka
tidak perlu ditunjukan kembali materi tersebut dengan menggunakan vidio
karena materi pembahasannya sama.19

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa komponen-komponen


dalam sumber belajar tersebut sangat perlu mendapat perhatian serius dari
guru atau pengajar selaku penentu sumber belajar utama dalam pembelajaran,
dimana komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang sulit
berdiri sendiri sekalipun mungkin dapat digunakan secara terpisah. Karena
komponen-komponen tersebut saling berkaitan sehingga membentuk satu
sistem yang menyusun sumber belajar.
Pada komponen sumber belajar, terdapat beberapa komponen diantaranya
yaitu: komponen yang pertama, tujuan, misi, dan fungsi sumber belajar.
Dimana komponen tersebut merupakan komponen yang penting agar tujuan-
tujuan pembelajaran yang telah dirancang dalam sumber belajar dapat tercapai
sesuai acuan utama pembelajaran.
Komponen yang kedua, bentuk, format, atau keadaan fisik sumber belajar.
Dimana komponen tersebut mendukung terwujudnya sumber belajar yang
baik. Lalu, komponen yang ketiga, adanya pesan atau moral yang dibawa oleh
sumber belajar. Sumber belajar sendiri merupakan segala hal yang digunakan
untuk menyusun bahan ajar. Untuk menyusun bahan ajar yang baik, maka
19
Andi Prastowo, Sumber Belajar dan Pusat Belajar: Teori dan Aplikasi di
Sekolah/Madrasah (Depok: Prenadamedia Group, 2018), hlm. 48.
diperlukan adanya sumber belajar yang baik. Untuk itu, sumber belajar yang
digunakan sebaiknya mengandung makna yang dapat tersampaikan kepada
peserta didik sebagai objek dari pembelajaran.
Kemudian komponen yang keempat yaitu tingkat kesulitan atau
kompleksitas pemakaian sumber belajar. Komponen ini berkaitan dengan
kemudahan dalam mencari dan mendapatkan sumber belajar yang digunakan
tersebut. Komponen ini juga berkaitan dengan keadaan fisik dan pesan sumber
belajar.

D. Manfaat Sumber Belajar


Sumber belajar mempunyai banyak manfaat diantaranya adalah sebagai
berikut:20
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid/siswa
dengan adanya sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori dan kinestiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
6. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke
dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan
menggunakan gambar atau program televisi tentang binatang-binatang
seperti gajah, jerapah, dan lain-lain.
7. Menampilkan objek yang terlalu besar seperti kapal laut, pesawat terbang,
pasar, candi dan sebagainya.

Dari beberapa manfaat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat sumber


belajar adalah bisa memperjelas pesan, mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
tenaga dan daya indera, menimbulkan gairah belajar, bisa melakukan interaksi
langsung antara murid/siswa dengan sumber belajar, memungkinkan anak

20
Abdul Hafid, Op. Cit. hlm. 4-5.
belajar mandiri, memberi rangsangan, pengalaman dan persepsi yang sama,
dan bisa menghadirkan objek-objek yang sulit didapat dan besar.

Adapun kontribusi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai


berikut:
1. Pembelajaran dapat lebih menarik.
2. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
3. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.21

Dari penjelasan di atas, maka kontribusis media dalam proses


pembelajaran adalah pembelajaran dapat lebih menarik dan interaktif, bisa
menyampaikan pesan yang lebih standar, waktu pembelajaran menjadi lebih
efektif, dan kualitas pembelajaran akan meningkat.
Andi Prastowo mengemukakan di dalam bukunya, bahwa manfaat sumber
belajar ada enam diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan kongkret kepada siswa,
misalnya karyawisata ke objek seperti masjid, makam, dan museum.
2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau
dilihat, secara langsung dan konkret, misalnya: denah, sketsa, foto, film,
dan majalah.
3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam
kelas. Misalnya: buku tes, foto, narasumber.
4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru, misalnya: buku bacaan,
ensiklopedia, dan koran.
5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (terhadap
instruksional), baik dalam lingkup makro (misalnya, belajar sistem jarah
jauh melalui modul) maupun mikro pengaturan ruang kelas yang menarik,
simulasi, penggunaan film, dan proyektor.

21
Ibid., hlm. 5.
6. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap, dan berkembang lebih lanjut,
misalnya: buku teks, buku bacaan, dan film yang mengandung daya
penalaran sehingga dapat merangsang siswa untuk berfikir, menganalisis,
dan berkembang lebih lanjut.22

Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya manfaat sumber belajar dapat


memudahkan para pendidik ataupun orang tua untuk melakukan proses
pembelajaran baik di dalam kelas maupun di lingkungan sekitar, agar peserta
didik dapat lebih mudah memahami suatu materi pembelajaran yang di
berikan.
Dilihat dari pihak yang memanfaatkan sumber belajar, manfaat sumber
belajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu manfaat bagi pendidik dan
manfaat bagi peserta didik. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Manfaat bagi pendidik yaitu:
a. Menghemat waktu pendidik dalam mengajar
b. Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang
fasilitator
c. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif
d. Pedoman bagi pendidik yang akan mengarakan semua aktivitas nya
dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang
semestinya diajarkan kepada siswa
e. Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran
2. Manfaat bagi siswa, yaitu:
a. Dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman siswa yang lain
b. Dapat belajar kapan saja dan di mana saja ia kehendaki
c. Dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing
d. Dapat belajar menurut yang dipilihnya sendiri
e. Membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar/ mahasiswa yang
mandiri

22
Andi Prastowo, Op. Cit. hlm. 32-33.
f. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari atau dikuasainya.23

Begitu banyak manfaat sumber belajar baik dari pihak pendidik maupun
dari peserta didik, dimana dapat membantu pendidik atau peserta didik agar
dapat memahami materi serta memberi pengalaman kepada peserta didik.
Pemanfaatan sumber belajar dan pola interaksi peserta didik dengan sumber
belajar dipengaruhi secara bersama-sama oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Secara internal, tampak bahwa kesadaran, semangat dan
kemampuan internal semakin bervariasi belajar yang dipergunakan serta
semakin baik interaksinya dengan sumber belajar. Secara eksternal tampak
semakin tinggi ketersediaan dan variasi sumber belajar yang tersedia, maka
semakin tinggi penggunaannya oleh peserta didik.
Implikasi dari manfaat sumber belajar adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik menjadi lebih kreatif.
2. Upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan
pemanfaatan sumber belajar.
3. Upaya meningkatkan prestasi belajar melalui perbaikan lingkungan
belajar.
Pemanfaatan sumber belajar, tenaga pengajar mempunyai tanggung jawab
membantu peserta didiknya untuk belajar dan agar belajar menjadi lebih
mudah, lebih menarik, lebih terarah, dan lebih menyenangkan. Dengan
demikian tenaga pengajar dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan
khusus yang berhubungan dengan sumber belajar.

23
Ibid., hlm 33-34.
Berikut ini beberapa kemampuan tenaga pengajar seperti:
1. Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pengajaran sehari-hari.
2. Mengenalkan dan menyajikan sumber-sumber belajar.
3. Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam proses
pembelajaran.
4. Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah
laku.
5. Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber.
6. Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar.
7. Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan
pengajarannya.
8. Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif.24

Kemudian yang berkaiatan dengan pemanfaatan sumber belajar juga


dipengaruhi secara langsung oleh faktor persepsi peserta didik dengan
terhadap sumber belajar. Peserta didik dengan pemahaman sumber belajar
yang masih konvensional, secara umum menempatkan tenaga pengajar dan
buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar. Pada umumnya tenaga
pengajar masih menggunakan pola interaksi tradisional pasif. Sedangkan
peserta didik yang memiliki pemahaman dalam kategori baik tentang sumber
belajar cenderung mnggunakan aneka sumber belajar dalam kegiatan
belajarnya.

24
Supriadi. “Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran”, Lantanida
Journal Vol. 3 No. 2, 2015, hlm. 3.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan atau
digunakan seseorang untuk memfasilitasi segala kegiatan belajar, baik itu
secara terpisah maupun secara terkombinasi agar dapat mempermudah
seseorang dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Fungsi sumber belajar yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktifitas pembelajaran
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
4. Lebih memantapkan pembelajaran
5. Memungkinkan belajar secara seketia
6. Memungkinkan penyajian-penyajian pembelajaran yang lebih luas
Komponen sumber belajar diantaranya yaitu: komponen yang pertama,
tujuan, misi, dan fungsi sumber belajar. Komponen yang kedua, bentuk,
format, atau keadaan fisik sumber belajar. Komponen yang ketiga, adanya
pesan atau moral yang dibawa oleh sumber belajar. Dan komponen yang
keempat yaitu tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar.
Manfaat sumber belajar adalah dapat memudahkan para pendidik ataupun
orang tua untuk melakukan proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun
di lingkungan sekitar, agar peserta didik dapat lebih mudah memahami suatu
materi pembelajaran yang di berikan.
B. Saran
Dengan mengetahui penjelasan tentang sumber belajar, diharapkan
seorang pendidik dapat menyusun, membuat dan menentukan sumber belajar
dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Fred Percival dan Henry Ellington, A Handbook of Educational Technology


( London: Kogan Page, 1993)

Hafid, Abdul. “Sumber dan Media Pembelajaran”. Jurnal Sulesana Vol. 6 No. 2,
2011.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Mandar Maju, 2003.

Jaya, Farida. Perencanaan Pembelajaran. Medan: Universitas Sumatera Utara,


2015.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan


Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

M. S. Mclsaac dan Gunawardena, Handbook of Research for Educational


Communications and Technology (New York: AECT, 1996)

Prastowo, Andi. Sumber Belajar dan Pusat Belajar: Teori dan Aplikasi di
Sekolah/Madrasah. Depok: Prenadamedia Group, 2018.

Rohani, Ahmad. Media Intruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2013.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2017.

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: PT.
Ghalia Indonesia, 2010.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru,
1989.

Sudrajat, Ahmad. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model


Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2008.
Supriadi. “Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran”. Lantanida
Journal Vol. 3 No. 2, 2015.

Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI. Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan


Bagian II: Ilmu Pendidikan Praktis. Bandung: IMTIMA, 2007.

Thomas M. Duffy dan David H. Jonassen, Constructivism and The Technology of


Instruction (Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erbaum Associates, 1992)

Yusnaldi, Eka. Potret Baru Pembelajaran IPS. Medan : Perdana Publishing,


2019.

Anda mungkin juga menyukai