DISUSUN OLEH :
RESKA SHELLIYANTI (2017 – 143 – 321)
ALDILA REYKA PUTRI (2017 – 143 – 323)
HAFIZ REVALI (2017 – 143 – 326)
AGUNG DARMAWAN (2017 – 143 – 332)
TASYA HAMSATUN PUTRI (2017 – 143 – 335)
DILA GEOFANI (2017 – 143 – 353)
KELAS 2.I
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR
”Kelompok 6”
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Mengetahui permasalahan siswa yang terjadi di sekolah.
B. Mengetahui pemahaman guru terhadap pendidikan di sekolah.
C. Mengetahui sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
berbasis karakter. Jadi, setiap pembelajaran disisipkan nilai-nilai karakter
walaupun pada kurikulum sebelumnya pun telah ada pembelajaran karakter tetapi
kurikulum sekarang lebih ditekankan lagi pendidikan karakternya. Pendidikan
Karakter merupakan pendidikan yang terintregasi dengan pembelajaran yang
terjadi pada semua mata pelajaran, diarahkan pada penguatan dan pengembangan
perilaku anak secara utuh dan didasari oleh nilai yang dirujuk oleh sekolah.
Terdapat 18 nilai karakter yang perlu diajarkan kepada siswa yaitu religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai, prestasi, bersahabat,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan
tanggung jawab.
Narasumber mengajar di kelas 1 SD. Kelas 1 SD merupakan tahap awal
memasuki sekolah dasar. Dimana siswa lebih banyak diajarkan untuk Membaca,
Menulis, dan Berhitung untuk tahap dasar. Butuh banyak alat peraga yang
digunakan untuk memberikan pengajaran kepada siswa. Agar siswa tertarik untuk
mengikuti pelajaran. Dan disini tingkat kreativitas guru sangat perlu untuk
menghidupkan suasana pembelajaran yang kondusif, ujar Narasumber.
3
2.4 Saran
Proses pembelajaran yang telah berjalan baik tetap dipertahankan dan yang
masih kurang harap diperbaiki agar terwujudnya visi misi dari sekolah serta
tujuan dari pendidikan.
2.5 Temuan
Pada topik ini penulis menemukan sebuah permasalahan yang terjadi oleh
beberapa siswa yaitu sifat pemalas dan tidak perduli terhadap pelajaran. Setiap
siswa memiliki karakter yang berbeda-beda. Namun, jika terdapat karakter yang
buruk hendaknya harus segera dihilangkan dan ditanamkan karakter yang baik.
Dari informasi narasumber diatas, menggunakan alat peraga bisa menarik
perhatian siswa agar tertarik mengikuti pelajaran. Tapi menurut penulis,
menggunakan metode tersebut kurang berpengaruh untuk anak yang mempunyai
karakter pemalas dan tidak peduli terhadap pelajaran.
Solusinya, penulis menyarankan untuk melakukan pendekatan atau
menanyakan langsung kepada siswa untuk mengetahui apa yang menyebabkan
siswa tersebut seperti itu. Anak yang malas menunjukkan tidak adanya kemauan
untuk belajar. Pengetahuan yang kurang bisa menyebabkan anak untuk malas
belajar. Maka dari itu sebagai guru harus memahami situasi dan kondisi dari
setiap anak didiknya. Berikan bimbingan yang lebih terhadap siswa tersebut agar
dia bisa menyelesaikan kesulitan yang dia alami.
4
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Permasalahan siswa dalam proses belajar mengajar yang sering terjadi adalah
karena karakter dari setiap individu siswa masing-masing. Jadi, guru sebagai
pengajar harus bisa memposisikan dirinya dengan jiwa para siswa. Kurikulum
yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum ini berbeda dengan
kurikulum sebelumnya karena kurikulum sekarang lebih menekankan terhadap
pembelajaran berbasis karakter. Agar siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran.
Digunakan alat peraga untuk memberikan pengajaran kepada siswa. Dan disini
tingkat kreativitas guru sangat perlu untuk menghidupkan suasana pembelajaran
yang kondusif. Sarana dan prasarana sangat berpengaruh terhadap pembelajaran
disekolah. Sarana dan Prasarana perlu dilengkapi untuk memudahkan siswa
melakukan kegiatan di sekolah.
3.2 SARAN
Sebagai guru harus bisa memahami setiap karakter siswa, agar bisa
memberikan pengajaran yang baik dan terciptanya suatu pembelajaran yang
kondusif. Tercapainya tujuan dari pendidikan harus ada hubungan yang baik antar
sekolah, Kepala Sekolah, guru, dan siswa, serta warga sekolah lainnya. Jika
mekanisme pendidikan disekolah telah baik maka pertahankan dan jika belum
baik maka perbaiki agar tujuan pendidikan benar-benar tercapai.
5
Daftar Pustaka
Aziz, Rini Utami. 2006. Jangan Biarkan Anak Kita Tumbuh Dengan Kebiasaan
Yogyakarta : Deepublish.
Remaja Rosdakarya.