Anda di halaman 1dari 15

POLEMIK KEKURANGAN TENAGA GURU PAI DI MADRASAH

ALIYAH NEGERI

Makalah Ditulis untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Pembelajaran PAI SMA

OLEH:

1. Annisa Khairani (19329002)


2. Archi Armelya Putri (19329154)
3. Asnila Delpi (19329003)
4. Fauzi Sastra Efendi (19329159)
5. Fitri Yanti (19329209)
6. Kevin Ramadhan (19329020)
7. Meisya Rahma Deswita (19329173)
8. Yulia Putri (19329200)

Dosen Pengampu: Rengga Satria, S.Pd.I, MA.Pd

JURUSAN ILMU AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allaah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya serta
Inayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan Judul “Polemik Kekurangan
Tenaga Guru Pai Di Madrasah Aliyah Negeri ”ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan Nya
mungkin penulis tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam kami
aturkan semoga terlimpah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW semoga kita sama-sama
mendapat syafaat dari beliau di akhirat nanti. Makalah ini disusun dengan maksimal dengan
mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan juga masih terdapat
banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran
dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini, supaya makalah ini dapat menjadi makalah
yang baik nantinya. Kemudian apabila masih terdapat kesalahan dalam makalah ini kami
meminta maaf yang sebesar-besarnya karena manusia merupakan tempatnya berbuat salah.

Akhir kata kami berharap semoga kedepannya makalah ini dapat memberi banyak
manfaat untuk para pembaca dan bagi orang-orang disekitarnya.

Padang, 19 Februari 2022

Penulis

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................2

BAB II TEORI.................................................................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN................................................................................................................6

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................10

LAMPIRAN WAWANCARA......................................................................................................11

DAFTAR ISI .................................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

Seperti yang kita ketahui pendidik dan tenaga pendidikan merupakan kesatuan yang tidak
dapat di pisahkan , karena dengan adanya pendidik dantenaga kependidikan semua kegiatan
pedidikan bisa bejalan lancar.Pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses pendidikan
memegang peranan strategi terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui
pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang di inginkan.

Dipandang dari dimensi pembelajaran, peran pendidik dalam masyarakat indonesia tetap
dominan sekalipun teknologi yang dapat di manfaatkan dalam prosespembelajaan berkembang
amat cepat. Hal ini disebabkan karena adanya dimensi-dimensi proses pendidikan , atau lebih
khusus lagi proses pembelajaran, yangdiperankan oleh pendidik yang tidak dapat di gantikan
oleh teknologi.Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhya dihilang kan sebagai pendidik
danpengajar bagi peserta didiknya. Begitupun dengan tenaga kependidikan , mereka bertugas
melaksanakan administrasi, pengelola, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidik

pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidik.Pendidikan


merupakan Wadah penting yang menjadi titik krusial pembentukan mental spititual sekaligus
intelektualitas bagi generasi bangsa.Berbicara mengenai pendidikan di indonesia memang tidak
ada habisnya. Mulai dari prestasi prestasi anak didik kita di tingkat nasional maupun
international hingga kurangnya tenaga kependidikan. Masih kurangnya sarana dan prasarana dan
kualitas pendidiknya yang paspasan menjadi salah satu faktor penyebab pendidikan di Indonesia.

Serangkaian masalah yang meliputi dunia kependidikan dewasa ini masih perlu mendapat
perhatian dari semua pihak. Mulai dari kualitas tenaga pendidik yang belum mencapai target
hingga masalah kesejahteraan guru. Fakta di lapangan, permasalahan jauh lebih kompleks dalam
lingkungan pendidikan kita. Boleh dikatakan tingkat kualitas dan kompetensi guru menjadi
kendala utamanya, mulai dari guru yang tidak memiliki kelayakan kompetensi untuk mengajar
mata pelajaran tertentu, hingga rendahnya tingkat profesionalisme guru itu sendiri. Artinya, guru
saat ini dituntut bukan hanya sekadar melaksanakan pekerjaan datang-mengajar lalu pulang. Tapi

4
ia dituntut untuk mencapai serangkaian kualifikasi dalam pencapaian mutu profesionalisme yang
telah ditetapkan.

Guru yang profesional minimal memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai,
memiliki kompetensi keilmuan sesuai bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik dengan anak didik, berjiwa kreatif dan produktif, memiliki etos kerja
dan komitmen tinggi terhadap profesinya serta melakukan pengembangan diri yang terus-
menerus. Guru sekarang diharapkan beranjak dari metode lama yang hanya mengandalkan
komunikasi satu arah, di mana guru menjadi sentral pembelajaran menjadi pembelajaran dengan
komunikasi dua arah dengan murid yang menjadi fokus utama pembelajaran.

Rendahnya kualitas pendidikan (output dan outcome) disebabkan oleh berbagai faktor
antara lain: 1) rendahnya kualitas guru, 2) penempatan guru yang tidak merata, 3) motivasi
berprestasi guru, 4) rendahnya minat baca guru, 5) kesejahteraan guru, 5) rendahnya kompetensi
guru, 6) media belajar yang kurang berfungsi karena guru miskin kreatifitas dan inovasi dalam
proses pembelajaran, 7) ketidakmampuan guru dalam mengelola kelas dan pembelajaran, 8)
rendahnya minat belajar siswa.

problematika profesi guru yang nampak saat ini yakni masih adanya beberapa guru yang
tidak mampu mengelola kelas dan pembelajaran dengan baik, juga ada yang kurang menguasai
materi pembelajaran, rendahnya pemahaman sehubungan dengan regulasi di bidang pendidikan
karena minat baca guru juga rendah dan juga tersedianya media pembelajaran yang kurang
berfungsi karena guru miskin kreatifitas dan inovasi dalam proses pembelajaran, disamping itu
masih terlihat guru masuk-keluar kelas tidak tepat waktu. Artinya masih rendahnya kemampuan
dan kualitas guru, ditinjau dari sisi kompetensi dan manajemen waktu serta kedisiplinan.

Berangkat dari jalan pemikiran di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan
judul “Polemik Kekurangan Tenaga Guru Pai Di Madrasah Aliyah Negeri’.

5
BAB II

TEORI

1.PENGERTIAN PENDIDIK

Menurut UU No.20 Tahun 2003, Pasal 39 ayat 2 Pendidik merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidikan pada perguruan tinggi,Dari segi bahasa, seperti yang
dikutip Abudin Nata dari WJS, Poerwadarmintapengertian pendidik adalah orang yang mendidik.
Pengertian ini memberikankesan, bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam
bidang mendidik.

Pendidik dalam bahasa Inggris disebut Teacher, dalam bahasa Arabdisebut Ustadz,
Mudarris, Mu’alim dan Mu’adib. Dalam literatur lainya kitamengenal guru, dosen, pengajar,
tutor, lecturer, educator, trainer dan lain sebagainya.Pendidik harus memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Kualifikasi akademik yang
dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2.PENGERTIAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.

Sedangkan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen mengartikan bahwa Guru adalah pendidik dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

6
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.Pendidik
atau guru merupakan seseorang yang berkualifikasi untuk mendidik yang berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

3.PENGERTIAN GURUPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Secara umum, pendidik adalah orang yang memiliki tanggunjawab untuk mendidik.
Sementara secara khusus, pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang
bertanggungjawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan
seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan
nilai-nilai ajaran Islam

Adapun pengertian pendidikan Islam menurut Zakiah Daradjat, dkk.

Adalah sebagai berikut : 1) Pendidikan agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah pendidikannya dapat memahami dan
mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life)

2) Pendidikan agama islam ialah pendidikan yang dilaksanakan berdasar ajaran islam.

3) Pendidikan agama islam ialah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam,
yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari
pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang
telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan agama Islam itu sebagai suatu pandangan
hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dipahami bahwa guru Pendidikan Agama
Islam adalah seseorang manusia yang bertanggung jawab terhadap pendidikan peserta didiknya,
baik secara klasikal maupun individu untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.

7
BAB III

PEMBAHASAN

Masalah yang tidak kalah menyita perhatian dalam pendidikan adalah kurangnya tenaga
pendidik. Tenaga pendidik merupakan komponen terpenting yang harus ada di dalam proses
belajar mengajar selain siswa itu sendiri, Mulai dari kurangnya keterampilan seorang tenaga
pendidik sampai kurangnya jumlah tenaga pendidik di Indonesia menjadi pokok bahasan yang
sangat hangat di media ahir-akhir ini. terlebih lagi tenaga pendidik di daerah-daerah terpencil
atau pelosok indonesia. Kekurangan keterampilan dan jumlah tenaga pendidik ini di khawatirkan
akan menghambat perkembangan pendidikan di indonesia itu sendiri.

Di indonesia pada umumnya guru yang mengajar di daerah terpencil tidak betah
dikarenakan fasilitas yang tidak memadai. Selain jauh dari pusat keramaian fasilitas tempat
tinggal guru juga tidak dipenuhi oleh pemerintah. akibatnya banyak guru yang merasa
tidaknyaman dan mengajukan pindah ke sekolah yang berada di perkotaan.

Umumnya para guru baik yang baru lulus dari universitas keguruan maupun yang telah
lama berkecimpung di dunia mengajar enggan untuk ditempatkan di daerah pedalaman karena
medan yang berat dan gaji yang sering terlambat. Mirisnya tenaga pendidik dengan latar
belakang kependidikan hamper tidak ada. Rata-rata guru yang mengajar di daerah-daerah
terpencil cenderung adalah mereka yang berlatar belakang bukan dari keguruan melainkan
semua orang yang memiliki kemampuan membaca dan menulis dirasa sudah layak untuk
mengajar di sekolah-sekolah yang ada di daerah yang jauh di pedalaman indonesia. hal ini
menyebabkan kurangnya kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di pedalaman.

Selain kurang diperhatikannya nasib guru di daerah terpencil sistem perekrutan guru di
daerah terpencil juga kurang baik. biasanya guru yang terdapat di daerah terpencil bukanlah
seseorang yang ahli di bidangnya. Seringkali guru didaerah pedalaman adalah seseorang dengan
ilmu dan kemampuan mengajar yang seadanya. hal ini biasanya disebabkan karena guru yang
direkomendasikan untuk mengajar hanya lulusan sekolah menengah saja sehingga proses
pembelajaran tidak berjalan maksimum.

8
1. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah

a) Permasalahan

Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah yang sedang berlangsung belum semuanya
memenuhi harapan kita sebagai umat Islam Misalnya kalau guru memberikan pendidikan agama
Islam kepada peserta didik, maka tentu yang kita inginkan adalah peserta didik bukan hanya
mengerti tetapi juga dapat melaksanakan praktek-praktek ajaran Islam baik yang bersifat pokok
untuk dirinya maupun yang bersifat kemasyarakatan. Karena di dalam pendidikan agama Islam
bukan hanya memperhatikan aspek kognitif saja, tetapi juga sikap dan keterampilan peserta
didik.

Hal ini sejalan dengan kebijakan umum Direktorat Jendral Pendidikan Agama Islam
Departemen Agama yaitu peningkatan mutu khusus mengenai pendidikan agama Islam di
sekolah, peningkatan mutu itu sendiri terkait dengan bagaimana kualitas hasil pembelajaran
pendidikan agama Islam pada peserta didik yang mengikuti pendidikan di sekolah.
Penyelenggaraan pendidikan agama Islam di sekolah penuh tantangan, karena secara formal
penyelenggaraan pendidikan Islam di sekolah waktunya sangat terbatas sehingga dalam
menyampaikan materi pelajaran tidak dapat dilakukan secara terinci dan mendalam dan tidak
dapat sepenuhnya memenuhi rana kognitif afektif dan psikomotorik.

Jika sebatas hanya memberikan pengajaran agama Islam yang lebih menekankan aspek
kognitif, mungkin guru bisa melakukannya, tetapi kalau memberikan pendidikan yang meliputi
ketiga rana tersebu guru akan mengalami kesulitan. Untuk mengatasi kekurangan waktu belajar
pendidikan Agama Islam salah satu cara yang bisa ditempuh guru yaitu menambah pembelajaran
pendidikan agama Islam melalui pembelajaran ekstra kurikulerl, memberikan tugas-tugas
tertentu serta untuk menjalin kerjasama dengan orang tua dan pihak-pihak tertentu guna
membantu peserta didik dalam menguasai dan mendalami nilai-nilai ajaran agama yang
diberikan oleh guru.

b) Solusi Penyelesaian Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dijabarkan di atas maka diambil beberapa solusi sebagai
pemecahan masalah diantaranya:

9
1. Memperbaiki proses berjalannya sistem pendidikan nasional yang telah di rancang
oleh pemerintah agar berjalan sesuai dengan tujuan awal

Pemerintah sudah membuat peraturan tentang sistem pendidikan dengan sangat baik#
namun dalam prosesnya sistem tersebut tidak berjalan baik,bahkan terkesan berhenti di tengah
jalan ketidakmampuan pemerintah dalam menangani masalah kependidikan menunjukkan bahwa
minimnya kesadaran betapa pentingnya suatu pendidikan.

2. Menjadikan masalah kependidikan sebagai prioritas utama yang harus di selesaikan

Dari waktu ke waktu pendidikan di indonesia tetap berjalan ditempat dan tidak
mengalami perkembangan yang baik. Pemerintah harusnya menjadikan masalah kependidikan
menjadi prioritas utama yang harus dituntaskan secepat mungkin.

3.Meningkatkan kesejahteraan guru yang mengajar di daerah pendalaman

Kesejahteraan guru yang mengajar di daerah pedalaman juga harus diperhatikan mungkin
lebih baik kalau mereka didirikan rumah tinggal dekatdengan sekolah tempat mereka mengajar
sehingga jarak tempuhnya tidak terlalu jauh.

4.penerapan sanksi berupa pencabutan SK mengajar kepada CPNS

Yang telah bersedia ditempatkan di mana saja,tetapi pada kenyataannya mereka banyak
yang tidak bersedia dengan berbagai alasan.

5.pemberian intensif yang memadai

Selain penerapan sanksi para guru jugaharus diberikan insensif agar ketika ditempatkan
di daerah terpencil semangatnya tetap terjaga. insensif itu bisa berupa pemberian tunjangan
makan di luar gaji bersihnya. Karena selama ini gaji untuk guru-guru honorer juga masih pas-
pasan ibaratnya sekali gajian habis untuk membayar kontrakan,kos dan biaya makan sehingga
hanya sedikit yang bisa dimasukkan tabungan. Sehingga intensif ini sebanding dengan kerja
keras para guru untuk hidup mengajar di daerah terpencil yang jauh dari hiruk pikuk dan
kemewahan kota.

6. Perlunya merekrut tenaga pendidik yang cakap

10
perlu merekrut sebanyak-banyaknya tenaga – tenaga dari lulusan lembaga pendidikan
dengan keharusan memiliki kecakapan menguasahi ilmu-ilmu yang di perlukan bagi pembuatan
standard kualitas minimal, tenaga yang menguasai ilmu-ilmu yang diperlukan untuk
melaksanakan menejement pendidikanyang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih maju.
Syarat lainnya yang harus ada pada diri pendidik minimal, memiliki kedewasaan berfikir,
kewibawaan, kekuatan kepribadian, memiliki kedudukan sosial-ekonomi yang cukup,
kekompakan sesama pendidik dalam satu team dan lain sebagainya.

2. Ketiadaan Tenaga Pendidik Yang Tepat Dan Cakap

a) Permasalahan

Ketiadaan tenaga pendidik yang tepat dan cakap. Masih banyak dijumpainya suatu slogan
yang berbunyi “tak ada rotan akarpun jadi”, menunjukkan suatu gambaran betapa rendahnya
kualitas tenaga kependidikan yang ada, karena harus dipegang oleh tenaga-tenaga pendidikan
yang bukan dari ahlinya. Padahal menugaskan dan mendudukkan seseorang sebagai pendidik
yang tidak dibina atau dibekali ilmu kependidikan dan yang bukan dalam bidangnya, sangatlah
menimbulkan kerugian yang sangat besar, diantaranya terjadinya pemborosan biaya, terjadinya
pemerosotan mutu hasil pendidikan, lebih jauh lagi akan mempersiapkan warga masyarakat di
masa mendatang dengan pribadi-pribadi yang memiliki kualitas rendah sehingga tak mampu
bersaing dalam kehidupan yang serba problematis.

b) Solusi Dari Masalah Di Atas Adalah:

1. Perekrutan tenaga pendidik harus lebih mengutamakan tenaga pendidik yang memang ahli di
studi yang akan diajarkan atau setidaknya memiliki pengalaman dalam bidang tersebut.

2. Perlunya pembekalan bagi tenaga pendidik yang mengajar tidak di bidang studi keahliannya.
Baik melalui diskusi dengan pendidik yang berkaitan maupun melalui bahan-bahan materi yang
mendukung untuk menguasai bidang studi yang akan diajarkan. Karena tidak ada yang tidak
mungkin selagi berusaha.

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurangnya tenaga pendidik merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian bagi
pendidikan. Karena dengan kurangnya tenaga pendidik di sebuah sekolah akan menjadikan
pembelajaran yang ada di sekolah tersebut tidak berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, kurangnya tenaga pendidik dalam sebuah sekolah harus menjadi fokus
perhatian utama tentang bagaimana cara menanggulangi permasalahan tersebut.

B. Saran

Setelah membaca makalah ini, kami berharap semoga pembaca memahami tentang
Tenaga Kependidikan .Semoga pembaca bisa mengambil ibrah dari makalah yang telah kami
susun ini dan semoga makalah ini bisa menambah wawasan bagi para pembaca.Dari paparan
makalah diatas jelas masih bannyak terdapat kesalahan dan kekeliruan.Untuk itu kami mohon
maaf untuk segala kekurangannya dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk terciptanya kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Pembelajaran PAI SMA.Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan berkahNya kepada
kita semua.Aamin Ya Rabbal Alamin.

12
Lampiran Wawancara

Nama Lengkap : Rahmi Dona S.ThI

Institusi : Madrasah Aliyah Negri

Pekerjaan : Guru

Berpengalaman mengajar selama : 6 tahun

Usia : 42 tahun

Wawancara :

1. Apa yang menyebabkan kurangnya tenaga pendidik PAI di sekolah bapak/ibuk?

: Pada saat ini terjadi kekurangan guru terutama guru PAI di sekolah kami. Pada saat ini, sekolah
kami termasuk sekolah yang kurang akan dana atau bantuan. Pada saat ini, Guru PNS di sekolah
kami tidak cukup banyak terutama guru PAI. Karena kurangnya guru PNS tentu akan
mengangkat guru honorer nantinya untuk mengajar. Karena kurangnya dana kami, sehingga
kami tidak bisa merekrut banyak guru honorer sehingga memamg terjadi kekurangan guru.

2. Kenapa hanya sedikit guru PAI yang mau masuk ke sekolah bapak/ibu?

: 1. Karena gaji honorer yang kami berikan tidak mencukupi bagi mereka

2. Beberapa guru menganggap sekolah kami ini hanya sekolah biasa sehingga kurang tertarik

3. Sekolah kami dianggap sebagai sekolah pelarian

3. Bagaimana respon pemerintah setempat melihat kurangnya tenaga kependidikan yang kurang
disekolah bapak/ibu?

: Sudah beberapa kali kami meminta kepada pemerintah yaitu Kementrian Agama yang sekolah
kami berada di naungannya. Namun sampai saat ini belum ada respon yang baik. Namun juga
sudah pernah dibantu beberapa waktu yang lalu

13
4. Bagaimana kualitas dari sebagian tenaga pengajar PAI di tempat bapak/ibuk mengajar?

: Jika kami lihat, kualitas dari guru PAI yang ada disekolah kami cukup baik. Umumnya dari
guru PAI di sekolah kami adalah lulusan UIN dan IAIN yang ada disumbar maupun luar daerah.
Jadi, dengan latar belakang tersebut menjadikan guru disekolah kami bisa dibilang memiliki
kualitas yang baik

5. Menurut pendapat bapak/ibu sendiri hal apa yang perlu di perbaiki lagi dalam menjawab
permasalahan tentang minimnya atau kurangnya tenaga pendidikan PAI di MA?

: Hal yang perlu diperbaiki menurut saya yaitu Perlu adanya komunikasi yang intensif antara
sekolah dengan pemerintah terkait dengan perekrutan guru.

6. Menurut bapak/ibu feedback apa yang perlu dilakukan baik pemerintah sendiri dan lembaga
pendidikan untuk mengatasi polemik kurangnya guru PAI di MA?

: Dari pemerintah tentunya harus melakukan perekrutan guru diberbagai sekolah melalui CPNS
atau PPPK saat ini. Bagi kami merekrut guru honorer dalam cukup banyak tidak bisa karena
kondisi sekolah tidak memungkinkan melakukannya.

Bagi kami sekolah akan berusaha maksimal dalam merekrut guru secara mandiri sesuai
kemampuan sekolah dan akan bekerja sama dengan masyarakat

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/15305692/
KURANGNYA_TENAGA_PENDIDIK_DI_DAERAH_TERPENCIL_INDONESIA_DALAM
_PERSPEKTIF_PANCASILA_SILA_KE_5

Sumiati, Tuti. 2011. Problematika Pendidikan Di Indonesia dan Solusi Pemecahannya.


Jurnal Statement. Vol.01 No.1 Tahun 2011

15

Anda mungkin juga menyukai