Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HARI GURU
“Apa itu guru & apa pentingnya guru bagi masyarakat”

PASUSPRAM SMK AL ISHLAH


“09181-09182”

Disusun oleh :
Sumarni

Jln. Jendral Gatot Subroto No.39 Kp. Kaliulu Kecamatan Cikarang utara
Kab. Bekasi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “PANCASILA DAN
NILAI-NILAI PANCASILA” ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami buat
sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas perlombaan.
Dalam kesempatan ini, kami menghaturkan terimakasih yang dalam kepada
Kakak Pembina dan Kakak Alumni serta semua pihak yang telah membantu
menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya makalah ini. Kami
menyimpulkan bahwa tugas ini masih belum sempurna, oleh karena itu Penulis
menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas mandiri ini dan bermanfaat
bagi Penyusun dan pembaca pada umumnya.

Bekasi, 19 November 2017

Sumarni
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 4
2.1 Pengertian Guru ........................................................................................ 4
2.2 Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Guru ............................................. 5
2.3 Fungsi dan Pentingnya Tugas Seorang Guru Bagi Masyarakat ............... 8
2.4 Generasi Baru Tanpa Guru ..................................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................................................... 13
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha membudayakan manusia atau
memanusiakan manusia, pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara
menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Luh Widi Astriani, 2015)
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem
pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (UU No. 20 Tahun 2003).

Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru


dapat di hormati oleh masyarakat karena kewibawaan nya , sehingga masyarakat
tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa dengan adanya guru ,
maka maka dapat mendidik dan membentuk kepribadian anak didik mereka
dengan baik agar mempunyai intelektualitas yang tinggi serta jiwa kepemimpinan
yang bertanggung jawab , jadi dalam pengertian yang sederhana , guru dapat
diartikan sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik,
sedangkan guru dalam pandangan masyarakat itu sendiri adalah orang yang
meleksanakan pendidikan di tempat tempat tertentu , tidak medti di lembaga
pendidikan yang forma saja tetapi juga dapat dilaksanakan di lembaga pendidik
non-formal , seperti di masjid , surau / mushollah , di rumah dan sebagainya .
Seorang guru mempunyai kepribadian yang khas. Disatu pihak guru ramah
,sabar menunjukan pengertian , memberi kepercayaan dan menciptakan suasana
aman. Akan tetapi dilain pihak guru harus mendorong siswa untuk mencapai
tujuan ,menegur , menilai , dan mengadakan koreksi. Dengan demikian ,
kepribadian seorang guru seolah – olah terbagi menjadi 2 bagian. Disatu pihak
menerima dilain pihak menolak. Maka seorang guru yang tidak bisa memerankan
pribadinya sebagai guru harus bisa memilah serta memilih kapan saatnya
berempati kepada siswa, kapan saatnya kritis, kapan saatnya menerima dan kapan
saatnya menolak. Dengan perkataan lain, seorang guru harus mampu berperan
ganda. Peran ganda ini dapat diwujudkan secara berlainan sesuai dengan situasi
dan kondisi yang dihadapi.

Tugas guru sebagai suatu profesi. Menurut kepada guru untuk


mengembangkan Profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, mendidik, mengajar, dan melatih, anak didik. Tugas guru sebagai
pengajar berarti meneruskan dan mengembangakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan
keterampilan dan menerapkan nya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.
Guru juga mempunyai kemampuan, keahlian atau sering disebut dengan
kompetisi profesional. Kompetisi yang dimaksud tersebut adalah kemampuan
guru untuk menguasai masalah akademik yang sangit berkaitan dengan
pelaksanaan proses belajar mengajar. Sehingga kompetensi ini mutlak dimiliki
guru. Dalam menjalankan tugas nya sebagai pendidik dan pengajar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari guru?
2. Apa upaya untuk meningkatkan kualitas guru?
3. Apa fungsi dan pentingnya tugas seorang guru bagi masyarakat?
4. Apa jadinya generasi baru tanpa guru?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari guru.
2. Mengetahui upaya untuk meningkatkan kualitas guru.
3. Mengetahui fungsi dan pentingnya tugas seorang guru bagi masyarakat.
4. Mengetahui jadinya generasi baru tanpa guru.
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Guru


Guru adalah yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya.
Guru adalah orang yang mengajarkan anak didiknya sopan santun, tanggung
jawab, sikap kepemimpinan. Setiap guru mempunyai kepribadian yang khas.
Tugas guru sebagai pengajar berarti mengembangkan ilmu pengetahuan kepada
anak didiknya. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan
dalam kehidupan demi masa depan anak didik. Guru juga harus menegur anak
didiknya jika anak didiknya melakukan kesalahan.

Secara etimologis, istilah guru berasal dari bahasa India yang artinya orang
yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara. Rabinranath Tagore (1986-
1941), menggunakan istilah Shanti Niketan atau rumah damaiuntuk tempat para
guru mengamalkan tugas mulianya dalam membangunspiritualitas anak-anak
India (spiritual intelligence). Dalam bahasa Arab,guru dikenal dengan al-
mua’allim atau Al-ustadz yang bertugas memberikanilmu dalam majelis taklim
(tempat memperoleh ilmu). Dengan demikian, Almua’allim atau Al-ustadz, dalam
hal ini juga mempunyai pengertian orangyang mempuyai tugas untuk aspek
membangun spiritualitas manusia.

Pengertian guru kemudian semakin luas, tidak hanya terbatas dalam konteks
keilmuan yang bersifat kecerdasan spiritual (Spiritual Intelligence) dan
kecerdasan intelektual (Intelectual Intelligence), tetapi juga menyangkut
kecerdasan kinestetik jasmaniyah (Bodily Kinesthetic), seperti guru tari, guru
olahraga, dan guru musik. Semua kecerdasan itu pada hakikatnya juga menjadi
bagian dari kecerdasan ganda (Multiple Intelligence) sebagaimana dijelaskan oleh
pakar psikologi terkenal (Howard,2008). Dengan demikian,guru dapat diartikan
sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal,
maupun aspek lainnya.
Dalam pengertian umum, orang tidak mengalami kesulitan
dalammenjelaskan siapa guru dan sosok guru. Dalam pengertian ini, makna guru
selalu dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan pendidikan anak disekolah, di
lembaga pendidikan, dan mereka yang harus menguasai bahan ajar yang terdapat
dalam kurikulum. Secara umum, baik dalam pekerjaan ataupun sebagai profesi,
guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang sangat
penting. Guru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam
sistem pendidikan nasional. Ketiga komponen pendidikan tersebut merupakan
Conditiosine Quanon atau syarat mutlak dalamproses pendidikan sekolah.
(Suparlan,2002)

2.2 Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Guru


Seorang pendidik yang luar biasa harus memiliki intergritas, yaitu adanya
kesamaan antara ucapan dan tindakan atau satunya kata atau tindakan. inti dari
integritas adalah terletak pada kualitas istiqomahnya. Sebagai pengejawantahan
istiqomah adalah berupa komitmen dan konsistensi terhadap profesi yang
diembannya. ( M. Furqon Hidayatullah. 2009: 106 ) jadi jika teori-teori yang kita
berikan kepada anak didik dan cerita-cerita tauladan untuk memotivasi anak didik
tidak sesuai dengan apa biasa kita lakukan sehari-harinya itu belum dikatakan
sebagai guru yang luar biasanya. Contohnya kita mengatakan kepada anak didik
bahwa merokok itu tidak baik dan mengganggu kesehatan, tetapi pada
kenyataannya justru seorang pendidik tersebut adalah perokok dan belum bisa
menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Seperti itu contoh seorang pendidik yang
belum bisa dikatakan guru yang luar biasa, hanya menasihati saja akan tetapi
dirinya sendiri belum bisa menjalakannya.

Seorang guru dapat dikatakan cerdas apabila memenuhi kriteria sebagai


berikut, yaitu: responsif, analitis, inovatif, dan solutif. Maksudnya adalah seorang
guru yang memunyai kemampuan cepat mengerti dan memahami, tanggap tajam
dalam menganalisis dan mampu mencari alternatif-alternatif solusi dan mampu
memecahkan masalah. Jadi seorang guru yang cerdas jika dihadapkan suatu
permasalahan maka guru tersebut mampu merespon dengan cepat yaitu mampu
memahami masalah apa yang sedang dihadapinya, lalu memikirkan alternatif-
alternatif solusi apa untuk mencari jalan keluar tersebut. sehingga dapat
menemukan jalan keluar atas permasalahan itu.( Luh Widi Astriani,2015)

Untuk dapat mewujudkan semua itu Peningkatan profesionalisme guru


pada akhirnya terpulang dan ditentukan oleh guru harus selalu berusaha untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Memahami tuntutan standar profesi yang ada.


b) Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan.
c) Membangun hubungan.
d) kesejawatan yang baik dan luas termasuk lewat organisasi profesi.
e) Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan
pelayanan bermutu tinggi kepada konstituen.
f) Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreatifitas dalam
pemanfaatan.

Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, guru memerlukan


kemampuan. mengemukakan bahwa guru harus memiliki kemampuan
merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajikan bahan
pelajaran, memberikan pertanyaan kepada siswa, mengajarkan konsep,
berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil belajar.

Kompetensi guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru dalam


mengelola pembelajaran. Titik tekannya adalah kemampuan guru dalam
pembelajaran bukanlah apa yang harus dipelajari (learning what to be learnt), guru
dituntut mampu menciptakan dan menggunakan keadaan positif untuk membawa
mereka ke dalam pembelajaran agar anak dapat mengembangkan kompetensinya.
Guru harus mampu menafsirkan dan mengembangkan isi kurikulum yang
digunakan selama ini pada suatu jenjang pendidikan yang diberlakukan sama
walaupun latar belakang sosial, ekonomi dan budaya yang berbeda-beda
(Nasanius Y, 1998). Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap
iklim belajar dan pemikiran pelajar yang diciptakan guru. Guru harus memahami
bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses
belajarnya. Agar guru mampu berkompetensi harus memiliki jiwa inovatif, kreatif
dan kapabel, meninggalkan sikap konservatif, tidak bersifat defensif tetapi mampu
membuat anak lebih bersifat kritis.

Kompetensi dimaksud meliputi kemampuan dalam perencanaan,


pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, kemampuan dalam menganalisis,
menyusun program perbaikan dan pengayaan, serta menyusun program
bimbingan dan konseling sedangkan Kompetensi Penguasaan Pengetahuan adalah
penguasaan terhadap kemampuan yang berkaitan dengan keluasan dan kedalaman
pengetahuan. Kompetensi dimaksud meliputi pemahaman terhadap wawasan
pendidikan, pengembangan diri dan profesi, pengembangan potensi peserta didik,
dan penguasaan akademik (Rusmini, 2003). Kemampuan mengajar guru
sebenarnya merupakan pencerminan penguasan guru atas kompetensinya. (Ali
Imron,1995) mengemukakan 10 Kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh guru
yaitu :

1. Menguasai bahan.
2. Menguasai Landasan kependidikan.
3. Menyusun program pengajaran.
4. Melaksanakan Program Pengajaran.
5. Menilai proses dan hasil belajar.
6. Menyelenggarakan proses bimbingan dan penyuluhan Menyelenggarakan
administrasi sekolah.
7. Mengembangkan kepribadian.
8. Berinterkasi dengan sejawat dan masyarakat.
9. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk kepentingan mengajar.

Kemampuan mengajar guru yang sesuai dengan tuntutan standar tugas


yang diemban memberikan efek positif bagi hasil yang ingin dicapai seperti
perubahan hasil akademik siswa, sikap siswa, keterampilan siswa, dan perubahan
pola kerja guru yang makin meningkat, sebaliknya jika kemampuan mengajar
yang dimiliki guru sangat sedikit akan berakibat bukan saja menurunkan prestasi
belajar siswa tetapi juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri. Untuk itu
kemampuan mengajar guru menjadi sangat penting dan menjadi keharusan bagi
guru untuk dimiliki dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tanpa kemampuan
mengajar yang baik sangat tidak mungkin guru mampu melakukan inovasi atau
kreasi dari materi yang ada dalam kurikulum yang pada gilirannya memberikan
rasa bosan bagi guru maupun siswa untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-
masing.
2.3 Fungsi dan Pentingnya Tugas Seorang Guru Bagi Masyarakat
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam
membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru
tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang
multikultural dan multidimensional, dimana peranan teknologi untuk
menggantikan tugas-tugas guru sangat minim.

Guru memiliki perana yang sangat penting dalam menentukan


keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan
yang berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam
implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdiknas,
2005).

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,


membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan.
Guru mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang terjadi
dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi
pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar
sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan
siswa. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada:

a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian


tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang
memadai.
c. Membantu perkembangan aspek – aspek pribadi seperti sikap, nilai-
nilai, dan penyusuaian diri, demikianlah dalam proses belajar mengajar
guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi
lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan
kepribadian siswa ia harus mampu menciptakan proses belajar yang
sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa muntuk belajar
aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan
tujuan. (Slameto, 2002)

Begitu pentinya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka


hendaknya guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan
meningkatkan kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai
pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Sebagai orang
yang mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu meningkatkan
kemampuan dalam membuat perencanaan pelajaran, pelaksanaan dan pengelolaan
pengajaran yang efektif, penilain hasil belajar yang objektif, sekaligus
memberikan motivasi pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik
terutama ketika peserta didik sedang mengalami kesulitan belajar.

Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan


pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan
tujuan sekolah. Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial,
budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan
faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas
hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan
faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan karenya guru
harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang
disampaikan dengan kata lain guru harus menciptakan suatu konidisi belajar yang
sebagik-baiknya bagi poeserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru
sebagai pengajar.
Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai
pembimbing artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai
pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuan
diri secara maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar H
(2002) yang mengatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap
individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan
untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga
serta masyarakat.

Peran penting guru dalam masyarakat berbeda – beda tergantung situasi


dan kondisi. Di sekolah menjadi pengajar, pembimbing, serta teladan bagi
muridnya. Kemudian dimasyarakat guru merupakan figur teladan bagi murid
murid nya. Kemudian di masyarakat guru merupakan figur teladan bagi
masyarakat di sekitar nya yang memberikan kontribusi positif dalam norma –
norma sosial dimasyarakat.

Kedudukan guru sebagai seorang teladan dan fungsi tanggung jawab.


Mengapa ? karena baik secara langsung dan tidak langsung guru bertanggung
jawab atas generasi bangsa yang dihasilkan nya. Namun bukan berarti ini menjadi
tanggung jawab para guru sepenuh nya keluarga juga harus ikut bertanggung
jawab atas anak – anak nya. Jika anak nya disekolah melakukan kesalahan maka
guru nya yang akan menegunya. Jhika anaknya melakukan kesalahan dirumah
atau sekitar lingkungan masyarakat maka orang tua lah yang akan menegurnya.
Pelaksanaan tanggung jawab tentulah di iringi dengan pelaksanaan yang berlaku.
Penghargaan bukan berupa uang atau barang tapi dengan mengenang jasa seorang
guru dan menerapkan nya untuk kelak dimasa depan. Posisi strategis guru di
tengah masyarakat ideal nya, antara lain :

1. Pendidik

Seorang guru mendidik anak muridnya dengan tulus agar anak muridnya
bisa menjadi generasi yang lebih baik dari generasi sebelum nya. Guru juga bukan
hanya memberi ajaran kepada anak muridnya saja namun kemasyarakat sekitar
agar yang mereka ajarkan kepada anak muridnya bisa di terima baik dan juga di
pahami secara umum oleh masyarakat sekitar.

2. Penengah konflik

Masyarakat yang terdiri dari berbagai macam etnis budaya yang berbeda
biasanya akan memiliki tingkat ego yang berbeda. Masalah akan muncul ketika
ego disini bertentangan dan konflik baru. Disini lah peran guru sebagai penengah
konflik yaitu mampu mencari solusi utuk menyeslesaikan masalah.

2.4 Generasi Baru Tanpa Guru


Saya telah menjumpai berbagai tipe guru selama masa sekolah saya sejak
SD samapi sekarang SMK. Saya juga pernah melewati dimana saya tidak
menyukai guru karna berbagai alasan.Tapi saya berfikir, apa jadinya generasi baru
tanpa guru? Padahal masa depan bangsa ada ditangan generasi baru. Dan guru
adalah yang memberikan ilmu dan menceritakan pengalaman nya kepada
muridnya agar kelak nanti mereka sudah lulus sekolah mereka mempunyai
pengalaman dan ilmu dari gurunya untuk bekal di masa depan nanti.

Guru di indonesia terkadang masih kurang di hargai. Padahal seorang guru


mengajarkan murid nya dengan tulus dan ikhlas agar mereka bisa mengejar cita –
cita mereka. Kebanyakan murid tidak dapat merasakan itu semua. Apa yang telah
di ajarkan oleh para guru dengan tulus dan sabar baru bisa dirasakan oleh anak
muridnya kelak dewasa nanti.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa .Guru adalah orang yang mengajarkan anak didiknya sopan santun,
tanggung jawab, sikap kepemimpinan. Setiap guru mempunyai kepribadian yang
khas. Tugas guru sebagai pengajar berarti mengembangkan ilmu pengetahuan
kepada anak didiknya. Seorang pendidik yang luar biasa harus memiliki
intergritas, yaitu adanya kesamaan antara ucapan dan tindakan atau satunya kata
atau tindakan. inti dari integritas adalah terletak pada kualitas istiqomahnya.
Sebagai pengejawantahan istiqomah adalah berupa komitmen dan konsistensi
terhadap profesi yang diembannya.

Guru memiliki perana yang sangat penting dalam menentukan


keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan
yang berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam
implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian. Guru di
indonesia terkadang masih kurang di hargai. Padahal seorang guru mengajarkan
murid nya dengan tulus dan ikhlas agar mereka bisa mengejar cita – cita mereka.
Kebanyakan murid tidak dapat merasakan itu semua. Apa yang telah di ajarkan
oleh para guru dengan tulus dan sabar baru bisa dirasakan oleh anak muridnya
kelak dewasa nanti.

Jadi guru itu sangat penting untuk generasi baru, tanpa adanya guru
generasi baru tidak bisa membaca , menulis , dan tidak memiliki sopan santun.
Guru juga harus di hormati karna guru telah mengajarkan sikap kepimpinan ,
bertanggung jawab atas kesalahan yang kita lakukan. Selain itu guru juga sudah
mendidik kita dengan tulus agar kita bisa lebih baik dari generasi sekarang.
3.2 Saran
Anak murid harus lebih menghargai dan menghormati guru , karna tanpa
guru kita tidak bisa seperti sekarang. Dan guru harus kita anggap sebagai
pahlawan karna mereka adalah pahlawan yang telah memberi ilmu untuk masa
depan kita nanti. Penulis berharap pembahasan tentang guru ini dapat dijadikan
pedoman oleh pembaca untuk bisa menghargai jasa para guru-guru kita yang telah
mengajarkan kita dan telah membawa kita menjuah dari jurang kebodohan
menuju ke gerbang kesuksesan.

Anda mungkin juga menyukai