NILAI–NILAI PANCASILA
Disusun Oleh :
Dika Sangga Y. 311510057
Evan Ari Nugroho 311510314
M. Adi Mulyana 311510132
M. Sharif A. 311510499
M. Teguh 311510713
Nindyatama Prima P. 311510535
Riko Reky Londong 311510171
Zaenal Mutaqin 311510772
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “PANCASILA DAN NILAI-
NILAI PANCASILA” ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas perlombaan.
Dalam kesempatan ini, kami menghaturkan terimakasih yang dalam kepada
Kakak Pembina dan Kakak Alumni serta semua pihak yang telah membantu
menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya makalah ini. Kami
menyimpulkan bahwa tugas ini masih belum sempurna, oleh karena itu Penulis
menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas mandiri ini dan bermanfaat
bagi Penyusun dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
Seorang guru mempunyai kepribadian yang khas. Disatu pihak guru ramah
,sabar menunjukan pengertian , memberi kepercayaan dan menciptakan suasana
aman. Akan tetapi dilain pihak guru harus mendorong siswa untuk mencapai tujuan
,menegur , menilai , dan mengadakan koreksi. Dengan demikian , kepribadian
seorang guru seolah – olah terbagi menjadi 2 bagian. Disatu pihak menerima dilain
pihak menolak. Maka seorang guru yang tidak bisa memerankan pribadinya
sebagai guru harus bisa memilah serta memilih kapan saatnya berempati kepada
siswa, kapan saatnya kritis, kapan saatnya menerima dan kapan saatnya menolak.
Dengan perkataan lain, seorang guru harus mampu berperan ganda. Peran ganda ini
dapat diwujudkan secara berlainan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
2
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari guru.
2. Mengetahui upaya untuk meningkatkan kualitas guru.
3. Mengetahui fungsi dan pentingnya tugas seorang guru bagi masyarakat.
4. Mengetahui jadinya generasi baru tanpa guru.
3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara etimologis, istilah guru berasal dari bahasa India yang artinya orang
yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara. Rabinranath Tagore (1986-
1941), menggunakan istilah Shanti Niketan atau rumah damaiuntuk tempat para
guru mengamalkan tugas mulianya dalam membangunspiritualitas anak-anak India
(spiritual intelligence). Dalam bahasa Arab,guru dikenal dengan al-mua’allim atau
Al-ustadz yang bertugas memberikanilmu dalam majelis taklim (tempat
memperoleh ilmu). Dengan demikian, Almua’allim atau Al-ustadz, dalam hal ini
juga mempunyai pengertian orangyang mempuyai tugas untuk aspek membangun
spiritualitas manusia.
Pengertian guru kemudian semakin luas, tidak hanya terbatas dalam konteks
keilmuan yang bersifat kecerdasan spiritual (Spiritual Intelligence) dan kecerdasan
intelektual (Intelectual Intelligence), tetapi juga menyangkut kecerdasan kinestetik
jasmaniyah (Bodily Kinesthetic), seperti guru tari, guru olahraga, dan guru musik.
Semua kecerdasan itu pada hakikatnya juga menjadi bagian dari kecerdasan ganda
(Multiple Intelligence) sebagaimana dijelaskan oleh pakar psikologi terkenal
(Howard,2008). Dengan demikian,guru dapat diartikan sebagai orang yang
tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua
aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya.
4
selalu dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan pendidikan anak disekolah, di
lembaga pendidikan, dan mereka yang harus menguasai bahan ajar yang terdapat
dalam kurikulum. Secara umum, baik dalam pekerjaan ataupun sebagai profesi,
guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang sangat
penting. Guru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam
sistem pendidikan nasional. Ketiga komponen pendidikan tersebut merupakan
Conditiosine Quanon atau syarat mutlak dalamproses pendidikan sekolah.
(Suparlan,2002)
5
alternatif solusi apa untuk mencari jalan keluar tersebut. sehingga dapat
menemukan jalan keluar atas permasalahan itu.( Luh Widi Astriani,2015)
6
guru mampu berkompetensi harus memiliki jiwa inovatif, kreatif dan kapabel,
meninggalkan sikap konservatif, tidak bersifat defensif tetapi mampu membuat
anak lebih bersifat kritis.
1. Menguasai bahan.
2. Menguasai Landasan kependidikan.
3. Menyusun program pengajaran.
4. Melaksanakan Program Pengajaran.
5. Menilai proses dan hasil belajar.
6. Menyelenggarakan proses bimbingan dan penyuluhan Menyelenggarakan
administrasi sekolah.
7. Mengembangkan kepribadian.
8. Berinterkasi dengan sejawat dan masyarakat.
9. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk kepentingan mengajar.
Kemampuan mengajar guru yang sesuai dengan tuntutan standar tugas yang
diemban memberikan efek positif bagi hasil yang ingin dicapai seperti perubahan
hasil akademik siswa, sikap siswa, keterampilan siswa, dan perubahan pola kerja
guru yang makin meningkat, sebaliknya jika kemampuan mengajar yang dimiliki
guru sangat sedikit akan berakibat bukan saja menurunkan prestasi belajar siswa
tetapi juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri. Untuk itu kemampuan
mengajar guru menjadi sangat penting dan menjadi keharusan bagi guru untuk
7
dimiliki dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tanpa kemampuan mengajar yang
baik sangat tidak mungkin guru mampu melakukan inovasi atau kreasi dari materi
yang ada dalam kurikulum yang pada gilirannya memberikan rasa bosan bagi guru
maupun siswa untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.
2.3 Fungsi dan Pentingnya Tugas Seorang Guru Bagi Masyarakat
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk
watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak
tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang
multikultural dan multidimensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan
tugas-tugas guru sangat minim.
8
sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa muntuk belajar aktif
dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan.
(Slameto, 2002)
9
Peran penting guru dalam masyarakat berbeda – beda tergantung situasi dan
kondisi. Di sekolah menjadi pengajar, pembimbing, serta teladan bagi muridnya.
Kemudian dimasyarakat guru merupakan figur teladan bagi murid murid nya.
Kemudian di masyarakat guru merupakan figur teladan bagi masyarakat di sekitar
nya yang memberikan kontribusi positif dalam norma – norma sosial dimasyarakat.
1. Pendidik
Seorang guru mendidik anak muridnya dengan tulus agar anak muridnya
bisa menjadi generasi yang lebih baik dari generasi sebelum nya. Guru juga bukan
hanya memberi ajaran kepada anak muridnya saja namun kemasyarakat sekitar agar
yang mereka ajarkan kepada anak muridnya bisa di terima baik dan juga di pahami
secara umum oleh masyarakat sekitar.
2. Penengah konflik
Masyarakat yang terdiri dari berbagai macam etnis budaya yang berbeda
biasanya akan memiliki tingkat ego yang berbeda. Masalah akan muncul ketika
ego disini bertentangan dan konflik baru. Disini lah peran guru sebagai penengah
konflik yaitu mampu mencari solusi utuk menyeslesaikan masalah.
10
2.4 Generasi Baru Tanpa Guru
Saya telah menjumpai berbagai tipe guru selama masa sekolah saya sejak SD
samapi sekarang SMK. Saya juga pernah melewati dimana saya tidak menyukai
guru karna berbagai alasan.Tapi saya berfikir, apa jadinya generasi baru tanpa guru?
Padahal masa depan bangsa ada ditangan generasi baru. Dan guru adalah yang
memberikan ilmu dan menceritakan pengalaman nya kepada muridnya agar kelak
nanti mereka sudah lulus sekolah mereka mempunyai pengalaman dan ilmu dari
gurunya untuk bekal di masa depan nanti.
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
.Guru adalah orang yang mengajarkan anak didiknya sopan santun, tanggung
jawab, sikap kepemimpinan. Setiap guru mempunyai kepribadian yang khas. Tugas
guru sebagai pengajar berarti mengembangkan ilmu pengetahuan kepada anak
didiknya. Seorang pendidik yang luar biasa harus memiliki intergritas, yaitu adanya
kesamaan antara ucapan dan tindakan atau satunya kata atau tindakan. inti dari
integritas adalah terletak pada kualitas istiqomahnya. Sebagai pengejawantahan
istiqomah adalah berupa komitmen dan konsistensi terhadap profesi yang
diembannya.
Jadi guru itu sangat penting untuk generasi baru, tanpa adanya guru generasi
baru tidak bisa membaca , menulis , dan tidak memiliki sopan santun. Guru juga
harus di hormati karna guru telah mengajarkan sikap kepimpinan , bertanggung
jawab atas kesalahan yang kita lakukan. Selain itu guru juga sudah mendidik kita
dengan tulus agar kita bisa lebih baik dari generasi sekarang.
3.2 Saran
Anak murid harus lebih menghargai dan menghormati guru , karna tanpa
guru kita tidak bisa seperti sekarang. Dan guru harus kita anggap sebagai pahlawan
karna mereka adalah pahlawan yang telah memberi ilmu untuk masa depan kita
nanti. Penulis berharap pembahasan tentang guru ini dapat dijadikan pedoman oleh
12
pembaca untuk bisa menghargai jasa para guru-guru kita yang telah mengajarkan
kita dan telah membawa kita menjuah dari jurang kebodohan menuju ke gerbang
kesuksesan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Nasanius, Y. 1998. “Kemerosotan Pendidikat kita guru dan siswa berperan besar,
Bukan kurikulum”. Semarang: Suara Pembaharuan.
14