Anda di halaman 1dari 17

PANCASILA DAN

NILAI–NILAI PANCASILA

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh :
Dika Sangga Y. 311510057
Evan Ari Nugroho 311510314
M. Adi Mulyana 311510132
M. Sharif A. 311510499
M. Teguh 311510713
Nindyatama Prima P. 311510535
Riko Reky Londong 311510171
Zaenal Mutaqin 311510772

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA
BEKASI
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “PANCASILA DAN NILAI-
NILAI PANCASILA” ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas perlombaan.
Dalam kesempatan ini, kami menghaturkan terimakasih yang dalam kepada
Kakak Pembina dan Kakak Alumni serta semua pihak yang telah membantu
menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya makalah ini. Kami
menyimpulkan bahwa tugas ini masih belum sempurna, oleh karena itu Penulis
menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas mandiri ini dan bermanfaat
bagi Penyusun dan pembaca pada umumnya.

Bekasi, November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 4
2.1 Pengertian Guru ........................................................................................ 4
2.2 Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Guru ............................................. 5
2.3 Fungsi dan Pentingnya Tugas Seorang Guru Bagi Masyarakat ............... 8
2.4 Generasi Baru Tanpa Guru ..................................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha membudayakan manusia atau
memanusiakan manusia, pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. (Luh Widi Astriani, 2015)
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem
pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (UU No. 20 Tahun 2003).

Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru


dapat di hormati oleh masyarakat karena kewibawaan nya , sehingga masyarakat
tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa dengan adanya guru , maka
maka dapat mendidik dan membentuk kepribadian anak didik mereka dengan baik
agar mempunyai intelektualitas yang tinggi serta jiwa kepemimpinan yang
bertanggung jawab , jadi dalam pengertian yang sederhana , guru dapat diartikan
sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, sedangkan
guru dalam pandangan masyarakat itu sendiri adalah orang yang meleksanakan
pendidikan di tempat tempat tertentu , tidak medti di lembaga pendidikan yang
forma saja tetapi juga dapat dilaksanakan di lembaga pendidik non-formal , seperti
di masjid , surau / mushollah , di rumah dan sebagainya .

1
Seorang guru mempunyai kepribadian yang khas. Disatu pihak guru ramah
,sabar menunjukan pengertian , memberi kepercayaan dan menciptakan suasana
aman. Akan tetapi dilain pihak guru harus mendorong siswa untuk mencapai tujuan
,menegur , menilai , dan mengadakan koreksi. Dengan demikian , kepribadian
seorang guru seolah – olah terbagi menjadi 2 bagian. Disatu pihak menerima dilain
pihak menolak. Maka seorang guru yang tidak bisa memerankan pribadinya
sebagai guru harus bisa memilah serta memilih kapan saatnya berempati kepada
siswa, kapan saatnya kritis, kapan saatnya menerima dan kapan saatnya menolak.
Dengan perkataan lain, seorang guru harus mampu berperan ganda. Peran ganda ini
dapat diwujudkan secara berlainan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

Tugas guru sebagai suatu profesi. Menurut kepada guru untuk


mengembangkan Profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, mendidik, mengajar, dan melatih, anak didik. Tugas guru sebagai
pengajar berarti meneruskan dan mengembangakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan
keterampilan dan menerapkan nya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.
Guru juga mempunyai kemampuan, keahlian atau sering disebut dengan kompetisi
profesional. Kompetisi yang dimaksud tersebut adalah kemampuan guru untuk
menguasai masalah akademik yang sangit berkaitan dengan pelaksanaan proses
belajar mengajar. Sehingga kompetensi ini mutlak dimiliki guru. Dalam
menjalankan tugas nya sebagai pendidik dan pengajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari guru?
2. Apa upaya untuk meningkatkan kualitas guru?
3. Apa fungsi dan pentingnya tugas seorang guru bagi masyarakat?
4. Apa jadinya generasi baru tanpa guru?

2
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari guru.
2. Mengetahui upaya untuk meningkatkan kualitas guru.
3. Mengetahui fungsi dan pentingnya tugas seorang guru bagi masyarakat.
4. Mengetahui jadinya generasi baru tanpa guru.

3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Guru


Guru adalah yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Guru
adalah orang yang mengajarkan anak didiknya sopan santun, tanggung jawab, sikap
kepemimpinan. Setiap guru mempunyai kepribadian yang khas. Tugas guru sebagai
pengajar berarti mengembangkan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Tugas
guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dalam kehidupan demi
masa depan anak didik. Guru juga harus menegur anak didiknya jika anak didiknya
melakukan kesalahan.

Secara etimologis, istilah guru berasal dari bahasa India yang artinya orang
yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara. Rabinranath Tagore (1986-
1941), menggunakan istilah Shanti Niketan atau rumah damaiuntuk tempat para
guru mengamalkan tugas mulianya dalam membangunspiritualitas anak-anak India
(spiritual intelligence). Dalam bahasa Arab,guru dikenal dengan al-mua’allim atau
Al-ustadz yang bertugas memberikanilmu dalam majelis taklim (tempat
memperoleh ilmu). Dengan demikian, Almua’allim atau Al-ustadz, dalam hal ini
juga mempunyai pengertian orangyang mempuyai tugas untuk aspek membangun
spiritualitas manusia.

Pengertian guru kemudian semakin luas, tidak hanya terbatas dalam konteks
keilmuan yang bersifat kecerdasan spiritual (Spiritual Intelligence) dan kecerdasan
intelektual (Intelectual Intelligence), tetapi juga menyangkut kecerdasan kinestetik
jasmaniyah (Bodily Kinesthetic), seperti guru tari, guru olahraga, dan guru musik.
Semua kecerdasan itu pada hakikatnya juga menjadi bagian dari kecerdasan ganda
(Multiple Intelligence) sebagaimana dijelaskan oleh pakar psikologi terkenal
(Howard,2008). Dengan demikian,guru dapat diartikan sebagai orang yang
tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua
aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya.

Dalam pengertian umum, orang tidak mengalami kesulitan


dalammenjelaskan siapa guru dan sosok guru. Dalam pengertian ini, makna guru

4
selalu dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan pendidikan anak disekolah, di
lembaga pendidikan, dan mereka yang harus menguasai bahan ajar yang terdapat
dalam kurikulum. Secara umum, baik dalam pekerjaan ataupun sebagai profesi,
guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang sangat
penting. Guru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam
sistem pendidikan nasional. Ketiga komponen pendidikan tersebut merupakan
Conditiosine Quanon atau syarat mutlak dalamproses pendidikan sekolah.
(Suparlan,2002)

2.2 Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Guru


Seorang pendidik yang luar biasa harus memiliki intergritas, yaitu adanya
kesamaan antara ucapan dan tindakan atau satunya kata atau tindakan. inti dari
integritas adalah terletak pada kualitas istiqomahnya. Sebagai pengejawantahan
istiqomah adalah berupa komitmen dan konsistensi terhadap profesi yang
diembannya. ( M. Furqon Hidayatullah. 2009: 106 ) jadi jika teori-teori yang kita
berikan kepada anak didik dan cerita-cerita tauladan untuk memotivasi anak didik
tidak sesuai dengan apa biasa kita lakukan sehari-harinya itu belum dikatakan
sebagai guru yang luar biasanya. Contohnya kita mengatakan kepada anak didik
bahwa merokok itu tidak baik dan mengganggu kesehatan, tetapi pada
kenyataannya justru seorang pendidik tersebut adalah perokok dan belum bisa
menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Seperti itu contoh seorang pendidik yang
belum bisa dikatakan guru yang luar biasa, hanya menasihati saja akan tetapi
dirinya sendiri belum bisa menjalakannya.

Seorang guru dapat dikatakan cerdas apabila memenuhi kriteria sebagai


berikut, yaitu: responsif, analitis, inovatif, dan solutif. Maksudnya adalah seorang
guru yang memunyai kemampuan cepat mengerti dan memahami, tanggap tajam
dalam menganalisis dan mampu mencari alternatif-alternatif solusi dan mampu
memecahkan masalah. Jadi seorang guru yang cerdas jika dihadapkan suatu
permasalahan maka guru tersebut mampu merespon dengan cepat yaitu mampu
memahami masalah apa yang sedang dihadapinya, lalu memikirkan alternatif-

5
alternatif solusi apa untuk mencari jalan keluar tersebut. sehingga dapat
menemukan jalan keluar atas permasalahan itu.( Luh Widi Astriani,2015)

Untuk dapat mewujudkan semua itu Peningkatan profesionalisme guru pada


akhirnya terpulang dan ditentukan oleh guru harus selalu berusaha untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Memahami tuntutan standar profesi yang ada.


b) Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan.
c) Membangun hubungan.
d) kesejawatan yang baik dan luas termasuk lewat organisasi profesi.
e) Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan
pelayanan bermutu tinggi kepada konstituen.
f) Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreatifitas dalam
pemanfaatan.

Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, guru memerlukan


kemampuan. mengemukakan bahwa guru harus memiliki kemampuan
merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajikan bahan
pelajaran, memberikan pertanyaan kepada siswa, mengajarkan konsep,
berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil belajar.

Kompetensi guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru dalam


mengelola pembelajaran. Titik tekannya adalah kemampuan guru dalam
pembelajaran bukanlah apa yang harus dipelajari (learning what to be learnt), guru
dituntut mampu menciptakan dan menggunakan keadaan positif untuk membawa
mereka ke dalam pembelajaran agar anak dapat mengembangkan kompetensinya.
Guru harus mampu menafsirkan dan mengembangkan isi kurikulum yang
digunakan selama ini pada suatu jenjang pendidikan yang diberlakukan sama
walaupun latar belakang sosial, ekonomi dan budaya yang berbeda-beda (Nasanius
Y, 1998). Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim belajar
dan pemikiran pelajar yang diciptakan guru. Guru harus memahami bahwa perasaan
dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses belajarnya. Agar

6
guru mampu berkompetensi harus memiliki jiwa inovatif, kreatif dan kapabel,
meninggalkan sikap konservatif, tidak bersifat defensif tetapi mampu membuat
anak lebih bersifat kritis.

Kompetensi dimaksud meliputi kemampuan dalam perencanaan,


pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, kemampuan dalam menganalisis,
menyusun program perbaikan dan pengayaan, serta menyusun program bimbingan
dan konseling sedangkan Kompetensi Penguasaan Pengetahuan adalah penguasaan
terhadap kemampuan yang berkaitan dengan keluasan dan kedalaman pengetahuan.
Kompetensi dimaksud meliputi pemahaman terhadap wawasan pendidikan,
pengembangan diri dan profesi, pengembangan potensi peserta didik, dan
penguasaan akademik (Rusmini, 2003). Kemampuan mengajar guru sebenarnya
merupakan pencerminan penguasan guru atas kompetensinya. (Ali Imron,1995)
mengemukakan 10 Kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh guru yaitu :

1. Menguasai bahan.
2. Menguasai Landasan kependidikan.
3. Menyusun program pengajaran.
4. Melaksanakan Program Pengajaran.
5. Menilai proses dan hasil belajar.
6. Menyelenggarakan proses bimbingan dan penyuluhan Menyelenggarakan
administrasi sekolah.
7. Mengembangkan kepribadian.
8. Berinterkasi dengan sejawat dan masyarakat.
9. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk kepentingan mengajar.

Kemampuan mengajar guru yang sesuai dengan tuntutan standar tugas yang
diemban memberikan efek positif bagi hasil yang ingin dicapai seperti perubahan
hasil akademik siswa, sikap siswa, keterampilan siswa, dan perubahan pola kerja
guru yang makin meningkat, sebaliknya jika kemampuan mengajar yang dimiliki
guru sangat sedikit akan berakibat bukan saja menurunkan prestasi belajar siswa
tetapi juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri. Untuk itu kemampuan
mengajar guru menjadi sangat penting dan menjadi keharusan bagi guru untuk

7
dimiliki dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tanpa kemampuan mengajar yang
baik sangat tidak mungkin guru mampu melakukan inovasi atau kreasi dari materi
yang ada dalam kurikulum yang pada gilirannya memberikan rasa bosan bagi guru
maupun siswa untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.
2.3 Fungsi dan Pentingnya Tugas Seorang Guru Bagi Masyarakat
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk
watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak
tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang
multikultural dan multidimensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan
tugas-tugas guru sangat minim.

Guru memiliki perana yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan


pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam implementasi
kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdiknas, 2005).

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,


membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan.
Guru mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam
kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran
hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu
proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa. Secara
lebih terperinci tugas guru berpusat pada:

a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian


tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang
memadai.
c. Membantu perkembangan aspek – aspek pribadi seperti sikap, nilai-
nilai, dan penyusuaian diri, demikianlah dalam proses belajar mengajar
guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi
lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan
kepribadian siswa ia harus mampu menciptakan proses belajar yang

8
sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa muntuk belajar aktif
dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan.
(Slameto, 2002)

Begitu pentinya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka


hendaknya guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan
meningkatkan kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar
tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Sebagai orang yang
mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu meningkatkan
kemampuan dalam membuat perencanaan pelajaran, pelaksanaan dan pengelolaan
pengajaran yang efektif, penilain hasil belajar yang objektif, sekaligus memberikan
motivasi pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama ketika
peserta didik sedang mengalami kesulitan belajar.

Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan


pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan
tujuan sekolah. Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya
maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor
utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil
kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor
yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan karenya guru harus
menguasai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang disampaikan
dengan kata lain guru harus menciptakan suatu konidisi belajar yang sebagik-
baiknya bagi poeserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru sebagai
pengajar.

Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing


artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman
dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuan diri secara
maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar H (2002) yang
mengatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk
mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat.

9
Peran penting guru dalam masyarakat berbeda – beda tergantung situasi dan
kondisi. Di sekolah menjadi pengajar, pembimbing, serta teladan bagi muridnya.
Kemudian dimasyarakat guru merupakan figur teladan bagi murid murid nya.
Kemudian di masyarakat guru merupakan figur teladan bagi masyarakat di sekitar
nya yang memberikan kontribusi positif dalam norma – norma sosial dimasyarakat.

Kedudukan guru sebagai seorang teladan dan fungsi tanggung jawab.


Mengapa ? karena baik secara langsung dan tidak langsung guru bertanggung
jawab atas generasi bangsa yang dihasilkan nya. Namun bukan berarti ini menjadi
tanggung jawab para guru sepenuh nya keluarga juga harus ikut bertanggung jawab
atas anak – anak nya. Jika anak nya disekolah melakukan kesalahan maka guru nya
yang akan menegunya. Jhika anaknya melakukan kesalahan dirumah atau sekitar
lingkungan masyarakat maka orang tua lah yang akan menegurnya. Pelaksanaan
tanggung jawab tentulah di iringi dengan pelaksanaan yang berlaku. Penghargaan
bukan berupa uang atau barang tapi dengan mengenang jasa seorang guru dan
menerapkan nya untuk kelak dimasa depan. Posisi strategis guru di tengah
masyarakat ideal nya, antara lain :

1. Pendidik

Seorang guru mendidik anak muridnya dengan tulus agar anak muridnya
bisa menjadi generasi yang lebih baik dari generasi sebelum nya. Guru juga bukan
hanya memberi ajaran kepada anak muridnya saja namun kemasyarakat sekitar agar
yang mereka ajarkan kepada anak muridnya bisa di terima baik dan juga di pahami
secara umum oleh masyarakat sekitar.

2. Penengah konflik

Masyarakat yang terdiri dari berbagai macam etnis budaya yang berbeda
biasanya akan memiliki tingkat ego yang berbeda. Masalah akan muncul ketika
ego disini bertentangan dan konflik baru. Disini lah peran guru sebagai penengah
konflik yaitu mampu mencari solusi utuk menyeslesaikan masalah.

10
2.4 Generasi Baru Tanpa Guru
Saya telah menjumpai berbagai tipe guru selama masa sekolah saya sejak SD
samapi sekarang SMK. Saya juga pernah melewati dimana saya tidak menyukai
guru karna berbagai alasan.Tapi saya berfikir, apa jadinya generasi baru tanpa guru?
Padahal masa depan bangsa ada ditangan generasi baru. Dan guru adalah yang
memberikan ilmu dan menceritakan pengalaman nya kepada muridnya agar kelak
nanti mereka sudah lulus sekolah mereka mempunyai pengalaman dan ilmu dari
gurunya untuk bekal di masa depan nanti.

Guru di indonesia terkadang masih kurang di hargai. Padahal seorang guru


mengajarkan murid nya dengan tulus dan ikhlas agar mereka bisa mengejar cita –
cita mereka. Kebanyakan murid tidak dapat merasakan itu semua. Apa yang telah
di ajarkan oleh para guru dengan tulus dan sabar baru bisa dirasakan oleh anak
muridnya kelak dewasa nanti.

11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
.Guru adalah orang yang mengajarkan anak didiknya sopan santun, tanggung
jawab, sikap kepemimpinan. Setiap guru mempunyai kepribadian yang khas. Tugas
guru sebagai pengajar berarti mengembangkan ilmu pengetahuan kepada anak
didiknya. Seorang pendidik yang luar biasa harus memiliki intergritas, yaitu adanya
kesamaan antara ucapan dan tindakan atau satunya kata atau tindakan. inti dari
integritas adalah terletak pada kualitas istiqomahnya. Sebagai pengejawantahan
istiqomah adalah berupa komitmen dan konsistensi terhadap profesi yang
diembannya.

Guru memiliki perana yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan


pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam implementasi
kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian. Guru di indonesia terkadang
masih kurang di hargai. Padahal seorang guru mengajarkan murid nya dengan tulus
dan ikhlas agar mereka bisa mengejar cita – cita mereka. Kebanyakan murid tidak
dapat merasakan itu semua. Apa yang telah di ajarkan oleh para guru dengan tulus
dan sabar baru bisa dirasakan oleh anak muridnya kelak dewasa nanti.

Jadi guru itu sangat penting untuk generasi baru, tanpa adanya guru generasi
baru tidak bisa membaca , menulis , dan tidak memiliki sopan santun. Guru juga
harus di hormati karna guru telah mengajarkan sikap kepimpinan , bertanggung
jawab atas kesalahan yang kita lakukan. Selain itu guru juga sudah mendidik kita
dengan tulus agar kita bisa lebih baik dari generasi sekarang.

3.2 Saran
Anak murid harus lebih menghargai dan menghormati guru , karna tanpa
guru kita tidak bisa seperti sekarang. Dan guru harus kita anggap sebagai pahlawan
karna mereka adalah pahlawan yang telah memberi ilmu untuk masa depan kita
nanti. Penulis berharap pembahasan tentang guru ini dapat dijadikan pedoman oleh

12
pembaca untuk bisa menghargai jasa para guru-guru kita yang telah mengajarkan
kita dan telah membawa kita menjuah dari jurang kebodohan menuju ke gerbang
kesuksesan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Astriani Luh Widi, 2015. ”Pentingnya Peningkatan Kualitas Guru Untuk


Mewujudkan Generasi Gemilang Yang Berlandaskan Nilai-Nilai
Pancasila”. Jakarta: Universitas Ganesa

Depdiknas. 2006, “Teropong pendidikan kita: antologi artikel 2005-2006”. Jakarta:


Pusat Informasi dan Humas Depdiknas.

Gardner Howard. 2008. “Multiple Intelligence:New Horizons in Theory and


Practice”. Basic Books

Hidayatullah, M. Furqon. 2009.”Guru Sejati Membangun Insan Berkarakter Kuat


dan Cerdas”. Surakarta: Yuma Pustaka.

Imron Ali, 1995. “Pembinaan guru diindonesia”. Jakarta: Pustaka Jaya.

Nasanius, Y. 1998. “Kemerosotan Pendidikat kita guru dan siswa berperan besar,
Bukan kurikulum”. Semarang: Suara Pembaharuan.

Oemar H, 2002. “Proses Belajar Mengajar”. Jakarta: Bumi Aksara.

Rusmini, 2003. “Kompetensi Guru Kurikulum Berbasis Kompetensi”. Yogyakarta:


Andi.

Slameto. 2002, “Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya”. Edisi Revisi,


Jakarta: Rineka Cipta.

Suparlan. 2002,”Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Dari Konsepsi Sampai


Implementasi”. Jakarta: Grafindo Persada.

14

Anda mungkin juga menyukai