Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT


BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH SWASTA AZ-
ZANJABIL

Disusun Oleh:
IKRAMUL HADI
NIS:
AZ20.0303
Guru Pembimbing:
UST. HANIFAR, S. Pd

DAYAH TERPADU JAMI’AH AZ-ZANJABIL

BUKET TEUKUEH KOTA JUANG BIREUEN

TAHUN PELAJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan


makhluknya dengan sebaik baik bentuk, sebagai sang pemberi rahmat bagi
seluruh umat, sehingga dengan rahmatnya penulis bisa menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Madrasah Aliyah Swasta Az-Zanjabil”. Kemudian shalawat bermahkotakan
salam tidak lupa kita hantarkan kepada baginda Rasulullah saw sehingga kita
dapat merasakan nikmat iman dan nikmat islam.
Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua saya yang telah
memberikan doa serta dukungan, dengan doa dan dukungannya penulis bisa
menyelesaikan makalah ini. Kemudian tak lupa pula saya ucapkan terima kasih
kepada guru pembimbing yang selalu memberikan dukungan, bimbingan serta
masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima
kasih juga saya ucapkan kepada teman teman yang telah mendukung tersusunnya
makalah ini.
Pada makalah ini penulis banyak mengambil dari berbagai sumber,
referensi dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan atau masukan yang
bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih kepada semuanya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang membaca.

Buket Teukueh, Mei 2023


Penulis

Ikramul Hadi

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
D. Pengertian Istilah.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru.................................................................................... 5
B. Profil Madrasah Aliyah Swasta Az-Zanjabil........................................ 9
C. Kompetensi Guru Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Madrasah
Aliyah Swasta Az-Zanjabil................................................................... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 13
B. Saran..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI PENULIS

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru dengan segala kemampuannya untuk mengajari murid-muridnya dari
berbagai tingkat, mulai dari tingkat TK atau PAUD sampai tingkat teratas yaitu
SMA. Guru juga merupakan pendidik bagi murid, oleh karena itu murid harus
patuh kepada gurunya apa yang dibilang dan diperintahkan selama tidak
menyimpang dari agama. Tingkatan guru bisa lebih tinggi dari orang tua apabila
guru mengajari muridnya tentang masalah agama dan tauhid untuk mengenal
tuhannya.
Guru yang profesional dituntut harus mampu berperan selaku manajer yang
baik yang didalamnya harus mampu melangsungkan seluruh tahap-tahap aktivitas
dan proses pembelajaran dengan manajerial yang baik sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat diraih dengan hasil yang memuaskan. Guru
yang profesional harus memiliki empat kompetensi, yaitu:
1. Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru untuk menguasai
pembelajaran yang akan diberikan untuk muridnya.
2. Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk bekerja sama dengan
masyarakat sekitar, dengan muridnya serta dengan guru lainnya.
3. Kompetensi Kepribadian yaitu kompetensi yang berkaitan dengan
kepribadian seorang guru itu. Guru harus menjadi teladan yang baik bagi
murudnya dan memiliki sikap yang luhur.
4. Kompetensi Profesianalisme yaitu kemampuan seorang guru untuk
mengikuti perkembangan pembelajaran menurut zaman.1
Seperti di Indonesia ketika ada pembaruan kurikulum maka guru harus
mengetahui bahwa ada pembaruan kurikulum tersebut. Dan masih banyak orang
mengira bahwa menjadi guru adalah hal yang sangat mudah, karena tugasnya
hanya mengajar. Tapi dibalik semuanya guru wajib untuk mengetahui dan
mempunyai kompetensi-kompetensinya. Oleh karena itu, penulis mengambil
1
M Anwar “Menjadi Guru Profesional” Prenamedia Group:Jakarta Tahun 2018 hal. 45

1
kompetensi guru agar pembaca mengetahui bahwa guru sangat berpengaruh dalam
kehidupan sekolah dengan judul “Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan
Minat Belajar Siswa Madrasah Aliyah Swasta Az-Zanjabil”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian guru?
2. Bagaimana profil Madrasah Aliyah Az-Zanjabil?
3. Bagaimana kompetensi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa
madrasah aliyah az-zanjabil?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian guru
2. Untuk mengetahui bagaimana profil Madrasah Aliyah Az-Zanjabil
3. Untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru dalam meningkatkan
minat belajar siswa madrasah aliyah az-zanjabil
D. Pengertian Istilah
1. Kompetensi menurut bahasa adalah kewenangan (kekuasaan) untuk
menentukan (memutuskan sesuatu), kemampuan menguasai gramatika
suatu bahasa secara abstrak atau batiniah.2
2. Kompetensi menurut istilah merupakan perpaduan dari pengetahuan,
ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak Dalam hal ini Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang mengerti
bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku
kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.3
3. Guru menurut bahasa adalah orang yang pekerjaannya (mata
pencahariannya, profesinya) mengajar4. Guru berasal dari bahasa

2
Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa, KBBI Daring,
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kompetensi Diakses pada 16 Maret 2023
3
Mualimul Huda, , “Kompetensi Kepribadian Guru Dan Motivasi Belajar Siswa”, Jurnal
Penelitian Vol. 11, No. 2, Agustus Tahun 2017, hal. 243 https://core.ac.uk.pdf Diakses pada 16
Maret 2023
4
Badan Pengembangan…, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/guru Diakses pada 16 Maret
2023

2
Sansekerta, yang artinya berat, besar, penting, baik sekali, terhormat dan
juga berarti pengajar.5
4. Guru secara istilah Guru adalah figure manusiawi yang memiliki peran
penting dalam pendidikan. Guru dalam pandangan masyarakat adalah
orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu tidak
mesti lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau, di
rumah dan sebagainya.6
5. Belajar secara bahasa berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu
membaca, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman7
6. Belajar secara istilah menurut Reber (1988) dalam buku psikologi
pendidikan (2007: 72) mendefinisikan belajar dalam dua pengertian.
Pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan, dan kedua,
belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng
sebagai hasil latihan yang diperkuat. Sedangkan Kimble (1961: 31)
mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relative permanen
didalam behavioral potentiality (potensi behavioral) yang terjadi sebagai
akibat dari reinforced practice (praktik yang diperkuat).8
7. Siswa secara bahasa murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan
menengah) pelajar.9
8. Siswa secara istilah Siswa atau peserta didik dalam Undang-undang RI
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat
4 menyatakan Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

5
Muslihin “Pengertian Guru Menurut Bahasa Dan Istilah”, UIN Islam Negeri Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa timur Tahun 2012, http://repo.uinsatu.ac.id/17360.pdf
Diakses Pada 16 Maret 2023
6
Rihlah, Izzatul, Sari, Nur Amanah, “Etika Interaksi Guru dan Murid Menurut Perspektif
Imam Al Ghazali”, Jurnal Studi Al-Qur’an Vol. 11, No. 2, Tahun. 2015, hal. 132
https://journal.unj.ac.id/unj/index8 Diakses Pada 16 Mei 2023
7
Badan Pengembangan…, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/belajar Diakses pada 16
Maret 2023
8
Rifqi Festiawan, Belajar dan Pendekatan Pembelajaran, Tahun 2020, hal. 6
https:///BELAJAR_DAN_PENDEKATAN_PEMBELAJARAN-libre.pdfA, Diakses Pada 16 Mei
2023
9
Badan Pengembangan…, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/siswa Diakses pada 16
Maret 2023

3
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia
pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu10
9. Madrasah secara bahasa adalah sekolah atau perguruan (biasanya yang
berdasarkan agama Islam)11
10. Madrasah secara istilah adalah lembaga pendidikan umum yang berciri
khas Islam. Sejak dikeluarkannya Keputusan Menteri dan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
sekolah dipercaya untuk mengelola pendidikan dan mengikuti
keberhasilan program wajib belajar 9 tahun. Walaupun sekolah tersebut
telah menempati posisi yang sama dengan sekolah negeri, namun prestasi
sekolah tersebut masih rendah.12

10
Hema Hujaemah, Jurnal Perseda, “Pemberdayaan Walikelas untuk Meningkatkan
Partisipasi Siswa dalam Melaksanakan PJJ Ramadhan”, Vol. 3, No. 2, Tahun 2020, hal. 90
https://jurnal.ummi.ac.id/index.php/perseda/article/view/903 Diakses Pada 16 Maret 2023
11
Badan Pengembangan…, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/madrasah Diakses pada 16
Maret 2023
12
Khoirul Huda, “Problematika Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Islam”, Dinamika Penelitian: Media Komunikasi …, Vol. 16, No. 2, November, Tahun 2016, hal.
310 https://ejournal.uinsatu.ac.id/index.php/dinamika/article/view/215 , Diakses Pada 16 Mei 2023

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang
pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Definisi ini cakupan
maknanya sangat luas, mengajar apa saja bisa disebut guru, sehingga ada sebutan
guru ngaji, guru silat, guru olah raga, dan guru lainnya. Dalam dunia pendidikan,
sebutan guru dikenal sebagai pendidik dalam jabatan. Pendidik jabatan yang
dikenal banyak orang adalah guru, sehingga banyak pihak mengidentikkan
pendidik dengan guru. Sebenarnya banyak spesialisasi pendidik baik dalam arti
teoritisi maupun praktisi yang pendidik tapi bukan guru.13
Guru adalah orang yang begitu disegani karena memiliki kontribusi yang
cukup besar bagi keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru berperan dalam
membantu perkembangan peserta didik untuk mencapai kemampuan yang
optimal. Ketika orang tua menyekolahkan anaknya pada setiap jenjang pendidikan
pada sekolah tertentu, pada saat itu pula ia menaruh harapan besar kepada guru,
agar anak dapat memperoleh pendidikan, pembinaan dan pembelajaran serta
bimbingan agar anak dapat berkembang secara optimal. Minat, bakat, kemampuan
dan potensi peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan
guru. Dalam hal ini, guru perlu memperhatikan siswa secara individu.14
Guru yang profesional harus menjadikan siswa sebagai mitra belajar karena
harapan mereka adalah menjadi pribadi yang bermoral, kreatif dan inovatif untuk
mencapai tujuannya.15
Secara umum, ada tiga macam tugas guru yaitu mendidik, mengajar, dan
melatih. Mendidik yaitu meneruskan dan menimbang nilai-nilai kehidupan.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan kepada
13
M Kosim TADRIS “Guru dalam Perspektif Islam” Jurnal Pendidikan Islam Tahun
2008, Vol 3, No 1, hal. 46 http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/tadris/article/view/223
Diakses Pada 16 Mei 2023
14
A Hamid-A Falah, “Guru Profesional” Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan
vol. 17, Tahun 2017 hal. 274 https://ejurnal.staialfalahbjb.ac.id/index.php/alfalahjikk/article/26
Diakses Pada 16 Mei 2023
15
Ibid.

5
siswa. Melatih yaitu mengembangkan keterampilan-keterampilan khusus untuk
kehidupan siswanya. 16
Supaya bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, seorang guru
diwajibkan atau dituntut untuk memiliki beberapa ketentuan dan kemampuan
tertentu sebagai bagian dari profesionalisme seorang guru. Dan seorang guru
harus mampu mengetahui kompetensi dasar yang diajarkan di sekolahnya masing-
masing dan mengetahui apa yang akan diajarkan kepada siswanya.17
Pada dasarnya, kompetensi dapat diartikan sebagai kecakapan atau
kemampuan. Pengertian kompetensi sebagai perilaku yang rasional supaya
mencapai suatu tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
diharapkan. Kompetensi guru sendiri merupakan kemampuan seoorang guru
untuk melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak dipandangan
pemangku kepentingan.18
Zainuddin, dalam bukunya mengemukakan pendapat AlGhazali dalam kitab
“Ihya’ Ulumuddin” yang melukiskan betapa pentingnya kepribadian bagi seorang
pendidik. “seorang guru mengamalkan ilmunya, lalu perkataanya jangan
membohongi perbuatannya. Karena sesungguhnya ilmu itu dapat dilihat dengan
mata hati, sedangkan perbuatan dapat dilihat dengan mata kepala. Padahal yang
mempunyai mata kepala adalah lebih banyak”. Dari statemen Al-Ghazali, tersebut
dapat disimak bahwa perbuatan, perilaku akhlak dan kepribadian seseorang
pendidik adalah bagian yang penting bagi seorang guru, ia akan dijadikan
tauladan dan contoh bagi murid-muridnya, baik secara sengaja maupun tidak
disengaja, baik secara langsung maupun tidak langsung.19
Kedudukan guru dalam Islam sangat istimewa. Banyak dalil naqli yang
menunjukkan hal tersebut. Misalnya Hadits yang diriwayatkan Abi Umamah
berikut :

16
M Anwar “Menjadi Guru Profesional”..., hal. 1
17
Ibid.
18
Ibid., hal. 2
19
Mualimul Huda, Kompetensi Kepribadian Guru..., hal 241.

6
‫ َق اَل َرُس ْو ُل ااِهلل َص َّلى ااِهلل َعَلْي ِه َو َس َّلَم ِإَّن ااَهلل َو َم اَل ِئَك ِت ِه َو َأْه ِل‬... ‫َعْن َأْيِب َأَم اَم ِة الَب اَه ِلي َق اَل‬

‫ رواه‬. ‫الَّس َمَو اِت َو اَأْلَر ِض َنْي َح ىَّت الَّنْم َل ُة ْيِف َحَج ِر َه ا َو َح ىَّت اَحْلَو ِلْيَص ُّلْو َن َعَلى ٌمَعِّلِم الَّن اِس اَخْلِرْي‬

‫الرتمذي‬
“Sesungguhnya Allah, para malaikat, dan semua makhluk yang ada di langit
dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan besar, semuanya
bersalawat kepada mu’allim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (HR.
Tirmidzi).”20
Mengingat beratnya tugas dan tanggungjawab guru dalam Islam, tidak semua
muslim bisa menjadi guru. Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi.
Beberapa ahli pendidikan Islam telah merumuskan syarat-syarat yang harus
dipenuhi guru, terutama dari aspek kepribadian. Al-Gazali menyebut beberapa
sifat yang harus dipenuhi guru, yaitu :
1. Kasih sayang dan lemah lembut;
2. Tidak mengharap upah, pujian, ucapan terima kasih atau balas jasa
3. Jujur dan terpercaya bagi murid-muridnya
4. Membimbing dengan kasih sayang, tidak dengan marah
5. Luhur budi dan toleransi
6. Tidak merendahkan ilmu lain di luar spesialisasinya
7. Memperhatikan perbedaan individu; dan
8. Konsisten21
Abd al-Raḥman al-Nahlawi menyebutkan beberapa sifat yang harus dimiliki
para pendidik, yaitu:
1. Bersifat rabbani, yaitu semua aktifitas, gerak dan langkah, niat dan
ucapan, sejalan dengan nilai-nilai Islam;
2. Ikhlas
3. Penyabar

20
Mualimul Huda, Kompetensi Kepribadian Guru..., hal 48
21
Ibid., hal. 51

7
4. Jujur, terutama adanya kesamaan antara yang disampaikan (kepada murid)
dengan yang dilakukan
5. Selalu berusaha meningkatkan ilmu dan terus mengkajinya
6. Menguasai berbagai metode mengajar dan mampu memilih metode yang
sesuai
7. Mampu mengelola murid, tegas dalam bertindak serta meletakkan
berbagai perkara secara proporsional
8. Memahami perkembangan psikis anak
9. Tanggap terhadap berbagai kondisi dan perkembangan dunia yang
mempengaruhi jiwa, keyakinan dan pola berpikir angkatan muda dan
10. Bersikap adil dalam menghadapi murid.22
Sedangkan menurut Asma Hasan Fahmi, sifat-sifat yang harus dimiliki
pendidik adalah:
1. Tidak boleh mengharapkan upah dan imbalan materi dari pekerjaan
mengajar, karena tujuan mengajar tidak lain untuk mengharap ridla Allah
2. Guru harus lebih dahulu membersihkan anggota badan dari dosa-dosa
3. Harus sesuai antara perkataan dan perbuatan
4. Rendah hati dan tidak perlu malu dengan ucapan “tidak tahu”
5. Harus pandai menyembunyikan kemarahan, dan menampakkan kesabaran,
hormat, lemah lembut, kasih sayang dan tabah unuk mencapai sesuatu
keinginan.23

B. Profil Madrasah Aliyah Swata Az-Zanjabil


Madrasah aliyah swasta Az-Zanjabil adalah salah satu sekolah swasta yang
bernaung di bawah Yayasan Azzanjabil Al Asyi Bireuen dengan Akta Notaris
Abdullah Ismail , SH, Sp.N. Nomor: 35 Tahun 2013, SK Menkumham RI Nomor:
AHU 1075.AH.01.04. Tahun 2014. Bertujuan untuk mendidik karakter anak
penerus bangsa dan negara.

22
M Kosim TADRIS Jurnal Pendidikan Islam......, hal. 51
23
Ibid.

8
Madrasah Aliyah Swasta Azzanjabil dipimpin oleh Dra. Hj. Halimah
Muhammad, berada dibawah naungan Dayah Terpatu Jami’ah Azzanjabil yang
dipimpin oleh Drs. Tgk. H. Akhtiar Ismail, Lc, MA yang sudah banyak menimba
ilmu didalam maupun diluar negeri termasuk Mesir, Brunei Darussalam,
Malaysia.
Madrasah Aliyah Swasta Azzanjabil dikelola lansung oleh guru guru yang
profesional yang sudah menempuh banyak ilmu ada yang didalam negeri dan ada
juga yang diluar negeri, dan berlatar belakang Pendidikan dari berbagai
universitas seperti Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Universitas Kebangsaan
Malaysia (UKM), Universitas Sain Islam Malaysia (USIM), Universitas Islam
Internasional (UIA) Malaysia, UIN Ar-Raniry, IAIN Malikus Saleh, IAI Al
Muslim, IAI mudi Samalanga, Universitas Syiah Kuala, dan lain sebagainya.
Madrasah Aliyah Swasta Azzanjabil sudah mulai beroperasi sejak tahun 2017 dan
menggunakan kurikulum Dayah Terpadu Jami’ah Azzanjabil, dan kurikulum
dayah aceh.
Berikut ini adalah visi, misi, dan tujuan dari Madrasah Aliyah Swasta
Azzanjabil:
1. Visi
“MAS Azzanjabil unggul dalam Pendidikan agama dan umum, peserta
didiknya menjadi sosok berilmu, beramal dan bertaqwa.”
2. Misi
a. Menyelenggarakan Pendidikan akademis secara integral, sesuai
dengan kurikulum nasional (Kemenag/ Kemendikbud)
b. Membimbing materi pelajaran Ulumul Quran yang meliputi, Tahsin
Al-Quran, Tilawah, Tahfidh, Terjemah, Tafsir, Hadis, Ushul Fiqh,
Mawaris, Balaghah, Khutbah, Makalah Ilmiah.
c. Menjalankan program kemimpinan meliputi, Organisasi Siswa Intra
Madrasah (OSIM), kegiatan Siswa Masuk Desa (SMD), kegiatan
pentajhizan mayat, kegiatan praktek keguruan (Amaliatut Tadris).
d. Menggunakan Bahasa arab dan Bahasa inggris sebagai Bahasa
komunikasi.

9
e. Menjalankan program ekstra kulikuler seperti Pramuka, Silat Tapak
Suci, Olahraga, dan lain lain.
f. Mengadakan kemah kemah santri untuk rekreasi sambal belajar.
g. Menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan secara disiplin dan
berjamaah.
h. Mengadakan majelis zikir, yasinan, tahlilan, Sebagai rutinitas
mingguan.
i. Mengikuti ajang musabaqah atau perlombaan yang diadakan baik
MTQ, Personi, dan lain lain.
j. Mengatur manajemen kerja yang efektif serta mengelola madrasah
secara professional dan akuntabel.
3. Tujuan
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari hari
b. Membentuk kepribadian peserta didik untuk meraih prestasi yang
ungguldan kreatif
c. Tersedianya sarana, prasarana dan fasilitas pembelajaran yang dapat
mendukung pencapaian prestasi unggul
d. Meningkatkan kepedulian warga madrasah agar senantiasa peduli dan
menjaga lingkungan yang bersih, sehat, asri, nyaman, dan indah
e. Meningkatkan semangat peserta didik menjadi pribadi yang mandiri
dan berjiwa wirausaha
f. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan Pendidikan mereka
ketahap berikutnya baik didalam maupun diluar negeri

C. Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Madrasah


Aliyah Swasta Azzanjabil
Dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 dinyatakan
bahwa setiap guru harus memiliki kompetensi keguruan. Kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

10
Berbagai penelitian telah membuktikan pentingnya kompetensi guru dalam proses
pendidikan dan pembelajaran. Di antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Kay pada tahun 1980 sebagaimana dikutip oleh Rohmat Mulyana (2003: 1) yang
dalam salah satu simpulannya menyatakan bahwa kemampuan guru dalam
mengajar merupakan salah satu variabel yang cukup berpengaruh terhadap
kompetensi akademik peserta didik.24
Penelitian Heyneman dan Loxley pada tahun 1983 di 29 negara yang terdiri
dari 16 negara sedang berkembang dan 13 negara maju (16 negara berkembang
yang dijadikan sebagai lokasi penelitian antara lain Argentina, Brasil, Chile, Iran,
Mesir, Uganda, India, Thailand, dan Hongaria. Sedang 13 negara maju yang
dijadikan sebagai lokasi penelitian antara lain: Amerika Serikat, Inggris, Jerman,
Swedia, Australia, dan Jepang) sebagaimana dikutip Dedi Supriadi (1999: 178)
dalam salah satu simpulannya menyatakan bahwa di antara berbagai komponen
yang menentukan mutu pendidikan (dilihat dari prestasi belajar siswa) ternyata
guru memberikan kontribusi terbesar dibandingkan dengan komponen yang lain.
Di negara maju kontribusinya sebesar 36%, sedang di negara sedang berkembang
kontribusinya sebesar 34%. Komponen berikutnya, manajemen memberikan
kontribusi 23% (negara maju), 22% (negara berkembang), sarana prasarana
berkontribusi 19% (negara maju), 26% (negara berkembang), waktu belajar
berkontribusi 22% (negara maju), 18% (negara berkembang).25
Penelitian yang dilakukan oleh Cheng dan Wong (1996) di Zhejiang, Cina
sebagaimana dikutip oleh Mulyasa (2007: 9) menghasilkan suatu kesimpulan
bahwa tingkat profesionalisme guru merupakan salah satu dari empat ciri sekolah
dasar yang unggul (berprestasi) di Cina. Ciri yang lain adalah dukungan yang
konsisten dari masyarakat, adanya jaminan kualitas (quality assurance), dan
adanya keinginan yang tinggi dari siswa untuk berprestasi.26

24
Imam Suraji, Urgensi Kompetensi Guru, Forum Tarbiyah, Vol 10, No 2, Tahun 2012,
hal 240 https://e-journal.uingusdur.ac.id/index.php/forumtarbiyah/article/view/382 Diakses Pada
16 Mei 2023
25
Ibid., hal 241
26
Ibid.

11
Sedangkan penelitian yang penulis lakukan di Madrasah Aliyah Swasta Az-
zanjabil dengan salah satu tenaga pengajar yaitu Ustad Maulia Pinda, S.Pd guru
mata pelajaran akidah akhlak mengatakan bahwa:
Guru menyiapkan RPP(Rencana Pembelajaran) yang sesuai dengan
pemahaman dan kinerja yang dimiliki oleh peserta didik. Dari perencanaan
tersebut terdapat pengembangan supaya tercapainya kompetensi peserta
didik. Untuk meningkatkan profesionalisme, guru mengikuti silabus yang
diadakan oleh pemerintah pusat baik dari kemenag maupun badan dayah
dengan mengitentelasikan atau mendifinisikan nilai-nilai kurikulum yang
diberikan pemerintah pusat. Dan untuk meningkatkan minat belajar siswa di
MAS Azzanjabil adalah dengan memetakan kemampuan awal peserta didik
sehingga materi yang disampaikan sesuai dengan kemampuan peserta didik
dan tujuannya tercapai, dan dengan cara guru mengembangkan
perkembangan dirinya baik dengan belajar, mengikuti pelatihan, memahami
supervisi, sehingga dalam pembelajaran guru terus mengembangkan diri
sesuai dengan kemampuan pesrta didik.27

Kesimpulannya bahwa guru sangat berpengaruh untuk meningkatkan minat


belajar siswa baik dengan metodenya maupun cara guru mengajari siswanya
supaya siswanya dapat mencapai masa depannya.

27
Hasil Wawancara Dengan Guru Madrasah Aliyah Swasta Azzanjabil, Ustad Maulia
Pinda, S.Pd Hari Jum’at, Tanggal 12 Bulan Maret 2023, Pukul 19:30-20:00.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi
merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki guru. Dengan
kompetensi, seorang guru akan mampu melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
dan agen pembelajaran secara profesional. Sebab, pendidikan dan pembelajaran
tidak hanya bertujuan untuk membekali anak berbagai macam ilmu dan teknologi
(learning to know) serta yang diperlukan dalam hidupnya (learning to do), tetapi
pendidikan harus dapat mengantarkan peserta didik untuk memahami diri sendiri
dengan baik (learning to be) dan dapat memahami, menghargai orang lain dengan
baik dan benar, sehingga mereka dapat hidup bersama dalam masyarakat yang
sangat beragam dengan harmonis (learning to live together)
B. Saran
Adapun yang menjadi saran – saran penulis adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya membahas tentang kompetensi guru, karena masih
banyak guru yang mengajari peserta didik tapi tidak mengetahui tentang
kompetensinya dalam mendidik, meskipun dalam penyajian karya ilmiah ini
masih banyak kekurangan.
2. Oleh karena itu, penulis berharap ada penilitian lain tentang kompetensi
guru bahkan sampai kompetensi guru lainnya dan lebih lengkap agar
pembaca punya wawasan yang lebih luas. Setelah melakukan penulisan ini,
penulis sadar bahwa ini hanyalah bentuk usaha manusia yang jauh dari kata
sempurna. Kekurangan pasti akan ditemukan dan kesalahan mungkin akan
didapatkan. Dan penulis tetap berharap penelitian ini bermanfaat bagi
pembaca.

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Anwar M Menjadi Guru Profesional Prenamedia Group:Jakarta Tahun 2018


Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa, KBBI Daring,
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Festiawan Rifqi, Belajar dan Pendekatan Pembelajaran, Tahun 2020
Hamid A Falah:Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan “Guru
Profesional” vol. 17, No 2,Tahun 2017
Huda Khoirul, Dinamika Penelitian: Media Komunikasi …,Problematika
Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam, Vol. 16, No. 2,
November, Tahun 2016
Huda Mualimul, Jurnal Penelitian, Kompetensi Kepribadian Guru Dan Motivasi
Belajar Siswa,Vol. 11, No. 2, Agustus Tahun 2017
Hujaemah Hema, Jurnal Perseda, Pemberdayaan Walikelas untuk Meningkatkan
Partisipasi Siswa dalam Melaksanakan PJJ Ramadhan, Vol. 3, No. 2,
Tahun 2020
Kosim M -TADRIS Jurnal Pendidikan Islam Guru dalam Perspektif Islam Vol 3,
No 1, Tahun 2008
Muslihin Pengertian Guru Menurut Bahasa Dan Istilah Tahun 2012
Rihlah, Izzatul, Sari, Nur Amanah, Jurnal Studi Al-Qur’an, Etika Interaksi Guru
dan Murid Menurut Perspektif Imam Al Ghazali, Vol. 11, No. 2 , Tahun.
2015
Suraji Imam, Urgensi Kompetensi Guru, Forum Tarbiyah, Vol 10, No 2, Tahun
2012
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Ikramul Hadi

Tempat, tanggal lahir : Peulimbang, 18 Oktober 2005

Jenis kelamin : Laki-laki

Kelas : XII (12)

Agama : Islam

Alamat : Desa Rambong Payong Kec. Peulimbang Kab.


Bireuen Provinsi Aceh

Asal Sekolah : MAS Azzanjabil

Riwayat Sekolah : SD/MI: MIN 14 Bireuen

SMP/MTS: SMP Assalam Islamic School Jeunieb

SMA/MA: MAS Azzanjabil Buket Teukueh Kota Juang

Umur : 17 Tahun

Hobi :Membaca, menulis.

Demikian daftar riwayat hidup yang penulis buat ini dengan sebenar-
benarnya dan dapat dipertanggung jawabkan.

Penulis

Ikramul Hadi

Anda mungkin juga menyukai