Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena
limpahan
berkahNya, makalah yang berjudul “Landasan Filosofis Pendidikan” yang
disusun untuk
memenuhi tugas Mata kuliah Landasan Ilmu Pendidikan ini dapat
terselesaikan tepat pada
waktunya.
Terselesaikannya makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kepada
segenap pihak yang
telah berpartisipasi serta berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena
limpahan
berkahNya, makalah yang berjudul “Landasan Filosofis Pendidikan” yang
disusun untuk
memenuhi tugas Mata kuliah Landasan Ilmu Pendidikan ini dapat
terselesaikan tepat pada
waktunya.
Terselesaikannya makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kepada
segenap pihak yang
telah berpartisipasi serta berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena
limpahan
berkahNya, makalah yang berjudul “Landasan Filosofis Pendidikan” yang
disusun untuk
memenuhi tugas Mata kuliah Landasan Ilmu Pendidikan ini dapat
terselesaikan tepat pada
waktunya.
Terselesaikannya makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kepada
segenap pihak yang
telah berpartisipasi serta berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena
limpahan
berkahNya, makalah yang berjudul “Landasan Filosofis Pendidikan” yang
disusun untuk
memenuhi tugas Mata kuliah Landasan Ilmu Pendidikan ini dapat
terselesaikan tepat pada
waktunya.
Terselesaikannya makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kepada
segenap pihak yang
telah berpartisipasi serta berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
GURU / PENDIDIK DAN PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu : Sartika Tambunan S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Nabira Anjani Fitri (310922038)


Yahayu (310922039)
Airin Nadila ()
Fatimah Insyirah ()

FAKULTAS HUKUM DAN PENDIDIKAN


PGSD DAN PGPAUD
UNIVERSITAS BATTUTA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena
limpahan berkatnya, makalah yang berjudul “GURU/PENDIDIK DAN
PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN” yang disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Terselesaikannya makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan
kerjasama dari banyak pihak khususnya dari kelompok 10. Oleh karena itu kami
menghanturkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah berpartisipasi serta
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Utamanya kepada dosen pengampu
mata kuliah Ilmu Pendidikan, SARTIKA TAMBUNAN S.PD., M.Pd yang telah
membimbing serta mengarahkan kami selama proses yang dilaksanakan.
Kami menyadari bahwasannya makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi format penyusunan maupun materi yang termuat di dalamnya. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kebaikan penyusunan makalah berikutnya di kemudian hari.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3

2.1 Pengertian dan Peran Pendidik..........................................................3

2.2 Kode Etik Dan Pendidik Profesional.................................................4

2.2.1 Pengertian Kode Etik...................................................................4

2.2.2 Pendidik Profesional ...................................................................5

2.3 Tugas Dan Tanggung Jawab Guru....................................................6

BAB III PENUTUP...........................................................................................8

3.1 Kesimpulan...........................................................................................8

3.2 Saran.....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Guru atau pendidik adalahorang yang bertanggung jawab terhadap


perkembangan peserta didiknya dengan upaya mengembangkan berbagai potensi
yang dimiliki peserta didik tersebut. Guru adalah orang yang paling berpengaruh
terhadap peserta didiknya, di sekolah guru akan menjadi panutan atau contoh bagi
peserta didiknya. Menurut Kunandar, salah satu komponen penting dalam
pendidikan adalah guru.

Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis.
Hal ini disebabkan gurulah yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan
pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk
mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai
positif melalui bimbingan dan keteladanan.

Dari hal di atas Kunandar juga menjelaskan bahwa guru mempunyai misi dan
tugas yang berat, namun mulai dalam mengantarkan tunas-tunas bangsa ke puncak
cita-cita. Oleh karena itu, sudah selayaknya guru mempunyai berbagai kompetensi
yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan kompetensi tersebut,
maka akan menjadi guru yang profesional, baik secara akademis maupun
nonakademis.
Di dalam proses pendidikan melibatkan banyak hal yang diantaranya adalah
pendidik, peserta didik, dan interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Pendidik
adalah orang yang membantu agar anak didik bisa menunju kearah kedewasaan,
dalam pelaksanaannya baik bentuk formal, non formal maupun informal.
Untuk mencapai keberhasilan pendidikan peran yang tidak kalah pentingnya
adalah pendidik, sebab bisa dikatakan pendidik merupakan kunci utama terhadap
kesuksesan pendidikan. Untuk itu seorang pendidik harus memiliki memenuhi
berbagai kemampuan atau kompetensi diantaranya yaitu kompetensi pedagogis.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini dapat


dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian pendidik dan peran pendidik?
2. Kode etik pendidik yang profesional?
3. Tugas dan tanggung jawab pendidik?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dalam makalah ini dapat
dirumuskan tujuan penulisan sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian pendidik dan adanya peran-peran yang penting


bagi pendidik.
2. Mengetahui kegunaan kode etik pendidik yang profesional.
3. Mengetahui tugas dan tanggung jawab pendidik.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk


menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang Guru/pendidik
dan pembelajaran dalam pendidikan dan implikasinya terhadap
pendidikan. Selain itu, kami juga berharap bahwa makalah ini dapat
digunakan sebagai referensi dalam penulisan karya tulis yang terkait
dengan pokok kajian yang sejenis dengan makalah ini di masa mendatang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Peran Pendidik

Pendidik apabila ditinjau dari segi bahasa (etimologi), sebagaimana yang


dijelaskan oleh WJS. Poerwadarminta adalah orang yang mendidik. Di dalam
bahasa Inggris dikenal dengan teacher yang diartikan guru atau pengajar, atau
tutor yang berarti guru pribadi (private). Dalam bahasa Arab disebut Ustadz atau
ustadzah, Mudarris, Mu'allim, Mu'addib, selanjutnya dalam bahasa Arab kata
Ustadz adalah jamak dari asatidz yang berarti guru (teacher), profesor (gelar
akademik), jenjang dalam bidang intelektual, pelatih, penulis, dan penyair. adapun
kata Mudarris berarti teacher (guru), instruktor (pelatih), trainer (pemandu).
Sedangkan kata Muaddib berarti educator atau pendidik atau Teacher In Coranic
School (guru dalam lembaga pendidikan al-Qur'an).

Dalam tinjauan terminology, Ahmad D. Marimba mengatakan, bahwa


pendidik adalah orang yang memikul pertanggung jawaban untuk mendidik.
Selanjutnya menurut Made Pidarta bahwa pendidik terbagi dua dalam segi luas
dan sempit. Pendidik dalam arti luas adalah semua orang berkewajiban untuk
membina anak-anak. Pendidik dalam arti sempit adalah orang-orang yang
disiapkan dengan sengaja untuk menjadikan guru dan dosen. Selanjutnya, Dwi
Nugroho Hidayanto menginvestarisasi pendidik meliputi orang dewasa, orang tua,
guru, pemimpin masyarakat, dan

pemimpin agama. Dari beberapa definisi pendidik di atas disimpulkan


bahwa pendidik merupakan orang dewasa secara jasmani dan rohani, memiliki
kompetensi untuk mendewasakan peserta didik ke arah kesempurnaan dengan
menggunakan cara-cara dan pendekatan kependidikan. Pendidik adalah orang
yang memiliki kepribadian yang luhur sehingga berhak mendidik orang lain agar
memiliki kedewasaan berpikir.

3
Pendidik dalam pendidikan memegang peran penting. Pendidik di
Indonesia dikenal dengan istilah guru. Sementara pendidik di Barat dikenal
dengan sebutan teacher. Dalam hal ini peran guru belum dapat digantikan dengan
robot, tv, radio atau semacam alat teknologi canggih lainnya walaupun kita sudah
mengenal dengan namanya 'e-learning' tetapi tetap saja kita membutuhkan guru
atau tutor untuk sebagai pendidik para peserta didik.

Pendidikan bukan hanya mengisi otak peserta didik dengan jutaan ilmu
pengetahuan, lebih dari itu siswa harus menjadi lebih cerdas dalam sikap,
emosional, dan spiritual serta memiliki keterampilan yang dapat menompang
hidupnya. Guru berperan penting dalam interaksi edukatif di sekolah. Guru
sebagai pendidik di sekolah lebih dekat sebagai profesi. Peran dan kedudukan
guru yang tepat dalam interaksi tersebut akan menjamin tercapainya tujuan
pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu, setiap uru harus mengetahui sifat-
sifat khusus terhadap muridnya.

2.2 Kode Etik dan Pendidik Profesional

2.2.1 KODE ETIK

Kode etik pendidik adalah salah satu bagian dari profesi pendidik.
Artinya setiap pendidik yang (professional akan melaksanakan etika
jabatannya sebagai pendidik). Kata 'etik' berasal dari bahasa Yunani yaitu
'ethos' yang berarti watak, adat atau cara hidup. Kata etik diartikan dengan
cara berbuat dan berpelrilaku yang telah disepakati sekelompok manusia.

Kepribadian guru terbentuk atas pengaruh etik seperti yang diharapkan


masyarakat, yaitu kata dan sifat pekerjaanya. Untuk menciptakan
harmonisasi profesi guru dengan lingkungan masyarakat mesti ada kode
etik yang dapat menjadi acuan dalam menciptakan hubungan harmonic
tersebut dengan berbagai kalangan. Pada dasarnya kode etik merupakan
sejumlah nilai-nilai atau norma - norma sebagai suatu kesatuan yang
menjadi pedoman sikap dan tingkah laku para pejabat yang memangku
keahlian tertentu dalam menjalankan tugas atau pekerjaanya sehari-hari.

4
Kode etik pendidik ini bertalian erat dengan unsur-unsur dinilai DP3
menurut PP Republik Indonesia Nomor 10 tahu 1979.Atas dasar itu kode
etik guru di Indonesia pada garis besarnya mengatur hal-hal sebagai
berikut:

 Mengatur hubungan guru dengan murid


 Mengatur hubungan guru dengan teman sekerjanya
 Mengatur hubungan guru dengan orang tua dan masyarakat
 Mengatur hubungan guru dengan jabatan atau profesinya
 Mengatur hubungan guru dengan pemerintah

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa sebahagian butir-butir kode


etik sudah terlaksana, dan sebagian belum. Sebab itu perlu dipikirkan
upayanya. mengatasi hambatan tersebut. Dengan adanya upaya seperti
para pendidik diberikan kesempatan melanjutkan studinya, membangun
perpustakaan pendidik di lembaga, meningkatkan kesejahteraan pendidik,
fungsi DP3 perlu ditingkatkan kembali, adanya pengawasan sejalannya DP3,
siapapun yang melanggar kode etik maka akan mendapatkan sanksi sesuai
peraturan lembaga yang berlaku.

Oleh karena itu kode etik adalah sebuah keharusan yang mesti dipegang
dan tertanam pada setiap guru,penyimpangan dari kelakuan yang etis oleh
guru mendapat sorotan dan kecaman yang lebih tajam.

2.2.2 PENDIDIK PROFESIONAL

Secara etimologi, profesi berasal dari bahasa inggris, profession


atau bahasa Latin profecus, yang artinya mengakui, pengakuan,
menyatakan mampu atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu.

Sudarwam Danim memberikan definisi profesi secara terminology,


sebagai suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi,
bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental, bukan
pekerjaan manual.Adapun professional artinya pemain bayaran;
pekerjaan yang benar - benar dilakukan sesuai dengan keterampilan.

5
Guru professional adalah guru yang memiliki kompetensi tertentu
sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh profesi keguruan.
Sedangkan, profesionalisme berasal dari bahasa Inggris,
professionalism yang secara leksikal berarti sifat professional. Orang
yang professional memiliki sikap sikap yang berbeda dengan orang
yang tidak professional meskipun dalam pekerjaan yang sama atau
berada pada suatu ruangan kerja.Adapun Kompetensi Profesional:

 Menguasai landasan kependidikan


 Menguasai bahan pengajaran
 Menyusun program Pengajaran
 Melaksanakan prpgram pengajaran
 Menilai hasil dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan

Guru profesional bukan hanya mengetahui kompetensi


profesionalitas yang harus dikuasai akan tetapi mampu
mengaplikasikan dalam praktek proses pembelajaran.guru profesioanl
senantiasa mengembangkan kualitas dirinya setiap saat karena kondisi
lingkungan senantiasa terus berkembang.

2.3 Tugas Dan Tanggung Jawab Guru


Tugas dan tanggung jawab gunu tersebut bukan hanya hubungannya

dengan para peserta didik di kelas akan tetapi menyangkut semua aspek yang bisa
dilakukannya untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan
harmonis.

Ada tiga tanggung jawab guru dari wacana yang dikemukakan oleh
Kenneth G Ryder yaitu, mengembangkan ilmu pengetahuan pada disiplin
akademik melalui pengenalan dengan publikasi, jurnal dan pertemuan pertemuan
tertentu; untuk mencarikan kunci efektivitas sebagai seorang guru,
mengeksplorasikan kunci kunci baru, materi akademik, motivasi siswa, perbaikan
metode metode evaluasi siswa; serta dalam pengembangan pengetahuan pada

6
disiplin akademik melalui riset individual, tulisan atau pertemuan profesional.
Tanggung jawab dalam mengembangkan profesi pada dasarnya ialah tuntutan dan
panggilan untuk selalu saya hargai,dan meningkatkan tugas dan tanggung jawab
profesinya. Oleh karena itu guru di tuntut agar selalu meningkatkan
pengetahuan,kemampuan dalam rangka pelaksanaan tugas profesinya.

Adapun Tanggung Jawab Guru yaitu:

 Tanggung Jawab Intelektual,Guru diwujudan melalui penguasaan bahan


pembelajaran secara luas dan mendalam,yang laki-laki cakup penguasaan
bahan kurva mata pelajaran di sekolah dan substansi kepandaian yang
menaungi materinya,serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya.
 Tanggung jawab profesi atau pendidikan guru dapat diwujudkan melalui
pemahaman guru terhadp peserta didik,perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran,evaluasi hasil belajar,dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
 Tanggung jawab sosial guru dapat diwujudkan melalui kemampuan guru
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta apakah
aku,seperti gak kependidikan,orang tua wali peserta didikan masyrakat
sekitar.
 Tanggung jawab moral dan spiritual guru diwujudkan selalu penampilan
guru sebagai makhluk beragama yang perilakunya tanpa henti tidak
menyimpang dari nirma agama dan moral.
 Tanggung jawab pribadi guru diwujudkan selalu mempunyai kemampuan
untuk selalu memahami dirinya selalu ngelola dirinya, mengendalikan
dirinya,dan selalu hargai mengembangkan dirinya.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sebuah pengertian pendidik adalah orang yang memiliki kepribadian yang
luhur sehingga ia berhak mendidik orang lain agar memiliki kedewasaan berpikir.
Pendidik memiliki duduk dan karakter mulia sehingga pantas untuk dijadikan
contoh bagi murid-muridnya.Peran pendidik sebagai berikut yaitu sebagai suri
tauladan dalam sikap,ucapan dan.perilaku.
Tugas utama gurunmeliputi: Tug as profesional, Tugas manusiadan Tugas
Kemasyarakatan.Peran guru meliputi:Peran guru dalam proses belajar,guru
sebagai Aadministrator, guru Sebagai Pribadi, dan Peran Guru Sebagai
Psikologis.Kompetensi Guru meliputi:Kompetensi Kepribadian,Paedagogik,
Profersional, dan Kompetensi Sosial. Sedangkan Tanggung Jawab Guru meliputi:
tanggung jawab intelektual, profesi,sosial, moral-spiritual, dan tanggung jawab
pribadi.
Pendidikan profesional meliputi dari kompetensi pribadi.dari muatan
pribadi ini terdiri dari mengembangkan kepribadian,berinteraksi dan
berkomunikasi,melaksanakan bimbingan dan konseling,melaksanakan biaya
sekolah,melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan
mengajar,kependidikan,muatan profesional terdiri atas: menguasai bahan
mengajar,menyusun program mengajar,melaksanakan dan menilai hasil dan
proses yang telah dilaksanakan.
3.2 Saran
Disarankan bagi pembaca untuk mengkaji lebih lanjut
berbagai Filsafat pendidikan yang ada agar dapat memahami, memilah dan
memilih gagasan-gagasannya yang positif dan tidak bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila untuk diambil hikmahnya demi pengembangan dan
memperkaya pendidikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdur, R.J. 2005.Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah.Bandung : Irsyad

Baitus Salam.

Arni, M. 2007. Komunikasi Organisasi.Jakarta : Bumi Aksara

Bafadal,I. 2006. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Dari Sentralisasi

Munuju Desentralisasi,Jakarta : Bumi Aksara

Dwi Siswoyo, dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Tekan Yogyakarta,

Redaksi, 2008.

Janawi. 2012.Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bangka : Shiddiq Press.

iii

Anda mungkin juga menyukai