Oleh :
Kelompok 2
Sintia Siallagan (310922026)
Airin Nadila (310922031)
Fitria Ningsih (310922023)
Ahsani Abdina (310922025)
Sahnanda (310922035)
Natasya Amalia Putri (310922024)
Khuzaifa Agustina (310922032)
Lazuardi Ramadhan Syahrir (310922028)
Restina Pasaribu (310922054)
Meilani Tsaltsa Maulidah Siregar (310922055)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yang berjudul “Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia” dengan tepat waktu.
Terselesaikannya makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama
dari banyak pihak khususnya dari kelompok 2. Oleh karena itu kami menghanturkan
terima kasih kepada segenap pihak yang telah berpartisipasi serta berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini. Utamanya kepada dosen pengampu mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik, Muhammad Dekar Nasution, S.Pd., M.Pd. yang telah
membimbing serta mengarahkan kami selama proses yang dilaksanakan.
Kami menyadari bahwasannya makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi format penyusunan maupun materi yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kebaikan
penyusunan makalah berikutnya dikemudian hari.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Pengertian.......................................................................................................3
2.2 Kaidah PUEBI................................................................................................4
2.3 Ejaan Yang Pernah Berlaku............................................................................5
2.4 Pemakaian Huruf............................................................................................6
2.5 Penjelasan Tentang Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar......................14
2.6 Parameter Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar.....................................15
2.7 Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Artikel Majalah................................18
BAB III PENUTUP...................................................................................................21
3.1 Kesimpulan...................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat diambil beberapa rumusan
masalah yaitu:
1. Apa pengertian dan kaidah PUEBI ?
2. Apa ejaan yang pernah berlaku ?
3. Bagaimanakah aturan pemakaian huruf dalam PUEBI ?
4. Bagaimana parameter bahasa Indonesia yang baik dan benar ?
5. Bagaimana cara menemukan masalah umum bahasa Indonesia di dalam
artikel maupun makalah ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
3
2.2 Kaidah PUEBI
4
2.3 Ejaan Yang Pernah Berlaku
1. Ejaan Van Ophuijsen
Ejaan Van Ophuijsen adalah jenis ejaan yang pernah digunakan
untuk Bahasa Indonesia. Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata
Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu
menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda,
antara lain:
Huruf ‘j’ untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang.
Huruf ‘oe’ untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer.
Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-
kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’, dinamaï.
Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö, menandai
bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan diftong, sama
seperti ejaan Bahasa Belanda sampai saat ini.
5
2.4 Pemakaian Huruf
Terdapat cara pemakaian huruf yang baik dan benar dalam beberapa jenis
huruf yang ada, yaitu :
1. Huruf Abjad
Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf
berikut.
Huruf
Nama Pengucapan
Kapital Nonkapital
A a a a
B b be bé
C c ce cé
D d de dé
E e e é
F f ef èf
G g ge gé
H h ha ha
I i i i
J j je jé
K k ka ka
L l el èl
M m em èm
N n en èn
O o o o
P p pe pé
Q q ki ki
R r er èr
S s es ès
6
T t te té
U u u u
V v ve vé
W w we wé
X x eks èks
Y y ye yé
Z z zet zèt
Contohnya :
Huruf e mampu menggambarkan bunyi e dalam kata bensin, e dalam kata
benang. Urutan abjad terdiri dari rangkaian huruf dari A sampai Z dengan
jumlah 26 huruf.
2. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdi- ri atas
lima huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.
7
Keterangan:
Untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar, diakritik berikut ini
dapat digunakan jika ejaan kata itu dapat menim- bulkan keraguan.
a. Diakritik (é) dilafalkan [e].
Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (téras).
Kedelai merupakan bahan pokok kecap (kécap).
b. Diakritik (è) dilafalkan [ɛ].
Misalnya:
Kami menonton film seri (sèri).
Pertahanan militer (militèr) Indonesia cukup kuat.
c. Diakritik (ê) dilafalkan [ə].
Misalnya:
Pertandingan itu berakhir seri (sêri).
Upacara itu dihadiri pejabat teras (têras) Bank
Indonesia.
Kecap (kêcap) dulu makanan itu.
8
3. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia
terdiri atas 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r,
s, t, v, w, x, y, dan z.
9
*
y yakin payung -
z zeni lazim juz
Keterangan:
* Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keper- luan
ilmu. Huruf x pada posisi awal kata diucapkan [s].
4. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang di-
lambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.
5. Huruf Kapital
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 413), pengertian
huruf kapital adalah, “Huruf kapital merupakan huruf yang berukuran dan
berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan
sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama
diri seperti A, B, C: Huruf Besar.
10
Berikut fungsi huruf kapital yang perlu diketahui :
1. Menunjukkan nama orang atau julukan
Pengertian huruf kapital digunakan untuk nama orang atau julukan.
Biasanya, huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama
orang. Contoh :
– Soekarno
– Joko Widodo
– Dewi Sartika
Huruf kapital juga digunakan untuk menuliskan nama julukan untuk
seseorang. Contoh :
– Bapak Pendidikan Indonesia
– Ibu Bapak Proklamato
– Ayam Jantan dari Timur
Tetapi, huruf kapital tidak perlu digunakan dalam nama jenis atau
satuan ukuran. Contoh:
– burung merpati
– 100 gram
11
3. Menjelaskan sebuah nama etnis, bangsa, maupun bahasa
Pengertian huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama etnis,
bangsa, maupun bahasa. Contoh:
– Sebagai masyarakat bangsa Indonesia, kita patut bangga atas
penghargaan tersebut.
– Seluruh perwakilan delegasi berkumpul dan menggunakan bahasa
Indonesia saat berbincang-bincang.
– Masyarakat suku Jawa sudah berkumpul di lapangan itu untuk
memulai prosesi adat.
6. Huruf Miring
Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama
surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Misalnya:
12
- Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca.
- Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.
7. Huruf Tebal
Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti
judul buku, bab, atau subbab.
Misalnya:
1.1 Latar Belakang dan Masalah Kondisi kebahasaan di Indonesia yang
diwarnai oleh satu bahasa standar dan ratusan bahasa daerah—ditambah
beberapa bahasa asing, terutama bahasa Inggris— membutuhkan penanganan
yang tepat dalam perencanaan bahasa. Agar lebih jelas, latar belakang dan
masalah akan diuraikan secara terpisah seperti tampak pada paparan berikut.
1.1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia yang heterogen menyebabkan
munculnya sikap yang beragam terhadap penggunaan bahasa yang ada di
Indonesia, yaitu (1) sangat bangga terhadap bahasa asing, (2) sangat bangga
terhadap bahasa daerah, dan (3) sangat bangga terhadap bahasa Indonesia.
1.1.2 Masalah Penelitian ini hanya membatasi masalah pada sikap bahasa
masyarakat Kalimantan terhadap ketiga bahasa yang ada di Indonesia. Sikap
masyarakat tersebut akan digunakan sebagai formulasi kebijakan perencanaan
bahasa yang diambil.
1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur sikap
bahasa masyarakat Kalimantan, khususnya yang tinggal di kota besar terhadap
bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.
13
2.5 Penjelasan Tentang Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan
sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat
pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam
Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata
bahasa).
Contoh menggunakan bahasa yang baik dan benar :
1. Apakah kamu sudah belajar ?
2. Di sini tempat pembuangan sampah
3. Bagaimana cara membuat nasi goreng ayam ?
4. Kami mahasiswa gunadarma menjunjung tinggi persaudaraan.
5. Saya sedang mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
6. Saya selalu berdoa sebelum memulai belajar.
7. Saya dapat mengerjakan soal ujian dengan baik setelah saya belajar
terlebih dahulu
14
2.6 Parameter Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah berbahasa Indonesia yang sesuai
dengan situasi dan kondisi pemakaian serta mematuhi kaidah-kaidah bahasa yang
berlaku secara konsisten.
Kaidah bahasa meliputi aspek:
1. Kata bunyi
2. Tata istilah dan kosakata
3. Tata kalimat
4. Ejaan dan Makna
Pada aspek tata bunyi, misalnya kita telah menerima bunyi /f/, /v/, dan /z/, kata
yang benar adalah: fajar, fakir, motif, aktif, variabel, vitamin, devaluasi, zakat, zebra,
dan izin; bukan pajar, pakir, motip, aktip, pariabel, pitamin, depaluasi, jakat, jebra, dan
ijin. Demikian halnya dengan pelafalan: kompleks, korps, transmigrasi, dan ekspor;
bukan komplek, korp, tranmigrasi, dan ekspot.
Pada aspek tata istilah dan kosakata, misalnya kata: tak, bilang, kasih, entar, dan
udah, sebaiknya diganti dengan: tidak, berkata/mengatakan, memberi/mengasih,
sebentar, dan sudah. Demikian halnya dengan istilah: pengaruh (impact), pelabuhan
udara/lapangan terbang (airport), hasil (output), dan pajak tanah (land tax), sebaiknya
diganti dengan: dampak, bandar udara, keluaran, dan pajak bumi.
Secara sekilas, kalimat itu tidak menyiratkan kekurangan. Kalimat di atas hanya
terdiri atas Subjek (Pembangunan itu) dan Keterangan (untuk menyejahterakan
masyarakat). Jadi, kalimat di atas tidak ada predikatnya. Agar lengkap harus ada
predikatnya, misalnya dengan dihilangkan kata “untuk” atau ditambah dengan kata
“bertujuan” sehingga menjadi:
15
Pembangunan itu (Subjek)
menyejahterakan (Predikat)
masyarakat (Objek).
bertujuan (Predikat)
Dari segi ejaan yang benar penulisannya adalah: analisis, hakikat, nasihat, apotek,
objek, subjek, jadwal, kualitas, kuitansi, dan hierarki; bukan analisa, hakekat, nasehat,
apotik, obyek, subyek, jadual, kwalitas, kwitansi, dan hirarki.
Dua kalimat itu secara struktur benar, ada Subjek (Rumput, Anak itu), Predikat
(makan, jalan-jalan), dan objek (kuda) atau keterangan (di sungai). Akan tetapi, dari
segi tata makna tidak benar. Tidak ada kisahnya rumput dapat makan kuda. Tidak ada
pula ceritanya sungai (di Indonesia) yang penuh air dapat dilewati untuk jalan-jalan,
kecuali sungai itu kering atau airnya membeku menjadi es. Untuk menjadi bahasa
Indonesia yang baik dan benar harus diubahnya menjadi.
16
Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang mempunyai nilai rasa
yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannya. Kapan, di mana, dan dengan siapa
Anda berbicara, merupakan ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan
kebutuhan komunikasi. Tentu ketika berada di rumah, di pasar, dan di warung makan,
misalnya, tidak harus menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
Jadi, berbahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah berbahasa Indonesia yang
sesuai dengan situasi dan kondisi pemakaian serta mematuhi kaidah-kaidah bahasa
yang berlaku.
17
2.7 Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Artikel Majalah
ANALISIS :
18
4. Salah satu aktivitas baru para staf dan pimpinan agency tersebut sebelum
memulai rutinitas pekerjaan mendesain dan menciptakan kreasi iklan yakni
menunaikan shalat dhuha tiap pagi.
Perbaikan : Salah satu aktivitas baru para staf dan pimpinan agensi tersebut
sebelum memulai rutinitas pekerjaan mendesain dan menciptakan kreasi
iklan yakni menunaikan salat duha tiap pagi.
19
ANALISIS :
1. Pada dua ulasan saya sebelumnya telah kita bahas dua point pertama dari 7
hal penting mendirikan travel umrah.
Kata ‘point’ merupakan istilah asing. Kata tersebut sudah diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi ‘poin’ yang berarti cak titik. Seharusnya kata
‘poin’ yang digunakan dalam kalimat tersebut.
Perbaikan: Pada dua ulasan saya sebelumnya telah kita bahas dua poin
pertama dari 7 hal penting mendirikan travel umrah.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia
yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan,mulai dari
pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan,serta penggunaan
tanda baca.
2. Ruang lingkup PUEBI adalah pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian
tanda baca, dan penulisan unsur serapan.
3. Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang melambangkan bunyi
bahasa. Pemakaian huruf yang diatur dalam PUEBI antara lain: hurufabjad,
huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, gabungan hurufkonsonan,
huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal.
4. Kata adalah satuan unit terkecil dari bahasa yang dapat berdiri sendiridan
tersusun dari morfem tunggal. Kata merupakan perwujudankesatuan
perasaan dan pikiran yang digunakan dalam berbahasa, baikdiucapkan
maupun dituliskan. Pedoman penulisan kata yang diatur olehPUEBI adalah
kata dasar, kata berimbuhan, bentuk ulang, dan lain-lain.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarbahasa-bahasaindonesia.blogspot.co.id/2012/05/penggunaan-huruf.html
http://www.mondayflashfiction.com/2013/05/penulisan-kata-kata-dasar-kata-
turunan.html
Penulisan Unsur Serapan sesuai EYD | Belajar Bahasa dan Sastra http://berbahasa-
bersastra.blogspot.com/2012/06/penulisan-unsur-serapan-sesuai-
eyd.html#ixzz4t2ueIfmV
Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) Drs.
Tata Iryanto
iii