Lokal : 1J
Di Susun Oleh :
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia,
rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat beserta salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada
junjungan umat, Rasulullah SAW. Penulis merasa bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah mengenai "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)" sebagai tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia. Di dalam makalah ini, penulis menjelaskan mengenai pengertian, ruang
lingkup, penulisan huruf, dan mengenai beberapa penulisan kata (dasar, berimbuhan, dan bentuk
ulang) sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Yulia Oktarina S.Pd,.M.Pd selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia atas bimbingan yang diberikan dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Tidak lupa pula penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Penulis bcrharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya dalam pembelajaran berbahasa Indonesia secara baik dan benar. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
sebanyak-banyaknya dari pembaca.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian PUEBI ......................................................................................................3
2.2 Ruang Lingkup ..........................................................................................................3
2.3 Pemakaian Huruf .......................................................................................................3
2.3.1 Huruf Abjad ...............................................................................................................3
2.3.2 Huruf Vokal................................................................................................................3
2.3.3 Huruf Konsonan.........................................................................................................4
2.3.4 Huruf Diftong ............................................................................................................4
2.3.5 Gabungan Huruf Konsonan .......................................................................................5
2.3.6 Huruf Kapital..............................................................................................................5
2.3.7 Huruf Miring ..............................................................................................................6
2.3.8 Huruf Tebal ................................................................................................................6
2.3.9 Penulisan Unsur Serapan............................................................................................6
BAB III PENUTUP...........................................................................................................7
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................7
3.2 Saran..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia ınemiliki fungsi dan kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi
negara Indonesia. Dalam berbahasa Indonesia, tentü tidak Iepas dari kaidah dan aturan
penggunaan bahasa yang baik dan benar. Kriteria yang diperlukan dalam kaidah kebahasaan
tersebut antara lain tata bunyi, tata bahasa, kosakata, ejaan, makna, dan kelogisan. Bahasa
Indonesia yang baik dan benar mengacu pada ragam bahasa yang memenuhi persyaratan
kebaikan dan kebenaran, dan bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang sesuai kaidah baku,
baik tertulis maupun lisan (Murtiani et al, 2016).
Sebelum tahun 1900, Indonesia yang sebagian besar penduduknya berbahasa Melayu, masih
belum memiliki sistem ejaan yang dapat digunakan. Lalu seorang ahli bahasa dari Belanda, Prof.
Charles van Ophuijsen bersama dua orang pakar bahasa, Engkoe Nawawi Soetan Ma'moer dan
Moehammad Thaib Sutan Ibrahim membuat ejaan bahasa Melayu dengan menggabungkan
dasar-dasar ejaan Latin dan ejaan Belanda. Ejaan van Ophuijsen dianggap kurang berhasil
dikarenakan kesulitan dalam memelayukan tulisan beberapa kata dari bahasa Arab yang
memiliki warna bunyi bahasa khas. Namun, oleh van Ophuijsen, kesulitan tersebut terus
diperbaiki dan disempurnakan, sehingga pada tahun 1926, sistem ejaan menjadi bentuk yang
tetap. Semenjak itu sistem ejaan terus berkembang dan disempurnakan, muncul Ejaan Republik
atau Ejaan Socwandi, kemudian Ejaan Pembaharuan, Ejaan Melindo, lalu Ejaan Baru, Ejaan
Rumi Bersama, dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan, terutama Yang berkaitan dengan ejaan.
Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya)
dalam bentuk tulisan (huruf-hurut) serta penggunaan tanda baca (Rahmadi, 2017). Ejaan bahasa
Indonesia Yang digunakan saat ini menganut tulisan fonemis. Sistem tulisan fonemis merupakan
sistem tulisan Yang menggunakan satu lambang atau satu huruf saja untuk satu fonem secara
konsisten.
Perubahan bahasa dapat terjadi pada seluruh tingkatan, baik fonologi, morfologi, sintaksis,
semantik, ataupun leksikon. Perubahan pada tingkat semantik dan leksikon Yang paling terlihat,
sebab hampir setiap Saat muncul kata-kata baru sebagai akibat dari perubahan ilmu dan budaya,
atau juga kemunculan kata-kata lama dengan makna Yang baru. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan terus terjadi, secara otomatis pula akan
bermunculan konsep - konsep baru Yang disertai wadah penampungnya, yaitu kata-kata dan
istilah-istilah baru. Jika kelahiran konsep tersebut belum disertai dengan wadahnya, maka
manusia sendiri yang akan menciptakan istilahnya (Chaer, 2007, as eited in Yanti,2016).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI)?
2. Apa Saja ruang lingkup dari PUEBI?
3. Bagaimanakah aturan penulisan hurufberdasarkan PIJEBI?
4. Bagaimanakah aturan penulisan kata berdasarkan PUEBI?
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian dari PUEBI
2. Mendeskripsikan ruang lingkup dari PIJEBI
3. Mendeskripsikan aturan penulisan hurufberdasarkan PUEBI
4. Mendeskripsikan aturan penulisan kata berdasarkan PUEBI
BAB II
PEMBAHASAN
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur
penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian huruf, penulisan kata,
penulisan unsur scrapan, serta penggunaan tanda baca (Murtiani et al, 2016). Dalam menulis
berbagai karya ilmiah, diperlukan aturan tata bahasa yang menyempurnakannya sebab karya
tersebut memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Karya ilmiah tersebut dapat berupa
artikel, resensi, profil, karya sastra, jurnal, skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya. Sehingga
PUEBI dapat diartikan sebagai suatu ketentuan dasar secara menyeluruh yang berisi acuan
penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Keterangan :
Huruf e mewakili dua fonem, yaitu /e/ dan /ǝ/ beserta alofonnya. Fonem /e/ memiliki dua
alofon, yaitu [e] dan [ɛ]. Fonem /e/ dilafalkan [e] jika terdapat pada suku kata buka dan
tidak diikuti suku kata yang mengandung alofon [ɛ] (Alwi et al, 2008). Fonem /e/
dilafalkan [ɛ] jika terdapat pada suku kata tutup akhir. Fonem /ǝ/ hanya ınemiliki satu
alofon, yaitu [ǝ]. Pada PUEBI, digunakan tiga diakritik yang mewakili fonem beserta
alofon dari huruf e sebagai panduan pengucapan yang benar apabila suatu ejaan kata
menimbulkan keraguan.
a. Diakritik (é) dilafalkan [e]
Misalnya : Masakan Ibu sangat enak (énak).
b. Diakritik [é] dilafalkan [ɛ].
Misalnya : Ayah saya senang ınemelihara bebek (bébék).
c. Diakritik (ê) dilafalkan [ǝ].
Misalnya : Akibat perkatannya, timbul pertanyaan di benak (bênak) Adi.
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa Yang digunakan sebagai bentuk dasar kata
turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
kebali-halian
9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya
atau hari besar keagamaan.
Misalnya:
bulan Juni tahun Masehi
hari Selasa hari Nyepi
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Agresi Militer Belanda Il
Perjanjian Renville
11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Kepulauan Seribu Sungai Siak
Kecamatan Tampan Jalan Utama
Catatan:
a. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
menyeberangi jalan
mendaki gunung
b. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis
tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
terong belanda (Solanum betaceum)
kacang arab (Cicer arielinum)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau
disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya
Misalnya:
Ada beberapa jenis salak di Indonesia, antara lain salak ambarawa, salak bali, salak
banjarnegara, salak bongkok, salak hutan, dan salak pondoh.
3.1 Kesimpulan
I. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian huruf,
penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta penggunaan tanda baca.
II. Ruang lingkup PUEBI adalah pcmakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca,
dan penulisan unsur serapan.
III. Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang melambangkan bunyi bahasa.
Pemakaian huruf yang diatur dalam PUEBI antara lain: huruf abjad, huruf vokal, huruf
konsonan, huruf diftong, gabungan huruf konsonan, huruf kapital, hurufmiring, dan
huruf tebal.
IV. Kata adalah satuan unit terkecil dari bahasa yang dapat berdiri sendiri dan tersusun dari
morfem tunggal. Kata merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang
digunakan dalam berbahasa, baik diucapkan maupun dituliskan. Pedoman penulisan kata
yang diatur olch PUEBI adalah kata dasar, kata berimbuhan, bcntuk ulang, dan lain-lain.
V. Dalam penulisan unsur serapan dari berbagai bahasa baik dari bahasa daerah maupun
bahasa asing penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, penulis mcnyarankan agar pembaca:
1. Memahami PUEBI dan menerapkannya dalam berbahasa Indoncsia yang baik dan
benar.
2. Menjadikan PUEBI sebagai patokan dalam menulis berbagai karya ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. edisi ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka.
Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: PT. Gramedia.
Murtiani, Anjar, dkk. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Araska.
Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kemendikbud.
Rahmadi, Duwi. 2017. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Kesalahan Berbahasa. Solo:
Genta Smart Publisher.
Y anti, Prima Gusti, dkk. 2016. Bahasa Indonesia Konsep Dasar clan Penerapan
Jakarta: PT. Grasindo.